PERMEN

PERATURAN
MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR :

02/ Per/ M. KUKM/ I/ 20082007
TENTANG

PEDOMAN
PEMBERDAYAAN BUSINESS DEVELOPMENT SERVICES-PROVIDER (BDS-P)
UNTUK PENGEMBANGAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (KUMKM)
MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memacu dan meningkat kan kinerj a Koperasi
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) dalam usaha sekt or riil,
perlu mengint ensif kan pelaksanaan layanan pengembangan bisnis
oleh Business Development Services-Provider (BDS-P);

b. bahwa Perat uran Ment eri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Nomor 07/ Per/ M. KUKM/ IX/ 2005 t ent ang Pet unj uk Teknis

Pemberdayaan Business Development Services-Provider (BDS-P)
dalam Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Sent ra, perlu
disempurnakan agar sesuai dengan perkembangan KUKM;
c. bahwa unt uk melaksanakan kegiat an sebagaimana dimaksud pada
huruf b, perlu menet apkan Perat uran Ment eri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah t ent ang Pedoman Pemberdayaan Business
Development
Services–Provider (BDS-P) unt uk pengembangan
Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM).

Mengingat :

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1992 t ent ang
Perkoperasian (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 116
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3502);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 t ent ang
Usaha Kecil (Lembaran Negara RI Tahun 1995 Nomor 74 Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3611);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 1999 t ent ang
Larangan Prakt ek Monopoli dan Persaingan Usaha t idak sehat ;


1

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 t ent ang
Keuangan Negara (Lembaran Negara t ahun 2003 nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 4286);
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 t ent ang
Sist em Pendidikan Nasional (Tambahan Lembaran Negara RI Tahun
2003 Nomor 4301);
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 t ent ang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4355);
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 t ent ang
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4421);
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang
Pemerint ah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437);
9. Perat uran Pemerint ah Nomor 32 Tahun 1998 t ent ang Pembinaan dan
Pengembangan Usaha Kecil (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 46,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3743);
10. Perat uran Pemerint ah Nomor 38 t ahun 2007 t ent ang Pembagian
Urusan Pemerint ahan ant ara Pemerint ah, Pemerint ah Daerah
Provinsi, dan Pemerint ah Daerah Kabupat en/ Kot a (Lembaran Negara
RI t ahun 2007 Nomor 4737);
11. Perat uran Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 t ent ang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah;
12. Perat uran Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2005 t ent ang
Perubahan At as Perat uran Presiden Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2005 t ent ang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi dan Tat a Kerj a Kement erian Negara Republik Indonesia;
13. Inst ruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2007 t ent ang
Kebij akan Percepat an Pengembangan Sekt or Riil dan Pemberdayaan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;
14. Keput usan Ment eri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia Nomor 19. 2/ Kep/ Meneg/ VIII/ 2006 t ent ang
Perubahan At as Keput usan Ment eri Negara Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia Nomor 70/ Kep/ Meneg/ 2001
t ent ang Organisasi dan Tat a Kerj a Kant or Ment eri Negara Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah.

M EM U T U SKA N

Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN
MENENGAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEDOMAN PEMBERDAYAAN
BUSINESS
DEVELOPMENT
SERVICES-PROVIDER
(BDS-P)
UNTUK
PENGEMBANGAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH
(KUMKM)

2

BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian
Pasal 1


Dalam Perat uran ini yang dimaksud dengan :
1.

Business Development Services/ Layanan Pengembangan Bisnis (BDS/ LPB) adalah
kegiat an pemberian layanan (j asa) pengembangan bisnis, unt uk meningkat kan
kinerj a KUMKM.

2.

Business Development Services–Provider (BDS-P) adalah lembaga yang memiliki
kompet ensi dan kemampuan unt uk melakukan kegiat an layanan pengembangan
bisnis KUMKM.

3.

Business Development Services-Provider Unggulan (BDS-P Unggulan) adalah BDS-P
yang dinilai memiliki kinerj a (prest asi) lebih menonj ol dalam pengembangan bisnis
KUMKM.

4.


Usaha Kecil adalah kegiat an ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi
krit eria sebagaimana diat ur menurut undang-undang t ent ang Usaha Kecil.

5.

Usaha Menengah adalah kegiat an ekonomi yang berskala menengah dan memenuhi
krit eria sebagaimana diat ur menurut Inst ruksi Presiden t ent ang Pemberdayaan
Usaha Menengah.

