6 Langkah SADARI untuk Deteksi Dini Kank

6 Langkah SADARI untuk Deteksi Dini Kanker Payudara
Kalahkan kanker payudara dengan rutin melakukan SADARI.

Kanker payudara masih menjadi
momok bagi kaum perempuan. Tak mengherankan karena kanker itu paling umum
ditemukan di antara perempuan.
“Kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah kasus terbanyak, dan menjadi salah satu
penyebab kematian utama akibat kanker,” kata Kepala Instalasi Deteksi Dini dan Onkologi
Sosial Rumah Sakit Kanker Dharmais, Dr. Walta Gautama, Sp.B (K) Onk. “Hal itu karena
sebagian besar pasien kanker payudara datang berobat pada stadium lanjut. Padahal, jika
terdeteksi dini dan segera diterapi, sebetulnya kanker bisa dikalahkan.”
Untuk itu, Anda bisa melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin pada 7-10
hari setelah hari pertama menstruasi. Pada masa itu, kepadatan payudara berkurang. “Lakukan
setiap satu sampai tiga bulan satu kali,” sarannya. “Namun jangan sampai SADARI
menggantikan jadwal pemeriksaan payudara fisik oleh dokter dan jadwal mammografi.”

Di bawah ini adalah langkah-langkah dari Yayasan Kanker Indonesia yang bisa Anda ikuti saat
melakukan SADARI:
1. Berdiri tegak. Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara,
pembengkakan dan/atau perubahan pada puting. Jangan khawatir bila bentuk payudara kanan
dan kiri tidak simetris.

2. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. dorong siku
ke depan dan cermati payudara; dan dorong siku ke belakang dan cermati bentuk maupun ukuran
payudara. Otot dada Anda dengan sendirinya berkontraksi saat Anda melakukan gerakan ini.
3. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara
menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada Anda.
4. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas
punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, serta
cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. Lakukan gerakan atas-bawah,
gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya. Ulangi
gerakan yang sama pada payudara kanan Anda.
5. Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting. Berkonsultasilah ke
dokter seandainya hal itu terjadi.
6. Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas. Cermati
payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan menggunakan ujung
jari-jari, tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak. Ulangi langkah ini pada sisi
berlawanan, untuk mencermati payudara sebelah kiri. (Imelda Suryaningsih)

Pemeriksaan kanker payudara sangat penting bagi semua wanita. Ini merupakan cara untuk
mendeteksi pertanda-pertanda awal kanker payudara pada wanita yang tidak mengalami gejala
kanker payudara. Ini juga membantu Anda mengenali tampilan dan yang Anda rasakan dari

payudara Anda sehingga Anda bisa lebih mudah mendeteksi perubahan.[1] Sebelum melakukan
mammogram, Anda pun bisa melakukan pemeriksaan sendiri di rumah.

Bagian 1
Pahami Pemeriksaan Payudara

1.

1
Pelajari mengapa harus melakukannya. Sebagian wanita suka
melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara teratur. Dengan
pemeriksaan teratur, Anda bisa mendeteksi perubahan yang mungkin tidak
Anda sadari, sehingga membantu Anda mendeteksi adanya kanker. Namun,
pemeriksaan payudara sendiri tidak akan pernah mengganti mammogram,
karena mammogram merupakan tes yang lebih akurat.

2.

o


Saat Anda melakukan pemeriksaan, Anda sedang mencari lesi
prakanker atau pertanda awal kanker sebelum menyebar. Pada tahap
ini, Anda bisa menghilangkannya sebelum itu tumbuh dan
membahayakan kesehatan Anda, sehingga mengurangi risiko kematian
akibat kanker payudara. Selain pemeriksaan sendiri, ada pemeriksaan
profesional yang disebut mammogram, semacam sinar X yang khusus
digunakan untuk payudara yang bisa memperlihatkan adanya
gumpalan, pengapuran, atau pertandda kanker lainnya. [2]

o

Tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa pemeriksaan payudara
sendiri mengurangi risiko kematian akibat kanker payudara. Itulah
mengapa banyak para ahli yang tidak merekomendasikannya,
sehingga banyak wanita yang memilih tidak melakukannya, tetapi
pemeriksaan ini sangat membantu.[3][4]

2
Ketahui apakah Anda berisiko. Ada sekelompok individu yang lebih
berisiko terkena kanker payudara. Beberapa kejadian dan alasan genetik

dalam rekam medis Anda bisa membuat Anda lebih berisiko, seperti:

3.

o

Mutasi dalam gen kanker payudara bernama BRCA

o

Memiliki riwayat kanker payudara

o

Riwayat kanker payudara dalam keluarga, teutama pada usia yang
lebih muda

o

Wanita yang terpapar radiasi pada dada di usia 10 hingga 30 tahun.


