Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 1998

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 57 TAHUN 1998
TENTANG
PERUBAHAN ATAS
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 30 TAHUN 1990
TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

: a. bahwa peranan sumber daya manusia sangat pent ing dalam
hubungan ant ar bangsa yang semakin meningkat ;
b. bahwa mut u perguruan t inggi perlu dit ingkat kan unt uk
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualit as;
c. bahwa sehubungan dengan hal t ersebut dipandang perlu
menyesuaikan Perat uran mengenai perguruan t inggi dengan
mengubah Perat uran Pemerint ah Nomor 30 Tahun 1990
t ent ang Pendidikan Tinggi;

Mengingat


: 1.
2.

3.

Pasal 5 ayat (2) Unda ng-Undang Dasar 1945;
Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 t ent ang Sist em
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 1989 Nomor
6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3390);
Perat uran Pemerinlah Nomor 30 Tahun 1990 t ent ang
Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 38,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3414);

MEMUTUSKAN :
Menet apkan :

PERATURAN
PEMERINTAH
TENTANG

PERUBAHAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG
PENDIDIKAN TINGGI.
Pasal 1

Beberapa ket ent uan dalam Perat uran Pemerint ah Nomor 30 Tahun 1990

t ent ang Pendidikan Tinggi diubah sebagai berikut :
1. Ket ent uan Pasal 7 ayat (3) diubah dan dit ambahkan ket ent uan baru yang
dij adikan ayat (4), sehingga keseluruhan Pasal 7 berbunyi sebagai berikut :
"Pasal 7
(1)
(2)

(3)

(4)

Pendidikan t inggi diselenggarakan dengan menggunakan bahasa

Indonesia sebagai bahasa pengant ar.
Bahasa daerah dapat digunakan sebagai bahasa pengant ar sej auh
diperlukan dalam penyampaian penget ahuan dan/ at au pelat ihan
ket erampilan bahasa daerah yang bersangkut an.
Bahasa asing dapat digunakan sebagai bahasa pengant ar sej auh
diperlukan dalam penyampaian penget ahuan dan/ at au pelat ihan
dan/ at au ket erampilan t ert ent u.
Pelaksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3)
dit et apkan dengan Keput usan Ment eri. "

2. Ket ent uan Pasal 38 ayat (2) diuhah dan disisipkan ket ent uan baru yang
dij adikan ayat (2a), sehingga keseluruhan Pasal 38 berbunyi sebagai berikut :
"Pasal 38
(1)

Rekt or universit as/ inst it ut yang diselenggarakan oleh Pemerint ah
diangkat dan diberhent ikan oleh Presiden at as usul Ment eri, Ment eri
lain, at au pimpinan lembaga Pemerint ah lain set elah mendapat
pert imbangan senat universit as/ inst it ut yang bersangkut an.
(2)

Rekt or universit as/ inst it ut yang diselenggarakan oleh masyarakat
diangkat
dan
diberhent ikan
oleh
badan
penyelenggara
universit as/ inst it ut bersangkut an set elah mendapat pert imbangan
senat universit as/ inst it ut dan dilaporkan kepada Ment eri.
(2a) Ment eri dapat membat alkan pengangkat an rekt or universit as/ inst it ut
sebagaimana
dimaksud
dalam
ayat
(2)
apabila
rekt or
universit as/ inst it ut yang diangkat t idak memenuhi persyarat an
dan/ at au proses pengangkat an t idak memenuhi ket ent uan yang
berlaku.

(3)
Pimpinan dan anggot a badan penyelenggara universit as/ inst it ut yang
diselenggarakan oleh masyarakat t idak dibenarkan menj adi pimpinan
universit as/ inst it ut yang bersangkut an.
(4) Pembant u Rekt or universit as/ inst it ut yang diselenggarakan oleh
Pemerint ah diangkat dan diberhent ikan oleh Ment eri, Ment eri lain,
at au pimpinan lembaga Pemerint ah lain at as usul Rekt or set elah
mendapat pert imbangan senat universit as/ inst it ut yang bersangkut an.
(5)
Pembant u Rekt or universit as/ inst it ut yang diselenggarakan oleh
masyarakat diangkat dan diberhent ikan ol eh badan penyelenggara
universit as/ inst it ut
at as usul Rekt or dan set elah memint a
pert imbangan senat universit as/ inst it ut yang bersangkut an. "

3. Ket ent uan Pasal 46 ayat (1) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 46 berbunyi
sebagai berikut :
"Pasal 46
(1)
(2)


4.

