PERAWATAN KUL-KEL, MATA, THT.doc

PERAWATAN KUL-KEL, MATA, THT

  2. Stratum lusidum

  1. Bagian atas: pars papilaris (stratum papilar)

  Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit, batas dengan epidermis dilapisi oleh membrane basalis dan disebelah bawah berbatasan dengan subkutis tapi batas ini tidak jelas hanya kita ambil sebagai patokan ialah mulainya terdapat sel lemak. Dermis terdiri dari dua lapisan:

  B. Dermis

  5. Stratum basal/germanitivum - Karena sel-selnya terletak dibagian basal/basis.

  4. Stratum spinosum/stratum akantosum

  3. Stratum granulosum

  1. Staratum korneum Tidak mempunyai inti sel, sebab inti selnya sudah mati dan mengandung zat keratin.

   Pengertian

  Terdiri dari beberapa lapisan:

  A. Epidermis

  c. Lapisan subkutis

  b. Lapisan dermis

  a. Lapisan epidermis

   Lapisan kulit

  Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan melindungi permukaan tubuh, berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga, lubang-lubang masuk. Pada permukaan kulit bermuara kelenjar keringat dan kelenjar mukosa.

  • Selnya pipih - Lapisan ini hanya terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki.
  • Dalam lapisan terlihat seperti suatu pita yang bening, batas-batas sel sudah tidak begitu terlihat.
  • Stratum ini terdiri dari sel-sel pipih --- sel-sel tersebut terdapat hanya 2 – 3 lapis yang sejajar dengan permukaan kulit --- dalam sitoplasma terdapat butir-butir yang disebut keratohealin yang berfungsi dalam pembentukan keratin.
  • Merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat mencapai 0,2 mm terdiri dari 5 – 6 lapisan.
  • Sel-selnya disebut spinosum kru jika kita lihat di bawah mikroskop sel-selnya terdiri dari sel yang bentuknya polygonal/banyak sudut dan mempunyai tanduk (spina).
  • Disebut stratum akantosum sebab sel-selnya berduri.
  • Bentuknya silindris (tabung) dengan inti yang lonjong.
  • Didalamnya terdapat butir-butir yang halus disebut butir melanin warna.

  2. Bagian bawah: pars retikularis (stratum retikularis)

  • Batas antara pars papilaris dengan retikularis adalah bagian bawahnya sampai ke subkutis.
  • Baik pars papilaris maupun pars retikularis terdiri dari jaringan ikat longgar yang tersusun dari serabut-serabut disebut:
    • Serabut kolagen
    • Elastis, dan
    • Retikularis * Serabut yang saling beranyaman dan masing-masing mempunyai tugas yang berbeda: - Serabut kolagen: untuk memberikan kekuatan kepada kulit.
    • Serabut elastis: untuk memberikan kelenturan pada kulit.

C. Subkutis

  o Subkutis terdiri dari kumpulan-kumpulan sel-sel lemak dan diantara gerombolan ini berjalan serabut-serabut jaringan ikat dermis. o Sel-sel lemak ini bentuknya bulat dengan intinya terdesak kepinggir, sehingga membentuk seperti cicin. o Lapisan lemak ini disebut penikulus adiposus, yang tebalnya tidak sama pada tiap- tiap tempat dan juga pembagian antara laki-laki dan perempuan tidak sama

  (berlainan). o Guna penikulus adiposa adalah sebagai = shok breker = pegas/bila tekan trauma mekanis yang menimpa pada kulit, isolator panas atau untuk mempertahankan suhu, penimbunan kalori dan tambahan untuk kecantikan tubuh. o Dibawah sub kutis terdapat selaput otot kemudian baru terdapat otot.

   Pembuluh darah dan saraf

  1. Pembuluh darah Pembuluh darah terdiri dari 2 anyaman pembuluh darah nadi, yaitu:

  • Anyaman pembuluh darah nadi kulit bawah atau dalam anyaman ini terdapat antara stratum dan stratum papilaris dan stratum retikularis.
  • Anyaman pembuluh darah nadi bawah atau dalam --- anyaman ini terdapat antara korium dan subkutis.
  • Peredaran darah dalam kulit adalah penting sekali oleh karena diperkirakan seperlima dari darah yang beredar melalui kulit.
  • Disamping itu pembuluh darah pada kulit sangat cepat menyempit/melebar oleh pengaruh atau rangsangan panas, dingin, tekanan sakit, nyeri dan emosional, penyempitan dan pelebaran ini terjadi secara reflek.

  2. Susunan saraf kulit

  • Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal dan permukaan yang terdiri dari saraf motorik dan saraf sensorik.
  • Ujung saraf motorik berguna untuk menggerakkan sel-sel otot yang terdapat pada kulit.
  • Sedangkan saraf sensorik berguna untuk menerima rangsangan yang terdapat di luar atau kulit.

  • Pada kulit ujung-ujung saraf sensorik ini membentuk bermacam-macam kegiatan untuk menerima rangsangan.
  • Ujung-ujung saraf yang bebas untuk menerima rangsangan sakit/nyeri, banyak terdapat di epidermis --- disini ujung-ujung sarafnya mempunyai bentuk yang khas yang sudah merupakan suatu organ.

