this file 5849 12906 1 PB

p-ISSN 2355-5343
e-ISSN 2502-4795
http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar

Article Received: 16/03/2017; Accepted: 25/04/2017
Mimbar Sekolah Dasar, Vol 4(1) 2017, 43-55
DOI: 10.23819/mimbar-sd.v4i1.5849

PENGARUH METODE MIND MAPPING BERBASIS KATA-KATA MUTIARA
TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN MENULIS
NARASI SISWA SD
Agni Muftianti
Prodi PGSD STKIP Siliwangi Bandung
Jalan Terusan Jendral Sudirman, Cimahi
Email: agnimuftianti@gmail.com
ABSTRACT
This research is motivated by the problem of low
ability to write narrative students, marked by the
students less seriously and less have a strong will
in writing narrative. This research is intended to
know the effect of Mind Mapping method

oriented pearl words to the skills of reading
comprehension and writing narrative essay. In
this research, used quasi experimental research
design (nonequivalent group pretest-postest)
using two groups that is experiment group and
control group. The result of learning through Mind
Mapping method with pearl oriented orientation
toward reading comprehension skill and
narrative writing skill showed better result, marked
by the increase of mean value of experimental
class after 91 test, while the mean value of
control class after test is 81, 25. Then the average
value of the post-test experiment class narrative
is 81, while the average grade of the post-test
control class is 71.5.
Keywords: mind mapping, pearl words, reading
comprehension, and narrative writing.

ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah

rendahnya kemampuan menulis narasi siswa,
ditandai
dengan
adanya
siswa
kurang
bersungguh-sungguh dan kurang mempunyai
kemauan yang keras dalam menulis narasi.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
pengaruh metode Mind Mapping berorientasi
kata-kata mutiara terhadap keterampilan
membaca pemahaman dan menulis karangan
narasi. Dalam penelitian ini, digunakan desain
penelitian kuasi eksperimen (nonequivalent
Group pretest-postest) dengan menggunakan
dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Hasil pembelajaran melalui
metode Mind Mapping berorientasi kata-kata
mutiara terhadap keterampilan membaca
pemahaman dan keterampilan menulis narasi

menunjukkan hasil yang lebih baik, ditandai
dengan peningkatan nilai rata-rata kelas
eksperimen pasca tes yaitu 91, sedangkan nilai
rata-rata kelas kontrol pasca tes yaitu 81,25.
Selanjutnya nilai rata-rata menulis narasi kelas
eksperimen pascates yaitu 81, sedangkan nilai
rata-rata kelas kontrol pasca tes yaitu 71,5.
Kata Kunci: metode mind mapping, kata-kata
mutiara, membaca pemahaman, dan menulis
narasi.

How to Cite: Muftianti, A. (2017). PENGARUH METODE MIND MAPPING BERBASIS KATA-KATA MUTIARA TERHADAP
KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DAN MENULIS NARASI SISWA SD. Mimbar Sekolah Dasar, 4(1), 43–55.
http://doi.org/10.23819/mimbar-sd.v4i1.5849.

PENDAHULUAN ~ Pembelajaran bahasa

empat

Indonesia di SD bertujuan meningkatkan


berbahasa dalam pembelajaran Bahasa

kemampuan siswa berkomunikasi secara

Indonesia

efektif, baik lisan maupun tertulis. Terdapat

berbicara,
[43]

komponen

di

SD,

keterampilan


yaitu

membaca,

menyimak,

dan

menulis.

Agni Muftianti, Pengaruh Metode Mind Mapping Berbasis Kata-Kata Mutiara…

Komponen-komponen
mendapatkan
dalam

tersebut

perhatian


pembelajaran

yang

pembelajaran membaca lanjutan. Dalam

sama

pembelajaran

membaca

permulaan,

karena

membaca diarahkan untuk melafalkan

keempat aspek tersebut saling terkait dan


huruf sehingga dikatakan bahwa tujuan

saling berpengaruh (Tarigan, 2008, p.1).

pembelajaran

membaca

permulaan

Keempat keterampilan tersebut diperoleh

adalah untuk melek huruf.

Dalam KBBI

melalui

Keterampilan


(2005, p. 729) melek diartikan sebagai

membaca dan menulis sebagai salah satu

insaf, mengerti, merel huruf artinya dapat

keterampilan

membaca

proses

bahasa

harus

berlatih.

berbahasa


perlu

dimiliki

dan

menulis,

sedangkan

siswa SD agar mampu berkomunikasi baik

menurut

secara lisan ataupun tertulis. Permana,

adalah kemampuan mengenali lambang-

Sulistyowarni,


&

lambang

mengatakan

bahwa

Irmayanti

(2016)

“Keterampilan

Mulyati

bunyi

(2002)


melek

bahasa

huruf

dan

dapat

benar.

