ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN NASIONAL SMA BIDANG FISIKA MENGGUNAKAN TAXONOMY OF INTRODUCTORY PHYSICS PROBLEM (TIPP)(Studi Tiga Tahun Terakhir).

(1)

PROBLEM (TIPP)

(Studi Tiga Tahun Terakhir)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Fisika

Oleh Rizki Kurniawati

1002401

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

FISIKA MENGGUNAKAN

TAXONOMY OF INTRODUCTORY

PHYSICS PROBLEM

(TIPP)

(Studi Tiga Tahun Terakhir)

Oleh Rizki Kurniawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada

Fakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu

Pengetahuan Alam

© Rizki Kurniawati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagaian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN NASIONAL SMA BIDANG FISIKA

MENGGUNAKAN TAXONOMY OF INTRODUCTORY PHYSICS PROBLEM (TIPP) (studi tiga tahun terakhir)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I

Asep Sutiadi, S.Pd., M.Si NIP.197009081997021001

Pembimbing II

Drs. Waslaluddin, M.T NIP.196302071991031002 .

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Fisika

Dr. Ida Kaniawati, M.Si NIP.196807031992032001


(4)

vi

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Struktur Organisasi skripsi ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Taksonomi ... 8

B. TIPP (Taxonomy of Introductory Physiscs Problem) ... 8

C. Ujian Nasional (UN) ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A. Metode Penelitian... 35

B. Prosedur Penelitian... 36

C. Definisi Oprasional ... 37


(5)

E. Validasi Instrumen ... 40

F. Tehnik Pengumpulan Data ... 40

G. Tehnik Analisis Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Hasil Penelitian ... 43

1. Struktur Data ... 43

2. Hasil Analisis Data ... 51

3. Temuan Penelitian ... 65

B. Pembahasan ... 70

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 82

A. Simpulan ... 82

B. Rekomendasi ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 85


(6)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penelitian mengenai analisis soal-soal fisika berdasarkan tahapan level berpikirnya masih jarang ditemukan. Analisis soal berdasarkan taksonomi berpikir pernah dilakukan di bidang kimia diantaranya skripsi berjudul „Analisis Ujian Nasional Kimia SMA tahun 2013 Berdasarkan Taksonomi Bloom dua Dimensi‟ (Satrisman, 2013). Dari penelitian tersebut didapat gambaran komposisi soal Ujian Nasional dalam himpunan dua dimensi taksonomi Bloom serta analisis terhadap gambaran tersebut. Pada tahun 1950 Benjamin S. Bloom serta para ahli di Amerika Serikat bahkan menganalisis persentase level berpikir apa saja yang dapat dicapai melalui butir soal tes ilmu pengetahuan umum tahunan. Hal tersebut dilakukan untuk membantu pekerjaan mereka dalam membuat instrumen soal yang mempunyai tujuan yang sama di semua wilayah Amerika Serikat, atau singkatnya sebagai upaya standardisasi pendidikan nasional. Indonesia melakukan upaya standardisasi pendidikan nasional dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menyelenggarakan Ujian Nasional yang dilakukan di masing-masing tingkat satuan pendidikan. Koordinator pelaksanaan UN SMA kota Serang mengatakan bahwa penyelenggaraan UN sebagai alat pemetaan mutu pendidikan dalam rangka standardisasi pendidikan nasional sangat dibutuhkan dalam rangka evaluasi (Mutawali,2014).

Indonesia sebagai sebuah negara, mengatur penyelenggaraan pendidikannya menurut falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945. Menurut falsafah tersebut, pendidikan yang diselenggarakan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, serta bertujuan untuk mengembangkan potensi didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Demi tercapainya fungsi tersebut, pemerintah menyelenggarakan sistem


(7)

pendidikan nasional. Sistem tersebut tercantum pada UU No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Dalam penyelenggaraan pendidikan nasional terdapat beberapa komponen yang saling berkesinambungan serta terkait satu sama lain. Salah satu komponen tersebut adalah komponen evaluasi. Kebijakan evaluasi pendidikan tertera pada undang-undang No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 21 dikatakan bahwa: “Evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggung jawaban pendidikan”. Diperkuat lagi oleh Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 pasal 1 ayat 18 dengan bunyi yang sama. Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) oleh pemerintah merupakan salah satu bentuk pelaksanaan evaluasi secara nasional. Ujian Nasional sendiri merupakan salah satu upaya melakukan standardisasi pendidikan nasional dalam rangka memajukan mutu pendidikan nasional Indonesia. Hal tersebut tertuang pada UU No.32 tahun 2013 tentang standar nasional pendidikan termasuk didalamya pasal-pasal yang berisi tentang pelaksanaan Ujian Nasional. UN merupakan salah satu jenis evaluasi hasil atau produk yang berupa tes sumatif. Evaluasi hasil atau produk diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.

“If we wish to discover the truth about an educational system ,we must look into its assesment procedures”(Rowntree,2003.hlm.1). Selanjutnya Tilaar, (2006,hlm.103), menyatakan bahwa kegiatan UN merupakan suatu kegiatan pemetaan masalah-masalah pendidikan nasional serta kesepakatan untuk menangani masalah-masalah mendasar yang dihadapi oleh sistem pendidikan nasional. Fungsi UN sebagai alat pengendali mutu pendidikan secara nasional, pendorong peningkatan mutu pendidikan, bahan dalam menentukan peserta didik, dan bahan pertimbangan dalam seleksi penerimaan peserta didik baru pada jenjang yang lebih tinggi.

