this file 10025 19299 3 PB

Vol.4/No.2, Desember 2016, hlm. 135-148

135

JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN

PROTEKSI ARSIP VITAL PADA BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP
DAERAH DI YOGYAKARTA

1

Musrifah1
Program Studi D-3 Ilmu Perpustakaan Universitas Tanjungpura
1
musrifah23@yahoo.com

ABSTRACT – Vital archives are vital records and
also records the class that requires special treatment
both in terms of security and protection, because the
information it has is closely related to the
existence and survival of the organization.

Therefore, there is no reason whats- over for the
organization to ignore the existence of these vital
records. Vital records protection is a preventive
action performed before the occurrence of an event
that affects the damaged and destruction of records.
This is what lies behind the author to reveal about
the protection of vital records at the National
Library and Regional Archives in Yogyakarta. As
this study aims to determine the general protection
of vital records at the National Library and Regional
Archives in Yogyakarta. Based on the results of this
study concluded that, protection of archives vital
con- ducted by the National Library and Regional
Archives in Yogyakarta, which prefer the physical
archive vital itself to remain intact saved and
survived the disaster, and archive vital is stored on
each work unit always use it.
Keywords: Protection, archive,vital records

di Yogyakarta. Adapun penelitian ini secara

umum bertujuan untuk mengetahui proteksi arsip
vital pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
di Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa, proteksi arsip vital yang
dilakukan oleh Badan Perpustakaan dan Arsip
Daerah di Yogyakarta, yaitu lebih mengutamakan
fisik dari arsip vital itu sendiri supaya tetap utuh
tersimpan dan selamat dari berbagai bencana, dan
arsip vital tersebut disimpan pada setiap unit kerja
yang selalu memanfaatkannya.
Kata kunci: Pemeliharaan, arsip, arsip vital

PENDAHULUAN
Kondisi

sekarang

menuntut

semakin


dikembangkannya sistem pelayanan informasi
yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan
masyarakat. Informasi tidak lagi dianggap sebagai
barang bebas yang siapa saja bisa mengambil dan
mengaksesnya, karena alasan diperlukan biaya

ABSTRAK - Arsip vital merupakan arsip
dinamis dan juga arsip kelas satu yang
memerlukan perlakuan khusus baik dalam hal
pengamanan maupun perlindungan, karena
informasi yang dimilikinya sangat terkait dengan
keberadaan dan kelangsungan organisasi. Oleh
karenanya, tidak ada alasan apapun bagi
organisasi untuk mengabaikan keberadaan arsip
vital ini. Proteksi arsip vital merupakan tindakan
preventif yang dilakukan sebelum terjadinya suatu
peristiwa yang ber- dampak kepada rusak dan
musnahnya arsip. Inilah yang melatarbelakangi
penulis untuk mengungkap tentang proteksi arsip

vital pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah

dan keahlian tertentu untuk mendapatkannya.
Namun, ada informasi yang tergolong masih
bebas diakses oleh orang tanpa persyaratan
tertentu.

Dengan

adanya kenyataan ini maka

profesi di bidang kearsipan dan informasi
menjadi semakin berkembang.
Widyawan
adalah

sesuatu

mengatakan bahwa informasi
yang


dapat

memberikan

pemahaman, baik berupa komunikasi tertulis,

ISSN: 2303-2677 / © 2016 JKIP

136

Musrifah.

JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN

lisan, foto, seni, musik, atau segala sesuatu yang

atau media lain, yang mengandung informasi

bisa diamati (Widyawan, 2012). Dalam dunia


dan mencakup rentang waktu tertentu, baik

akademis, orang memfokuskan informasi sebagai

kegiatan yang baru terjadi maupun rentang waktu

bahan yang disimpan dan dapat mendidik kita

kegiatan yang sudah lama terjadi.

baik.

Keberadaan arsip dengan informasi yang

Informasi dapat didokumentasikan dalam bentuk

dimiliki bagi setiap organisasi merupakan tulang

apa saja yang kemudian dirujuk sebagai sarana


punggung

pemahaman dan untuk menciptakan informasi

merupakan sumber acuan organisasi, baik pada

baru. Jumlahnya banyak sekali dan sering sulit

sebelum maupun sesudah melakukan kegiatan.

dicari kembali, tentu saja untuk menafsirkan

Informasi yang terekam dalam arsip merupakan

informasi ini penuh tantangan.

informasi berharga yang tidak hanya digunakan

dalam memahami dunia


dengan

lebih

Informasi tidak lagi dianggap sebagai sesuatu

manajemen

untuk merencanakan

organisasi.

suatu

kegiatan,

Arsip

tetapi


yang hanya berfungsi sebagai keterangan yang

juga sebagai bukti yang terekam dari adanya

bisa dijadikan alat

suatu kegiatan.

menambah

pengetahuan,
berfungsi

Menurut Rustam arsip merupakan memori

banyak dalam kehidupan manusia di zaman ini.

korporat bagi organisasi yang menciptakannya


Apalagi

zaman

(Rustam, 2014). Arsip memberikan bukti bagi

teknologi seperti sekarang ini maka justru

tindakan, keputusan dan komuniksi serta meru-

informasilah yang menduduki bagian yang amat

pakan bahan akuntabilitas dari instansi yang

menentukan dalam hampir segala kegiatan di

memilikinya. Arsip lebih dari sekedar berisi data

masyarakat. Di dunia bisnis dan ekonomi,


karena arsip merupakan bukti dari tindakan dan

informasi merupakan komuditas yang sangat

keputusan. Untuk dianggap sebagai arsip, suatu

mengagumkan.