   Pelengkap kulit

  1. Rambut o Sel epidermis yang berubah, rambut tumbuh dari folikel rambut di dalam epidermis. o Folikel rambut dibatasi oleh epidermis sebelah atas dasarnya terdapat papil tempat rambut tumbuh. o Akar berada didalam folikel pada ujung paling dalam dan bagian sebelah luar disebut batang rambut. o Pada folikel rambut terdapat otot polos kecil sebagai penegak rambut. Rambut terdiri dari: a. Rambut panjang dikepala, pubis dan jenggot.

  b. Rambut pendek di lubang hidung, liang telinga dan alis.

  c. Rambut bulu lanugo diseluruh tubuh.

  d. Rambut seksual di pubis dan axilla (ketiak). Warna kulit dipengaruhi oleh: - Pembuluh darah pada kulit.

  • Banyak sedikitnya lemak, dan
  • Pigmen kulit yang disebut melanin, banyak sedikitnya melanin dipengaruhi oleh: * Ras atau suku bangsa.
    • Hormon.
    • Pengaruh sinar ultra violet dan infra merah.

  2. Kuku o Kuku adalah sel epidermis kulit-kulit yang telah berubah tertanam dalam palung kuku menurut garis lekukan pada kulit. o Peluang kuku mendapat persarafan dan pembuluh darah yang banyak. Bagian-bagian dari kuku terdiri dari: a. Ujung kuku atas ujung batas.

  b. Badan kuku yang merupakan bagian yang besar.

  c. Akar kuku (radik).

  3. Kelenjar kulit Kelenjar kulit mempunyai lobulus yang menggulung-gulung dengan saluran keluar lurus merupakan jalan untuk mengeluarkan berbagai zat dari badan --- (kelenjar keringat).

   Regenerasi kulit dan proses ketuaan

  • Kulit mempunyai daya regenerasi yang besar, sel-sel dalam dermis melawan infeksi local kapiler dan jaringan ikat akan mengalami regenerasi epitel yang tumbuh dari tepi luka menutupi jaringan ikat yang bergenerasi sehingga terbentuk jaringan parut pada mulanya berwarna kemerahan karena meningkatnya jumlah kapiler akhirnya – berubah menjadi serabut kolagen keputihan yang terlihat melalui epitel.
  • Manifestasi ketuaan kulit:

  • Lapisan kulit menjadi lebih tipis sehubungan dengan perubahan dalam komposisi kimia zat dasar jaringan ikat.
  • Maka penyebab kekurangan cairan di mana hilangnya elastisitas pada serat-serat elastis dermis dan subkutis akibat lipatan kulit yang ditimbulkan dengan menarik jarinan dibawahnya lambat laun menghilang dan akan timbul bintik --- pigmentasi yang tidak beraturan.

   Kelenjar sebasea

  • Berasal dari rambut yang bermuara pada saluran folikel rambut untuk melumasi rambut dan kulit yang berdekatan.
  • Kelenjar kantongnya dalam kulit bentuknya paling banyak terdapat pada kepala dan muka sekitar hidung, mulut dan Telinga, tidak terdapat pada telapak kaki dan telapak tangan.

   Ada dua kelenjar yang terdapat pada kulit 1. Kelenjar keringat menghasilkan kelenjar sudorifera.

  2. Kelenjar palit menghasilnya kelenjar sebasea. Kelenjar terdiri dari:

  • Badan kelenjar
  • Saluran kelenjar
  • Muara kelenjar

   Fungsi kulit sebagai pengatur panas

  Suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal ini karena adanya penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh pusat pengatur panas yaitu medulla oblongata.

  • Suhu normal dalam tubuh, suhu viseral 36 – 37 c.
  • Suhu kulit lebih rendah dari suhu rendah dari suhu viseral.

   Pengendalian persarafan dan vaso motorik dari arterial ada dua cara

  1. Vasodilatasi: kapiler melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan kekelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada permukaan tubuh.

  2. Vasokonstriksi: pembuluh darah mengkerut, kulit menjadi pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan.

   Cara pelepasan panas dari kulit a. Penguapan dengan banyaknya darah mengalir melalui kapiler kulit.

  b. Pancaran panas dari udara sekitarnya.

  c. Panas dialirkan ke benda yang disentuh seperti pakaian.

  d. Pengaliran udara panas.

   Keringat

  Sekresi aktif kelenjar keringat dibawah pengendalian saraf simpatis, keringat berisi air dan sedikit garam yang dikeluarkan melalui difusi secara sederhana kurang lebih 1.500cc per hari.

  Kelenjar keringat adalah alat utama untuk mengendalikan suhu tubuh berkurang pada waktu iklim dingin dan meningkat pada waktu suhu panas.

   Kulit sebagai indera peraba

  Rasa sentuhan disebabkan rangsangan pada ujung saraf, dikulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang; panas, dingin dan sakit ditimbulkan karena tekanan yang dalam dan rasa yang berat dari suatu benda, misalnya; mengenai otot dan tulang.

