APLIKASI PROSEDUR PERAWATAN PROSTODONTIK PADA PRAKTIK DOKTER GIGI UMUM DI KOTA MEDAN

APLIKASI PROSEDUR PERAWATAN PROSTODONTIK PADA PRAKTIK DOKTER GIGI UMUM DI KOTA MEDAN

  SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

  Oleh: WILDAN HUMAIRAH

  NIM: 090600020

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

  Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Prostodonsia Tahun 2015

  Wildan Humairah Aplikasi Prosedur Perawatan Prostodontik pada Praktik Dokter Gigi Umum di

  Kota Medan xx + 157 halaman Kehilangan gigi yang terjadi dapat dirawat dengan melakukan perawatan prostodontik. Pada dasarnya prosedur perawatan prostodontik baik pada pembuatan gigitiruan penuh (GTP), gigitiruan sebagian lepasan (GTSL) maupun gigitiruan cekat (GTC) telah diajarkan sesuai kurikulum yang ditetapkan oleh fakultas kedokteran gigi, namun sebagian besar dokter gigi tidak mengaplikasikan seluruh rangkaian prosedur perawatan yang diajarkan selama masa pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aplikasi prosedur perawatan prostodontik (GTP, GTSL dan GTC), mengetahui masalah yang dihadapi oleh dokter gigi dalam melaksanakan prosedur perawatan serta mengetahui persentase jenis perawatan prostodontik yang dilakukan pada praktik dokter gigi umum di Kota Medan. Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh dokter gigi umum yang praktik di Kota Medan. Cara sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 40 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan mengunjungi responden dan dicatat pada kuesioner yang telah disediakan. Analisis data dilakukan secara deskriptif yaitu dihitung dalam bentuk persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik dokter gigi umum yang melakukan perawatan prostodontik di Kota Medan paling banyak pada kelompok usia responden 26-35 tahun, jenis kelamin perempuan, lama praktik

  ≤ 10 tahun, berasal dari lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan dengan tahun tamat

  ≤ 2006. Dokter gigi umum di Kota Medan tidak mengaplikasikan seluruh prosedur perawatan prostodontik yang telah mereka pelajari selama masa pendidikan, baik prosedur perawatan GTP, prosedur perawatan GTSL maupun prosedur perawatan GTC. Pemeriksaan radiografik merupakan tahap prosedur yang diaplikasikan dengan persentase terendah pada perawatan GTP dan GTSL, sedangkan pemasangan sementara GTC merupakan tahap prosedur yang diaplikasikan dengan persentase terendah oleh dokter gigi umum di Kota Medan. Dokter gigi umum mengalami permasalahan dengan persentase terbesar dalam mengaplikasikan perawatan GTP. Adapun prosedur pemeriksaan radiografik merupakan tahap prosedur dengan persentase permasalahan terbesar dalam mengaplikasikan perawatan GTP, sedangkan prosedur border molding pada sendok cetak fisiologis merupakan tahap prosedur dengan persentase permasalahan terbesar dalam mengaplikasikan perawatan GTSL. Prosedur pemasangan sementara merupakan tahap prosedur dengan persentase permasalahan terbesar dalam mengaplikasikan perawatan GTC. Keterbatasan waktu, biaya serta cenderung merasa tidak perlu mengaplikasikan prosedur tertentu merupakan jenis permasalahan yang paling sering dihadapi oleh dokter gigi dalam mengaplikasikan tahap prosedur perawatan GTP, GTSL maupun GTC. Persentase perawatan prostodontik terbesar pada praktik dokter gigi umum di Kota Medan dari tahun 2010 hingga 2012 adalah perawatan GTSL resin akrilik dengan persentase 35,16% (2010), 28,61% (2011) dan 25,95% (2012). Daftar Rujukan : 38 (1985-2014)