dokumen harus memiliki isi, struktur dan konteks.

tetapi lebih

dari

itu,

pentingnya

informasi

informasi

pada

satu

Suatu arsip yang memiliki atribut ini disebut arsip

banyak

yang lengkap. Namun demikian, agar dapat

orang adalah dalam bentuk atau istilah kata yang

dijadikan bukti, arsip tidak hanya harus lengkap,

disebut

tetapi juga dapat diakses, reliable, otentik, akurat

Mirmani
informasi

mengatakan bahwa

terekam yang

arsip;

istilah

ini

salah

dikenal

berhubungan erat

dengan kegiatan sehari-hari yang dijalani banyak
(Mirmani, 2011). Misalnya surat menyurat antar

dan tidak dapat diganggu gurat.
Krihanta mengatakan bahwa arsip vital

kantor, surat perjanjian jual beli di antara pelaku

merupakan arsip dinamis

yang

memerlukan

bisnis, bukti pembayaran PBB (Pajak Bumi dan

perlakuan khusus baik dalam hal pengamanan

Bangunan), rekening pembayaran listrik, daftar

maupun perlindungan karena informasi yang

nilai semester mahasiswa di suatu perguruan

dimilikinya sangat terkait dengan keberadaan dan

tinggi, dan lain sebagainya. Kegiatan tersebut

kelangsungan organisasi itu sendiri

yang dilakukan akan berhubungan dengan kertas

2013). Oleh karenanya, tidak ada alasan apapun

(Krihanta,

Vol.4/No.2, Desember 2016, hlm. 135-148

137

JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN

bagi organisasi untuk mengabaikan keberadaan

Archivist’s Profession in The Digital Age”.

arsip vital ini. Selanjutnya Sulistyo Basuki

Seorang arsiparis, baik arsiparis tradisional

mengatakan bahwa arsip vital atau vital records

maupun arsiparis IT, harus menyimpan dan

adalah arsip yang penting bagi kegiatan instansi

melindungi atau men- jaga serta melestarikan

atau perusahaan. (Basuki, 2003).

record untuk jangka panjang, karena record/arsip

Arsip vital disebut juga arsip kelas 1. Arsip

berisi informasi yang sangat penting. Selain itu,

vital dapat berwujud berbagai media, seperti kopi

record

harus

bisa

diakses oleh masyarakat,

makas (hard copy), media magnetis, mikro

kecuali record/arsip yang sifatnya sangat rahasia

bentuk atau bentuk mikro (microform), dan

(Kallberg, 2012).

cakram optic (optical disc). Apapun bentuk

Berdasarkan hal di atas, maka penulis tertarik

mediannya atau tingkat hidupnya, informasi yang

untuk mengkaji bagai- mana proteksi arsip vital

terekam

rekod vital diperlukan demi

pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah di

kelangsungan instansi atau perusahaan. Oleh

Yogyakarta. Sehingga penulis meng- ambil judul

sebab itu, maka perlu adanya proteksi atau

“Proteksi Arsip Vital pada Badan Perpustakaan

perlindungan terhadap arsip vital, dikarenakan

dan Asrip Daerah di Yogyakarta”.

dalam

arsip vital merupakan arsip yang penting dan

Untuk menjawab rumusan masa- lah tersebut

merupakan arsip tingkat atau kelas satu untuk

maka perlu dirumuskan beberapa pertanyaan

kelangsungan aktivitas suatu organisasi.

yang meliputi:

Menurut

Krihanta,

kesadaran

akan

1.

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah

pentingnya perlindungan arsip vital sebagai
“darah”-nya

organisasi

diharapkan

atau

di Yogyakarta?

mampu

mencegah timbulnya risiko yang berupa kerugian

2.

Bagaimana ciri-ciri dan fungsi arsip vital
pada Badan Perpustakaan dan Arsip

hilangnya kesempatan memperoleh

Daerah di Yogyakarta?

keuntungan oleh organisasi maupun perusahaan
(Krihanta, 2013). Setiap organisasi menyadari

Bagaimana proteksi arsip vital pada

3.

3. Faktor-faktor

apa

yang

mem-

bahwa upaya perlindungan terhadap arsip vital

pengaruhi penetapan metode arsip vital

diharapkan mencegah segala risiko kerugian yang

pada Badan Perpustakaan dan Asrip

lebih luas, bukan lagi kepentingan unit kerja

Daerah di Yogyakarta?
4.

tetapi juga organisasi.
Salah satu cara mengantisipasi hal tersebut
maka diperlukan suatu peren- canaan
perlindungan

terhadap

arsip vital. Sebagaimana yang

Bentuk-bentuk metode seperti apakah
yang digunakan untuk melindungi arsip
vital pada Badan Perpustakaan dan Arsip
Daerah di Yogyakarta?

dikatakan oleh Kallberg dalam jurnalnya yang
berjudul

“Archivists

2.0:

Redefining

The

ISSN: 2303-2677 / © 2016 JKIP

138

Musrifah.

JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN

5.

