Slide Teknis PPK BLU_Unja

(1)

KONSEP & TEKNIS

PENGELOLAAN KEUANGAN

BADAN LAYANAN UMUM


(2)

Pola Pengelolaan Keuangan

BLU sebagai pengecualian

dari ketentuan pengelolaan

keuangan negara pada

umumnya


(3)

PENGELOLAAN KEUANGAN BLU

KARAKTERISTIK

BLU

1. Berkedudukan sebagai instansi pemerintah

(kekayaan negara yang tidak dipisahkan)

2. Menghasilkan

barang/jasa yang seluruh/sebagian dijual kepada masyarakat

3. Tidak

mengutamakan mencari

keuntungan

4. Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi

KARAKTERISTIK

BLU

1. Berkedudukan sebagai instansi pemerintah

(kekayaan negara yang tidak dipisahkan)

2. Menghasilkan

barang/jasa yang seluruh/sebagian dijual kepada masyarakat

3. Tidak

mengutamakan mencari

keuntungan

4. Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi

FLEKSIBILITAS

BLU,

ANTARA

LAIN:

1. Pendapatan dapat digunakan langsung

2. Flexible budget dengan ambang batas

3. Investasi jangka pendek untuk pengelolaan kas

4. Melakukan utang jangka pendek 5. Menghapuskan barang inventaris

dengan alasan efisiensi dan efektivitas

6. Surplus digunakan pada tahun anggaran berikutnya dan defisit dimintakan dari APBN

FLEKSIBILITAS

BLU,

ANTARA

LAIN:

1. Pendapatan dapat digunakan langsung

2. Flexible budget dengan ambang batas

3. Investasi jangka pendek untuk pengelolaan kas

4. Melakukan utang jangka pendek 5. Menghapuskan barang inventaris

dengan alasan efisiensi dan efektivitas

6. Surplus digunakan pada tahun anggaran berikutnya dan defisit dimintakan dari APBN

TUJUAN BLU

Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa

TUJUAN BLU

Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa

PENGERTIAN BLU

Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

PENGERTIAN BLU

Badan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.


(4)

PENGANGGARAN

RENSTRA BISNIS

o

Disusun 5 tahunan

o

Mengacu pada Renstra K/L

RENSTRA BISNIS

o

Disusun 5 tahunan

o

Mengacu pada Renstra K/L

Disusun berdasar:

o

Basis kinerja

dan akuntansi

biaya menurut

jenis layanan

o

Kebutuhan dan

kemampuan

pendapatan

yang

diperkirakan

akan diterima

Disusun berdasar:

o

Basis kinerja

dan akuntansi

biaya menurut

jenis layanan

o

Kebutuhan dan

kemampuan

pendapatan

yang

diperkirakan

akan diterima

Memuat:

o

Pogram

o

Kegiatan

o

Anggaran

penerimaan/

pendapatan

o

Anggaran

pengeluaran

/belanja

o

Estimasi saldo awal

kas BLU

o

Estimasi saldo

akhir BLU

Memuat:

o

Pogram

o

Kegiatan

o

Anggaran

penerimaan/

pendapatan

o

Anggaran

pengeluaran

/belanja

o

Estimasi saldo awal

kas BLU

o

Estimasi saldo

akhir BLU

Menganut:

o

Pola anggaran fleksibel

(flexible budget) dengan

suatu ambang batas

tertentu

o

Basis akrual

Menganut:

o

Pola anggaran fleksibel

(flexible budget) dengan

suatu ambang batas

tertentu

o

Basis akrual

RBA

o Disusun tahunan

o Disertai prakiraan RBA tahun berikutnya

RBA

o Disusun tahunan

o Disertai prakiraan RBA tahun berikutnya

Ketentuan:

PMK-92/PMK.05/2011

PER-20/PB/2012

Ketentuan:

PMK-92/PMK.05/2011

PER-20/PB/2012


(5)

KEMAMPUAN PENDAPATAN

1. Pendapatan yang akan diperoleh

dari

layanan

yang

diberikan

kepada masyarakat;

2. Hibah tidak terikat dan/ atau

hibah terikat yang diperoleh dari

masyarakat atau badan lain;

3. Hasil kerja sama BLU dengan

pihak lain dan/atau hasil usaha

lainnya;

4. Penerimaan lainnya yang sah;

dan/atau

5. Penerimaan

anggaran

yang

bersumber dari APBN.