Pada

melafalkannya

dengan

membaca merupakan suatu keterampilan

membaca

permulaan

yang tidak terjadi secara alamiah tetapi

dimungkinkan

merupakan seperangkat komponen yang

melafalkan lambang-lambang huruf yang

harus

dibacanya

dikuasai

bertahap”,

secara

oleh

pribadi

karena

anak-anak

tanpa

dapat

diikuti

oleh

peranan

pemahaman terhadap lambang bunyi-

pengajaran bahasa Indonesia khususnya

bunyi lambang tersebut. Oleh karena itu,

pengajaran membaca dan menulis di SD

pembelajaran

menjadi

ditujukan untuk siswa kelas rendah.

sangat

itu,

dan

sangat

penting,

pentingnya

membaca

permulaan

membaca ini dijelaskan oleh Delviani
(2016) bahwa dengan membaca, siswa

Sementara itu, pembelajaran membaca

akan lebih mengenal dunia dan dengan

lanjutan diberikan untuk anak kelas tinggi.

banyak

dapat

Dalam pembelajaran membaca lanjutan

keterampilan-

ini, siswa diarahkan untuk memaknai bunyi

membaca

pula

mengembangkan
keterampilan

siswa

berbahasa

lainnya.

huruf yang dapat ia lafalkan sehingga

Membaca adalah hal yang sangat berarti

tujuan pembelajaran membaca lanjutan

dan

aktif

adalah untuk memahami isi bacaan atau

pembaca, karena untuk mencapai tujuan

yang kemudian disebut dengan melek

yang

wacana. Menurut Mulyati (2002), yang

membutuhkan

keterlibatan

diharapkan

memerlukan

pemahaman yang kuat dalam proses

dimaksud

membaca

kemampuan

membaca

membaca seseorang dapat dilihat dari

sesungguhnya

yakni

segi pemahaman membacanya. Untuk

mengubah

tingkat

menjadi bunyi-bunyi

bermakna disertai

pemahaman

lambang-lambang

tersebut.

sekolah

membaca

dibagi

dasar,

Kemampuan

pembelajaran

menjadi

dua

yakni

pembelajaran membaca permulaan dan

tersebut.
[44]

melek

wacana

Dengan

yang

kemampuan

lambang-lambang

akan

adalah

kemampuan

tulis

melek

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017

wacana

inilah

kemudian

diberikan

berbagai

anak-anak

macam

Berbeda halnya dengan keterampilan

informasi

berbahasa

yang dapat memperluas pengetahuan

menulis

mereka.

pendukung.

yang

lain,

memerlukan

kemampuan

sejumlah

Untuk

potensi

mencapainya

dibutuhkan kesungguhan dan kemauan
Begitupun dengan menulis, seperti halnya

keras.

keterampilan

membaca,

dikatakan

bahwa

meningkatkan

menulis

dipergunakan

kemampuan

membaca

dan

berkomunikasi

secara

Kemampuan

keterampilan
untuk

tidak

menulis

langsung.

Dengan

demikian,

wajar

bila

menulis

dapat mendorong siswa lebih aktif, kreatif

merupakan

dan melatih kemahiran.

kegiatan yang produktif dan ekspresif,
kegiatan menulis harus dilakukan dengan

Namun berdasarkan hasil survei lembaga

banyak latihan dan praktek yang teratur

internasional

agar

bidang

penulis

terampil

dalam

yang

Education

dan kosa kata. Menulis narasi merupakan

Organitation

kompetensi menulis yang sudah ada dan

penduduk

dimulai

negara-negara

jenjang

Sekolah

Dasar.

dalam

United

Nations

And

Cultural

pendidikan,

memanfaatkan grafologi, struktur bahasa,

di

bergerak

Society

minat

(UNESCO)
Indonesia

jauh

Asia.

baca

dibawah

Sementara

itu,

Kompetensi tersebut menuntut siswa untuk

menurut Adhitama (2008) International

dapat mengungkapkan perasaan, ide,

Educational

dan

kemampuan membaca siswa Indonesia

gagasannya

melalui

kepada

kegiatan

orang

menulis

lain

narasi.

paling

mencatat

Achievement

rendah

di

kawasan

ASEAN.

Kemampuan menulis narasi tidak secara

Indonesia merupakan peringkat ke-38 dari

otomatis

39

dapat

dikuasai

oleh

harus

melalui

latihan

melainkan

siswa,
dan

negara.

United

Sehingga

Nations

menyebabkan

Development

Program

praktik yang banyak dan teratur sehingga

(UNDP) menempatkan Indonesia pada

siswa

posisi rendah dalam hal pembangunan

dalam

akan

lebih

kegiatan

mudah
menulis.

berekspresi
Sehubungan

sumber daya manusia.

dengan itu kemampuan menulis harus
ditingkatkan sejak kecil atau mulai dari

Begitupun

pendidikan

Apabila

menulis siswa dipandang masih rendah

kemampuan menulis tidak ditingkatkan,

seperti menurut Panca sejalan dengan

maka

untuk

temuan dari survei ihwal pembelajaran

mengungkapkan pikiran atau gagasan

menulis kolaboratif (Alwasilah, 2007) yang

melalui

menandaskan,

Sekolah

kemampuan

bentuk

tulisan

Dasar.

siswa

akan

semakin

berkurang atau tidak berkembang.

mengenai

pembelajaran

keterampilan

bahwa
menulis

kesulitan

dalam

bahasa

Indonesia apalagi dalam bahasa Inggris
disebabkan
[45]

oleh

dua

hal

yakni

(1)

Agni Muftianti, Pengaruh Metode Mind Mapping Berbasis Kata-Kata Mutiara…

Pendidikan

SD

sampai

telah

Dengan

mengabaikan keterampilan menulis dan

pendidik

(2) Pembelajaran menulis selama ini lebih

memperhatikan hal apa saja yang tepat

mengajarkan

dan harus diberikan pada saat proses

teori

PT

daripada

praktis

menulis.

