Analisis Jurnal Pengaruh Tingkat Pendidi (1)
ANALISIS JURNAL
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENDAPATAN PER KAPITA, DAN
PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI DKI JAKARTA
Ujian Tengah Semester Pengantar Ilmu Ekonomi
OLEH :
ELLA KHAIRINI
8143164922
PROGRAM STUDI D3 SEKRETARI
FAKULTAS EKONOMI
2016
PENDAHULUAN
Kemiskinan hingga saat ini masih menjadi salah satu masalah ekonomi di
Indonesia. Setiap tahunnya angka kemiskinan menjadi kenyataan yang menyedihkan.
Kemiskinan menjadi masalah yang kompleks karna ia berkaitan dengan banyak faktor
yang membuat masalah kemiskinan tidak kunjung dapat dihilangkan. Pada jurnal
“Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pendapatan Per Kapita dan Pengangguran Terhadap
Kemiskinan di DKI Jakarta” membahas dua faktor dominan yang berkaitan dengan
masalah kemiskinan, khususnya di DKI Jakarta.
Menurut Sadono Sukiro, pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang
yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Berdasarkan definisi tersebut, pengangguran dibedakan menjadi tiga,
yang pertama yaitu pengangguran terselubung. Pengangguran terselubung adalah tenaga
kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu. Yang kedua yaitu
setengah menganggur. Adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena
tidak ada lapangan pekerjaan atau jam kerja yang kurang. Jenis pengangguran yang
ketiga yaitu pengangguran terbuka. Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang
sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan.
Pengangguran dan kemiskinan merupakan hal yang kompleks karena menyangkut
berbagai macam aspek. Tingkat pengangguran yang tinggi berdampak langsung
terhadap kemiskinan. Jika tingkat pengangguran relatif tinggi, hal tersebut akan
menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi dan tingkat kesejahteraan.
RESUME JURNAL
A. Penulis
Darma Rika S, Munawaroh, Dita Puruwita
B. Tahun Penerbitan
2012
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tingkat pendidikan, pendapatan per
kapita dan pengangguran terhadap kemiskinan di DKI Jakarta.
D. Metode Penelitian
Jurnal ini menggunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis
kualitatif ditulis dalam bentuk deskriptif, sedangkan analisis kuantitatif
menggunakan Ordinary Least Square (OLS) dengan data sekunder. Data-data
diambil dari Badan Pusat Statistik (BPS). Penelitian terbatas pada pengujian
sampai sejauh mana tingkat pendidikan dan pengangguran mempengaruhi
variabel tidak bebas, kemiskinan. Analisis dilakukan dengan menggunakan data
tahunan selama 5 tahun, dari tahun 2007 hingga 2011.
Data yang digunakan adalah :
1. Kemiskinan (Pov)
2. Tingkat pendidikan (Edu)
3. Pendapatan per kapita (Y/cap)
4. Pengangguran (Un)
E. Hasil Penelitian
Berdasarkan pada teori-teori dan pembuktian secara empiris maupun ekonomi
mengenai
pengaruh
tingkat
pendidikan,
pendapatan
per
kapita
dan
pengangguran terhadap kemiskinan di DKI Jakarta, disimpulkan bahwa tingkat
pendidikan dan pendapatan per kapita di DKI Jakarta cenderung meningkat
setiap tahunnya. Terdapat pengaruh yang negatif tingkat pendidikan dengan
pendapatan per kapita pada periode penelitian. Pengangguran mempunyai
dampak positif terhadap kemiskinan. Pada periode penelitian, jumlah
pengangguran mengalami penurunan setiap tahunnya karena pemerintah banyak
memberikan bantuan guna menunjang pertumbuhan ekonomi.
ANALISIS
Secara garis besar ilmu ekonomi dibagi menjadi dua yaitu, ekonomi mikro dan
ekonomi makro. Perbedaan bahasan antara keduanya adalah terletak pada ruang
lingkupnya. Ekonomi mikro membahas perubahan ekonomi dalam lingkup kecil seperti
perusahaan. Sedangkan ekonomi makro membahas perubahan ekonomi pada suatu
negara. Termasuk di dalamnya masalah-masalah ekonomi yang kerap muncul. Tujuan
ilmu ekonomi, seperti halnya ilmu-ilmu yang lain, adalah untuk penjelasan dan prediksi.
Baik analisis teoritis maupun investifasi empiris diperlukan untuk pencapaian tujuan
tersebut.
Kemiskinan merupakan salah satu bahasan dari ekonomi makro karena ekonomi
makro menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyarakat.
Kemiskinan hingga saat ini masih menjadi salah satu masalah ekonomi di Indonesia.