  Kulit mempunyai banyak ujung-ujung saraf peraba yang menerima rangsangan dari luar diteruskan kepusat saraf di otak.

   Sensasi indera peraba dari kulit - Sensasi kulit terdiri dari: rasa, raba, tekanan, panas, dingin dan rasa sakit.

  • Reseptor-reseptor luar pada lapisan epitel dan jaringan ikat tubuh manusia.
  • Reseptor masing-masing berbeda-beda, yang terbanyak adalah reseptor rasa sakit, kemudian sensasi raba, dingin dan panas.

   Kulit sebagai penyimpan air

  Kulit dan jaringan dibawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air, jaringan adipose dibawah kulit penyimpan lemak yang utama pada tubuh.

   Kemampuan melindungi kulit

  1. Menghindari hilangnya cairan dari jaringan dan menghindari masuknya air ke dalam jaringan. 2. menghalangi cedera pada struktur dibawahnya.

  3. Mencegah bahaya dehidrasi yang lebih parah kalau epidermis mengalami kerusakan.

   Fungsi kulit

  a. Menghalangi tubuh terhadap luka mekanis, kimia, dan termis karena epitelnya dan bantuan sekret kelenjar memberikan perlindungan terhadap kulit.

  b. Perlindungan terhadap mikro organisme pathogen.

  c. Mempertahankan suhu tubuh dengan pertolongan sirkulasi darah.

  d. Mengatur keseimbangan cairan melalui sirkulasi kelenjar.

  e. Alat indera melalui persarafan sensorik dan tekanan temperature dan nyeri.

  f. Sebagai alat rangsangan rasa yang datang dari luar dibawa oleh saraf sensorik dan motorik ke otak.

   Hubungan kulit dengan psikologis

  Kulit sangat erat hubungannya dengan keadaan emosional seseorang, apabila seseorang dalam keadaan marah atau gmbira terlihat wajahnya kemerahan dan akan terlihat pucat serta berkeringat dingin bila dalam ketakutan.

SISTEM PENGINDERAAN

  Terapat disekitar bola mata yang sangat erat hubungannya dengan mata, terdiri dari:

  Merupakan batas orbita dan potong kulit tebal yang melengkung, ditumbuhi oleh bulu pendek yang berfungsi sebagai kosmetik atau alat kecantikan.

  Rongga bola mata berisi: - Jaringan lemak, otot, fasio, saraf, pembuluh darah dan apparatus lakrimalis.

  3. Os stenoidal 6. Os lakrimalis Rongga mata mempunyai beberapa celah yang menghubungkan rongga mata dengan rongga otak, rongga hidung, rongga etmoidalis dan sebagainya.

  2. Os zigomatikum 5. Os palatum

  1. Os frontalis 4. Os etmoidalis

  Merupakan rongga mata yang bentuknya seperti kerucut dengan puncaknya mengarah kedepan dan ke dalam. Dinding rongga mata dibentuk oleh tulang:

  c. Organ okuli assesoria (alat Bantu mata)

  Panca indera adalah organ-organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu, serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa dari organ indera menuju ke otak dimana perasaan ini ditapsirkan.

  Fungsinya: adalah pelindung mata sewaktu-waktu kalau ada gangguan pada mata (menutup dan membuka mata).

  b. Kelopak mata Terdiri dari 2 bagian kelopak mata atas dan kelopak mata bawah.

  Dua potong kulit tebal yang melengkung ditumbuhi oleh bulu yang berfungsi sebagai pelindung mata dari sinar matahari yang sangat terik dan sebagai alat kecantikan.

  a. Alis

  Indera penglihatan yang terletak pada mata (organ visus) terdiri dari: o Organ okuli assesoria (alat Bantu mata) o Okulus (bola mata) Saraf indera penglihatan timbul dari sel-sel ganglion saraf optikus (dalam retina bergabung untuk membentuk saraf optikus).

  INDERA PENGLIHATAN / MATA (OCULUS)

  Organ indera adalah sel-sel tertentu yang dapat menerima stimulus dari lingkungan maupun dari dalam badan sendiri untuk diteruskan sebagai inpuls saraf melalui serabut ke pusat susunan saraf.

  • * Kavum orbita
  • * Sopersilium (alis mata)
  • * Palpebra (kelopak mata)

  Merupakan dua buah lipatan atas dan bawah kulit yang terletak didepan bulu okuli, kelopak mata atas lebih lebar dari kelopak mata bawah. Pada pinggir kelopak mata terdapat silia (bulu mata). Fungsi kelopak mata: adalah sebagai pelindung bola mata terhadap gangguan pada bola mata.