melihat

kenyataan

harus

pembelajaran,

demikian,

benar-benar

dengan

merefleksi

mungkin

saja

Senada dengan kenyataan di lapangan,

diberikan

belum

masih terdapat beberapa kasus terdapat

pembelajaran yang diberikan terhadap

siswa sekolah dasar di kelas tinggi yang

para siswa cenderung monoton yang

belum melek huruf. Contohnya saja di

menjadikan siswa merasa jenuh atau

Kabupaten Bandung, khususnya di SDN

bosan. Masih banyak kasus di lapangan

Karamatmulya 01 Kecamatan Soreang,

bahwa pembelajaran yang disampaikan

masih terdapat siswa kelas V yang masih

tak jauh dari pembelajaran konvensional,

belum melek huruf dan melek wacana.

pembelajaran yang belum memberikan

Begitu

inovasi bagi pendidikan.

juga

mengenai

kemampuan

pembelajaran

diri,

maksimal

yang

sehingga

menulis narasi siswa kelas V SD Negeri
Karamatmulya 01 Soreang masih rendah,

Menurut

pemelajaran

pembelajaran

sehingga

masih

kurang

mengakibatkan

inovatif

metode

kemampuan

Djamarah

(1996)

metode

konvensional

adalah

pembelajaran tradisional

atau

menulis narasi siswa menjadi rendah. Hal

disebut juga dengan metode ceramah,

ini dintandai dengan adanya siswa kurang

karena

bersungguh–sungguh

kurang

dipergunakan sebagai alat komunikasi

mempunyai kemauan yang keras dalam

lisan antara guru dengan anak didik

berkemampuan

dalam proses belajar dan pembelajaran.

dan

menulis

narasi.

Siswa

sejak

dulu

metode

ini

telah

belum terampil dalam menyusun kalimat-

Pada

pembelajaran

kalimat dan belum memperhatikan tanda

ditandai

dengan

baca dalam menulis karangan narasi. Hal

mengajarkan

ini menunjukkan bahwa siswa kurang aktif

bukan

dan

kesulitan

siswa mengetahui sesuatu bukan mampu

untuk

untuk melakukan sesuatu, dan pada saat

perlu

proses pembelajaran siswa lebih banyak

mengalami

mengembangkan
menulis
berupaya

narasi

gagasannya
sehingga

dalam

pembelajaran

yang

guru

tentang

kompetensi,

mengembangkan

mendengarkan.

inovatif

konvensional

dengan

guru

yang

konvensional
lebih

konsep-konsep

tujuannya

Jadi,

banyak

adalah

pendekatan

dimaksud

adalah

maksud agar tujuan pembelajaran dapat

proses pembelajaran yang lebih banyak

tercapai khususnya dalam pembelajaran

didominasi gurunya sebagai pentransfer

menulis narasi.

ilmu, sementara siswa lebih pasif sebagai
penerima ilmu. Akibatnya, proses belajar
tidak berjalan secara kreatif, efektif, dan
[46]

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017

menyenangkan.

Dengan

selalu

secara

optimal.

Baikmetode

maupun

memberikan model pembelajaran yang

model pembelajaran merupakan suatu

konvensional, terkadang konsentrasi siswa

pola perencanaan pembelajaran yang

terpecah dengan hal lainnya, akibatnya

digunakan

dalam

siswa kurang memahami materi pelajaran.

mengajar.

Menurut

Tak sedikit siswa yang merasa bosan dan

(Rahman, 2011, p. 7).

jenuh di kelas, bahkan tak sedikit pula
siswa

menggunakan

kegiatan

belajar

mengganggu temannya. Hal seperti ini
dapat membuat hasil belajar siswa tidak
maksimal.

itu,

metode

konvensional
digunakan

yang
oleh

belajar

Joyce

&

-

Weil

Keberadaan model pembelajaran
menjadi
vital
dalam
domain
teaching learning process, sebab
model pembelajaran adalah suatu
perencanaan
ataupola
yang
digunakan
dalam
menyusun
kurikulum,
mengatur
materi
pembelajaran,
dan
member
petunjuk kepada pengajar di kelas
dalam setting pengajaran ataupun
setting lainnya.

sebagai ajang untuk melamun, tidur dan

Selain

proses

pembelajaran

pada

umumnya

Salah satu metode pembelajaran yang

pendidik,

cenderung

telah terbukti mampu mengoptimalkan

menekankan pada pola kerja otak kiri

hasil

siswa saja. Padahal belajar dikatakan

Mapping.

berhasil apabila otak difungsikan secara

diperkenalkan oleh Buzan pada awal

optimal atau fungsi otak lebih optimal bila

1970-an. Hingga saat ini metode yang

seluruh bagian otak dapat diaktifkan.

merupakan

Salah satu alternatif untuk mengatasi

thinking adalah metode belajar yang

masalah pembelajaran adalah dengan

paling banyak digunakan di seluruh dunia.

menggunakan

Menurut

yaitu

guru

inovasi

pembelajaran,

khususnya

dituntut

untuk

belajar

adalah

Metode

metode

ini

pertama

implementasi

Buzana

(2004,

Mapping adalah

Mind

dari

kali

radiant

p. 4)

Mind

cara mencatat yang

memilah metode apa yang tepat untuk

kreatif, efektif, dan secara harfiah akan

diberikan pada pembelajaran sehingga

“memetakan” pikiran-pikiran kita. Metode

membuat siswa menjadi aktif, kreatif,

Mind Mapping ini akan sangat membantu

mandiri,

memudahkan

dan

merasa

senang

dalam

kegiatan pembelajaran.

melihat

dalam

proses

pembelajaran terutama digunakan dalam
keterampilan

Dengan

siswa

kenyataan

seperti

narasi.