APLIKASI PROSEDUR PERAWATAN PROSTODONTIK PADA PRAKTIK DOKTER GIGI UMUM DI KOTA MEDAN

  SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

  Oleh: WILDAN HUMAIRAH

  NIM: 090600020

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

PERNYATAAN PERSETUJUAN

  Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi Medan, 9 April 2015

  Pembimbing: Tanda tangan Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D.,Sp.Pros (K) NIP: 19480831 197902 1 002

TIM PENGUJI SKRIPSI

  Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji Pada tanggal 9 April 2015

TIM PENGUJI

  KETUA : Syafrinani, drg., Sp. Pros (K) ANGGOTA : 1. Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D.,Sp.Pros (K)

  2. Ricca Chairunnisa, drg., Sp. Pros

  3. Putri Welda Utami Ritonga, drg., MDSc

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini telah selesai disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

  Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada kedua orang tua tercinta yaitu Ayahanda H. Kamaruddin SE dan Ibunda Dra. Hj. Siti Zulfah M.Hum yang telah membesarkan serta memberikan kasih sayang, doa terindah yang selalu dipanjatkan, dorongan, semangat dan dukungan baik secara moril maupun materil kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan pendidikan ini, begitu juga kepada adik-adik penulis yaitu Dina Khairunnisah S.Ked, Syifa Syafitri, M. Farhan Syauqi dan Qanita Khalisah atas doa, cinta kasih dan dukungan, serta pengorbanan demi kebaikan dan kebahagiaan penulis. Seluruh Keluarga Besar H. Sulaiman Wahab dan Bachtiar atas doa, kasih sayang serta dukungan baik secara moril maupun materil Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Nurul Habibi atas kesiagaan, bantuan, motivasi serta kasih sayang yang selama ini diberikan kepada penulis

  Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat pengarahan, bimbingan, bantuan, dukungan, saran-saran serta doa dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat disusun dengan baik. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati dan penghargaan yang tulus, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D., Sp. Pros (K) selaku pembimbing utama penulis dalam penulisan skripsi ini yang telah member perhatian dan meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan pengarahan serta dorongan, semangat dan nasihat-nasihat kepada penulis selama penulisan skripsi ini hingga selesai.

  2. Prof. H. Nazruddin, drg., C.Ort., Ph.D., Sp.Ort., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

  3. Hubban Nasution, drg selaku pembimbing pendamping penulis yang telah rela meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan dorongan dan semangat kepada penulis selama penulisan skripsi ini hingga selesai.

  4. Prof. Haslinda Z. Tamin, drg., M.Kes., Sp. Pros (K) selaku Koordinator skripsi Departemen Prostodonsia Fakultas Kedoktetran Gigi Universitas Sumatera Utara atas kesempatan dan bantuan dan bantuan yang diberikan sehingga skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

  5. Syafrinani, drg., Sp.Pros(K) selaku Ketua Departemen Prostodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai ketua tim penguji skripsi atas kesempatan dan bantuan yang diberikan sehingga skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

  6. Ricca Chairunnisa, drg., Sp. Pros dan Putri Welda Utami Ritonga, drg., MDSc selaku anggota tim penguji skripsi yang telah memberikan saran dan masukan yang sangat bermanfaat kepada penulis untuk penyempurnaan skripsi ini.

  7. Astrid Yudhit, drg., M.Si selaku penasehat akademik yang telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis selama masa pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

  8. Seluruh staf pengajar dan pegawai di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara terutama di Departemen Prostodonsia atas saran, bantuan serta motivasi yang telah diberikan dalam pengerjaan skripsi ini.

  9. Maya Fitria, SKM, M.Kes, staf pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara atas bantuannya kepada penulis dalam analisis statistik penelitian.

  10. Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan yang atas bantuannya dalam memperoleh data penelitian untuk penyelesaian skripsi ini.

  11. Seluruh Dokter Gigi di Kota Medan yang secara sukarela bersedia menjadi responden dalam penelitian ini atas dukungan, bantuan serta izinnya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

  12. Senior penulis dan teman-teman yang telah memberikan bantuan dan masukan selama pengerjaan skripsi ini terutama Evi (2007), Oktavina (2008), Ruth dan Tuty (2009).