  • * Aparatus lakrimalis (air mata) Air mata dihasilkan oleh kelenjar lakrimalis superior dan inferior.
  • * Muskulus okuli (otot mata)

  Terdiri dari tujuh buah otot, enam buah otot diantaranya melekat dengan os kavum orbitalis, dan satu buah mengangkat kelopak mata keatas. Diantara enam otot tersebut adalah:

  1. Muskulus levator palpebralis superior inferior, fungsinya --- mengangkat kelopak mata.

  2. Muskulus orbikularis okuli (otot lingkar mata), fungsinya --- untuk menutup mata.

  3. Muskulus rektus okuli inferior (otot disekitar mata), fungsinya --- untuk menutup mat.

  4. Muskulus rektus okuli media (otot disekitar mata), fungsinya --- menggerakkan mata dalam (bola mata).

  5. Muskulus obliques okuli inferior, fungsinya --- menggerakkan bola mata kebawah dan ke dalam.

  6. Muskulus obliques okuli superior, fungsinya --- memutar mata keatas, kebawah, dan keluar.

  Strabismus (juling) disebabkan oleh tidak seimbangnya atau paralise kelumpuhan fungsi dari salah satu otot mata.

  • * Konjungtiva

  Konjungtiva palpebra merupakan lapisan mukosa, bagian yang membelok dan kemudian melekat pada bola mata disebut konjungtiva bulbi, pada konjungtiva ini banyak sekali kelenjar-kelenjar limfe dan pembuluh darah. Peradangan konjungtiva disebut konjuntivitis.

  

OKULUS (MATA)

  Meliputi bola mata (bulbus okuli), nervus optikus saraf otak II, merupakan saraf otak yang menghubungkan bulbus okuli dengan otak yang merupakan bagian penting dari pada organ visus.

  o Tonika okuli terdiri dari

  1. Kornea Kornea merupakan selaput yang tembus cahaya, melalui kornea kita dapat melihat membrane pupil dan iris.

  2. Sklera Sklera merupakan lapisan fibrous yang elastis yang merupakan bagian dinding luar bola mata dan membentuk bagian putih mata, bagian depan sclera tertutup oleh kantong konjungtiva.

  o Tonika vaskulosa okuli Merupakan lapisan tengah dan sangat peka akan pembuluh darah.

  Lapisan ini menurut letaknya ada 3 bagian:

  a. Koroid Merupkan selaput tipis dan lembab. Fungsinya memberikan nutrisi pada tunika.

  b. Korpus siliaris Merupakan lapisan yang tebal terbentang mulai dari ora serata sampai ke iris.

  Fungsinya untuk terjadinya akomodasi, pada proses melihat muskulus siliaris harus berkontraksi.

  c. Iris Merupakan bagian terepan tunika vaskulosa okuli, berwarna karena mengandung pigmen, berbentuk bulat sepeti piring dengan penampang 12 mm, tebal ½ mm, ditengah terletak bagian berlubang yang disebut pupil. Pupil berguna untuk mengatur cahaya yang masuk ke mata.

  o Fungsi mata

  Sebagai indera penglihatan yang menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina dengan perantaraaan serabut-serabut nervus optikus, menghantarkan rangsangan ini ke pusat penglihatan pada otak untuk ditapsirkan.

  o Fungsi repraksi mata

  Bila cahaya yang jatuh di atas mata menimbulkan bayangan yang letaknya difokuskan pada retina, bayangan itu akan menembus dan diubah oleh kornea lensa badan eques dan vitrous, lensa membiaskan cahaya dan memfokuskan bayangan pada retina bersatu menangkap sebuah titik bayangan yang difokuskan.

  o Kelenjar air mata

  Terdiri dari kelenjar majemuk yang terlihat pada sudut sebelah atas rongga orbita, kelenjar itu mengeluarkan air mata dialirkan kedalam katong konjungtiva dan saluran kelenjar lakrimallis, bila bola mata dikedipkan maka air mata akan mengenangi seluruh permukaan bola mata, sebagian cairan ini menguap sebagian lagi masuk ke hidung melalui saluran nasolakrimalis.

  

T H T

Antomi Telinga terdiri dari

  1. Telinga bagian luar (aurikus eksterna)

  a. Aurikula (daun Telinga) Berfungsi menampung suara datang diluar masuk kedalam Telinga.

  b. Meatus akustikus eksterna (liang Telinga) - Saluran penghubung aurikula dengan membran timpani.

  • Panjang kurang lebih 2,5 cm. terdiri dari tulang rawan dan tulang keras.
  • Saluran ini mengandung rambuit.
  • Kelenjar sebasea dan kelenjar keringat.
  • Khususnya menghasilkan secret-seket berbentuk sebum.

  c. Membran timpani Antara telinga luar dan Telinga tengah terdapat selaput gendang Telinga.

  2. Telinga bagian tengah (auris media)

  a. Kavum timpani Rongga dalam tulang temporalis terdapat tiga buah tulang pendengar: meatus, inkus dan stapes, yang melekat pada bagian dalam membrane timpani.

  b. Atrum timpani Merupakan rongga tidak teratur yang agak luas terletak dibagian bawah samping dari kavum timpani. Dilapisi oleh mukosa, rongga ini berhubungan dengan beberapa rongga kecil disebut sellula mastoid yang terdapat dibelakang bawah atrium didalam tulang temporalis. Ini dapat mengakibatkan --- proses radang.

  c. Tuba auditiva eustaki Saluran tulang rawan yang panjangnya kurang lebih 3,7 cm. Berjalan miring kebawah agak kedepan, dilapisi oleh lapisan mukosa.

