Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo
LAPORAN KEUANGAN
TAHUN ANGGARAN 2014
PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO
KANTOR LINGKUNGAN HIDUP
(2)
KATA PENGANTAR
Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) merupakan suatu predikat yang diidam-idamkan oleh setiap pemerintah daerah. Suatu opini yang terbentuk manakala suatu tujuan tercapai melalui proses atau tahapan yang benar, prosedural dan transparan. Proses yang benar akan tercermin dari laporan-laporan yang rinci, mendetail, teliti, akurat, akuntabel, transparan, tidak mengandung makna yang bias dan disajikan secara gamblang dan mudah dimengerti. Data-data yang disajikan dalam penyusunan laporan keuangan ini bersumber dari Dokumen Pelaksanaan Anggaran, Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran, Surat Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan, data aset, data barang persediaan, hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan, dengan didukung dokumen-dokumen pelengkap antara lain bukti memorial, berita acara serah terima hibah, dan jurnal-jurnal yang dicetak dari Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Daerah (SIMDA).
Adalah suatu semboyan Orang Bijak belajar dari Kesalahan . Kami menyadari laporan ini belum sempurna, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari pihak-pihak yang berkompetensi untuk perbaikan laporan di masa datang sangat kami harapkan. Pada
P
aten Kulon ProgoLaporan ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar kemajuan dan prestasi yang dicapai tahun 2013.
uji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, se -hingga atas perkenan-Nya tersusun Laporan Keuangan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulo
Kulon Progo Tahun Anggaran 2014. Laporan ini dimaksudkan untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh KLH KulonProgo pada Tahun Anggaran 2014.
KATA PENGANTAR
Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) merupakan suatu predikat yang diidam-idamkan oleh setiap pemerintah daerah. Suatu opini yang terbentuk manakala suatu tujuan tercapai melalui proses atau tahapan yang benar, prosedural dan transparan. Proses yang benar akan tercermin dari laporan-laporan yang rinci, mendetail, teliti, akurat, akuntabel, transparan, tidak mengandung makna yang bias dan disajikan secara gamblang dan mudah dimengerti. Data-data yang disajikan dalam penyusunan laporan keuangan ini bersumber dari Dokumen Pelaksanaan Anggaran, Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran, Surat Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan, data aset, data barang persediaan, hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan, dengan didukung dokumen-dokumen pelengkap antara lain bukti memorial, berita acara serah terima hibah, dan jurnal-jurnal yang dicetak dari Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Daerah (SIMDA).
Adalah suatu semboyan Orang Bijak belajar dari Kesalahan . Kami menyadari laporan ini belum sempurna, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari pihak-pihak yang berkompetensi untuk perbaikan laporan di masa datang sangat kami harapkan. Pada
P
aten Kulon ProgoLaporan ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar kemajuan dan prestasi yang dicapai tahun 2013.
uji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, se -hingga atas perkenan-Nya tersusun Laporan Keuangan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulo
Kulon Progo Tahun Anggaran 2014. Laporan ini dimaksudkan untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh KLH KulonProgo pada Tahun Anggaran 2014.
KATA PENGANTAR
Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) merupakan suatu predikat yang diidam-idamkan oleh setiap pemerintah daerah. Suatu opini yang terbentuk manakala suatu tujuan tercapai melalui proses atau tahapan yang benar, prosedural dan transparan. Proses yang benar akan tercermin dari laporan-laporan yang rinci, mendetail, teliti, akurat, akuntabel, transparan, tidak mengandung makna yang bias dan disajikan secara gamblang dan mudah dimengerti. Data-data yang disajikan dalam penyusunan laporan keuangan ini bersumber dari Dokumen Pelaksanaan Anggaran, Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran, Surat Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan, data aset, data barang persediaan, hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan, dengan didukung dokumen-dokumen pelengkap antara lain bukti memorial, berita acara serah terima hibah, dan jurnal-jurnal yang dicetak dari Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Daerah (SIMDA).
Adalah suatu semboyan Orang Bijak belajar dari Kesalahan . Kami menyadari laporan ini belum sempurna, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari pihak-pihak yang berkompetensi untuk perbaikan laporan di masa datang sangat kami harapkan. Pada
P
aten Kulon ProgoLaporan ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar kemajuan dan prestasi yang dicapai tahun 2013.
uji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, se -hingga atas perkenan-Nya tersusun Laporan Keuangan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulo
Kulon Progo Tahun Anggaran 2014. Laporan ini dimaksudkan untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh KLH KulonProgo pada Tahun Anggaran 2014.
