Perbandingan efektivitas penggunaan pasta gigi yang mengandung propolis dengan chamomile dan echinacea terhadap gingivitis di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas.
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Andalas
Skripsi, 10 Februari 2014
AMALIA P. YUSRIL, 1010342030
Perbandingan efektivitas penggunaan pasta gigi yang mengandung propolis dengan
chamomile dan echinacea terhadap gingivitis di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Andalas.
x + 45 Halaman + 5 Gambar + 2 Grafik + 3 Tabel + 7 Lampiran
ABSTRAK
Penyakit periodontal merupakan penyakit yang sering diderita oleh manusia. Tahapan
perkembangan penyakit ini dimulai dengan timbulnya inflamasi pada gingiva atau gingivitis.
Faktor utama penyebab terjadinya gingivitis adalah bakteri plak. Propolis, chamomile, dan
echinacea merupakan bahan-bahan alami yang mengandung antiinflamasi dan saat ini
propolis, chamomile, dan echinacea telah diproduksi dalam bentuk pasta gigi. Tujuan
penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas penggunaan pasta gigi yang
mengandung propolis dengan chamomile dan echinacea terhadap gingivitis di Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Andalas.
Subyek pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Andalas yang menderita gingivitis ringan. Terdiri dari 32 orang yang dibagi ke dalam 2
kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 16 orang yang menggunakan pasta gigi yang
mengandung propolis dan kelompok kedua terdiri dari 16 orang yang menggunakan pasta
gigi yang mengandung chamomile dan echinacea. Tingkat keparahan gingivitis diukur
sebelum dan setelah perlakuan selama 7 hari dengan menggunakan indeks gingiva Loe dan
Sillness. Data diperoleh dari selisih skor indeks gingiva sebelum dan setelah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan uji t dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p < 0,05) penurunan
skor indeks gingiva antara kelompok yang menggunakan pasta gigi yang mengandung
propolis dengan kelompok yang menggunakan pasta gigi yang mengandung chamomile dan
echinacea. Penurunan skor indeks gingiva pada kelompok dengan pasta gigi propolis lebih
besar dibanding kelompok dengan pasta gigi yang mengandung chamomile dan echinacea
yaitu dengan rata-rata sebesar 0,42 dan 0,29. Kesimpulan pada penelitian ini adalah pasta gigi
yang mengandung propolis lebih efektif dalam perawatan gingivitis dibanding pasta gigi
yang mengandung chamomile dan echinacea secara statistik, namun secara klinis para sampel
masih menderita gingivitis ringan.
Data acuan
: 38 buah, kisaran tahun (2000-2013)
Kata Kunci
: Pasta Gigi, Propolis, Chamomile, Echinacea, Gingivitis
7
Faculty of Dentistry
Andalas University
Skripsi, 10 Februari 2014
AMALIA P. YUSRIL, 1010342030
Comparative of effectiveness using the toothpaste containing propolis with using the
toothpaste containing chamomile and echinacea on gingivitis at Faculty of Dentistry Andalas
University.
x + 45 Pages + 5 Pictures + 2 Graphs + 3 Tables + 7 Attachments
ABSTRACT
Periodontal disease is disease which affects the human often. The stage of it start from
gingival inflammation or gingivitis. The primary factor that cause gingivitis is plaque
bacteria. Propolis, chamomile, and echinacea are nature substances which contain antiinflammatory agent and this time they have been produced in the form of toothpaste. The aim
of this study was to compare the effectiveness between using the toothpaste containing
propolis with using the toothpaste containing chamomile and echinacea on gingivitis at
Faculty of Dentistry Andalas University.
The subjects of this study were students that suffered mild gingivitis at Faculty of
Dentistry Andalas University. The first group was 16 persons who used toothpaste containing
propolis and second group was 16 persons who used toothpaste containing chamomile and
echinacea during a week. The level of gingivitis was measured before and after by Gingival
Index by Loe and Sillness. Differences of those score were analyzed by student t-test, with
significancy 95% (α = 0.05).