  3. Telinga bagian dalam (auris interna)

  Terletak pada bagian tulang keras pylorus temporalis. Terdapat reseptor pendengar dan alat pendengar ini disebut labirin.

  a. Labirintus osseous: serangkaian saluran bawah dikelilingi oleh cairan dinamakan perilimfe.

  • Vestibulum - Koklea - Kanalis semi sirkularis

  b. Labirintus membranosus: terdiri dari;

  a. Utrikulus

  b. Sakulus

  c. Duktus semi sirkularis

  d. Duktus koklearis

   Proses pendengaran

  Ditimbulkan oleh getaran atmosfer yang dikenal sebagai gelombang suara dimana kecepatan dan volumenya berbeda-beda.

  Gelombang suara bergerak melalui rongga Telinga luar (aurikus eksterna) yang menyebabkan membrane timpani bergerak, getaran-getaran tersebut diteruskan menuju inkus dan stapes melalui maleus yang terkait pada membrane itu.

  Bau yang masuk kedalam rongga hidung akan merangsang syaraf dari bulbus olfaktoris, perasaan bergerak melalui traktus olfaktorius dengan perantaraan stasiun penghubung hingga mencapai daerah penerima akhir dalam pusat olfaktorius pada lobus temporalis otak dimana perasaan itu ditafsirkan.

  2. Rasa penciuman akan hilang sama sekali akibat komplikasi dari suatu cedera pada kepala.

  1. Penciuman akan lemah apabila selaput lendir hidung sangat kering, basah atau membengkak seperti keadaan influenza.

   Kelainan pada penciuman

  Orang yang berada dalam suatu ruangan yang sesak dan pengap tidak merasakan bau yang tidak enak.

  Contoh:

  Rasa pencium dirangsang oleh gas yang dihisap dan kepekaan akan rasa tersebut hilang bila dihadapkan pada suatu bau yang sama untuk waktu yang cukup lama.

   Proses penciuman

  Karena getaran yang timbul, pada setiap tulang itu sendiri maka tulang akan memperbesar getaran yang kemudian disalurkan ke fenestra vestibuler menuju perilimfe.

  Alat pencium terdapat dalam ronga hidung dari ujung saraf otak nervus olfaktorius, serabut saraf ini timbul pada bagian atas selaput lendir hidung dikenal dengan olfaktori.

   Indera pencium

  Nervus auditori mengumpulkan sensibilitas dan bagian vestibuler rongga Telinga dalam yang mempunyai hubungan dengan keseimbangan. Serabut saraf ini bergerak menuju nucleus vestibularis yang berada pada titik pertemuan antara pons vestibularis yang berada pada titik pertemuan antara pons dan medulla oblongata terus bergerak menuju serebelum.

   Saraf pendengar

  b. Tingkatan maksimum kegaduhan 130 desibel.; Bagi orang secara terus menerus menghadapi kegaduhan seperti di pabrik diberikan perlengkapan pelindung Telinga.

  Perasaan pendengaran ditafsirkan otak sebagai suara yang enak atau tidak enak. Gelombang suara menimbulkan bunyi: a. Tingkatan suara biasa 80 – 90 desibel.

  Getaran perilimfe melalui membrane menuju endolimfe dalam saluran koklea dan rangsangan mencapai ujung-ujung akhir saraf dalam organ korti selanjutnya dihantarkan menuju otak.

   Konka kanalis

  Terdiri dari lipatan selaput lendir, pada bagian puncaknya terdapat syaraf pembau, kalau kita bernafas lewat hidung dan kita mencium bau sesuatu udara, udara yang kita hisap melalui bagian atas dari rongga hidung.

  Pada konka kanalis terdapat tiga pasang karang hidung: 1. Konka kanalis superior.

  2. Konka kanalis media.

  3. Konka kanalis inferior

  Disekitar rongga hidung terdapat rongga-rongga yang disebut sinus paranasalis yang terdiri dari:

  a. Sinus maksilaris = rongga tulang hidung.

  b. Sinus sfendilaris = rongga tulang biji.

  c. Sinus frontalis = rongga nasalis inferior. Sinus ini diliputi oleh selaput lendir. Jika terjadi peradangan pada rongga hidung, lendir-lendir dari sinus para nasalis akan keluar, jika tidak dapat mengalir keluar akan menjadi sinusitis.

   Perbedaan antara alat pencium dengan alat pengecap

  1. Alat penciuman menentukan zat yang jauh letaknya, sedangkan alat pengecap menentukan zat yang letaknya dalam mulut.

  2. Alat penciuman dapat menentukan banyak sekali macam rasa, sedangkan untuk pengecap dapat menentukan 4 macam rasa.

  3. Alat pencium diperlukan zat kimia, sedangkan untuk alat pengecap tidak diperlukan zat kimia.

   Indera pengecap (lidah) Lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indera khusus pengecap.

  Lidah terdiri dari dua kelompok: 1. Otot intinsik melakukan gerak halus.

  2. Otot ekstrinsik melakukan gerakan-gerakan kasar pada waktu mengunyah dan menelan. Lidah terletak pada dasar mulut, ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi, dan terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir yang dapat digerakkan kesegala arah.