1. Pendapatan yang akan diperoleh

dari

layanan

yang

diberikan

kepada masyarakat;

2. Hibah tidak terikat dan/ atau

hibah terikat yang diperoleh dari

masyarakat atau badan lain;

3. Hasil kerja sama BLU dengan

pihak lain dan/atau

hasil usaha

lainnya

;

4. Penerimaan lainnya yang sah;

dan/atau

5. Penerimaan

anggaran

yang

bersumber dari APBN.

a) Pendapatan jasa

lembaga keuangan

b) Hasil penjualan aset

tetap

c) Pendapatan sewa

a) Pendapatan jasa

lembaga keuangan

b) Hasil penjualan aset

tetap


(6)

Sumber Pendapatan BLU

Penarikan dana dengan SPM ke

KPPN

Penarikan dana dengan SPM ke

KPPN

Alokasi APBN

Alokasi APBN

Jasa layanan BLU

Jasa layanan BLU

Hasil Kerjasama dengan

Pihak Lain

Hasil Kerjasama dengan

Pihak Lain

Hibah Terikat/ Hibah tidak

terikat

Hibah Terikat/ Hibah tidak

terikat

DAPAT DIKELOLA

LANGSUNG

SESUAI RBA

(PENGGUNAAN HIBAH

TERIKAT SESUAI PERSYARATAN PEMBERI HIBAH)

P

N

B

P

B

L

U

Susun SOP

Pengelolaan

Keuangan

Internal


(7)

Berdasarkan

basis kinerja

Perhitungan

akuntansi biaya

Menyusun

standar biaya

Berdasarkan

basis kinerja

Perhitungan

akuntansi biaya

Menyusun

standar biaya

Perhitungan

Akuntansi Biaya

Berdasarkan

basis kinerja

Menyusun

Standar Biaya

Perhitungan

Akuntansi Biaya

Berdasarkan

basis kinerja

Menyusun

Standar Biaya

R B A

R B A

Standar

Biaya

Menteri

Keuangan

(SBM/SBK)

Standar

Biaya

Menteri

Keuangan

(SBM/SBK)

Gunakan

Gunakan

Standar

Biaya

Perhitungan

Sendiri

Standar

Biaya

Perhitungan

Sendiri

Gunakan

Gunakan


(8)

TARIF LAYANAN

Pricing Policy :

Cost Plus

Cost Recovery

Cost Minus

Pricing Policy :

Cost Plus

Cost Recovery

Cost Minus

PERTIMBANGAN:

Kontinuitas dan Pengembangan Layanan

Daya Beli Masyarakat

Azas Keadilan dan Kepatutan

Kompetisi yang Sehat

PERTIMBANGAN:

Kontinuitas dan Pengembangan Layanan

Daya Beli Masyarakat

Azas Keadilan dan Kepatutan

Kompetisi yang Sehat


(9)

BUDG

ET

REALISASI

P

E

N

D

A

P

AT

A

N

P

E

N

D

A

P

AT

A

N

B

E

L

A

NJ

A

B

E

L

A

NJ

A

P

E

N

D

A

P

AT

A

N

P

E

N

D

P

AT

A

N

B

E

L

A

NJ

A

B

E

L

A

NJ

A

FLEXIBLE

FLEXIBLE

% Ambang Batas

% Ambang Batas

RKA-KL

RKA-KL

DIPA

DIPA


(10)

Menteri Keuangan

c.q. Dirjen Anggaran

Menteri/Pimpinan

Lembaga

Pimpinan BLU

Usulan RBA & Ikhtisar RBA Disertai dengan :

Usulan standar pelayanan minimal;

Tarif; dan/atau

Biaya dari keluaran (output) yang akan dihasilkan.

