Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Makna Perjanjian Perkawinan Adat Dayak Ngaju, Kalimantan Tengah
GLOSARY
Agama Helo: Agama jaman dulu, agama kepercayaan nenek moyang Dayak Ngaju
sebelum agama Hindu Kaharingan.
Amun: jika; kalau
Andau:hari
Angkat Pahari: menjadikan saudara
Atei: hati
Baduruh dahae: mengalami keguguran
Bahalai: kain panjang
Bahasa sangen: bahasa yang digunakan penduduk Dayak Ngaju sebelum
menggunakan bahasa Dayak Ngaju
Balanga atau tajau: guci
Basir: Orang yang memimpin ritual keagamaan dalam agama Kaharingan. Dalam
upacara tiwah mereka berfungsi sebagai mediator/pengantara
Batuah: beruntung
Batu kaja: komponen hukum adat perkawinan; pemberian barang oleh mertua
kepada menantu perempuan saat pakaja manantu
Belep: padam
Belom Bahadat; hidup sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat
Dayak Ngaju
Behas Hambaruan: beras
Bisik kurik: bisikan kecil
Bulau Ngandung/Panginan Jandau: biaya pesta untuk jamuan makan dalam acara
perkawinan
Banama Bulau Pahalendang Tanjung Anjung Rabia Pahalingei Lunuk (bahasa
sangiang): sebuah peti mati
Bunu habunu: bunuh membunuh.
Bukit lampayung Nyahu (Sandon): tempat tulang
Bukit Tampung Karuhei: sebuah tempat kumpulan rejeki dan kekayaan
Damang: Kepala Adat Dayak
Duit kumbang: uang yang diberikan sebagai tanda kesungguhan
Duit turus: uang saksi
Dulang bawui: tempat makan babi
Dumah:datang
Entang: kain panjang untuk menggendong bayi.
Garantung Kolok Pelek: gong kuningan
Haguet: berangkat
Hamputan Hila Hatue: keluarga pihak laki-laki.
Hamputan Hila Bawi: keluarga pihak perempuan.
Handak: mau; ingin
Handep: bergotong-royong
Hanjenan: sepupu dua kali
Hantuen: sejenis drakula, yang menghisap darah manusia yang sakit dan
melahirkan, leak (Bali)
Hakumbang auh: pembahasan keliling
Hakambelom sampai hentang tulang: Hidup bersama sampai maut memisahkan
Hetoh: sini
Huma: rumah
Ikei: kami
Jalan hadat: persyaratan adat; ketentuan-ketentuan adat yang harus dipenuhi oleh
pihak mempelai laki-laki kepada pihak perempuan
Jangkut Amak: separangkat peralatan tidur
Jipen: budak
Kaharingan: hidup dengan sendirinya secara alami, tanpa dibibit, tanpa ditanam.
Kalunen: manusia
Kawin suntu:perkawinan yang dijadikan contoh atau teladan.
Kawin Hatamput: kawin lari
Kawin hisek: perkawinan yang sesuai dengan tatanan adat Dayak Ngaju
Kawin Manyakei: kawin menaiki; seorang laki-laki atau wanita datang ke tempat
kekasihnya agar bisa dinikahkan.
Kayau Mangayau: kebiasaan berburu kepala manusia
Keton:kalian
Laladang: tenda
Lamiang: gelang terbuat dari batu lamiang berwarna merah
Lapik Ruji: uang perak sebagai alas kehidupan
Lawang Sakepeng: pintu gerbang yang dibuat dari pelepah kelapa yang dihiasi
dengan benang bersusun tiga yang diberi bunga.
Let Perdamaian Adat: wadah; tempat; forum gabungan para mantir adat baik yang
ada di Kecamatan maupun di desa/kelurahan, dalam persidangan-persidangan adat,
guna menegakan menyelesaikan suatu perkara.
Lewu Tatau: dunia yang penuh dengan kesenangan, kekayaan dan kemakmuran.