Penyusunan butir soal UN merupakan tanggung jawab Badan Penelitian dan Pengembangan (BALITBANG), Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMENDIKBUD) serta Badan Standardisasi Nasional Penddikan (BSNP).


(8)

Langkah-langkah penulisan soal UN daintaranya memahami rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), kemampuan yang diuji, dan indikator soal. Tahapan selanjutnya adalah menelaah rumusan indkator soal (validasi indikator soal) atau kisi-kisi lalu dilanjutkan dengan menulis butir soal dalam bentuk pilihan ganda dan tahap terakhir adalah membuat kunci jawaban dan mengecek kebenaran kunci jawaban (BALITBANG, 2009).

Proses evaluasi memerlukan taksonomi sebagai aturan baku penyusunan soal berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Taksonomi merupakan suatu kerangka yang bersifat hierarki untuk mengklasifikasikan pernyataan-pernyataan tentang apa yang diharapkan agar dipelajari siswa. Piaget (dalam Suyono dan Harianto, 2011, hlm. 83) mengatakan bahwa setiap anak mengembangkan kemampuan berpikirnya menurut tahapan yang teratur.

Taksonomi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan taksonomi hasil penelitian para peneliti di bidang pendidikan fisika (Physics Educational Research) yakni TIPP. TIPP bersumber dari sebuah jurnal yang dipublikasikan oleh American Physical Society berjudul New Aproach to Analyzing Physics Problem: Taxonomy of Introductory Physics Problem (Raluca dkk). Taksonomi ini merupakan taksonomi yang didesain khusus untuk menganalisis soal-soal fisika. TIPP disusun berdasarkan sebuah taksonomi yakni The New Taxonomy of Educational Objective (NTEO). Berbeda dengan taksonomi sebelumnya seperti taksonomi Bloom atau taksonomi Bloom revisi (Anderson), taksonomi ini mempunyai karakteristik yang dapat digunakan untuk menganalisis soal fisika dengan lebih baik. Kelebihan itu antara lain taksonomi ini menyajikan “nature of

human thought”meliputi komponen serta susunan hieraki yang lebih sesuai, menempatkan proses metakognitif dibawah proses kognitif, menempatkan sistem diri (self system) di puncak berpikir atau sebagai pusat dari “nature of human

thought ,terdapat pemisahan yang jelas antara afektif, psikomotor dan kognitif,

memisahkan sistem kognitif dan ranah ilmu dengan jelas, terdapat problem solving serta tersusun secara hierarki sebagaimana seharusnya taksonomi, yakni tersusun dari hal yang sederhana ke hal yang rumit.Taksonomi ini terdiri dari dua dimensi yang tertuang pada tiga sistem (sistem diri, sistem metakognitif dan


(9)

sistem kognitif) dan dimensi pengetahuan. Dimensi pengetahuan terbagi lagi menjadi tiga domain yakni informasi, prosedur mental dan prosedur psikomotor. Sistem kognitif dibagi lagi menjadi empat level yakni retrieval, comprehension, analysis, dan knowledge utilization. Oleh karena alasan-alasan tersebutlah, taksonomi ini digunakan sebagai instrumen penelitian yang akan menganalisis soal-soal dengan lebih baik dibanding taksonomi lainnya. Pada dasarnya taksonomi tujuan pendidikan manapun berisi tentang apa-apa yang diharapkan dipelajari siswa. Analisis Soal UN sebagai soal berstandar nasional menggunakan TIPP sebagai hasil penelitian para peneliti di bidang pendidikan fisika akan memberikan gambaran sejauh mana apa-apa yang ingin dipelajari siswa menurut standar internasional terintegrasi di tingkat pendidikan nasional Indonesia. Selain itu, penelitian ini menganalisis soal UN SMA bidang fisika selama tiga tahun terakhir penyelenggaraanya yakni 2012, 2013 serta 2014.

Kedudukan UN sebagai upaya standardisasi pendidikan nasional dirasa sangat penting sehingga peneliti ingin melakukan suatu analisis pada soal-soal UN bidang fisika dengan menggunakan sebuah taksonomi khusus soal fisika yakni TIPP. Menganalisis soal UN menggunakan TIPP dapat memberikan gambaran sejauh mana level berpikir yang timbul dari soal-soal tersebut serta domain pengetahuan yang terlibat. Gambaran ini akan dinalisis secara eksploratif dengan menggunakan teori-teori yang ada. Penelitian yang dilakukan pada soal UN tiga tahun terakhir juga dapat memberikan rekam jejak yang dapat dianalisis peningkatan atau penurunan pada masing-masing level tertentu.

Hasil penelitian ini berupa gambaran profil UN bidang fisika pada tiga tahun terakhir berdasarkan deskripsi TIPP. Gambaran itu berupa komposisi sistem kognitif, komposisi domain pengetahuan, komposisi kognitif yang memiliki proporsi terbesar sampai terkecil dari soal yang dianalisis terhadap pengelompokan ke dalam himpunan sistem kognitif pada masing-masing kategori domain pengetahuan soal UN SMA bidang fisika 2012, 2013 dan 2014.