Bagaimanakah

proteksi

arsip

elek-

lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga

tronik vital pada Badan Perpustakaan

pendidikan,

perusahaan,

organisasi

politik,

dan Arsip Daerah di Yogyakarta?

organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan
dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Betty R.Ricks dalam Krihanta,

Selanjutnya Lasa HS, mengemukakan bahwa

proteksi arsip vital merupakan tindakan preventif

arsip merupakan sumber informasi utama bagi

yang

kehidupan pemerintah maupun swasta, karena

dilakukan

sebelum

terjadinya

suatu

peristiwa yang berdampak kepada rusak dan

menyediakan

musnahnya arsip (Krihanta, 2013). Harus diakui

menerapkan dan menjaga agar suatu kebijakan itu

bahwa setiap proteksi yang baik dan aman selalu

efektif, menjaga akun- tabilitas, melindungi hak

membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang

karyawan dan warganegara serta melestarikan

lebih lama karena memerlukan tenaga operasional

kesi- nambungan pengetahuan sepanjang masa

yang

melak-

(HS, 2009). Selain itu, arsip adalah naskah-

sanakan tugasnya Terdapat beberapa kriteria

naskah yang dibuat dan diterima oleh lembaga-

dalam melakukan proteksi arsip vital (Krihanta,

lembaga Negara dan badan-badan pemerintahan

2013), yaitu sebagai berikut:

dalam bentuk corak apapun, baik dalam keadaan

1.

terus-menerus

secara

Memperioritaskan

intensif

fisik

arsip

vital

3.

4.

untuk

merumuskan,

tunggal maupun berkelompok, dalam rangka

agar tetap utuh tersimpan dan ter-

pelaksanaan kegiatan pemerintahan

selamatkan oleh organisasi dari segala

1997).

(Barthos,

Sedangkan arsip vitalpada dasarnya berasal

bencana.
2.

dasar

Informasi arsip vital tersimpan pada

dari

setiap satuan unit kerja yang senan- tiasa

pengamanan dan perlindungan secara khusus

memanfaatkan arsip vital tersebut.

karena

Mudah

pemulihan

menentukan kelangsungan bagi setiap organisasi

terhadap arsip vital apabila terjadi suatu

(Krihanta, 2013). Adapun pengertian arsip vital

bencana.

yang dikemukakan oleh pakar kearsipan yaitu

Apapun tingkat perkembangan arsip

sebagai berikut:

melakukan

vital, tetap dilakukan secara khusus.

arsip

a.

dinamis

informasi

Ira

Penn

yang

dalam

memer-

arsipnya

mengatakan

arsip

lukan

sangat

vital

Republik

adalah arsip dinamis yang esensial dan

2009 Tentang

mempunyai fungsi berkelanjutan pada

Kearsipan, arsip adalah rekaman kegiatan atau

suatu prganisasi, baik sebelum maupun

peristiwa dalam berbagai

sesudah

Menurut
Indonesia

Undang-Undang

Nomor

43

Tahun

bentuk

dan

media

adanya

keadaan

sesuai dengan perkembangan teknologi informasi

(emergency) dan arsip tersebut

dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh

dilindungi secara

darurat
harus

baik karena terkait

Vol.4/No.2, Desember 2016, hlm. 135-148

dengan organisasi, pekerja, pimpinan

b.

c.

139

JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN

3) Aspek Risiko, akan mudah dicerna dan

sebagai penentu kebijakan, konsumen

dipahami

apabila

dan masyarakat.

melakukan

kita

pendekatan

mencoba
dari

Menganalisis

segi

Marry

Robek,

arsip

vital

sama

pembiayaan.

dengan

arsip

tingkat

kelas

satu,

biaya untuk mendapatkan/menciptakan

merupakan arsip yang diperlukan untuk

arsip

kelangsungan aktivitas suatu organisasi

bagaimana risiko yang ditimbulkan dari

setelah adanya suatu keadaan darurat.

upaya untuk mendapatkan/menciptakan

William Saffady, arsip vital adalah

arsip bandingkan dengan memelihara

arsip tertentu yang berisi informasi yang

arsip.

sangat diperlukan bagi kelangsungan

ataupun

besarnya

Selanjutnya agar

memelihara

dapat

arsip,

melindungi arsip

yaitu proses

vital secara tepat, layak dilakukan dengan

bisnis/kegiatan dan aktivitas penting

perencanaan yang matang, dengan melakukan

bagi pencapaian tujuan dan kewajiban

analisis resiko atau juga dapat disebut dengan

organisasi.

perkiraan risiko (Mirmani, 2011). Dalam hal ini

misi kegiatan penting,

Berdasarkan pengertian arsip vital dari

menentukan dan mengevaluasi risiko yang dapat

beberapa ahli di atas, dapat dilihat adanya

menyebabkan

beberapa

kehilangan arsip hasil analisis risiko dapat

aspek

penting

dari arsip

vital

kerusakan,

kehancuran

atau

digunakan sebagai dasar perlindungan terhadap

(Krihanta, 2013), yaitu:
1) Aspek Fungsi, dalam konteks arsip vital
maka informasinya masih berfungsi
dinamis, yaitu arsip yang informasinya

arsip vital serta penetapan pengelolaan arsip
lainnya.
Analisis risiko dilakukan dengan cara melihat

masih dipergunakan secara langsung

jenis

ancaman

bahaya

oleh organisasi pencipta arsip dalam

menyebabkan

rangka mencapai tujuan organisasi.

informasi. Adapun ciri-ciri arsip vital, yaitu

kerusakan

yang
atau

kemungkinan
kehilangan

Aspek Situasi, dalam konteks arsip

harus ada demi kelangsungan hidup organisasi,

vital, keberadaan informasi haruslah ada

fisik dan informasinya memerlukan perlindungan

dalam

selama

dan peng- amanan, fisik arsipnya tidak dapat

Oleh sebab itu,

tergantikan, merupakan asset bagi organisasi,

2) 2)

organisasi

situasi
itu

apapun
ada.

harus

memiliki fungsi dinamis, dan diklasifikasikan

senantiasa ada, apa dan bagaimanapun

sebagai arsip tingkat/kelas satu. Sedangkan fungsi

peristiwanya, tidak terkecuali adanya

arsip vital yaitu arsip vital sebagai memori

situasi bencana.

organisasi, arsip vital sebagai bukti hukum

keberadaan

arsip

tersebut

menunjang
ISSN: 2303-2677 / © 2016 JKIP

litigasi,

dan

aset arsip vital sebagai

140

Musrifah.

JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN

aset untuk melindungi kepentingan hak pribadi

untuk penyimpanan sementara sebelum

maupun hak lainnya (Krihanta, 2013).

suatu warkat selesai diproses.

Jadi, berdasarkan ciri-ciri dan fungsi arsip
vital

b.

Penyimpanan Tetap (Permanent File),
langkah-langkah

yang telah disebutkan di atas dapat

atau

pro-

disimpulkan, arsip vital harus ada dan bernilai

penyimpanan

guna untuk kelangsungan hidup organisasi, yang

pemeriksaan,

secara

tanda, menyortir, dan menyimpan. 3.

proporsional

untuk

kepentingan

faktor

yang

ini,

meliputi

mengindeks,

memberi

Kualitas Fisik Arsip, setiap arsip vital

pertanggungjawaban dalam situasi apapun.
Sedangkan

tetap

sedur

yang

berperan

dimanfaatkan

oleh

pengguna

mempengaruhi seleksi ataupun pemilihan metode

apabila disajikan dalam bentuk yang asli,

proteksi arsip vital (Krihanta, 2013) ada tiga

maka lambat laun fisik

(3) faktor yaitu sebagai berikut:

tersebut juga mengalami penurunan dari

1.

dengan

kepentingan

Menurut Krihanta bentuk-bentuk

organisasi, misalnya arsip-arsip vital

proteksi

yang terkait dengan pembuktian ataupun

(Krihanta, 2013):

kepentingan hukum harus disajikan fisik

2.

segi kualitas.

Kebutuhan Akses, arsip vital harus
disesuaikan

1.

metode

arsip vital di antaranya sebagai berikut

Duplikasi

(duplication),

atau

peng-

arsip vitalnya, berbeda dengan arsip vital

gandaan merupakan salah satu cara

yang di luar kepentingan pembuktian

untuk membuat salinan arsip aslinya

hukum, mungkin bisa disajikan dalam

serta mengantisipasi keberadaan arsip

bentuk yang lain.

yang

Lamanya Masa Simpan, tidak semua

pencegahan.

arsip vital akan disimpan selamanya,

2.

hilang

serta

sebagai

Pemencaran, terdapat

sarana

beberapa cara

informasi arsip vital akan menurun

pemencaran/penyebaran arsip vital yang

begitu tercipta informasi arsip yang baru

bisa dilakukan yaitu sebagai berikut:

dan ditetapkan sebagai arsip vital. Dan

a.

Exiting

dispersal,

pemencaran

perbedaan masa simpan arsip vital bisa

atau penyebaran arsip vital telah

berimbas kepada bentuk proteksi arsip

diprogramkan

vital

duplikasi sudah diketahui jumlah

yang dipilih sesuai dengan masa

sehingga

saat

atau tempat penyimpanan arsip yang

simpan dari setiap arsip vital.

disimpan di tempat lain.

Ada 2 (dua) macam penyimpanan arsip
b.

(Amsyah, 2003) yaitu sebagai berikut:
a.

arsip vital

Improvised

dispersal,

pemen-

(File

caran atau penyebaran arsip vital

Pending), adalah file yang digunakan

dibuat akibat adanya situasi atau

Penyimpanan

Sementara

kebutuhan

organisasi

sehingga

Vol.4/No.2, Desember 2016, hlm. 135-148

penambahan duplikasi dapat terjadi

melakukan

di luar rencana terutama pada

2013), misalnya berikut ini:

tempat yang terpisah.
c.

141

JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN

perlindungan arsip

(Krihanta,

Tabel 1. Bentuk-Bentuk Perlindungan Arsip

Pemindahan (transfer), sumber asli
arsip vital dipindahkan ke tempat

No

Ancaman
Bahaya
Pencurian

1

Perlindungan yang
dianjurkan
Menggunakan sistem

penyimpanan arsip vital (records

lama, termasuk adanya jaminan

Membatasi jalan masuk
arsip ke penyimpanan
arsip
Kebocoran
Membatasi pengguna
informasi
yang mengakses arsip
Air
Jangan
menyimpan
arsip vital di area lantai
dasar serta memeriksa
secara rutin kebocoran
Serangga
Memelihara
dan
&
hewan mengoptimalkan sarana
pengerat
pembasmi hewan
Jamur, lumut Memberikan
dan
temperature yang layak
kelembaban
berjarak 65 sampai 57
yang berlebihan derajat Fahrenheit serta
menjaga kelembaban
sekitar 40%-50%
Debu
Menggunakan
pembersih udara untuk
mengurangi debu
Cahaya
Membatasi pintu dan
jendela yang mengarah
ke ruang penyimpanan
Bahan
kimia Hanya
digunakan
yang berbahaya untuk duplikasi arsip
vital
Sumber: (Krihanta, 2013)

keamanan fisik dan informasi karena

Selain itu, Mirmani mengemukakan bahwa

bangunannya telah dirancang ksusus

ada berbagai macam pengukuran umum untuk

sesuai konstruksi tahan bencana.

melindungi semua rekod (Mirmani, 2011), yaitu

central), biasanya yang dipindahkan
dari tempat semula adalah

Peralatan

Penempatan
yang salah

arsip
3

vital dinamis inaktif.
d.