Luang: juru bicara, kurir
Maja misek: bertamu dan menanyakan
Mamanggul: meminang
Mampendeng: mendirikan
Mandai balai sumbang: perkawinan sumbang; perkawinan tulah
Mangarangka pambelom: merencanakan kehidupan; mendirikan rumah tangga
sendiri.
Manggau: mencari
Manggetem parei: memetik; menuai padi
Mantir Adat: pelaksana hukum adat tingkat Desa/Kelurahan
Manugal: menanam padi
Manukie: pekikan
Manyaki/mamalas: mengoleskan/memercik
Mimbul: menanam
Ngaju: hulu sungai
Pahinje arep: menyatukan diri
Pakaian sinde mendeng: satu stel pakaian lengkap
Pakaja manantu: upacara menjamu menantu oleh orang tua pihak laki-laki
Palaku:permintaan, sehakekat dengan mas kawin, simbol harkat dan martabat
wanita.
Pambelep: arah matahari terbenam
Panganten: pengantin; mempelai
Petak: sebidang tanah
Pinggan Pananan Pahinjean Kuman: seperangkat alat makan
Rahian: belakangan
Raja Uju Hakanduang: raja tujuh bersaudara
Ramun paisek: barang-barang pertunangan
Rapin Tuak:hasil fermentasi beras ketan yang diberi ragi
Rewar: budak yang dianggap tidak memiliki nilai sama sekali
Sala hurui: salah silsilah; sumbang
Sandong: bangunan tempat menyimpan tulang
Saput:bingkisan kehormatan untuk saudara laki-laki dari calon mempelai wanita.
Singer: denda adat
Singer tekap bau mate: denda penutup muka dan mata; penutup malu
Tampung Tawar: memercikan air yang diisi bunga segar dan harum, atau bisa juga
air diberi bunga dan parfum
Tanda Panggul: tanda bahwa wanita itu sudah ada yang meminang;
Tapih: kain kurung
Tege kikeh: ada rasa takut
Timbuk Tangga: timbun tangga, dalam arti bentuk penghargaan atas kerjasama
dalam acara perkawinan, diberikan dalam bentuk sebuah piring yang diisi
Tiwah: ritual kematian untuk mengantar arwah yang telah meninggal ke Lewu
Tataw
Turus:tonggak
Tutup uwan: tutup uban, berupa kain hitam
Utus randah: golongan rendah
Uwei: rotan
Rabayang: sejenis trisula
SURAT PERJANJIAN PERKAWINAN
MENURUT ADAT DAYAK NGAJU, KALIMANTAN TENGAH
I. Pada hari………….Tanggal…………….Bulan……………..Tahun……... kami
yang bertanda tangan di bawah ini masing-masing:
1. Nama
2. TempatTanggalLahir
3. Alamat
: ……………………Bin…………......…...........
: …………………………………….....…..........
: Jl. ………Kelurahan…..……Kecamatan….….
Selanjutnya dalam hal ini disebut PIHAK PERTAMA (I)
1. Nama
2. TempatTanggalLahir
3. Alamat
: ……………………Bin……………….....................
: ……………………………………….......................
: Jl………Kelurahan.............Kecamatan.....................
Selanjutnya dalam hal ini disebut PIHAK KEDUA (II)
II. Bahwa kami Pihak Pertama dan Pihak Kedua atas mufakat/kehendak bersama
dan persetujuan orang tua kedua belah pihak, melangsungkan pernikahan
menurut Tata Gereja Kristen Protestan dan tercatat pada Kantor Catatan
Sipil…………….. serta memenuhi ketentuan hukum adat Dayak Ngaju
Kalimantan Tengah:
Jalan hadat yang dipenuhi oleh PIHAK PERTAMA (I) kepada
KEDUA (II) sebagai berikut:
1.
PALAKU
PIHAK
: 5 (lima) Pikul Garantung diganti
dengan ……………………
2. SAPUT
: Rp. ........................................