The result shown that there was significant decreasing of Gingival Index (p < 0.05)
between the group that used toothpaste which contains propolis with the group that used
toothpaste which contains chamomile and echinacea. The toothpaste that contains propolis
has decrease Gingival Index score bigger than the toothpaste that contains chamomile and
echinacea with average score are 0.42 and 0.29. This study was conclude that statistically, the
toothpaste which contains propolis is more effective on treatment of gingivitis than the
toothpaste which contains chamomile and echinacea but clinically the subjects still suffered
mild gingivitis.
Refference
: 38, (2000-2013)
Key Words
: Toothpaste, Propolis, Chamomile, Echinacea, Gingivitis
8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyakit periodontal diderita oleh manusia di seluruh dunia yang mencapai
50% dari jumlah populasi dewasa (Wahyukundari, 2009). Sebagai suatu respon
terhadap bakteri plak, tahapan perkembangan penyakit periodontal ini dimulai
dengan terjadinya inflamasi pada gingiva atau gingivitis (Adiningrat dkk., 2008).
Menurut Carranza dan Newman (1996) serta Jenkins dan Allan (1999) dalam
Riyanti (2008), gingivitis adalah peradangan pada gusi yang sering terjadi dan
merupakan respon inflamasi tanpa merusak jaringan pendukung. Apabila tidak
dilakukan perawatan, penyakit ini dapat berlanjut dan terjadi pembentukan poket
periodontal (Adiningrat dkk., 2008).
Gingivitis dapat terjadi pada individu usia muda dan usia dewasa. Hal ini
dipaparkan oleh The National Institute of Dental Research dalam Hippocrates
Health Institute (2013) bahwa 75% populasi orang dewasa mengalami infeksi
periodontal dari tingkatan sedang hingga parah dan 90% di antaranya mengalami
gingivitis serta pada 30% anak-anak terdapat mikroorganisme patogen rongga
mulut. Adanya hubungan langsung antara deposit bakteri yang diukur melalui
indeks kebersihan rongga mulut dengan keparahan gingivitis telah ditunjukkan
pada beberapa penelitian epidemiologis terhadap berbagai kelompok populasi
(Adiningrat dkk., 2008).
20
Penelitian lain juga menunjukkan dari 595 sampel yang diteliti terdapat
75,8% yang menderita gingivitis di mana sebanyak 451 sampel di antaranya
15,96% di bawah usia 20 tahun, 52,54% berusia 20-29 tahun, 18,84% berusia 3039 tahun, 9,53% berusia 40-49 tahun dan 3,10% berusia di atas 50 tahun
(Ababneh et al, 2012). Di Indonesia, penyakit periodontal menempati urutan
kedua masalah kesehatan pada masyarakat (Wahyukundari, 2009). Data dinas
kesehatan kota Padang menunjukkan bahwa pada tahun 2011 angka kejadian
gingivitis di kota Padang mencapai 9721 kasus (Dinas Kesehatan Kota Padang,
2012).
Upaya efektif yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah dan angka
terjadinya gingivitis adalah dengan melakukan kontrol plak (Adiningrat dkk.,
2008). Kontrol plak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara kimiawi dan
mekanis. Kimiawi dilakukan dengan menggunakan larutan kumur. Cara ini akan
melibatkan mekanisme yang berbeda, sebagian besar berhubungan dengan efek
antibakteri, tetapi juga mencakup efek pada permukaan pelikel untuk
meningkatkan pembersihan atau mencegah pembentukan plak baru (Kallar et al,
2011; Busscher et al, 2007). Sedangkan kontrol plak mekanis terdiri dari alat
fisioterapi oral yaitu dengan cara menyikat gigi, flossing, dan penggunaan alat
pembersih interdental serta bahan fisioterapi oral seperti bahan disklosing dan
pasta gigi (Putri dkk., 2011).
