Evaluasi penyajian laporan keuangan entitas nirlaba berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 45 (PSAK No. 45) studi kasus di Gereja HKBP Yogyakarta

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA
BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
NOMOR 45 (PSAK No. 45)
Studi Kasus di Gereja HKBP Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Ole h :
Klaudia Marcella
NIM: 072114100


PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA
BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
NOMOR 45 (PSAK No. 45)
Studi Kasus di Gereja HKBP Yogyakarta

SKRIPSI


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Ole h :
Klaudia Marcella
NIM: 072114100

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Skripsi

EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA
BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
NOMOR 45 (PSAK No. 45)
Studi Kasus di Gereja HKBP Yogyakarta

Oleh :
Klaudia Marcella
NIM : 072114100

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

Drs. YP. Supardiyono, M. Si., Akt., QIA.


ii

Tanggal: 19 November 2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Skripsi

EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA
BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
NOMOR 45 (PSAK No. 45)
Studi Kasus di Gereja HKBP Yogyakarta
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Klaudia Marcella
NIM: 072114100

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada Tanggal 17 Desember 2014
dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Nama Lengkap

Tanda Tangan

Ketua

Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Akt., C.A.

Sekretaris

Lisia Apriani, S.E., M.Si., Akt., QIA., C.A.

Anggota

Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., C.A.


Anggota

Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA.

Anggota

A. Diksa Kuntara, S.E., MFA., QIA.
Yogyakarta, 27 Februari 2015

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Klaudia Marcella
NIM

: 072114100

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA
BERDASARKAN PSAK No. 45
Studi Kasus pada Gereja HKBP Yogyakarta
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolannya dalam bentuk pangkalan
data, mendidtribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu memberikan royalty kepada
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 27 Februari 2015

Yang menyatakan,

Klaudia Marcella

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

I believe everything happen for a reason
-Marylin Monroe-

Skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus

2. Papa dan Mama
3. Cici Ika dan Lia
4. Aurelia Crishelda
5. Semua orang yang telah
mendukungku

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA
BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
NOMOR 45 (PSAK No. 45) Studi Kasus di Gereja HKBP Yogyakarta,
dan dimajukan pada tanggal 17 Desember 2014 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan
cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya
aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang
lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya
sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 27 Februari 2015
Yang membuat pernyataan,


Klaudia Marcella

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus karena dengan rahmat,
berkat dan penyertaan-Nya dalam perencanaan dan penyusunan skripsi ini, sampai
dengan selesainya penulisan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini merupakan salah
satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi, Prodi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Banyak

hal

yang selalu

memotivasi

penulis

untuk

bersemangat

mengerjakan sampai akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Yesus Kristus, Tuhan sekaligus sahabat setiaku untuk penyertaan-Mu dan
kekuatan yang telah diberikan selama penyusunan skripsi ini.

2.

Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma

yang

te la h

memberikan

kesempatan

untuk

belajar

dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis.
3.

Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA. selaku Dosen Pembimbing yang
dengan sabar membimbing, memberi masukan, dan mengarahkan penulis
selama penyusunan skripsi ini.

4.

Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA. dan A. Diksa Kuntara, S.E., MFA., QIA.
selaku penguji atas masukan yang berguna dalam perbaikan skripsi ini.

5.

Mama Vonny, Papa Otje, Cici Ika, Lia dan keluarga besar yang selalu
memberikan dorongan semangat dan doa yang tak habis-habisnya agar penulis
dapat tetap terus berusaha untuk melakukan yang terbaik.

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6.

Orang - orang tersayang Hendra Saputra, Rebecca Tiara, Widuri, dan Mas
Awang yang selalu mendukung.

7.

Bapak Sinaga dan Ibu Simanjuntak selaku tata usaha dan bendahara Gereja
HKBP

Yogyakarta

yang

telah

bersedia

memberikan

data

laporan

keuangannya.
8.

Teman-teman Akuntansi 2007.

9.

Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas
bantuannya.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa ada banyak keterbatasan saat

mengerjakan skripsi ini sehingga masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis mengharapkan masukan dan saran yang dapat membantu
skripsi ini menjadi lebih baik lagi dan sempurna. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi pembacanya.

Yogyakarta, 27 Februari 2015

Penulis

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................. iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................ v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii
ABSTRAK ................................................................................................... xiv
ABSTRACT ................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
E. Sistematika Penulisan ................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 7
A. Akuntansi ................................................................................... 7
B. Entitas Nirlaba ............................................................................ 8