(3)
khususnya bagi peningkatan kinerja Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo dan pihak-pihak yang berkepentingan di masa mendatang.
Wates, Januari 2015 Kepala Kantor Lingkungan Hidup
Kabupaten Kulon Progo
Ir. SUHARJOKO, MT. NIP.19620406 199303 1 005
(4)
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
kungan Hidup Kabupaten Kulon Progo yang
terdiri dari :
a. Laporan Realisasi Anggaran b. Neraca
c. Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2014, merupakan tanggung jawab kami.
Laporan keuangan tersebut telah disusun berdasarkan system pengendalian intern yang memadai yang isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan serta catatan atas laporan keuangan secara layak sesuai dengan standar akuntansi Pemerintahan.
Wates, 2 Januari 2014 Pengguna Anggaran /Barang ( Kuasa Pengguna Anggaran/Barang )
Ir. Suharjoko, MT. NIP. 19620406 199303 1 005
(5)
LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... KATA PENGANTAR ... PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB ... DAFTAR ISI ... A. LAPORAN REALISASI ANGGARAN ... B. NERACA ... C. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
BAB I PENDAHULUAN ... BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN
BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN... BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI ... BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN ... BAB VII PENUTUP ... D. LAMPIRAN LAMPIRAN
1. SURAT TANDA SETOR SISA UYHD ... 2. REKAPITULASI BARANG INVENTARIS MILIK KABUPATEN
TAHUN 2014 (TOTAL)... 3. REKAPITULASI BARANG INVENTARIS MILIK KABUPATEN
TAHUN 2014 (EKSTRAKOMPTABEL)... 4. REKAPITULASI BARANG INVENTARIS MILIK KABUPATEN
TAHUN 2014 (INTRAKOMPTABEL) ... 5. DAFTAR USULAN BARANG YANG AKAN DIHAPUS ... 6. CATATAN ATAS LAPORAN ASET TAHUN 2014 ... 7. KEPUTUSAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 429 TAHUN
2013 TENTANG PENGHAPUSAN BARANG MILIK DAERAH DI SKPD ... 8. SURAT PERNYATAAN KEPALA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KULON PROGO MENGENAI BARANG MILIK DAERAH YANG HILANG/TIDAK ADA ... 9. BERITA ACARA PEMERIKSAAN PERSEDIAAN BARANG ... 10. BERITA ACARA PERHITUNGAN PERSEDIAAN BARANG
(STOCK OPNAME) ...
Halaman i
ii-iii iv v-vi vii - ix x - xi
1-3 4-8 9-12 13-17 18-31 32 33 34
(6)
11. HASIL PEMERIKSAAN FISIK PERSEDIAAN BARANG ... 12. SURAT PERNYATAAN PENGGUNAAN PERSEDIAAN ... 13. BUKTI MEMORIAL ... 14. NASKAH PERJANJIAN HIBAH dan BERITA ACARA SERAH TERIMA/HIBAH BARANG ... 15. SURAT PERNYATAAN KEPALA BADAN PENANAMAN
MODAL DAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN KULON PROGONomor900/193 tanggal 29 April 2013 TENTANG PIUTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN 2012 ...
16. DAFTAR NILAI PIUTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN... 17. BELANJA MODAL TAHUN ANGGARAN 2014 KLH... 18.PENJABARAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TA.2014 ... 19.LAPORAN AKUNTANSI 2014 ...
20. SPJ FUNGSIONAL BENDAHARA PENGELUARAN
(7)
(8)
LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO
DAHULUAN
A. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Kulon Progo
Maksud disusunnya Laporan Keuangan KLH Kulon Progo sebagai berikut :
1. menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh KLH Kulon Progo Tahun Anggaran 2014.
2. memperbandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan anggaran serta ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.
Tujuan penyusunan Laporan Keuangan KLH Kulon Progo adalah:
1. Menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan ekonomi, sosial maupun politik dengan :
a. Menyediakan informasi mengenai pertanggungjawaban pelaksanaan APBD bagi KLH Kulon Progo Tahun Anggaran 2014.
b. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi KLH Kulon Progo berkaitan dengan sumber penerimaan Tahun 2014.
2. Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut Laporan Keuangan KLH Kulon Progo menyediakan Informasi mengenai pendapatan, belanja, pembiayaan, kewajiban, ekuitas dana.
B. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan KLH Kulon Progo
Pelaporan Keuangan KLH Kulon Progo diselenggarakan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang mengatur Keuangan Daerah antara lain :
a. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah b. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntasi
(9)
LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO
c. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 59 Tahun 2007.
e. Peraturan Daerah Kab. Kulon Progo Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pokok-pokok Keuangan Daerah
f. Peraturan Daerah Kab. Kulon Progo Nomor 13 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2014
g. Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo Nomor 11 Tahun 2014 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 h. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 40 Tahun 2012 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Akuntansi Keuangan Daerah.
i. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 88 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Penjabaran APBD)Tahun 2014
j. Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 48 tahun 2014 tentang Penjabaran Perubahan APBD Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran 2014;
.
C. Sistematika Penulisan Laporan Keuangan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo.
Penulisan Laporan Keuangan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo disajikan sebagai berikut :
HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB DAFTAR ISI
A. LAPORAN REALISASI ANGGARAN B. NERACA
C. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD
(10)
LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO
BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI
BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN BAB VII PENUTUP
(11)
LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD
A. Ekonomi Makro
Laporan Keuangan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo ini disusun dengan memperhatikan pada kondisi makro dalam Tahun Anggaran 2014 sebagai berikut :
Inflasi Tahun 2014 berturut-turut sebagai berikut :
No Triwulan I-IV Tingkat Keterangan
1 2 3 4
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
7.76 7.09 4.35 6.47
-Sumber : www.bi.go.id
Tingkat Bunga (BI Rate) berturut-turut sebagai berikut :
No Triwulan I-IV Tingkat Keterangan
1 2 3 4
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
7,50 7,50 7,50 7,58
-Sumber : www.bi.go.id
B. Kebijakan Keuangan
Dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah, Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo telah melaksanakan upaya-upaya :
- Berupaya menerapkan dan melaksanakan excellent service dalam pelayanan permohonan ijin gangguan (HO)
(12)
LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO
- Melaksanakan eco-efisiensi dengan menghemat sumber daya - sumber daya (listrik,air, telepon), dan kertas sesuai kebutuhan.
Dalam rangka meningkatkan kinerja SKPD, efisiensi pelaksanaan kegiatan dan belanja diupayakan melalui :
- Perencanaan sesuai kebutuhan dan prioritas.
- Pelaksanaan Kegiatan dan Belanja mengacu pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran.
- Belanja diupayakan benar-benar mengenai sasaran untuk pencapaian Visi dan Misi Kantor Lingkungan Hidup.
- Belanja selalu mengacu pada Standarisasi Harga Barang dan Jasa.terbaru yang sudah disahkan Bupati Kulon Progo
- Belanja mencari alternatif penyedia barang dan jasa dengan harga terendah. - Pemanfaatan sumber daya (personil dan peralatan) yang ada seefektif mungkin.
Anggaran belanja langsung (setelah perubahan) yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan Kantor Lingkungan Hidup pada tahun 2014, meliputi kegiatan di Subbag Tata Usaha/Eks BAU dan kegiatan di seksi-seksi / urusan wajib adalah sebagai berikut :
- Jumlah anggaran kegiatan KLH tahun 2014 : Rp. 1.613.299.405,00
- Jumlah realisasi anggaran KLH tahun 2014 : Rp. 1.578.178.925,00
- Sisa anggaran : Rp. 35.120.480,00
- Persentase pencapaian target anggaran : 97,82 %
C. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD
Pencapaian indikator yang digunakan sebagai tolok ukur pencapaian target kinerja APBD Kantor Lingkungan hidup Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut :
(13)
LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO
No. Uraian Program / Kegiatan
Tolok ukur Satuan Target Realisasi
Capaian ( % )
A.
1. 2.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Penyediaan Jasa Komunikasi sumber daya air dan listrik.
