Analisis laporan keuangan auditan. docx
AUDITING 2
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN AUDITAN
PT JAKARTA INDUSTRIAL ESTATE PULOGADUNG
Oleh :
P. Lelyta Apti Dhina Apsari (1315644088)
AKUNTANSI MANAJERIAL
POLITEKNIK NEGERI BALI
2015
Pembahasan
A. Analisis Likuiditas PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibankewajiban jangka pendeknya.Untuk melihat apakah perusahaan dalam keadaan
likuid atau tidak likuid dapat dianalisis dengan menggunakan 2 (dua) sumber
informasi yaitu modal kerja (working capital) dan aktivitas operasi perusahaan
(operating activity).Perusahaan dalam keadaan likuid apabila mampu memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.Sebaliknya, apabila perusahaan tidak mampu
memenuhi kewajiban jangka pendeknya maka perusahaan dalam keadaan tidak
likuid.
a. Analisis Likuiditas Modal Kerja
Untuk mengukur tingkat likuiditas dari sumber informasi modal kerja PT
Jakarta Industrial Estate Pulogadung, dapat diukur dengan menggunakan beberapa
teknik analisis sbb :
1. Ratio Analisis
a) Current Ratio
Current Ratio adalah membandingkan antara total aktiva lancar
dengan kewajiban lancar (current assets/current liabilities). Current
Assets merupakan pos-pos yang berumur satu tahun atau kurang, atau
siklus operasi usaha yang normal yang lebih besar.Current Liabilities
merupakan kewajiban pembayaran dalam satu (1) tahun atau siklus
operasi yang normal dalam usaha.Tersedianya sumber kas untuk
memenuhi kewajiban tersebut berasal dari kas atau konversi kas dari
aktiva lancar. Perusahaan baru dapat dikatakan liquid apabila current
rationya > 2,00 dan margin of safety > 1,00. Rumus untuk menghitung
current ratio adalah :
CurrentAsset
CurrentLiabilities
Tabel 1 Perhitungan Current Ratio PT Jakarta Industrial Estate
Current Ratio=
Pulogadung.
Tahun
2013
2014
Aktiva Lancar
Rp
Rp
204.809.039.702
225.306.519.325
Kewajiban Lancar
Rasio
Rp 56.441.944.398
Rp 69.670.588.382
Lancar
3,63
3,23
Sumber: Neraca PT Industrial Estate Pulogadung.
a. Current Ratio pada tahun 2013 sebesar 3,63 artinya,
setiap Rp 1 hutang dijamin oleh Rp 3,63 aktiva
lancar. Current Ratio pada tahun 2014 sebesar 3,23
artinya, setiap Rp 1 hutang dijamin oleh Rp 3,23
aktiva lancar.
b) Cash Ratio
Rasio ini menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi hutang
lancar.Rasio ini adalah rasio yang paling likuid. Aktiva perusahaan
yang paling likuid adalah kas dan surat
menunjukkan
kemampuan
perusahaan
berharga. Cash ratio
untuk membayar
utang
jangka pendek dengan kas dan surat berharga yang dapat segera
diuangkan. Rumus untuk menghitung cash ratio adalah :
Cash Ratio=
C ash+Setara Kas+investasi SSB jangka pendek
Kewajiban Lancar
Tabel 2 Perhitungan Cash RatioPT Industrial Estate Pulogadung.
Rasio
Tahun
2013
2014
Kas & Setara Kas
Rp
Rp
Investasi Jangka
134.570.462.753
153.899.746.302
Rp
Rp
Pendek
3.052.088.902
-
Kewajiban Lancar
Kas
Rp 56.441.944.398
Rp 69.670.588.382
2,44
2,21
Sumber: Neraca PT Industrial Estate Pulogadung.
Cash
ratio
sebesar
2,44
pada
tahun
2013
menunjukkan bahwa untuk setiap Rp 1,0 kewajiban
lancar tersedia atau dijamin oleh Kas, setara kas, dan
Investasi Jk. Pendek sebesar Rp 2,44 atau setiap
Kewajiban Lancar hanya dijamin sebesar 244% dari Kas,
Setara Kas, dan Investasi Jangka Pendek. Sedangkan
pada tahun 2014 menunjukkan bahwa untuk setiap Rp
1,0 kewajiban lancar tersedia atau dijamin oleh Kas,
setara kas, dan Investasi Jk. Pendek sebesar 2,21 atau
setiap Kewajiban Lancar hanya dijamin sebesar 221%
dari Kas, Setara Kas, dan Investasi Jangka Pendek.