Manfaat dari hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan atau bahan evaluasi mengenai gamabaran soal UN bidang fisika untuk membuat atau mengkaji soal-soal UN serta soal-soal lainnya pada bidang fisika di masa yang akan datang.


(10)

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang tersebut yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah masih jarang ditemukan analisis mengenai soal Ujian Nasional dengan menggunakan tahapan level berpikir. Analisis soal tersebut dapat memberikan gambaran sampai level mana proses berpikir siswa dalam menyelesaikan soal. Dari permasalahan tersebut, Maka akan dilakukan analisis terhadap soal UN SMA bidang fisika sebagai soal berstandar nasional. Taksonomi yang akan digunakan adalah TIPP (Taxonomy of Introductory Physics Problem). Taksonomi ini merupakan taksonomi yang didesain khusus untuk menganalisis soal-soal fisika. TIPP disusun berdasarkan sebuah taksonomi yakni The New Taxonomy of Introductory Physics (NTEO). Berbeda dengan taksonomi sebelumnya seperti taksonomi Bloom atau taksonomi Bloom revisi (Anderson), taksonomi ini mempunyai karakteristik yang dapat digunakan untuk menganalisis soal fisika dengan lebih baik.

Agar analisis dalam penelitian ini lebih terarah pada pokok permasalahan maka masalah yang dianalisis perlu dibatasi. Penelitian dibatasi pada hal-hal berikut ini:

1. Soal-soal yang dianalisis merupakan soal UN SMA bidang fisika pada tiga tahun terakhir yakni 2012, 2013 dan 2014.

2. TIPP (Taxonomy of Introductory Physics Problem) terdiri dari dua dimensi. Pada dimensi pertama, analisis skripsi ini berfokus kepada empat level sistem kognitif beserta setiap kategorinya atau proses berpikir. Sedangkan pada dimensi kedua (dimensi pengetahuan), analisis skripsi ini berfokus pada domain informasi dan domain prosedur mental tanpa meninjau kategori masing-masing domain.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka permasalahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam pertanyaan berikut ini: Bagaimanakan profil UN SMA bidang fisika berdasarkan deskripsi komponen TIPP ?


(11)

Adapun pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari rumusan masalah tersebut tersaji dalam beberapa pertanyaan penelitian di bawah ini :

a) Bagaimanakah komposisi sistem kognitif pada soal UN SMA bidang fisika tiga tahun terakhir ?

b) Bagaimanakah komposisi dimensi pengetahuan pada soal UN SMA bidang fisika tiga tahun terakhir ?

c) Komposisi manakah yang memiliki proporsi terbesar sampai terkecil dari soal yang dianalisis terhadap pengelompokan ke dalam himpunan sistem kognitif pada kedua domain dimensi pengetahuan ?

D. Tujuan Penelitian

Peneltian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data dalam menjawab masalah penelitian yang telah dirumuskan diatas yakni untuk mengetahui profil UN bidang fisika berdasarkan deskripsi komponen TIPP selama tiga tahun terakhir.

Adapun tujuan-tujuan yang timbul dari tujuan penelitian tersebut tesaji dalam beberapa pernyataan penelitian di bawah ini :

a) Menganalisis komposisi sistem kognitif pada soal UN fisika tiga tahun terakhir.

b) Mengetahui komposisi dimensi pengetahuan pada soal UN fisika tiga tahun terakhir.

c) Menganalisis komposisi yang mempunyai proporsi terbanyak dari soal UN bidang fisika yang dianalisis terhadap pengelompokan ke dalam himpunan sistem kognitif pada kedua domain dimensi pengetahuan.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dari segi teori :

Penelitian ini dapat memberi konstribusi pada analisis penilaian profil soal UN bidang fisika sebagai soal berstandar nasional selama tiga tahun terakhir. 2. Dari segi kebijakan/praktek :


(12)

Penelitian ini penting untuk diteliti karena masih jarang sekali ditemukan analisis butir soal UN bidang fisika berdasarkan sebuah taksonomi berpikir. Terlebih taksonomi yang digunakan pada penelitian ini merupakan taksonomi baru yang didesain khusus untuk soal fisika hasil penelitian para peneliti di bidang pendidikan fisika internasional

3. Dari segi isu serta aksi sosial

Persoalan UN telah banyak menjadi sorotan masyarakat maupun pemerintah, bahkan telah menjadi kontroversi mengenai pelakasanaanya. Penelitian ini mencoba memberikan suatu gambaran profil soal-soal UN bidang fisika selama tiga tahun terakhir sebagai soal berstandar nasional berdasarkan taksonomi berpikirnya. Gambaran ini selanjutnya dapat dijadikan rujukan baik untuk pemerintah maupun guru untuk menjadi bahan evaluasi untuk pembuatan soal UN selanjutnya maupun soal fisika lainnya.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi merupakan susunan atau sistematika penulisan dalam skripsi. Pada penelitian ini, struktur organisasi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Bab I berisi mengenai uraian tentang pendahuluan dari skripsi yang berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian dan manfaat atau signifikasi penelitian.