3. PAKAIAN
: 1 stel pakaian lengkap
4. GARANTUNG KULUK PELEK : 1 (satu) Buah Garantung
5. BULAU SINGAH PELEK
: 1 (satu) emas
6. LAMIANG TURUS PELEK
: 1 (satu) Pucuk Lilis Lamiang
7. SINJANG ENTANG
: 1 (satu) lembar Kain Bahalai
8. LAPIK LUANG
: 1 (satu) lembar Kain Bahalai
9. DUIT RINGGIT LAPIK RUJI
: 1 (satu) Buah Ringgit Duit Perak
10. ADAS IJE BATA TUTUP UWAN : 2 (dua) meter Kain Hitam
11. PINGGAN PANANAN
PAHANJEAN KUMAN
: 1 (satu) PasangPiringMangkok
12. BULAU NGANDUNG
(Panginan Jandau)
: Ditanggung Bersama (kesepakatan)
13. RAPIK TUAK
: Secukupnya
14. TIMBUN TANGGA
: Ditanggung Bersama
15. JANGKUT AMAK
(Perlengkapan Tempat Tidur)
: KesepakatanBersama
16. BATU KAJA
: Diserahkan pada waktu Pakaja
Manantu
17. TURUS KAWIN
oleh orang tua pihak pertama
: Ditanggung Bersama
III. PERJANJIAN KAWIN
1. Saya, Nama…………………, Pihak Pertama telah mengambil
Perempuan bernama………………….…, (PihakKedua) untuk menjadi
isteri saya, saya berjanji untuk mencintai dia dan menolong, memelihara
kerukunan rumah tangga dalam suka maupun duka serta tidak
menceraikan dia sampai akhir hidup/hayat.
2. Saya, Nama…………………, Pihak Kedua telah mengambil laki-laki
bernama…………………….., (PihakPertama) untuk menjadi suami
saya, saya berjanji untuk mencintai dia dan menolong, memelihara
kerukunan rumah tangga dalam suka maupun duka serta tidak
menceraikan dia sampai akhir hidup/hayat.
3. Harta benda yang diperoleh selama berumah tangga menjadi hak
bersama. Apabila salah satu dari kami berdua meninggal dunia, maka
pengaturan harta benda tersebut kami sepakati dan ditetapkan sebagai
berikut:
a. Jika kami mempunyai anak, maka seluruh harta benda yang diperoleh
selama berumah tangga menjadi hak milik yang masih hidup dan hak
milik anak-anak kami.
b. Jika kami tidak mempuyai anak, maka seluruh harta benda yang
diperoleh selama berumah tangga dibagi dua, sama banyaknya,
sebagian menjadi hak milik yang masih hidup dan sebagian lagi
diserahkan kepada ahli waris, orang tua yang meninggal.
4. Apabila dikemudian hari terjadi permasalahan dalam rumah tangga kami,
dan kami tidak mampu menyelesaikan sendiri, kami bersepakat
diselesaikan melalui jalur kekeluargaan, dan apabila masih belum dapat
penyelesaian maka kami
sepakat menyerahkan penyelesaian
permasalahan melalui Lembaga Adat Dayak (Damang).
5. Apabila terpaksa terjadi perceraian maka:
a. Pihak yang bersalah menyebabkan perceraian dikenakan sanksi Adat
dengan membayar kepada Pihak yang tidak bersalah
sebesar……………… atau dengan Emas Murni………..gram.
b. Palaku (Mas Kawin) tetap menjadi hak Pihak Kedua (isteri)
c. Harta benda yang diperoleh selama berumah tangga (barang rupa
tangan) menjadi hak anak-anak dan hak yang tidak bersalah.
Demikian Surat Perjanjian Kawin menurut Adat Dayak Ngaju Kalimantan Tengah
ini dibuat dan ditandatangani bersama di atas materai, dihadapan Orang Tua/ahli
waris, saksi-saksi dari kedua belah pihak, dikuatkan oleh Damang Kepala Adat
Palangka Raya.
Palangka Raya,………………………
KAMI YANG BERJANJI
Pihak Kedua (II)
Pihak Pertama (I)
Materai
Rp. 6.000,-
(………………….........)
(……………………...)
ORANG TUA
Orang Tua Pihak II
Orang Tua Pihak I
(………………………)
(……………………….)
