PENGEMBANGAN MODEL KONSEPTUAL RUMAH BELAJAR LINGKUNGAN HIDUP (ECO LEARNING CAMP) SEBAGAI MODEL PENDIDIKAN NILAI.

PENGEMBANGAN MODEL KONSEPTUAL
RUMAH BELAJAR LINGKUNGAN HIDUP
(ECO LEARNING CAMP)
SEBAGAI MODEL PENDIDIKAN NILAI

DISERTASI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Doktor Pendidikan
Program Studi Pendidikan Umum

Oleh

SUTRISNA WIDJAJA
0706341

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN UMUM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2012


Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK
Sutrisna Widjaja. Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan
Hidup (Eco Learning Camp) sebagai Model Pendidikan Nilai. Dibawah
bimbingan Prof. A. Chaedar Alwasilah, M.A., Ph.D., Prof. Dr. Idrus Affandi,

S.H., dan Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si.
Penelitian ini dilatarbelakangi keprihatinan akan krisis lingkungan hidup dan
krisis nilai, keprihatinan akan terpisahnya pendidikan lingkungan hidup dengan
pendidikan nilai, pentingnya rumah belajar di masa depan, dan pengalaman
empiris mengembangkan Spirit Camp sebagai rumah belajar lingkungan hidup.
Saat ini tidak ada model pendidikan lingkungan hidup yang dikembangkan
sebagai model pendidikan nilai untuk sekaligus menanggapi krisis lingkungan
hidup dan krisis nilai.
Rumusan masalah umum yang diteliti adalah “Model konseptual rumah belajar
lingkungan hidup apakah sebagai sebagai model pendidikan nilai yang sekaligus
dapat ikut serta menanggapi krisis lingkungan hidup dan krisis nilai?”
Dalam kajian pustaka diteliti pemahaman krisis lingkungan hidup dan krisis
nilai, pemahaman pendidikan lingkungan hidup dan pendidikan nilai, pemahaman
rumah belajar di masa depan, dan kerangka pemikiran berbagai model pendidikan
lingkungan hidup, pendidikan nilai, dan rumah belajar.
Lokasi penelitian adalah Spirit Camp di Bandung. Metode Penelitian yang
dipakai adalah metode grounded research yang bersifat kualitatif, induktif,
deskriptif, interpretatif, partisipatif, dan futuristik. Validitas penelitian ini diuji
dengan metode triangulasi yaitu dengan mengumpulkan berbagai informasi dan
analisis dengan menggunakan berbagai metode, dari kajian pustaka, Focus Group

Discussion, wawancara tertulis, dan komentar ahli.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa rumah belajar lingkungan hidup
sebagai suatu model pendidikan nilai dapat ikut serta menanggapi krisis
lingkungan hidup dan krisis nilai. Komponen-komponen model konseptual
rumah belajar lingkungan hidup terdiri dari komponen kegiatan (materi, metode,
dan konteks pembelajaran) dan komponen tujuan. Materi rumah belajar
lingkungan hidup adalah lingkungan hidup dalam dimensi alam, sosial-budaya,
dan sains-teknologi. Metode pembelajaran adalah bermain kelompok dan
berefleksi bersama. Konteks pembelajaran adalah alam terbuka. Tujuan rumah
belajar lingkungan hidup adalah manusia bernilai (baik, sempurna, utuh, dan
penuh), masyarakat bernilai (green families, green schools, green society), dan
lingkungan bernilai (lestari dan utuh). Dengan istilah lain, tujuannya adalah
keutuhan ciptaan (integrity of creation). Komponen pengaruhnya keluarga,
sekolah, masyarakat, dan pemerintah.
Rekomendasi dari penelitian ini ditujukan untuk penelitian selanjutnya,
keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah untuk mendukung efektifitas
rumah belajar lingkungan hidup sebagai model pendidikan nilai yang sekaligus
dapat ikut serta menanggapi krisis lingkungan hidup dan krisis nilai.
Kata Kunci : lingkungan hidup, krisis lingkungan hidup, pendidikan
lingkungan hidup, nilai, krisis nilai, pendidikan nilai, rumah belajar, rumah belajar

lingkungan hidup, eco learning camp.
Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT
Sutrisna Widjaja. Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan
Hidup (Eco Learning Camp) sebagai Model Pendidikan Nilai. Under the
supervision of Prof. Dr. A. Chaedar Alwasilah, M.A.,Ph.D., Prof. Dr. Idrus
Affandi, S.H., and Prof. Dr. Dasim Budimansyah, M.Si.
The background of this research is the concern for environmental and value
crisis, the concern of the separation of environmental and values education, the
importance of learning camps in the future, and an empirical experience of
developing Spirit Camp as an eco learning camp. At present no model of
environmental education which is being developed as a model of values education
which can address at the same time the environmental and value crisis.
The focus of the research is “What is the conceptual model of eco learning
camp as a model of values education which can address at the same time the
environmental and value crisis?”

