J00827

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN METODE CERAMAH
TERHADAP HASIL BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS XI IPS
SMA NEGERI I PABELAN KECAMATAN PABELAN KABUPATEN
SEMARANG SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2012/2013

Novi Istiani. S.Pd
Dra. Henny Dewi K., M.Pd
Dr. Bambang Suteng Sulasmono, M.Si
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara metode pembelajaran
kooperatif tipe NHT dan metode ceramah terhadap hasil belajar PKn pada siswa kelas XI IPS
SMA Negeri I Pabelan. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2 dan XI IPS
3 yang berjumlah 40 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan desain
penelitian Postest Only Control Design yaitu dalam pengambilan dua kelompok yang
masing-masing dipilih secara random. Teknik tes merupakan teknik utama dalam
pengumpulan data, dimana instrumen soal telah diuji validitas dan realibilitasnya. Analisis
data dalam penelitian ini menggunakan analisis data Uji Ttest dengan bantuan program
penghitungan statistik SPSS 18.0 for Windows. Hasil analisis Uji Ttest antara kedua metode
pembelajaran kooperatif tipe NHT dan metode ceramah terhadap hasil belajar PKn sebesar 4,919 termasuk pada tingkat signifikan 0,000 pada level 0,05 2-tailed, yang berarti
signifikan karena nilai lebih kecil dari 0,05 atau (0,000< 0,05). Rata-rata dari kelas

eksperimen sebesar 83,35 dan kelas kontrol sebesar 76,65 sehingga perbedaan rata-rata pada
kedua kelas adalah 6,70. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan pengaruh antara metode pembelajaran kooperatif tipe NHT dan metode ceramah
terhadap hasil belajar PKn pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri I Pabelan Kecamatan
Pabelan Kabupaten Semarang semester ganjil tahun ajaran 2012/2013, sehingga guru
diharapkan semakin meningkatkan kreatifitasnya dalam menciptakan proses pembelajaran
yang mampu membangkitkan semangat kerja sama dan hasil belajar siswa dengan
penggunaaan berbagai metode pembelajaran. Salah satunya guru dapat menggunakan metode
pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa.
Kata Kunci: Metode NHT, Metode Ceramah dan Hasil belajar PKn.

1

PENDAHULUAN
Salah satu masalah dalam dunia pendidikan yang dihadapi saat ini adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Wina sanjaya (2006) menyatakan bahwa dalam proses
pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
Proses pembelajaran yang masih terjadi saat ini lebih banyak menggunakan metode
ceramah dimana dalam orientasi proses pengajaran lebih pada guru (teacher centered),
siswa sebagai objek belajar dan komunikasi yang terjadi bersifat satu arah saja sehingga

menyebabkan siswa pasif dan merasa bosan dengan pelajaran yang disampaikan oleh
guru.
Djoko dan Herawati (2009) menyatakan bahwa pembelajaran dengan metode ceramah
membuat siswa cenderung pasif dan tidak dapat mengemukakan pendapatnya sehingga
hasil belajar siswa tidak optimal. Di samping itu metode ceramah membuat siswa cepat
bosan dan mengantuk sehingga perhatian siswa tidak tertuju pada materi yang diajarkan.
Namun pada kenyataannya metode ceramah masih banyak digunakan oleh guru karena
adanya tuntutan untuk menyelesaikan materi pembelajaran tepat pada waktunya.
Di lain pihak pembelajaran yang dapat membuat siswa antusias dalam belajar, kreatif,
kritis dan saling bekerjasama adalah pembelajaran kooperatif. Pada dasarnya metode
pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan
bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya
terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen
(Rusman, 2011).
Pembelajaran kooperatif terdiri atas banyak metode yang dapat diterapkan yaitu
diantaranya STAD, Jigsaw, TGT (Team Games Tounament), Group Investigation (GI),
Think Pair Share (TPS) dan Numbered Heads Together (Trianto,2010). Salah satunya
yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT). NHT merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan dikembangkan untuk

melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu
pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran (Trianto,2010).
Dengan metode ini, siswa belajar melaksanakan tanggung jawab pribadinya dalam saling
keterkaitan dengan rekan-rekan kelompoknya. Metode pembelajaran kooperatif tipe
NHT ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah menjadi lebih tinggi
dibandingkan dengan metde ceramah (Lungdren dalam Ibrahim Muslimin,2000).
2