Ditandatangani oleh Pemimpin BLU, dan diketahui oleh DEWAS atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri/pimpinan lembaga jika BLU tidak mempunyai DEWAS

Usulan RBA & Ikhtisar RBA

Disetujui dan ditandatangani

Usulan RBA & Ikhtisar RBA

Dilakukan pengkajian mencakup :  standar biaya dan anggaran BLU;  Kinerja keuangan BLU;

 Besaran persentase Ambang Batas, dengan mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional BLU

Dapat mengikutsertakan

DJPb

Pengkajian RBA & Ikhtisar RBA Hasil kajian RBA & Ikhtisar

menjadi dasar dalam rangka pemrosesan RKAKL

PENGAJUAN RBA

PENGAJUAN RBA

1

2

3

4


(11)

KEDUDUKAN RBA-DIPA BLU

BLU menyusun RBA tiap tahun.

RBA disusun berdasarkan kebutuhan dan kemampuan

pendapatan disertai dengan Standar Pelayanan Minimum

(SPM) dan biaya dari output yang dihasilkan.

RBA BLU merupakan bagian dari RKA-KL yang pada akhirnya

sebagai dasar untuk menyusun DIPA BLU

DIPA merupakan lampiran dari perjanjian kerja antara

pimpinan BLU dengan kementerian/lembaga.

RBA :

ditandatangani oleh pemimpin BLU

diketahui oleh Dewan Pengawas/pejabat yang ditunjuk

Menteri/Ketua Lembaga


(12)

PENGELOLAAN KAS BLU

Rekening

Pengelolaan Kas

BLU

untuk

penempatan

idle

cash

pada bank

umum terkait

pengelolaan kas

BLU.

Rekening

Operasional BLU

menampung

penerimaan dan

membayar seluruh

pengeluaran BLU

yg dananya

bersumber dari

PNBP BLU.

Rekening Dana

Kelolaan

menampung

dana yg tidak

dapat

dimasukkan ke

dalam rekening

a

dan

b

, a.l.:

Dana yang

belum menjadi

hak BLU


(13)

R

ek

.

Pe

m

eri

nt

ah

Mi

lik

K/

L

R

ek

.

Pe

m

eri

nt

ah

Mi

lik

K/

L

Rek.

Penerimaan

(Giro)

Rek.

Penerimaan

(Giro)

Rek.

Pengeluaran

(Giro)

Rek.

Pengeluaran

(Giro)

Rek.

Lainnya

Rek.

Lainnya

Rek. Milik BLU

Rek. Milik BLU

Rek. Pengelolaan Kas

BLU (Giro & Deposito)

Rek. Pengelolaan Kas

BLU (Giro & Deposito)

Rek. Operasional BLU

(Giro)

Rek. Operasional BLU

(Giro)

Rek. Dana Kelolaan

(Giro)

Rek. Dana Kelolaan

(Giro)

Rek. Milik Perwakilan RI (Giro)

Rek. Milik Perwakilan RI (Giro)

Rek. Rutin (Giro USD)

Rek. Rutin (Giro USD)

Rek. Rutin (Giro VS)

Rek. Rutin (Giro VS)

Rek. Kas Besi (Giro USD)

Rek. Kas Besi (Giro USD)

Rek. PNBP (Giro USD)

Rek. PNBP (Giro USD)

Rek. Antara (Giro)

Rek. Antara (Giro)

Rek. Penampungan Dana Hibah

Langsung (Giro)

Rek. Penampungan Dana Hibah

Langsung (Giro)