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

C. Gereja ......................................................................................... 11
D. Laporan Keuangan...................................................................... 15
E. Laporan Keuangan Entitas Nirlaba.............................................. 18
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 33
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 33
B. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... 33
C. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 33
D. Data yang Diperlukan ................................................................. 33
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 34
F. Teknik Analisis Data .................................................................. 34
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ......................................... 37
A. Sejarah Berdirinya Gereja HKBP Yogyakarta ............................. 37
B. Hari lahir Gereja HKBP Yogyakarta ........................................... 38
C. Kepemilikan Gedung Gereja HKBP Yogyakarta ......................... 39
D. Pertumbuhan Jemaat HKBP Yogyakarta ..................................... 42
E. Bagan Entitas Gereja HKBP Yogyakarta .................................... 43
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 44
A. Deskripsi Data ............................................................................ 44
B. Analisis Data .............................................................................. 62
C. Pembahasan ................................................................................ 71
BAB VI PENUTUP ...................................................................................... 75
A. Kesimpulan ................................................................................ 75
B. Keterbatasan Penelitian............................................................... 75

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

C. Saran .......................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 77
LAMPIRAN ................................................................................................. 79

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Format Laporan Posisi Keuangan menurut PSAK. 45 ......................24
Tabel 2.2 Format Laporan Aktivitas menurut PSAK. 45 ..................................26
Tabel 2.3 Format Laporan Arus Kas menurut PSAK. 45 .................................29
Tabel 5.1 Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran HKBP Yogyakarta .............45
Tabel 5.2 Perbandingan Laporan Keuangan Gereja HKBP Yogyakarta
dengan PSAK ..................................................................................62

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 5.1

Struktur Organisasi Gereja ..................................................... ....43

Gambar 5.2

Warta Keuangan Mingguan Gereja HKBP Yogyakarta dalam
Warta Jemaat Gereja ...................................................................58

Gambar 5.3

Neraca Kas Gereja HKBP Yogyakarta ........................................60

Gambar 5.4

Berita Acara Pemeriksaan Laporan Keuangan Gereja HKBP
Yogyakarta..................................................................................61

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

EVALUASI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA
BERDASARKAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
NOMOR 45 (PSAK No. 45)
Studi Kasus di Gereja HKBP Yogyakarta

Klaudia Marcella
NIM : 072114100
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2014

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penilaian tentang penyajian
laporan keuangan di Gereja HKBP Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan karena
pentingnya menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 45 (PSAK No. 45).
Jenis penelitian ini adalah studi kasus di Gereja HKBP Yogyakarta. Teknik
pengumpulan data berupa wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan metode komparasi yang bertujuan membandingkan penyajian
laporan keuangan yang disajikan oleh Gereja HKBP Yogyakarta dengan PSAK
No. 45.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyajian laporan keuangan Gereja
HKBP Yogyakarta tidak menerapkan PSAK No.45.

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
EVALUATION OF PRESENTATION OF FINANCIAL STATEMENTS OF
NONPROFIT ENTITIES BASED ON THE INDONESIAN STATEMENT
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD NUMBER 45
Case Studies in HKBP Church Yogyakarta
Klaudia Marcella
NIM: 072114100
University of Sanata Dharma
Yogyakarta
2014

This research aims to provide an assessment of the financial statements in
HKBP Church Yogyakarta. This research was carried out because of the
importance of preparing and presenting financial statements in accordance with
The Indonesian Statement of Financial Accounting Standards No. 45 (Indonesian
SFAS No. 45).
This research is a case study in HKBP Church Yogyakarta. The data was
collected using interviews and documentation. Data were analyzed using the
comparative method aims to compare the financial statements presented by HKBP
Church Yogyakarta with Indonesian SFAS No. 45.
The results showed that the presentation of the financial statements HKBP
Church Yogyakarta had not adopted Indonesian SFAS No. 45.

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kegiatan usaha sebuah entitas secara garis besar dapat dibagi kedalam
dua kegiatan usaha, yaitu kegiatan usaha yang bertujuan mencari laba dan
kegiatan usaha yang tidak bertujuan mencari laba. Entitas yang bertujuan
mencari laba lebih sering disebut dengan entitas bisnis sedangkan entitas yang
tidak bertujuan mencari laba lebih sering disebut dengan entitas nirlaba atau
non-profit. Karakteristik entitas nirlaba berbeda dengan entitas bisnis.
Perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara entitas memperoleh
sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya.
Entitas nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan
para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari entitas
tersebut sedangkan entitas bisnis memperoleh sumber daya dari modal para
pemilik atau investor yang mengharapkan imbalan dari setiap keuntungan
yang diperoleh entitas.
Entitas nirlaba atau entitas non profit merupakan suatu entitas yang
bersasaran pokok untuk mendukung suatu isu atau perihal di dalam menarik
perhatian publik untuk suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian
terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba (moneter). Entitas nirlaba dibagi
menjadi dua kelompok besar, yaitu entitas pemerintahan dan entitas nirlaba
nonpemerintah. Entitas nirlaba dipandang amat berbeda dengan entitas