Bab II berisi kajian pustaka mengenai teori evaluasi pendidikan serta Ujian Nasional (UN). Selain itu pada bab II juga berisi tentang penjabaran TIPP dan NTEO sebagai dasar TIPP serta dilengkapi metode analisis soal UN secara teoritis.

Bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai metode yang digunakan didalam penelitian termasuk beberapa komponen lainnya, yaitu desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, validasi instrumen, teknik pengumpulan data hingga teknik analisis data.

Bab IV berisi penjabaran hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari dua hal utama yaitu pengolahan atau analisis data dan pembahasan atau analisis temuan.


(13)

Bab V merupakan simpulan dan rekomendasi yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.


(14)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non-eksperimen yakni metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Menurut Arikunto (2006.hlm.245), Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atas status fenomena-fenomena yang ditemukan, dideskripsikan apa-adanya, tidak dimodifikasi atau tidak diberi perlakuan. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor (1975) dalam buku Moleong (2004.hlm.3) mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Metode deskriptif didasarkan pada permasalahan yang dihadapi dan berdasarkan subjek penelitian yang akan dianalisis. Metode ini dilakukan dengan menempuh langkah-langkah analisis konten berupa pengumpulan, klasifikasi , anlaisis atau pengolahan data, serta membuat kesimpulan atau pengolahan data, serta membuat kesimpulan atau temuan penelitian. Analisis konten atau disebut juga dengan analisis isi merupakan teknik penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan secara kuantitatif, objektif, dan sistematik dari isi komunikasi. Dengan demikian, metode ini diharapkan akan mempermudah penulis dalam menuliskan hasil-hasil temuan penelitian.

Metode penelitian kualitatif maupun deskriptif keduanya mendeskripsikan fenomena yang terjadi secara alami tanpa adanya interferensi dari sebuah eksperimen atau suatu perlakuan tertentu yang direncanakan. Metode deskriptif kuanlitatif menafsirkan dan menuturkan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi di dalam masyarakat, pertentangan dua keadaan atau lebih, hubungan antar variabel, perbedaan antara fakta, pengaruh terhadap suatu kondisi dan sebagainya. Penelitian dengan metode ini meliputi mengumpulan data, menganalisis data, menginterpretasi


(15)

data, dan diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang mengacu pada hasil analisis data tersebut.

B. Prosedur Penelitian

Untuk mencapai tujuan penelitian ini, maka disusun lengkah-langkah penelitian seperti yang tersaji pada gambar dibawah ini :

Studi literatur tentang sistem kognitif dan

pengetahuan pada TIPP

Studi literatur soal UN fisika tahun 2011,2012 dan 2013

Pembuatan tahapan penyelesaian soal

Analisis sistem kognitif pada masing-masing kategori domain

pengetahuan setiap butir soal

perbaikan

Temuan

Kesimpulan

Penterjemahan TIPP kedalam bahasa Indonesia

Judgement instrumen

Analisis jenjang sistem kognitif revisi


(16)

(17)

Alur penelitian pada diagram dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Proses pengumpulan data. Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan soal UN fisika SMA tahun 2012, 2013, dan 2014

2. Studi literatur TIPP secara mendalam meliputi proses penterjemahan ke dalam bahasa Indonesia serta judgement instrumen.

3. Proses pembuatan lanngkah-langkah penyelesaian soal.

4. Proses analisis butir soal berdasarkan TIPP. Butir soal yang dikelompokan berdasarkan dimensi pengetahuan sistem kognitif

5. Proses perbaikan. Butir soal yang telah dianalisis, kemudian divalidasi (Berdasarkan kesesuaian dengan indikator analisis sistem kognitif, dan analisis dimensi pengetahuan).

6. Pembahasan butir soal yang telah dianalisis dan disempurnakan. 7. Penarikan kesimpulan dari temuan hasil pembahasan yang didapat. C. Definisi Oprasional

TIPP (Taxonomy of Introductory Physics Problem) terdiri dari dua dimensi. Pada dimensi pertama, analisis skripsi ini berfokus kepada sistem kognitif atau proses berpikir. Komposisi sistem kognitif menggambarkan seberapa tinggi tingkatan berpikir yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal. Sedangkan pada dimensi kedua (dimensi pengetahuan), analisis skripsi ini berfokus pada domain informasi dan domain prosedur mental. Dimensi pengetahuan menggambarkan pengetahuan dasar yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal. Gambaran sistem kognitif serta dimensi pengetahuan tersebut dapat dilihat dengan menganalisis (membandingkan, mencocokkan, menspesifikasikan, menggkasifikasikan) tahapan penyelesaian soal dengan deskripsi tahapan berpikir dan tipe pengetahuan dasar pada TIPP. Setiap soal membutuhkan level berpikir yang berbeda-beda untuk memroses masing-masing tipe pengetahuan dasar. Analisis dimulai dari menentukan tipe pengetahuan dasar yang terlibat pada soal lalu dilanjutkan dengan menentukan level berpikir tertinggi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal.