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional Bulan unit 12 6 12 6 100 100 No Uraian Program / Kegiatan
Tolok ukur
Satuan Target Realisasi Capaian (%) 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
Penyediaan Alat tulis kantor
Penyediaan Barang Cetakaan dan Pengandaan
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan Penyediaan makanan & minuman Penyediaan jasa koordinasi dan konsultasi luar daerah
Penyediaan jasa koordinasi dan konsultasi dalam daerah
bulan bulan bulan bulan bulan bulan bulan 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100 100 100 100 100 100 100 B. 1.
Proram Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas/operasional
(14)
LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO
C
1
2
Program Peningkatan Pengem-bangan Sistem Capaian Kinerja dan Keuangan
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Penyusunan laporan keuangan se-mesteran Exempl ar Exempl ar 10 4 10 4 100 100 D 1. 2
Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD
Penyusunan Review Renstra Rencana Kerja SKPD
Buku Buku 1 1 1 1 100 100
No Uraian Program / Kegiatan Tolok ukur
Satuan Target Realisasi Capaian (%)
E
1.
Program Pengawasan dan Pengendalian Program
Monitoring, evaluasi Pengendalian dan Pelaksanaan Program Kegiatan
laporan 4 4 100
F 1
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaaan Persampahan
unit 359 359 100
G
1. 2. 3. 4.
Program Pengendalian Pence-maran dan Perusakan LH
Koordinasi Penilaian Kota Sehat / Adipura
Pemantauan Kualitas Lingkungan .
Pengkajian Dampak Lingkungan. Pemantauan Lingkungan dan Pe nanganan Kasus LH
lokasi titik dok kasus 9 10 250 8 9 10 309 7 100 100 123,6 87,5
(15)
LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO
H
1 2
Program Perlindungan dan Kon-servasi Sumber Daya Alam
Monitoring Evaluasi dan Pelaporan tentang Perlindungan dan Konservasi SDA
Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber-sumber air
paket unit
1 72
1 72
100 100
I
1
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Penataan Ruang Terbuka Hijau paket 3 3 100
Dilihat pencapaian indikator kinerja kegiatan dari 23 kegiatan, sebanyak 15 kegiatan merupakan kegiatan Eks BAU yang capaian indikator kinerja sebesar 100 % sedangkan dari 8 kegiatan non-Eks BAU terdapat satu kegiatan yang telah selesai 123,6 % atau melebihi target kinerja yang telah ditentukan yaitu kegiatan Pengkajian Dampak Lingkungan. Sasaran strategis dari kegiatan Pengkajian Dampak Lingkungan adalah diterbitkannya dokumen AMDAL, UKL-UPL dan SPPL. Dokumen pengelolaan lingkungan yang diajukan oleh pemrakarsa usaha/kegiatan, telah disahkan sebanyak 309 dokumen (283 SPPL dan 26 UKL-UPL) dari target sejumlah 250 dokumen. Dokumen ini digunakan sebagai sarana pengendali lingkungan hidup serta menunjukkan adanya peningkatan kesadaran pelaku usaha untuk mengelola lingkungan.
(16)
LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
A. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan KLH KULON PROGO.
Dalam tahun anggaran 2014 SKPD Kantor Lingkungan Hidup melaksanakan 9 program 23 kegiatan. Kinerja keuangan untuk masing-masing kegiatan sebagai berikut :
No. Uraian Program / Kegiatan Target Realiasi Penyerapan ( % ) A. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. B. 1.
Program Pelayanan Administrsi Perkantoran
Penyediaan Jasa Komunikasi sumber daya air dan listrik.
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
Penyediaan Alat tulis kantor
Penyediaan Barang Cetakaan dan Pengandaan
Penyediaan bahan bacaan dan perundang-undangan
Penyediaan makanan & minuman Penyediaan jasa koordinasi dan konsultasi luar daerah
Penyediaan jasa koordinasi dan konsultasi dalam daerah
Proram Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 18,150,000,00 3,188,200,00 10,560,000,00 3,679,500,00 3,588,000,00 840,000,00 5,400,000,00 17,240,000,00 1,500,000,00 76,849,600,00 17.088.797,00 3,020,500,00 10,560,000,00 . 3,679,250,00 3,587,875,00 . 840,000,00 5,100,000,00 17,240,000,00 1,500,000,00 76.838.528,00 94,15 94,74 100,00 99,99 100,00 100,00 4,44 100,00 100,00 99,99
(17)
LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO
No. Uraian Program / Kegiatan Target Realiasi Penyerapan ( % ) C 1 2 D 1. 2. E 1. F. 1. G 1. 2. 3. 4.