2

khusus

(vaulting),

4

peralatan khusus yang dimaksud
adalah sarana penyimpanan yang
tahan api, tahan air serta tahan
benturan

keras

sehingga

5

mem-

berikan perlindungan dari ba- haya

6

(hazard) terbuat dari besi (vauts)
jika perlu berada dalam lokasi ruang
bawah tanah.
e.

Penyimpanan di pusat arsip (records
center),

sebagai

tempat

penyimpanan arsip vital
memiliki

kemampuan

menyimpan

7

karena

8

untuk

arsip-arsip

yang

9

disimpan dalam jangka waktu yang

Bentuk

perlindungan

yang

lain

adalah

melakukan preventif terhadap kerusakan arsip,

sebagai berikut:
a.

kelembaban ruangan penyimpanan.

sebagaimana yang dikemukakan oleh Patricia
E.

Wallace dalam Krihanta mengemukakan

bahwa

bentuk-bentuk yang dianjurkan

Pengawasan dan mengatur suhu dan

b.

Pembatasan cahaya.

dalam

ISSN: 2303-2677 / © 2016 JKIP

142

Musrifah.

JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN

c.

Menyaring udara untuk mengurangi

1.

Metode Rekaman Data, metode ini

polusi udara dan mengurangi polutan

mengharuskan setiap arsip vital eletronik

dari wilayah penyimpanan arsip.

direkam pada beberapa media tertentu

d.

Melindungi arsip dari bencana banjir.

dan dilakukan secara periodik mengingat

e.

Mencegah tumbuhnya jamur.

sarana apapun yang digunakan untuk

f.

Mengurangi

serangan

serangga

dan

merekam data elektronik itu tidak terlalu
lama, bahkan menurut National Bureau

tikus.
g.

Melindungi

rekod

dari

of Standar media lain hanya mampu

kesalahan

penanganan atau kejahatan.

menyimpan

Adapun prosedur pelaksanaan program rekod
vital,

standar

operasional prosedur harus

tidak

lebih dari 7 tahun.
2.

Microforms sebagai Sumber Cadangan
Source),

dikembangkan dan dituliskan untuk menyakinkan

(Back-up

bahwa perlindungan

microform

rekod

secara berkualitas

vital dijalankan

peng-

mempunyai

gunaan
beberapa

dengan sesungguhnya. Dalam prosedur harus

keuntungan sebagai ca- dangan back-up

mencakup:

data arsip vital elektronik. Microform

1.

2.

untuk

merupakan salah satu media terbaik

memelihara program rekod vital, dan

untuk menyimpan data vital yang meng-

siapa yang boleh mengakses rekod vital.

utamakan masa simpan arsip yang lebih

Sistem untuk program rekod vital, di

lama maupun ruang penyim- panan yang

mana dan bagaimana rekod dicatat,

terbatas.

Siapa

yang

bertanggung

bagaimana rekod diakses dan bagai-

3.

Perlindungan File-File EDP, perlindungan file-file EDP sangat berhu-

mana rekod itu disimpan.
4) Prosedur untuk memastikan rekod vital

bungan dengan lokasi dari computer.

baru yang diidentifikasi dan tercakup

Penempatan komputer yang menyim-

dalam program.

pan file-file EDP harus bebas dari

5) Prosedur untuk pemindahan rekod atau

ancaman kerusakan arsip yang secara

kopi untuk penyimpanan yang aman dan

fisik menimpa komputer, baik itu bahaya

fasilitasnya

dan ancaman api dan air.

6) Informasi yang dicatat tentang rekod

Sedangkan
perlindungan

vital
Pada dasarnya arsip vital elektronik sangat
rentan terhadap kerusakan yang diakibatkan

menurut
arsip

a.

memerlukan

Analisis Aplikasi Komputer, masingmasing

arsip vital elektronik

dianalisis

sebagai berikut:

elektronik,

Basuki

perlengkapan (Basuki, 2003) yaitu:

adanya bencana. Ada beberapa metode proteksi
(Krihanta, 2013), yaitu

Sulistyo-

aplikasi
dan

komputer
dipisahkan

takut bila terjadi bencana.

harus
karena

Vol.4/No.2, Desember 2016, hlm. 135-148

b.

c.

Penyusunan

Prosedur,

perlindungan

mencakup

membuat

cadangan,

menunjang

sistem,

143

JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN

Metode yang digunakan untuk memperoleh

prosedur
rencana

data

dalam

penelitian

deskriptif

ini

adalah

metode

dengan pendekatan penelitian

siapa

yang

frekuensi

pelak-

kualitatif. Adapun teknik-teknik yang peneliti

sanaan dan di mana informasi cadangan

gunakan dalam upaya pengumpulan data yaitu,

disimpan.

observasi,

Lokasi Alternatif, untuk menentukan

dokumentasi.

lokasi alternatif setelah terjadi bencana,

selanjutnya

yang

analisis deskriptif.

perlu

dipertimbangkan

yaitu

wawancara
Hasil
dianalisis

mendalam

dan

pengumpulan

data

dengan

menggunakan

metode, karakteristik, keun- tungan dan
kerugian.
d.