(18)

3 9 ia w a ti , 2 0 1 5 T IR S O A L U J IA N N A SI O N A L SM A B ID A N G F ISI K A M E N G G U N A K A N T A X O N O M Y O F O R Y P H Y SI C S P R O B L E M ( T IP P ) P e n d id ik a n In d o n e si a | r e p o si to ry .u p i. e d u | p e rp u st a k a a n .u p i. e d u

Le Meng Mengeksekusi

Le v el 2 : Mem a h a (2a) Menintegrasi (2b) Menyimbolkan Le v el 3 : Meng a n a li sis (3a) Mencocokkan (3b) Mengklasifikasikan (3c) Menganalisis Kesalahan (3d) Menggeneralisasi-kan (3e) menspesifikasikan Le v el 4 : Peng g u n a a n Pen g eta h u a n (4a) Mengambil keputusan (4b) Memecahan Masalah (4c) Mengadakan Percobaan (4d) Menyelidiki


(19)

4 0 ti , 2 0 1 5 S O A L U J IA N N A SI O N A L SM A B ID A N G F ISI K A M E N G G U N A K A N T A X O N O M Y O F P H Y SI C S P R O B L E M ( T IP P ) id ik a n In d o n e si a | r e p o si to ry .u p i. e d u | p e rp u st a k a a n .u p i. e d u Sistem Kognitif

NO SOAL J

M L 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 INFORMASI


(20)

E. Validasi Instrumen

Validasi instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas isi berbentuk naratif. Hal ini dilakukan karena instrumen penelitian ini menggunakan instrumen non tes berupa lembar analisis atau pedoman analisis berupa taksonomi. “Instrumen non tes biasa digunakan dalam penelitian bersifat kualitatif maupun deskriptif. Instrumen non tes digunakan dalam penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan informasi terkait kondisi objek/subjek yang sedang diteliti” (Faiq, 2013). Validitas isi dimaksudkan untuk mengetahui isi dari suatu alat ukur sudah cukup representatif. Validitas isi secara mendasar merupakan suatu pendapat, baik pendapat sendiri maupun ahli. Sehingga validitas isi dapat diperoleh melalui expert judgement

Berikut ini merupakan hasil wawancara tertulis mengenai validitas instrumen pada penelitian ini. Pertanyaan utama yang diajukan dalam proses

judgement expert ini adalah :’Apakah struktur TIPP yang dirancang

berdasarkan NTEO dapat digunakan untuk menganalisi soal UN yang dibuat berdasarkan taksonomi Bloom ?’

Dalam wawancara tertulis tanggal 25 Agustus 2014, Dr. Harry Firman menegaskankan bahwa sistem dan struktur TIPP penting dan relevan untuk digunakan dalam menganalisis soal UN sebagai alternatif dari taksonomi-taksonomi lainnya.

Dalam wawancara tertulis tanggal 3 September 2014, Dr. Muslim, M.Pd mengatakan bahwa TIPP sebagai instrumen analisis soal UN SMA bidang fisika yang dibuat berdasarkan kurikulum yang dikembangkan dengan taksonomi Bloom relevan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian adalah teknik yang digunakan oleh para peneliti dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk kepentingan penelitian. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, angket dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, digunakan tehnik pengumpulan data dengan studi dokumenter. Studi dokumenter adalah suatu tehnik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis


(21)

dokumen-dokumen (Sukmadinata. 2007. hlm.221). Dokumen tersebut dapat berupa dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik . Dalam hal ini, dokumen utama yang digunakan sebagai bahan analisis merupakan dokumen berupa butir-butir soal Ujian Nasional SMP tahun 2013. Data pada penelitian ini berupa tiga buah naskah UN bidang SMA tiga tahun terakhir yakni tahun 2012, 2013 dan 2014. Soal UN SMA bidang fisika pada tahun 2012 terdiri dari dua paket soal berbeda yakni A dan B. Soal UN SMA bidang fisika tahun 2013 terdiri dari lima paket soal yang berbeda. Sedangkan soal UN SMA bidang fisika tahun 2014 terdiri dari 21 paket soal yang berbeda. Bertambahnya jumlah paket soal tersebut merupakan tindakan untuk mencegah kecurangan yang kerap terjadi pada penyelenggaraan UN seperti contek-mencontek antar siswa dan kebocoran soal yang menyebabkan beredarnya kunci jawabaan. Penyusun UN menjamin masing-masing paket soal tetap memiliki bobot yang sama pada masing-masing SKL setiap tahunnya, maka dipilihlah satu paket soal untuk setiap tahunnya untuk selanjutnya dianalisis menggunakan deskripsi TIPP. Selain itu juga dokumen jurnal utama tentang TIPP yang digunakan untuk menganalisis soal-soal UN tersebut.

Studi dokumenter tidak hanya mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan kembali dalam bentuk kutipan-kutipan namun dilengkapi juga dengan hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut yang bersifat eksploratif.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses menyusun , mengkategorikan data, mencari pola atau tema dengan maksud untuk memahami maknanya. Analisis data juga merupakan proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan untuk tujuan tertentu.