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

komersial oleh pelanggan, donatur dan sukarelawan, pemerintah, anggota
entitas dan karyawan entitas nirlaba.
Salah satu contoh entitas nirlaba adalah Gereja. Gereja (bahasa
Portugis: igreja dan bahasa Yunani: εκκλησία (ekklêsia) adalah suatu kata
bahasa Indonesia yang berarti suatu perkumpulan atau lembaga dari penganut
Kristiani. Gereja di Indonesia sudah hadir sejak abad ke 2 masehi, pertama kali
di Fansur/Barus, Sumatera Utara. Huria Kristen Batak Protestan (disingkat
HKBP) adalah gereja Protestan terbesar di kalangan masyarakat Batak, bahkan
juga di antara Gereja-gereja Protestan yang ada di Indonesia, dan
menjadikannya pula entitas keagamaan terbesar ketiga setelah Nahdlatul Ulama
dan Muhammadiyah . Gereja ini tumbuh dari misi RMG (Rheinische
Missionsgesellschaft) dari Jerman dan resmi berdiri pada 7 Oktober 1861.
Dalam hal keuangan, karena entitas nirlaba juga mendapatkan dana
yang tidak sedikit maka, entitas nirlaba juga harus menyajikan laporan
keuangan. Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Terdapat beberapa alasan
perlunya pembuatan laporan keuangan sekor publik. Dari sisi manajemen
perusahaan laporan keuangan merupakan alat pengendalian dan evaluasi
kinerja manajerial dan entitas sedangkan dari sisi pemakai eksternal laporan
keuangan merupakan salah satu bentuk mekanisme pertanggungjawaban dan
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan (Mashun dkk: 2006).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

Melihat kenyataan perkembangan entitas nirlaba terutama Gereja yang
begitu pesat di tengah masyarakat dengan melibatkan dana yang sangat besar
pula. Ikatan Akuntan Indonesia mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 45 Tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba.
Standar ini bertujuan untuk mengatur pelaporan keuangan entitas nirlaba
tersebut, karena dalam entitas nirlaba pertanggungjawaban manajer mengenai
kemampuannya mengelola sumber daya entitas yang diterima dari para
penyumbang disajikan melalui laporan aktivitas dan laporan arus kas.
Kemampuan entitas nirlaba untuk terus memberikan jasa dikomunikasikan
melalui laporan posisi keuangan yang menyediakan informasi mengenai aktiva,
kewajiban, aktiva bersih, dan informasi mengenai hubungan di antara unsurunsur tersebut. Laporan ini harus menyajikan secara terpisah aktiva bersih baik
yang terikat maupun yang tidak terikat penggunaannya.
Dengan adanya standar pelaporan, diharapkan laporan keuangan entitas
nirlaba dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, daya banding dan
dapat dipertanggungjawabkan. Sebaliknya jika laporan keuangan Gereja tidak
disusun berdasarkan standar dan prinsip yang berlaku, dapat menyesatkan
penggunanya. Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengetahui apakah
Gereja HKBP sudah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No
45 pada laporan keuangannya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang ada, maka penulis
meumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan: Apakah Gereja HKBP
Yogyakarta telah menerapkan PSAK No. 45 dalam menyajikan laporan
keuangannya?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penerapan
PSAK No.45 dalam hal penyajian laporan keuangan Gereja HKBP Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pihak-pihak
yang berkepentingan, yaitu:
1. Bagi Gereja HKBP Yogyakarta
Hasil penelitian ini diharapkan dapat member masukan kepada
Gereja HKBP Yogyakarta dalam menyusun laporan keuangan, sehingga
laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kepustakaan dan
dapat menambah masukan bagi pembaca, khususnya dalam bidang sektor
publik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

3. Bagi Penulis
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi,
penulis juga dapat memahami dan melihat langsung apa yang telah
dipelajari selama kuliah serta dapat membandingkan apa yang ada dalam
teori dengan penerapan sesungguhnya, untuk mengetahui persamaan dan
perbedaannya.

E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini berisi tentang penjelasan mengenai urutan dari
penulisan, yang disusun sebagai berikut:
Ba b I

Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dari
penelitian, manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi ini, serta
sistematika dari penulisan skripsi ini.

Bab II

Tinjauan Pustaka
Ba b

ini

membahas mengenai tinjauan

pustaka

yang akan

digunakan oleh penulis dalam penulisan karya ilmiah ini, baik
tentang teori-teori atau literatur maupun hasil temuan lain yang
terkait dengan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas gaji pegawai tetap
dan pegawai tidak tetap.
Bab III

Metode Penelitian
Bab ini menggambarkan cara-cara untuk melaksanakan kegiatan
penelitian mulai dari rancangan penelitian sampai dengan teknik

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

analisis

data

yang

digunakan

dalam

melakukan

evaluasi

penyelesaian masalah.
Bab IV

Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini berisi mengenai gambaran umum tentang perusahaan yang
diteliti.

Ba b V

Analisis Dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan mengenai data-data yang berasal dari
perusahaan serta pembahasan masalah yang dihadapi perusahaan
berdasarkan tinjauan pustaka yang relevan untuk menentukan
alternatif penyelesaian masalah.