Masa j abat an Dekan dan Pembant u Dekan 4(empat ) t ahun.
Dekan dan Pembant u Dekan dapat diangkat kembali dengan ket ent uan
t idak lebih dari dua kali masa j abat an bert urut -t urut

Mengubah ket ent uan Pasal 49 ayat (6) diubah, sehingga keseluruhan Pasal
49 berbunyi sebagai berikut :
"Pasal 49
(1)

(2)
(3)

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)


Jurusan merupakan unsur pelaksana akademik pada f akult as yang
melaksanakan pendidikan akademik dan/ at au prof esional dalam
sebagian at au sat u cabang ilmu penget ahuan, t eknologi, dan/ at au
kesenian t ert ent u.
Dalam j urusan dapat dibent uk laborat orium dan/ at au st udio.
Jurusan t erdiri at as :
a. unsur pimpinan : Ket ua dan Sekret aris j urusan;
b. unsur pelaksana akademik : para dosen.
Jurusan dipimpin oleh Ket ua yang dibant u oleh Sekret aris.
Ket ua j urusan bert anggung j awab kepada pimpinan f akult as yang
membawahinya.
Ket ua dan Sekret aris j urusan diangkat unt uk masa j abat an 4(empat )
t ahun dan dapat diangkat kembali.
Bilamana j urusan mempunyai laborat orium dan/ at au st udio, sat uan
pelaksana t ersebut dipimpin oleh seorang Kepala.
Ket ua dan Sekret aris j urusan sert a Ket ua laborat orium/ st udio diangkat
dan diberhent ikan oleh pimpinan universit as/ inst it ut at as usul Dekan
set elah mendapat pert imbangan senat f akult as. "


5. Ket ent uan Pasal 51 ayat (4) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 51 berbunyi
sebagai berikut :
"Pasal 51
(1)
(2)
(3)

Penyelenggaraan program st udi dipimpin oleh Ket ua program st udi at au
Ket ua j urusan.
Ket ua program st udi bert anggung j awab kepada pimpinan sat uan
pelaksana akademik yang membawahinya.
Ket ua program st udi diangkat oleh pimpinan universit as/ inst it ut at as
usul pimpinan sat uan pelaksana akademik yang membawahinya.

(4)

Ket ua program st udi diangkat unt uk masa j abat an 4(empat ) t ahun dan
dapat diangkat kembali. "

6. Ket ent uan Pasal 52 ayat (8) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 52 berbunyi

sebagai berikut :
"Pasal 52
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

(7)

(8)
(9)

Pada universit as/ inst it ut dapat diselenggarakan Program Pasca
Sarj ana.
Syarat penyelenggaraan program Pasca Sarj ana diat ur oleh Ment eri.
Program Pasca Sarj ana dapat t erdiri at as beberapa program st udi
Pasca Sarj ana.
Program st udi Pasca Sarj ana t idak selalu merupakan kelanj ut an searah

program Sarj ana. ,
Program Pasca Sarj ana dipimpin oleh seorang Direkt ur yang set ingkat
dengan Dekan.
Direkt ur program Pasca Sarj ana di universit as/ inst it ut yang
diselenggarakan oleh Pemerint ah diangkat dan diberhent ikan oleh
Ment eri at au Ment eri lain at as usul Rekt or set elah memint a
pert imbangan senat universit as/ inst it ut .
Direkt ur program Pasca Sarj ana di perguruan t inggi yang
diselenggarakan oleh masyarakat diangkat dan diberhent ikan oleh
badan penyelenggara universit as/ inst it ut yang bersangkut an at as usul
Rekt or set elah mendapat pert imbangan senat universit as/ inst it ut .
Direkt ur program Pasca Sarj ana diangkat unt uk masa j abat an
4(empat ) t ahun dan dapat diangkat kembali.
Direkt ur program Pasca Sarj ana bert anggung j awab kepada Rekt or. "

7. Ket ent uan Pasal 62 ayat (2) diubah dan disisipkan ket ent uan baru yang
dij adikan ayat (2a), sehingga keseluruhan Pasal 62 berbunyi sebagai berikut :

