INDIKATOR KINERJA ATAU PERJANJIAN KINERJ (2)

INDIKATOR KINERJA ATAU PERJANJIAN KINERJA
BIRO SARANA DAN PRASARANA POLDA RIAU
Di Susun Sebagai Tugas Mata Kuliah: Evaluasi Kinerja Sektor Publik
Dosen Pengampu : Bunga Chintia Utami, S.IP, ME

Disusun Oleh :

Nama
NIM
Kelas

:Indriani Putri Utami
: 1663201140
: 46 Reguler

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
PEKANBARU
2018


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH RIAU
BIRO SARANA DAN PRASARANA

Nama Unit Organisasi

: BIRO SARPRAS POLDA RIAU

Tugas :
a.

Membina dan menyelenggarakan manajemen Sarpras yang meliputi
perbekalan umum, peralatan, fasilitas dan jasa kontruksi, angkutan, SIMAK
BMN, pemeliharaan dan perbaikan, inventory dan pergudangan.

b.

Melaksanakan tugas-tugas Polri lainnya dalam daerah hukum Polda, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


Fungsi :
a.
b.

Pembinaan Sarpras dalam lingkungan Polda.
Penyusunan rencana kebutuhan pembangunan fasilitas dan konstruksi
peralatan.

c.

Pembangunan fasilitas dan konstruksi serta pengadaan materiil logistik
sesuai program dan lingkup batas kewenangannya.

d.

Perencanaan, pengadministrasian, dan penatausahaan SIMAK BMN dan
keuangan.

e.


Penyimpanan, pemeliharaan, perbaikan, dan pendistribusian materiil logistik
serta perbekalan umum.

f.

Penginventarisasian seluruh materiil logistik dan aset Polri dalam
lingkungan Polda dan penghapusannya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

g.

Pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi dan
dokumentasi kegiatan Rosarpras.

h.

Melaksanakan fungsi-fungsi lain sesuai dengan peraturan perundangundangan.

INDIKATOR KINERJA
Satuan Kerja : Biro Sarana dan Prasarana Polda Riau

Tahun

NO
1

: 2018

SASARAN STRATEGI

INDIKATOR KINERJA

2
3
Terdukungnya Tugas Pembinaan a. Persentase Pemeliharaan
dan Operasional Polri Melalui
Ketersediaan

Sarana

TARGET


KET

4
80 %

5

Peralatan Fungsional.

Sudah
terlaksana

dan

Prasarana Materiil, Fasilitas dan
Jasa

Baik


Kualitas

Maupun

Kuantitas.
b. Persentase Pemeliharaan

80%

Gedung Kantor
c. Persentase Pemeliharaan

Belum
terlaksana

Ranmor
d. Presentase

Sudah
terlaksana


Produk/

Belum
terlaksana

Laporan yang dibuat /
dikirim
e. Jumlah Paket Pengadaan

30 paket

Sudah
terlaksana

80%

Sudah
Terlaksana


Kapor Polri

f. Persentase

terpenuhinya

kebutuhan BMP

g. Jumlah

Belum
terlaksana

pelaksanaan

Pelatihan LPSE

h. Jumlah Pelaksanaan Jaga

100%


Kawal Markas

No

SASARAN STRATEGI

INDIKATOR KINERJA

TARGET

Sudah
Terlaksana

KET

1

2


3

4

i. Jumlah

5
Sedang

Pemenuhan

Bangunan

Markas

melaksanakan

Komando SPN Polda Riau
yang dibangun


SPN
j. Jumlah

dalam

pembongkaran

Pemenuhan

Rumah Dinas SPN Polda

atau

Riau yang dibangun.

tahap

dalam

pembangunan
Sedang
k. Jumlah

Pemenuhan

Asrama

dan Mess SPN

melaksanakan
dan

SPN

dalam

Polda Riau yang dibangun.

dibongkar atau
dirubuhkan
SPN dalam

l. Jumlah

pembongkaran

Pemenuhan

Fasilitas Pendukung SPN

atau dalam

Polda Riau yang dibangun.

tahap
pembangunan

Pekanbaru,

Januari 2018

KEPALA BIRO SAPRAS POLDA RIAU

Drs. Revianto,SH
KOMBES POL NRP 60100864

Pertanyaan :

1. Apakah sasaran dalam perjanjian kinerja Reliable (dapat tercapai)?
Jawab :
 Didalam indicator atau perjanjian kinerja suatu kantor atau perusahaan tentu
nya memiliki perencanaan yang baik,. Pada dasarnya setiap orang yang
bekerja memerlukan kejelasan tentang apa yang pegawai kerjakan, hasil apa
yang diharapkan dan juga alasan mengapa suatu pekerjaan harus dikerjakan.
Jenis kegiatan yang dilakukan oleh para pegawai polisi dilakukannya mesti
disesuaikan dengan kemampuan pegawai tersebut. Tiap kegiatan tugas yang
bakal

dilakukan

harus

berlandaskan

pada

tugas

dan

fungsi,wewenang,tanggung jawab dan uraian tugas yang telah ditetapkan
dalam struktur organisasi dan tata kerja.
 Dari sasaran yang telah ditetapkan dalam indicator kinerja diatas dapat di
simpulkan bahwa sasaran tersebut ada yang telah tercapai namun masih tidak
terealisasi

dan masih dalam tahap pelaksanaan kegiatan dari indicator

tersebut.

2. Apakah sasaran bisa di ukur (measurement)?
Jawab :
 Jenis kegiatan yang dilakukan pegawai polisi bagian biro sarpras

harus

diuraikan dengan jelas. Kegiatan tersebut dapat diukur dengan cara kuantitas
dalam bentuk angka seperti,jumlah,satuan,jumlah hasil,dan lain-lain, maupun
dengan cara kualitas seperti hasil kerja sempurna,tidak ada kesalahan,tidak ada
revisi

dan

juga

pelayanan

kepada

masyarakat

memuaskan.

Dalam

melaksanakan kegiatan itu semua memiliki target waktu,kegiatan yang
dilakukan mesti dapat ditentukan waktunya. Rencana kerja dan target kerja
yang akan dicapai oleh pegawai polda riau dilakukan berdasarkan kurun waktu
tertentu, kuantitas merupakan ukuran jumlah atau banyaknya hasil kerja yang
dicapai oleh seorang pegawai sedangkan kualitas merupakan ukuran mutu
setiap hasil kerja yang di capai oleh seorang pegawai. Didalam melakukan

kegiatan tentu memerlukan biaya,yaitu besaran jumlah anggaran yang
digunakan setiap hasil kerja oleh seorang pegawai.
 Sasaran dari indicator kinerja biro sarpras polda riau bisa diukur,namun
sebagian masih dalam tahap pelaksanaan

3. Apakah sasaran diturunkan dalam bentuk kegiatan/program? (Jika iya,berikan 3
contoh)
Jawab :
 Iya, didalam indicator kinerja atau perjanjian kerja tentu hasil yang dicapai
terdapat dalam bentuk kegiatan atau program. Di indicator kinerja biro sarpras
polda riau terdapat program atau kegiatan yang sedang berlangsung ataupun
yang telah selesai yaitu :
1. Pembongkaran SPN dan membangun SPN yang baru
2. Pengumpulan administrasi
3. Pemeliharan gedung kantor
4. Terpenuhinya Bahan Minyak Pelumas
5. Tercapainya makan jaga kawal markas