  13. Teman-teman seperjuangan yang melaksanakan skripsi di Departemen Prostodonsia yaitu Langgeng Surya Dewi, Sumarni, Juliana Pardede, Rachel, Witta, Olivia, Calvin, Steven Tiopan, Sri Dewi, Cindy Denhara Wijaya dan David, atas dukungan dan bantuannya selama penulis mengerjakan skripsi.

  14. Sahabat-sahabat terbaik saya semasa sekolah : Dila Afifah, Victoria Febrina R Simangunsong, Irma Sari Nasution, Fanny Arizka Andini, Elnoviamy, Tengku Chairun Mamnun, Siti Octrina Malikah dan Aditya Hidayat atas segala dukungan moril dan motivasi selama penulis mengerjakan skripsi.

  15. Sahabat-sahabat terbaik lainnya Ririn, Tarra, Ade, Femmy, Icut, Rifaidah, Mira, Raja dan seluruh teman-teman FKG USU angkatan 2009, adinda dan kakanda senior di FKG USU yang memberi dukungan, bantuan dan motivasi kepada penulis selama perkuliahan dan penulisan skripsi.

  Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan di dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan selama penulis melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini. Dengan kerendahan hati penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi pengembangan disiplin ilmu, masyarakat, dan bagi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara khususnya Departemen Prostodonsia.

  Medan, 9 April 2015 Penulis,

  ( Wildan Humairah )

  DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................

  HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI .........................................................

  KATA PENGANTAR .................................................................................. iv DAFTAR ISI ................................................................................................ vii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xx

  BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ......................................................................

  1 1.2 Permasalahan ........................................................................

  4 1.3 Rumusan Masalah .................................................................

  4 1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................

  4 1.5 Manfaat Penelitian ................................................................

  5 1.5.1 Manfaat Teoritis ..........................................................

  5 1.5.2 Manfaat Praktis ...........................................................

  5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawatan Prostodontik ........................................................

  6 2.1.1 Pengertian ....................................................................

  6 2.1.2 Tujuan Perawatan Prostodontik ...................................

  6 2.1.3 Jenis Perawatan Prostodontik.......................................

  7 2.1.3.1 Gigitiruan Lepasan ..........................................

  7 2.1.3.1.1 Gigitiruan Penuh .............................

  7 2.1.3.1.2 Gigitiruan Sebagian Lepasan ..........

  7 2.1.3.2 Gigitiruan Cekat ..............................................

  7 2.1.3.3 Gigitiruan Implan ............................................

  8 2.1.3.4 Protesa Maksilofasial ......................................

  8 2.1.4 Keberhasilan Perawatan Prostodontik .........................

  8

  2.1.4.1 Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Perawatan Prostodontik……………………...

  8

  2.1.4.2 Syarat Keberhasilan Perawatan Prostodontik..

  40 2.3.3.2 Pencetakan Anatomis ....................................

  2.3.2.5 Pemilihan Warna Anasir Gigitiruan Sebagian Lepasan……………………….......

  37

  2.3.2.6 Pasang Percobaan Gigitiruan Sebagian Lepasan……………………………………..

  38 2.3.2.7 Pemasangan Gigitiruan Sebagian Lepasan ....

  39

  2.3.2.8 Pemeriksaan Pasca Pemasangan Gigitiruan Sebagian Lepasan ..........................................

  39 2.3.3 Prosedur Perawatan Gigitiruan Cekat .........................

  40 2.3.3.1 Prosedur Diagnostik ......................................

  41 2.3.3.3 Pemilihan Warna Gigitiruan Cekat ...............

  32 2.3.2.4 Penentuan Hubungan Rahang........................

  41 2.3.3.4 Preparasi Gigi Penyangga..............................

  42 2.3.3.5 Retraksi Gingiva ............................................

  45 2.3.3.6 Pencetakan Fisiologis ....................................

  46 2.3.3.7 Restorasi Sementara ......................................

  47 2.3.3.8 Pasang Percobaan Gigitiruan Cekat ..............

  49 2.3.3.9 Pemasangan Sementara Gigitiruan Cekat .....

  49 2.3.3.10Pemasangan Tetap Gigitiruan Cekat .............

  50

  2.3.3.11Pemeriksaan Pasca Pemasangan Gigitiruan Cekat .............................................................

  35

  31 2.3.2.3 Pencetakan Fisiologis ....................................

  9 2.2 Aplikasi .................................................................................

  2.3.1.4 Penentuan Basis Gigitiruan dan Oklusal Rim

  10 2.2.1 Pengertian ...................................................................

  10

  2.2.2 Aplikasi Prosedur Perawatan Prostodontik oleh Dokter Gigi .................................................................

  10 2.3.1 Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh ........................

  11 2.3.1.1 Prosedur Diagnostik ......................................

  11 2.3.1.2 Pencetakan Anatomis ....................................

  15 2.3.1.3 Pencetakan Fisiologis ....................................

  17

  20 2.3.1.5 Penentuan Hubungan Rahang........................

  30 2.3.2.2 Pencetakan Anatomis ....................................

  23 2.3.1.6 Pemilihan Warna Anasir Gigitiruan Penuh ...

  26 2.3.1.7 Pasang Percobaan Gigitiruan Penuh ..............

  27 2.3.1.8 Remounting dan Selective Grinding….. ........

  28

  2.3.1.9 Pemasangan Gigitiruan Penuh………………

  28

  2.3.1.10Pemeriksaan Pasca Pemasangan Gigitiruan Penuh………………………………………..

  29 2.3.2 Prosedur Perawatan Gigitiruan Sebagian Lepasan .....

  30 2.3.2.1 Prosedur Diagnostik .....................................

  50

  Selama Mengaplikasikan Prosedur Perawatan Prostodontik……………………………………….....

  50 2.4 Kerangka Teori ....................................................................

  52 2.5 Kerangka Konsep .................................................................

  53 3.1 Rancangan Penelitian ...........................................................

  54 3.2 Populasi Penelitian ...............................................................

  54 3.3 Sampel ..................................................................................

  54 3.3.1 Kriteria Inklusi...........................................................

  55 3.2.2 Kriteria Eksklusi ........................................................

  55 3.4 Variabel Penelitian ...............................................................

  55 3.4.1 Variabel Bebas...........................................................

  55 3.4.2 Variabel Terikat .........................................................

  56 3.4.3 Variabel Terkendali ...................................................

  56 3.4.4 Variabel Tidak Terkendali .........................................

  56 3.5 Definisi Operasional ............................................................

  56 3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ...............................................

  58 3.7 Prosedur Penelitian ..............................................................

  58 3.7.1 Alat dan Bahan Penelitian .........................................

  58 3.7.1.1 Alat Penelitian ..............................................

  58 3.7.1.2 Bahan Penelitian ..........................................

  59 3.7.2 Cara Penelitian...........................................................

  59 3.8 Analisis Data ........................................................................

  59 3.9 Kerangka Operasional ..........................................................

  60 BAB 4 HASIL PENELITIAN

  4.1 Karakteristik Dokter Gigi Umum yang Melakukan Perawatan Prostodontik di Kota Medan…………………. .

  61

  4.2 Aplikasi Prosedur Perawatan Prostodontik pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan…………......................

  62

  4.2.1 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan…………

  63

  4.2.1.1 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan Berdasarkan Jenis Kelamin ......

  64

  4.2.1.2 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan Berdasarkan Usia……………..

  67

  4.2.1.3 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan Berdasarkan Lama Praktik……

  72

  4.2.1.4 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh pada Praktik Dokter Gigi Umum di

  Kota Medan Berdasarkan Tamatan Universitas………………………………….

  76

  4.2.1.5 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan Berdasarkan TahunTamat……

  78 Lepasan pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan………………………………………………..

  81

  4.2.2.1 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Sebagian Lepasan pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan Berdasarkan JenisKelamin.……………………………….

