123453 AKJ 2005 06 23 Tanggapan Dinas P2KPM Kabupaten Sleman
NASKAH APA KABAR JOGJA
Judul
Lokasi
Reporter & Camerawan
Tanggal Liputan
: Tanggapan Dinas P2KPM Kab. Sleman
: Dinas P2KPM Kab. Sleman
: Widi
: 23 juni 2005
Keinginan beberapa pengelola lembaga keuangan syariah atau lebih akrab dengan sebutan BMT untuk
dibuatkan payung legal formal tersendiri diluar bidang koperasi / tadi siang ditanggapi oleh Pranowo, SH, MM /
kepala Bidang Koperasi Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Penanaman Modal Kabupaten Sleman
// Menurut Pranowo / pihaknya dalam hal ini bidang koperasi telah memberikan jalan yang termudah bagi
pengembangan lembaga keuangan syariah atau BMT // Dari sekian banyak kegiatan yang dilakukan Bidang
Koperasi saat ini memang diarahkan untuk memberikan informasi yang seluas-luasnya bagi pengelola BMT //
Pranowo menyebutkan bahwa kemudahan dari bidang koperasi sudah ditunjukkan sejak awal / seperti
kemudahan persyaratan dana awal untuk pendirian usaha seperti BMT hanya membutuhkan modal awal sebesar
15 juta rupiah // Berbeda jauh dengan persyaratan lembaga lain yang tidak kurang dari 1 milyar rupiah //
Selain itu / Pranowo menjelaskan / bahwa proses yang dilakukan pada saat penilaian tidak hanya
dilakukan oleh satu orang saja // jadi keputusan yang menyebutkan sebuah BMT sehat atau tidak adalah
keputusan kolektif // Diungkapkan pula bahwa penilaian tidak hanya pada permodalan saja / melainkan juga
meliputi rasio keuangan dan pengelolaan usaha atau manejemen //
Perhatian yang intens juga terus dilakukan Bidang Koperasi // Saat ini sedang dilakukan pendataan
ulang jumlah koperasi / termasuk didalamnya BMT // Data yang diperoleh AKJ menunjukkan bahwa jumlah
koperasi terbanyak berada diwilayah Depok / yakni sejumlah 129 koperasi / termasuk 7 BMT // Lebih lanjut /
Pranowo mengungkapkan bahwa dari data yang didapat nantinya akan menjadi dasar Bidang Koperasi untuk
menentukan langkah selanjutnya // Tindakan tegas juga dilakukan untuk terus menyehatkan koperasi yang ada /
tetapi tentunya menggunakan prosedur yang ada // Dengan semakin banyaknya koperasi yang sehat maka dalam
memberikan program bantuan penguatan modal / pihaknya akan lebih yakin //
Demikian Widi melaporkan untuk AKJ /RBTV//
ACC
Redaktur
Narator
Editor
1
Judul
Lokasi
Reporter & Camerawan
Tanggal Liputan
: Tanggapan Dinas P2KPM Kab. Sleman
: Dinas P2KPM Kab. Sleman
: Widi
: 23 juni 2005
Keinginan beberapa pengelola lembaga keuangan syariah atau lebih akrab dengan sebutan BMT untuk
dibuatkan payung legal formal tersendiri diluar bidang koperasi / tadi siang ditanggapi oleh Pranowo, SH, MM /
kepala Bidang Koperasi Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan Penanaman Modal Kabupaten Sleman
// Menurut Pranowo / pihaknya dalam hal ini bidang koperasi telah memberikan jalan yang termudah bagi
pengembangan lembaga keuangan syariah atau BMT // Dari sekian banyak kegiatan yang dilakukan Bidang
Koperasi saat ini memang diarahkan untuk memberikan informasi yang seluas-luasnya bagi pengelola BMT //
Pranowo menyebutkan bahwa kemudahan dari bidang koperasi sudah ditunjukkan sejak awal / seperti
kemudahan persyaratan dana awal untuk pendirian usaha seperti BMT hanya membutuhkan modal awal sebesar
15 juta rupiah // Berbeda jauh dengan persyaratan lembaga lain yang tidak kurang dari 1 milyar rupiah //
Selain itu / Pranowo menjelaskan / bahwa proses yang dilakukan pada saat penilaian tidak hanya
dilakukan oleh satu orang saja // jadi keputusan yang menyebutkan sebuah BMT sehat atau tidak adalah
keputusan kolektif // Diungkapkan pula bahwa penilaian tidak hanya pada permodalan saja / melainkan juga
meliputi rasio keuangan dan pengelolaan usaha atau manejemen //
Perhatian yang intens juga terus dilakukan Bidang Koperasi // Saat ini sedang dilakukan pendataan
ulang jumlah koperasi / termasuk didalamnya BMT // Data yang diperoleh AKJ menunjukkan bahwa jumlah
koperasi terbanyak berada diwilayah Depok / yakni sejumlah 129 koperasi / termasuk 7 BMT // Lebih lanjut /
Pranowo mengungkapkan bahwa dari data yang didapat nantinya akan menjadi dasar Bidang Koperasi untuk
menentukan langkah selanjutnya // Tindakan tegas juga dilakukan untuk terus menyehatkan koperasi yang ada /
tetapi tentunya menggunakan prosedur yang ada // Dengan semakin banyaknya koperasi yang sehat maka dalam
memberikan program bantuan penguatan modal / pihaknya akan lebih yakin //
Demikian Widi melaporkan untuk AKJ /RBTV//
ACC
Redaktur
Narator
Editor
1