Bahan Ajar HI HL 6

LAUT TERITORIAL
DAN
JALUR TAMBAHAN
(UNCLOS III
BAB II P 2 – 33)
10/13/17

1

1. LAUT TERITORIAL DAN KEDUDUKAN
HUKUMNYA
PENGERTIAN :
LAUT TERITORIAL ADALAH BAGIAN
WILAYAH PERAIRAN SUATU NEGARA
BERUPA SUATU JALUR LAUT YANG
BERADA PADA SISI LUAR GARIS
PANGKAL DAN DIBATASI OLEH
SUATU BATAS LUAR (OUTER LIMIT)
DARI LAUT WILAYAH TERSEBUT
10/13/17

2

- P 2: NEGARA MEMILIKI KEDAULATAN
TERHADAP LAUT TERITORIALNYA
MELIPUTI:
- RUANG UDARA DIATAS LT
- DASAR LAUT DAN TANAH DIBAWAH
LT TERMASUK SUMBER DAYA
ALAMNYA
- PELAKSANAAN KEDAULATAN INI
HARUS TUNDUK PADA KONVENSI
DAN PERATURAN HI
- P 3: LEBAR LT 12 MIL DARI GP
- P 4: BATAS LUAR LT
10/13/17

3

P 5, 6, 7 : grs pangkal/grs dasar
(Baselines)

- garis pangkal biasa (P5)
- garis pangkal lurus (P7)
P 10 : Teluk
Teluk adalah s’ lekukan di pantai dimana
lekukannya berbanding sedemikian rupa
dg lebar mulutnya, shg mengandung
perairan yg tertutup dan yg bentuknya
lebih dr sekedar s’ lekukan pantai
- Panjang mulut teluk maks 24 mil
10/13/17

4

P 13 : Elevasi surut
Pengertian :
Elevasi surut adl s’ wil daratan yg
terbentuk sec alamiah yg dikelilingi dan
berada di atas permukaanlaut pd waktu
air surut, tetapi berada di bawah
permukaan laut pd waktu air pasang

P 14: Kombinasi grs pangkal
P 15: Pantai dan neg tetangga
P 16: Peta dan Daftar koordinat geografis

10/13/17

5

PENETAPAN GP LURUS DALAM KHL 1958,
DIAWALI DG KASUS YANG TERJADI
ANTARA INGGRIS DAN NORWEGIA,
YANG DIKENAL DENGAN NAMA:
ANGLO-NORWEGIAN FISHERIES CASE
KASUS INI DIPUTUSKAN OLEH ICJ PADA
1951

10/13/17

6

- Inggris menggugat Norwegia atas garis
pangkal lurus yg menghub titik-titik
terluar pd pantai. Ditetapkan dg Firman
Raja (Royal Decree) 1935 ttg batas
perikanan Norwegia yg tertutup bg
nelayan asing
- Gugatan Inggris ke Mahkamah Int. berisi
tindakan Norwegia tidak sesuai dg HI
dan meminta ganti rugi
- Keputusan ICJ: Cara penarikan garis
pangkal lurus oleh Norwegia mrpk suatu
penetapan HI yg berlaku umum pd suatu
10/13/17
7
keadaan
khusus.

2. WILAYAH PERAIRAN INDONESIA
- UU NO 6 TAHUN 1996 TTG
PERAIRAN INDONESIA

BERISI KETENTUAN,AL:
- INDONESIA SEBAGAI NEG KEPULAUAN (P2
AYAT 1)
- PENGERTIAN PERAIRAN INDONESIA (P 2 AYAT
2)
- PERAIRAN INDONESIA TERDIRI DARI LT,
PERAIRAN KEPULAUAN DAN PERAIRAN
PEDALAMAN (P1 BUTIR4)
- WILAYAH PERAIRAN INDONESIA (P3)
- KEDAULATAN NKRI (P 4)
- GP YANG DIGUNAKAN
10/13/17
8

- HAK LINTAS KAPAL ASING DI PERAIRAN
INDONESIA
(BAB III P11-22)
- PEMANFAATAN PENGELOLAAN,
PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN
LINGKUNGAN PERAIRAN INDONESIA P 23

- PENEGAKAN KEDAULATAN DAN HK DI
PERAIRAN INDONESIA P24

10/13/17

9

3. LINTAS DAMAI DI LT (UNCLOS BAB II
BAG III P17-32)
- KAPAL SEMUA NEGARA MENIKMATI HAK
LINTAS DAMAI (THE RIGHT OF
INNOCENT PASSAGE) DI LT (P17)
- PENGERTIAN LINTAS DAN SYARAT
LINTAS (TERUS MENERUS, LANGSUNG
DAN SECEPAT MUNGKIN) P18
- PENGERTIAN LINTAS (SECARA NEGATIF)
P19 AYAT 1
10/13/17

10

- LINTAS TIDAK DAMAI P 19 AYAT 2
- KAPAL SELAM DAN KENDERAAN BAWAH AIR P
20
- WEWENANG NEGARA PANTAI DI LTNYA
- UU NAS. P 21
- ALUR LAUT DAN SKEMA PEMISAH P 22
- KAPAL NUKLIR HARUS ADA DOKUMEN P 23

- KEWAJIBAN NEGARA PANTAI P24
- DILARANG MENETAPKAN
PERSYARATAN
- NON DISKRIMINASI
- MENGUMUMKAN ADANYA BAHAYA
10/13/17

11

- HAK NEGARA PANTAI P 25
- YURISDIKSI KRIMINAL DI KPL ASING

P 27

10/13/17

12

4. JALUR TAMBAHAN DAN KEWENANGAN
NEGARA PANTAI DI JALUR TAMBAHAN

10/13/17

13