  83

  4.2.2.2 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Sebagian Lepasan pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan Berdasarkan Usia…..

  86

  4.2.2.3 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Sebagian Lepasan pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan Berdasarkan Lama Praktik………………………………............

  91

  4.2.2.4 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Sebagian Lepasan pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan BerdasarkanTamatan Universitas………………………………….

  95

  4.2.2.5 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Sebagian Lepasan pada Praktik Dokter Gigi Umum diKota Medan Berdasarkan Tahun Tamat……………………………………….

  97

  4.2.3 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Cekat pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan………… 100

  4.2.3.1 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Cekat pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan Berdasarkan Jenis Kelamin…. 102

  4.2.3.2 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Cekat pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan Berdasarkan Usia……………. 105

  4.2.3.3 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Cekat pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan Berdasarkan Lama Praktik….. 110

  4.2.3.4 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Cekat pada Praktik Dokter Gigi Umumdi Kota Medan Berdasarkan Tamatan Universitas……………………………….. 114

  4.2.3.5 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Cekat pada Praktik Dokter Gigi Umum di

  4.3 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami Permasalahan dalam Mengaplikasikan Seluruh Prosedur Perawatan Prostodontik pada Praktik di Kota Medan………………... 119

  4.3.1.1 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami Permasalahan dalam Mengaplikasikan pada Praktik di Kota Medan ……………… 120

  4.3.1.2 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami Permasalahan dalam Mengaplikasikan Tahap Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh pada Praktik di Kota Medan Berdasarkan permasalahannya……………. 122

  4.3.2.1 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami PermasalahandalamMengaplikasikanTahap Prosedur Perawatan Gigitiruan Sebagian Lepasan pada Praktik diKotaMedan…….... 125

  4.3.2.2 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami Permasalahan dalam Mengaplikasikan Tahap Prosedur Perawatan Gigitiruan Sebagian Lepasan pada Praktik di Kota Medan Berdasarkan Permasalahannya…. 126

  4.3.3.1 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami Permasalahan dalam Mengaplikasikan Tahap Prosedur Perawatan Gigitiruan Cekat pada Praktik di Kota Medan………. 129

  4.3.3.2 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami Permasalahan dalam Mengaplikasikan Tahap Prosedur Perawatan Gigitiruan Cekat pada Praktik di Kota Medan Berdasarkan Permasalahannya...………… 130

  4.4 Persentase Jenis Perawatan GTP, GTSL& GTC dari Seluruh Perawatan Prostodontik yang Dilakukan padaPraktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan Tahun 2010-2012…………………………………………………. 133

  BAB 5 PEMBAHASAN

  5.1 Karakteristik Dokter Gigi Umum yang Melakukan Perawatan Prostodontik di Kota Medan…………………. 134

  5.2 Aplikasi Prosedur Perawatan Prostodontik pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan……………………… 134

  5.2.1 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan……….. 135

  5.2.2 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Sebagian Lepasan pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota

  5.2.3 Aplikasi Prosedur Perawatan Gigitiruan Cekat pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan……….. 142

  5.3 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami Permasalahan dalam Mengaplikasikan Seluruh Prosedur Perawatan Prostodontik pada Praktik di Kota Medan………………... 145

  Permasalahan dalam Mengaplikasikan Tahap Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh pada Praktik di Kota Medan………. 145

  5.3.1.2 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami Permasalahan dalam Mengaplikasikan Tahap Prosedur Perawatan Gigitiruan Penuh pada Praktik di Kota Medan Berdasarkan Permasalahannya………….. 146

  5.3.2.1 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami PermasalahandalamMengaplikasikanTahap Prosedur Perawatan Gigitiruan Sebagian Lepasan pada Praktik di Kota Medan…… 147

  5.3.2.2 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami Permasalahan dalam Mengaplikasikan Tahap Prosedur Perawatan Gigitiruan Sebagian Lepasan pada Praktik di Kota Medan Berdasarkan Permasalahannya…. 148