Program Peningkatan Pengem-bangan Sistem Capaian Kinerja dan Keuangan
Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Penyusunan laporan keuangan semesteran
Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD
Penyusunan Renstra SKPD Rencana Kerja SKPD
Program Pengawasan dan Pengendalian Program
Monitoring, evaluasi Pengendalian dan Pelaksanaan Program Kegiatan
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaaan Persampahan
Program Pengendalian Pence-maran dan Perusakan LH
Koordinasi Penilaian Kota Sehat / Adipura
Pemantauan Kualitas Lingkungan .
Pengkajian Dampak Lingkungan. Pemantauan Lingkungan dan Pe nanganan Kasus LH
1.102.200,00 789.500,00 1.264.500,00 852.000,00 693.000,00 393.967.525,00 246.886.600,00 41.958.200,00 40.155.450, 00 69.026.800,00 30.625.000,00 1.091.600,00 780.800,00 922.400,00 851.750,00 680.350,00 392.211.400,00 246.705.575,00 40.155.450,00 63.683.475,00 30.508.900,00 99,04 98,90 72,95 99,97 98,17 99,55 99,93 95,70 92,26 99,62
(18)
LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO
B. Hambatan dan Kendala Pencapaian Target
Hambatan utama kinerja keuangan yang dijumpai dalam pencapaian target yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, implementasinya pada SKPD belum sesuai harapan sehingga belum mendukung efekifitas dan efisiensi kinerja SKPD.
b. Keterbatasan jumlah dan kualitas Sumber Daya Manusia di Kantor Lingkungan Hidup. Hal ini diatasi dengan pendistribusian beban kerja dengan memperhatikan uraian tugas pada masing-masing seksi dan sub bagian.
c. Sistem Akuntasi Keuangan Daerah belum sepenuhnya dipahami oleh SKPD, sehingga memerlukan waktu tersendiri untuk mempelajari/memahami.
d. Sistem jaringan SIMDA kadang terkendala oleh koneksitas jaringan, terutama yang terkoneksi secara wireless kadang-kadang mengalami off-line ataupun server SIMDA sibuk karena diakses bersamaan oleh banyak pengguna.
Secara umum capaian target kinerja keuangan belanja langsung maupun belanja
No. Uraian Program / Kegiatan Target Realiasi Penyerapan ( % )
H
1. 2.
I.
1.
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber Air
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Penataan Ruang Terbuka Hijau
47.363.800,00
322.601.750,00
315.173.230,00
47.158.200,00
302.089.675,00
311.884.400,00
99,57
93,64
(19)
LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO
keuangan, anggaran yang disediakan untuk pelaksanaan program dan kegiatan dapat direalisasikan dengan cukup baik.
Namun demikian terdapat program dan kegiatan yang capaian kinerja keuangannya tidak maksimal/ tidak sesuai dengan rencana anggaran (prosentase capaian realisasi anggaran < 90 %), yaitu pada :
Program : Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD
Kegiatan : Penyusunan Renstra (Review) SKPD. Capaian realisasi keuangan kegiatan ini adalah 72,95 %. Hal ini karena terdapat sisa anggaran Rp.324.000 untuk makan minum lembur penyusunan Review Renstra yang tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran 2014 yang tidak bisa dicairkan.
(20)
LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
A. Entitas akuntansi / entitas Pelaporan Keuangan Daerah.
Entitas Pelaporan adalah audit pemerintah daerah yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntasi yang menurut ketentuan perundang-undangan wajib menyampaikan Laporan Keuangan. Kantor Lingkungan Hidup merupakan entitas pelaporan.
B. Basis akuntasi yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD
Basis dalam penerapan Kebijakan Akuntansi SKPD Kulon Progo menggunakan Kas modifikasian, yaitu :
1. Basis Kas untuk Laporan Realisasi Anggaran yaitu merupakan pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan.
2. Basis Akrual untuk Neraca yaitu untuk aset, kewajiban dan ekuitas dana.
C. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD
1.Laporan Realisasi Anggaran
a. Pendapatan dan penerimaan pembiayaan menggunakan asas bruto yaitu pembukuan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasi dengan pengeluaran).
b. Belanja dan pengeluaran pembiayaan menggunakan asas nilai nominal yaitu membukukan nilai yang tertera dalam bukti, yang telah dipertanggungjawabkan dan disahkan.
c. Surplus (Defisit) dicatat sebesar selisih lebih/kurang, antara realisasi pendapatan dan dan belanja selama satu periode pelaporan.