Berdasarkan latar belakang masalah, dirumuskan masalah penelitian apakah ada
perbedaan pengaruh yang signifikan antara Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
dan Metode Ceramah terhadap hasil belajar PKn pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri I
Pabelan Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester Ganjil Tahun Ajaran
2012/2013.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk Mengetahui perbedaan pengaruh antara
metode pembelajaran kooperatif tipe NHT dan Metode Ceramah terhadap hasil belajar
PKn pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri I Pabelan Kecamatan Pabelan Kabupaten
Semarang Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013.
Kajian Teori
Hasil Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006), hasil belajar merupakan hal yang dapat

dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat
sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Sedangkan dari sisi guru, adalah bagaimana guru bisa
menyampaikan pembelajaran dengan baik dan siswa bisa menerimanya.Untuk
mengetahui hasil belajar siswa biasanya guru melakukan tes atau ulangan setelah
terselesaikannya bahan pelajaran.
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar
(Arikunto, 2006). Menurut Arikunto (1990) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar dapat dibedakan atas dua jenis yaitu yang bersumber dalam diri manusia yang
belajar, yang disebut faktor internal, dan faktor yang bersumber dari luar diri manusia
yang belajar yang disebut faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor biologis
seperti usia, kematangan dan kesehatan, sedangkan fakor psikologis meliputi kelelahan,
suasana hati, motivasi dan kebiasaan belajar. Faktor eksternal meliputi faktor manusia
dan faktor non manusia seperti alam, benda, hewan dan lingkungan fisik.
Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
NHT merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas
tradisional. NHT dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah
3


materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap
isi pelajaran (Trianto, 2010).
Adapun sintaks/langkah-langkah dari tipe pembelajaran ini adalah (1) guru
membagi siswa kedalam kelompok 3-5 orang dan setiap anggota kelompok diberikan
nomor 1 sampai 5, (2) guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan
dapat bervariasi, (3) Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu
dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban timnya, (4) Guru
memanggil suatu nomor tertentu kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan
tanganya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.
Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi
pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik
(Herdian,2009 ).
Metode Ceramah
Metode ceramah adalah suatu cara penyajian bahan ajar atau cara mengajar melalui
penjelasan atau penuturan secara lisan oleh guru kepada peserta didik (Widi Rahardjo,
2002). Dalam pembelajaran dengan ceramah guru menjadi pusat informasi dan lalu lintas
komunikasi/ pembicaraan hanya searah yaitu dari guru kepada siswa. Sehubungan itu
agar berhasil dengan baik maka guru harus mempuyai keterampilan menerangkan

dengan kata-kata yang menarik, jelas, mudah diterima siswa akan lebih baik lagi apabila
ditopang dengan media pengajaran yang tepat.
Adapun langkah-langkah metode ceramah adalah sebagai berikut: (1) Persiapan :
Pada tahap persiapan awal berceramah, guru melakukan kegiatan-kegiatan antara lain:
menata secara sistematis/mengorganisir bahan pelajaran yang akan disajikan,
menentukan urut-urutan penyajian, agar bagi guru ataupun siswa dapat dengan mudah
memahami dan menguasai bahan pelajaran tersebut. (2) Awal Ceramah : kripsu sebagai
pengantar/introduksi dimana guru membuka pelajaran dengan kegiatan-kegiatan antara
lain: menumbuhkan motivasi dan perhatian siswa dengan sikap yang antusias, hangat,
mendorong rasa ingin tahu dengan pernyataan yang menantang/merangsang berpikir
siswa dengan mengemukakan pokok-pokok isi./materi. (3) Pelaksanaan ceramah :
kegiatan inti/utama dimana guru menyajikan bahan pelajaran yang telah dipersiapkan
4

pada siswa di kelas. (4) Akhir ceramah : kegiaan akhir dari guru dalam menerapkan
metode ceramah yaitu dengan membuat kesimpulan/ rangkuman secara garis besar dari
isi pelajaran yang baru saja dijelaskan, dapat dilakukan oleh guru atau siswa.
Kerangka Berpikir
Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) merupakan suatu
metode pembelajaran kooperatif yang melibatkan banyak siswa dalam menelaah materi

yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi
pelajaran tersebut. Tipe pembelajaran kooperatif ini mengkondisikan situasi belajar agar
siswa saling memotivasi supaya dapat saling mendukung dan membantu sama lain
dalam menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru. Siswa yang sudah memahami
isi pembelajaran, membantu siswa dalam kelompoknya agar dapat mengerti juga isi
pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif tipe NHT juga mengajarkan kepada siswa untuk saling
bekerja sama satu sama lain dalam memahami isi materi pembelajaran. Siswa juga diberi
kesempatan untuk berkreativitas dalam belajar. Mereka dapat mengembangkan isi
pembelajaran dengan mengambil dari berbagai sumber yang ada dengan bebas
menyampaikan pandapatnya kepada teman kelompoknya dengan bahasa dan gaya
mereka sendiri. Pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif tipe NHT dapat
meningkatkan hasil belajar yang lebih tinggi.
Dalam pembelajaran yang menggunakan metode ceramah komunikasi terjadi satu
arah yaitu dari guru kepada siswa. Siswa hanya mendengarkan penuturan lisan siswa
dikondisikan untuk mendengarkan mengakibatkan siswa kurang memiliki kreativitas
dalam menggali informasi, kurang berinteraksi, dan kurang mengembangkan materi
pembelajaran.
Pembelajaran ini juga sangat memungkinkan siswa mendapatkan informasi dan
materi yang terbatas dari guru dan segera hilang dalam waktu yang relatif singkat.

Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah menyebabkan siswa pasif, merasa
bosan, siswa tidak dapat mengemukakan pendapatnya dan hasil belajarnya tidak optimal.
Hipotesis Penelitian
Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara Metode Pembelajaran Kooperatif
Tipe NHT dan Metode Ceramah terhadap hasil belajar PKn pada siswa XI IPS SMA

5

Negeri 1 Pabelan Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester ganjil tahun ajaran
2012/2013.
Metode Penelitian
Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian ini adalah metode peneliian eksperimen denga design penelitian
yang digunakan adalah “Posttest- Only Control Design”. Dalam rancangan tersebut
terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random/acak (R) untuk
sampel, yaitu kelompok A dan kelompok B. Kelompok A diberi perlakuan (X) dan
kelompok B tidak diberi perlakuan (Sugiyono, 2011)
Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA N I Pabelan yang terdiri

dari 5 kelas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 2
sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 20 dan siswa kelas XI IPS 3 sebagai kelas
kontrol yang berjumlah 20. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik Random Sampling (acak).
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah teknik tes
hasil belajar siswa dilaksanakan setelah penerapan metode NHT dan metode ceramah.
Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini alat ukur/alat pengumpul data yang digunakan adalah butir-butir
soal tes hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan berbentuk tes obyektif jenis pilihan
ganda/multiple choise (terlampir).
Uji Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian digunakan untuk mengambil data hasil belajar pada kelas
sampel, maka instrumen tersebut harus diujicobakan terlebih dahulu pada kelas di luar
kelas sampel dan masih merupakan bagian dari populasi. Pengujian instrumen dilakukan
untuk mengetahui validitas dan reliabilitas dari instrumen tersebut. Uji validitas
dilakukan untuk menguji setiap butir soal tes yang telah dibuat. Dari 45 soal yang diuji
terdapat 30 soal yang valid dan 15 soal yang tidak valid. Soal yang digunakan untuk
penelitian adalah soal yang valid sehingga dalam penelitian ini dari 45 ada 30 soal yang
digunakan untuk penelitian. Hasil uji reliabilitas adah 0,787.

Teknik Analisis Data
6

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Teknik analisis Ttes(uji). Ttest adalah
salah satu tes statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis
nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah Mean Sampel yang diambil secara
random dari populasi yang sama tidak terdapat perbedaan yang signifikan (Anas
Sudijono, 2010). Untuk melakukan uji statistik Ttest antara kedua variabel dilakukan uji
normalitas dan uji homogenitas variansi dari suatu data. Data dikatakan normal dan
homogen apabila nilai signifikansi tidak kurang dari taraf signifikansi yaitu 5% atau
0,05.
Hasil Penelitian
Analisis Deskripif Kelas Eksperimen dan Kontrol
Data hasil belajar kelas eksperimen setelah mendapat perlakuan dengan metode
kooperatif tipe NHT mempunyai nilai rata-rata 83,35 dengan nilai terendah 77 dan nilai
tertinggi 90. Sedangkan data hasil belajar kelas kontrol setelah mendapat perlakuan
dengan metode ceramah mempunyai nilai rata-rata 76,65 dengan nilai terendah 70 dan
nilai tertinggi 83.
Dalam penelitian ini dilakukan analisis deskriptif untuk memberikan gambaran data
tentang jumlah data, minimum, maksimum, mean dan standar deviasi yang digambarkan

dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.4
Hasil Deskriptif Kelas Eksperimen dan Kelas kontrol
Descriptive Statistics
N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

Kelas_Kontrol

20

70,00

83,00

76,6500

4,04286

Kelas_Eksperimen

20

77,00

90,00

83,3500

4,55695

Valid N (listwise)

20

Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan pada hasil belajar berdasarkan metode pembelajaran yang
digunakan dan kemampuan siswa setelah melalui proses pembelajaran. Dalam penelitian
ini uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi kelas
eksperimen adalah 0,086 (0,086>5%) dan taraf signifikansi kelas kontrol adalah 0,073
(0,073>5%) sehingga data terdistribusi normal.
Hasil Uji Homogenitas