[5]

3
Mulailah di saat yang tepat. Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya
dimulai di usia 20. Anda bisa memeriksa payudara Anda sebulan sekali, agar
bisa mencatat perubahan setiap saat. [6] Selain pemeriksaan payudara
sendiri, pemeriksaan mammogram tahunan sebaiknya dimulai sebelum usia
45 tahun, walaupun Anda masih bisa memulainya di usia 40 tahun.
o

Anda bisa melanjutkan mammogram tahunan mulai pada usia 55
tahun, atau bisa diturunkan menjadi dua tahun sekali. [7]

o

Jika Anda berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara, Anda bisa
memulai mammogram di usia 40. Dokter Anda mungkin akan meminta
Anda melakukan tes lebih sering jika Anda lebih berisiko terkena
kanker payudara.


4.

4
Lakukan pemeriksaan payudara klinis. Selain pemeriksaan payudara
sendiri yang dilakukan sebulan sekali, dokter Anda sebaiknya melakukan
pemeriksaan payudara setidaknya setahun sekali saat pemeriksaan fisik dan
ginekologi tahunan. Dokter Anda akan melakukan inspeksi visual terlebih

dahulu pada payudara dan puting Anda. Kemudian ia akan melakukan
pemeriksaan fisik yang serupa dengan pemeriksaan sendiri, merasakan
semua jaringan payudara dan jaringan di bawah kedua lengan Anda.
o

5.

5

Dokter Anda akan mencari adanya kerutan atau perubahan pada kulit
di sekitar kulit payudara, cairan tidak normal yang keluar dari puting,

atau benjolan, yang bisa menjadi pertanda adanya kanker. [8]

Lakukan tes spesial. terkadang, pemeriksaan sendiri tidak cukup. Terutama
jika Anda berisiko tinggi dan memiliki riwayat kanker dalam keluarga, dokter
Anda mungkin akan merekomendasikan MRI. MRI adalah tes yang lebih
sensitif dan menunjukan hasil scan yang lebih rinci. Namun, MRI juga sering
salah mendeteksi sehingga mengakibatkan biopsi yang tidak perlu. [9][10]

Bagian 2
Melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri
1.

1
Lakukan pemeriksaan setiap bulan. Anda perlu melakukan pemeriksaan
payudara sendiri sebulan sekali. Waktu terbaik melakukannya yaitu sekitar
satu minggu setelah menstruasi berakhir. Ini adalah saat ketika payudara
Anda tidak terlalu lembut dan tebal. Selama menstruasi, payudara Anda bisa
menebal akibat fluktuasi hormon.
o


Jika mens Anda tidak teratur, lakukan pemeriksaan di hari yang sama
setiap bulan.

o

Jika Anda tidak ingin melakukannya setiap bulan, Anda bisa
melakukannya lebih jarang, tergantung bagaimana nyamannya Anda.
[11][12][13]

2.

2
Lakukan pemeriksaan visual. Salah satu cara untuk melihat masalah pada
payudara Anda adalah dengan melihat perubahan-perubahan pada
tampilannya. Berdirilah di depan cermin tanpa baju dan bra. Letakkan tangan
pada pinggang, tekan bagian bawah pinggang Anda untuk mengumpulkan
otot, sehingga Anda bisa melihat adanya perubahan. Perhatikan adanya
kemerahan atau sisik pada kulit dan puting, perubahan pada ukuran, kontur,
atau bentuk, serta lekukian atau kerutan pada area ini.


3.

3

o

Periksa juga bagian bawah payudara Anda. Lakukan dari sisi ke sisi,
angkat payudara Anda agar Anda bisa melihat bagian bawah dan
bagian sampingnya.

o

Juga periksa ketiak Anda, angkat lengan Anda dengan siku menekuk.
Ini untuk mencegah otot-otot ketiak Anda berkontraksi, yang
mendistorsi persepsi Anda terhadap area ini. [14]

Perhatikan posisi yang tepat. Posisi terbaik untuk melakukan
pemeriksaan payudara sendiri adalah berbaring. Dengan posisi ini, jaringan
payudara merata di dada Anda, menjadikannya lebih mudah diperiksa.
Berbaringlah di tempat tidur atau sofa dengan tangan kanan terangkat di

atas kepala Anda.
o

4.

