2. Pasar oligopoli. - Pasar monopoli

  1. Pasar monopoli. dimana hanya terdapat satu penjual yang menguasai perdagangan barang atau jasa, sehingga pembeli tidak dapat mendapatkan substitusinya. Dalam pasar ini tidak ada pesaing yang dapat masuk. Yang menyebabkannya adalah sumberdaya kunci dikuasai oleh satu perusahaan tunggal, pemerintah memberikan hak eksklusif kepada sebuah perusahaan tunggal untuk memproduksi dan menjual barang tertentu, dan biaya-biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu PLN.

  2. Pasar oligopoli. Adalah pasar yang antara perusahaannya terdapat ketergantungan. Sehingga masing-masing perusahaan tidak dapat mengubah harga seenaknya. Dapat diartikan juga yaitu keadaan dimana pasar hanya terdapat beberapa penjual yang saling bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak. Contohnya adalah pasar mobil, motor, dan pembuatan pesawat terbang.

  

  Jumat, 28 Mei 2010

   narendra paskarona

     BIAYA (COST) Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Beban (expense) adalah biaya yang dibebankan (matched) dengan pendapatan (revenue) dalam suatu periode akuntansi. Obyek Biaya (Cost Object) adalah unit atau aktivitas dimana biaya diakumulasikan dan diukur. Unit atau aktivitas itu dapat berupa: produk, order, departemen, divisi, proyek.

  Macam-macam Biaya (cost) Biaya Pabrikasi : -Biaya Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku, dll.

  • Biaya Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi Biaya Non-pabrikasi :
  • Biaya Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan produk bagi pelanggan
  • Biaya Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan menyediakan dukungan bagi karyawan Departemen :
  • Common Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh
dua atau lebih produk jadi. Periode Akuntansi :

  • Capital Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
  • Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban. Volume Produksi : -Biaya Tetap (FC) : Biaya yang tidak bertambah seiring dengan pertambahan produksi. a)Total Biaya (TC) keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sampai terciptanya barang. Rumus : TC = TFC + TVC b)Biaya Perunit (AC) : Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi 1 unit barang jadi. Rumus : AC = TC / Q Q ialah Produk. c)Biaya Marginal (MC) : Tambahan biaya karena menambah 1 unit barang yang diproduksi

  Biaya Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi Biaya Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan PENDAPATAN (REVENUE) Selain biaya produksi, ada juga Pendapatan/Revenue yaitu berapa jumlah pendapatan yang akan diperoleh dengan memproduksi barang tersebut.

  • Total Revenue (TR) : total pendapatan yang akan diperoleh seorang produsen apabila memproduksi sejumlah unit barang tertentu.
  • Kuantitas Barang (Q) : total jumlah barang yang diproduksi produsen
  • Average Revenue (AR) : harga rata-rata unit barang AR=TR/Q STRUKTUR PASAR Struktur pasar adalah berbagai hal yang dapat mempengaruhi tingkah laku dan kinerja perusahaan dalam pasar, misalnya jumlah perusahaan dalam pasar, skala produksi, jenis produksi dan sebagainya. Suatu struktur pasar dikatakan kompetitifjiak perusahaan tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi pasar. Struktur pasar kompetitif berbeda dengan tingkah laku kompetitif, tingkah laku kompetitif adalah kondisi dimana perusahaan harus bersaing secara aktif dengan perusahaan lain. Struktur pasar pada prinsipnya berarti mengelompokkan produsen/perusahaan yang terdapat didalam industri ke dalam beberapa bentuk dasar berdasarkan :

  1. Jenis barang yang dihasilkan

  2. Banyaknya/jumlah perusahaan dalam industri

  3. Mudah tidaknya keluar masuk dalam industri

  (empat), yaitu :

  A. Pasar Persaingan Sempurna Adalah struktur pasar yang ditandai oleh jumlah pembeli dan penjual yang sangat banyak. Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :

  • Jumlah penjual dan pembeli banyak
  • Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
  • Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
  • Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply)
  • Posisi tawar konsumen kuat
  • Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
  • Sensitif terhadap perubahan harga
  • Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar Cirinya adalah:
    • Banyak perusahaan dalam pasar
    • Setiap perusahaan sebagai penerima harga (price taker)
    • Bebas keluar dan amasuk dalam pasar
    • Produknya bersifat homogen/identikal
    • Penjual dan pembeli punya informasi mengenai pasar Perusahaan (produsen) bertujuan memaksimumkan profit:

  1. MR = MC, dilihat dari tingkat output

  2. MVP = MRP = MFC, dilihat dari penggunaan input Keuntungan/profit ekonomi adalah selisih antara total penerimaan dengan total biaya ekonomi (laba/profit di atas normal).