membaca

Metode

Mind

dan

menulis

Mapping

akan

demikian, perlu kiranya sebagai seorang

menambah

pendidik

suatu

mencari urutan kronologis suatu peristiwa,

dan

kejadian, dan masalah yang diharapkan.

untuk

pembelajaran

menyajikan

yang

bermakna

pengetahuan

siswa

untuk

bervariasi sehingga dapat menciptakan

Siswa

para siswa yang cerdas, kreatif, mandiri,

pembelajaran

berwawasan

narasi mengangkat tema dari kehidupan

luas

dan

berkembang
[47]

akan

lebih

mudah

membaca

jika
dan

dalam
menulis

Agni Muftianti, Pengaruh Metode Mind Mapping Berbasis Kata-Kata Mutiara…

siswa

sehari-hari

atau

pengalaman-

berimajinasi lebih luas. Adanya interaksi

pengalamannya. Melalui bimbingan guru

yang luar biasa antara kedua belahan

disertai pemberian motivasi yang besar

otak

kepada para siswa dengan memberikan

memberikan kemudahan dalam proses

kata-kata

tersebut. Terbiasanya siswa menggunakan

bermakna/mutiara

yang

dapat

bertujuan untuk mendorong para siswa

dan

agar

otaknya,

lebih

bersemangat

dalam

memicu

kreativitas

mengembangkan
akan

potensi

dicapai

beberapa

suatu tulisan yang berasal dari imajinasi

kreativitas, dan pemahaman.

para

siswa,

kemudian

pengalaman

tersebut

kedua

peningkatan

menuangkan ide-ide mereka ke dalam

aspek,

yang

yaitu

konsentrasi,

pengalamandituangkan

ke

Berdasarkan

permasalahan

tersebut,

mengadakan

penelitian

dalam kerangka berfikir melalui

Mind

maka

Kata-kata

yang

dengan judul Pengaruh Metode Mind

Mapping.

mutiara

penulis

diberikan memberikan suatu gambaran

Mapping

untuk menjadikan para siswa lebih kreatif,

Terhadap

karena dengan kata-kata mutiara siswa

Pemahaman dan Menulis Narasi Siswa di

dapat mendapatkan kata kunci yang

Sekolah Dasar (Kuasi Eksperimen pada

akan mereka kembangkan melalui peta

Kelas V SDN Karamatmulya 01 Kecamatan

pikiran

dengan

Soreang Kabupaten Bandung). Hal ini

gambar dan kata - katanya yang sangat

bertujuan untuk melihat apakah terdapat

variatif. Hal ini dapat memicu siswa untuk

pengaruh

melatih

menggunakan metode Mind Mapping

mereka

disertai

pula

kemampuan

membaca

Berbasis

Kata-kata

Keterampilan

atau

pemahaman dan menulis karangan narasi

berbasis

yang lebih besar atau menarik siswa.

keterampilan

kata-kata

Mutiara

Membaca

tidak

dengan

mutiara

membaca

terhadap

pemahaman

dan menulis narasi.
Berdasarkan

hal

diharapkan

tersebut,

kemampuan

maka

membaca

Berdasarkan

pemaparan

yang

telah

pemahaman dan menulis narasi siswa

dijelaskan, maka rumusan masalah pada

akan meningkat. Metode Mind Mapping

penelitian ini yaitu sebagai berikut:

disertai kata-kata mutiara tentu akan
sangat

membantu

memanfaatkan
otaknya

terdapat

pengaruh

dalam

penggunaan metode Mind Mapping

belah

berbasis Kata-kata Mutiara terhadap

mengembangkan

keterampilan membaca pemahaman

potensi

dalam

keterampilan

siswa

1. Apakah

membaca

kedua

pemahaman

siswa kelas V SDN Karamatmulya 01?

dan juga keterampilan menulis narasi

2. Apakah

terdapat

pengaruh

siswa. Siswa akan lebih termotivasi dengan

penggunaan metode Mind Mapping

kata-kata

berbasis Kata-kata Mutiara terhadap

mutiara

yang

diberikan,

sehingga memicu kreativitas siswa untuk
[48]

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017

keterampilan menulis narasi siswa kelas

kelompok

V SDN Karamatmulya 01?

random. Pada kelompok eksperimen dan

kontrol

tidak

dipilih

secara

kontrol, sama-sama dilakukan prates dan
METODE

pasca

Metode Penelitian

eksperimen

Penelitian ini menggunakan pendekatan

perlakuan, sedangkan pada kelas kontrol

kuantitatif

menggunakan

yaitu

menggunakan
berdasarkan

jenis

penelitian

rancangan
prosedur

yang

penelitian

statistik

tes.

Hanya

saja

diberi

kelompok

treatment

atau

pendekatan

pembelajaran konvensional sebagaimana

atau

yang digunakan oleh guru.

dengan cara lain dari kuantifikasi untuk
mengukur variabel penelitiannya. Adapun

Teknik Pengumpulan Data

metode yang digunakan adalah metode

Pengumpulan data dilakukan dengan

kuasi eksperimen atau eksperimen semu.

menggunakan pengukuran baik melalui
tes

maupun

non

tes

terhadap

Penelitiaan ini bertujuan untuk mencari

keterampilan

pengaruh dari suatu perlakuan berupa

dan menulis karangan narasi. Pengukuran

penggunaan

non tes menggunakan observasi dalam

metode

Mind

mapping

membaca

berorientasi kata-kata mutiara terhadap

mengumpulkan

keterampilan

mengamati

membaca

pemahaman

data

tingkah

pemahaman

dengan

laku

siswa

cara
pada

dan keterampilan menulis narasi, dengan

waktu belajar, tingkah laku guru pada

membandingkan
didik

sebelum

Mind

mapping

pemahaman

peserta

waktu mengajar, kegiatan diskusi dan

menggunakan

metode

partisipasi

berorientasi

mutiara dan sesudah

kata-kata

siswa

dalam

pembelajaran.