Langkah selanjutnya adalah membuat penyelesaian soal sehingga dapat dikategorikan berdasarkan dimensi pengetahuan dan sistem kognitif. Butir soal dikelompokan kedalam himpunan tersebut, seperti yang ditunjukan dalam format tabel dibawah ini ,selanjutnya dihitung persentase terbanyak dari soal


(22)

yang dikelompokan kedalam himpunan sistem kognitif dan dimensi pengetahuan. Pengelompokan tersebut dilakukan pada soal UN bidang fisika tiga tahun terakhir. Persentase yang telah didapat tersebut disajikan kedalam format tabel 3.5 dan tabel 3.6. Pengelompokan tersebut dilakukan pada soal UN bidang fisika tiga tahun terakhir. Selanjutnya hasil tersebut dianalis kembali sehingga diperoleh kesimpulan dan keseluruhan hasil analisis dan pembahasan.

Tabel 3.5. Format persentase komposisi domain pengetahuan butir soal UN tiga tahun terakhir

Domain Pengetahuan

Persentase (%)

2012 2013 2014

Informasi Prosedur mental

Tabel 3.6. Format persentase komposisi sistem kognitif butir soal UN tiga tahun terakhir

Sistem Kognitif Persentase (%)

2012 2013 2014

Level 1 : Mengingat

1a 1b Level 2

:Memahami

2a 2b Level 3

:Menganalisis

3a 3b 3c 3d 3e Level 4 :

Memanfaatkan pengetahuan

4a 4b 4c 4d


(23)

(24)

Daftar Pustaka

Alwi, H (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Anggi, R.A. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi. [Online] Tersedia di : /http://anggiwiliandini.wordpress.com/edukasi/dasar-dasar-evaluasi/

[Diakses tanggal 7 Maret 2014]

Arikunto, Suharsini (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsini. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.

Azhar. (2008). Makalah KTSP [Online]. 30 Oktober. Tersedia di //https://sites.google.coom/site/culture of myuttarakhand/makalah-ktsp. [Diakses tanggal 21 Oktober 2014]

Azwar,S (2012). Reliabilitas dan Validitas Edisi 4. Yogyakarta: Pusat Belajar Bloom, (et.al). (1979). Taxonomy of Educational Objectives Book I Cognitive

Domain. London: Longman Group LTD

Buick, JM (et.al).(2011). Physics Assesment and the development of a Taxonomy . European Journal of Physics education . 1309 7202. Hlm. 1-9

Darmanintyas. (2014). Kelemahan Ujian Nasional [Online] . 20 Mei. Tersedia di: //http:/tempo.co/read/kolom/2014/05/20/1359 [Diakses tanggal 7 Oktobel 2014]

Daryanto. (2010). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Asdi Mahasatya

Faiq, M. (2013). Memahami Instrumen non tes dalam Penelitian Pendidikan. [Online]. Tersedia di: //http:/penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013 /09/validasi-instrumen-dalam-penelitian-pendidikan-html?m=1 [Diakses tanggal 19Agustus 2014]


(25)

Jacob. (1987). Education, Linguistic and culture (Desain Penelitian Kualitatif dan Deskriptif) [Online] Tersedia di /http://www.meilyneman.wordpress.com /2013/07/04/desain-penelitian [Diakses tanggal 3 Februari 2014]

Kreshna, Aditya. (2012). Menanggapi Tulisan Prof.Kacung Marijan tentang

Ujian Nasional [Online]. Tersedia di:

//http://www.bincangedukasi.com/kacung-marijan-un/# [Diakses tanggal 27 September 2014]

Kurniasih, Tatang S (2008). Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Percikan Ilmu

Marijan, Kacung. (2012). Sisi Lain dari Ujian Nasional. Media Indonesia, 21 Juni, hlm.6.

Marzano, Robert J (et.al). (2006). Designing The New Taxonomy of Educational Objective. Texas: Corwin Press.

Marzano, Robert j (et.al). (2009). The Marzano Framework providing Clear

Learning Goals [Online] Tersedia di :

//http://www.palmbeachschool.org/academics/document/ [Diakses tanggal 15 Maret 2014]

Moleong, Lexy J. (2000). Metodelogi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung

Raluca E(et.al). (2008). Enchanging Cognitive Development through Physics Problem Solving: A Taxonomy of Introductory Physics Problems [Online] Physics Education Research Conference 2008. 23-24 Juli .Tersedia di : //http://peruserguide.org/items/detail.cfm?ID=8049 [Diakses Tanggal 11 maret 2013]

Raluca E(et.al). (2013). New Approach to analyzing Physics Problem : Taxonomy of Introductory Physics Problem (TIPP). American Physical Society. 9. 010103, hlm.1-20

Rowntree, Derek.Interntional Ecyclopedia of Higher Education: Assesing Student


(26)

Saeful.A. (2009).Taksonomi Bloom dan Solo untuk Menentukan Kualitas Respon Siswa terhadap masalah matematika [Online]. Tersedia di : //http://batang-karso.blogspot.in/2009/11/taksonomi-bloom-dan-solo-untuk.html?m=1 [Diakses 15 Februari 2014]

Safari. (2009) Meningkatkan mutu pelajaran berdasarkan hasil Ujian Nasional (SMA/SMK/MA) . Bahan Diskusi Praktik [Online] Terdsedia di: /http://safari.blogspot.com [Diakses tanggal 7 Maret 2014]

Sanjaya,W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta.