SAKSI-SAKSI
PihakKedua
PihakPertama
1………………………………..
1………………………..
2……………………………….
2………………………..
YANG MENGUKUHKAN:
MANTIR ADAT KELURAHAN……. …………
------------------------------------
YANG MENGUKUHKAN/DIKUATKAN OLEH:
DAMANG KEPALA ADAT
WILAYAH .....................................
.....................................................................
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
NOMOR 16 TAHUN 2008, TANGGAL 18 DESEMBER 2008
BAGAN KELEMBAGAAN ADAT DAYAK DAYAK DI KALIMANTAN TENGAH
MAJELIS ADAT DAYAK NASIONAL
DEWAN ADAT DAYAK
Provinsi Kalimantan
Tengah
DEWAN ADAT DAYAK
Kabupaten/Kota
DEWAN ADAT DAYAK
Kecamatan
DEWAN ADAT DAYAK
Desa/Kelurahan
Kedamangan dan Kerapatan Mantir
Perdamaian Adat Kecamatan
Kerapatan Mantir Perdamaian Adat
Desa/Kelurahan
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
NOMOR 16 TAHUN 2008, TANGGAL 18 DESEMBER 2008
BAGAN KELEMBAGAAN ADAT DAYAK DAYAK DI KALIMANTAN
TENGAH
MAJELIS ADAT DAYAK NASIONAL (MADN)
FOTO PENELITIAN
DEWAN ADAT DAYAK (DAD)
Povinsi Kalimantan Tengah
DEWAN ADAT DAYAK (DAD)
Kabupaten/Kota
DEWAN ADAT DAYAK (DAD)
Kecamatan
Kedamangan dan Kerapatan
Mantir Perdamaian Adat
Kecamatan
DEWAN ADAT DAYAK (DAD)
Desa/Kelurahan
Kerapatan Mantir Perdamaian
Adat Desa/Kelurahan
Peneliti bersama keluarga Mantir Adat Kereng Bangkirai
Penyerahan barang hadat oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan
Sangku yang berisi barang hadat diangkat seraya mengucapkan doa
Agama Helo: Agama jaman dulu, agama kepercayaan nenek moyang Dayak Ngaju
sebelum agama Hindu Kaharingan.
Amun: jika; kalau
Andau:hari
Angkat Pahari: menjadikan saudara
Atei: hati
Baduruh dahae: mengalami keguguran
Bahalai: kain panjang
Bahasa sangen: bahasa yang digunakan penduduk Dayak Ngaju sebelum
menggunakan bahasa Dayak Ngaju
Balanga atau tajau: guci
Basir: Orang yang memimpin ritual keagamaan dalam agama Kaharingan. Dalam
upacara tiwah mereka berfungsi sebagai mediator/pengantara
Batuah: beruntung
Batu kaja: komponen hukum adat perkawinan; pemberian barang oleh mertua
kepada menantu perempuan saat pakaja manantu
Belep: padam
Belom Bahadat; hidup sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat
Dayak Ngaju
Behas Hambaruan: beras
Bisik kurik: bisikan kecil
Bulau Ngandung/Panginan Jandau: biaya pesta untuk jamuan makan dalam acara
perkawinan
Banama Bulau Pahalendang Tanjung Anjung Rabia Pahalingei Lunuk (bahasa
sangiang): sebuah peti mati
Bunu habunu: bunuh membunuh.
Bukit lampayung Nyahu (Sandon): tempat tulang
Bukit Tampung Karuhei: sebuah tempat kumpulan rejeki dan kekayaan
Damang: Kepala Adat Dayak
Duit kumbang: uang yang diberikan sebagai tanda kesungguhan
Duit turus: uang saksi
Dulang bawui: tempat makan babi
Dumah:datang
Entang: kain panjang untuk menggendong bayi.
Garantung Kolok Pelek: gong kuningan
Haguet: berangkat
Hamputan Hila Hatue: keluarga pihak laki-laki.
Hamputan Hila Bawi: keluarga pihak perempuan.