   Bagian-bagian lidah a. Radiks lingua = pangkal lidah.

  b. Dorsum lingua = punggung lidah

  c. Aspeks lingua = ujung lidah

   Macam pengecapan terdiri dari empat bagian 1. Rasa pahit terdapat pada pangkal lidah.

  2. Rasa manis terdapat pada ujung lidah.

  3. Rasa asin terdapat pada ujung, samping kiri/kanan lidah.

  4. Rasa asam terdapat pada samping kiri/kanan lidah.

   Fungsi alat pengecap 1. Untuk merasakan arti makanan yang enak atau tidak enak.

  2. Sebagai alat refleks, dengan adanya rasa asam, asin, pahit, manis dan sebagainya, maka getah cerna akan keluar.

   Susunan saliva (kelenjar ludah) 1. Air 70 – 99%.

  2. Gliko protein yang dihasilkan sublingualis.

  3. Enzim pencernaan yang disebut ptyalin yang hanya dapat bekerja dalam suasana asam.

  4. Garam alkali (sifatnya basa).

  5. Lain-lain, sel-sel epitel yang terlepas, sel kelenjar leukosit, gas (CO 2 ) dan bakteri.

   Fungsi saliva

  1. Fungsi mekanis, mencampur ludah dengan makanan sehingga menjadi lunak setengah cair dan mudah ditelan.

  2. Fungsi khemis, enzyme ptyalin mengubah hidrat arang menjadi maltose, enzyme maltose menjadi glucose.

  3. Membsahi lidah, pipi dan langit-langit 9platum) yang penting dalam proses berbicara.

  4. Melarutkan makanan yang kering hingga dapat dirasakan: Misalnya = gula dan garam.

  5. Mencegah gigi menjadi karies, mengubah suasana asam yang ditimbulkan oleh bakteri pembusuk. Bila makanan ada dalam mulut atau kita mencium bau makanan maka akan keluar saliva atau yang disebut sekresi psikis yang akan merangsang nervus olfaktorius dan nervus glossofaringeal.

   Sensasi haus

  Rasa sensasi haus diproyeksikan pada faring, reseptornya tidak diketahui dengan pasti sedangkan serabut eferentnya melalui nervus glossofaringeus saraf IX. Pusatnya tidak diketahui, sensasi haus merupakan pelindung untuk segera minum.

   Sensasi lapar

  Rasa lapar diproyeksikan pada lambung biasanya bersamaan dengan kontraksi ritmis yang kuat dari otot-otot lambung yang timbul periodic tiap 30 – 60 sekali. Reseptor lapar terletak diantara otot-otot lambung serabut efferent melalui nervus vagus dan pusat lapar yang tidak diketahui jelas.

PERAWATAN TERMINAL

  

Perawatan Pasien dengan Penyakit Terminal

Konsep Dasar

  Proses kematian sehubungan dengan pengajaran terminal adalah suatu keadaan yang berawal sejak dokter (medis) telah menetapkan tidak ada lagi pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakitnya sampai pada titik kematiannya. Proses ini sendiri tidak dapat di tentukan waktunya secara tepat karena dapat berlangsung dalam beberapa hari, minggu, bahkan tahun. Sidnow (1967) membagi kematian menjadi 4 tipe, yaitu: 1. Kematian social (lingkungan / selitarnya).

  2. Kematian psikologis (menuju + 5 tahap).

  3. Kematian biologis.

  Kematian biologis = kematian jaringan --- berarti tidak bernapas walaupun dengan dilakukan ABC (Air Way Brithin Circulation).

  4. Kematian fisiologis.

  Secara ideal ke-4 macam kematian ini satu dengan yang lain terjadi secara berurutan dan saling berfasilitasi. Menurut Kubber Ross dan K. Ross (1969), kematian ada lima tahap:

  1. Deneal (mengingkari)

  2. Anger (kemarahan)

  3. Bargaining (tawar menawar)

  4. Depretion (depersi)

  5. Aceeptance (penerimaan)

  Menurut Weisman

  Mengenalkan kematian yang pantas yang dapat memberikan petunjuk pada pemberian perawatan untuk tujuan sebagi berikut:  Kehidupan dalam menghadapi akhir kehidupan.  Mempertahankan fungi setinggi mungkin.  Bebas dari rasa sakit.  Mampu untuk tetap dapat menentukan pilihan, memecahkan masalah dan memenuhi keinginan. Dalam kaitannya dengan interaksi humanistic kematian yang pantas atau sesuai harusnya didefenisikan secara individual. Tindakan-tindakan perawatan dalam menghadpi kematian pasien adalah sebagai berikut: o Mengontrol sakit dan gejala-gejala lain (vital sign). o Mengatasi stress sehubungan dengan pengobatannya. o Memelihara keseimbangan emosi. o Mempersiapkan hal-hal yang akan datang. o Peningkatan dan mempertahankan hubungan dengan perawat professional. o Memelihara hubungan dengan keluarga dan teman-teman pasien.