6.

Koperasi adalah badan usaha yang beranggot akan orang/ seorang at au badan
hukum Koperasi yang melandaskan kegiat annya berdasarkan prinsip Koperasi,
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan at as asas
kekeluargaan, sebagaimana diat ur menurut Undang-undang t ent ang Perkoperasian.

7.

Pemberdayaan adalah upaya yang dilakukan oleh pemerint ah, dunia usaha, dan

masyarakat
dalam bent uk penumbuhan iklim usaha,
pembinaan dan
pengembangan sehingga Usaha Kecil mampu menumbuhkan dan memperkuat
dirinya menj adi usaha yang t angguh dan mandiri, sebagaimana diat ur menurut
Undang-undang t ent ang Usaha Kecil.

8.

Pembinaan dan Pengembangan adalah upaya yang dilakukan oleh pemerint ah,
dunia usaha, dan masyarakat melalui pemberian bimbingan dan bant uan perkuat an
unt uk menumbuhkan dan meningkat kan kemampuan Usaha Kecil agar menj adi
usaha yang t angguh dan mandiri, sebagaimana diat ur menurut Undang-undang
t ent ang Usaha Kecil.

9.

Jasa adalah set iap layanan yang berbent uk pekerj aan at au prest asi yang
diperdagangkan dalam masyarakat unt uk dimanf aat kan oleh konsumen at au pelaku
usaha sebagaimana diat ur menurut Undang-undang t ent ang Larangan Prakt ek

Monopoli dan Persaingan Usaha t idak sehat .

10.

Sent ra UKM adalah pusat kegiat an bisnis di kawasan/ lokasi t ert ent u dimana
t erdapat UKM yang menggunakan bahan baku/ sarana yang sama, menghasilkan
produk yang sama/ sej enis sert a memiliki prospek unt uk dikembangkan menj adi
bagian int egral dari klast er dan sebagai t it ik masuk ( ent ry point ) dari upaya
pengembangan klast er.

3

11.

Konsult an KUMKM adalah seorang t enaga prof esional yang menyediakan j asa
nasehat ahli, dalam bidang keahlian t ert ent u menurut f ungsi dan/ at au
bidang/ sekt or usaha t ert ent u, misal akunt ansi, hukum, usaha perikanan,
pet ernakan, manuf akt uring, dll.

12.


Pendamping KUMKM adalah orang/ lembaga yang menj alin relasi dengan KUMKM
dalam
rangka memperkuat
dukungan,
memot ivasi,
memf asilit asi
dan
menj embat ani kebut uhan unt uk pemberdayaan KUMKM.

13.

St andar Kompet ensi Kerj a adalah alat ukur minimal yang harus dimiliki oleh
seorang pendamping/ penyuluh/ konsult an unt uk menganalisa uraian t ugasnya
dalam rangka membina dan mengembangkan usaha KUMKM.

14.

Sert if ikasi Kerj a adalah proses pemberian sert if ikat kompet ensi yang dilakukan
secara sist emat is dan obyekt if melalui uj i kompet ensi yang mengacu kepada

St andar Kompet ensi Kerj a Nasional Indonesia dan/ at au int ernasional.

15.

Pemerint ah Daerah adalah Gubernur, Bupat i at au Walikot a dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara pemerint ah daerah.

16.

Kelompok Kerj a (Pokj a) pemberdayaan BDS-P adalah organisasi ex-of f icio di
t ingkat pusat dan daerah, unt uk melakukan t ugas dan t anggung j awab khusus
dalam penyelenggaraan pemberdayaan BDS-P bagi Pengembangan KUMKM, yang
organisasi dan t ugasnya diat ur dalam perat uran ini.

17.

Perguruan Tinggi adalah sat uan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
t inggi.

18.


Ment eri adalah ment eri yang menyelenggarakan urusan pemerint ahan di bidang
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

Bagian Kedua
Tuj uan dan Sasaran
Pasal 2

(1)

(2)

Tuj uan Pemberdayaan BDS-P :
a.

meningkat kan kemampuan BDS-P dalam melakukan layanan pengembangan
bisnis sesuai kebut uhan KUMKM;

b.

meningkat kan kinerj a bisnis KUMKM yang memperoleh layanan pengembangan
bisnis.