Handak: mau; ingin
Handep: bergotong-royong
Hanjenan: sepupu dua kali
Hantuen: sejenis drakula, yang menghisap darah manusia yang sakit dan
melahirkan, leak (Bali)
Hakumbang auh: pembahasan keliling
Hakambelom sampai hentang tulang: Hidup bersama sampai maut memisahkan
Hetoh: sini
Huma: rumah
Ikei: kami
Jalan hadat: persyaratan adat; ketentuan-ketentuan adat yang harus dipenuhi oleh
pihak mempelai laki-laki kepada pihak perempuan
Jangkut Amak: separangkat peralatan tidur
Jipen: budak
Kaharingan: hidup dengan sendirinya secara alami, tanpa dibibit, tanpa ditanam.
Kalunen: manusia
Kawin suntu:perkawinan yang dijadikan contoh atau teladan.
Kawin Hatamput: kawin lari
Kawin hisek: perkawinan yang sesuai dengan tatanan adat Dayak Ngaju
Kawin Manyakei: kawin menaiki; seorang laki-laki atau wanita datang ke tempat
kekasihnya agar bisa dinikahkan.
Kayau Mangayau: kebiasaan berburu kepala manusia
Keton:kalian
Laladang: tenda
Lamiang: gelang terbuat dari batu lamiang berwarna merah
Lapik Ruji: uang perak sebagai alas kehidupan
Lawang Sakepeng: pintu gerbang yang dibuat dari pelepah kelapa yang dihiasi
dengan benang bersusun tiga yang diberi bunga.
Let Perdamaian Adat: wadah; tempat; forum gabungan para mantir adat baik yang
ada di Kecamatan maupun di desa/kelurahan, dalam persidangan-persidangan adat,
guna menegakan menyelesaikan suatu perkara.
Lewu Tatau: dunia yang penuh dengan kesenangan, kekayaan dan kemakmuran.
Luang: juru bicara, kurir
Maja misek: bertamu dan menanyakan
Mamanggul: meminang
Mampendeng: mendirikan
Mandai balai sumbang: perkawinan sumbang; perkawinan tulah
Mangarangka pambelom: merencanakan kehidupan; mendirikan rumah tangga
sendiri.
Manggau: mencari
Manggetem parei: memetik; menuai padi
Mantir Adat: pelaksana hukum adat tingkat Desa/Kelurahan
Manugal: menanam padi
Manukie: pekikan
Manyaki/mamalas: mengoleskan/memercik
Mimbul: menanam
Ngaju: hulu sungai
Pahinje arep: menyatukan diri
Pakaian sinde mendeng: satu stel pakaian lengkap
Pakaja manantu: upacara menjamu menantu oleh orang tua pihak laki-laki
Palaku:permintaan, sehakekat dengan mas kawin, simbol harkat dan martabat
wanita.
Pambelep: arah matahari terbenam
Panganten: pengantin; mempelai
Petak: sebidang tanah
Pinggan Pananan Pahinjean Kuman: seperangkat alat makan
Rahian: belakangan
Raja Uju Hakanduang: raja tujuh bersaudara
Ramun paisek: barang-barang pertunangan
Rapin Tuak:hasil fermentasi beras ketan yang diberi ragi
Rewar: budak yang dianggap tidak memiliki nilai sama sekali
Sala hurui: salah silsilah; sumbang
Sandong: bangunan tempat menyimpan tulang
Saput:bingkisan kehormatan untuk saudara laki-laki dari calon mempelai wanita.