Pasta gigi adalah pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi dan
memberikan rasa nyaman di dalam rongga mulut. Pasta gigi diaplikasikan pada
sikat gigi lalu dilakukan penyikatan pada gigi dengan teknik yang tepat agar
21
didapatkan hasil yang efektif. Kandungan dari pasta gigi sangat mempengaruhi
efektivitas pembersihan. Jenis-jenis pasta gigi yang ada di pasaran saat ini
memiliki bermacam keunggulan, khusus untuk perawatan jaringan lunak
pendukung gigi terdapat beberapa jenis pasta gigi dengan kandungan seperti
propolis, chamomile, dan echinacea. Kandungan dari pasta gigi tersebut
memiliki efek antiinflamasi yang berguna sebagai salah satu cara untuk
mengobati gingivitis.
Propolis adalah bahan perekat bersifat resin yang dikumpulkan lebah madu
dari berbagai sumber yang ada di daerahnya seperti kuncup, kulit atau bagian lain
dari tumbuhan (Widodo, 2013). Propolis memiliki komposisi yang sangat
bervariasi, hal ini dikarenakan sumber resin yang dikumpulkan oleh lebah juga
bervariasi (Riyanti dkk.). Propolis mengandung 180 senyawa kimia dengan
komponen utamanya berupa resin yang mengandung flavonoid, senyawa fenol,
dan ester. Duarte et al. (2003) memaparkan bahwa propolis memiliki banyak
manfaat, seperti antimikroba, antiinflamasi, anestesi, sistolik, dan kariostatik
(Tigor dkk., 2008).
Suranto (2007) dalam artikel The Use Of Propolis as An Antibacterial Agent
in Dentifrice yang ditulis oleh Riyanti dkk., menjelaskan bahwa propolis
memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan. Efek antiinflamasi dan antioksidan
tersebut dapat dimanfaatkan dengan mengaplikasikan propolis tersebut ke dalam
pasta gigi. Pasta gigi yang digunakan secara rutin setiap menyikat gigi dapat
membantu efektivitas kerja propolis. Efek antiinflamasi dapat dimanfaatkan
untuk mengurangi dan mengobati sariawan serta penyakit periodontal lain,
22
sedangkan efek antioksidan dimanfaatkan sebagai proteksi pada gigi dan jaringan
sekitar terhadap iritan.
Chamomile merupakan tumbuhan yang berasal dari Eropa Tenggara yang
telah digunakan selama berabad-abad untuk mengobati berbagai jenis penyakit.
Chamomile memiliki kandungan seperti flavonoid, glikosida, bitter glikosida,
asam valeric, tanin, asam salisilat, derivatif kumarin, tembaga, kalium, seng,
besi, fosfor, magnesium, vitamin C, dan vitamin B1. Chamomile bermanfaat
sebagai antiinflamasi yang dapat mengobati penyakit seperti infeksi saluran
pernapasan, inflamasi mata atau kulit, inflamasi usus, ulkus di mulut, dan
inflamasi pada gingiva (Wardayati, 20012), serta merupakan agen antioksidan,
antialergi, antibakteri, serta dapat memberikan efek menenangkan (Bali Ratih
Indonesia, 2013).
Echinacea merupakan salah satu tanaman herbal yang populer di Amerika
saat ini dan disebut sebagai Native American (Hartanto, 2010). Nama Echinacea
berasal dari bahasa Yunani yaitu echinos yang artinya landak. Dinamakan
demikian karena bagian tengah bunganya menyerupai duri-duri (Steven dan
Ehrlich, 2012). Pada zaman dahulu orang-orang Indian menggunakan bagian
akar echinacea, untuk mengobati gigitan ular dan infeksi serangga, tetapi
sekarang sudah digunakan untuk mengobati demam, cacar, arthritis, campak,
mengobati sakit gigi dan gingiva serta dapat juga berfungsi sebagai obat kumur
(Hoffman, 2005).