2.Neraca
a. KAS
Kas adalah alat pembayaran yang sah yang setiap saat dapat digunakan Untuk membiayai kegiatan pemerintah daerah.
Kas di pemegang kas dinyatakan dalam nilai rupiah.
1. Kas di Bendahara Penerimaan, mencakup seluruh kas baik saldo rekening di Bank maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggungjawab Bendahara Penerima yang belum disetor ke Kas Daerah.
(21)
LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO
2. Kas di Bendahara Pengeluaran, merupakan kas yang masih dikelola Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UYHD yang belum disetor ke Kas Daerah per tanggal Neraca.
b. PIUTANG
Piutang merupakan hak pemerintah untuk menerima pembayaran dari entitas lain termasuk wajib pajak/wajib bayar atas kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Daerah. Piutang dinilai sebesar nilai nominal dan diakui pada saat timbulnya hak atas piutang tersebut.
c. PERSEDIAAN
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual / diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat. Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik persediaan pada akhir Periode pelaporan, persediaan dinilai dalam neraca dengan cara : 1) Harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan pembelian.
2) Harga standar bila diperoleh dengan memproduksi sendiri. *)
3) Harga / nilai wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi.*)ditulis apabila ada.
d. ASET TETAP
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset Tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya dan dari sitaan atau rampasan.
Aset Tetap terdiri dari : 1 Tanah
2 Peralatan dan Mesin 3 Gedung dan Bangunan 4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 5 Aset Tetap Lainnya
(22)
LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO
Aset Tetap dinyatakan dalam neraca dengan nilai historis, yaitu harga perolehan. Apabila Aset Tetap dengan menggunakan nilai historis tidak memungkinkan, maka nilai Aset Tetap didasarkan pada harga perolehan yang diestimasikan.
Dalam penilaian Aset Tetap dengan nilai historis maupun harga perolehan yang diestimasikan tidak memungkinkan, maka Aset Tetap yang bersangkutan dinyatakan dalam neraca nilai Rp 1,00 untuk tiap satu barang. Dalam rangka penyusunan neraca awal, khusus tanah dan bangunan dapat dinilai berdasarkan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) pada saat neraca disusun.
Mengingat penyusutan dalam kebijakan akuntansi belum ditetapkan dan penetapan umur manfaat untuk tiap-tiap kelompok aset belum diputuskan, dalam periode masa transisi penetapan Permendagri No.13 Tahun 2006 belum dilakukan penyusutan aset tetap.
Aset Tetap dinilai dengan biaya perolehan. Jika tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan memenuhi kriteria :
a) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan; b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
c) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; d) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan; e) Memenuhi nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut :
(1) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin yang sama dengan atau lebih dari Rp 250.000,00;
(2) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang sama dengan atau lebih dari Rp. 10.000.000,00 kecuali pekerjaan pengecatan.
Batas minimum kapitalisasi aset tetap dikecualikan terhadap pengeluaran untuk :
a) Pengadaan/pembelian tanah;
b) Pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan; atau
c) Pengadaan/pembelian/pembuatan aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan, barang bercorak kesenian, hewan/ternak, dan tumbuhan.
(23)
LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO
Barang milik daerah yang memenuhi batasan nilai minimum kapitalisasi aset tetap dicatat secara intrakomptabel dan disajikan dalam neraca.
Barang milik daerah yang tidak memenuhi batasan nilai minimum kapitalisasi aset tetap dicatat secara ekstrakomptabel dan disajikan dalam catatan atas laporan keuangan (CaLK).
Penghapusan barang milik daerah yang dicatat dalam pembukuan ekstrakomptabel dilakukan oleh pengguna dan/atau kuasa pengguna dalam hal aset tetap tersebut sudah tidak berada dalam penguasaan pengguna dan/atau kuasa pengguna.
Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan.