Pengumpulan data dilakukan terhadap

menggunakan

kelompok

eksperimen

yang

diberikan

metode Mind mapping berorientasi kata-

perlakuan melalui metode Mind mapping

kata

cara

berbasis kata-kata mutiara dan kelompok

membandingkan kelas control dan kelas

kontrol yang tidak diberikan perlakuan

eksperimen.

metode Mind mapping berbasis kata-kata

mutiara

atau

dengan

mutiara.
Desain Penelitian
Dalam

penelitian

ini,

peneliti

Analisis Data

menggunakan bentuk desain penelitian

Data yang telah diperoleh kemudian

eksperimen kuasi (non equivalent Group

diolah

dengan

dengan

statistik

inferensial

pretest-postest)

menggunakan

dua kelompok yaitu kelompok eksperimen

inferensial

dan

analisis

kelompok

kontrol.

Pertimbangan

menggunakan
parametrik.

parametrik
data

adalah

dengan

teknik
Statistik
teknik

melakukan

penggunaan desain ini karena dalam

pengujian terhadap hipotesis penelitian

penelitian ini kelompok eksperimen dan

yang diajukan oleh peneliti dan dibangun
[49]

Agni Muftianti, Pengaruh Metode Mind Mapping Berbasis Kata-Kata Mutiara…

dari

kajian

teori

dengan

memiliki

narasi

berorientasi

kata-kata

mutiara,

persyaratan tertentu terhadap data yang

selanjutnya

akan

data

dilakukan dengan memberi perlakuan.

model

Penelitian dilakukan pada dua kelas yang

dianalisis

populasi
distribusi

yaitu

distribusi

berdasarkan
normal

pada

dan

kedua

populasi

proses

dianggap

homogen (Susetyo, 2010, p.138).

pembelajaran

mewakili

keterujian

hasil

penelitian, yaitu satu kelas eksperimen
dan satu kelas kontrol. Kelas eksperimen

Adapun langkah-langkah dalam teknik

merupakan kelas dimana metode Mind

analisis data penelitian ini sebagai berikut:

Mapping diterapkan, sedangkan kelas

1. Mencari nilai-nilai parameter gejala

kontrol

pusat

dengan

model

deskriptif

pembelajaran konvensional, maksudnya

statistik dengan menggunakan SPSS

model pembelajaran yang biasa guru

20.

kelas lakukan diantaranya melalui teknik

2. Melakukan

metode

menggunakan

pengujian

normalitas

ceramah dan tanya jawab.

dengan menggunakan bantuan SPSS
ver.

20

for

menggunakan
dengan

dengan

windows

Untuk

kolmogorof-smirnov

ketentuan,

jika

mengetahui

perubahan

angka

hasil

prates

atau

keterampilan

dan

peningkatan

membaca

pemahaman

signifikansi (Sig.) < 0,05 berarti data

dan

tidak berdistribusi normal, tetapi jika

berorientasi

angka signifikansi (Sig.) > 0,05 maka

dilaksanakannya

data berdistribusi normal.

langkah selanjutnya adalah melakukan

3. Melakukan

pengujian

homogenitas

pascates

terhadap varian pada kedua sampel.
4. Melakukan

analisis

keterampilan
kata-kata

Independent

narasi

mutiara

setelah

perlakuan,

untuk

Kemudian

menulis

maka

masing-masing

hasil

tersebut

kelas.
diolah

sebagaimana teknik pengolahan data

sampel t test untuk mendapatkan

dan

gambaran umum perbedaan antara

direncanakan. Pelaksanaan perlakuan ini

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

dilaksanakan

5. Menghitung rata-rata hasil tes, baik
pretes

maupun

kelompok

kontrol

postest
dan

melalui

pada

eksperimen

serta dideskripsikan.

dengan

keterampilan

metode

telah

kelas

eksperimen

Mind

Mapping

kelas

pendekatan

konvensional.

kelas

gambaran
melakukan

kontrol

melalui
Perlakuan

eksperimen.

umum

perlakuan

Adapun
tersebut

dapat digambarkan seperti di bawah ini:

prates kemampuan awal siswa berkaitan
dengan

pada

yang

dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan

HASIL DAN PEMBAHASAN
diawali

data

sedangkan

untuk

Penelitian

analisis

membaca

pemahaman dan keterampilan menulis
[50]

1.

2.