In review of the literature, the research is focusing to understand the
understanding of environmental crisis and value crisis, values, the understanding
of models of environmental education and values education, the understanding of
learning camp in the future, and the theoritical framework of models of
environmental education, values education, and learning camp.
The location of this research is Spirit Camp in Bandung. The method of this
research is grounded research, which is qualitative, inductive, descriptive,
interpretative, partisipative, dan futuristic. The validity of this research is being
tested with triangulation method, which is by collecting information, data, and
analyse them with different methods, from the review of literature, Focus Group
Discussion, written interview, and comments from experts.
The result of this research shows that eco learning camp as a model of values
education can be developed to address at the same time the environmental and
value crisis. The components of the conceptual model of eco learning camp are
activity component (material, method, and context) and goal component. Material
of eco learning camp are environment with its dimensions (nature, socio-cultural,
and science-technology). The method is group playing and group reflection
which include cognitif, afective, and psychomotor domains. The context is an
open environment. The goal of eco learning camp are valuable human (good,
perfect, integrated, full), valuable society (green families, green schools, green

society), and valuable environment (sustainable, integrated). In a different
terminology, the goal is the integrity of creation. The influence components are
family, school, society, and government.
The recommendations of this research are for future research, families, society,
and the government to support the efectiveness of eco learning camp as a model
of values education which can address at the same time the environmental dan
value crisis.
Key Words : environment, environmental crisis, environmental education,
values, value crisis, values education, learning camp, eco learning camp.

Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN...............................................................................................
iv
KATA PENGANTAR......................................................................................

v
UCAPAN TERIMA KASIH............................................................................
vi
ABSTRAK.......................................................................................................
ix
ABSTRACT.....................................................................................................
x
DAFTAR ISI....................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL............................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................
A. Latar Belakang Penelitian..........................................................................
B. Fokus Kajian...............................................................................................
C. Tujuan Penelitian........................................................................................
D. Manfaat Penelitian .....................................................................................
E. Struktur Organisasi Disertasi......................................................................


1
1
8
9
10
11

BAB II KAJIAN PUSTAKA...........................................................................
A. Pemahaman Krisis Lingkungan Hidup dan Krisis Nilai............................
1. Definisi Lingkungan Hidup dan Istilah Lain........................................
2. Definisi Nilai dan Istilah Lain..............................................................
3. Munculnya Kesadaran akan Krisis Lingkungan Hidup.......................
4. Munculnya Kesadaran akan Krisis Nilai..............................................

14
15
15
24
30
36


B. Pemahaman Pendidikan Lingkungan Hidup dan Pendidikan Nilai...........
1. Berbagai Pemahaman Pendidikan Lingkungan Hidup.........................
2. Berbagai Model Pendidikan Lingkungan Hidup..................................
a. Program Adiwiyata Kementrian Negara Lingkungan Hidup.........
b. Pendidikan Lingkungan Hidup di Jawa Barat................................
c. Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) di Indonesia...........
d. Pendidikan Lingkungan Hidup di Singapura.................................
e. The Climate Reality Project dan Inconvenient Youth....................
f. Pendidikan Lingkungan Hidup di India.........................................
g. The Green Wave.............................................................................
h. Berbagai Konsep Green School dan Green Campus.....................
i. Eco Camp Georgia Nature Center ................................................
j. Berbagai Model Eco Park di Indonesia.......................................

41
41
43
43
45

46
49
52
56
60
60
64
64

3. Berbagai Pemahaman Pendidikan Nilai...............................................
4. Berbagai Model Pendidikan Nilai........................................................
a. Living Values Educational Program (LVEP).................................
b. Sathya Sai Education in Human Values (SSEHV).........................
c. World Peace Ethics Contest (World-PEC)....................................

66
72
72
77
84


Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.

Penn Resiliency Project (PRP).......................................................
Pendidikan Karakter Thomas Lickona...........................................
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).............................................
Peace Generation...........................................................................
Pendidikan Karakter Yayasan Jati Diri Bangsa.............................
Pendidikan Berbasis Karakter di Cina............................................
Lima Pendekatan Nilai D.P. Superka.............................................
Model Pendidikan Nilai di Australia..............................................
Outward Bound..............................................................................
Character First...............................................................................
Lions Quest.....................................................................................

84
85
87
92
96
100
102
104
104
108
111

C. Pemahaman Pentingnya Rumah Belajar di Masa Depan ..........................
1. Masa Depan Pendidikan ......................................................................
2. Berbagai Model Rumah Belajar...........................................................
a. Taman Pintar Yogyakarta...............................................................
b. Rumah Pintar Putro Paduko Berhalo Jambi...................................
c. Teater Tanah Air Jakarta................................................................
d. Saung Angklung Udjo di Bandung................................................
e. Rumah Perubahan Rhenald Kasali.................................................
f. TED (Technology, Entertainment, Design)....................................
g. Kandangk Jurank Doank................................................................
h. Sekolah Hikmah Teladan...............................................................
i. Rumah Belajar Semi Palar.............................................................
j. Qaryah Thayyibah..........................................................................
k. Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar....................................

118
118
126
126
128
129
130
131
133
134
134
136
138
139

D. Rangkuman.............. .................................................................................. 141
E. Kerangka Pemikiran...................................................................................
1. Kerangka Pemikiran Berbagai Model Pendidikan Lingkungan Hidup
2. Kerangka Pemikiran Berbagai Model Pendidikan Nilai......................
3. Kerangka Pemikiran Berbagai Model Rumah Belajar.........................
4. Posisi Teoretis Peneliti.........................................................................

143
144
149
153
158

BAB III METODE PENELITIAN...................................................................
A. Lokasi Penelitian........................................................................................
B. Desain dan Metode Penelitian....................................................................
C. Sifat Penelitian ........................................................................................
F. Penjelasan Istilah........................................................................................
G. Validitas Penelitian.....................................................................................
H. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................
I. Tahap-Tahap Analisis Data........................................................................
J. Sifat dan Keterbatasan Penelitian...............................................................