Bab VI

Penutup
Dalam bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan yang telah
dilakukan, keterbatasan, serta saran untuk perusahaan/ instansi yang
diteliti.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Akuntansi
1. Pengertian Akuntansi
Pengertian akuntansi menurut American Accounting Association
adalah:
“Accounting as the process identifiying, measuring, and communicating
economic information to permit informed judgements and decisions by
users of the information” (Wilopo, 2005 : 9).
Informasi ekonomi adalah informasi yang berkaitan dengan
berbagai situasi yang melibatkan keterbatasan sumber daya. Proses
akuntansi ini diakhiri dengan tersedianya laporan keuangan.
Definisi akuntansi menurut AICPA adalah :
“Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing in a
significant manner and in terms of money, transaction and events which are
in part at least, of a financial character, and interpreting the results
thereof”.
Akuntansi bisa didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga
karakteristik penting dari akuntansi: (1) pengidentifikasian, pengukuran,
dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang (2) entitas ekonomi
kepada (3) pemakai yang berkepentingan (Kieso, 2002: 2). Karakteristikkarakteristik ini telah dipakai untuk menjelaskan akuntansi selama beratusratus tahun.Namun, dalam 30 tahun terakhir entitas ekonomi telah berubah
secara signifikan baik dari segi ukuran maupun komplekstitas, dan pemakai

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

yang berkepentingan juga telah bertambah secara substansial baik dari segi
jumlah maupun keragaman.
FASB mendefinisikan akuntansi secara umum adalah :
“Accounting is the body knowledge and functions concered with systematic
originating, recording, classifying, processing, summerizing, analyzing,
interpreting and supplying of dependable and significant information
covering, transaction, and event wich are, in part at least, of financial
character, required for the management and operation of an entity and for
report that have to be submitted there on to meet fiduciary and other
responsibilities”
2. Fungsi Akuntansi
Dari beberapa definisi akuntansi diatas, terdapat beberapa kriteria
sebagai berikut:
a. Akuntansi sebagai suatu sistem, memproses data keuangan untuk
kemudian dikomunikasikan ke pengguna informasi yang dihasilkan
oleh akuntansi.
b. Data yang diproses dan informasi yang dihasilkan dalam akuntansi
terutama yang bersifat keuangan.
c. Informasi yang dihasilkan akuntansi digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan.
d. Akuntansi merupakan seperangkat pengetahuan dan sebagai suatu
disiplin ilmu.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

B. Entitas Nirlaba
1. Pengertian Entitas Nirlaba
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai dan berurusan
dengan berbagai macam bentuk entitas yang pada dasarnya dapat
diklasifikasikan menjadi dua bentuk entitas, yaitu entitas bisnis dan entitas
nirlaba.Entitas bisnis adalah perbuatan atau kegiatan dalam rangka
memperoleh penghasilan yang kontinus, terang-terangan, menyediakan
barang / jasa, dan berorientasi laba.
Henke (2001:3) memberikan definisi sekaligus karakteristik entitas
nirlaba sebagai berikut:
“A nonprofit organization is an economic entity providing socially
desirable services without the intention of realizing a profit. Nonprofit
organization have no ownership shares that can be sold or traded by
individuals and any excess of revenues over expenses or expenditures is
used to enlarge the service capability o the organization. They are
financed, at least, partially, by taxes and/or contributions based on some
measure of ability to pay, and some or all of their services are distributed
on the basis of need rather than effective demand for them.”
Dalam Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan IAI tidak
secara jelas disebutkan definisi entitas nirlaba, namun IAI dalam bagian
Pendahuluan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 45
memberikan pernyataan sebagai berikut:
“Karakteristik entitas nirlaba berbeda dengan entitas bisnis.
Perbedaan utama yang mendasar terletak pada caraentitas memperoleh
sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas
operasinya. Entitas nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para
anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan
apapun dari entitas tersebut.”

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

2. Karakteristk Entitas Nirlaba
Secara rinci IAI menyebutkan karakteristik entitas nirlaba yang
hampir sama dengan apa yang diungkapkan oleh Henke (2001: 3), yaitu
sebagai berikut:
a. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang
sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
b. Menghasilkan barang dan / atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba,
dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak
pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.
c. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada entitas bisnis, dalam arti
bahwa kepemilikan dalam entitas nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan,
atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan
proposi pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau
pembubaran entitas.
3. Perbedaan Entitas Nirlaba dengan Entitas Bisnis
Beberapa perbedaan antara entitas bisnis dengan entitas nirlaba
menurut Mardiasmo (2009:07) antara lain :
a. Tujuan entitas (Organizational objectives). Entitas bisnis berusaha
untuk meningkatkan kekayaan demi keuntungan bagi pemilik mereka,
sedangkan entitas nirlaba berusaha untuk menghabiskan sumber daya
keuangan yang tersedia demi kemanfaatan bagi konstituen mereka.
Dengan demikian manajemen keuangan pada lingkungan entitas nirlaba