  Ganda dan Ruank (1984)

  Menggambarkan hambatan-hambatan komunikasi yang efektif dengan pasien yang mengalami proses kematian adalah sebagai berikut:

  1. Otoritas dari perawat.

  2. Menyembunyikan informasi.

  3. Emosi yang kuat.

  4. Perasaan yang bercampur atau berbeda-beda.

  Prinsip Keperawatan pada Pasien dengan Penyakit Terminal

  Adalah: o Memberi ketenangan jiwa pada pasien dan meyakinkan bahwa kehidupannya sangat berharga bagi keluarga maupun orang lain. o Mengajarkan kepada pasien akan hal sikap menerima keputusan karena dengan sikap yang tidak dewasa menunjukkan sikap yang tidak bijaksana. o Memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien dalam hal ini sikap perawat harus memberikan suasana yang nyaman dan terhormat sehingga pasien bebas dari rasa nyeri dan kecemasan.

  Pengertian Sakit Gawat

  Sakit gawat adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh.

  Pengertian Kematian

  Seorang yang sudah dianggap sudah mati, apabila dia tidak mempunyai denyut nadi dan tidak bernapas selama beberapa menit dan ketiadaan segala refleks dan ketiadaan kegiatan otak.

  Sebab-sebab Kematian

  a. Penyakit Keganasan. Misalnya: carcinoma Kronis. Misalnya: gangguan ginjal, CRF

  b. Kecelakaan

   Tanda-tanda Menjelang Kematian

  1. Gerakan dan penginderaan menghilang secara berangsur-angsur biasanya dimulai pada anggota badan khususnya kaki dan ujung kaki.

  2. Menurunnya peristaltic usus.

  3. Tubuh pasien akan kelihatan mengembung.

  4. Badan pasien dingin dan lembab terutama pada kaki, tangan dan ujung hidungnya.

  5. Kulit nampak kelabu (pucat).

  6. Denyut nadi mulai tidak teratur, lemah dan cepat.

  7. Napas mungkin berbunyi keras (ngorok) yang disebabkan karena banyaknya lendir pada saluran pernapasan yang tidak dapat dikeluarkan oleh pasien.

  8. Berhak untuk bebas dari rasa sakit.

  Tahap ini adalah tahap kelanjutan dan penolakan yang bisanya sikap itu ditandai oleh kementar, “saya tidak mungkin” selama tahap ini pasien sesungguhnya mengatakan bahwa maut menimpa semua orang kecuali dia. Pasien biasanya terpengaruh oleh penolakannya sehingga dia tidak memperhatikan fakta-fakta yang mungkin sedang dijelaskan kepadanya, ia malahan dapat menekan apa yang telah ia dengar atau mungkin minta pertolongan dari berbagai macam sumber professional; dan non professional dalam upaya melarikan dari kenyataan bahwa maut sudah berada diambang pintu.

  1. Deniel (Mengingkari / Penolakan)

   Tahap-Tahap Kematian

  14. Berhak untuk mengharapkan bahwa kesucian tubuh manusia dihormati sesudah mati.

  13. Berhak untuk mempertahankan individualitas dan tidak dihakimi untuk keputusan- keputusan yang mungkin saja bertentangan dengan keyakinan orang lain.

  12. Berhak untuk mati dengan tenang dan terhormat.

  11. Berhak untuk mendapat bantuan dari dan untuk keluarganya dalam menerima kematian.

  10. Berhak untuk ditipu.

  9. Berhak untuk memperoleh jawaban yang jujur atas pertanyaan-pertanyaan.

  7. Berhak untuk tidak mati dalam kesepian.

  8. Menurunnya tekanan darah.

  6. Berhak untuk mengharapkan akan terus mendapat perhatian medis dan perawatan dan walaupun tujuan penyembuhan harus diubah menjadi tujuan pemberian rasa nyaman.

  5. Berhak untuk berpartisifasi dalam pengambilan keputusan mengenai perawatannya.

  4. Berhak untuk menyatakan perasaan dan emosi mengenai kematian yang sudah mendekat dengan caranya sendiri.

  3. Berhak untuk dirawat oleh mereka, yang tidak dapat menghidupkan terus harapan itu, walaupun dapat berubah-ubah.

  2. Berhak untuk tetap merasa punya harapan meski fokusnya dapat saja berubah-ubah.

   Hak-Hak Asasi Menjelang Ajal (Meninggal) 1. Berhak diperlakukan sebagai manusia yang hidup sampai mati.

  2. Ketiadaan segala refleks dan ketiadaan kegiatan otak yang nampak dalam EEG (Electro Enchephalo Grafic) mendatar dalam 24 jam, juga adanya kaku tangan, badan dan lebam.

   Tanda-tanda Kematian 1. Bola matanya tetap membesar dan tidak berubah-ubah.

  9. Ingatan menjadi kabur.

  2. Anger (Kemarahan)

  Ditandai oleh rasa amarah dan emosi yang tidak terkendalikan. Sekarang orang itu berkata mengapa saya?...Seringkali perawatan merasa sulit menghapi pasien selama tahap ini. Pasien mungkin akan mencela setiap orang yang berkenalan dengan apa saja mereka lakukan.