  Profit normal adalah biaya oportunitas atau normal rate of return dari sumber yang dimiliki owner yang dipakai dalam kegiatan usaha. Profit (?) = Economic profit = TR - TC Profit (?) = TR - Explicit Cost - Normal Profit Perbedaan utama antara pasar persaingan sempurna dengan pasar lain adalah bentuk kurva permintaannya. Kurva pemintaan pada pasar persaingan sempurna berbentuk horizontal, karna beberapa output perusahaan, harga tidak akan berubah. Dalam pasar persaingan sempurna, harga sama dengan panerimaan rata-rata dan penerimaan marjinal.

  B. Pasar Monopoli Adalah struktur pasar yang ditandai oleh adanya seorang produsen tunggal. Pasar monopoli akan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli :

  • Hanya terdapat satu penjual atau produsen
  • Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli
  • Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak
  • Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat
  • Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan
  • Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses Cirinya adalah:
    • Industri dengan satu perusahaan
    • Sebagai penentu harga (price maker, price setter, or price seller)
    • Tidak ada kemungkinan entry & exit bagi pendatang baru
    • Produknya adalah diferensiasi (tidak identitikal)
    • Promosi kurang diperlukan Monopoli mempunyai slop kurva demand negatif (d = AR) dan keuntungan ekonomi maksimum dicapai pada MR = MC, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Monopolist dapat memaksimumkan profit dengan melakukan:
    • Diskriminasi harga atau menjual produk yang sama dengan harga yang berbeda pada pasar yang berbeda (multi-market monopoly).
    • Menjual produk yang sama dan harga yang sama dari pabrik yang berbeda (multi-plant monopoly).
    • Perusahaan dapat menggunakan input yang sama dengan output berbeda (multi-product monopoly) Limit pricing adalah cara penentuan harga di bawah biaya rata-rata minimum suatu perusahaan agar perusahaan yang akan memasuki suatu industri menjadi takut. Tambahan :

  • Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja yang membeli produk yang dihasilkan.
  • Monopoli adalah sesuatu yang dilarang di Republik Indonesia yang diperkuat dengan undang- undang anti monopoli. Beberapa syarat (asumsi) penerapan diskriminasi harga adalah:

  1. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar yang lain

  2. Sifat barang dan jasa memungkinkan untuk dilakukan pembedaan harga

  3. Elastisitas pada masing-masing pasar harus berbeda

  4. Kebijakan ini tidak menyedot biaya yang melebihi profit

  5. Produsen dapat eksploitasi ketidak-rasionalan sikap konsumen (seperti pembungkus, merk/cap, atau promosi/iklan yang berbeda) Diskriminasi harga memiliki perbedaan derajat yaitu tingkat pertama, tingkat kedua dan tingkat

  C. Pasar Monopolistik Adalah struktur pasar yang sangat mirip dengan persaingan sempurna tetapi yang membedakan dengan pasar persaingan sempurna ialah bahwa pada pasar ini produsen mampu membuat perbedaan-perbedaaan pada produknya ( differensiasi produk ) dibandingkan produsen lain. Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik :

  • Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda
  • Mirip dengan pasar persaingan sempurna
  • Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda
  • Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga
  • Relatif mudah keluar masuk pasar Cirinya adalah:
    • Terdapat banyak perusahaan/penjual
    • Relatif kecil kekuasaan menentukan dan mempengaruhi harga
    • Barangnya berbeda corak (differentiated product)
    • Keluar dan masuk industri relatif bebas
    • Promosi penjualan sangat aktif Perusahaan dalam persaingan monopolistik dapat memaksimumkan profit ekonomi dalam jangka pendek, sedangkan dalam jangka panjang profit ekonominya nol dan memperoleh profit normal karena berproduksi under capacity. Penilaian terhadap Persaingan Monopolistik:
    • Penggunaan sumber daya kurang efisien dibandingkan dengan persaingan sempurna
    • Diferensiasi produk merupakan kompensasi dari inefisiensi. Masyarakat dapat memilih antara produk efisien (hraga murah) atau dengan diferensiasi produk (banyak pilihan jenis barang).
    • Perkembangan teknologi dan inovasi relatif terbatas karena keuntungan tidak berlangsung lama
    • Distribusi pendapatan relatif seimbang karena tidak terdapat kelebihan keuntungan dalam jangka panjang. Struktur pasar ini juga mengedepankan persaingan non-harga yaitu merupakan usaha-usaha di luar perubahan harga yang dilakukan untuk menarik banyak pembeli terhadap barang yang diproduksinya. Ada dua bentuk yaitu:
    • Diferensiasi produk: beda merk, kemasan, mutu, cita rasa, purna jual, dll
    • Promosi penjualan melalui iklan (jenis iklan pertama dan kedua)