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

berfokus pada bagaimana mendapatkan dan menggunakan sumber daya
keuangan –dengan penggunaan modal kerja, status anggaran, dan arus
kas– ketimbang pada laba bersih atau laba per lembar saham.
b. Asal sumber daya keuangan (sources of financial resources). Entitas
bisnis mendapatkan sumber daya keuangan dari investasi pemilik,
hutang serta penjualan barang dan jasa. Biasanya itu bukanlah sumber
utama entitas nirlaba. Entitas nirlaba biasanya mendapatkan sumber
daya keuangan lewat donasi, penjualan aset, hutang, dan lain-lain.
c. Pola pertanggungjawaban. Pertanggungjawaban manajeman sektor
publik berbeda dengan sektor swasta. Manajemen pada sektor swasta
betanggungjawab kepada pemilik perusahaan (pemegang saham) dan
kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik manajemen
bertanggung jawab kepada masyarakat karena sumber dana yang
digunakan entitas sektor publik dalam rangka pemberian pelayanan
publik berasal dari masyarakat (public fund).
d. Struktur entitas. Secara kelembagaan, entitas sektor publik juga berbeda
dengan sektor swasta. Struktur entitas pada sektor publik bersifat
birokratis, kaku, dan hiraerkis, sedangkan pada sektor swasta lebih
fleksibel. Salah satu faktor utama yang membedakan sektor publik
dengan sektor swasta adalah adanya pengaruh politik yang sangat tinggi
pada entitas sector publik.
e. Karakteristik anggaran dan Stakeholder. Pada sektor publik anggaran
dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan di

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

diskusikan. Sementara pada sektor swasta anggaran bersifat tertutup
bagi publik karena anggaran merupakan rahasia perusahaan.
f. Sistem akuntansi. Perbedaan lain adalah system yang digunakan.
System akuntansi yang digunakan pada sector swasta adalah akuntansi
berbasis akrual (accrual accounting) sedangkan pada sektor publik,
lebih banyak menggunakan system akuntansi berbasis kas (cash
accounting).
g. Freeman (2001:3), Pengaturan dan pengendalian (regulation and
control). Dalam entitas bisnis “profit motive” dan “profit measurement”
bertindak sebagai “an automatic allocation and regulating device”
dalam ekonomi bebas, sedangkan dalam entitas nirlaba, karena tidak
adanya alat pengatur/penguji laba, harus ada pengukuran dan
pengendalian hasil operasi untuk meyakinkan sumber daya entitas
nirlaba tersebut digunakan secara tepat dan mencegah entitas beroperasi
secara tidak efektif, efisien, dan ekonomis.
h. Menurut PSAK No. 45 perbedaan utama terletak pada cara Entitas
memperoleh sumber daya yang dbutuhkan untuk melakukan berbagai
aktivitas operasinya. Entitas nirlaba memperoleh sumberdaya dari
sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak
mengharapkan imbalan apapun dari entitas tersebut.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

C. Gereja
1. Pengertian Gereja
Gereja (bahasa Portugis: igreja dan bahasa Yunani: εκκλησία
(ekklêsia) adalah suatu kata bahasa Indonesia yang berarti suatu
perkumpulan atau lembaga dari penganut Kristiani. Istilah Yunani
฀κκλησία, yang muncul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen biasanya
diterjemahkan sebagai "jemaat". Istilah ini muncul dalam 2 ayat dari Injil
Matius, 24 ayat dari Kisah Para Rasul, 58 ayat dari surat Rasul Paulus, 2
ayat dari Surat kepada Orang Ibrani, 1 ayat dari Surat Yakobus, 3 ayat dari
Surat Yohanes yang Ketiga, dan 19 ayat dari Kitab Wahyu.
Gereja berasal dari bahasa Portugis: igreja, yang berasal dari bahasa
Yunani: εκκλησία (ekklêsia) yang berarti dipanggil keluar (ek= keluar;
klesia dari kata kaleo= memanggil); kumpulan orang yang dipanggil ke luar
dari dunia memiliki beberapa arti:
a.

Arti pertama ialah 'umat', atau lebih tepat, 'persekutuan' orang Kristen.
Arti ini diterima sebagai arti pertama bagi orang Kristen. Jadi, gereja
pertama-tama bukanlah sebuah gedung.

b.

Arti kedua adalah sebuah perhimpunan atau pertemuan ibadah umat
Kristen. Bisa bertempat di rumah kediaman, lapangan, ruangan di
hotel, maupun tempat rekreasi.

c.

Arti ketiga ialah mazhab (aliran) atau denominasi dalam agama
Kristen. Gereja Katolik, Gereja Protestan, dan lain-lain.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

d.

Arti keempat ialah lembaga (administratif) daripada sebuah mazhab
Kristen. Contoh kalimat “Gereja menentang perang Irak”.

e.

Arti terakhir dan juga arti umum adalah sebuah “rumah ibadah” umat
Kristen, di mana umat bisa berdoa atau bersembahyang.