Rek. Penyaluran Dana bantuan

Sosial (Giro)

Rek. Penyaluran Dana bantuan

Sosial (Giro)

Rek. Penampungan Sementara

(Giro)

Rek. Penampungan Sementara

(Giro)

Rek. Penampungan Dana

Jaminan (Giro)

Rek. Penampungan Dana

Jaminan (Giro)

Rek. Penampungan Dana Titipan

Rek. Penampungan Dana Titipan


(14)

KEWENANGAN PEMBUKAAN REKENING

DJPB cq. Dit. PKN

(Kuasa BUN-P)

DJPB cq. Dit. PKN

(Kuasa BUN-P)

Rekening pada bank umum

yang bertempat dan

berkedudukan di luar negeri

Rekening pada bank umum

yang bertempat dan

berkedudukan di luar negeri

Rek. Penampungan

Sementara

Rek. Penampungan

Sementara

Rek. Penampungan Dana

Jaminan

Rek. Penampungan Dana

Jaminan

Rek. Penampungan Dana

Titipan

Rek. Penampungan Dana

Titipan

KPPN

(Kuasa BUN-D)

KPPN

(Kuasa BUN-D)

Rek. Bendahara Penerimaan

Rek. Bendahara Penerimaan

Rek. Bendahara Pengeluaran

Rek. Bendahara Pengeluaran

Rek. Penampungan Hibah

Langsung

Rek. Penampungan Hibah

Langsung

Rek. Penampungan Dana

Bantuan Sosial

Rek. Penampungan Dana

Bantuan Sosial

Rek. Milik BLU

Rek. Milik BLU


(15)

DIPA

BLU

DIPA

BLU

Dasar penarikan dana

RM-APBN

RM-APBN

BLU

KPPN

SPM

SPM

SP2D

SP2D

Pertanggungjawaban

Pendapatan dan belanja

PNBP

PNBP

SP3B

BLU

SP2B

BLU

PENGGUNAAN DANA dan PENGESAHAN

Ketentuan:

PER-30/PB/2011

Ketentuan:

PER-30/PB/2011


(16)

BLU

KPPN

Pertanggungjawaban

Pendapatan dan belanja

PNBP

PNBP

SP3B

BLU

SP2B

BLU

PENGGUNAAN DANA dan

PENGESAHAN….Lanjutan

Ketentuan terkait SP3B BLU :

ditandatangani oleh PP-SPM;

Petugas pengantar SP3B BLU adalah petugas

pengantar SPM;

Periode penyampaian triwulanan;

Dapat dilaksanakan lebih dari satu kali dalam satu

triwulan;

Paling lambat disampaikan pada pk. 10.00 waktu


(17)

BLU

KPPN

Pertanggungjawaban

Pendapatan dan belanja

PNBP

PNBP

SP3B

BLU

SP2B

BLU

PENGGUNAAN DANA dan

PENGESAHAN….Lanjutan

Ketentuan terkait SP3B BLU :

Satker BLU dapat mengajukan ralat atas

kesalahan

SP3B ke KPPN:

Administrasi:

kesalahan pencantuman kegiatan,

output,

jenis belanja, dan akun;

Nominal :

pencantuman jumlah nominal

pendapatan dan/atau belanja BLU.


(18)

PENERBITAN DAN PENYAMPAIAN SP3B BLU (1)

PENERBITAN DAN PENYAMPAIAN SP3B BLU (1)

1. SP3B BLU, diterbitkan dengan:

a. Format yang telah diatur di lampiran perdirjen;

b. Menggunakan aplikasi yang telah disediakan DJPBN.

2. Pejabat Penandatangan SP3B BLU adalah PP-SPM.

3. Petugas pengantar SP3B BLU adalah Petugas Pengantar

SPM.

4. Penyampaian SP3B BLU:

a. Periode penyampaian adalah triwulanan.

b. Penyampaian dapat dilakukan satu kali/lebih dari satu

kali dalam satu triwulan.