  Adalah struktur pasar di mana hanya ada sejumlah kecil perusahaan yang memproduksi hampir semua output industri dan mempunyai keputusan yang saling mempengaruhi. Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli :

  • Harga produk yang dijual relatif sama
  • Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses
  • Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar Cirinya adalah:
    • Jumlah perusahaan beberapa atau sangat sedikit (4 atau 8 besar perusahaan raksasa menguasai 70%-80% nilai seluruh produksi atau penjualan produknya
    • Jenis barangnya bisa homogenous atau diferensiasi
    • Kekuasaan menentukan harga, terkadang kuat (tangguh) dan ada kalanya sangat lemah • Hambatan masuk cukup kuat, karena paten dan modal yang diperlukan sangat besar.
    • Promosi relatif diperlukan Jika ada dua perusahaan dalam struktur pasar oligopoli, maka disebut duopoly. Sementara itu, oligopoli yang produknya homogen disebut pure oligopoly, sedangkan produknya diferensiasi dikenal differentiated oligopoly. Strategi penentuan harga dapat ditempuh dengan dua cara:
    • Collusion (kesepakatan/persekongkolan)
    • Non-collusion (tanpa persekongkolan) Beberapa cara untuk mengetahui derajat oligopoli:
    • Concentration ratio
    • Herfindahl Index • Contestable Markets Model Oligopoli yang penting:
    • Kinked Demand Curve Model (Paul Sweezy, 1939)
    • Game Theory (Prisoner’s, advertiser’s, and pricing dilemmas)
    • Cartel Arrangement • Price Leadership • Sales Maximization Model (William Baumol, 1959) Strategi untuk menghalangi potensial entrants:

  1. Entry limit pricing

  2. Capacity barrier to entry

  3. Multi-product cost barrier

  4. New product development as a barrier to entry Perusahaan Oligopoli sering menghadapi persoalan yang dikenal dengan ‘priosoner’s dilemma’, refers to a situation in which each firm adopts its dominant strategy but each could do better (ie.

  Struktur

  Struktur pasar menunjukkan karakteristik pasar seperti jumlah pembeli dan penjual, kedaan produk perbedaan corak produk (produk differentiation), difersifikasi produk, hambatan masuk. Struktur pada pasar persaingan sempurna ditandai dengan adanya sejumlah besat pembeli dan penjual dan memiliki kekuatan yang relatif sama. Harga dan output menurut mekanisme pasar. sedangkan monopoli jumlah penjual relatif tunggal. Keadaan pasar dikendalikan oleh monopolis.

  Perbedaan Corak Produk (Product Differentiation)

  memberikan keleluasan pada produsen guna mengatur strategi pasar. Produk yang unique biasanya cenderung digemari kelompok konsumen tertentu. Melalui keunggulan produk produsen industri memiliki kekuatan dalam mengendalikan pasar sehingga menjadi monopolis diwilayah pasarnya sendiri. Sedangkan barang homogen memiliki lebih banyak barang subtitusi bagi konsumen.

  Hambatan Masuk (Entry and Exit Conditions)

  Produsen yang efisien dalam berproduksi pada dasarnya memiliki kekuatan alamiah guna merintangi pesaing masuk ke pasar. Produsen yang mapan (established firm) dapat menentukan tingkat harga dan output. Perusahaan baru sering memerlukan perlindungan khusus dan umumnya tidak efisien.

  Perilaku (Conduct) Kolusi (Collusion)

  Perilaku kolusi umum terdapat pada pasar oligopoli. Meskipun demikian perilaku kolusi dapat terjadi pada pasar monopoli. Setiap pesaing pada pasar berstruktur oligopoli menghadapi 2 pilihan berkolusi secara formal atau indormal. Kolusi formal ditandai dengan perjanjian- perjanjian yang bersifat mengikat. contoh OPEC. Kolusi Informal (Tacit Colluction) yaitu setiap anggota tidak mengenal langsung. Mereka tidak pernah melakukan perjanjian tertulis guna menguasai pasar. Mereka bersekutu secara diam-diam guna menciptakan sutuasi aman bagi anggota.

  Kebijakan Harga (Pricing Policy)

  Pada struktur oligopoli sangat peka terhadap kebijakan harga pesaing terkadang mamacu perang harga. Semakin kuat suatu struktur perusahaan semakin mudah dalam menentukan harga. Terutama dalam pasar monopoly. Penelitian dan Pengembangan (Reseacrh and Development)

  Merger

Horizontal Merger kerjasama antar perusahaan dengan menggunakan sumber daya yang sama.

Vertical Merger situasi dimana 2 perusahaa menggunakan sumberdaya yang berbeda tetapi

  masih dalam proses produksi yang sama misalnya antara perusahaan kayu dengan kertas.Conglomerate Merger 2 perusahaan atau lebih bergabung didalam industri yang tidak berhubungan.

  Kinerja merupakan hasil dari tindakan pesaing yang menjalankan dengan berbagai strategi guna bersaing dan menguasai keadaan pasar.

  Keuntungan (profitability)

  disetiap struktur industri pasar yang berbeda-beda terdapat corak perbedaan keuntungan. Pada pasar persaingan sempurna keuntungan yang diterima setiap pesaing merupakan keuntungan normal (normal Profit). Pada industri monopoli produsen memproduksi dengan tingkat harga melebihi biaya rata-rata sehingga mendapatkan keuntungan extra profit.

  Perkembangan Teknologi (Tecnological Progress)

  adalah akibat dari Penelitian dan Pengembangan. Dalam jangka panjang perusahaan dengan mengembangkan teknologi akan menghasilkan produk secara lebih efisien.

  Productif dan allokatif effisiensi

  Produktif efisiensi berkenaan dengan pengembangan perusahaan mencapai teknologi feasible maksimum output dengan menggunakan kombinasi input yang efektif.

  Interaksi Struktur Pasar-Perilaku-Kinerja

  Ketidakharmonisan hubungan antar elemen didalam struktur pasar menyebabkan mekanisme pasar menjadi tidak sempurna. Struktur pasar menentukan perilaku industri, Perilaku industri menentukan kinerja. Misalya segala usaha penjualan pesaing akan meningkatkan output perusahaan pesaing sehingga pada gilirannya akan meningkatkan keuntungan perusahaan tersebut.

Surplus Ekonomi

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-3 Departemen Pendidikan Nasional Penerbit

  • Surplus Produsen-- adalah pendapatan tambahan yang diperoleh oleh seorang produsen dari penerimaan harga suatu barang yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga yang sebenarnya telah dipersiapkan untuk ditawarkan. Supply menggambarkan berbagai jumlah dimana produsen berkeinginan untuk menjual pada harga yang berbeda-beda Kurve Supply dapat juga dipakai untuk mengukur marginal (opportunity) cost dari penjual dari penawarannya pada berbagai jumlah dari barang Market --Surplus Konsumen-- adalah kepuasan atau kegunaan (utility) tambahan yang diperoleh konsumen dari pembayaran harga suatu barang yang lebih rendah dari harga yang konsumen bersedia membayarnya. Consumen membeli barang sebab membuat mereka better of ( sejahtera) atau memberikan nilai guna. Consumer Surplus mengukur berapa banyak ksejehateraan yang mereka peroleh Consumer Surplus
    • – Jumlah kemampuan membayar untuk barang dikurangi jumlah aktual yang mereka bayarkan Kesejahteraan ekonomi dari masyarakat diukur dengan jumlah consumer surplus dan producer surplus. Efisiensi pasar (Market Effciency) dicapai jika total surplus adalah maksimum dan alokasi sumberdaya adalah efisien

  2. profit maksimum adalah proses yang dilakukan perusahaan untuk menentukan harga dan level output yang memberikan profit yang paling besar. Terdapat beberapa pendekatan untuk masalah ini. Metode total revenue - total cost berdasarkan pada fakta bahwa profit sama dengan pendapatan dikurangi beban, dan metode marginal revenue-marginal cost didasarkan pada fakta bahwa total profit dalam sebuah pasar persaingan sempurna adalah poin maksimum di mana marginal revenue sama dengan marginal cost.