Satrisman, A .(2013) .Analisis Ujian Nasional Kimia SMA tahun 2013 Berdasarkan Taksonomi Bloom dua Dimensi. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan

Sekaran, Uma .(2006). Metode Penelitian .Jakarta: Salemba 4 S Kuswana, Wowo. (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung: Rosda Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, N.S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya Suyono. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya Tilaar, H.A.R . (2010). Standardisasi Pendidikan Nasional. Jakarta: Bhineka Tjalla, A. (2012). UN dan Peningkatan Mutu Pembelajaran di Sekolah. Jurnal

Universitas Negri Jakarta, Hlm. 1-10

Udiutomo, Purwo.(2013). Enam Alasan Mendukung Ujian Nasional [Online] . 25 Maret. Tersedia di //http://purwoudiutomo.com/6-alasan-mendukung-ujian-nasional/ .[Diakses tanggal 3 September 2014]

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013) .Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI


(1)

Rizki Kurniawati, 2015

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN NASIONAL SMA BIDANG FISIKA MENGGUNAKAN TAXONOMY OF INTRODUCTORY PHYSICS PROBLEM (TIPP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dokumen-dokumen (Sukmadinata. 2007. hlm.221). Dokumen tersebut dapat berupa dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik . Dalam hal ini, dokumen utama yang digunakan sebagai bahan analisis merupakan dokumen berupa butir-butir soal Ujian Nasional SMP tahun 2013. Data pada penelitian ini berupa tiga buah naskah UN bidang SMA tiga tahun terakhir yakni tahun 2012, 2013 dan 2014. Soal UN SMA bidang fisika pada tahun 2012 terdiri dari dua paket soal berbeda yakni A dan B. Soal UN SMA bidang fisika tahun 2013 terdiri dari lima paket soal yang berbeda. Sedangkan soal UN SMA bidang fisika tahun 2014 terdiri dari 21 paket soal yang berbeda. Bertambahnya jumlah paket soal tersebut merupakan tindakan untuk mencegah kecurangan yang kerap terjadi pada penyelenggaraan UN seperti contek-mencontek antar siswa dan kebocoran soal yang menyebabkan beredarnya kunci jawabaan. Penyusun UN menjamin masing-masing paket soal tetap memiliki bobot yang sama pada masing-masing SKL setiap tahunnya, maka dipilihlah satu paket soal untuk setiap tahunnya untuk selanjutnya dianalisis menggunakan deskripsi TIPP. Selain itu juga dokumen jurnal utama tentang TIPP yang digunakan untuk menganalisis soal-soal UN tersebut.

Studi dokumenter tidak hanya mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan kembali dalam bentuk kutipan-kutipan namun dilengkapi juga dengan hasil analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut yang bersifat eksploratif.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses menyusun , mengkategorikan data, mencari pola atau tema dengan maksud untuk memahami maknanya. Analisis data juga merupakan proses penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan untuk tujuan tertentu.

Langkah selanjutnya adalah membuat penyelesaian soal sehingga dapat dikategorikan berdasarkan dimensi pengetahuan dan sistem kognitif. Butir soal dikelompokan kedalam himpunan tersebut, seperti yang ditunjukan dalam format tabel dibawah ini ,selanjutnya dihitung persentase terbanyak dari soal


(2)

Rizki Kurniawati, 2015

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN NASIONAL SMA BIDANG FISIKA MENGGUNAKAN TAXONOMY OF INTRODUCTORY PHYSICS PROBLEM (TIPP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dikelompokan kedalam himpunan sistem kognitif dan dimensi pengetahuan. Pengelompokan tersebut dilakukan pada soal UN bidang fisika tiga tahun terakhir. Persentase yang telah didapat tersebut disajikan kedalam format tabel 3.5 dan tabel 3.6. Pengelompokan tersebut dilakukan pada soal UN bidang fisika tiga tahun terakhir. Selanjutnya hasil tersebut dianalis kembali sehingga diperoleh kesimpulan dan keseluruhan hasil analisis dan pembahasan.

Tabel 3.5. Format persentase komposisi domain pengetahuan butir soal UN tiga tahun terakhir

Domain Pengetahuan

Persentase (%)

2012 2013 2014

Informasi Prosedur mental

Tabel 3.6. Format persentase komposisi sistem kognitif butir soal UN tiga tahun terakhir

Sistem Kognitif Persentase (%)

2012 2013 2014

Level 1 : Mengingat 1a 1b Level 2 :Memahami 2a 2b Level 3 :Menganalisis 3a 3b 3c 3d 3e Level 4 :

Memanfaatkan pengetahuan 4a 4b 4c 4d


(3)

Rizki Kurniawati, 2015

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN NASIONAL SMA BIDANG FISIKA MENGGUNAKAN TAXONOMY OF INTRODUCTORY PHYSICS PROBLEM (TIPP)


(4)

Rizki Kurniawati, 2015

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN NASIONAL SMA BIDANG FISIKA MENGGUNAKAN TAXONOMY OF INTRODUCTORY PHYSICS PROBLEM (TIPP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu | [Document subtitle] Daftar Pustaka

Alwi, H (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Anggi, R.A. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi. [Online] Tersedia di : /http://anggiwiliandini.wordpress.com/edukasi/dasar-dasar-evaluasi/

[Diakses tanggal 7 Maret 2014]

Arikunto, Suharsini (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsini. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.