Sasaran Pemberdayaan BDS-P :
a.

meningkat nya j umlah dan kualit as BDS-P yang prof esional
unggulan;

dan BDS-P

b.

meningkat nya j umlah dan kualit as t enaga konsult an/ pendamping KUMKM pada
BDS-P;

c.

meningkat nya j umlah dan kinerj a bisnis KUMKM, t ermasuk penumbuhan usaha
baru;

d.

meningkat nya peran akt if Pemerint ah, Pemerint ah Provinsi/ DI, Pemerint ah
Kabupat en/ Kot a, Perguruan Tinggi, Dunia Usaha dan pihak-pihak t erkait
lainnya, dalam memberdayakan BDS-P unt uk pengembangan KUMKM di
daerah.
4

Bagian Ketiga
Fungsi dan Tugas Pokok BDS-P
Pasal 3

(1)

BDS-P berf ungsi sebagai lembaga penyedia layanan pengembangan bisnis sesuai
dengan kebut uhan KUMKM.

(2)

BDS-P mempunyai t ugas pokok :

(3)

a.

bimbingan-konsult asi layanan pengembangan bisnis;

b.

pendampingan bisnis;

c.

memf asilit asi akses t erhadap sumber daya produkt if ant ara lain: modal,
pasar, t eknologi, manaj emen dan inf ormasi.

Pemberian layanan pengembangan bisnis kepada KUMKM sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), dilakukan sesuai dengan kebut uhan, dan dapat berupa ant ara lain,
ident if ikasi pot ensi dan permasalahan bisnis, bimbingan pengembangan rencana
bisnis, kemit raan dan kebut uhan pengembangan bisnis lainnya.
Bagian Keempat
Kelembagaan BDS-P
Pasal 4

Pelaksanaan f ungsi dan t ugas layanan pengembangan bisnis KUMKM sebagaimana
dimaksud pada pasal 3, dapat dilaksanakan oleh :
a

perorangan oleh t enaga ahli/ t enaga konsult an/ t enaga pendamping KUMKM secara
perseorangan dalam wadah BDS-P;

b

lembaga BDS-P dalam bent uk ant ara lain, yayasan, perseroan t erbat as, koperasi,
perguruan t inggi dan organisasi kemasyarakat an.

BAB II
Bagian Kesatu
Kegiatan Pemberdayaan BDS-P
Pasal 5

Kegiat an pemberdayaan BDS-P meliput i :
a. pencipt aan iklim usaha ant ara lain, koordinasi dan pengembangan kebij akan di
bidang layanan pengembangan bisnis;
b. pembinaan dan pengembangan ant ara lain, pengembangan st andar kompet ensi,
sert if ikasi, peningkat an kualit as t enaga ahli/ t enaga konsult an/ t enaga pendamping
KUMKM, dukungan insent if , sert a monit oring dan evaluasi;

5

Bagian Kedua
Pengembangan BDS-P Unggulan
Pasal 6

(1)

Secara selekt if BDS-P diarahkan unt uk t umbuh menj adi BDS-P unggulan, yang
mampu mendorong pengembangan UKM sent ra dan/ at au UKM lainnya.

(2)

BDS-P unggulan memiliki krit eria umum yait u prof esional, mandiri dan memiliki
j aringan kerj asama usaha.

(3)

BDS-P unggulan didorong dan dif asilit asi unt uk mampu melakukan layanan
pengembangan bisnis secara produkt if bagi kemanf aat an KUMKM, dan dapat
menj adi penghela bagi BDS-P lainnya.
Bagian ketiga
Fasilitasi Program
Pasal 7

(1)

BDS-P yang akt if melakukan kegiat an layanan pengembangan bisnis dan kinerj anya
dinilai baik, dapat memperoleh dukungan dan f asilit asi dari Pemerint ah,
Pemerint ah Daerah, Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha.

(2)

Dukungan dan f asilit asi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari
APBN/ APBD dan sumber lain yang sah dan t idak mengikat , sesuai dengan
kewaj aran, kepat ut an dan kemampuan keuangan negara.

(3)

BDS-P dapat memperoleh pendapat an (f ee) j asa layanan pengembangan bisnis dari
KUMKM yang dibina.