HASIL DAN PEMBAHASAN
harus

Penulis akan menyajikan teori- teori untuk

mencakup: petugas yang bertang- gung

mendukung data yang diperoleh dari hasil

jawab, siapa yang meninjau prosedur,

wawancara dengan bapak Suhardo seorang

siapa yang mengambil alih pimpinan

arsiparis Ahmadia di Badan Perpustakaan dan

bila terjadi bencana, prosedur

Arsip

Rencana

terjadi

Tindakan,

bencana,

dibuat

apa

sesudah

yang

perlu

(BPAD)

Daerah

Istimewa

Yogyakarta. Sistematika pembahasan ini akan

dilakukan secara sistematis, di mana,

dipaparkan secara deskriptif sesuai

bagaimana, mengapa, dan bagaimana

rumusan masalah.

arsip dinamis vital dilindungi, dan proses

e.

Daerah

1.

Proteksi

Arsip

Vital

pada

dengan

Badan

pe- mulihan yang dilakukan sesudah

Perpustakaan dan Arsip Daerah di

bencana.

Yogyakarta

Uji

Kesiagaan,

menghadapi

Setelah

bencana

dibuat

rencana

Berdasarkan hasil wawancara dengan

maka

Bapak Suhardo, pengelolaan arsip vital lebih

rencana tersebut harus diuji. Uji ini harus

menekankan

dilakukan

bencana

upaya untuk melindungi arsip vital. Karena

sesungguhnya. Uji kesia- gaan harus

arsip vital itu ibarat mata uang yang tidak

dilakukan secara berkala dan prosedur

bisa dipisahkan, maksudnya arsip vital itu

penanggulangan ben- cana harus selalu

tidak bisa dipisahkan dengan organisasi.

dimutakhirkan.

Arsip vital adalah arsip yang sangat penting

sebelum

terjadi

kepada

metode

bagaimana

sekali pengaruhnya terhadap masyarakat,
bangsa dan negara, di dalam Undang-Undang
METODE PENELITIAN

pun lebih mengutamakan kepada penjagaan
atau perlindungan terhadap arsip vital itu
ISSN: 2303-2677 / © 2016 JKIP

144

Musrifah.

JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN

sendiri.

Karena

apabila

arsip

Perpustakaan

tersebut

dan

Arsip Daerah (BPAD)

musnah, rusak atau hilang maka organisasi

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yaitu

itu akan terhenti aktivitasnya. Dan ketika

lebih meng- utamakan fisik dari arsip vital itu

organisasi

aktivitas

sendiri supaya tetap utuh tersimpan dan

transaksi maka akan menghasilkan suatu

selamat dari berbagai bencana, dan arsip vital

bukti-bukti yang akan disimpan dalam file-

itu disimpan pada setiap unit kerja yang

file.

selalu memanfaatkan arsip vital tersebut.

tersebut

melakukan

Bukti-bukti itu nanti ada arsip kelas satu

Selanjutnya Bapak Suhardo, mengemukakan

(1) yang dinamakan vital, arsip kelas dua (2)

bahwa dalam mem- proteksi atau melindungi

yang dinamakan penting, arsip kelas tiga (3)

arsip vital di Badan Perpustakaan dan Arsip

yang dinamakan berguna, dan arsip kelas

Daerah (BPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta,

empat (4) yang dinamakan tidak berguna.

dilakukan perencanaan yang matang, di buat

Dan arsip vital tersebut informasinya masih

suatu prosedur supaya apabila terjadi regulasi

berfungsi dina- mis, maksudnya arsip yang

atau

infor- masinya masih digunakan secara

selanjutnya bisa melihat langsung prosedur

langsung oleh organisasi pencipta arsip

tersebut. Di Badan Perpustakaan dan Arsip

dalam rangka untuk mencapai tujuan yang

Daerah (BPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta,

diinginkan oleh organisasi.

juga melakukan analisis resiko. Maksud- nya

perubahan

kepemimpinan,

arsiparis

Apabila arsip vital itu tidak dilindungi,

dengan melihat jenis bahaya apa yang akan

maka organisasi itu akan kehilangan asetnya,

terjadi bila informasi atau arsip vital itu hilang

kehilangan kekayaanya, kehilangan hak-

atau musnah. Apabila hal tersebut terjadi, maka

haknya,

melakukan

akibatnya akan besar sekali, baik dari segi biaya

operasionalnya, makanya di dalam record

untuk mendapatkan/ menciptakan kembali arsip

manajemen ada program- program untuk

tersebut, maupun

menyelamatkan arsip vital tersebut. Arsip

karena memerlukan tenaga operasional yang terus

senantiasa berfungsi dan dipergunakan untuk

menerus secara intensif melaksanakan tugas

kepentingan operasional ataupun aktivitas

tersebut. Adanya analisis resiko ini maka

suatu organisasi, yaitu sebagai alat dasar

ditetapkan suatu perlindungan baik perlindungan

manajemen

terhadap arsip vital itu sendiri atau pengelolaan

dan

tidak

bisa

yang meliputi kepentingan

administrasi, hukum, keuangan, penelitian,
pen-

didikan

atau

ilmu

pengetahuan

(Krihanta, 2013).
Menurut

Bapak

waktu

yang

lebih

lama

arsip lainnya, seperti arsip statis dan dinamis.
2.