  3. Bergaining (Tawar-Menawar)

  Pada pasien hakekatnya berkata, ya, benar, aku, tapi …, kemarahan bisanya mereda Dan pasien dapat menimbulkan kesan sudah dapat menerima apa yang sedang terjadi dengan dirinya, ia sering berjanji kepada Tuhan bahwa ia mengajukan permohonan untuk dapat hidup lebih, misalnya: bila seorang ibu berkata bahwa ia akan melakukan apa saja selama waktu yang cukup lama sehinggga berkesempatan untuk melihat anaknya menjadi besar. Dalam tahap inilah banyak orang cenderung, untuk menyelesaian urusan rumah tangga merasa sebelum maut tiba. Misalnya surat wasiat dan mempersiapkan jaminan hidup bagi orang-orang tercinta yang ditinggalkan.

  4. Depretion (Depersi)

  Dimana pasien akan mengatakan ia, benar, aku, biasanya disebut berkabung dan merupakan saat-saat yang sedih, karena dimasa lalu ia sudah kehilangan orang yang dicintai dan sekarang ia akan keholangan nyawa sendiri bersamaan dengan itu harus meninggalkan semua hal yang menyenangkan yang ia telah menikmati, selama tahap ini pasien cenderung untuk tidak benyak bicara dan sering menangis. Saat bagi perawat untuk duduk dengan tenang disamping pasien yang sedang melalui rasa sedihnya.

  5. Aceeptance (Penerimaan)

  Menerima kematian menjelang saat ini, pasien telah membereskan urusan- urusan yang belum selesai dan mungkin tidak ingin berbicara lagi, tawar-menawar sudah lewat dan tibalah saat ketenangan dan kedamaian.

  

Kanker Carsinoma

  a. Pengertian

  Segolongan penyakit dimana terjadi pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh.

  b. Perbedaan

  Perbedaan sifat sel normal dan sel kanker; sel normal tumbuh dengan suatu tujuan yaitu membentuk tubuh, antara lain memperbaiki jaringan yang rusak sedang sel kanker tumbuh dengan cepat tanpa tujuan tertentu, mendesak dan merusak sel-sel normal dan bila tidak dicegah akan menyebar kebagian tubuh lain.

  

Tumor

  Istilah yang dipakai untuk segala pembengkakan antara lain benjolan yang disebabkan oleh: apapun baik oleh penumbuhan jaringan baru maupun oleh pengumpulan cairan (misalnya kista), atau benjolan yang berisi darah oleh sebab benturan. Tetapi umumnya tumor dipakai untuk, mengatakan adanya benjolan yang disebabkan oleh penumbuhan jaringan baru.

  

Stadium Kanker Pada umumnya perkembangan penyakit kanker dibagi 4. Staium I & II adalah awal,

  III & IV adalah stadium lanjut. Biasanya penetapan stadium I s/d III diberikan pada stadium yang masih terbatas secara local & regional sedang stadium IV diberikan pada tumor yang sudah menebar jauh.

  Sinar ultra violet yang berasal dari matahari dapat menimbulkan Ca kulit. Jenis kanker ini banyak ditemukan pada orang kulit putih yang mempunyai kebiasaan berjemur di musim panas. Juga dengan sinar radioaktif, misalnya sinar X atau radiasi, bom atom yang dapat menimbulkan Ca kulit & leukemia.

  f. Genetik

  Pada binatang percobaan kadar hormone tertentu yang berlebih jelas menyebabkan timbulnya kanker.

  e. Hormon

  Pada binatang kacang tanah yang membusuk karena ditumbuhi jamur dapat menimbulkan Ca. Hati karena mengandung aflamus.

  d. Makanan

  Walaupun pada manusia hal ini belum pasti, tetapi pada percobaan virus merupakan penyebab kanker.

  c. Virus

  b. Penyinaran

  

Penyebaran Kanker

  Di Inggris banyak Ca kulit ditemukan pada orang-orang yang pekerjaannya membersihkan cerobong asap. Maka gejala mengandung senyawa karbon dianggap sebagai timbulnya kanker kulit. Ini juga banyak terdapat pada pekerjaan pabrik cat, Nikotin yang terdapat pada rokok dapat menimbulkan Ca paru.

  a. Carsinogen dan Bahan Kimia

  Pada saat ini kita ketahui berbagai penyebab tapi kita masih belum dapat menentukan secara pasti penyebab khusus untuk kanker baik penyelidikan experemintal, maupun dari pengamatan klinik & epidemiologi. Ternyata terjadinya kanker merupakan proses yang sangat rumit, yang melibatkan berbagai factor. Adanya factor-faktor tersebut adalah:

  

Penyebab Kanker

  3. Penyebaran melalui aliran darah ke hematogen.

  2. Penyebaran melalui saluran limfe ke kelenjar getah bening, dan limfogen.

  Pada umunya penyebab kanker itu menyebar melalui 3 cara: 1. Penyebaran langsung.

  Penyelidikan pada binatang percobaan pada binatang-binatang tertentu mempunyai sifat herediter misalnya; leukemia, xerodoma, pigmentosa.