"Pasal 62
(1)


(2)

(2a)

Ket ua dan Pembant u Ket ua sekolah t inggi yang diselenggarakan oleh
Pemerint ah diangkat dan diberhent ikan oleh Ment eri, Ment eri lain,
at au pimpinan lembaga Pemerint ah l ain set elah mendapat
pert imbangan senat sekolah t inggi yang bersangkut an.
Ket ua dan Pembant u Ket ua , sekolah t inggi yang diselenggarakan oleh
masyarakat diangkat dan diberhent ikan ol eh badan penyelenggara
sekolah t inggi yang bersangkut an set elah mendapat pert imbangan
senat sekolah t inggi dan dilaporkan kepada Ment eri.
Ment eri dapat membat alkan pengangkat an Ket ua sekolah t inggi
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) apabila Ket ua sekolah t inggi

(3)

yang diangkat t idak memenuhi persyarat an dan/ at au proses
pengangkat an t idak memenuhi ket ent uan yang berlaku.
Pimpinan dan anggot a badan penyelenggara sekolah t inggi yang
diselenggarakan oleh masyarakat t idak dibenarkan menj adi pimpinan
sekolah t inggi yang bersangkut an. "

8. Ket ent uan Pasal 65 ayat (6) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 65 berbunyi
sebagai berikut :
"PasaI 65
(1)

(2)
(3)

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

Jurusan merupakan unsur pelaksana akademik yang melaksanakan
pendidikan prof esional dan/ at au akademik dalam sebagian at au sat u
cabang ilmu penget ahuan, t eknologi, dan/ at au kesenian t ert ent u.
Dalam j urusan dapat dibent uk laborat orium dan/ at au st udio.
Jurusan t erdiri at as :
a. unsur pimpinan : Ket ua dan Sekret aris Jurusan;
b. unsur pelaksana : para dosen.
Jurusan dipimpin oleh Ket ua yang dibant u oleh Sekret aris.
Ket ua j urusan bert anggung j awab kepada pimpinan sekolah t inggi.
Ket ua dan Sekret aris j urusan diangkat unt uk masa j abat an 4 (empat )
t ahun dan dapat diangkat kembali.
Bilamana j urusan mempunyai laborat orium dan/ at au st udio, sat uan
pelaksana t ersebut dipimpin oleh seorang Kepala.
Ket ua dan Sekret aris j urusan sert a Kepala laborat orium/ st udio
diangkat dan diberhent ikan oleh pimpinan sekolah t inggi yang
bersangkut an set elah mendapat pert imbangan senat sekolah t inggi, "

9. Ket ent uan Pasal 67 ayat (4) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 67 berbunyi
sebagai berikut :
Pasal 67
(1)
(2)
(3)
(4)

Penyelenggaraan program st udi dipimpin oleh Ket ua program st udi
at au Ket ua j urusan.
Ket ua program st udi bert anggung j awab kepada pimpinan sat uan
pelaksana akademik yang membawahinya.
Ket ua program st udi diangkat oleh pimpinan sekolah t inggi at as usul
pimpinan sat uan pelaksana akademik yang membawahinya.
Ket ua program st udi diangkat unt uk masa j abat an 4(empat ) t ahun dan
dapat diangkat kembali. "

10. Ket ent uan Pasal 75 ayat (2) diubah dan disisipkan ket ent uan baru yang
dij adikan ayat (2a), sehingga keseluruhan Pasal 75 berbunyi sebagai
berikut :

"Pasal 75
(1)

(2)

(2a)

(3)

(4)

(5)