Ciri-Ciri dan Fungsi Arsip Vital pada
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah di

Suhardo,

melakukan

perlindungan

terhadap

arsip

vital

atau

da-

lam

Yogyakarta

proteksi

Berdasarkan hasil wawancara dengan

di Badan

Bapak Suhardo, ciri-ciri arsip vital yang

Vol.4/No.2, Desember 2016, hlm. 135-148

145

JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN

Badan

organisasi di masa yang akan mendatang.

Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) di

Karena arsip vital fungsinya sebagai bukti

Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu ciri-

hukum, serta melindungi kepentingan hak

cirinya, per- tama, arsip tersebut sangat

individu ataupun hak-hak yang lainnya,

penting dan berpengaruh bagi kelangsungan

misalnya arsip tentang surat tanah, dan arsip

organisasi. Kedua, arsip itu tidak dapat

lainnya.

digantikan dengan arsip atau informasi yang

3.

dilindungi

atau

diamankan

di

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

lainnya. Ketiga, arsip itu merupakan suatu

Penetapan Metode Arsip Vital pada

aset bagi organisasi, karerna apabila aset

Badan Perpustakaan dan Asrip Daerah

tersebut

hilang,

di Yogyakarta

lembaga

akan

maka

organisasi

merasa

atau

kehilangan

kekayaannya, kehilangan hak-haknya,

dan

tidak bisa melakukan opera- sional.

Faktor yang mempengaruhi penetapan
metode arsip vital pada Badan Perpustakaan
dan

Dan terakhir, arsip tersebut dianggap

Arsip Daerah (BPAD) di Daerah

Istimewa

Yogyakarta,

adalah

karena

sebagai arsip kelas satu (arsip yang sangat

kebutuhan akses, dan yang boleh mengakses

penting). Hal tersebut sesuai dengan apa

arsip tersebut hanyalah orang-orang tertentu

yang dikemukakan

Krihanta bahwa

saja, dan sebelum mengakses orang tersebut

vital yaitu: harus ada demi

harus meminta izin dulu kepada penciptanya.

kelangsungan hidup organisasi, fisik dan

Kebutuhan akses ini harus disesuaikan

informasinya memerlukan perlindungan dan

dengan kebutuhan organisasi. Seperti arsip-

pengamanan, fisik arsipnya tidak dapat

arsip yang berhubungan dengan pembuktian

tergantikan, merupakan asset bagi organisasi,

hukum,

memiliki fungsi dinamis, dan diklasifikasikan

fisiknya, beda halnya dengan arsip vital yang

sebagai arsip tingkat/kelas satu

di luar kepentingan hukum, bisa disajikan

ciri-ciri

arsip

oleh

(Krihanta,

2013).

harus

disajikan dalam bentuk

dalam bentuk media komputer dengan cara

Sedangkan fungsi dari arsip vital itu
menurut

Bapak

Suhardo

di

Badan

arsiparis memperlihat- kannya saja.
Selain itu menurut Bapak Suhardo,

Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) di

faktor

Daerah Istimewa Yogyakarta, Sebagai aset

metode arsip vital itu adalah lamanya masa

organisasi dan sebagai memori organisasi, di

simpan,

mana

mengatakan

aktivitas

yang

dilakukan

oleh

yang

dan

mempengaruhi

Bapak
bahwa

penetapan

Suhardo,

arsip

vital

juga
tidak

organisasi dapat menghasilkan bukti- bukti

selamanya akan disimpan, apabila tercipta

yang

arsip yang baru. Arsip vital juga bisa

akan

disimpan

dalam file-file, dan

file-file tersebut akan berfungsi

bagi

musnah, disiang atau disusupkan apabila

ISSN: 2303-2677 / © 2016 JKIP

146

Musrifah.

JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN

dalam

(BPAD) di Daerah Istimewa Yogyakarta,

memusnahkan arsip vital ini tidak ditentukan

untuk men- cegah arsip vital itu rusak,

jadwal

misalnya dari segi fisik. Badan Perpustakaan

sudah

tidak

penting

lagi.

Dan

retensi, karena tergantung pada

penting atau tidaknya arsip vital tersebut.
Dan faktor yang terakhir adalah karena

dan Arsip Daerah (BPAD) di Daerah
Istimewa

Yogyakarta

melakukan

kualitas fisik dari arsip vital tersebut. Sebab

pengawasan dan mengatur kelembaban ruang

apabila arsip vital tersebut selalu disajikan

penyimpanan, serta mengatur pencahayaan,

dalam bentuk fisik kepada pengguna, maka

menyaring udara untuk mengurangi polusi

lama-kelamaan arsip vital yang berbentuk

udara

fisik tersebut akan menjadi rusak, oleh sebab

melindungi

itu diadakan penetapan untuk memproteksi

kebakaran, serangga atau hewan, tumbuhnya

atau melindungi arsip vital tersebut supaya

jamur, dan yang terakhir melindungi arsip

terhindar dari kerusakan.

dari manusia yang menyalahgunakan arsip

4.

Bentuk-Bentuk

Metode

yang

Digu-

nakan untuk Melindungi Arsip Vital

terhadap
arsip

penyimpanan
dari

arsip,

bencana

banjir,

tersebut.
5.