Azhar. (2008). Makalah KTSP [Online]. 30 Oktober. Tersedia di

//https://sites.google.coom/site/culture of myuttarakhand/makalah-ktsp. [Diakses tanggal 21 Oktober 2014]

Azwar,S (2012). Reliabilitas dan Validitas Edisi 4. Yogyakarta: Pusat Belajar Bloom, (et.al). (1979). Taxonomy of Educational Objectives Book I Cognitive

Domain. London: Longman Group LTD

Buick, JM (et.al).(2011). Physics Assesment and the development of a Taxonomy .

European Journal of Physics education . 1309 7202. Hlm. 1-9

Darmanintyas. (2014). Kelemahan Ujian Nasional [Online] . 20 Mei. Tersedia di: //http:/tempo.co/read/kolom/2014/05/20/1359 [Diakses tanggal 7 Oktobel 2014]

Daryanto. (2010). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Asdi Mahasatya

Faiq, M. (2013). Memahami Instrumen non tes dalam Penelitian Pendidikan. [Online]. Tersedia di: //http:/penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013

/09/validasi-instrumen-dalam-penelitian-pendidikan-html?m=1 [Diakses


(5)

Rizki Kurniawati, 2015

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN NASIONAL SMA BIDANG FISIKA MENGGUNAKAN TAXONOMY OF INTRODUCTORY PHYSICS PROBLEM (TIPP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu | [Document subtitle]

Jacob. (1987). Education, Linguistic and culture (Desain Penelitian Kualitatif dan

Deskriptif) [Online] Tersedia di /http://www.meilyneman.wordpress.com

/2013/07/04/desain-penelitian [Diakses tanggal 3 Februari 2014]

Kreshna, Aditya. (2012). Menanggapi Tulisan Prof.Kacung Marijan tentang

Ujian Nasional [Online]. Tersedia di:

//http://www.bincangedukasi.com/kacung-marijan-un/# [Diakses tanggal 27 September 2014]

Kurniasih, Tatang S (2008). Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung: Percikan Ilmu

Marijan, Kacung. (2012). Sisi Lain dari Ujian Nasional. Media Indonesia, 21 Juni, hlm.6.

Marzano, Robert J (et.al). (2006). Designing The New Taxonomy of Educational

Objective. Texas: Corwin Press.

Marzano, Robert j (et.al). (2009). The Marzano Framework providing Clear

Learning Goals [Online] Tersedia di :

//http://www.palmbeachschool.org/academics/document/ [Diakses

tanggal 15 Maret 2014]

Moleong, Lexy J. (2000). Metodelogi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung

Raluca E(et.al). (2008). Enchanging Cognitive Development through Physics Problem Solving: A Taxonomy of Introductory Physics Problems [Online]

Physics Education Research Conference 2008. 23-24 Juli .Tersedia di :

//http://peruserguide.org/items/detail.cfm?ID=8049 [Diakses Tanggal 11 maret 2013]

Raluca E(et.al). (2013). New Approach to analyzing Physics Problem :

Taxonomy of Introductory Physics Problem (TIPP). American Physical Society. 9. 010103, hlm.1-20

Rowntree, Derek.Interntional Ecyclopedia of Higher Education: Assesing Student


(6)

Rizki Kurniawati, 2015

ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN NASIONAL SMA BIDANG FISIKA MENGGUNAKAN TAXONOMY OF INTRODUCTORY PHYSICS PROBLEM (TIPP)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu | [Document subtitle]

Saeful.A. (2009).Taksonomi Bloom dan Solo untuk Menentukan Kualitas Respon Siswa terhadap masalah matematika [Online]. Tersedia di : //http://batang-karso.blogspot.in/2009/11/taksonomi-bloom-dan-solo-untuk.html?m=1 [Diakses 15 Februari 2014]

Safari. (2009) Meningkatkan mutu pelajaran berdasarkan hasil Ujian Nasional (SMA/SMK/MA) . Bahan Diskusi Praktik [Online] Terdsedia di: /http://safari.blogspot.com [Diakses tanggal 7 Maret 2014]

Sanjaya,W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta.

Satrisman, A .(2013) .Analisis Ujian Nasional Kimia SMA tahun 2013

Berdasarkan Taksonomi Bloom dua Dimensi. Skripsi pada Jurusan

Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan

Sekaran, Uma .(2006). Metode Penelitian .Jakarta: Salemba 4 S Kuswana, Wowo. (2011). Taksonomi Berpikir. Bandung: Rosda Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, N.S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya Suyono. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya Tilaar, H.A.R . (2010). Standardisasi Pendidikan Nasional. Jakarta: Bhineka Tjalla, A. (2012). UN dan Peningkatan Mutu Pembelajaran di Sekolah. Jurnal

Universitas Negri Jakarta, Hlm. 1-10

Udiutomo, Purwo.(2013). Enam Alasan Mendukung Ujian Nasional [Online] . 25 Maret. Tersedia di //http://purwoudiutomo.com/6-alasan-mendukung-ujian-nasional/ .[Diakses tanggal 3 September 2014]

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013) .Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI