Akuntansi ETAP Rumah Sakit
SAK ETAP
APLIKASI UNTUK RUMAH SAKIT
(2)
Agenda
Pendahuluan
1.
SAK ETAP
2.
Detailed PSAK ETAP
3.
Bisnis Proses Rumah Sakit
4.
Akuntansi Rumah Sakit
(3)
Standar Akuntansi ??
Laporan Keuangan bertujuan umum yang relevan dan reliable sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam
pengembilan keputusan.
• Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan keuangan yang relevan dan reliable (representational faitfullness)
• Memudahkan penyusun laporan keuangan karena ada pedoman baku sehingga meminimalkan bias dari penyusun
• Memudahkan auditor dalam mengaudit
• Memudahkan pembaca laporan keuangan untuk
menginterpretasikan dan membandingkan laporan keuangan entitas yang berbeda.
• Pengguna laporan keuangan banyak pihak sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan kepada masing-masing pengguna
3
(4)
• Memberikan infomasi – posisi keuangan,
– kinerja
– perubahan posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi
• Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah
dilakukan manajemen (
stewardship
), dan pertanggung jawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya• Memenuhi kebutuhan sebagian besar pemakai.
• Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan menyediakan informasi non keuangan.
(5)
Empat Pilar Standar Akuntansi
Indonesia
Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan
- SAK-ETAP
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK
Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan -
SAP
Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik
signifikan
- SAK-ETAP
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK
Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan -
SAP
5
IFRS hanya diadopsi PSAK
SAK ETAP diluncurkan pada tanggal 17 July 2009
Instansi Pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan PP 71 tahun 2010
(6)
SAK ETAP
• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa
akuntabilitas publik.
• Digunakan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik
signifikan
• ETAP adalah entitas yang:
– Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan – Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum
(general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal.
– Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak
terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit.
(7)
AKUNTABILITAS PUBLIK SIGNIFIKAN
• Harus menggunakan PSAK – IFRS based
• Namun, dapat menggunakan SAK ETAP jika ada regulasi yang
mengijinkan penggunaan SAK ETAP BPR sesuai dengan SE BI No.11/37/DKBU tahun 2009
7 • Karakteristik IFRS :
– IFRS menggunakan “Principles Base “ :
• Lebih menekankan pada intepretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
• Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
• Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
– Banyak menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu
kompetensi) atau menggunakan jasa penilai
– Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak
baik kuantitaif maupun kualitatif
• Karakteristik IFRS :
– IFRS menggunakan “Principles Base “ :
• Lebih menekankan pada intepretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
• Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
• Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
– Banyak menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu
kompetensi) atau menggunakan jasa penilai
– Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak
(8)
SAK – ETAP: Why?
• PSAK – IFRS based sulit diterapkan bagi perusahaan menengah kecil mengingat penentuan fair value memerlukan biaya yang tidak murah.
• PSAK – IFRS rumit dalam implementasinya seperti kasus PSAK 50 dan PSAK 55 meskipun sudah
disahkan tahun 2006 namun implementasinya
tertunda bahkan 2010 sudah keluar PSAK 50 (revisi).
• PSAK – IFRS menggunakan principle based sehingga membutuhkan banyak professional judgement.
• PSAK – IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat
(9)
SAK ETAP
(10)
Manfaat SAK ETAP
• Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan
kecil, menengah, mampu untuk
– menyusun laporan keuangannya sendiri,
– dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,
sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan usaha.
• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS
sehingga lebih mudah dalam implementasinya
• Tetap memberikan informasi yang handal dalam
(11)
SAK ETAP
•
Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan
modifikasi sesuai kondisi di Indonesia dan dibuat
lebih ringkas.
•
SAK ETAP masih memerlukan
professional
judgement
namun tidak sebanyak untuk PSAK –
IFRS.
•
Dalam beberapa hal tidak ada perubahan
signifikan dibandingkan dengan PSAK lama:
contoh PSAK 16 (1994). Namun ada beberapa hal
yang dimodifikasi dari IFRS/IAS.
(12)
IFRS for SMEs
•
IFRS for SMEs, merupakan “mini” Full IFRS
– Terdapat pengurangan opsi dan pengungkapan
– Tidak terdapat pengakuan dan pengukuran yang berbeda
dengan Full IFRS, kecuali
– “borrowing cost” dibebankan langsung dan tidak
dikapitalisasi, dan
– terdapat pengaturan mengenai “ekuitas”
• Target dari IFRS for SMEs adalah perusahaan
menengah ke bawah.
(13)
SAK ETAP
•
PSAK lama (2006) yang disederhanakan:
–
Pilihan pada alternatif standar yang lebih
sederhana
–
Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran
–
Mengurangi pengungkapan
–
Penyederhanaan
• Merupakan standar yang berdiri sendiri
secara keseluruhan (
stand alone)
13
(14)
ISI SAK ETAP
BAB ISI BAB ISI
1 Ruang Lingkup 16 Aset Tidak Berwujud
2 Konsep dan Prinsip Pervasive 17 Sewa
3 Penyajian Laporan Keuangan 18 Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
4 Neraca 19 Ekuitas
5 Laporan Laba Rugi 20 Pendapatan
6 Laporan Perubahan Ekuitas 21 Biaya Pinjaman
7 Laporan Arus Kas 22 Penurunan Nilai Aset
8 Catatan atas Laporan Keuangan 23 Imbalan Kerja 9 Kebijakan Akuntansi, Perubahan
Kebijakan Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
24 Pajak Penghasilan 10 Investasi pada Efek Tertentu 25 Mata Uang Pelaporam
11 Persediaan 26 Transaksi dalam Mata Uang Asing
12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan
(15)
Ruang lingkup
• SAK ETAP, dimaksudkan untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang:
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi
pengguna eksternal
• Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan
Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang
dalam proses pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk
sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas
asuransi,pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
• Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan SAK ETAP. Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
15
(16)
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK
ETAP
• SAK ETAP tidak mengatur pajak tangguhan
• SAK ETAP hanya menggunakan metode tidak langsung
untuk laporan arus kas.
• SAK ETAP menggunakan metode biaya untuk investasi ke
asosiasi dan menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.
• SAK ETAP tidak secara penuh menggunakan PSAK 50/55. • SAK ETAP hanya menggunakan model biaya untuk aset
tetap, aset tidak berwujud dan properti investasi. PSAK-IFRS boleh memilih model biaya atau model reavaluasi.
(17)
KDPPLK
SAK ETAP
Tujuan laporan keuangan Sama Karakteristik kualitatif laporan keuangan Sama
Unsur-unsur laporan keuangan Sama – nama berbeda
Konsep pengakuan Sama
Konsep pengukuran:
biaya historis
biaya kini
nilai realisasi bersih
nilai sekarang
Konsep pengukuran:
biaya historis
nilai wajar
Konsep pemeliharaan modal Tidak ada
Rerangka konseptual
(18)
SAK UMUM
SAK ETAP
Kepatuhan terhadap SAK Pengungkapan atas PSAK
“misleading”
Kepatuhan terhadap SAK ETAP
Komponen laporan keuangan:
Lap posisi keuangan/neraca
Lap laba rugi komprehensif
Lap perubahan ekuitas Lap arus kas
Catatan atas laporan keuangan
Komponen laporan keuangan:
Neraca
Lap laba rugi
Lap perubahan ekuitas Lap arus kas
Catatan atas laporan keuangan Tanggung jawab atas lapkeu Tidak ada
Dasar akrual & kelangsungan
usaha Sama
(19)
SAK UMUM SAK ETAP
Neraca
• Pos minimal yang disajikan banyak
• Urutan penyajian
• Pengungkapan banyak
Neraca
• Pos minimal yang disajikan lebih sedikit
• Sama
• Pengungkapan lebih sederhana Laporan laba rugi komprehensif
• Laba rugi dan pendapatan komprehensif lain
• Pos minimal
Laporan laba rugi
• Laba rugi
• Pos minimal lebih sedikit
Penyajian Laporan Keuangan (2)
19
(20)
SAK UMUM SAK ETAP
Laporan perubahan ekuitas
Pos minimal
Pengungkapan distribusi dividen
dan dividen per saham
Tidak diperkenankan
Laporan perubahan ekuitas
Pos minimal lebih sedikit
Tidak ada
Laporan perubahan ekuitas dan saldo laba dapat menggantikan lap laba rugi dan lap perubahan ekuitas
Laporan arus kas
Arus kas operasi disajikan dengan metode langsung atau tidak
langsung
Arus kas valas, bunga & dividen, pajak penghasilan, investasi pada entitas anak, ventura bersama &
Laporan arus kas
Arus kas operasi disajikan
dengan metode tidak langsung
Arus kas bunga & dividen, pajak
penghasilan, dan transaksi nonkas
(21)
SAK UMUM
SAK ETAP
Catatan atas laporan keuangan
Kebijakan akuntansi Sumber estimasi
ketidakpastian
Modal
Dividen dan informasi umum
entitas
Catatan atas laporan keuangan
Kebijakan akuntansi Sumber estimasi
ketidakpastian
Penyajian Laporan Keuangan (4)
21
(22)
SAK UMUM
SAK ETAP
Laporan keuangan konsolidasian Tidak menyusun laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan tersendiri
(lampiran dari laporan keuangan konsolidasian)
Konsolidasi entitas bertujuan khusus
(23)
SAK UMUM
SAK ETAP
Kebijakan akuntansi
Pemilihan kebijakan
akuntansi
PSAK serupa
Conceptual framework Other pronouncements,
literatur dan praktik
Dampak penerapan PSAK
yang akan berlaku
Kebijakan akuntansi
Pemilihan kebijakan
akuntansi
Bagian SAK serupa
Conceptual framework SAK umum
Other pronouncements,
literatur dan praktik
Tidak ada
Estimasi akuntansi Sama
Kesalahan Sama
Kebijakan Akuntansi, Estimasi Akuntansi
dan Kesalahan
(24)
SAK UMUM SAK ETAP
Instrumen keuangan Efek yang diperdagangkan (marketable securities)
Diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi
Tersedia untuk dijual
Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Diperdagangkan
Tersedia untuk dijual
Dimiliki hingga jatuh tempo
Maksud dan kemampuan Maksud
(25)
SAK UMUM
SAK ETAP
Biaya perolehan atau nilai realisasi neto (mana lebih rendah)
Sama FIFO dan rata-rata tertimbang Sama Persediaan pialang-pedagang
komoditi menggunakan fair value
Tidak ada Persediaan pemberi jasa Sama
Persediaan
25
(26)
SAK UMUM
SAK ETAP
Pengaruh signifikan
•Faktor kuantitatif dan kualitatif
•Hak suara potensial
Pengaruh signifikan
•Faktor kuantitatif
•Tidak ada Metode ekuitas Metode biaya Investasi pada entitas asosiasi
yang tersedia untuk dijual Tidak ada
(27)
SAK UMUM
SAK ETAP
Pengendalian bersama operasi Pengendalian bersama operasi Pengendalian bersama aset Pengendalian bersama aset Pengendalian bersama entitas
• Metode ekuitas atau proporsional konsolidasi
Pengendalian bersama entitas
• Metode biaya
Investasi pada Joint Venture
(28)
SAK UMUM
SAK ETAP
Pengendalian, termasuk entitas
bertujuan khusus Pengendalian, tidak mengatur entitas bertujuan khusus Metode ekuitas dan harus
dikonsolidasikan Metode ekuitas dan tidak dikonsolidasikan Transaksi pelepasan
kepemilikan tetapi tidak menyebabkan hilangnya pengendalian (transaksi ekuitas)
Tidak ada
(29)
SAK UMUM
SAK ETAP
Properti investasi
• Model biaya
• Model nilai wajar
Properti investasi
• Model biaya Aset tetap
• Model biaya
• Model revaluasi
Aset tetap
• Model biaya (revaluasi harus ada izin pemerintah)
Properti Investasi dan Aset Tetap
(30)
SAK UMUM
SAK ETAP
Berasal dari internal dan
eksternal Berasal dari eksternal Umur manfaat terbatas dan
tidak terbatas Umur manfaat terbatas
Goodwill Tidak ada
Model biaya dan model
revaluasi Model biaya
(31)
SAK UMUM SAK ETAP
Perjanjian sewa dan perjanjian mengandung sewa
Perjanjian sewa Klasifikasi sewa: indikator dan situasi
yang memerlukan judgment.
Sewa modal jika terjadi perpindahan risiko dan manfaat.
Klasifikasi sewa: indikator yang tidak perlu judgment: pengalihan aset
opsi beli
min 75% umur ekonomis min 90% nilai wajar
aset bersifat khusus) Jual dan sewa-balik (sale and leaseback) Tidak ada
Sewa dan sewa lanjut (lease and
sublease) Tidak ada
Sewa
31
(32)
SAK UMUM
SAK ETAP
Kewajiban diestimasi (provisi), aset kontinjensi, dan kewajiban
kontinjensi
Sama
Ekuitas Sama
Pendapatan penjualan barang dan
jasa Sama
Kewajiban Diestimasi (Provisi) dan
Kontinjensi, Ekuitas, dan Pendapatan
(33)
SAK UMUM
SAK ETAP
Biaya pinjaman dikapitalisasi Biaya pinjaman dibebankan Penurunan nilai
Instrumen keuangan:
incurred loss
Penurunan nilai
Pinjaman yang diberikan dan
piutang: expected loss (aging schedule)
Goodwill dan aset tidak
berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas
Diamortisasi
Persediaan Selisih nilai buku dan nilai
realisasi bersih
Aset lain Selisih nilai buku dan nilai
jual dikurangi dengan biaya menjual
Biaya Pinjaman dan Penurunan Nilai
33
(34)
SAK UMUM
SAK ETAP
Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja Imbalan pasca kerja,
perhitungan lebih sederhana Imbalan kerja jangka panjang
lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya Pesangon pemutusan kerja Pesangong pemutusan kerja Imbalan berbasis saham Tidak ada
(35)
SAK UMUM
SAK ETAP
Konsep pajak tangguhan
(deferred tax concept) Konsep pajak terutang (tax liability concept) Laba fiskal dan laba akuntansi Laba fiskal
Aset dan liabilitas pajak
tangguhan Utang pajak
Pajak Penghasilan
35
(36)
SAK UMUM
SAK ETAP
Mata uang pelaporan: rupiah
atau mata uang asing Mata uang pelaporan: rupiah atau mata uang asing Transaksi valas: kurs tanggal
transaksi Transaksi valas: kurs rata-rata bulanan (mingguan)
Mata Uang
Pelaporan
dan Transaksi
(37)
BISNIS PROSES RUMAH SAKIT
(38)
Karakteristik Industri
• Menyediakan jasa pelayanan kesehatan bagi masyarakat, diantaranya berupa jasa
• pemeriksaan dan perawatan dokter, jasa pelayanan laboratorium, dan farmasi.
• Perusahaan penyelenggara jasa kesehatan (Rumah Sakit) selain berusaha mendapatkan aliran kas masuk untuk mencukupi
kebutuhan membayar jasa para dokter dan tenaga medis lainnya, pemakaian dan perawatan peralatan laboratorium dan medis,
dan kebutuhan lainnya, sekaligus memiliki peran sosial yang
dapat diwujudkan melalui berbagai program yang ditetapkan oleh manajemen dan sesuai dengan peraturan pemerintah.
• Sumber-sumber utama pendapatan perusahaan diantaranya berasal dari jasa pelayanan medis, jasa penunjang lainnya, dan jasa dokter.
(39)
Karakteristik BLU Rumah Sakit
• BLU rumah sakit bertujuan meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat ddengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan
prinsip efisiensi dan produktivitas, dan penerapan praktik bisnis yang etis dan sehat, serta tidak semata-mata
mencari keuntungan.
• BLU rumah sakit merupakan unit pelaksana teknis
Kementerian Kesehatan yang diberi tugas dan wewenang untuk menyelenggarakan kegiatan jasa pelayanan,
pendidikan, penelitian, dan pengembangan serta usaha lain dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat.
39
Kemenkes Kemenkes
(40)
Risiko Usaha
•
Risiko Malpraktik
•
Kehilangan Tenaga Medik
•
Kebijakan Pemerintah
•
Nilai tukar
•
Pemogokan karyawan
•
Leverage
(41)
Karakteristik Rumah Rakit
•
Tidak sekedar mencari keuntungan namun ada aspek
sosial dan pelayanan kepada masyarakat –
tergantung jenis rumah sakit dan sumber pendanaan
rumah sakit
•
Manajemen rumah sakit dinominasi oleh para dokter.
•
Kompleksitas manajemen rumah sakit menjadi tinggi
dengan bentuk pelayanan yang beragam dan sistem
pembayaran yang beragam. Misalnya dengan
asuransi, penggantian perusahaan, dll.
•
Teknologi informasi yang mendukung pelayanan
rumah sakit namun pada sisi lain tetap harus dijaga
kerahasiaan data pasien.
(42)
Kepemilikan dan Bentuk Rumah
Sakit
•
Perusahaan terbuka dimiliki oleh investor.
PT. Siloam International Hospital Tbk.; PT.
Sarana Meditama Metropolitan Tbk (RS
Omni).
•
Perusahaan PT. Rumah Sakit Pelni. PT.
Pertamedika (RS Pertamina)
•
Rumah sakit milik pemerintah pusat
RSCM (BLU)
(43)
AKUNTANSI RUMAH SAKIT
(44)
Akuntansi Rumah Sakit
STANDAR MANA
YANG
DIGUNAKAN ??
PSA
K
PSAK
&
PSAK
45
SAK
ETAP
SAK
ETAP
&
PSAK
45
PSA
P
Akuntabilitas publik signifikan
(45)
Pedoman Akuntansi Rumah Sakit
•
Menggunakan PSAK atau SAK ETAP sebagai dasar
penyusunan pedoman akuntansi, tidak ada standar
khusus industri.
•
Lampiran 03 SE-02/PM/2002 – Pedoman Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau
Perusahaan Publik – Industri Rumah Sakit berlaku
untuk emiten perusahaan rumah sakit.
– Pendahuluan
– Karakterstik usaha perumahasakitan
– Penyajian dan pengungkapan LK (pedoman umum, komponen
laporan keuangan dan pedoman pengungkapan
– Ilustrasi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan
Ekuitas, Laporan Arus kas dan Catatan atas laporan keuangan
45
Menggunakan acuan PSAK sebelum 2002
(46)
Pedoman Akuntansi Rumah Sakit –
BLU&D
•
Keputusan Menteri Kesehatan RI No
1981/MENKES/SK/2010 – Pedoman Akutansi
Badan Layanan Umum Rumah Sakit.
•
Acuan yang digunakan untuk menyusun laporan
keuangan adalah PSAK dan pelaporan
menggunakan PSAK 45.
•
Untuk beberapa BLUD tidak menyebutkan secara
jelas, namun ada yang mengarahkan
menggunakan ETAP atau SAP, namun tetap
menggunakan PSAK 45 untuk pelaporan.
(47)
Pedoman Umum
• Tujuan laporan keuangan
• Tanggung Jawab atas Laporan
keuangan – manajemen / pimpinan rumah sakit
• Komponen laporan keuangan • Bahasa Laporan Keuangan -
Indonesia
• Mata uang pelaporan – rupiah • Kebijakan Akuntansi
• Penyajian
• Tujuan laporan keuangan
• Tanggung Jawab atas Laporan
keuangan – manajemen / pimpinan rumah sakit
• Komponen laporan keuangan • Bahasa Laporan Keuangan -
Indonesia
• Mata uang pelaporan – rupiah • Kebijakan Akuntansi
• Penyajian
47
Bapepam Bapepam
•
Konsistensi penyajian
•
Materialitas dan
Agregasi
•
Saling hapus
•
Periode pelaporan
•
Penyajian secara wajar
•
Informasi komparatif –
naratif jika relevan
•
Laporan Keuangan
(48)
Tujuan Laporan Keuangan
•
Laporan Keuangan bertujuan untuk
menyediakan informasi yang bermanfaat
bagi pihak-pihak yang berkepentingan
(pengguna laporan keuangan) dalam
pengambilan keputusan ekonomi yang
rasional
•
Laporan Keuangan juga merupakan
sarana pertanggungjawaban manajemen
atas penggunaan sumber daya yang
(49)
Laporan Keuangan
•
NERACA
•
LAPORAN LABA RUGI
•
LAPORAN
PERUBAHAN EKUITAS
•
LAPORAN ARUS KAS
•
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN
49
•
NERACA
•
LAPORAN
AKTIVITAS/OPERASI
•
LAPORAN PERUBAHAN
ASET BERSIH
•
LAPORAN ARUS KAS
•
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN
• LAPORAN POSISI KEUANGAN
• LAPORAN LABA RUGI & PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN
• LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS • LAPORAN ARUS KAS
• CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
ETAP ETAP ETAP BLU ETAP BLU PSAK PSAK
(50)
Neraca
•
Tujuan utama neraca adalah untuk menyediakan
informasi tentang posisi keuangan meliputi aset,
kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.
•
Informasi dalam neraca digunakan bersama-sama
dengan informasi yang diungkapkan dalam laporan
keuangan lainnya sehingga dapat membantu para
pengguna laporan keuangan untuk menilai:
a) Kemampuan rumah sakit dalam memberikan jasa pelayanan kesehatan secara berkelanjutan;
b) Likuiditas dan solvabilitas; dan c) Kebutuhan pendanaan eksternal.
(51)
Laporan Aktivitas
• Tujuan Utama Laporan Aktivitas menyediakan informasi
mengenai:
a. Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat ekuitas;
b. Hubungan antar transaksi dan peristiwa lain; dan c. Bagaimana penggunaan sumber daya dalam
pelaksanaan berbagai program atau jasa.
• Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama
dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para pengguna laporan keuangan untuk:
a. Mengevaluasi kinerja dalam suatu periode;
b. Menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan organisasi dalam memberikan jasa;
c. Menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajemen; dan
d. Menilai rentabilitas. 51
Kemenkes Kemenkes
(52)
Laporan Arus Kas
•
Tujuan utama laporan arus kas adalah
menyediakan informasi mengenai sumber,
penggunaan, perubahan kas dan setara kas
selama periode akuntansi serta saldo kas dan
setara kas pada tanggal pelaporan. Arus kas
dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi,
dan pendanaan.
•
Informasi laporan arus kas digunakan
bersama-sama dengan informasi yang diungkapkan dalam
laporan keuangan lainnya sehingga dapat
membantu para pengguna untuk menilai:
a. kemampuan rumah sakit dalam menghasilkan kas dan setara kas;
(53)
Catatan atas Laporan Keuangan
•
Tujuan utama Catatan atas Laporan Keuangan
adalah memberikan penjelasan dan analisis atas
informasi yang ada di Neraca, Laporan Aktivitas,
Laporan Arus Kas, dan informasi tambahan
lainnya sehingga para pengguna mendapatkan
pemahaman yang paripurna atas laporan
keuangan.
•
Informasi dalam Catatan atas Laporan Keuangan
mencakup antara lain:
a. Pendahuluan;
b. Kebijakan akuntansi;
c. Penjelasan atas pos-pos neraca;
d. Penjelasan atas pos-pos laporan aktivitas; e. Penjelasan atas pos-pos laporan arus kas; f. Kewajiban kontinjensi; dan
g. Informasi tambahan serta pengungkapan lainnya. 53
Kemenkes Kemenkes
(54)
CALK– Kebijakan akuntansi
•
Menyatakan standar mana yang digunakan untuk
menyusun laporan keuangan PSAK, SAK ETAP
atau PSAP.
•
Kebijakan akuntansi untuk masing-masing
komponen utama aset, liabilitas, pendapatan dan
beban.
•
Kebijakan untuk masing-masing komponen
merujuk pada ketentuan dalam masing-masing
item.
•
Kebijakan berisikan penjelasan bagaimana
(55)
Catatan atas Laporan Keuangan
•
Laporan keuangan BLU rumah sakit disertai
dengan lampiran:
a. Analisis laporan keuangan yang terdiri dari:
Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio
Solvabilitas, Rasio Rentabilitas;
b. Laporan aktivitas yang disajikan secara
komparatif antara proyeksi sebagaimana
tercantum dalam RBA dengan realisasi
periode berjalan;
c. BLU rumah sakit dapat menyajikan lampiran
lain sesuai kebutuhan.
55
Kemenkes Kemenkes
(56)
Keterbatasan Laporan Keuangan
• Bersifat historis yang menunjukkan transaksi dan peristiwa
yang telah lampau;
• Bersifat umum, baik dari sisi informasi maupun manfaat
bagi pihak pengguna.
• Tidak luput dari penggunaan berbagai pertimbangan dan
taksiran;
• Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.
• Lebih menekankan pada penyajian transaksi dan peristiwa
sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya (formalitas); dan
• Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat
digunakan sehingga menimbulkan variasi dalam
(57)
Aset
• Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh BLU rumah
sakit sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh BLU rumah sakit.
• Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset
adalah potensi dari aset tersebut untuk memberikan
sumbangan, baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada rumah sakit.
57
Aset Lancar
Kas dan setara kas Investasi jangka
pendek
Piutang pelayanan Piutang lain-lain Persediaan
Uang Muka
Aset Lancar
Kas dan setara kas Investasi jangka
pendek
Piutang pelayanan Piutang lain-lain Persediaan
Uang Muka
Aset Tetap
Tanah
Gedung dan Bangunan Peralatan dan Mesin Jalan, Irigasi dan
Jaringan
Konstruksi dalam
Perngerjaa
Jumlah aset tetap Akumulasi Penyusunan
Aset Tetap
Tanah
Gedung dan Bangunan Peralatan dan Mesin Jalan, Irigasi dan
Jaringan
Konstruksi dalam
Perngerjaa
Jumlah aset tetap Akumulasi Penyusunan
Aset
Aset
Aset Lainnya
Aset kerjasama
operasi
Aset sewa Aset tak
berwujud
Aset lain-lain
Aset Lainnya
Aset kerjasama
operasi
Aset sewa Aset tak
berwujud
(58)
Aset
•
Transaksi terkait kewajiban
– Pembelian aset
– Penurunan nilai piutang – Pemakaian persediaan
– Penurunan nilai persediaan – Depresiasi
(59)
Kewajiban
• Kewajiban adalah utang rumah sakit masa kini yang timbul
dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya rumah sakit yang mengandung manfaat ekonomi.
• Kewajiban jangka pendek diselesaikan kurang dari satu
tahun.
• Kewajiban jangka panjang diselesaikan lebih dari satu
tahun.
59
Kewajiban Jangka Pendek
Utang usaha Utang pajak
Biaya yang masih harus
dibayar
Pendapatan diterima
dimuka
Bagian lancar utang
jangka panjang
Utang jangka pendek
lainnya
Kewajiban Jangka Pendek
Utang usaha Utang pajak
Biaya yang masih harus
dibayar
Pendapatan diterima
dimuka
Bagian lancar utang
jangka panjang
Utang jangka pendek
lainnya
Aset
Aset
Kewajiban Jangka Pendek
• Kredit investasi
• Pinjaman jangka panjang dari
lembaga keuangan
Kewajiban Jangka Pendek
• Kredit investasi
• Pinjaman jangka panjang dari
(60)
Kewajiban
•
Transaksi terkait kewajiban
– Utang usaha – pengadaan persediaan / aset tetap – Penerimaan uang muka pasien / jaminan pemerintah – Penerimaan uang muka untuk sewa dibayar dimuka – Beban yang masih harus dibayar
– Utang gaji – pembayaran gaji – Utang pajak – pembayaran gaji
– Reklasifikasi kewajiban jangka panjang menjadi jangka
pendek
(61)
Ekuitas
• Ekuitas adalah hak residual atas aset rumah sakit setelah
dikurangi semua kewajiban;
• Ekuitas adalah sumber daya yang penggunaannya tidak
dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang atau hasil operasional rumah sakit.
• Ekuitas sebagai bagian dari pemilik (pemerintah) harus
dilaporkan sedemikian rupa, sehingga memberikan
informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standar akuntansi.
61
Kewajiban Jangka Pendek
Ekuitas Awal
Surplus defisit tahun lalu Surplus defisit tahun
berjalan
Ekuitas Donasi
Kewajiban Jangka Pendek
Ekuitas Awal
Surplus defisit tahun lalu Surplus defisit tahun
berjalan
Ekuitas Donasi
Ekuitas
Ekuitas
(62)
Ekuitas
•
Transaksi terkait ekuitas
– Setoran modal – Tambahan modal – Tambahan donasi – Revaluasi aset tetap – Jurnal penutup
(63)
Pendapatan
• Pendapatan (revenues)
adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal selama suatu periode, yang mengakibatkan kenaikan ekuitas.
• Penghasilan (income) adalah
kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk arus masuk/penambahan aset
atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanam modal
(penyumbang). 63
Pendapatan Usaha dan
jasa layanan
Pendapatan usaha rawat
jalan
Pendapatan usaha rawat
darurat
Pendapatan usaha rawat
inap
Hibah
Pendapatan APBN
Pendapatan usaha lainnya Keuntungan penjualan
aset non lancar
Pendapatan investasi Pendapatan Usaha dan
jasa layanan
Pendapatan usaha rawat
jalan
Pendapatan usaha rawat
darurat
Pendapatan usaha rawat
inap
Hibah
Pendapatan APBN
Pendapatan usaha lainnya Keuntungan penjualan
aset non lancar
Pendapatan investasi
Pendapatan
Pendapatan
(64)
Pendapatan
• Komponen pendapatan dipengaruhi oleh kegiatan utama
usaha rumah sakit tersebut.
• Ada beberapa rumah sakti memunculkan komponen
pendapatan yang lain seperti:
– Farmasi
– Penunjang medis
– Selisih kapitasi – selisih antara iuran yang diterima dengan pelayanan yang diberikan.
– Umum
• Standar tidak memberikan acuan dan pedoman jenis
(65)
Pendapatan
• Pendapatan usaha dari jasa layanan diakui ketika hasil
suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat
diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal neraca.
• Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan andal bila
seluruh kondisi berikut ini dipenuhi:
– Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;
– Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan;
– Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal; dan
– Beban yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal;
• Pengungkapan: Rincian jenis pendapatan pada catatan
atas laporan keuangan
(66)
Beban
• Beban adalah penurunan
manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam
bentuk arus keluar kas atau berkurangnya aset atau
terjadinya kewajiban yang mengkibatkan penurunan ekuitas.
• Beban diakui pada saat
timbulnya beban tersebut
sebesar jumlah yang digunakan untuk pelayanan rumah sakit, jumlah yang telah dibayar,
jumlah yang harus dibayarkan jumlah yang diestimasi atau sebesar jumlah yang
Beban layanan Beban umum dan
administrasi
Beban lainnya
Rugi penjualan aset non
lancar
Kerugian penurunan nilai Kerugian lainnya
Beban layanan Beban umum dan
administrasi
Beban lainnya
Rugi penjualan aset non
lancar
Kerugian penurunan nilai Kerugian lainnya
Beban
Beban
(67)
NERACA RSUD “X”
PER 31 DESEMBER 2011 dan 2012
ASET 2011 2012 Kenaikan/
penuruna n
%
ASET LANCAR xxx xxx xxx
ASET TETAP xxx xxx xxx
ASET KSO
ASET LAINNYA
TOTAL ASET XXX XXX XXX
KEWAJIBAN xxx xxx xxx
KEWAJIBAN JANGKA PENDEL xxx xxx xxx KEWAJIBAN JANGKA PANJANG xxx xxx xxx TOTAL KEWAJIBAN xxx xxx xxx
EKUITAS xxx xxx xxx
TOTAL KEWAJIBAN + EKUITAS XXX XXX XXX
(68)
RSUD “X” AKUN NERACA
ASET 2011 2012 Kenaikan/
penuruna n
%
ASET LANCAR xxx xxx xxx
Kas dan Setara Kas xxx xxx xxx Investasi jangka pendek xxx xxx xxx Piutang pelayanan xxx xxx xxx Piutang lain-lain xxx xxx xxx
Persediaan xxx xxx xxx
Uang Muka xxx xxx xxx
Biaya dibayar di muka xxx xxx xxx
(69)
AKUN Neraca RSUD “X”
ASET 2011 2012 Kenaikan/
penuruna n
%
ASET TETAP xxx xxx xxx
Tanah xxx xxx xxx
Gedung dan Bangunan xxx xxx xxx Peralatan dan Mesin xxx xxx xxx Jalan, jaringan xxx xxx xxx Aset tetap lain xxx xxx xxx Konstruksi dalam pengerjaan xxx xxx xxx JUMLAH ASET TETAP xxx xxx xxx Akumulasi penyusutan xxx xxx xxx NILAI BUKU ASET TETAP xxx xxx xxx
Aset KSO xxx xxx xxx
Aset lain-lain xxx xxx xxx
(70)
AKUN Neraca RSUD “X”
KEWAJIBAN 2011 2012 Kenaikan/
penuruna n
%
Kewajiban Jangka pendek xxx xxx xxx Hutang Usaha xxx xxx xxx Hutang Pajak xxx xxx xxx Biaya yang masih harus
dibayar xxx xxx xxx
Pendapatan diterima di muka
xxx xxx xxx Bagian lancar utang
jangka panjang xxx xxx xxx
Hutang jangka pendek lainnya
xxx xxx xxx
(71)
Lanjutan AKUN Neraca RSUD “X”
EKUITAS 2011 2012 Kenaikan/
penuruna n
%
Ekuitas Awal xxx xxx xxx Surplus /Defisit tahun lalu xxx xxx xxx Surplus/Defisit tahun berjalan xxx xxx xxx Ekuitas Donasi xxx xxx xxx
JUMLAH EKUITAS xxx xxx xxx
(72)
LAPORAN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
%
PENDAPATAN xxx xxx xxx
PENDAPATAN USAHA JASA LAYANAN xxx xxx xxx HIBAH/DONASI/SUMBANGAN NON
PEMERINTAH xxx xxx xxx
PENDAPATAN APBN/APBD xxx xxx xxx PENDAPATAN USAHA LAINNYA xxx xxx xxx
TOTAL PENDAPATAN XXX XXX XXX
BEBAN
BEBAN LAYANAN xxx xxx xxx
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI xxx xxx xxx
BEBAN LAINNYA xxx xxx xxx
TOTAL BEBAN XXX XXX XXX
(73)
AKUN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
%
PENDAPATAN xxx xxx xxx
PENDAPATAN USAHA JASA
LAYANAN xxx xxx xxx
Pendapatan Usaha Rawat
Jalan xxx xxx xxx
Pendapatan Usaha Rawat
Inap xxx xxx xxx
Pendapatan Usaha Rawat
Darurat xxx xxx xxx
HIBAH/DONASI/SUMBANGAN
NON PEMERINTAH xxx xxx xxx
PENDAPATAN APBN/APBD xxx xxx xxx Operasional xxx xxx xxx Investasi xxx xxx xxx PENDAPATAN USAHA LAINNYA xxx xxx xxx TOTAL PENDAPATAN xxx xxx xxx
(74)
AKUN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
%
BEBAN xxx xxx xxx
BEBAN LAYANAN xxx xxx xxx
Beban Pegawai xxx xxx xxx Beban pemakaian
bahan/persediaan xxx xxx xxx Beban Jasa Layanan xxx xxx xxx Beban Pemeliharaan xxx xxx xxx Beban Langganan Daya dan
Jasa xxx xxx xxx
(75)
AKUN OPERASI RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
%
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
xxx xxx xxx Beban Pegawai xxx xxx xxx Beban Administrasi
Perkantoran xxx xxx xxx
Beban Pemeliharaan xxx xxx xxx Beban Langganan Daya dan
Jasa xxx xxx xxx
Beban Penyusutan xxx xxx xxx Beban Amortisasi xxx xxx xxx Beban Promosi xxx xxx xxx Beban Premi Asuransi xxx xxx xxx Beban Penyisihan Kerugian
Piutang xxx xxx xxx
Beban Umum dan Administrasi lain
xxx xxx xxx TOTAL BEBAN UMUM &
ADMINISTRASI XXX XXX XXX
(76)
LAPORAN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/
penurunan % ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx
ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx
ARUS KAS NETTO DR AKT OPERASI xxx xxx xxx ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI XXX XXX XXX
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx
ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx
ARUS KAS NETTO DR AKT INVESTASI xxx xxx xxx ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx
ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx
(77)
AKUN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
%
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
xxx xxx xxx
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx
Penerimaan Usaha dan jasa