23
Pasta gigi yang mengandung propolis telah diteliti dan dibandingkan dengan
pasta gigi yang tidak mengandung propolis sebagai fungsinya terhadap
perawatan gingivitis, sedangkan penelitian terhadap sesama bahan alami yang
mengandung khasiat antiinflamasi untuk perawatan gingivitis masih sedikit. Dari
uraian tersebut maka dilakukan penelitian untuk menilai perbandingan efektivitas
penggunaan pasta gigi yang mengandung propolis, chamomile, dan echinacea
dengan efek antiinflamasi untuk perawatan gingivitis.
1.2. Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan tingkat efektivitas dari pasta gigi yang mengandung
propolis dengan pasta gigi yang mengandung chamomile dan echinacea terhadap
gingivitis ringan?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Membandingkan
tingkat
efektivitas
antara
pasta
gigi
yang
mengandung propolis dengan pasta gigi yang mengandung chamomile dan
echinacea terhadap gingivitis ringan.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Membuktikan efektivitas pasta gigi yang mengandung propolis
terhadap gingivitis ringan.
2. Membuktikan efektivitas pasta gigi yang mengandung chamomile
dan echinacea terhadap gingivitis ringan.
24
3. Membandingkan efektivitas pasta gigi yang mengandung propolis
dengan pasta gigi yang mengandung chamomile dan echinacea
terhadap gingivitis ringan.
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan didapatnya kandungan pasta gigi yang lebih efektif terhadap
gingivitis ringan, maka penelitian ini dapat memberi kontribusi pada:
1. Klinisi untuk dapat memilih pasta gigi yang tepat sebagai salah satu
perawatan penunjang pada gingivitis.
2. Penderita gingivitis untuk dapat memilih pasta gigi yang lebih efektif
dalam membantu pengobatan.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimental dengan ruang lingkup
dibatasi pada penggunaan pasta gigi yang mengandung propolis, chamomile, dan
echinacea untuk perawatan terhadap gingivitis yang dilakukan pada mahasiswa
di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas yang menderita gingivitis
ringan.
25
Universitas Andalas
Skripsi, 10 Februari 2014
AMALIA P. YUSRIL, 1010342030
Perbandingan efektivitas penggunaan pasta gigi yang mengandung propolis dengan
chamomile dan echinacea terhadap gingivitis di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Andalas.
x + 45 Halaman + 5 Gambar + 2 Grafik + 3 Tabel + 7 Lampiran
ABSTRAK
Penyakit periodontal merupakan penyakit yang sering diderita oleh manusia. Tahapan
perkembangan penyakit ini dimulai dengan timbulnya inflamasi pada gingiva atau gingivitis.
Faktor utama penyebab terjadinya gingivitis adalah bakteri plak. Propolis, chamomile, dan
echinacea merupakan bahan-bahan alami yang mengandung antiinflamasi dan saat ini
propolis, chamomile, dan echinacea telah diproduksi dalam bentuk pasta gigi. Tujuan
penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas penggunaan pasta gigi yang
mengandung propolis dengan chamomile dan echinacea terhadap gingivitis di Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Andalas.
Subyek pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Andalas yang menderita gingivitis ringan. Terdiri dari 32 orang yang dibagi ke dalam 2
kelompok. Kelompok pertama terdiri dari 16 orang yang menggunakan pasta gigi yang
mengandung propolis dan kelompok kedua terdiri dari 16 orang yang menggunakan pasta
gigi yang mengandung chamomile dan echinacea. Tingkat keparahan gingivitis diukur
sebelum dan setelah perlakuan selama 7 hari dengan menggunakan indeks gingiva Loe dan
Sillness. Data diperoleh dari selisih skor indeks gingiva sebelum dan setelah perlakuan
kemudian dianalisis menggunakan uji t dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05).
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna (p < 0,05) penurunan
skor indeks gingiva antara kelompok yang menggunakan pasta gigi yang mengandung
propolis dengan kelompok yang menggunakan pasta gigi yang mengandung chamomile dan
echinacea. Penurunan skor indeks gingiva pada kelompok dengan pasta gigi propolis lebih
besar dibanding kelompok dengan pasta gigi yang mengandung chamomile dan echinacea
yaitu dengan rata-rata sebesar 0,42 dan 0,29. Kesimpulan pada penelitian ini adalah pasta gigi
yang mengandung propolis lebih efektif dalam perawatan gingivitis dibanding pasta gigi
yang mengandung chamomile dan echinacea secara statistik, namun secara klinis para sampel
masih menderita gingivitis ringan.
Data acuan
: 38 buah, kisaran tahun (2000-2013)
Kata Kunci
: Pasta Gigi, Propolis, Chamomile, Echinacea, Gingivitis
7
Faculty of Dentistry
Andalas University
Skripsi, 10 Februari 2014
AMALIA P. YUSRIL, 1010342030
Comparative of effectiveness using the toothpaste containing propolis with using the
toothpaste containing chamomile and echinacea on gingivitis at Faculty of Dentistry Andalas
University.
x + 45 Pages + 5 Pictures + 2 Graphs + 3 Tables + 7 Attachments
ABSTRACT
Periodontal disease is disease which affects the human often. The stage of it start from
gingival inflammation or gingivitis. The primary factor that cause gingivitis is plaque
bacteria. Propolis, chamomile, and echinacea are nature substances which contain antiinflammatory agent and this time they have been produced in the form of toothpaste. The aim
of this study was to compare the effectiveness between using the toothpaste containing
propolis with using the toothpaste containing chamomile and echinacea on gingivitis at
Faculty of Dentistry Andalas University.
The subjects of this study were students that suffered mild gingivitis at Faculty of
Dentistry Andalas University. The first group was 16 persons who used toothpaste containing
propolis and second group was 16 persons who used toothpaste containing chamomile and
echinacea during a week. The level of gingivitis was measured before and after by Gingival
Index by Loe and Sillness. Differences of those score were analyzed by student t-test, with
significancy 95% (α = 0.05).
The result shown that there was significant decreasing of Gingival Index (p < 0.05)
between the group that used toothpaste which contains propolis with the group that used
toothpaste which contains chamomile and echinacea. The toothpaste that contains propolis
has decrease Gingival Index score bigger than the toothpaste that contains chamomile and
echinacea with average score are 0.42 and 0.29. This study was conclude that statistically, the
toothpaste which contains propolis is more effective on treatment of gingivitis than the
toothpaste which contains chamomile and echinacea but clinically the subjects still suffered
mild gingivitis.
Refference
: 38, (2000-2013)
Key Words
: Toothpaste, Propolis, Chamomile, Echinacea, Gingivitis
8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyakit periodontal diderita oleh manusia di seluruh dunia yang mencapai
50% dari jumlah populasi dewasa (Wahyukundari, 2009). Sebagai suatu respon
terhadap bakteri plak, tahapan perkembangan penyakit periodontal ini dimulai
dengan terjadinya inflamasi pada gingiva atau gingivitis (Adiningrat dkk., 2008).
Menurut Carranza dan Newman (1996) serta Jenkins dan Allan (1999) dalam
Riyanti (2008), gingivitis adalah peradangan pada gusi yang sering terjadi dan
merupakan respon inflamasi tanpa merusak jaringan pendukung. Apabila tidak
dilakukan perawatan, penyakit ini dapat berlanjut dan terjadi pembentukan poket
periodontal (Adiningrat dkk., 2008).
Gingivitis dapat terjadi pada individu usia muda dan usia dewasa. Hal ini
dipaparkan oleh The National Institute of Dental Research dalam Hippocrates
Health Institute (2013) bahwa 75% populasi orang dewasa mengalami infeksi
periodontal dari tingkatan sedang hingga parah dan 90% di antaranya mengalami
gingivitis serta pada 30% anak-anak terdapat mikroorganisme patogen rongga
mulut. Adanya hubungan langsung antara deposit bakteri yang diukur melalui
indeks kebersihan rongga mulut dengan keparahan gingivitis telah ditunjukkan
pada beberapa penelitian epidemiologis terhadap berbagai kelompok populasi
(Adiningrat dkk., 2008).