Semakin tinggi cash ratio semakin likuid perusahaan.
c) Acid Test Ratio (Quick Ratio)
Rasio Cair (Acid Ratio) atau sering pula disebut sebagai Rasio
Cepat (Quick Ratio) adalah sebuah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menggunakan aktiva
lancar untuk menutupi utang lancarnya. Yang termasuk ke dalam rasio
lancar adalah aktiva lancar yang dapat dengan cepat diubah dalam
bentuk kas, termasuk di dalamnya akun kas, surat-surat berharga,
piutang dagang, beban dibayar di muka, dan pendapatan yang masih
harus diterima.
Persediaan barang dagang tidak dihitung meskipun termasuk
dalam aktiva lancar, karena persediaan dianggap sebagai aktiva lancar
yang sulit diubah menjadi kas. Rumus untuk menghitung Rasio Cair
(Acid Ratio) adalah sebagai berikut:
Aktiva Lancar −Persediaan
Quick Ratio=
Hutang Lancar
Tabel 3 Perhitungan Quick RatioPT Industrial Estate Pulogadung
Tahun
2013
2014
Aktiva Lancar
Rp
204.809.039.702
Rp
225.306.519.325
Persediaan
Rp 8.796.779.732
Rp 31.917.303.786
Kewajiban Lancar
Rp 56.441.944.398
Rp 69.670.588.382
Sumber: Neraca PT Industrial Estate Pulogadung.
a. Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa
pada tahun 2013 setiap Rp 1 hutang dijamin oleh Rp
3,47 aktiva lancar diluar persediaan. Pada tahun
2014 setiap Rp 1 hutang dijamin oleh Rp 2,78 aktiva
lancar diluar persediaan.
b. Analisis Likuiditas Operasi
Hubungan siklus operasi perusahaan dengan liquiditas adalah apabila
semakin pendek siklus operasi perusahaan maka liquiditas perusahaan
semakin tinggi. Untuk menghitung liquiditas perusahaan berdasarkan
aktivitas operasi dapat digunakan beberapa teknik analisis sbb :
Rasio
Cepat
3,47
2,78
1. Account Receivable Liquidity
Tabel 4 Pendapatan Bersih dan piutang usaha PT Industrial Estate
Pulogadung.
Sumber: Neraca dan Laporan Laba Rugi PT Industrial
Estate Pulogadung.
Perputaranpiutang=
¿
Penjualan
Rata−RataPiutang
Rp 82.878 .092.253
=2,54 kali
Rp33.720 .532 .600+ Rp31.505 .884 .168
2
Rata−rataumurpuitang=360 /Perputaranpiutang
Pendapatan Bersih 2014
Piutang Usaha
-
2013
2014
Rp 82.878.092.253
Rp 33.720.532.600
Rp 31.505.884.168
¿ 360/2,54=142hari
Dari perhitungan diatas, piutang PT Industrial Estate Pulogadung.
berputar sebanyak 2,54 kali dalam setahun dan memerlukan waktu selama
142 hari untuk menagih piutang menjadi kas.
2. Inventory Liquidity
Tabel 5 Harga Pokok Penjualan dan persediaan bersih PT Industrial
Estate Pulogadung.
Harga Pokok Penjualan
2014
Persediaan Bersih
2013
2014
Rp 34.623.331.369
Rp 8.796.779.732
Rp 31.917.303.786
Sumber: Neraca dan Laporan Laba Rugi PT Industrial Estate Pulogadung.