Singer: denda adat
Singer tekap bau mate: denda penutup muka dan mata; penutup malu
Tampung Tawar: memercikan air yang diisi bunga segar dan harum, atau bisa juga
air diberi bunga dan parfum
Tanda Panggul: tanda bahwa wanita itu sudah ada yang meminang;
Tapih: kain kurung
Tege kikeh: ada rasa takut
Timbuk Tangga: timbun tangga, dalam arti bentuk penghargaan atas kerjasama
dalam acara perkawinan, diberikan dalam bentuk sebuah piring yang diisi
Tiwah: ritual kematian untuk mengantar arwah yang telah meninggal ke Lewu
Tataw
Turus:tonggak
Tutup uwan: tutup uban, berupa kain hitam
Utus randah: golongan rendah
Uwei: rotan
Rabayang: sejenis trisula
SURAT PERJANJIAN PERKAWINAN
MENURUT ADAT DAYAK NGAJU, KALIMANTAN TENGAH
I. Pada hari………….Tanggal…………….Bulan……………..Tahun……... kami
yang bertanda tangan di bawah ini masing-masing:
1. Nama
2. TempatTanggalLahir
3. Alamat
: ……………………Bin…………......…...........
: …………………………………….....…..........
: Jl. ………Kelurahan…..……Kecamatan….….
Selanjutnya dalam hal ini disebut PIHAK PERTAMA (I)
1. Nama
2. TempatTanggalLahir
3. Alamat
: ……………………Bin……………….....................
: ……………………………………….......................
: Jl………Kelurahan.............Kecamatan.....................
Selanjutnya dalam hal ini disebut PIHAK KEDUA (II)
II. Bahwa kami Pihak Pertama dan Pihak Kedua atas mufakat/kehendak bersama
dan persetujuan orang tua kedua belah pihak, melangsungkan pernikahan
menurut Tata Gereja Kristen Protestan dan tercatat pada Kantor Catatan
Sipil…………….. serta memenuhi ketentuan hukum adat Dayak Ngaju
Kalimantan Tengah:
Jalan hadat yang dipenuhi oleh PIHAK PERTAMA (I) kepada
KEDUA (II) sebagai berikut:
1.
PALAKU
PIHAK
: 5 (lima) Pikul Garantung diganti
dengan ……………………
2. SAPUT
: Rp. ........................................
3. PAKAIAN
: 1 stel pakaian lengkap
4. GARANTUNG KULUK PELEK : 1 (satu) Buah Garantung
5. BULAU SINGAH PELEK
: 1 (satu) emas
6. LAMIANG TURUS PELEK
: 1 (satu) Pucuk Lilis Lamiang
7. SINJANG ENTANG
: 1 (satu) lembar Kain Bahalai
8. LAPIK LUANG
: 1 (satu) lembar Kain Bahalai
9. DUIT RINGGIT LAPIK RUJI
: 1 (satu) Buah Ringgit Duit Perak
10. ADAS IJE BATA TUTUP UWAN : 2 (dua) meter Kain Hitam
11. PINGGAN PANANAN
PAHANJEAN KUMAN
: 1 (satu) PasangPiringMangkok
12. BULAU NGANDUNG
(Panginan Jandau)
: Ditanggung Bersama (kesepakatan)
13. RAPIK TUAK
: Secukupnya
14. TIMBUN TANGGA
: Ditanggung Bersama
15. JANGKUT AMAK
(Perlengkapan Tempat Tidur)
: KesepakatanBersama
16. BATU KAJA
: Diserahkan pada waktu Pakaja
Manantu
17. TURUS KAWIN
oleh orang tua pihak pertama
: Ditanggung Bersama
III. PERJANJIAN KAWIN
1. Saya, Nama…………………, Pihak Pertama telah mengambil
Perempuan bernama………………….…, (PihakKedua) untuk menjadi
isteri saya, saya berjanji untuk mencintai dia dan menolong, memelihara
kerukunan rumah tangga dalam suka maupun duka serta tidak
menceraikan dia sampai akhir hidup/hayat.
2. Saya, Nama…………………, Pihak Kedua telah mengambil laki-laki
bernama…………………….., (PihakPertama) untuk menjadi suami
saya, saya berjanji untuk mencintai dia dan menolong, memelihara
kerukunan rumah tangga dalam suka maupun duka serta tidak
menceraikan dia sampai akhir hidup/hayat.