(19)

PENERBITAN DAN PENYAMPAIAN SP3B BLU (2)

PENERBITAN DAN PENYAMPAIAN SP3B BLU (2)

5. SP3B BLU disampaikan ke KPPN, dilampiri:

a. SPTJ yg ditandatangani Kuasa PA/Pemimpin BLU (format

diatur).

b. ADK SP3B BLU, yg dihasilkan aplikasi.

6. Triwulan IV

c. BLU tidak melakukan

cut off

realisasi pendapatan dan/atau

belanja BLU terhadap SP3B BLU akhir triwulan IV.;

d. Batas akhir penyampaian SP3B BLU mengikuti ketentuan

mengenai langkah-langkah akhir tahun anggaran;


(20)

Page 20

PENYAMPAIAN SP3B BLU

PENYAMPAIAN SP3B BLU

a. Melakukan

cut

off

realisasi

pendapatan dan/belanja BLU sejak 3

hari kerja sebelum akhir triwulan ;

b. Disampaikan paling lambat pada hari

kerja terakhir triwulan berkenaan,

pukul 10.00 waktu setempat.

c. Realisasi

pendapatan

dan/atau

belanja sejak cut off s.d. Akhir triwulan

dipertanggungjawabkan

dalam

penyampaian SP3B BLU triwulan

berikut.

a. Satker BLU tetap menyampaikan

SP3B BLUpada akhir triwulan

berkenaan

sepanjang

terdapat

realisasi

pendapatan

dan/atau

belanja

sampai

dengan

akhir

triwulan berkenaan;

b. melakukan

cut

off

realisasi

pendapatan dan/atau belanja BLU

terhadap SP3B BLU akhir triwulan;

c. menyampaikan SP3B BLU akhir

triwulan, paling lambat pada hari

kerja terakhir triwulan berkenaan

pukul 10.00 waktu setempat;

d. Realisasi

pendapatan

dan/atau

belanja sejak

cut off

s.d. akhir

triwulan

berkenaan

dipertanggungjawabkan

dalam

penyampaian SP3B BLU triwulan

Penyampaian SP3B BLU satu kali

dalam satu triwulan

Penyampaian SP3B BLU lebih dari

satu kali dalam satu triwulan


(21)

31/3

31/3

30/6

30/6

30/9

30/9

31/12

31/12

28/3

28/3

24/6

24/6

27/9

27/9

Cut

Off

Cut

Off

Cut

Off

Tidak ada

Cut Off

Tidak ada

Cut Off

Realisasi

Trw. I

Tgl 1/1

s.d. 27/3

Realisasi

Trw. I

Tgl 1/1

s.d. 27/3

Realisasi Trw. II

Tgl 28/3 s.d. 23/6

Realisasi Trw. II

Tgl 28/3 s.d. 23/6

Realisasi Trw. III

Tgl 25/6 s.d. 26/9

Realisasi Trw. III

Tgl 25/6 s.d. 26/9

Realisasi Trw. IV

Tgl 27/9 s.d. 31/12

Realisasi Trw. IV

Tgl 27/9 s.d. 31/12

Pengajuan SP3B

28/3 s.d. 31/3

Pengajuan SP3B

28/3 s.d. 31/3

Pengajuan SP3B

24/6 s.d. 30/6

Pengajuan SP3B

24/6 s.d. 30/6

Pengajuan SP3B

27/6 s.d. 30/9

Pengajuan SP3B

27/6 s.d. 30/9

Pengajuan SP3B

Sesuai

Langkah-Pengajuan SP3B

Sesuai

Langkah-ILUSTRASI PENYAMPAIAN SP3B BLU SATU KALI

DALAM SATU TRIWULAN


(22)