Perputaranpersediaan=
¿
HargaPokokPenjualan
Rata−rataPersediaan
Rp34.623 .331.369
=1,7 kali
Rp 8.796.779 .732+ Rp 31.917.303 .786
2
Rata−rataumurpersediaan=
360
Perputaranpersediaan
¿ 360/1,7=212hari
Dalam satu tahun persediaan berputar sebanyak 1,7 kali dalam
setahun dan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menahan persediaan
adalah 212 hari. Perputaran persediaan yang tinggi menandakan semakin
tingginya persediaan.Sebaliknya, perputaran yang rendah mengindikasikan
kurangnya pengendalian persediaan yang efektif karena semakin besar
biaya penyimpanan persediaan serta memungkinkan terjadinya keusangan
atau kerusakan persediaan.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN AUDITAN
PT JAKARTA INDUSTRIAL ESTATE PULOGADUNG
Oleh :
P. Lelyta Apti Dhina Apsari (1315644088)
AKUNTANSI MANAJERIAL
POLITEKNIK NEGERI BALI
2015
Pembahasan
A. Analisis Likuiditas PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibankewajiban jangka pendeknya.Untuk melihat apakah perusahaan dalam keadaan
likuid atau tidak likuid dapat dianalisis dengan menggunakan 2 (dua) sumber
informasi yaitu modal kerja (working capital) dan aktivitas operasi perusahaan
(operating activity).Perusahaan dalam keadaan likuid apabila mampu memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.Sebaliknya, apabila perusahaan tidak mampu
memenuhi kewajiban jangka pendeknya maka perusahaan dalam keadaan tidak
likuid.
a. Analisis Likuiditas Modal Kerja
Untuk mengukur tingkat likuiditas dari sumber informasi modal kerja PT
Jakarta Industrial Estate Pulogadung, dapat diukur dengan menggunakan beberapa
teknik analisis sbb :
1. Ratio Analisis
a) Current Ratio
Current Ratio adalah membandingkan antara total aktiva lancar
dengan kewajiban lancar (current assets/current liabilities). Current
Assets merupakan pos-pos yang berumur satu tahun atau kurang, atau
siklus operasi usaha yang normal yang lebih besar.Current Liabilities
merupakan kewajiban pembayaran dalam satu (1) tahun atau siklus
operasi yang normal dalam usaha.Tersedianya sumber kas untuk
memenuhi kewajiban tersebut berasal dari kas atau konversi kas dari
aktiva lancar. Perusahaan baru dapat dikatakan liquid apabila current
rationya > 2,00 dan margin of safety > 1,00. Rumus untuk menghitung
current ratio adalah :
CurrentAsset
CurrentLiabilities
Tabel 1 Perhitungan Current Ratio PT Jakarta Industrial Estate
Current Ratio=
Pulogadung.
Tahun
2013
2014
Aktiva Lancar
Rp
Rp
204.809.039.702
225.306.519.325
Kewajiban Lancar
Rasio
Rp 56.441.944.398
Rp 69.670.588.382
Lancar
3,63
3,23
Sumber: Neraca PT Industrial Estate Pulogadung.
a. Current Ratio pada tahun 2013 sebesar 3,63 artinya,
setiap Rp 1 hutang dijamin oleh Rp 3,63 aktiva
lancar. Current Ratio pada tahun 2014 sebesar 3,23
artinya, setiap Rp 1 hutang dijamin oleh Rp 3,23
aktiva lancar.
b) Cash Ratio
Rasio ini menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi hutang
lancar.Rasio ini adalah rasio yang paling likuid. Aktiva perusahaan
yang paling likuid adalah kas dan surat
menunjukkan
kemampuan
perusahaan
berharga. Cash ratio
untuk membayar
utang
jangka pendek dengan kas dan surat berharga yang dapat segera
diuangkan. Rumus untuk menghitung cash ratio adalah :
Cash Ratio=
C ash+Setara Kas+investasi SSB jangka pendek
Kewajiban Lancar
Tabel 2 Perhitungan Cash RatioPT Industrial Estate Pulogadung.
Rasio
Tahun
2013
2014
Kas & Setara Kas
Rp
Rp
Investasi Jangka
134.570.462.753
153.899.746.302
Rp
Rp
Pendek
3.052.088.902
-
Kewajiban Lancar
Kas
Rp 56.441.944.398
Rp 69.670.588.382
2,44
2,21
Sumber: Neraca PT Industrial Estate Pulogadung.
Cash
ratio
sebesar
2,44
pada
tahun
2013
menunjukkan bahwa untuk setiap Rp 1,0 kewajiban
lancar tersedia atau dijamin oleh Kas, setara kas, dan
Investasi Jk. Pendek sebesar Rp 2,44 atau setiap
Kewajiban Lancar hanya dijamin sebesar 244% dari Kas,
Setara Kas, dan Investasi Jangka Pendek. Sedangkan
pada tahun 2014 menunjukkan bahwa untuk setiap Rp
1,0 kewajiban lancar tersedia atau dijamin oleh Kas,
setara kas, dan Investasi Jk. Pendek sebesar 2,21 atau
setiap Kewajiban Lancar hanya dijamin sebesar 221%
dari Kas, Setara Kas, dan Investasi Jangka Pendek.