Kegiatan Pembelajaran
Guru memberikan kata-kata mutiara untuk mengarahkan perhatian siswa supaya lebih antusias
dalam belajar. Kemudian Guru memberikan penjelasan mengenai Mind Mapping disertai
contoh cara membuat Mind Mapping. Peserta didik berdiskusi dan mengidentifikasi makna dari
kata-kata mutiara tersebut, apa makna yang terkandung dari kata-kata mutiara tersebut. Guru
memberikan pengarahan melalui cerita dan metode ceramah mengenai makna dari kata-kata
mutiara. Guru menanyakan kepada setiap siswa pengalaman yang pernah dialami terkait
dengan cerita yang disampaikan guru dan saling bertukar pikiran. Guru memberikan materi
karangan narasi secara sekilas, karena dirasa telah dipelajari sebelumnya. Peserta didik
berdiskusi dan mengidentifikasi unsur-unsur karangan narasi melalui Mind Mapping yang
diberikan oleh guru. Peserta didik saling bertukar cerita (pengalaman pribadi) mengenai belajar,
sesuai pertanyaan yang dilontarkan oleh guru kepada peserta didik. Melalui hasil brainstorming
peserta didik mengeksplorasi ide-ide dan mencatat apa yang mereka pikirkan mengenai
belajar, melalui peta pikiran dalam kertas kerja masing-masing sesuai pengalaman pribadi,
dengan bimbingan dari guru untuk membuat kerangka/alur pemikirannya. Peserta didik
diarahkan untuk mengeksplorasi ide-idenya ke dalam pokok pikiran utama melalui peta pikiran
yang dibuat siswa. Melalui bimbingan guru, peserta didik diarahkan untuk membuat pokok
pikiran utama ke dalam cabang-cabang peta pikiran disertai gambar dan warna. Peserta didik
diarahkan untuk membaca beberapa pertanyaan yang diharapkan bisa membantu siswa
dalam memfokuskan pikiran, menentukan dan memilih ide-ide mana yang akan dikembangkan
dalam peta pikiran mereka. Pertanyaan-pertanyaan tersebut misalnya:
a. Apa yang akan kamu tulis?
b. Apa yang kamu pikirkan setelah kamu menentukan topik ini?
c. Hal-hal apa saja yang paling penting dari topik tersebut ?
d. Coba kembangkan ide-ide pokok penting tersebut melalui cabang-cabang pikiranmu !
e. Jawaban dari beberapa pertanyaan tersebut kemudian dijawab melalui pengembangan
cabang-cabang pikiran yang dibuat di dalam Mind Mapping.
Guru menanyakan kembali makna dari kata-kata mutiara yang telah diberikan, serta guru
memberikan gambaran/contoh membuat Mind Mapping. Peserta didik berdiskusi dan
mengidentifikasi makna dari kata-kata mutiara tersebut, melalui tahap prabaca yang
diperintahkan oleh guru yaitu dengan melakukan beberapa kegiatan berikut:
a. Tahap Prabaca
1) Mengembangkan latar belakang konsep/skematis dengan cara menghubungkan isi teks
dengan pengalaman siswa ataupun dengan materi yang telah dibahas.
2) Membangkitkan minat, yaitu guru membangun minat melalui penggunaan metode Mind
Mapping untuk menyajikan teks bacaan kata-kata mutiara tersebut secara menarik. Guru
mengarahkan peserta didik menyiapkan sebuah kertas kosong kemudian tentukan oleh
siswa apa yang menjadi ide pokok dalam kata-kata mutiara tersebut, lalu simpan ide pokok
itu di tengah-tengah kertas dengan memberikan gambar dan warna yang menarik. Buatlah
cabang-cabang utama dengan garis hubung yang melengkung, untuk menghubungkan
satu kata kunci untuk tiap garis hubung. Untuk mempermudah membuat kata kunci, siswa
diarahkan oleh guru untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan
ide pokok sebagai pemandu untuk menghubungkan setiap kata kunci dengan garis hubung
ke ide pokok melalui pengalaman pribadinya.
b. Tahap Membaca
Peserta didik melaksanakan kegiatan membaca cepat guna menemukan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan
pemandu
yang
disampaikan
oleh
guru.
Melalui
hasil
brainstormingpeserta didik mengeksplorasi ide-ide dan mencatat apa yang mereka pikirkan
mengenai bacaan yang mereka baca, melalui peta pikiran dalam kertas kerja masing-masing
sesuai pengalaman pribadi, dengan bimbingan dari guru untuk membuat kerangka/alur
pemikirannya.

c.
c. Tahap Pascabaca
Peserta didik diarahkan untuk membaca kembali teks bacaan yang diberikan agar peserta didik
semakin memahami wacana yang telah dibacanya. Kemudian peserta didik mengeksplorasi
ide-idenya melalui kerja kreatif dengan membuat ilustrasi cerita/karangan singkat melalui Mind
Mapping (peta pikiran). Peserta didik diarahkan untuk menjawab ide pokok apa yang
terkandung dalam kata-kata mutiara secara serentak. Guru memberikan kesempatan kepada

[51]