31/3

31/3

30/6

30/6

30/9

30/9

31/12

31/12

28/3

28/3

24/6

24/6

27/9

27/9

Cut

Off

Cut

Off

Cut

Off

Tidak ada

Cut Off

Tidak ada

Cut Off

ILUSTRASI PENYAMPAIAN SP3B BLU LEBIH DARI

SATU KALI DALAM SATU TRIWULAN

1. SP3B BLU Pertama di TRW. III diajukan tgl. 29/7

(untuk

realisasi penerimaan dan pengeluaran BLU tgl

24/6 s.d. 28/7)

1. SP3B BLU Pertama

di TRW. III diajukan tgl. 29/7

(untuk

realisasi penerimaan dan pengeluaran BLU tgl

24/6 s.d. 28/7)

29/7

29/7

2. SP3B BLU Kedua di TRW. III diajukan tgl. 25/8

(untuk

realisasi penerimaan dan pengeluaran BLU tgl

29/6 s.d. 24/8)

2.

SP3B BLU Kedua

di TRW. III diajukan tgl. 25/8

(untuk

realisasi penerimaan dan pengeluaran BLU tgl

29/6 s.d. 24/8)

25/8

25/8

3. Dalam hal terdapat realisasi dari tgl. 25 s.d 26/9, harus

menyampaikan SP3B BLU Ketiga di TRW. III mulai tgl.

3.

Dalam hal terdapat realisasi

dari tgl. 25 s.d 26/9, harus

menyampaikan

SP3B BLU Ketiga

di TRW. III mulai tgl.


(23)

Contoh

SP3B


(24)

Contoh

SP2B


(25)

Contoh

SPTJ


(26)

Pembinaan Teknis BLU Menteri Teknis

Pembinaan Keuangan Menteri Keuangan

Dapat dibentuk suatu dewan pengawas dalam

melaksanakan pembinaan untuk BLU yang

memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Menteri

Keuangan.

Pemeriksaan intern dilakukan oleh satuan

pemeriksaan intern BLU.

Pemeriksaan ekstern BLU sesuai dengan

peraturan perundangan.


(27)

BLU yang memenuhi persyaratan, dapat mempunyai

Dewas, yang ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga

dengan persetujuan Menkeu.

Persyaratan jumlah Dewas sbb:

Nilai omset Rp 15 miliar s.d. 50 miliar/th atau aset Rp 75

miliar s.d. Rp 200 miliar  tiga Dewas.

Nilai omset di atas Rp 50 miliar/th atau aset di atas Rp

200 miliar  lima Dewas.

Unsur dewas terdiri dari unsur kementerian

negara/lembaga teknis, kementerian keuangan, dan

tenaga ahli.


(28)

AKUNTABILITAS PK BLU

B L U

B L U

INSTANSI

PEMERINTAH

INSTANSI

PEMERINTAH

DIKELOLA ALA

KORPORASI

(

BUSINESS LIKE)

DIKELOLA ALA

KORPORASI

(

BUSINESS LIKE)

Sebagai KPA/KPB:

Menyusun LK dan

dikonsolidasi-kan pada LK K/L

induknya

Sebagai KPA/KPB:

Menyusun LK dan

dikonsolidasi-kan pada LK K/L

induknya

Sebagai entitas ‘business

like’:

Menyusun LK yang

menyarikan kejadian

ekonomi terkait kinerja BLU

Sebagai entitas ‘business

like’:

Menyusun LK yang

menyarikan kejadian

ekonomi terkait kinerja BLU

SAP

SAP

SAK


(29)

SISTEM AKUNTANSI BLU (SAK)