Direkt ur dari polit eknik yang diselenggarakan oleh Pemerint ah
diangkat dan diberhent ikan oleh Ment eri-Ment eri lain, at au pimpinan
lembaga Pemerint ah lain set elah mendapat pert imbangan senat
polit eknik yang bersangkut an.
Direkt ur polit eknik yang diselenggarakan masyarakat diangkat dan
diberhent ikan
oleh
badan
penyelenggara
polit eknik
yang
bersangkut an set elah mendapat pert imbangan senat polit eknik dan
dilaporkan kepada Ment eri.
Ment eri dapat membat alkan pengangkat an direkt ur polit eknik
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) apabila direkt ur polit eknik
yang diangkat t idak memenuhi persyarat an dan/ at au proses
pengangkat an t idak memenuhi ket ent uan yang berIaku.
Pembant u Direkt ur polit eknik yang diselenggarakan oleh Pemerint ah
diangkat dan diberhent ikan oleh Ment eri, Ment eri lain, at au pimpinan
Iembaga Pemerint ah lain at as usul Direkt ur set elah mendapat
pert imbangan senat polit eknik yang bersangkut an.
Pembant u Direkt ur polit eknik : yang diselenggarakan oleh masyarakat
diangkat dan diberhent ikan oleh badan penyelenggara polit eknik yang
bersangkut an at as usul Direkt ur set elah mendapat pert imbangan
senat polit eknik yang bersangkut an.
Pimpinan dan anggot a badan penyelenggara polit eknik yang
diselenggarakan oleh masyarakat t idak dibenarkan menj adi pimpinan
polit eknik yang bersangkut an. "

11. Ket ent uan Pasal 78 ayat (6) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 78 berbunyi
sebagai berikut

(1)

(2)
(3)

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

"Pasal 78
Jurusan merupakan unsur pelaksana akademik yang melaksanakan
pendidikan prof esional dalam sebagian at au sat u cabang ilmu
penget ahuan, t eknologi, dan/ at au kesenian t ert ent u.
Dalam j urusan dapat dibent uk labot at orium dan/ at au st udio.
Jurusan t erdiri at as :
a. unsur pimpinan : Ket ua dan Sekret aris Jurusan;
b. unsur pelaksana : para dosen.
Jurusan dipimpin oleh Ket ua yang dibant u oleh Sekret aris.
Ket ua j urusan bert anggung j awab kepada pimpinan sekolah t inggi.
Ket ua dan Sekret aris j urusan diangkat unt uk masa j abat an 4 (empat )
t ahun dan dapat diangkat kembali.
Bilamana j urusan mempunyai laborat orium dan/ at au st udio, sat uan
pelaksana t ersebut dipimpin oleh seorang Kepala.
Ket ua dan Sekret aris j urusan sert a Kepala laborat orium/ st udio
diangkat dan diberhent ikan oleh pimpinan polit eknik. "

12. Ket ent uan Pasal 80 ayat (4) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 80 berbunyi
sebagai berikut
"Pasal 80
(1)
(2)
(3)
(4)

Penyelenggaraan program st udi dipimpin oleh Ket ua program st udi
at au Ket ua j urusan.
Ket ua program st udi bert anggung j awab kepada pimpinan sat uan
pelaksana akademik yang membawahinya.
Ket ua program st udi diangkat oleh pimpinan polit eknik at as usul
pimpinan sat uan pelaksana akademik yang membawahinya.
Ket ua program st udi diangkat unt uk masa j abat an 4(empat ) t ahun dan
dapat diangkat kembali. "

13. Ket ent uan Pasal 88 ayat (2) diubah dan disisipkan ket ent uan baru yang
dij adikan ayat (2a), sehingga keseluruhan Pasal 88 berbunyi sebagai
berikut :
“ Pasal 88
(1) Direkt ur akademi yang diselenggarakan oleh Pemerint ah diangkat dan
diberhent ikan oleh Ment eri, Ment eri lain, at au pimpinan lembaga
Pemerint ah lain set elah mendapat pert imbangan senat akademi yang
bersangkut an.
(2) Direkt ur akademi yang diselenggarakan masyarakat diangkat dan
diberhent ikan oleh badan penyelenggara akademi yang bersangkut an
set elah mendapat pert imbangan senat akademi dan dilaporkan kepada
Ment eri.
(2a) Ment eri dapat membat alkan pengangkat an direkt ur akademi
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) apabila direkt ur akademi yang
diangkat t idak memenuhi persyarat an dan/ at au proses pengangkat an
t idak memenuhi ket ent uan yang berlaku.
(3) Pimpinan dan anggot a badan penyelenggara akademi yang
diselenggarakan oleh masyarakat t idak dibenarkan menj adi pinipinan
akademi yang bersangkut an
(4) Pembant u Direkt ur akademi yang diselenggarakan oleh Pemerint ah
diangkat dan diberhent ikan oleh Ment eri, Ment eri lain, alau pimpinan
lembaga Pemerint ah lain at as usul Direkt ur set elah mendapat
pert imbangan senat akademi yang bersangkut an.
(5) Pembant u Direkt ur akademi yang diselenggarakan oleh masyarakat
diangkat dan diberhent ikan oleh badan penyelenggara akademi yang
bersangkut an at as usul Direkt ur set elah mendapat pert imbangan senat
akademi. '