Gereja (untuk arti yang pertama) terbentuk 50 hari setelah kebangkitan
Yesus Kristus pada hari raya Pentakosta, yaitu ketika Roh Kudus yang
dijanjikan Allah diberikan kepada semua yang percaya pada Yesus Kristus.
2. Huria Kristen Batak Protestan
Huria Kristen Batak Protestan (disingkat HKBP) adalah gereja
Protestan terbesar di kalangan masyarakat Batak, bahkan juga di antara
Gereja-gereja Protestan yang ada di Indonesia, dan menjadikannya pula
Entitas keagamaan terbesar ketiga setelah Nahdlatul Ulama dan
Muhammadiyah. Gereja ini tumbuh dari misi RMG (Rheinische
Missionsgesellschaft) dari Jerman dan resmi berdiri pada 7 Oktober 1861.
Saat ini, HKBP memiliki jemaat sekitar 4.5 juta anggota di seluruh
Indonesia. HKBP juga mempunyai beberapa gereja di luar negeri, seperti di
Singapura, Kuala Lumpur, Los Angeles, New York, dan di negara bagian
Colorado. Meski memakai nama Batak, HKBP juga terbuka bagi suku
bangsa lainnya.
Sejak pertama kali berdiri, HKBP berkantor pusat di Pearaja
(Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara) yang berjarak sekitar 1 km
dari pusat kota Tarutung, ibu kota kabupaten tersebut. Pearaja merupakan
sebuah desa yang terletak di sepanjang jalan menuju kota Sibolga (ibu kota

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

Kabupaten Tapanuli Tengah). Kompleks perkantoran HKBP, pusat
administrasi Entitas HKBP, berada dalam area lebih kurang 20 hektare. Di
kompleks ini juga Ephorus (=uskup) sebagai pimpinan tertinggi HKBP
berkantor.
HKBP adalah anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia
(PGI), anggota Dewan Gereja-gereja Asia (CCA), dan anggota Dewan
Gereja-gereja se-Dunia (DGD). Sebagai gereja yang berasaskan ajaran
Lutheran, HKBP juga menjadi anggota dari Federasi Lutheran se-Dunia
(Lutheran World Federation) yang berpusat di Jenewa, Swiss.

D. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.
Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
a. Laporan Neraca.
b. Laporan Laba Rugi.
c. Laporan Perubahan Ekuitas.
d. Laporan Perubahan Posisi Keuangan yang dapat disajikan berupa
laporan arus kas atau Laporan arus dana.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

e. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan
bagian integral dari laporan keuangan.
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi
keuangan adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas.Sedangkan unsur yang
berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah
penghasilan

dan

beban.Laporan

posisi

keuangan

biasanya

mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam
berbagai unsur neraca.
Warren (2002:20) mendefinisikan laporan keuangan dengan
pernyataan sebagai berikut:
“After transactions have been recorded and summarized, reports are
prepared or users. The accounting reports that provide this information
are called financial statements.”
Dengan demikian pengertian laporan keuangan secara umum
adalah laporan yang disusun terutama bagi para pengambil keputusan,
yang memuat informasi tentang kondisi keuangan dan hasil akhir dari
proses akuntansi.
2. Pengguna Laporan Keuangan
Para pengguna laporan keuangan antara lain: investor, karyawan,
pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan,
pemerintah, dan masyarakat. Mereka inilah yang akan menggunakan
laporan keuangan entitas untuk memenuhi kebutuhan informasi yang
berbeda-beda sesuai kepentingan masing-masing, dan menjadikannya
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

3. Tujuan Laporan Keuangan
IAI PSAK 45 (2009:6) dalam

pernyataan standar akuntansi

keuangan menyebutkan tujuan laporan keuangan sebagai berikut:
“Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan
suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.”
Tujuan laporan keuangan, adalah untuk menyajikan informasi
mengenai :
a. Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu Entitas.
b. Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai
dan sifat aktiva bersih.
c. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu
periode dan hubungan antara keduanya.
d. Cara suatu Entitas mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh
pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh
pada likuiditasnya.
e. Usaha jasa suatu Entitas.
Para

pemakai

laporan

keuangan

yang

bermacam-macam

menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi kebutuhan informasi
mereka yang berbeda-beda pula. Sedangkan informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan bersifat umum sehingga tidak sepenuhnya dapat
memenuhi kebutuhan informasi setiap pemakai. Namun SAK 45 (2009 :
12) menjelaskan bahwa “Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan
diatas memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai.”