  Memaksimalisasi Laba ( Profi Maximizaiion)

Keuntungan perusahaan monopoli untuk memaksimalkan tingkat output ditemukan

dengan menyamakan pendapatan marjinal dengan biaya marjinal tersebut, yang

merupakan kondisi keuntungan maksimal yang sama bahwa perusahaan kompetitif

sempurna digunakan untuk menentukan tingkat keseimbangannya output.

  

Memang, kondisi bahwa pendapatan marjinal biaya marjinal yang sama digunakan

untuk menentukan tingkat keuntungan memaksimalkan output dari setiap

  

Untuk menentukan tingkat keuntungan maksimal output, perusahaan monopoli

harus melengkapi informasinya tentang permintaan pasar dan harga dengan

menggunakan data mengenai biaya produksinya untuk berbagai tingkat output.

Sebagai contoh biaya yang monopolis mungkin dihadapi, lihat data pada Tabel 1.

  • -Dua kolom pertama dari Tabel 1 merupakan skedul permintaan pasar yang

    dihadapi perusahaan monopoli. Saat harga turun, permintaan pasar meningkat.

  • -Kolom ketiga melaporkan total pendapatan yang monopolis menerima dari setiap

    tingkat output yang berbeda.

  • -Kolom keempat melaporkan pendapatan marjinal monopolis itu hanya perubahan

    dalam pendapatan total per 1 unit perubahan output.
  • -Kolom kelima melaporkan total biaya perusahaan monopoli penyediaan 0 sampai 5

    unit output. -Kolom keenam dan ketujuh melaporkan biaya rata-rata perusahaan

    monopoli total dan biaya marginal per unit output.

  • -Kolom kedelapan melaporkan laba monopolis, yang merupakan perbedaan antara

    penerimaan total dan biaya total pada setiap tingkat output.

    TABEL

  1

  

Monopolis akan memilih untuk memproduksi 3 unit output karena pendapatan

marjinal yang diterima dari unit ketiga output, $ 4, sama dengan biaya marjinal

memproduksi unit ketiga output, $ 4. monopolis akan mendapatkan $ 12 dalam

keuntungan dari memproduksi 3 unit output, maksimum mungkin terjadi.

  

Gambar 1 menggambarkan cara mendapatkan proft maksimal dengan

menggunakan data yang diberikan pada Tabel 1. Perhatikan bahwa kurva

permintaan pasar, yang merupakan harga monopolis dapat mengharapkan untuk

menerima pada setiap tingkat output, terletak di atas kurva penerimaan marjinal.

  

Hasil pencarian harga monopolis adalah dengan harga $ 8 per unit. Hal ini harga

keseimbangan ditentukan dengan mencari tingkat keuntungan maksimal output-

dimana pendapatan marjinal sama dengan biaya marjinal (butir c)-dan kemudian

melihat pada kurva permintaan untuk menemukan harga di mana keuntungan

maksimal tingkat output akan diminta.

Dokumen yang terkait

2. TPM KOTA IPA PAKET B

21 153 17

Analisis Orientasi Pembelajaran Dan Orientasi Pasar Terhadap Keunggulan Bersaing Pada IKM Sepatu Di Cibaduyut Kecamatan Bojongloa Kidul Bandung

9 87 167

Idioms Used In Real Steel Movie - Digital Library IAIN Palangka Raya

2 4 9

BAB IV HASIL PENELITIAN - Pengaruh Dosis Ragi Terhadap Kualitas Fisik Tempe Berbahan Dasar Biji Cempedak (Arthocarpus champeden) Melalui Uji Organoleptik - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 2 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Uji Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan Berdasarkan Metode Nilai MPN Coliform di Lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelurahan Pahandut Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 2 12

The effect of personal vocabulary notes on vocabulary knowledge at the seventh grade students of SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 20

BAB IV HASIL PENELITIAN - Penerapan model pembelajaran inquiry training untuk meningkatkan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan gerak lurus - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 23

CHAPTER I INTRODUCTION - The effectiveness of anagram on students’ vocabulary size at the eight grade of MTs islamiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Sebelumnya - Perbedaan penerapan metode iqro’ di TKQ/TPQ Al-Hakam dan TKQ/TPQ Nurul Hikmah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 26

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penerapan model Problem Based Instruction (PBI) terhadap pemahaman konsep dan hasil belajar siswa pokok bahasan tekanan Kelas VIII Semester II di SMPN Palangka Raya Tahun Ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Pala

0 3 80