20
Penelitian lain juga menunjukkan dari 595 sampel yang diteliti terdapat
75,8% yang menderita gingivitis di mana sebanyak 451 sampel di antaranya
15,96% di bawah usia 20 tahun, 52,54% berusia 20-29 tahun, 18,84% berusia 3039 tahun, 9,53% berusia 40-49 tahun dan 3,10% berusia di atas 50 tahun
(Ababneh et al, 2012). Di Indonesia, penyakit periodontal menempati urutan
kedua masalah kesehatan pada masyarakat (Wahyukundari, 2009). Data dinas
kesehatan kota Padang menunjukkan bahwa pada tahun 2011 angka kejadian
gingivitis di kota Padang mencapai 9721 kasus (Dinas Kesehatan Kota Padang,
2012).
Upaya efektif yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah dan angka
terjadinya gingivitis adalah dengan melakukan kontrol plak (Adiningrat dkk.,
2008). Kontrol plak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara kimiawi dan
mekanis. Kimiawi dilakukan dengan menggunakan larutan kumur. Cara ini akan
melibatkan mekanisme yang berbeda, sebagian besar berhubungan dengan efek
antibakteri, tetapi juga mencakup efek pada permukaan pelikel untuk
meningkatkan pembersihan atau mencegah pembentukan plak baru (Kallar et al,
2011; Busscher et al, 2007). Sedangkan kontrol plak mekanis terdiri dari alat
fisioterapi oral yaitu dengan cara menyikat gigi, flossing, dan penggunaan alat
pembersih interdental serta bahan fisioterapi oral seperti bahan disklosing dan
pasta gigi (Putri dkk., 2011).
Pasta gigi adalah pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi dan
memberikan rasa nyaman di dalam rongga mulut. Pasta gigi diaplikasikan pada
sikat gigi lalu dilakukan penyikatan pada gigi dengan teknik yang tepat agar
21
didapatkan hasil yang efektif. Kandungan dari pasta gigi sangat mempengaruhi
efektivitas pembersihan. Jenis-jenis pasta gigi yang ada di pasaran saat ini
memiliki bermacam keunggulan, khusus untuk perawatan jaringan lunak
pendukung gigi terdapat beberapa jenis pasta gigi dengan kandungan seperti
propolis, chamomile, dan echinacea. Kandungan dari pasta gigi tersebut
memiliki efek antiinflamasi yang berguna sebagai salah satu cara untuk
mengobati gingivitis.
Propolis adalah bahan perekat bersifat resin yang dikumpulkan lebah madu
dari berbagai sumber yang ada di daerahnya seperti kuncup, kulit atau bagian lain
dari tumbuhan (Widodo, 2013). Propolis memiliki komposisi yang sangat
bervariasi, hal ini dikarenakan sumber resin yang dikumpulkan oleh lebah juga
bervariasi (Riyanti dkk.). Propolis mengandung 180 senyawa kimia dengan
komponen utamanya berupa resin yang mengandung flavonoid, senyawa fenol,
dan ester. Duarte et al. (2003) memaparkan bahwa propolis memiliki banyak
manfaat, seperti antimikroba, antiinflamasi, anestesi, sistolik, dan kariostatik
(Tigor dkk., 2008).
Suranto (2007) dalam artikel The Use Of Propolis as An Antibacterial Agent
in Dentifrice yang ditulis oleh Riyanti dkk., menjelaskan bahwa propolis
memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan. Efek antiinflamasi dan antioksidan
tersebut dapat dimanfaatkan dengan mengaplikasikan propolis tersebut ke dalam
pasta gigi. Pasta gigi yang digunakan secara rutin setiap menyikat gigi dapat
membantu efektivitas kerja propolis. Efek antiinflamasi dapat dimanfaatkan
untuk mengurangi dan mengobati sariawan serta penyakit periodontal lain,
22
sedangkan efek antioksidan dimanfaatkan sebagai proteksi pada gigi dan jaringan
sekitar terhadap iritan.