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

Laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi
karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di
masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non
keuangan.
Didalamnya juga menjelaskan lebih lanjut bahwa
“Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya.”
Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau
pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat
membuat keputusan ekonomi, keputusan ini mungkin mencakup, misalnya,
keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan
atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

E. Laporan Keuangan Entitas Nirlaba
Laporan Keuangan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan
penyediaan dan penyampaian informasi keuangan. Aspek - aspek tersebut
antara lain lembaga yang terlibat (misalnya penyusunan standar, badan
pengawas dari pemerintah atau pasar modal, entitas profesi, dan entitas
pelapor), peraturan yang berlaku termasuk Prinsip Akuntansi Berterima
Umum/PABU atau Generally Accepted Accounting Principles/GAAP).
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, karakteristik entitas nirlaba
berbeda dengan entitas bisnis atau komersial. Perbedaan mendasar terletak

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

pada cara entitas memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan
berbagai aktivitas operasinya. Sumber daya diperoleh dari penyumbang yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang
sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.Karakteristik ini
menimbulkan transaksi yang spesifik, misalnya transaksi penerimaan
sumbangan dari anggota atau lembaga donor. Perbedaan transaksi tersebut jelas
akan membedakan perlakuan akuntansi dan pelaporan keuangan antara entitas
nirlaba dengan entitas bisnis.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai badan penyusun standar
akuntansi di Indonesia telah mengakomodir karakteristik khusus entitas nirlaba
dengan diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.
45 mengenai Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba. PSAK ini disahkan pada
tanggal 8 April 2011 dan mulai berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012.
Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pelaporan keuangan entitas
nirlaba.Dengan adanya standar pelaporan, diharapkan laporan keuangan entitas
dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya banding
yang tinggi.
1. Tujuan Laporan Keuangan Entitas Nirlaba
Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh suatu entitas nirlaba
sangat penting keberadaannya bagi pihak-pihak yang berkepentingan
seperti para kreditur, donatur, dan sebagainya. Para pengguna laporan
keuangan entitas nirlaba ini memiliki kepentingan bersama yaitu untuk
menilai:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

a. jasa yang diberikan oleh entitas nirlaba dan kemampuannya untuk terus
memberi jasa tersebut;
b. cara manajer melaksanakan tanggung jawabnya dan aspek kinerja
mereka.
Dalam PSAK No. 45 IAI menyebutkan bahwa tujuan utama laporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi
kepentingan para penyumbang, anggota entitas, kreditur, dan pihak lain
yang menyediakan sumber daya bagi entitas nirlaba. IAI (2009:6)
Tujuan dan fungsi laporan keuangan entitas nirlaba secara umum
adalah sebagai berikut :
a. Kepatuhan dan Pengelolaan (Complience and Stewardship) Laporan
keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada para pengguna
laporan keuangan dan pihak otoritas penguasa bahwa laporan keuangan
telah dilakukan berdasarkan ketentuan dan hukum yang berlaku.
b. Akuntabilitas

dan

Pelaporan

Retrospektif

(Accountability

and

Restropective Reporting).Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada publik, untuk memonitor kinerja dan
mengevaluasi manajemen, memberikan dasar untuk mengamati trend
antar kurun waktu, pencapaian atas tujuan yang telah ditetapkan serta
sebagai pembanding terhadap entitas lain yang sejenis.
c. Perncanaan dan Informasi Otorisasi (Planning and Outhorization
Information) Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar
perencanaan kebijakan dan aktivitas yang dimasa yang akan datang.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

d. Kelangsungan Entitas (Viability) Laporan keungan membantu para
pembaca dalam menentukan apakah dalam suatu entitas atau unit kerja
dapat menyediakan barang dan jasa dimasa yang akan datang.
e. Hubungan Masyarakat (Public Relation) Laporan keuangan berfungsi
memberikan

kesempatan

kepada

entitas

untuk

mengemukakan

pernyataan atas prestasi yang telah dicapai kepada pemakai yang
dipengaruhi, karyawan dan masyarakat.
f. Sumber Fakta dan Gambaran (Source of Fact and Figures) Laporan
keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada berbagai
kelompok yang berkepentingan yang ingin mengetahui entitas secara
lebih dalam. (Mardiasmo, 2009:167).
Terdapat beberapa alasan perlunya pembuatan laporan keuangan
entitas nirlaba. Dari sisi manajemen perusahaan laporan keuangan
merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan Entitas
sedangkan dari sisi pemakai eksternal laporan keuangan merupakan salah
satu bentuk mekanisme pertanggungjawaban dan sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan (Mashun dkk.: 2006).
Tujuan laporan keuangan Entitas nirlaba menurut Financial
Accounting Stdards Board (FASB) sebagaimana dituangkan dalam
Statements of Financial Accounting Concept (SFAC) No.4 mengenai tujuan
laporan keuangan Entitas nirlaba yaitu:
a. Laporan keuangan Entitas nonbisnis hendakny dapat memberikan
informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