  5.3.3.1 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami Permasalahan dalam Mengaplikasikan Tahap Prosedur Perawatan Gigitiruan Cekat pada Praktik di Kota Medan……… 148

  5.3.3.2 Persentase Dokter Gigi yang Mengalami Permasalahan dalam Mengaplikasikan Tahap Prosedur Perawatan Gigitiruan Cekat pada Praktik di Kota Medan BerdasarkanPermasalahannya……………. 149

  5.4 Persentase Jenis Perawatan GTP, GTSL, dan GTC dari Seluruh Perawatan Prostodontik yang Dilakukan pada Praktik Dokter Gigi Umum di Kota Medan Tahun2010- 2012...................................................................................... 149

  BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan…………………………………..…………… .

  152

  6.2 153 Saran……………………………………………...…..........

  DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 154 LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Halaman

  Tabel 1 Definisi operasional variabel bebas…………………………………..

  56 2 Definisi operasional variabel terikat…………………………….........

  57 3 Definisi operasional variabel terkendali……………………………...

  58

  4 Definisi operasional variabel tidak terkendali………………………

  58

  5 Persentase distribusi karakteristik dokter gigi umum yang melakukan perawatan prostodontik di Kota Medan……………............................

  62

  6 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur perawatan prostodontik pada praktik di Kota Medan ………………

  63

  7 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik di Kota Medan………………………………………………………………..

  64

  8 Persentase dokter gigi umum laki-laki yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik………………...

  65

  9 Persentase dokter gigi umum perempuan yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik …………..........

  65

  10 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik berdasarkan jenis kelamin………………………………………………………………..

  67

  11 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik berdasarkan usia………….

  68

  12 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik berdasarkan usia…………………………………………………………………...

  71

  13 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik berdasarkan lama praktik………………………………………………………………..

  72

  14 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik berdasarkan lama praktik…………………………………………………………

  75

  15 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur universitas……………………………………………………………

  76

  16 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik berdasarkan tamatan universitas…………………………………………………

  78

  17 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik berdasarkan tahun tamat..

  79

  18 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik berdasarkan tahun tamat………………………………………………………………….

  81

  19 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik di Kota Medan……………………………………………………..….............

  83

  20 Persentase dokter gigi umum laki-laki yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik………………………………………………………….....….

  84

  21 Persentase dokter gigi umum perempuan yang mengaplikasikanp prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik………

  84

  22 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik berdasarkan jenis kelamin ……………………………………….…

  86

  23 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik berdasarkan usia……………………………………………………………...……

  87

  24 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik berdasarkan usia……………………………………………………

  90

  25 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik berdasarkan

  26 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik berdasarkan lama praktik ……………………………………………

  94 perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik berdasarkan tamatan universitas…………………………………………………..

  95

  28 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik berdasarkan tamatan universitas ……………………………………

  97

  29 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik berdasarkan tahun tamat……………………………………………………………

  98

  30 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik berdasarkan tahun tamat…………………………………………….. 100

  31 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik di Kota Medan………………………………………………………………... 102

  32 Persentase dokter gigi umum laki-laki yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik ………………… 103

  33 Persentase dokter gigi umum perempuan yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik ………………… 103

  34 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik berdasarkan jenis kelamin…………………………………………………………..….. 105

  35 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik berdasarkan usia………… 106

  36 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik berdasarkan usia……………………………………………………………..…….. 109

  37 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik berdasarkan lama praktik… 110

  38 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik berdasarkan lama praktik………………………………………………………………... 113

  39 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur universitas………………………………………………………...….. 114

  40 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik berdasarkan tamatan universitas…………………………………………………. 116

  41 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik berdasarkan tahun tamat…. 117

  42 Persentase dokter gigi umum yang mengaplikasikan setiap tahap prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik berdasarkan tahun tamat……………………………………………………………..….. 119