3. Harta benda yang diperoleh selama berumah tangga menjadi hak
bersama. Apabila salah satu dari kami berdua meninggal dunia, maka
pengaturan harta benda tersebut kami sepakati dan ditetapkan sebagai
berikut:
a. Jika kami mempunyai anak, maka seluruh harta benda yang diperoleh
selama berumah tangga menjadi hak milik yang masih hidup dan hak
milik anak-anak kami.
b. Jika kami tidak mempuyai anak, maka seluruh harta benda yang
diperoleh selama berumah tangga dibagi dua, sama banyaknya,
sebagian menjadi hak milik yang masih hidup dan sebagian lagi
diserahkan kepada ahli waris, orang tua yang meninggal.
4. Apabila dikemudian hari terjadi permasalahan dalam rumah tangga kami,
dan kami tidak mampu menyelesaikan sendiri, kami bersepakat
diselesaikan melalui jalur kekeluargaan, dan apabila masih belum dapat
penyelesaian maka kami
sepakat menyerahkan penyelesaian
permasalahan melalui Lembaga Adat Dayak (Damang).
5. Apabila terpaksa terjadi perceraian maka:
a. Pihak yang bersalah menyebabkan perceraian dikenakan sanksi Adat
dengan membayar kepada Pihak yang tidak bersalah
sebesar……………… atau dengan Emas Murni………..gram.
b. Palaku (Mas Kawin) tetap menjadi hak Pihak Kedua (isteri)
c. Harta benda yang diperoleh selama berumah tangga (barang rupa
tangan) menjadi hak anak-anak dan hak yang tidak bersalah.
Demikian Surat Perjanjian Kawin menurut Adat Dayak Ngaju Kalimantan Tengah
ini dibuat dan ditandatangani bersama di atas materai, dihadapan Orang Tua/ahli
waris, saksi-saksi dari kedua belah pihak, dikuatkan oleh Damang Kepala Adat
Palangka Raya.
Palangka Raya,………………………
KAMI YANG BERJANJI
Pihak Kedua (II)
Pihak Pertama (I)
Materai
Rp. 6.000,-
(………………….........)
(……………………...)
ORANG TUA
Orang Tua Pihak II
Orang Tua Pihak I
(………………………)
(……………………….)
SAKSI-SAKSI
PihakKedua
PihakPertama
1………………………………..
1………………………..
2……………………………….
2………………………..
YANG MENGUKUHKAN:
MANTIR ADAT KELURAHAN……. …………
------------------------------------
YANG MENGUKUHKAN/DIKUATKAN OLEH:
DAMANG KEPALA ADAT
WILAYAH .....................................
.....................................................................
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
NOMOR 16 TAHUN 2008, TANGGAL 18 DESEMBER 2008
BAGAN KELEMBAGAAN ADAT DAYAK DAYAK DI KALIMANTAN TENGAH
MAJELIS ADAT DAYAK NASIONAL
DEWAN ADAT DAYAK
Provinsi Kalimantan
Tengah
DEWAN ADAT DAYAK
Kabupaten/Kota
DEWAN ADAT DAYAK
Kecamatan
DEWAN ADAT DAYAK
Desa/Kelurahan
Kedamangan dan Kerapatan Mantir
Perdamaian Adat Kecamatan
Kerapatan Mantir Perdamaian Adat
Desa/Kelurahan
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
NOMOR 16 TAHUN 2008, TANGGAL 18 DESEMBER 2008
BAGAN KELEMBAGAAN ADAT DAYAK DAYAK DI KALIMANTAN
TENGAH
MAJELIS ADAT DAYAK NASIONAL (MADN)
FOTO PENELITIAN
DEWAN ADAT DAYAK (DAD)
Povinsi Kalimantan Tengah
DEWAN ADAT DAYAK (DAD)
Kabupaten/Kota
DEWAN ADAT DAYAK (DAD)
Kecamatan
Kedamangan dan Kerapatan
Mantir Perdamaian Adat
Kecamatan
DEWAN ADAT DAYAK (DAD)
Desa/Kelurahan
Kerapatan Mantir Perdamaian
Adat Desa/Kelurahan
Peneliti bersama keluarga Mantir Adat Kereng Bangkirai
Penyerahan barang hadat oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan
Sangku yang berisi barang hadat diangkat seraya mengucapkan doa