14. Ket ent uan Pasal 91 ayat (1) diubah dengan menghapuskan kat a- kat a
"akademik dan/ at au" dan mengubah ayat (6) sehingga keseluruhan Pasal 91
berbunyi sebagai berikut :
"Pasal 91
(1)

(2)
(3)

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

Jurusan merupakan unsur pelaksana akademik yang melaksanakan
pendidikan prof esional dalam sebagian at au sat u cabang ilmu
penget ahuan, t eknologi, dan/ at au kesenian t ert ent u.
Dalam j urusan dapat dibent uk laborat orium dan/ at au st udio.
Jurusan t erdiri at as :
a. unsur pimpinan : Ket ua dan Sekret aris Jurusan;
b. unsur pelaksana : para dosen.
Jurusan dipimpin oleh Ket ua yang dibant u oleh Sekret aris.
Ket ua j urusan bert anggung j awab kepada Direkt ur Akademi.
Ket ua dan Sekret aris j urusan diangkat unt uk masa j abalan 4 (empat )
t ahun dan dapat diangkat kembali.
Bilamana j urusan mempunyai laborat orium dan/ at au st udio, sat uan
pelaksana t ersebut dipimpin oleh seorang Kepala.
Ket ua dan Sekret aris j urusan sert a Kepala laborat orium/ st udio
diangkat dan diberhent ikan oleh pimpinan akademi set elah mendapat
pert imbangan senat akademi. "

15. Ket ent uan Pasal 93 ayat (4) diubah, sehingga keseluruhan Pasal 93 berbunyi
sebagai berikut :
"Pasal 93
(1)
(2)
(3)
(4)

Penyelenggaraan program st udi dipimpin oleh Ket ua program st udi
at au Ket ua j urusan.
Ket ua program st udi bert anggung j awab kepada pimpinan sat uan
pelaksana akademik yang membawahinya.
Ket ua program st udi diangkat oleh pimpinan akademi at as usul
pimpinan sat uan pelaksana akademik yang membawahinya.
Ket ua program st udi diangkat unt uk masa j abat an 4(empat ) t ahun
dan dapat diangkat kembali. "

16. Ket ent uan Pasal 120 dihapus dan digant i dengan ket ent uan baru, sehingga
keseluruhan Pasal 120 berbunyi sebagai berikut :
“ Pasal 120
Perguruan t inggi dan/ at au lembaga lain di luar negeri dapat mendirikan
perguruan t inggi baru di Indonesia melalui pat ungan dengan mit ra kerj a
Indonesia".

17. Ket ent uan Pasal 122 ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diubah,
sehingga keseluruhan Pasal 122 berbunyi sebagai berikut :
"Pasal 122
(1) Dalam melaksanakan kegiat an akademik, perguruan t inggi dapat
menj alin kerj asama dengan perguruan t inggi dan/ at au lembagalembaga lain, baik di dalam maupun di luar negeri.
(2) Kerj asama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat berbent uk :
a. kont rak manaj emen;
b. program kembaran;
c. program pemindahan kredit ;
d. t ukar menukar dosen dan mahasiswa dalam penyelenggaraan
akademik;
e. pemanf aat an bersama sumber daya dalam pelaksanaan kegiat an
akademik;
f . penerbit an bersama karya ilmiah;
g. penyelenggaraan bersama seminar at au kegiat an lain-lain; dan
h. bent uk-bent uk lain yang dianggap perlu.
(3) Kerj asama dalam bent uk kont rak manaj emen, program kembaran, dan
program pemindahan kredit dengan perguruan t inggi luar negeri
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) hanya dapat dilaksanakan
sepanj ang program st udi dari perguruan t inggi luar negeri t elah
t erakredit asi di negaranya.
(4) Pelaksanaan ket ent uan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), khusus
berkenaan dengan kerj asama dengan perguruan t inggi dan/ at au
lembaga lain di luar negeri diat ur oleh Ment eri. "