Setiap tahunnya angka kemiskinan menjadi kenyataan yang menyedihkan. Kemiskinan
menjadi masalah yang kompleks karna ia berkaitan dengan banyak faktor yang
membuat masalah kemiskinan tidak kunjung dapat dihilangkan.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan di suatu
negara, antara lain :
1. Tingkat Pendidikan
2. Pendapatan Per Kapita
3. Pengangguran
Tingkat pendidikan seseorang mengurangi ketimpangan dan kemiskinan secara
langsung, yaitu dengan meningkatkan produktivitas bagi golongan miskin dapat
memperbaiki kesempatan mereka untuk memperoleh pekerjaan dengan upah yang lebih
baik. Semakin tinggi jenjang pendidikan maka pendapatan dan kedudukan sosial orang
tersebut akan semakin meningkat, karena terdapat banyak permintaan yang tinggi untuk
pendidikan yang membutuhkan tenaga-tenaga ahli dalam suatu instansi. Pendidikan
dapat meningkatkan pembangunan.
Dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diketahui bahwa semakin
tinggi pendapatan per kapita suatu negara maka tingkat kemiskinan semakin menurun
itu dikarenakan pendapatan per kapita adalah gambaran pendapatan suatu masyarakat di
suatu negara setiap tahunnya, maka dapat dikatakan jika pendapatan suatu negara
meningkat maka ada peningkatan ekonomi di dalam masyarakat dari segi produktivitas,
perluasan tenaga kerja, volume perdagangan. Semakin meningkatnya pendapatan
masyarakat maka semakin menurunnya tingkat kemiskinan masyarakat itu sendiri.
Pengangguran adalah penyebab terbesar dari tingkat kemiskinan di suatu negara,
pengangguran bukan hanya masalah yang tidak memiliki pekerjaan saja tetapi
pengangguran dapat berdampak pada semua aspek perekonomian itu sendiri, karena jika
masyarakat tidak memiliki keterampilan dan dana maka perusahaan tidak dapat tenaga
pekerja dan tidak dapat menjual produknya, dan dampaknya akan mempengaruhi semua
perekonomian. Maka dibutuhkan kebijakan untuk menambah lapangan pekerjaan dan
penyediaan pelatihan untuk memenuhi skill yang dibutuhkan pekerjaan tersebut, maka
akses terhadap pelatihan sangat penting.
DAFTAR PUSTAKA
Darma Rika S, Munawaroh, dan Dita Puruwita. 2012. Pengaruh Tingkat
Pendidikan, Pendapatan Per Kapita dan Penganggguran Terhadap Kemiskinan di DKI
Jakarta. Jakarta: Jurnal EconoSains. Volume X, Nomor 2.
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN, PENDAPATAN PER KAPITA, DAN
PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI DKI JAKARTA
Ujian Tengah Semester Pengantar Ilmu Ekonomi
OLEH :
ELLA KHAIRINI
8143164922
PROGRAM STUDI D3 SEKRETARI
FAKULTAS EKONOMI
2016
PENDAHULUAN
Kemiskinan hingga saat ini masih menjadi salah satu masalah ekonomi di
Indonesia. Setiap tahunnya angka kemiskinan menjadi kenyataan yang menyedihkan.
Kemiskinan menjadi masalah yang kompleks karna ia berkaitan dengan banyak faktor
yang membuat masalah kemiskinan tidak kunjung dapat dihilangkan. Pada jurnal
“Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pendapatan Per Kapita dan Pengangguran Terhadap
Kemiskinan di DKI Jakarta” membahas dua faktor dominan yang berkaitan dengan
masalah kemiskinan, khususnya di DKI Jakarta.
Menurut Sadono Sukiro, pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang
yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Berdasarkan definisi tersebut, pengangguran dibedakan menjadi tiga,
yang pertama yaitu pengangguran terselubung. Pengangguran terselubung adalah tenaga
kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu. Yang kedua yaitu
setengah menganggur. Adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena
tidak ada lapangan pekerjaan atau jam kerja yang kurang. Jenis pengangguran yang
ketiga yaitu pengangguran terbuka. Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang
sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan.
Pengangguran dan kemiskinan merupakan hal yang kompleks karena menyangkut
berbagai macam aspek. Tingkat pengangguran yang tinggi berdampak langsung
terhadap kemiskinan. Jika tingkat pengangguran relatif tinggi, hal tersebut akan
menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi dan tingkat kesejahteraan.
RESUME JURNAL
A. Penulis
Darma Rika S, Munawaroh, Dita Puruwita
B. Tahun Penerbitan
2012
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh tingkat pendidikan, pendapatan per
kapita dan pengangguran terhadap kemiskinan di DKI Jakarta.
D. Metode Penelitian
Jurnal ini menggunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis
kualitatif ditulis dalam bentuk deskriptif, sedangkan analisis kuantitatif
menggunakan Ordinary Least Square (OLS) dengan data sekunder. Data-data
diambil dari Badan Pusat Statistik (BPS). Penelitian terbatas pada pengujian
sampai sejauh mana tingkat pendidikan dan pengangguran mempengaruhi
variabel tidak bebas, kemiskinan. Analisis dilakukan dengan menggunakan data
tahunan selama 5 tahun, dari tahun 2007 hingga 2011.