layanan xxx xxx xxx
Penerimaan Hibah xxx xxx xxx Penerimaan APBN/APBD xxx xxx xxx Penerimaan kas lainnya xxx xxx xxx ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx Belanja Pegawai xxx xxx xxx Belanja barang xxx xxx xxx Penyetoran ke Kas negara xxx xxx xxx Belanja lain-lain xxx xxx xxx
(78)
AKUN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
%
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI xxx xxx xxx
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx
Hasil Penjualan Aset Tetap xxx xxx xxx Perolehan Aset Lainnya xxx xxx xxx ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx Perolehan Aset Tetap xxx xxx xxx Perolehan Aset Tetap lainnya xxx xxx xxx
(79)
AKUN ARUS KAS RSUD “x” TAHUN 2010 DAN 2011
2011 2012 Kenaikan/ penuruna n
%
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN xxx xxx xxx
ARUS KAS MASUK xxx xxx xxx
Perolehan Pinjaman xxx xxx xxx ARUS KAS KELUAR xxx xxx xxx Pembayanan Pokok Pinjaman xxx xxx xxx
(80)
(81)
Ruang lingkup
•
SAK ETAP, dimaksudkan untuk digunakan
oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(ETAP), yaitu entitas yang:
• Tidak memiliki akuntabilitas publik
signifikan; dan
• Menerbitkan laporan keuangan untuk
tujuan umum bagi pengguna eksternal
81
BAB1 Ruang Lingkup
(82)
Ruang lingkup
•
Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan jika:
– Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau
sedang dalam proses pengajuan pernyataan
pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
– Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk
sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau pedagang efek, dana
pensiun, reksa dana dan bank investasi.
•
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik
signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika
otoritas
berwenang
membuat
regulasi
BAB1Ruang Lingkup
(83)
Apakah memiliki akuntabilitas
publik?
•
Perusahaan kecil yang memiliki saham di pasar
modal.
•
Perusahaan manufaktur besar (bukan emiten).
•
Bank umum besar (bukan emiten).
•
Entitas yang bisnis satu-satunya adalah
pendapatan bunga atas uang yang dipinjamkan
kepada nasabah. Entitas ini memperoleh semua
dana dari seorang pemilik yang milyuner.
(84)
Konsep dan Prinsip Pervasif
• Konsep dan prinsip pervasif merupakan KDPPLK (Kerangka Dasar Penyajian dan Pengukuran LK) untuk ETAP
• Tujuan Laporan Keuangan
• Karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan
– Dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, keseimbangan antara biaya dan manfaat
• Posisi keuangan: aset, kewajiban, ekuitas,
• Kinerja keuangan: pendapatan dan beban
• Pengakuan : probabilitas manfaat ekonomi masa depan dan keandalan pengukuran
• Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan : biaya historis dan nilai wajar
• Prinsip pengakuan dan pengukuran berpengaruh luas (Pervasif) : BAB 2
Konsep dan Prinsip Pervasive
(85)
Laporan keuangan untuk tujuan
umum
•
Laporan keuangan yang ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar
pengguna laporan keuangan, misalnya:
− pemegang saham,
− kreditor,
− pekerja,
− masyarakat dalam arti luas
85
BAB 2 Konsep
dan Prinsip Pervasive
(86)
Penyajian laporan keuangan
• Penyajian wajar
• Kepatuhan terhadap SAK ETAP • Kelangsungan usaha
• Frekuensi pelaporan
• Penyajian yang konsisten • Informasi komparatif
• Materialitas dan agregasi • Laporan keuangan lengkap • Identifikasi laporan keuangan
BAB 3 Penyajian
Laporan Keuangan
(87)
Penyajian Laporan Keuangan
•
Penyajian wajar posisi keuangan, kinerja
keuangan dan arus kas.
•
Entitas yang menggunakan SAK ETAP harus
secara eksplisit menyatakan secara penuh atas
kepatuhan terhadap SAK ETAP dalam catatan
laporan keuangan.
•
Entitas harus menilai kelangsungan usaha pada
saat menyusun laporan keuangan
•
Entitas menyajikan laporan keuangan minimal
satu kali dalam setahun.
•
Informasi komparatif dengan periode sebelumnya
•
Pos-pos yang material disajikan terpisah.
(88)
Penyajian Konsisten
•
Penyajian dan klasifikasi pos-pos harus konsisten,
kecuali
:
– Terjadi perubahan signifikan operasi entitas atau
perubahan tersebut menghasilkan penyajian yang lebih andal dan relevan.
– SAK ETAP mensyaratkan perubahan penyajian
•
Reklasifikasi harus dilakukan retrospektif, kecuali
tidak praktis dapat secara prospektif.
•
Jika prospektif: diungkapkan sifat reklasifikasi dan
(89)
Penyajian laporan keuangan
•
Laporan keuangan lengkap
− Neraca (Bab 4)
− Laporan laba rugi (Bab 5)
− Laporan perubahan ekuitas (Bab 6)
− Laporan arus kas (Bab 7)
− Catatan atas laporan keuangan (Bab 8)
(90)
Penyajian
•
Jika entitas hanya mengalami perubahan ekuitas
yang berasal dari
• laba rugi,
• pembayaran dividen,
• koreksi kesalahan periode lalu dan
• perubahan kebijakan akuntansi
•
maka entitas dapat menyajikan
Laporan laba rugi
dan saldo laba
sebagai pengganti Laporan laba
(91)
Laporan Keuangan
• Neraca
– Kewajiban
• Laporan laba rugi
• Laporan perubahan
ekuitas
• Laporan arus kas
• Catatan atas laporan
keuangan
• Laporan posisi keuangan (neraca)
– Liabilitas
• Laporan laba rugi komprehensif
• Laporan perubahan ekuitas • Laporan arus kas
• Catatan atas laporan keuangan
SAK ETAP
PSAK 1 (Revisi 2009)
(92)
Penyajian Laporan Keuangan
• Identifikasi secara jelas setiap komponen laporan
keuangan.