Pasal II
Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan Perat uran
Pemerint ah ini dengan penempat annya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 2 Mei 1998
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
SOEHARTO

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 57 TAHUN 1998
TENTANG
PERUBAHAN ATAS
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 30 TAHUN 1990
TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

UMUM
Era globalisasi membawa pengaruh dengan meningkat nya hubungan, kerj asama
ant ar bangsa menyebabkan perubahan dalam kebij akan Pemerint ah Indonesia,
t ermasuk kebij akan dalam bidang pendidikan. Pengaruh yang sangat kuat pada
umumnya adalah meningkat kan kualit as sumber daya manusia yang diperlukan
selain unt uk pembangunan nasional, j uga unt uk menghadapi persaingan dari
negara-negara lain dalam pasar bebas.
Perubahan kebij akan dalam bidang pendidikan t inggi perlu diberi dukungan
dalam bent uk perat uran perundang-undangan, dengan melakukan penyesuaian
t erhadap perat uran perundang-undangan yang berlaku.
Dalam Pasal 120 Perat uran Pemerint ah Nomor 30 Tahun 1990 t ent ang
Pendidikan Tinggi sebagai pelaksanaan dari Undang-undang Nomor 2 Tahun
1989 t ent ang Sist em Pendidikan Nasional menyat akan bahwa pihak asing
dilarang menyelenggarakan pendidikan t inggi di Indonesia. Ket ent uan Pasal 120
t ersebut perlu disesuaikan, agar pihak asing j uga dapat berperan sert a dalam
penyelenggaraan perguruan t inggi, sepanj ang pelaksanaannya sesuai dengan
ket ent uan yang berlaku.
Penyelenggaraan pendidikan t inggi, sepert i halnya j enj ang pendidikan pada
umumnya, sangat memerlukan dana, apal agi bagi peningkat an kualit asnya.
Ol eh karenanya, kepada badan penyelenggara perlu diberikan kesempat an
unt uk memupuk kemampuan di bidang dana t ersebut melalui kegiat an ant ara
lain penyert aan modal dalam badan-badan usaha at au melalui pemilikan saham
dalam Perseroan Terbat as. Tuj uannya agar badan penyelenggara pendidikan
dapat
memiliki kekayaan at au sumber dana yang cukup guna memaj ukan pendidikan.
Sesuai dengan ket ent uan perat uran perundang-undangan di bidang perpaj akan,
keunt ungan yang dit erima dari hasil kegiat an serupa it u at au dari penerimaan
deviden, dan sej auh t et ap digunakan unt uk kepent ingan pendidikan, dapat
dipert imbangkan unt uk diberi keringanan perpaj akan.

PASAL DEMI PASAL.
Pasal I
Angka 1
Cukup j elas
Angka 2
Cukup j elas
Angka 3
Cukup j elas
Angka 4
Cukup j elas
Angka 5
Cukup j elas
Angka 6
Cukup j elas
Angka 7
Cukup j elas
Angka 8
Cukup j elas
Angka 9
Cukup j elas
Angka 10
Cukup j elas
Angka 11
Cukup j elas
Angka 12
Cukup j elas
Angka 13
Cukup j elas
Angka 14
Cukup j elas

Angka 15
Cukup j elas
Angka 16
Kesert aan pihak asing dimaksudkan t erut ama unt uk meningkat kan
mut u pendidikan di Indonesia, oleh sebab it u :
a. Perguruan t inggi/ lembaga asing harus memenuhi st andar
mut u yang t inggi yang dilakukan melalui akredit asi yang
diakui sert a hasil evaluasi yang dilakukan Depart emen
Pendidikan dan Kebudayaan;
b. Perguruan t inggi baru yang didirikan harus memenuhi segala
persyarat an dan perat uran yang berlaku bagi perguruan
t inggi swast a di Indonesia.
Angka 17
Persyarat an perguruan t inggi asing yang menyelenggarakan
kerj asama dengan perguruan t inggi di Indonesia harus mempunyai
program st udi yang sama sert a memenuhi syarat akredit asi yang
berlaku di negara asal sert a evaluasi oleh Depart emen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Pasal II
Cukup j elas

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3765