daya serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam pembuatan
keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya Entitas.
b. Membeikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon
penyedia sumber daya serta pemakai dan calon kliennya dalam menilai
pelayanan yang diberikan oleh Entitas nonbisnis serta kemampuannya
untuk melanjutkan memberi pelayanan tersebut.
c. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon
penyedia serta pemakai dan calon pemakai dalam menilai kinerja
manajer Entitas nonbisnis atas pelaksanaan tanggung jawab
pengelolaan serta aspek kinerja lainnya.
d. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi kewajiban dan
kekayaan bersih Entitas serta pengaruh dari transaksi peristiwa dan
kejadian ekonomi yang mengubah sumber daya dan kepentingan daya
tersebut.
e. Memberikan informasi mengenai bagaimana kinerja Entitas selama satu
periode.
f. Memberian informasi mengenai bagaimana Entitas memperoleh dan
membelanjakan kas atau sumber daya kas mengenai mengenai utang
dan pembayaran kembali utang dan mengenai factor-faktor lain yang
dapat mempengaruhi likuiditas Entitas.
g. Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pemakai
dalam memahami infomasi keuangan yang diberikan.
2. Komponen Laporan Keuangan Entitas Nirlaba

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23

Laporan keuangan entitas nirlaba meliputi laporan posisi keuangan
pada akhir periode laporan, laporan aktivitas untuk suatu periode pelaporan,
laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan
keuangan.
a. Laporan Posisi Keuangan
“Laporan posisi keuangan (statement of financial position) atau
biasa disebut neraca pada entitas bisnis ini memiliki tujuan
sebagaimana yang dijelaskan dalam PSAK No. 45 adalah untuk
menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih
dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada
waktu tertentu.”
IAI SAK (2009:10) IAI lebih lanjut menjelaskan bahwa:
Informasi dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama
pengungkapan dan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat
membantu para penyumbang, anggota entitas, kreditur, dan pihak-pihak
lain untuk menilai:
1) kemampuan entitas untuk memberikan jasa secara berkelanjutan;
dan
2) likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi
kewajibannya, dan kebutuhan pendanaan eksternal.
Laporan posisi keuangan mencakup entitas secara keseluruhan
dan harus menyajikan total aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih. PSAK
(2011:11).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24

Tabel 2.1 Format Laporan Posisi Keuangan menurut PSAK No.45
Entitas Nirlaba
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 20X2 dan 20X1
(dalam jutaan)
20X2
Aset:
Kas dan setara kas
Piutang bunga
Persediaan dan biaya dibayar di muka
Piutang lain-lain
Investasi Lancar
Properti investasi
Aset Tetap
Investasi jangka panjang
Jumlah Aset
Liabilitas dan Aset Neto:
Utang dagang
Pendapatan diterima di muka yang
dapat dikembalikan
Utang Lain-Lain
Utang wesel
Kewajiban tahunan
Utang jangka panjang
Jumlah Liabilitas
Aset Neto:
Tidak Terikat
Terikat temporer (Catatan B)
Terikat permanen (Catatan C)
Jumlah Aset Neto
Jumlah Liabilitas dan
Aset Neto

20X1

Rp
188
Rp 5,325
Rp 1,525
Rp 7,562
Rp 3,500
Rp 13,025
Rp 154,250
Rp 545,175
Rp 730,550

Rp 1,150
Rp 4,175
Rp 2,500
Rp 6,750
Rp 2,500
Rp 11,400
Rp 158,975
Rp 508,750
Rp 696,200

Rp

Rp

6,425

2,625

Rp 4,213
Rp 13,750
Rp 26,575

Rp 1,625
Rp 3,250
Rp 2,850
Rp 4,250
Rp 16,250
Rp 30,850

Rp 288,070
Rp 60,855
Rp 355,055
Rp 703,975

Rp 259,175
Rp 63,675
Rp 342,500
Rp 665,350

Rp 730,550

Rp 696,200

Rp

2,187

b. Laporan Aktivitas
Laporan aktivitas (Statement of Activities) menurut IAI
bertujuan untuk menyajikan informasi mengenai:

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25

1) pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan
sifat aktiva bersih,
2) hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain, dan
3) bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai
program atau jasa. IAI (2009:19)
Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama
dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya dapat
membantu pemakai laporan keuangan (para penyumbang, anggota
Entitas, kreditur, dan pihak lainnya) untuk:
1) mengevaluasi kinerja dalam suatu periode,
2) menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan entitas dalam
memberikan jasa, dan
3) menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer. IAI
(2009:19)
Laporan aktivitas mencakup Entitas secara keseluruhan dan
menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode.
Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih
terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam suatu
periode.Laporan

aktivitas

juga

menyajikan

pendapatan

sebagai

penambah aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya
dibatasi oleh penyumbang, dan menyajikan beban sebagai pengurang
aktiva bersih tidak terikat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26

Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak
terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, tergantung pada ada
tidaknya

pembatasan.

Dalam

hal

sumbangan

terikat

yang

pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat
disajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang penyajian
dilakukan secara konsisten dan diungkapkan sebahai kebijakan
akuntansi.
Tabel 2.2 Format Laporan Aktivitas menurut PSAK No.45
Bentuk A
Entitas Nirlaba
Laporan Aktivitas
Untuk Tahun Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20X2
(