Data yang digunakan adalah :
1. Kemiskinan (Pov)
2. Tingkat pendidikan (Edu)
3. Pendapatan per kapita (Y/cap)
4. Pengangguran (Un)
E. Hasil Penelitian
Berdasarkan pada teori-teori dan pembuktian secara empiris maupun ekonomi
mengenai
pengaruh
tingkat
pendidikan,
pendapatan
per
kapita
dan
pengangguran terhadap kemiskinan di DKI Jakarta, disimpulkan bahwa tingkat
pendidikan dan pendapatan per kapita di DKI Jakarta cenderung meningkat
setiap tahunnya. Terdapat pengaruh yang negatif tingkat pendidikan dengan
pendapatan per kapita pada periode penelitian. Pengangguran mempunyai
dampak positif terhadap kemiskinan. Pada periode penelitian, jumlah
pengangguran mengalami penurunan setiap tahunnya karena pemerintah banyak
memberikan bantuan guna menunjang pertumbuhan ekonomi.
ANALISIS
Secara garis besar ilmu ekonomi dibagi menjadi dua yaitu, ekonomi mikro dan
ekonomi makro. Perbedaan bahasan antara keduanya adalah terletak pada ruang
lingkupnya. Ekonomi mikro membahas perubahan ekonomi dalam lingkup kecil seperti
perusahaan. Sedangkan ekonomi makro membahas perubahan ekonomi pada suatu
negara. Termasuk di dalamnya masalah-masalah ekonomi yang kerap muncul. Tujuan
ilmu ekonomi, seperti halnya ilmu-ilmu yang lain, adalah untuk penjelasan dan prediksi.
Baik analisis teoritis maupun investifasi empiris diperlukan untuk pencapaian tujuan
tersebut.
Kemiskinan merupakan salah satu bahasan dari ekonomi makro karena ekonomi
makro menjelaskan perubahan ekonomi yang mempengaruhi banyak masyarakat.
Kemiskinan hingga saat ini masih menjadi salah satu masalah ekonomi di Indonesia.
Setiap tahunnya angka kemiskinan menjadi kenyataan yang menyedihkan. Kemiskinan
menjadi masalah yang kompleks karna ia berkaitan dengan banyak faktor yang
membuat masalah kemiskinan tidak kunjung dapat dihilangkan.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan di suatu
negara, antara lain :
1. Tingkat Pendidikan
2. Pendapatan Per Kapita
3. Pengangguran
Tingkat pendidikan seseorang mengurangi ketimpangan dan kemiskinan secara
langsung, yaitu dengan meningkatkan produktivitas bagi golongan miskin dapat
memperbaiki kesempatan mereka untuk memperoleh pekerjaan dengan upah yang lebih
baik. Semakin tinggi jenjang pendidikan maka pendapatan dan kedudukan sosial orang
tersebut akan semakin meningkat, karena terdapat banyak permintaan yang tinggi untuk
pendidikan yang membutuhkan tenaga-tenaga ahli dalam suatu instansi. Pendidikan
dapat meningkatkan pembangunan.
Dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi diketahui bahwa semakin
tinggi pendapatan per kapita suatu negara maka tingkat kemiskinan semakin menurun
itu dikarenakan pendapatan per kapita adalah gambaran pendapatan suatu masyarakat di
suatu negara setiap tahunnya, maka dapat dikatakan jika pendapatan suatu negara
meningkat maka ada peningkatan ekonomi di dalam masyarakat dari segi produktivitas,
perluasan tenaga kerja, volume perdagangan. Semakin meningkatnya pendapatan
masyarakat maka semakin menurunnya tingkat kemiskinan masyarakat itu sendiri.
Pengangguran adalah penyebab terbesar dari tingkat kemiskinan di suatu negara,
pengangguran bukan hanya masalah yang tidak memiliki pekerjaan saja tetapi
pengangguran dapat berdampak pada semua aspek perekonomian itu sendiri, karena jika
masyarakat tidak memiliki keterampilan dan dana maka perusahaan tidak dapat tenaga
pekerja dan tidak dapat menjual produknya, dan dampaknya akan mempengaruhi semua
perekonomian. Maka dibutuhkan kebijakan untuk menambah lapangan pekerjaan dan
penyediaan pelatihan untuk memenuhi skill yang dibutuhkan pekerjaan tersebut, maka
akses terhadap pelatihan sangat penting.
DAFTAR PUSTAKA
Darma Rika S, Munawaroh, dan Dita Puruwita. 2012. Pengaruh Tingkat
Pendidikan, Pendapatan Per Kapita dan Penganggguran Terhadap Kemiskinan di DKI
Jakarta. Jakarta: Jurnal EconoSains. Volume X, Nomor 2.