BAB III
ORGANISASI PELAKSANAAN
Organisasi Penyelenggara
Pasal 8

(1)

Organsiasi penyelenggara pemberdayaan BDS-P unt uk pengembangan KUMKM
t erdiri dari :
a. organisasi penyelenggara t ingkat Pemerint ah Pusat Cq. Kement erian Negara
Koperasi dan UKM, dilaksanakan ol eh Deput i Ment eri Negara Bidang
Pengembangan dan Rest rukt urisasi Usaha;
b. organisasi penyelenggara t ingkat Pemerint ah Daerah Cq. Dinas/ Badan yang
membidangi Koperasi dan UKM Provinsi/ Kabupat en/ Kot a.

(2)

Dalam rangka koordinasi Pemberdayaan BDS-P, dapat dibent uk :
a. Kelompok Kerj a (Pokj a) di t ingkat pusat , beranggot akan unsur Kement erian
Negara Koperasi dan UKM dan inst ansi pemerint ah t erkait , dit et apkan
berdasarkan Keput usan Ment eri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
dan/ at au Deput i Ment eri Negara Bidang Pengembangan dan Rest rukt urisasi
Usaha, dengan t ugas ant ara lain :

6

1) merumuskan kebij akan pemberdayaan BDS-P t ingkat nasional
2) melakukan koordinasi pemberdayaan BDS-P ant ara Pusat dan Daerah;
3) melakukan pengembangan paramet er-paramet er st andar bagi peningkat an
kemampuan BDS-P, sosialisasi, monit oring
dan evaluasi pelaksanaan
pemberdayaan BDS-P;
4) menyusun dan melaporkan pelaksanaan program pemberdayaan BDS-P,
kepada Ment eri Negara Koperasi dan UKM,
b. Kelompok Kerj a (Pokj a) di t ingkat Daerah beranggot akan unsur Pemerint ah
Daerah, Perguruan Tinggi,
Dunia Usaha dan Organisasi Kemasyarakat an,
dit et apkan berdasarkan Keput usan Gubernur/ Bupat i/ Walikot a, dengan t ugas
ant ara lain :
1) merumuskan kebij akan dan program pemberdayaan BDS-P di t ingkat
Provinsi/ Kabupat en/ Kot a;
2) melakukan koordinasi pemberdayaan BDS-P ant ara Pemerint ah Daerah,
Dunia Usaha dan Perguruan Tinggi;
3) mendorong Perguruan Tinggi berperan ant ara lain, mengembangkan inovasi,
perluasan akses Teknologi Tepat Guna, pengembangan modul dan perangkat
lunak layanan pengembangan bisnis bagi KUMKM;
4) mendorong Dunia Usaha berperan ant ara lain,
j aringan usaha dan kemit raan.

memf asilit asi perluasan

5) melakukan sosialisasi, pembinaan-pengembangan, monit oring dan evaluasi
kinerj a BDS-P;
6) menyusun dan melaporkan pelaksanaan program pemberdayaan BDS-P
kepada Gubernur, Bupat i/ Walikot a.
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 9

Dalam rangka opt imalisasi pelaksanaan program pemberdayaan BDS-P unt uk
pengembangan KUMKM,
perlu dilakukan monit oring dan evaluasi secara periodik
sebagai berikut :
a. BDS-P menyampaikan laporan perkembangan layanan bisnis kepada Dinas/ Badan
yang membidangi Koperasi dan UKM Kabupat en/ Kot a, Provinsi, berisi :
1) perkembangan organisasi dan kelembagaan;
2) pelaksanaan kegiat an layanan pengembangan bisnis kepada UKM;
3) perkembangan kinerj a UKM binaan BDS-P.
b. Dinas/ Badan yang membidangi Koperasi dan UKM Provinsi menyampaikan laporan
perkembangan BDS-P kepada Kement erian Negara Koperasi dan UKM Cq. Deput i
Ment eri Negara Bidang Pengembangan dan Rest rukt urisasi Usaha;
c. Deput i Ment eri Negara Bidang Pengembangan dan Rest rukt urisasi Usaha
menyampaikan laporan perkembangan BDS-P kepada Ment eri Negara Koperasi dan
UKM.

7

BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10

(1)

Dengan dit erbit kan Perat uran ini maka Perat uran Ment eri Negara Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah Nomor 07/ Per/ M. KUKM/ IX/ 2005 t ent ang Pet unj uk
Teknis Pemberdayaan Business Development Services-Provider (BDS-P) dalam
Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Sent ra, dinyat akan t idak berlaku.

(2)

Perat uran ini berlaku pada t anggal dit et apkan.
07

8