7

Dalam penelitian ini uji homogenitas menggunakan uji Levene Statistic. Berdasarkan
pengujian homogenitas kelas ekperimen dan kontrol diperoleh taraf signifikansinya
adalah 0,439. Karena hasil perolehan pengujian ini lebih besar 0,05 maka varian kelas
eksperimen dan kontrol adalah homogen.
Analisis Uji T-test
Berdasarkan hasil uji Independent Samples T-Test yang dapat dilihat pada kolom ttest for Equality of Means pada tabel diatas diketahui nilai t hitung hasil belajar PKn
untuk kelas eksperimen dan nilai t hitung hasil belajar PKn kelas kontol sebesar -4,919
dengan nilai signifikasi (2- tailed) sebesar 0,000. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis
dilakukan untuk menguji hipotesis nol (H0) yang menyatakan tidak terdapat perbedaan
variabel.
Tabel Hasil Perbandingan nilai rata-rata dua variabel bebas
Independent Samples Test
Nilaipostest
Equal variances
Equal variances not
assumed
assumed
,611

Levene's F
Test for
Sig.
Equality
of
Variances

t-test for
Equality
of Means

,439

T

-4,919

-4,919

Df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of
the Difference

38
,000
-6,700
1,362
-9,458

37,468
,000
-6,700
1,362
-9,459

-3,942

-3,941

Low
er
Upp
er

Pada hasil uji Independent Samples T-Test yang dapat dilihat pada kolom t-test for
Equality of Means diperoleh koofesien t hitung sebesar -4,919 dan nilai signifikasi
sebesar 0,000. Sementara skor t tabel dilihat berdasarkan distribusi t yang dicari pada α =
5% : 2 = 2,5% (uji 2 tailed) dengan derajat kebebasan (df) sebesar 38 (df = 40 – 2).
Berasarkan hasil derajat kebebasan yang dilihat pada t tabel diperoleh nilai sebesar 1,686.
Maka dapat diketahui bahwa nilai -t hitung < -t tabel (-4,919 < -1,686)) maka diartikan
bahwa H0 ditolak.
Oleh dikarenakan H0 ditolak berdasarkan pada nilai -t hitung < -t tabel (-4,919 < 1,686) maka H1 yang menyatakan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara
8

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan metode ceramah
terhadap hasil belajar PKn pada siswa kelas XI IPS SMA N I Pabelan semester ganjil
tahun pelajaran 2012/2013 diterima.
Berdasarkan pengujian tersebut, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti bahwa
penggunaan metode pembelajaran yang diterapkan pada kelas eksperimen, yaitu metode
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dan ceramah pada kelas
kontrol terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil pengujian ini membuktikan bahwa
hipotesis ini diterima dan benar.
Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil menunjukkan ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode
pembelajaran kooperatif tipe NHT dan metode ceramah terhadap hasi belajar PKn. Hal
ini dapat diketahui uji Independent Sample T-Test diketahui nilai t hitung kelas XI IPS
sebesar -4,919. Dari analisis uji Independent Sample T-Test kemudian dilakukan uji
hipotesis penelitian. Berdasarkan uji Independent Sample T-Test diketahui nilai -t hitung
76,65 dengan selisih 6,7 poin. Secara
teoritis metode NHT dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam
menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka
terhadap isi pelajaran. NHT juga mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok,
bertanggung jawab, dan berpartisipasi aktif dalam kelompok. NHT dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dibandingkan dengan metode ceramah.
Kesimpulan dan Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya dapat disimpulkan bahwa ada
perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode kooperatif tipe NHT dan metode
ceramah terhadap hasil belajar PKn siswa SMA N I Pabelan kelas XI IPS 2 dan XI IPS 3
semester ganjil tahun 2012/2013.
Berdasarkan nilai rata-rata dan nilai tertinggi menunjukkan bahwa penggunaan
metode kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran PKn menghasilkan hasil belajar yang
lebih baik dibandingkan dengan metode ceramah.
Berdasarkan hasil peneltian tersebut maka diharapkan guru semakin meningkatkan
kreatifitasnya dalam menciptakan proses pembelajaran yang mampu membangkitkan
kerjasama dan hasil belajar siswa dengan penggunaan berbagai metode pembelajaran.

9

Salah satunya guru dapat menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk
meningkatkan kerjasama dan hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA
Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djoko Dwi K. Dan Popy Herawati. 2009. Jurnal Penelitian Kependidikan: Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Diklat Manajemen Perkantoran Kelas X APK di SMK
Ardjuna 01 Malang. Malang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.
Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Herdian. 2009. Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together), (Online),
http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-headtogether/. Diakses tanggal 24 Nopember 2012.
Ibrahim, M, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya
University Press.
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Mawardi. 2009. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Salatiga:Widya Sari Pres.
Pasaribun dan Simandjuntak. 1982. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.
Rahardja, Widi. 2002. Sekitar Strategi Belajar Mengajar dan Keterampilan Mengajar.
Salatiga: Fakultas Ekonomi UKSW.
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Slavin, R.E., 2010. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
Sugiyono.2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana.
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

10

Dokumen yang terkait

J00827

0 0 10