Agni Muftianti, Pengaruh Metode Mind Mapping Berbasis Kata-Kata Mutiara…

Kegiatan Pembelajaran
peserta didik siapa yang berani untuk memperlihatkan hasil kerja membuat Mind Mapping di
depan teman-temannya. Guru memeriksa hasil kerja siswa dan menyuruh peserta didik untuk
menganalisis hasil kerja mereka kembali.Peserta didik diarahkan untuk membuat karangan
dengan judul yang telah ditentukan, yaitu mengenai belajar.Peserta didik mulai berlatih
membuat kalimat utama dan ide utama sesuai dengan kerangka karangan masing-masing.
Peserta didik membuat draf dengan menulis seluruh tulisan masing-masing dari awal, isi dan
penutup karangan. Draf tulisan masing-masing siswa dikumpulkan, kemudian guru menyuruh
setiap siswa untuk membacakan hasil karangannya sendiri di depan guru dan teman-temannya,
kemudian teman-teman yang lain memberikan masukan terhadap tulisan yang dibuatnya.
Setiap masukan ditampung sebagai bahan koreksi awal tulisan. Kemudian peserta didik
membaca kembali tulisan masing-masing untuk memperbaiki kalimat-kalimat yang masih terasa
janggal. Peserta didik membaca beberapa pertanyaan yang diharapkan bisa membantu
memperbaiki tulisannya, berikut beberapa contoh pertanyaan yang mungkin diajukan kepada
peserta didik :
1) Apakah tulisan ini sesuai dengan pengalamanmu?
2) Apakah tulisan yang dibuat telah mengandung unsur-unsur karangan narasi ?
3) Apakah tulisan ini jelas dan maknanya dapat disampaikan kepada pembaca ?
4) Apakah tulisan yang dibuat telah sesuai dengan penggunaan ejaan yang tepat ?
5) Apakah tulisan yang dibuat telah dirasa benar sesuai dengan karangan yang diharapkan ?
Peserta didik diarahkan untuk memperbaiki tulisannya sesuai dengan hasil refleksi masingmasing. Kemudian Peserta didik membaca kembali tulisannya masing-masing untuk melihat
keterkaitan antar paragraf, aspek penulisan, tanda baca, huruf kapital, dan kesalahan mekanik
lainnya.
3.

Guru menanyakan kembali mengenai makna dari kata-kata mutiara dan cabang-cabang yang
terkait dengan Mind Mapping yang telah dibuat mereka. Guru menanyakan apakah mereka
bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan pemandu secara mudah dengan menggunakan Mind
Mapping? Guru menilai hasil kerja mereka mengenai pengembangan dari cabang utama ide
pokok, apakah sudah sesuai dengan pengalaman mereka masing-masing ? Guru dan siswa
secara bersamaan menilai hasil kerja masing-masing mengenai jawaban atas pertanyaanpertanyaan yang diberikan oleh guru. Guru membuat contoh mengenai tanda baca beserta
contoh kalimatnya. Peserta didik mengoreksi ulang tulisan mereka dengan memperhatikan
contoh tanda baca. Sebelum tulisannya dikumpulkan dan dinilai oleh guru, peserta didik diberi
kesempatan untuk memperbaiki tulisannya kembali mulai dari awal, isi, dan penutup karangan.
Peserta didik dan guru bertemu secara individual untuk memeriksa tulisan yang telah disusun,
kemudian melakukan tanya jawab tentang penilaian terhadap hasil tulisan masing-masing.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh

81,25. Selanjutnya nilai rata-rata menulis

hasil

proses

narasi kelas eksperimen pascates yaitu 81,

Mind

sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol

Mapping berorientasi kata-kata mutiara

pascates yaitu 71,5. Dengan demikian,

terhadap

pada

bahwa

pembelajaran

rancangan
melalui

metode

keterampilan

membaca

penelitian

ini

metode

yang

pemahaman dan keterampilan menulis

digunakan dapat dikatakan memberikan

narasi lebih baik dibandingkan dengan

pengaruh

terhadap

rancangan

membaca

pemahaman

pembelajaran

pada

kelas

nilai

rata-rata

dan

menulis

narasi.

konvensional. Hal ini ditandai dengan
peningkatan

keterampilan

kelas

eksperimen pascates yaitu 91, sedangkan

Terlihat pula nilai signifikansi dengan nilai

nilai rata-rata kelas kontrol pascates yaitu

thitung sebesar 4,225 lebih besar dari pada

[52]

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017

ttabel

dengan

taraf

signifikansi

α=0,05

serta lebih antusias dan bersemangat

sebesar 0,320 maka dengan ini H0 ditolak

dalam

dan Ha diterima. Dengan kata lain dapat

dibutuhkanpun sangat sederhana berupa

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

kertas kosong tak bergaris, pena dan

metode Mind Mapping berbasis kata-kata

pensil warna, otak, Imajinasi (Buzan, 2010,

mutiara

terhadap

keterampilan

p. 4).

membaca

pemahaman

siswa

eksperimen.

menulis

Peralatan

yang

kelas

Begitupun

pembelajaran

belajar.

pada

narasi

Metode Mind Mapping dapat membantu

melalui

memudahkan

siswa

dalam

metode Mind Mapping berbasis kata-kata

mengembangkan suatu bacaan yang

mutiara,

dipahami serta menambah pengetahuan

terlihat

pula

nilai

signifikansi

dengan nilai thitung sebesar 2,512 lebih

siswa untuk mencari

besar

suatu peristiwa, kejadian, dan masalah

daripada

ttabel

dengan

taraf

urutan kronologis

signifikansi α=0,05 sebesar 0,320 maka

yang

dengan ini H0 ditolak dan Ha diterima.

mudah mengembangan kalimat bacaan

Dengan

yang dipahaminya melalui Mind Mapping

kata

lain

dapat

disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh metode Mind
Mapping

berbasis

kata-kata

terhadap

keterampilan

serta

diharapkan.

memudahkan

mutiara

dalam

narasi

melalui

menulis

pada siswa kelas eksperimen.

Siswa

pula

pembelajaran
tema

kehidupan

untuk

lebih

siswa

menulis

yang

siswa

dapat

narasi

diangkat

dari

sehari-hari

pengalaman-pengalamannya.

atau
Melalui

Kegiatan pembelajaran yang dilakukan

bimbingan

oleh guru pun menjadi lebih terarah

pengalaman

dengan

dalam kerangka berpikir melalui Mind

proses

dibuatnya
pembelajaran

suatu

rancangan

melalui

metode

guru,
tersebut

pengalamandituangkan

ke

Mapping.