  43 Persentase dokter gigi yang mengalami permasalahan dalam mengaplikasikan seluruh prosedur perawatan prostodontik pada praktik di Kota Medan………………………………………………. 120

  44 Persentase dokter gigi yang mengalami permasalahan dalam mengaplikasikan tahap prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik di Kota Medan……………………………………………… 122

  45 Persentase dokter gigi yang mengalami permasalahan dalam mengaplikasikan tahap prosedur perawatan gigitiruan penuh pada praktik di Kota Medan berdasarkan permasalahannya…………….. 124

  46 Persentase dokter gigi yang mengalami permasalahan dalam mengaplikasikan tahap prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasanpada praktik di Kota Medan………………………………… 126

  47 Persentase dokter gigi yang mengalami permasalahan dalam mengaplikasikan tahap prosedur perawatan gigitiruan sebagian lepasan pada praktik di Kota Medan berdasarkan permasalahannya .. 128

  48 Persentase dokter gigi yang mengalami permasalahan dalam mengaplikasikan tahap prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik di Kota Medan ……………………………………………… 130

  49 Persentase dokter gigi yang mengalami permasalahan dalam mengaplikasikan tahap prosedur perawatan gigitiruan cekat pada praktik di Kota Medan berdasarkan permasalahannya…………….. 132

  50 Persentase Jenis Perawatan GTP, GTSL dan GTC dari Seluruh Umum di Kota Medan Tahun 2010-2012………………………… 133

  DAFTAR GAMBAR Halaman

  Gambar 1 Pemeriksaan ekstra oral…………………………………………….. ..

  13

  2 Sendok cetak logam dengan desain yang baik dalam berbagai ukuran.……………………………………………………………… 15 3 Tepi sendok cetak yang telah dilapisi dengan soft boxing wax…..

  16

  4 Hasil cetakan anatomis yang mencakup seluruh daerah pendukung tidak poreus dan terisi seluruhnya…………………….

  17

  5 Sendok cetak fisiologis untuk (a) Rahang atas dan (b)Rahang bawah…………………………………………...............................

  .

  17

  6 Hasil border molding dengan green stick compound pada sendok cetak fisiologis yang dilakukan secara berurutan per regio……….

  19

  7 Sendok cetak fisiologis rahang atas dengan border molding dan lubang……………………………………………………………...

  19

  8 Ukuran dan bentuk basis dan oklusal rim…………………………

  21

  9 Hubungan antara garis interpupil mata, Camper’s line dan bidang oklusal……………………………………………………………..

  22

  10 Salah satu contoh shade guide pada pemilihan warna anasir GTP

  26

  11 Outline sendok cetak fisiologis……………………………………

  32

  12 Wax spacer dilapiskan pada model di atas permukaan linggir edentulus, daerah palatal dan di atas gigi-geligi…………………..

  33

  13 Resin akrilik swapolimerisasi yang diadaptasikan pada model menutupi wax spacer hingga batas outline……………………….

  33

  14 Sendok cetak fisiologis yang telah selesai dibuat…………………

  34

  15 Interocclusal record dengan Aluwax………………………………

  36

  16 Penentuan hubungan rahang dengan bantuan basis dan oklusal rim

  36

  17 Salah satu contoh shade guide pada pemilihan warna GTC………

  42

  18 Contoh Colour communication form pada pemilihan warna GTC………………………………………………………………..

  42

  19 Restorasi yang optimum harus memenuhi syarat biologis, mekanis dan estetik …………………………………………………………

  43

  20 Bentuk akhiran servikal preparasi: (a) knife edge,(b) bevel,

  (

  c) chamfer, (d) shoulder, (e) shoulder bevel……………………

  45

  21 Faktor yang harus dipertimbangkan pada pembuatan restorasi sementara…………………………………………………………

  47

  22 Restorasi sementara buatan pabrik yang terbuat dari bahan (a)polycarbonate dan (b) nickel-chromium……………………....

  48 23 Restorasi sementara buatan sendiri dari bahan resin .......................

  48