Chamomile merupakan tumbuhan yang berasal dari Eropa Tenggara yang
telah digunakan selama berabad-abad untuk mengobati berbagai jenis penyakit.
Chamomile memiliki kandungan seperti flavonoid, glikosida, bitter glikosida,
asam valeric, tanin, asam salisilat, derivatif kumarin, tembaga, kalium, seng,
besi, fosfor, magnesium, vitamin C, dan vitamin B1. Chamomile bermanfaat
sebagai antiinflamasi yang dapat mengobati penyakit seperti infeksi saluran
pernapasan, inflamasi mata atau kulit, inflamasi usus, ulkus di mulut, dan
inflamasi pada gingiva (Wardayati, 20012), serta merupakan agen antioksidan,
antialergi, antibakteri, serta dapat memberikan efek menenangkan (Bali Ratih
Indonesia, 2013).
Echinacea merupakan salah satu tanaman herbal yang populer di Amerika
saat ini dan disebut sebagai Native American (Hartanto, 2010). Nama Echinacea
berasal dari bahasa Yunani yaitu echinos yang artinya landak. Dinamakan
demikian karena bagian tengah bunganya menyerupai duri-duri (Steven dan
Ehrlich, 2012). Pada zaman dahulu orang-orang Indian menggunakan bagian
akar echinacea, untuk mengobati gigitan ular dan infeksi serangga, tetapi
sekarang sudah digunakan untuk mengobati demam, cacar, arthritis, campak,
mengobati sakit gigi dan gingiva serta dapat juga berfungsi sebagai obat kumur
(Hoffman, 2005).
23
Pasta gigi yang mengandung propolis telah diteliti dan dibandingkan dengan
pasta gigi yang tidak mengandung propolis sebagai fungsinya terhadap
perawatan gingivitis, sedangkan penelitian terhadap sesama bahan alami yang
mengandung khasiat antiinflamasi untuk perawatan gingivitis masih sedikit. Dari
uraian tersebut maka dilakukan penelitian untuk menilai perbandingan efektivitas
penggunaan pasta gigi yang mengandung propolis, chamomile, dan echinacea
dengan efek antiinflamasi untuk perawatan gingivitis.
1.2. Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan tingkat efektivitas dari pasta gigi yang mengandung
propolis dengan pasta gigi yang mengandung chamomile dan echinacea terhadap
gingivitis ringan?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Membandingkan
tingkat
efektivitas
antara
pasta
gigi
yang
mengandung propolis dengan pasta gigi yang mengandung chamomile dan
echinacea terhadap gingivitis ringan.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Membuktikan efektivitas pasta gigi yang mengandung propolis
terhadap gingivitis ringan.
2. Membuktikan efektivitas pasta gigi yang mengandung chamomile
dan echinacea terhadap gingivitis ringan.
24
3. Membandingkan efektivitas pasta gigi yang mengandung propolis
dengan pasta gigi yang mengandung chamomile dan echinacea
terhadap gingivitis ringan.
1.4. Manfaat Penelitian
Dengan didapatnya kandungan pasta gigi yang lebih efektif terhadap
gingivitis ringan, maka penelitian ini dapat memberi kontribusi pada:
1. Klinisi untuk dapat memilih pasta gigi yang tepat sebagai salah satu
perawatan penunjang pada gingivitis.
2. Penderita gingivitis untuk dapat memilih pasta gigi yang lebih efektif
dalam membantu pengobatan.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimental dengan ruang lingkup
dibatasi pada penggunaan pasta gigi yang mengandung propolis, chamomile, dan
echinacea untuk perawatan terhadap gingivitis yang dilakukan pada mahasiswa
di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas yang menderita gingivitis
ringan.
25