Aset tetap yang secara permanen dilepas atau dihentikan penggunaannya harus dieliminasi dari neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset tetap yang masih dalam proses penghapusan, sepanjang SK Bupati tentang penghapusan belum terbit, pencatatannya direklas ke aset lainnya.
e. ASET LAINNYA
Aset Lainnya adalah aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam aset lancar dan aset tetap.
Aset Lainnya terdiri dari : - Tagihan Penjulan Angsuran
- Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah - Kemitraan Dengan Pihak Ketiga
- Aset tak berwujud - Aset lain-lain
Aset Lainnya yang diperoleh melalui pembelian dinilai dengan harga perolehan. Dalam hal Tagihan Penjualan Agsuran dari hasil penjualan aset pemerintah, harga perolehan merupakan harga nominal dari kontrak.
(24)
LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2014 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO
f. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Kewajiban Jangka Pendek merupakan kewajiban yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo dalam satu periode akuntansi.
Kewajiban Jangka Pendek terdiri dari : - Utang Perhitungan Pihak Ketiga
- Pendapatan diterima dimuka / pendapatan yang ditangguhkan - Utang Jangka Pendek Lainnya.
Kewajiban Jangka Pendek dibukukan sebesar nilai nominal.
g. EKUITAS DANA
Ekuitas dana adalah kekayaan bersih SKPD yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah.
Ekuitas Dana terdiri dari Ekuitas dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana untuk dikonsultasikan.
(1)
keuangan, anggaran yang disediakan untuk pelaksanaan program dan kegiatan dapat direalisasikan dengan cukup baik.
Namun demikian terdapat program dan kegiatan yang capaian kinerja keuangannya tidak maksimal/ tidak sesuai dengan rencana anggaran (prosentase capaian realisasi anggaran < 90 %), yaitu pada :
Program : Program Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD
Kegiatan : Penyusunan Renstra (Review) SKPD. Capaian realisasi keuangan kegiatan ini adalah 72,95 %. Hal ini karena terdapat sisa anggaran Rp.324.000 untuk makan minum lembur penyusunan Review Renstra yang tercantum dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran 2014 yang tidak bisa dicairkan.
(2)
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
A. Entitas akuntansi / entitas Pelaporan Keuangan Daerah.
Entitas Pelaporan adalah audit pemerintah daerah yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntasi yang menurut ketentuan perundang-undangan wajib menyampaikan Laporan Keuangan. Kantor Lingkungan Hidup merupakan entitas pelaporan.
B. Basis akuntasi yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD
Basis dalam penerapan Kebijakan Akuntansi SKPD Kulon Progo menggunakan Kas modifikasian, yaitu :
1. Basis Kas untuk Laporan Realisasi Anggaran yaitu merupakan pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan.
2. Basis Akrual untuk Neraca yaitu untuk aset, kewajiban dan ekuitas dana. C. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD
1.Laporan Realisasi Anggaran
a. Pendapatan dan penerimaan pembiayaan menggunakan asas bruto yaitu pembukuan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasi dengan pengeluaran).
b. Belanja dan pengeluaran pembiayaan menggunakan asas nilai nominal yaitu membukukan nilai yang tertera dalam bukti, yang telah dipertanggungjawabkan dan disahkan.
c. Surplus (Defisit) dicatat sebesar selisih lebih/kurang, antara realisasi pendapatan dan dan belanja selama satu periode pelaporan.
2.Neraca a. KAS
Kas adalah alat pembayaran yang sah yang setiap saat dapat digunakan Untuk membiayai kegiatan pemerintah daerah.
Kas di pemegang kas dinyatakan dalam nilai rupiah.
1. Kas di Bendahara Penerimaan, mencakup seluruh kas baik saldo rekening di Bank maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggungjawab
(3)
2. Kas di Bendahara Pengeluaran, merupakan kas yang masih dikelola Bendahara Pengeluaran yang berasal dari sisa UYHD yang belum disetor ke Kas Daerah per tanggal Neraca.
b. PIUTANG
Piutang merupakan hak pemerintah untuk menerima pembayaran dari entitas lain termasuk wajib pajak/wajib bayar atas kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Daerah. Piutang dinilai sebesar nilai nominal dan diakui pada saat timbulnya hak atas piutang tersebut.
c. PERSEDIAAN
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual / diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat. Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik persediaan pada akhir Periode pelaporan, persediaan dinilai dalam neraca dengan cara : 1) Harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan pembelian.