Semakin tinggi cash ratio semakin likuid perusahaan.
c) Acid Test Ratio (Quick Ratio)
Rasio Cair (Acid Ratio) atau sering pula disebut sebagai Rasio
Cepat (Quick Ratio) adalah sebuah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menggunakan aktiva
lancar untuk menutupi utang lancarnya. Yang termasuk ke dalam rasio
lancar adalah aktiva lancar yang dapat dengan cepat diubah dalam
bentuk kas, termasuk di dalamnya akun kas, surat-surat berharga,
piutang dagang, beban dibayar di muka, dan pendapatan yang masih
harus diterima.
Persediaan barang dagang tidak dihitung meskipun termasuk
dalam aktiva lancar, karena persediaan dianggap sebagai aktiva lancar
yang sulit diubah menjadi kas. Rumus untuk menghitung Rasio Cair
(Acid Ratio) adalah sebagai berikut:
Aktiva Lancar −Persediaan
Quick Ratio=
Hutang Lancar
Tabel 3 Perhitungan Quick RatioPT Industrial Estate Pulogadung
Tahun
2013
2014
Aktiva Lancar
Rp
204.809.039.702
Rp
225.306.519.325
Persediaan
Rp 8.796.779.732
Rp 31.917.303.786
Kewajiban Lancar
Rp 56.441.944.398
Rp 69.670.588.382
Sumber: Neraca PT Industrial Estate Pulogadung.
a. Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa
pada tahun 2013 setiap Rp 1 hutang dijamin oleh Rp
3,47 aktiva lancar diluar persediaan. Pada tahun
2014 setiap Rp 1 hutang dijamin oleh Rp 2,78 aktiva
lancar diluar persediaan.
b. Analisis Likuiditas Operasi
Hubungan siklus operasi perusahaan dengan liquiditas adalah apabila
semakin pendek siklus operasi perusahaan maka liquiditas perusahaan
semakin tinggi. Untuk menghitung liquiditas perusahaan berdasarkan
aktivitas operasi dapat digunakan beberapa teknik analisis sbb :
Rasio
Cepat
3,47
2,78
1. Account Receivable Liquidity
Tabel 4 Pendapatan Bersih dan piutang usaha PT Industrial Estate
Pulogadung.
Sumber: Neraca dan Laporan Laba Rugi PT Industrial
Estate Pulogadung.
Perputaranpiutang=
¿
Penjualan
Rata−RataPiutang
Rp 82.878 .092.253
=2,54 kali
Rp33.720 .532 .600+ Rp31.505 .884 .168
2
Rata−rataumurpuitang=360 /Perputaranpiutang
Pendapatan Bersih 2014
Piutang Usaha
-
2013
2014
Rp 82.878.092.253
Rp 33.720.532.600
Rp 31.505.884.168
¿ 360/2,54=142hari
Dari perhitungan diatas, piutang PT Industrial Estate Pulogadung.
berputar sebanyak 2,54 kali dalam setahun dan memerlukan waktu selama
142 hari untuk menagih piutang menjadi kas.
2. Inventory Liquidity
Tabel 5 Harga Pokok Penjualan dan persediaan bersih PT Industrial
Estate Pulogadung.
Harga Pokok Penjualan
2014
Persediaan Bersih
2013
2014
Rp 34.623.331.369
Rp 8.796.779.732
Rp 31.917.303.786
Sumber: Neraca dan Laporan Laba Rugi PT Industrial Estate Pulogadung.
Perputaranpersediaan=
¿
HargaPokokPenjualan
Rata−rataPersediaan
Rp34.623 .331.369
=1,7 kali
Rp 8.796.779 .732+ Rp 31.917.303 .786
2
Rata−rataumurpersediaan=
360
Perputaranpersediaan
¿ 360/1,7=212hari
Dalam satu tahun persediaan berputar sebanyak 1,7 kali dalam
setahun dan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk menahan persediaan
adalah 212 hari. Perputaran persediaan yang tinggi menandakan semakin
tingginya persediaan.Sebaliknya, perputaran yang rendah mengindikasikan
kurangnya pengendalian persediaan yang efektif karena semakin besar
biaya penyimpanan persediaan serta memungkinkan terjadinya keusangan
atau kerusakan persediaan.