S A

B L U

S A

B L U

SISTEM

AKUNTANSI

KEUANGAN

SISTEM

AKUNTANSI

KEUANGAN

SISTEM

AKUNTANSI BIAYA

SISTEM

AKUNTANSI BIAYA

BLU dapat mengembangkan sistem

SISTEM

AKUNTANSI ASET

TETAP

SISTEM

AKUNTANSI ASET

TETAP

Menghasilkan laporan

keuangan pokok untuk

keperluan akuntabilitas

Menghasilkan laporan

keuangan pokok untuk

keperluan akuntabilitas

Menghasilkan laporan aset

tetap guna mendukung data

neraca dan keperluan

manajerial

Menghasilkan laporan aset

tetap guna mendukung data

neraca dan keperluan

manajerial

Menghasilkan informasi biaya

satuan untuk keperluan

manajerial

Menghasilkan informasi biaya

satuan untuk keperluan

manajerial

2 TH


(30)

TERIMA KASIH

Kontak:

Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Gedung Prijadi Praptosuhardjo I Lt. 5

Jln . Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710

Telp. (021) 381-2767 atau (021)3449230 psw 5632

Faks. (021) 381-2767

Laman:

http://blu.djpbn.kemenkeu.go.id


(1)

Contoh

SPTJ


(2)

Pembinaan Teknis BLU Menteri Teknis

Pembinaan Keuangan Menteri Keuangan

Dapat dibentuk suatu dewan pengawas dalam

melaksanakan pembinaan untuk BLU yang

memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Menteri

Keuangan.

Pemeriksaan intern dilakukan oleh satuan

pemeriksaan intern BLU.

Pemeriksaan ekstern BLU sesuai dengan


(3)

BLU yang memenuhi persyaratan, dapat mempunyai Dewas, yang ditetapkan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga dengan persetujuan Menkeu.

Persyaratan jumlah Dewas sbb:

Nilai omset Rp 15 miliar s.d. 50 miliar/th atau aset Rp 75 miliar s.d. Rp 200 miliar  tiga Dewas.

Nilai omset di atas Rp 50 miliar/th atau aset di atas Rp 200 miliar  lima Dewas.

Unsur dewas terdiri dari unsur kementerian negara/lembaga teknis, kementerian keuangan, dan tenaga ahli.


(4)

AKUNTABILITAS PK BLU

B L U

B L U

INSTANSI PEMERINTAH INSTANSI PEMERINTAH DIKELOLA ALA KORPORASI (BUSINESS LIKE)

DIKELOLA ALA KORPORASI (BUSINESS LIKE)

Sebagai KPA/KPB: Menyusun LK dan

dikonsolidasi-kan pada LK K/L induknya

Sebagai KPA/KPB: Menyusun LK dan

dikonsolidasi-kan pada LK K/L induknya

Sebagai entitas ‘business like’:

Menyusun LK yang menyarikan kejadian

ekonomi terkait kinerja BLU

Sebagai entitas ‘business like’:

Menyusun LK yang menyarikan kejadian

ekonomi terkait kinerja BLU

SAP

SAP


(5)

SISTEM AKUNTANSI BLU (SAK)

S A

B L U

S A

B L U

SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN SISTEM AKUNTANSI BIAYA SISTEM AKUNTANSI BIAYA SISTEM AKUNTANSI ASET TETAP SISTEM AKUNTANSI ASET TETAP Menghasilkan laporan keuangan pokok untuk keperluan akuntabilitas

Menghasilkan laporan keuangan pokok untuk keperluan akuntabilitas

Menghasilkan laporan aset tetap guna mendukung data neraca dan keperluan

manajerial

Menghasilkan laporan aset tetap guna mendukung data neraca dan keperluan

manajerial

Menghasilkan informasi biaya satuan untuk keperluan

manajerial

Menghasilkan informasi biaya satuan untuk keperluan

manajerial

2 TH


(6)

TERIMA KASIH

Kontak:

Direktorat Pembinaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Gedung Prijadi Praptosuhardjo I Lt. 5

Jln . Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Pusat 10710 Telp. (021) 381-2767 atau (021)3449230 psw 5632

Faks. (021) 381-2767

Laman: http://blu.djpbn.kemenkeu.go.id Surel: ppkblu@kemenkeu.go.id