162
162
163
167
168
168
169
171
172

Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN.................................
A. Hasil Penelitian..........................................................................................
1. Sintesis Pemahaman Krisis Lingkungan Hidup dengan Krisis Nilai...
2. Sintesis Berbagai Model Pendidikan Lingkungan Hidup dan
Pendidikan Nilai ..................................................................................
3. Sintesis Berbagai Model Rumah Belajar di Masa Depan ...................
4. Perkembangan Spirit Camp sebagai Rumah Belajar Lingkungan
Hidup....................................................................................................
a. Sejarah dan Maksud Berdirinya.....................................................
b. Berbagai Program..........................................................................
c. Dinamika Pengembangan..............................................................
d. Perkembangan Terakhir.................................................................
e. Perkembangan Model Konspetual Eco Learning Camp................

174
175
175

B. Pembahasan Penelitian...............................................................................
1. Analisis Hubungan Krisis Lingkungan Hidup dengan Krisis Nilai ....
2. Analisis Hubungan Pendidikan Lingkungan Hidup dengan
Pendidikan Nilai ..................................................................................
3. Analisis Pentingnya Rumah Belajar di Masa Depan............................
4. Analisis Perkembangan Spirit Camp sebagai Rumah Belajar
Lingkungan Hidup................................................................................
5. Upaya Merumuskan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan
Hidup sebagai Model Pendidikan Nilai ...............................................
6. Komponen-Komponen Model Konseptual Rumah Belajar
Lingkungan Hidup ...............................................................................
a. Komponen Kegiatan.......................................................................
1. Materi Kegiatan ........................................................................
2. Metode Kegiatan ......................................................................
3. Konteks Kegiatan......................................................................
b. Komponen Tujuan .........................................................................
c. Komponen Pengaruh .....................................................................
1. Keluarga ..................................................................................
2. Sekolah ....................................................................................
3. Masyarakat ..............................................................................
4. Pemerintah ...............................................................................
d. Hubungan Antar Komponen..........................................................

225
225

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI...........................................
A. Kesimpulan.................................................................................................
1. Hubungan Krisis Lingkungan Hidup dengan Krisis Nilai ..................
2. Hubungan Pendidikan Lingkungan Hidup dengan Pendidikan Nilai..
3. Pentingnya Rumah Belajar di Masa Depan .........................................
4. Perkembangan Spirit Camp sebagai Rumah Belajar Lingkungan
Hidup ...................................................................................................

179
184
186
186
194
200
206
218

242
256
260
268
271
272
273
274
277
279
282
282
282
283
284
284
286
286
286
287
288
289

Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5. Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup sebagai
Model Pendidikan Nilai Beserta Komponen-Komponennya yang
Sekaligus Dapat Ikut Serta Menanggapi Krisis Lingkungan Hidup
dan Krisis Nilai .................................................................................... 290
B. Rekomendasi..............................................................................................
1. Untuk Penelitian Selanjutnya ..............................................................
2. Untuk Keluarga....................................................................................
3. Untuk Sekolah .....................................................................................
4. Untuk Masyarakat ...............................................................................
5. Untuk Pemerintah ................................................................................

291
291
293
294
295
296

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 299
RIWAYAT HIDUP.......................................................................................... 309
LAMPIRAN..................................................................................................... 311

Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL
Tabel
1.1.
2.1.
2.2.
2.3.
4.1.
4.2.
4.3.

Matriks Pemikiran Disertasi.........................................................
Komponen Berbagai Model Pendidikan Lingkungan Hidup........
Komponen Berbagai Model Pendidikan Nilai..............................
Komponen Berbagai Model Rumah Belajar.................................
Sintesis Pemahaman Krisis Lingkungan Hidup dan Krisis Nilai..
Materi Kegiatan Berbagai Model Pendidikan Lingkungan Hidup
Materi Kegiatan Berbagai Model Pendidikan Nilai.....................

13
146
150
155
177
180
181

Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1.
2.2.
2.3.

2.4.
2.5.
2.6.
2.7.
2.8.
2.9.
2.10.
3.1.
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5
4.6.
4.7.

Model Konseptual LVEP..............................................................
Model Pembelajaran Human Values Integrated Instructional
Model............................................................................................
Hubungan Dunia Luar, Masyarakat, Sekolah, dan Ruang kelas
dalam Model Pembelajaran Human Values Integrated
Instructional Model.......................................................................
Model Pembelajaran PPR.............................................................
Model Pembelajaran Outward Bound...........................................
Model Konseptual Skills for Adolescence.....................................
Kerangka Pemikiran Model-Model Pendidikan...........................
Kerangka Pemikiran Model-Model Pendidikan Lingkungan
Hidup.............................................................................................
Kerangka Pemikiran Model-Model Pendidikan Nilai...................
Kerangka Pemikiran Model-Model Rumah Belajar......................
Desain Penelitian Rumah Belajar Lingkungan Hidup...................
Model Konseptual Awal Spirit Camp...........................................
Model Konseptual Lanjutan Spirit Camp......................................
The Three Pillars of Sustainable Development.............................
Model Sustainable Development...................................................
Hubungan Krisis Lingkungan Hidup dengan Krisis Nilai............
Hubungan Pendidikan Lingkungan Hidup dengan Pendidikan
Nilai ..............................................................................................
Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco
Learning Camp).............................................................................