2) Harga standar bila diperoleh dengan memproduksi sendiri. *)
3) Harga / nilai wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi.*)ditulis apabila ada.
d. ASET TETAP
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset Tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran dengan aset lainnya dan dari sitaan atau rampasan.
Aset Tetap terdiri dari : 1 Tanah
2 Peralatan dan Mesin 3 Gedung dan Bangunan 4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 5 Aset Tetap Lainnya
(4)
Aset Tetap dinyatakan dalam neraca dengan nilai historis, yaitu harga perolehan. Apabila Aset Tetap dengan menggunakan nilai historis tidak memungkinkan, maka nilai Aset Tetap didasarkan pada harga perolehan yang diestimasikan.
Dalam penilaian Aset Tetap dengan nilai historis maupun harga perolehan yang diestimasikan tidak memungkinkan, maka Aset Tetap yang bersangkutan dinyatakan dalam neraca nilai Rp 1,00 untuk tiap satu barang. Dalam rangka penyusunan neraca awal, khusus tanah dan bangunan dapat dinilai berdasarkan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) pada saat neraca disusun.
Mengingat penyusutan dalam kebijakan akuntansi belum ditetapkan dan penetapan umur manfaat untuk tiap-tiap kelompok aset belum diputuskan, dalam periode masa transisi penetapan Permendagri No.13 Tahun 2006 belum dilakukan penyusutan aset tetap.
Aset Tetap dinilai dengan biaya perolehan. Jika tidak memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan. Untuk dapat diakui sebagai aset tetap, suatu aset harus berwujud dan
memenuhi kriteria :
a) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan; b) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
c) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas; d) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan; e) Memenuhi nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai berikut :
(1) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin yang sama dengan atau lebih dari Rp 250.000,00;
(2) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang sama dengan atau lebih dari Rp. 10.000.000,00 kecuali pekerjaan pengecatan. Batas minimum kapitalisasi aset tetap dikecualikan terhadap pengeluaran
untuk :
a) Pengadaan/pembelian tanah;
b) Pembelian/pembangunan jalan/irigasi/jaringan; atau
(5)
Barang milik daerah yang memenuhi batasan nilai minimum kapitalisasi aset tetap dicatat secara intrakomptabel dan disajikan dalam neraca. Barang milik daerah yang tidak memenuhi batasan nilai minimum
kapitalisasi aset tetap dicatat secara ekstrakomptabel dan disajikan dalam catatan atas laporan keuangan (CaLK).
Penghapusan barang milik daerah yang dicatat dalam pembukuan ekstrakomptabel dilakukan oleh pengguna dan/atau kuasa pengguna dalam hal aset tetap tersebut sudah tidak berada dalam penguasaan pengguna dan/atau kuasa pengguna.
Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan.
Aset tetap yang secara permanen dilepas atau dihentikan penggunaannya harus dieliminasi dari neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset tetap yang masih dalam proses penghapusan, sepanjang SK Bupati tentang penghapusan belum terbit, pencatatannya direklas ke aset lainnya.
e. ASET LAINNYA
Aset Lainnya adalah aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam aset lancar dan aset tetap.
Aset Lainnya terdiri dari : - Tagihan Penjulan Angsuran
- Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah - Kemitraan Dengan Pihak Ketiga
- Aset tak berwujud - Aset lain-lain
Aset Lainnya yang diperoleh melalui pembelian dinilai dengan harga perolehan. Dalam hal Tagihan Penjualan Agsuran dari hasil penjualan aset pemerintah, harga perolehan merupakan harga nominal dari kontrak.
(6)
f. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Kewajiban Jangka Pendek merupakan kewajiban yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo dalam satu periode akuntansi.
Kewajiban Jangka Pendek terdiri dari : - Utang Perhitungan Pihak Ketiga
- Pendapatan diterima dimuka / pendapatan yang ditangguhkan - Utang Jangka Pendek Lainnya.
Kewajiban Jangka Pendek dibukukan sebesar nilai nominal.
g. EKUITAS DANA
Ekuitas dana adalah kekayaan bersih SKPD yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah.
Ekuitas Dana terdiri dari Ekuitas dana Lancar dan Ekuitas Dana Investasi. Ekuitas Dana untuk dikonsultasikan.