Proteksi Arsip Vital Elektronik pada

pada Badan Perpustakaan dan Arsip

Badan Perpustakaan dan Asrip Daerah

Daerah di Yogyakarta

di Yogyakarta

Menurut Bapak Suhardo bentuk metode

Proteksi

atau

perlindungan yang

yang digunakan untuk melindungi arsip vital

dilakukan terhadap arsip vital elektronik pada

pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah

Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah

(BPAD) di Daerah Istimewa Yogya- karta,

(BPAD) di Daerah Istimewa Yogyakarta

yaitu menggunakan beberapa metode, yang

yaitu dengan cara cadangan (back-up) arsip

pertama, metode duplikasi,

maksudnya

vital elektronik tersebut supaya apabila

arsip

vital yang ada di BPAD di duplikasi

terjadi kerusakan atau bencana sekaligus

atau

digandakan

musibah yang lainnya, informasinya masih

terjadinya

untuk

kerusakan.

mengantisipasi

Kedua,

dilakukan

bisa tetap diselamatkan, dan disimpan ke

pemencaran atau penyebaran arsip vital ke

dalam server yang berbeda-beda. Selain itu

tempat lain yang aman. Ketiga, pemindahan

diusahakan direkam pada beberapa media

(transfer), dalam mentransfer arsip vital ini

tertentu, dan menjauhkan media atau alat

dipindahkan ke tempat penyimpanan pusat

elektronik

arsip (record center) atau lembaga komersial

dalamnya berisi tentang arsip vital dari

(lembaga yang bergerak di bidang kearsipan).

bahaya yang akan menimpa seperti air dan

Selain menggunakan metode tersebut,

api.

banyak perlindungan yang dilakukan oleh
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah

SIMPULAN

misalnya

komputer

yang

di

Vol.4/No.2, Desember 2016, hlm. 135-148

1.

Proteksi atau perlindungan terhadap arsip

melindungi arsip vital yaitu menggunakan

vital

metode

yang

dilakukan

oleh

Badan

duplikasi,

pemencaran

atau

Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD)

penyebaran arsip vital ke tempat lain yang

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yaitu

aman. Ketiga, pemindahan (transfer), ke

lebih mengutamakan fisik dari arsip vital itu

tempat penyimpanan pusat arsip (record

sendiri supaya tetap utuh

center) atau lembaga komersial.

selamat

2.

147

JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN

tersimpan

dan

dari berbagai bencana, dan arsip

4.

BPAD Daerah Istimewa Yogyakarta juga

vital itu disimpan pada setiap unit kerja yang

melakukan

selalu memanfaatkan arsip vital tersebut.

kelembaban ruang penyimpanan, mengatur

Selain itu, juga melakukan analisis resiko

pencahayaan,

dengan melihat jenis bahaya apa yang akan

mengurangi polusi udara, melindungi arsip

terjadi bila informasi atau arsip vital itu

dari bencana banjir, kebakaran, serangga

hilang atau musnah.

atau hewan, jamur, dan yang terakhir

Adapun

ciri-ciri

dilindungi

atau

arsip

yang

vital yang

diamankan

melindungi

yaitu

pertama, arsip tersebut sangat penting dan

pengawasan

menyaring

arsip

dari

dan

mengatur

udara

manusia

untuk

yang

menyalah gunakan arsip
5.

Untuk proteksi terhadap arsip vital elektronik

berpengaruh bagi kelangsungan organisasi.

yaitu

Kedua,

arsip itu tidak dapat digantikan

disimpan ke dalam server yang berbeda-

dengan arsip atau informasi yang lainnya.

beda. Selain itu diusahakan direkam pada

Ketiga, arsip itu merupakan suatu asset bagi

beberapa media tertentu, dan menjauhkan

organisasi. Keempat, arsip tersebut dianggap

media atau alat elektronik yang di dalamnya

sebagai arsip kelas satu. Sedangkan fungsi

berisi tentang arsip vital dari bahaya yang

yaitu

akan menimpa seperti air dan api.

sebagai

asset

organisasi,

sebagai

dengan

cara

mem-back-up

dan

memori organisasi, sebagai bukti hukum,

3.

serta untuk melindungi kepentingan hak

DAFTAR PUSTAKA

pribadi ataupun hak-hak yang lainnya.

Amsyah, Z. (2003). Manajemen Kearsipan.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Barthos, B. (1997). Manajemen Kearsipan:
Untuk Lembaga Negara, Swasta, dan
Perguruan Tinggi. Jakarta: Bumi Aksara.
Basuki, S. (2003). Manajemen Arsip Dinamis.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
HS, L. (2009). Kamus Kepustakawanan
Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book
Publisher.
Kallberg, M. (2012). Archivists 2.0: Redefining
The Archivist’s Profession in The Digital

Adapun

faktor

yang

mempengaruhi

penetapan metode arsip vital pada Badan
Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) di
Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah karena
kebutuhan akses, lamanya masa simpan, dan
faktor yang terakhir adalah karena kualitas
fisik dari arsip vital tersebut. Sedangkan
bentuk

metode

yang

digunakan

untuk

ISSN: 2303-2677 / © 2016 JKIP

148

JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN

Age. Retrieved Maret 2015, from
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga .
Krihanta. (2013). Pengelolaan Arsip Vital.
Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.
Mirmani, A. (2011). Pengantar Kearsipan.
Jakarta: Universitas Terbuka.


Musrifah.

Rustam, M. (2014). Pengelolaan Arsip
Elektronik. Tanggerang : Universitas
Terbuka.
Widyawan, R. (2012). Pelayanan Referensi
Berawal Dari Senyuman. Bandung:
Bahtera Ilmu.