76
80

82
91
106
116
144
148
152
157
166
221
222
232
232
241
255
272

Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Wawancara Soedarsono 23 Oktober 2011 ..................................
Laporan Focus Group Discussion (FGD) 9 November 2011......
Pesan E-mail Pradipto 9 Juni 2012............................................
Pesan E-mail Niode 11 Juni 2012................................................
Wawancara Wijiasih 17 Juni 2012 .............................................
Pesan E-mail Waruwu 22 Juni 2012 ...........................................
Pesan E-mail Salim 30 Juni 2012 ...............................................
Wawancara Salim 1 Juli 2012 .....................................................
Wawancara Mulyana 22 Juli 2012...............................................

311
315
344
346
350
352
356
362
367

Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian
Penelitian ini dilatarbelakangi empat alasan, yaitu keprihatinan akan krisis
lingkungan hidup dan krisis nilai, keprihatinan akan terpisahnya pendidikan
lingkungan hidup dan pendidikan nilai, munculnya rumah belajar di masa depan,
dan pengalaman empiris mengembangkan Spirit Camp di Bandung sebagai rumah
belajar lingkungan hidup (eco learning camp) sejak 2002.
Krisis lingkungan hidup sudah sedemikian parah sampai-sampai ada yang
mengatakan bahwa saat ini adalah “kesempatan terakhir” untuk berbuat sesuatu
atau kita akan gagal menyelamatkan bumi kita.
Peneliti mengikuti pelatihan tentang masalah lingkungan hidup yang diadakan
The Climate Reality Project pimpinan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al
Gore di Melbourne (11-13 Juli 2009), Nashville (26-28 Juni 2010), dan Jakarta (810 Januari 2011). Dalam ketiga pelatihan tersebut berkali-kali disampaikan oleh
berbagai pembicara bahwa saat ini umat manusia mempunyai kesadaran,
pengetahuan, kemampuan teknologi, bahkan dana untuk menyelamatkan manusia
di bumi. Dibutuhkan suatu keputusan politik dari semua bangsa untuk bersamasama menyelamatkan manusia di bumi. Saat ini adalah “kesempatan terakhir”
karena masih ada kemungkinan. Kalau “kesempatan terakhir” ini dilewatkan,
maka manusia tidak akan bisa diselamatkan lagi. Bumi sebagai sebuah planet
mungkin masih akan bertahan. Namun, umat manusia akan semakin menderita di
bumi yang sudah parah kondisinya untuk menunjang kehidupan manusia.
Konferensi PBB untuk Perubahan Iklim di Cancun, Mexico, tahun 2010 memberi
Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2

lebih banyak harapan. Indonesia misalnya berjanji akan mengurangi emisi karbon
sampai 26 % meskipun tanpa bantuan negara lain. Makin banyak negara bergerak
melakukan sesuatu tanpa menunggu negara-negara lain. Istilah “kesempatan
terakhir” banyak digunakan mereka yang peduli dengan pemanasan global dan
perubahan iklim, antara lain Schweiger yang menulis buku Last Chance:
Preserving Life on Earth (2009).
Guciano dalam artikelnya “Bangsa Tanpa Visi Ekologi” (Kompas, 3 Februari
2012), dengan merujuk pada buku Diamond yang berjudul Collapse: How
Societies Choose to Fail or Succeed (2005), menunjuk Indonesia, Nepal, dan
Kolombia sebagai peradaban yang diancam bahaya keruntuhan karena krisis
ekologi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana Alam (BNPBA) selama dua
tahun terakhir (2010-2011) mencatat 3.830 bencana alam yang melanda Indonesia
dengan jumlah korban meninggal 2.973 orang dan 112.664 rumah rusak.
Mengutip Diamond, Guciano mengatakan kekeliruan mengambil keputusan untuk
menyelamatkan Indonesia akan mempercepat kepunahan bangsa kita.
Selain krisis lingkungan hidup, kita juga mengalami krisis nilai yang serius,
khususnya bangsa Indonesia, namun juga seluruh bangsa di dunia. Bagi bangsa
Indonesia, acuan nilai-nilai kehidupan yang utama sebagai satu bangsa adalah
Pancasila. Tidaklah sulit untuk melihat bahwa ada kesenjangan antara nilai-nilai
Pancasila dengan nilai-nilai yang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari yang
nyata. Berbagai kasus korupsi, tindak kekerasan atas nama agama, ketidakadilan,
tawuran antar warga, pembunuhan yang kejam, dan kemiskinan misalnya
menggambarkan bahwa sila-sila Pancasila masih jauh dari terlaksana.

Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3

Bagi seluruh bangsa di dunia, krisis nilai terbukti masih terjadi ketika masih
ada

pembantaian

massal

suku

tertentu,

peperangan,

kemiskinan

yang

berdampingan dengan kemewahan, dan makin berkurangnya figur pemimpinpemimpin dunia yang dihargai keteladanan dan nilai-nilainya.
Krisis lingkungan hidup dan krisis nilai nampaknya berhubungan sangat erat
ketika kita mengamati berbagai bencana dan kerusakan lingkungan akibat ulah
manusia, termasuk penebangan hutan tanpa penanaman kembali, penambangan
dan limbahnya yang merusak alam, penangkapan ikan secara berlebihan,
perusakan terumbu karang dan hutan bakau, dan berbagai perilaku negatif lainnya
yang merusak hubungan manusia dengan alam dan sesama manusia.
Untuk menanggapi krisis lingkungan hidup dan krisis nilai tersebut, berbagai
upaya telah dicanangkan dan dilaksanakan, antara lain melalui pendidikan
lingkungan hidup dan pendidikan nilai. Keprihatinan yang menjadi latar belakang
penelitian ini adalah terpisahnya pendidikan lingkungan hidup dengan pendidikan
nilai. Tidak ada model pendidikan lingkungan hidup yang juga merupakan model
pendidikan nilai yang sekaligus dapat ikut serta menanggapi krisis lingkungan
hidup dan krisis nilai.
Selama ini pendidikan lingkungan hidup dianggap sebagai upaya penting yang
dapat dilakukan untuk menanggapi krisis lingkungan hidup. Menurut Wijiasih,
salah seorang ahli pendidikan lingkungan hidup, bahan-bahan pendidikan
lingkungan hidup di Indonesia sudah mulai diluncurkan sejak tahun 1980-an,
antara lain oleh Departemen Pendidikan Nasional dan Kebudayaan dan Yayasan
Dian Desa di Yogyakarta (wawancara 17 Juni 2012). Sejak tahun 1990-an di
Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4