Mind Mapping berbasis kata-kata mutiara
terhadap

keterampilan

membaca

Mind Mapping penuh dengan kreativitas

pemahaman dan keterampilan menulis

siswa melalui gambar dan kata-katanya

narasi melalui langkah-langkah yang ingin

yang sangat variatif, sehingga dapat

dicapai.

memicu siswa untuk menulis karangan
narasi yang lebih besar atau menarik siswa

Peserta didik tidak lagi merasa jenuh atau

untuk menulis narasi. Berdasarkan hal

bosan, karena pembelajaran melibatkan

tersebut, maka kemampuan membaca

kedua

pemahaman dapat lebih berkembang

belahan

otaknya

untuk

aktif

sehingga melalui metode Mind Mapping

dan

para

meningkat.

siswa

bebas

berimajinasi

dan

menulis

narasi

Dengan

siswa
demikian,

dapat
guru

menuangkannya dalam peta pikiran yang

diharapkan dapat menciptakan suasana

kemudian mereka tuangkan dalam tulisan

yang dapat mendukung kondisi belajar
[53]

Agni Muftianti, Pengaruh Metode Mind Mapping Berbasis Kata-Kata Mutiara…

siswa terutama dalam proses pembuatan
Mind

Terbiasanya

Mapping.

menggunakan

dan

terhadap

siswa

keterampilan

pemahaman dan keterampilan menulis

mengembangkan

narasi.

Dengan

potensi kedua otaknya, akan dicapai

disimpulkan

bahwa

peningkatan

Mapping

dapat

beberapa

aspek,

membaca

yaitu

demikian,
metode

dapat
Mind

meningkatkan

konsentrasi, kreativitas, dan pemahaman

pemahaman membaca siswa dan dapat

sehingga siswa dapat mengembangkan

meningkatkan kemampuan menulis narasi

tulisannya melalui Mind Mapping.

siswa.

Begitupun dengan aspek kebahasaan

REFERENSI

lainnya,

metode

Mind

Mapping

Adhitama,
T.
(2008).
Makna
Membangkitkan minat baca. (Diakses
20
Pebruari
2017)
pada
http://www.bit.lipi.go.id/masyarakatliterasi/index.php/manfaatmembaca/410?joscclean=1&comment
_id=2242

memungkinkan untuk dapat menyusun
berbagai

fakta-fakta

informasi

yang

serta

informasi-

ada

dengan

menghubungkan logika dengan perasaan
sehingga

menghasilkan

dipahami.

Karena

arti

pada

yang

dasarnya

Alwasilah, A.C. dan Alwasilah, S.S. (2007).
Pokoknya Menulis.: Cara Baru Menulis
dengan Metode Kolaborasi.Bandung:
Kiblat Buku Utama.

metode Mind Mapping dapat menjadikan
otak bekerja mengolah informasi menjadi
teratur, melalui suatu proses mencari,
memilih,

merumuskan,

merangkaikannya

dalam

dan

Susetyo, B. (2010). Statistika untuk Analisis
Data Penelitian: Dilengkapi
cara
Perhitungan dengan SPSS dan MS Offic
Excel. Bandung: Refika Aditama.

gambar-

gambar, simbol-simbol, suara citra, bunyi
dan perasaan. Hal ini sejalan dengan apa
yang dikatakan oleh Buzan (2007, p. 4)
bahwa

Mind

Mapping

adalah

Buzan, T. (2004). Mind Map Untuk
Meningkatkan Kreativitas. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.

cara

mudah menggali informasi dari dalam
otak yang merupakan cara baru untuk

Buzan, T. (2007). Buku Pintar Mind Map
untuk Anak Agar Anak Pintar di
Sekolah. Jakarta: PT Gramedia Pusaka
Utama

belajar dan berlatih yang cepat dan
ampuh dengan membuat catatan yang
tidak membosankan untuk mendapatkan
ide baru dan merencanakan proyek

Buzan, T. (2010). Buku Pintar Mind Map.
Jakarta: PT Gramedia Pusaka Utama.

SIMPULAN

Djamarah dan Zain. (1996). Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Berdasarkan

hasil

penelitian

terbukti

bahwa pembelajaran melalui metode
Mind

Mapping

berorientasi

Delviani, D., Djuanda, D., & Hanifah, N.
(2016). PENERAPAN MODEL KOOPERATIF
TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED

kata-kata

mutiara menunjukkan hasil yang lebih baik
[54]

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017

READING
AND
COMPOSITION)
BERBANTUAN MEDIA PUZZLE KALIMAT
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MEMBACA ANAK DALAM MENENTUKAN
PIKIRAN POKOK. Pena Ilmiah, 1(1), 91100.
Retrieved
fromhttp://ejournal.upi.edu/index.php/
penailmiah/article/view/2935/1963.
Mulyati, Y. (2002). Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia di Kelas Tinggi.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Permana, Y, Sulistyowarni, D., & Irmayanti,
M. (2016). PENGARUH METODE SQ3R
TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA
CEPAT SISWA KELAS V SEKOLAH
DASAR. Mimbar Sekolah Dasar, 3(2),
231-240.
doi:http://dx.doi.org/10.23819/mimbarsd.v3i2.4385.
Rahman. (2011). Model Mengajar dan
Bahan Pembelajaran. Bandung: Alqa
Print.
Tarigan, H. G. (2008). Menulis sebagai
suatu
keterampilan
berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Tim Penyusun. (2005). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

[55]