• Informasi berikut, jika perlu, pada setiap halaman: – Nama entitas pelapor dan perubahan dalam nama
tersebut sejak laporan periode terakhir
– Tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan, mana
yang lebih tepat bagi setiap komponen laporan keuangan;
– Mata uang pelaporan, seperti didefinisikan dalam Bab 25 Mata
Uang Pelaporan;
– Pembulatan angka yang digunakan dalam penyajian laporan
keuangan.
• Catatan laporan keuangan:
(93)
Neraca
•
Penyajian
–
Klasifikasi aset lancar dan aset tidak
lancar
–
Klasifikasi kewajiban jangka pendek dan
kewajiban jangka panjang
•
Kecuali jika memberikan informasi
yang andal dan relevan dapat
berdasarkan likuiditas
93
BAB 4 Neraca
(94)
Neraca
• Menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal
tertentu.
• Minimal mencakup pos-pos:
– kas dan setara kas,
– piutang usaha dan piutang lain-lain,
– persediaan,
– properti investasi,
– aset tetap,
– aset tidak berwujud,
– utang usaha dan utang lainnya,
– aset dan kewajiban pajak,
– kewajiban diestimasi
(95)
Aset Lancar
•
Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar
jika:
–
diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk
dijual atau digunakan, dalam jangka waktu siklus
operasi normal entitas;
–
dimiliki untuk diperdagangkan;
–
diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu
12 bulan setelah akhir periode pelaporan; atau
–
berupa kas atau setara kas, kecuali jika dibatasi
penggunaannya dari pertukaran atau digunakan
untuk menyelesaikan kewajiban setidaknya 12
bulan setelah akhir periode pelaporan.
•
Aset lainnya diklasifiaksikan tidak lancar
(96)
Kewajiban Jangka Pendek
Entitas mengklasifikasikan kewajiban sebagai
kewajiban jangka pendek jika:
diperkirakan akan diselesaikan dalamjangka
waktu siklus normal operasi entitas;
dimiliki untuk diperdagangkan;
kewajiban akan diselesaikan dalamjangka waktu
12 bulan setelah akhir periode pelaporan; atau
entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk
menunda penyelesaian kewajiban setidaknya 12
bulan setelah akhir periode pelaporan.
(97)
Informasi disajikan di Neraca atau
CALK
•
kelompok aset tetap;
•
jumlah piutang usaha, piutang dari
pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa,
pelunasan dipercepat dan jumlah lainnya;
•
Rincian persediaan
•
Kewajiban imbalan kerja dan kewajiban
diestimasi lainnya
(98)
Contoh Klasifikasi Aset dan Kewajiban
• Aset lancar
– Kas dan setara kas
– Piutang usaha
– Persediaan
– Biaya dibayar dimuka
– Pajak dibayar dimuka
• Aset tidak lancar
– Properti investasi
– Aset tetap
– Aset tidak berwujud
• Kewajiban jangka pendek
– Utang bank jangka
pendek
– Utang usaha
– Utang pajak
– Biaya yang masih harus
dibayar
• Kewajiban jangka panjang
– Utang bank jangka
(99)
Ekuitas
•
Ekuitas terdiri dari:
• Modal disetor
• Tambahan modal disetor
• Saldo laba
• Pendapatan dan beban yang langsung diakui ke ekuitas
•
Entitas yang berbentuk PT, juga
mengungkapkan:
• jumlah modal dasar
• jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh
• nilai nominal saham
• ikhtisar perubahan jumlah saham beredar
(100)
Laporan Laba Rugi
•
Menyajikan laporan laba rugi suatu periode
tertentu yang menunjukan kinerja keuangan
selama periode tersebut.
•
Pos minimal:
•
Pendapatan
•
beban keuangan
•
bagian laba atau rugi investasi (metode
ekuitas)
•
beban pajak
BAB 5 Laporan Laba Rugi
(1)
(2)
Akuntansi
AKUNTANS
I
PENGIDENTIFIKASI
AN
PENCATATAN
PELAPORAN
(3)
(4)
Siklus transaksi di Rumah Sakit
• Siklus pendapatan terkait dengan pemberian jasa pelayananrumah sakit kepada pasien atau pihak lain dan penerimaan pembayaran pasien atau tagihan dari pihak lain.
• Siklus pengeluaran terkait dengan pengadaan barang dan/atau jasa dari pihak lain dan pelunasan utang dan kewajibannya.
• Siklus produksi/pelayanan terkait dengan transformasi
sumber daya rumah sakit menjadi jasa pelayanan rumah sakit. • Siklus keuangan terkait dengan perolehan dan pengelolaan
capital fund (dana modal), seperti modal kerja (sumber dana kas atau dana likuid lainnya) dan sumber dana jangka panjang • Siklus pelaporan keuangan tidak terkait dengan siklus operasi
(operating cycle) sebagaimana empat siklus pertama di atas. Siklus ini memperoleh data operasi dan akuntansi dari siklus yang lain dan memprosesnya menjadi laporan keuangan
sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.
(5)
Chart of Account
•
Proses akuntansi dimulai dengan penyusunan Bagan Akun
(Chart of Account/COA)
•
Chart of Account adalah daftar kode yang digunakan untuk
mengklasifikasikan transaksi yang terjadi dalam organisasi
•
Tujuan pengkodean akun adalah untuk memudahkan
pencatatan, pemrosesan informasi dan pelaporan
keuangan.
•
Kode akun harus disusun secara sistematis, sesuai dengan
kaidah-kaidah ilmu akuntansi, serta mengacu pada stuktur
untuk membangun suatu sistem akuntansi
•
Setiap kode dalam suatu akun mempunyai makna dan
(6)