Indonesia juga sudah ada beberapa Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup, antara
lain di Seloliman (Jawa Timur) dan di Putondo (Sulawesi Selatan). Di lingkungan
perguruan tinggi, Institut Pertanian Bogor bahkan sudah mendirikan Pusat
Penelitian Lingkungan Hidup sejak tahun 1976 dan merupakan pusat penelitian
lingkungan hidup yang tertua di kalangan perguruan tinggi. Materi Pendidikan
Lingkungan Hidup adalah bagian dari muatan kurikulum pendidikan nasional.
Pemerintah Jawa Barat bahkan

mewajibkan Pendidikan Lingkungan Hidup

sebagai muatan lokal kurikulum dari tingkat TK sampai SLTA.
Selain itu, berbagai sekolah berusaha untuk menjadi “sekolah hijau” (green
school). Pemerintah Indonesia melalui Program Adiwiyata yang digagas
Kementrian Negara Lingkungan Hidup berharap

semakin banyak sekolah di

Indonesia menjadi sekolah hijau. Di Amerika Serikat ada The Green School
Initiatives, National Green School Coalition, dan National Green School
Association yang mendorong sekolah-sekolah untuk menjadi sekolah hijau dengan
berbagai kriteria sekolah hijau.
Menyangkut sekolah hijau, hanya ada beberapa sekolah di Kota Bandung yang
mengikuti Program Adiwiyata untuk menjadi sekolah hijau, yaitu antara lain
SMPN 7, SMPN 36, SMKN 7, dan SMAN 15. Kendala lahan, sarana, dan
keahlian juga merupakan kendala bagi banyak sekolah untuk berusaha menjadi
sekolah hijau. Cukup banyak sekolah yang ingin menjadi sekolah hijau, namun
merasa belum mampu untuk mewujudkannya. Kebanyakan sekolah tidak
mempunyai cukup lahan, sarana, tenaga, dan keahlian untuk mewujudkan diri
menjadi sekolah hijau.
Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5

Selain melalui pengembangan kurikulum dan sekolah hijau, peneliti juga
menemukan

ada

berbagai

model

pendidikan

lingkungan

hidup

yang

dikembangkan oleh masyarakat dan pemerintah berupa lembaga pendidikan
nonformal untuk pendidikan lingkungan hidup.
Sudah ada “eco camp”. World Wildlife Fund (WWF) mengadakan program
eco camp secara teratur berupa program liburan anak dengan memanfaatkan alam
dan lingkungan. Ada beberapa tempat yang menawarkan pengalaman menginap di
alam dan berbagai kegiatan yang memanfaatkan lingkungan alam seperti The
Hills of Headwaters di Shelburne, Amerika Serikat, Mida Eco Camp di Kenya,
Orinoco Eco Camp di Regenwald, Jerman, dan

Eco Camp Georgia Nature

Center di Georgia, Amerika Serikat.
Dalam konteks eduwisata di Indonesia beberapa tahun terakhir ini muncul
berbagai Eco Park, antara lain di Ancol, Sentul, dan Cibinong. Ocean Eco Park
Ancol menyediakan program keanekaragaman hayati. Eco Park Sentul City
menawarkan program pendidikan energi terbarukan. Eco Park Cibinong Science
Center merupakan pengembangan Kebun Raya Bogor sehingga mengutamakan
penyediaan berbagai koleksi tanaman di Indonesia.
Di Singapura,

pemerintah dan masyarakat Singapura juga menyediakan

berbagai taman dan hutan yang dimanfaatkan untuk wisata dan edukasi. Antara
lain Singapore Botanic Garden, Pulau Ubin, Tree Top Walk, Cicada Tree EcoPlace, dan Gardens by the Bay yang menyediakan fasilitas dan berbagai program
pendidikan lingkungan hidup dengan kemasan wisata yang kental.

Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

6

Untuk sementara dapat disimpulkan bahwa sudah ada berbagai model
pendidikan lingkungan hidup yang dilakukan untuk menanggapi krisis lingkungan
hidup.
Sementara itu, untuk menanggapi krisis nilai, salah satu jalan keluar yang
dipilih adalah pendidikan nilai atau pendidikan karakter. Soedarsono misalnya
selama lebih dari 40 tahun aktif dalam upaya pendidikan karakter lewat Yayasan
Jati Diri Bangsa. Soedarsono bisa disebut sebagai salah satu tokoh pendidikan
karakter Indonesia yang terus-menerus menyerukan pentingnya pendidikan
karakter bagi bangsa Indonesia.
Di Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada hari Pendidikan
Nasional 11 Mei 2010, antara lain karena dorongan terus-menerus Soedarsono,
bahkan sudah mencanangkan pendidikan karakter sebagai hal penting pertama
yang harus diupayakan bangsa Indonesia dalam bidang pendidikan (Kompas, 16
Oktober 2010, hlm. 16).
Berbagai model pendidikan nilai juga sudah dikembangkan oleh berbagai
pihak di berbagai tempat, misalnya Living Values Educational Program (LVEP),
Sathya Sai Education in Human Values (SSEHV), Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR), Peace Generation, Character First, Lions Quest, dan lain lain. Peneliti
sendiri terlibat secara aktif dalam program Living Values Educational Program
(LVEP) dan Lions Quest.
Kita dapat menyimpulkan bahwa kesadaran akan pentingnya pendidikan
lingkungan hidup dan pendidikan nilai untuk menanggapi krisis lingkungan hidup

Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

7

dan krisis nilai sudah muncul di mana-mana dari berbagai kalangan dalam
berbagai model yang dilengkapi berbagai materi dan metode. Sementara itu,
sampai saat ini tidak ada model pendidikan lingkungan hidup yang dikembangkan
sebagai model pendidikan nilai untuk sekaligus dapat ikut serta menanggapi krisis
lingkungan hidup dan krisis nilai.
Penelitian ini juga didorong oleh pentingnya rumah belajar di masa depan.
Thomas Frey, seorang futurist dari The DaVinci Institute, dalam artikelnya yang
berjudul The Future of Education (2007) menggambarkan bahwa di masa ini dan
lebih-lebih di masa depan akan semakin muncul model pendidikan yang disebut
“learning camp” atau “rumah belajar” (Frey, 2007:12). Istilah “rumah belajar”
misalnya sudah dipakai oleh salah satu sekolah di Bandung yang diberi nama
Rumah Belajar Semi Palar. Istilah “rumah belajar” juga dipakai dalam website
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk portal yang berisi bahan
pembelajaran interaktif, rencana pelaksanaan pembelajaran, bank soal, katalog
media, dan aktivitas belajar yang tersedia dari tingkat SD hingga SMA.
Penelitian ini juga dilatarbelakangi oleh suatu pengalaman empiris
mengembangkan Spirit Camp sebagai rumah belajar lingkungan hidup (eco
learning camp) sejak 2002.
Spirit Camp didirikan 2002 sebagai jawaban atas keprihatinan akan kurangnya
teman bermain dan tempat bermain bagi anak-anak. Dalam perkembangannya,
Spirit Camp menggunakan berbagai model pendidikan yang sedikit demi sedikit
dikembangkan dan akhirnya diberi nama model rumah belajar lingkungan hidup
(eco learning camp). Pertanyaan yang muncul “Apakah perkembangan Spirit
Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

8

Camp sebagai rumah belajar lingkungan hidup (eco learning camp) dapat
dianalisis, dipertanggungjawabkan, dan dirumuskan secara akademis?”
Peneliti bukan ahli lingkungan hidup, melainkan berasal dari disiplin ilmu
pendidikan nilai. Maka tujuan penelitian ini pertama-tama adalah untuk
mengembangkan ilmu pendidikan nilai. Peneliti mencari jalan bagaimana
merumuskan suatu model konseptual rumah belajar lingkungan hidup (eco
learning camp) sebagai model pendidikan nilai yang sekaligus dapat ikut serta
menanggapi krisis lingkungan hidup dan krisis nilai. Analisis penelitian ini adalah
analisis konseptual. Peneliti tidak melakukan analisis mengenai efektifitas rumah
belajar lingkungan hidup (eco learning camp) sebagai model pendidikan nilai
untuk sekaligus menanggapi krisis lingkungan hidup dan krisis nilai. Itulah posisi
teoretis dan tujuan peneliti sesuai bidang ilmu pendidikan nilai yang peneliti
pelajari.

B. Fokus Kajian
Fokus kajian yang diteliti dalam penelitian ini adalah hubungan krisis
lingkungan hidup dengan krisis nilai, hubungan pendidikan lingkungan hidup
dengan pendidikan nilai, rumah belajar di masa depan, dan perkembangan Spirit
Camp sebagai rumah belajar lingkungan hidup (eco learning camp).
Beberapa pertanyaan dapat diajukan kepada fokus kajian tersebut. Apakah
krisis lingkungan hidup merupakan bagian krisis nilai? Apakah sebaliknya krisis
nilai merupakan bagian dari krisis lingkungan hidup? Pengertian krisis mana yang
lebih luas dan menjadi dasar krisis lainnya? Apakah pendidikan lingkungan hidup

Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

9

merupakan bagian dari pendidikan nilai atau sebaliknya? Apa hubungan antara
pendidikan lingkungan hidup dengan pendidikan nilai? Apa saja model
pendidikan lingkungan hidup dan model pendidikan nilai yang ada saat ini?
Model pendidikan mana yang lebih luas dan menjadi dasar model pendidikan
lainnya? Apa itu rumah belajar di masa depan? Apa saja model rumah belajar
yang sudah ada saat ini? Bagaimana perkembangan Spirit Camp sebagai rumah
belajar lingkungan hidup (eco learning camp)?
Fokus kajian penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana hubungan krisis lingkungan hidup dengan krisis nilai?
2. Bagaimana hubungan pendidikan lingkungan hidup dengan pendidikan nilai?
3. Apa pentingnya rumah belajar di masa depan?
4. Bagaimana perkembangan Spirit Camp sebagai rumah belajar lingkungan
hidup (eco learning camp)?
5. Model konseptual rumah belajar lingkungan hidup (eco learning camp)
apakah sebagai model pendidikan nilai yang sekaligus dapat ikut serta
menanggapi krisis lingkungan hidup dan krisis nilai?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah hasil yang ingin dicapai setelah penelitian ini selesai
dilakukan. Tujuan penelitian yang ingin dicapai lewat penelitian ini adalah
merumuskan model konseptual rumah belajar lingkungan hidup (eco learning
camp) sebagai model pendidikan nilai yang sekaligus dapat ikut serta menanggapi

Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

10

krisis lingkungan hidup dan krisis nilai. Tujuan penelitian ini pertama-tama adalah
untuk mengembangkan ilmu pendidikan nilai.
Bila diperinci, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengeksplorasi hubungan krisis lingkungan hidup dengan krisis nilai.
2. Mengeksplorasi hubungan pendidikan lingkungan hidup dengan pendidikan
nilai.
3. Mengeksplorasi pentingnya rumah belajar di masa depan.
4. Memahami perkembangan Spirit Camp sebagai rumah belajar lingkungan
hidup (eco elarning camp).
5. Merumuskan model konseptual rumah belajar lingkungan hidup (eco learning
camp) sebagai model pendidikan nilai beserta komponen-komponennya yang
sekaligus dapat ikut serta menanggapi krisis lingkungan hidup dan krisis nilai.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian untuk merumuskan model konseptual rumah belajar lingkungan
hidup (eco learning camp) sebagai model pendidikan nilai yang sekaligus dapat
ikut serta menanggapi krisis lingkungan hidup dan krisis nilai diyakini sebagai
penelitian yang penting bagi bangsa Indonesia pada saat ini dan di masa depan
mengingat berbagai krisis lingkungan hidup dan krisis nilai yang sudah sangat
mengancam bangsa Indonesia, bahkan bangsa-bangsa di dunia.
Ketersediaan model konseptual rumah belajar lingkungan hidup (eco learning
camp) ini bermanfaat untuk mendorong penelitian selanjutnya mengenai
efektifitas model rumah belajar lingkungan hidup (eco learning camp) sebagai
model pendidikan nilai. Penelitian selanjutnya mengenai materi, metode, konteks,

Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

11

berbagai komponen pengaruh, dan tujuan rumah belajar lingkungan hidup (eco
learning camp) akan meningkatkan efektifitas rumah belajar lingkungan hidup
(eco learning camp) sebagai model pendidikan nilai.
Penelitian ini juga akan bermanfaat bagi keluarga, sekolah, masyarakat, dan
pemerintah karena menunjukkan suatu alternatif solusi untuk sekaligus dapat ikut
serta menanggapi krisis lingkungan hidup dan krisis nilai dan menunjukkan peranperan penting keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah untuk meningkatkan
efektifitas rumah belajar lingkungan hidup (eco learning camp) sebagai model
pendidikan nilai.

E. Struktur Organisasi Disertasi
Penelitian ini dibagi menjadi lima bab sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN berisi latar belakang penelitian, fokus kajian, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi disertasi. Dengan
pendahuluan ini, peneliti menyajikan alasan rasional dan esensial yang
menjadi alasan mengadakan penelitian ini dan bagaimana posisi teoretis dan
tujuan peneliti dalam penelitian ini.
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA berisi kajian tentang hubungan krisis lingkungan
hidup dengan krisis nilai, hubungan pendidikan lingkungan hidup dengan
pendidikan nilai, pemahaman rumah belajar di masa depan, serta kerangka
pemikiran

(theoretical

framework)

dari

berbagai

model

pendidikan

lingkungan hidup, model pendidikan nilai, dan rumah belajar yang
ditampilkan.
Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

12

3. BAB III METODE PENELITIAN berisi lokasi penelitian, desain dan metode
penelitian, sifat penelitian, definisi operasional, validitas penelitian, teknik
pengumpulan data, tahap-tahap analisis data, serta sifat dan keterbatasan
penelitian.

Dengan

penjelasan

mempertanggungjawabkan

berbagai

metode

penelitian

langkah-langkah

ini

peneliti

penelitian

yang

digunakan peneliti selama penelitian berlangsung.
4. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN berisi hasil penelitian
dan pembahasan penelitian. Hasil penelitian berisi sintesis pemahaman krisis
lingkungan hidup dan krisis nilai, sintesis berbagai model pendidikan
lingkungan hidup dan pendidikan nilai, sintesis berbagai model rumah belajar
di masa depan, dan perkembangan Spirit Camp sebagai rumah belajar
lingkungan hidup. Pembahasan penelitian mencakup analisis hubungan krisis
lingkungan hidup dengan krisis nilai, analisis hubungan pendidikan
lingkungan hidup dengan pendidikan nilai, analisis pentingnya rumah belajar
di masa depan, analisis perkembangan Spirit Camp sebagai rumah belajar
lingkungan hidup, dan upaya merumuskan model konseptual rumah belajar
lingkungan hidup (eco learning camp) sebagai model pendidikan nilai beserta
komponen-komponennya yang sekaligus dapat ikut serta menanggapi krisis
lingkungan hidup dan krisis nilai.
5. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI berisi kesimpulan dan
rekomendasi

untuk

penelitian

selanjutnya,

untuk

keluarga,

sekolah,

masyarakat, dan pemerintah untuk meningkatkan efektifitas rumah belajar
lingkungan hidup (eco learning camp) sebagai model pendidikan nilai.

Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

13

Matriks pemikiran disertasi ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 1.1. Matriks Pemikiran Disertasi
BAB I PENDAHULUAN

BAB II
KAJIAN
PUSTAKA

BAB III METODE
PENELITIAN

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN
DAN REKOMENDASI
Kesimpulan

Latar Belakang

Fokus Kajian

Tujuan Penelitian

Hasil Penelitian

Keprihatinan akan
Krisis Lingkungan
Hidup dan Krisis
Nilai
Keprihatinan akan
Terpisahnya
Pendidikan
Lingkungan Hidup
dengan Pendidikan
Nilai

Bagaimana Hubungan
Krisis Lingkungan
Hidup dengan Krisis
Nilai?
Bagaimana Hubungan
Pendidikan
Lingkungan Hidup
dengan Pendidikan
Nilai?

Mengeksplorasi Hubungan Pemahaman Krisis Kajian Pustaka
Krisis Lingkungan Hidup Ling-kungan
dengan Krisis Nilai
Hidup dan Krisis
Nilai
Mengeksplorasi Hubungan Pemahaman
Kajian Pustaka
Pendidikan Lingkungan Pendidikan
Hidup dengan Pendidikan Lingkungan Hidup
Nilai
dan Pendidikan
Nilai

Sintesis Pemahaman
Analisis Hubungan Krisis
Krisis Lingkungan
Lingkungan Hidup dengan
Hidup dan Krisis Nilai Krisis Nilai

Hubungan Krisis
Lingkungan Hidup dengan
Krisis Nilai

Sintesis Berbagai
Model Pendidikan
Lingkungan Hidup dan
Pendidikan Nilai

Analisis Hubungan
Pendidikan Lingkungan
Hidup dengan Pendidikan
Nilai

Hubungan Pendidikan
Lingkungan Hidup dengan
Pendidikan Nilai

Pentingnya Rumah
Belajar di Masa
Depan

Apa Pentingnya
Rumah Belajar di
Masa Depan?

Sintesis Berbagai
Model Rumah Belajar
di Masa Depan

Analisis Pentingnya Rumah Pentingnya Rumah Belajar
Belajar di Masa Depan
di Masa Depan

Pengalaman Empiris
Mengembangkan
Spirit Camp sebagai
Rumah Belajar
Ling-kungan Hidup

Bagaimana
Perkembangan
Spirit Camp sebagai
Rumah Belajar
Lingkungan Hidup?

Mengeksplorasi
Pemahaman
Kajian Pustaka
Pentingnya Rumah Belajar Pentingnya Rumah
di Masa Depan
Belajar di Masa
Depan
Memahami Perkembangan
Grounded Research
Spirit Camp sebagai
Kajian Empiris
Rumah Belajar
Lingkungan Hidup

Perkembangan Spirit
Camp sebagai Rumah
Belajar Lingkungan
Hidup

Analisis Perkembangan
Perkembangan Spirit Camp
Spirit Camp sebagai Rumah sebagai Rumah Belajar
Belajar Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup

Model Konseptual
Rumah Belajar
Lingkungan Hidup
Apakah Sebagai
Model Pendidikan
Nilai yang Sekaligus
Dapat Ikut Serta
Menanggapi Krisis
Lingkungan Hidup dan
Krisis Nilai?

Merumuskan Model
Konseptual Rumah Belajar
Lingkungan Hidup
Sebagai Model Pendidikan
Nilai Beserta KomponenKomponennya yang
Sekaligus Dapat Ikut Serta
Menanggapi Krisis
Lingkungan Hidup dan
Krisis Nilai
Manfaat Penelitian

Kerangka
Pemikiran
(Theoretical
Framework)
Berbagai Model
Pendidikan
Lingkungan
Hidup, Pendidikan
Nilai, dan Rumah
Belajar

Triangulasi
Focus Group
Discussion
Wawancara
Komentar Ahli

Pembahasan Penelitian

Upaya Merumuskan Model
Konseptual Rumah Belajar
Lingkungan Hidup Sebagai
Model Pendidikan Nilai
Beserta KomponenKomponen-nya yang
Sekaligus Dapat Ikut Serta
Menanggapi Krisis
Lingkungan Hidup dan
Krisis Nilai

Model Konseptual Rumah
Belajar Lingkungan Hidup
Sebagai Model Pendidikan
Nilai Beserta KomponenKomponennya yang
Sekaligus Dapat Ikut Serta
Menanggapi Krisis
Lingkungan Hidup dan
Krisis Nilai

Komponen Pengaruh

Rekomendasi

Penelitian Selanjutnya
Keluarga
Sekolah
Masyarakat
Pemerintah

Keluarga
Sekolah
Masyarakat
Pemerintah

Keluarga
Sekolah
Masyarakat
Pemerintah

Sutrisna Widjaja, 2013
Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai
Model Pendidikan Nilai
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

162

BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Data penelitian lapangan ini adalah pengalaman empiris mengembangkan
Spirit Camp yang didirikan 2002 di Kompleks Perumahan Graha Puspa di Jalan
Sersan Bajuri, Ledeng, Lembang, yang kemudian sejak 2009 pindah ke Kompleks
Perumahan Kota Baru Parahyangan di Padalarang, Bandung, dan sejak Maret
2012 mulai dirintis di lokasi baru di Taman Hutan Raya Ir. H.Djuanda di Dago,
Bandung. Dengan demikian, jangka waktu pengalaman yang diteliti dalam
penelitian ini adalah sejak 2002 sampai saat ini atau sekitar 10 tahun.
Data lapangan dari Spirit Camp ini berupa pengalaman empiris di mana
peneliti sendiri adalah bagian dari Spirit Camp. Pengalaman empiris dilengkapi
dengan berbagai dokumen, observasi, wawanca