Sebagian ahli menyarankan melakukan pemeriksaan sambil berdiri,
atau berdiri setelah berbaring untuk memastikan setiap jaringan
diperiksa secara menyeluruh. Ini bisa dengan mudah dilakukan setelah
mandi. Anda bisa memilih mana yang terbaik untuk Anda. [15][16]

4
Memulai pemeriksaan, dengan tangan kiri, rasakan payudara kanan.
Mulailah di ketiak kanan dan tekan perlahan namun kuat. Ini membantu Anda
merasakan lapisan pertama dari jaringan di bawah payudara Anda. Buat
lingkaran dengan tiga jari tengah Anda. Gunakan telapak jari Anda, jangan
ujung jari. Gerakan jari Anda ke atas dan ke bawah jaringan payudara, seperti
membuat pola saat memotong rumput, hingga keseluruhan area payudara
dan ketiak terlewati.[17]
5.


5
Ulangi dengan lebih keras. Setelah Anda memeriksa keseluruhan
payudara, periksa lagi dengan pola yang sama, dan tekan lebih keras kali ini.
Hal ini akan menjangkau jaringan payudara lebih jauh dan memeriksa lapisan
bawah jaringan.
o

6.

6

Normal jika Anda merasakan tulang rusuk Anda saat melakukan ini.

[18]

Periksa puting Anda. Setelah Anda selesai memeriksa payudara, Anda
perlu memeriksa puting Anda. Tekan dengan perlahan tetapi keras, peras
puting Anda menggunakan jempol dan telunjuk. Perthatikan adanya benjolan
atau apakah mengeluarkan cairan. [19]
7.

7
Beralih ke payudara sebelahnya. Setelah Anda memeriksa keseluruhan
payudara dan puting kanan Anda, ulangi dari awal hingga akhir pada
payudara kiri. Gunakan tangan kanan untuk memeriksa payudara kiri.

o

Prosedur yang sama juga bisa digunakan sambal berdiri. [20]

8.

8
Hubungi dokter Anda. Jika Anda merasakan benjolan, rasakan bagaimana
teksturnya. Benjolan yang perlu dikhawatirkan adalah yang terasa keras atau
seperti berpasir, memiliki tepian yang tidak rata, dan seperti menempel di
dada. Jika Anda merasakan yang seperti ini, buat perjanjian dengan dokter
Anda secepatnya agar segera diperikssa.

o

Jika benjolannya kecil dan tidak terasa seperti ini, Anda tetap harus
menghubungi dokter Anda untuk memastikan tidak ada masalah. Tidak
perlu panik. Delapan dari sepuluh benjolan bukanlah kanker. [21][22]

Tips


Pemeriksaan payudara sendiri saja tidak cukup untuk mendeteksi kanker
dengan tepat. Harus dikombinasikan dengan pemeriksaan mammogram yang
teratur, ingat bahwa mammogram bisa mendeteksi kanker payudara
sebelum benjolan dapat dilihat atau dirasakan.



Kanker payudara juga terjadi pada pria, jadi pria pun sebaiknya melakukan
pemeriksaan sendiri. Namun, kanker payudara 100 kali lebih banyak terjadi
pada wanita.[23]

Sumber
1. ↑ http://www.uptodate.com/contents/breast-cancer-screening-the-basics?
source=search_result&search=breast+self+exam&selectedTitle=1~48
2. ↑ http://www.uptodate.com/contents/breast-cancer-screening-the-basics?
source=search_result&search=breast+self+exam&selectedTitle=1~48
3. ↑ http://www.uptodate.com/contents/breast-cancer-screening-beyond-thebasics?
source=search_result&search=breast+self+exam&selectedTitle=2~48

Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Sebelum Terlambat
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilakukan dengan menggunakan tangan dan
penglihatan untuk memeriksa apakah ada perubahan fisik pada payudara. Proses ini
dilakukan agar semua perubahan yang mengarah pada kondisi yang lebih serius dapat
segera ditangani.
Penting untuk menyadari bagaimana bentuk normal payudara dan ada tidaknya perubahan dari
waktu ke waktu. Payudara umumnya akan terasa berbeda di masa menstruasi. Sebelum dan
selama periode ini, kebanyakan wanita merasa payudaranya akan menjadi makin kencang dan
padat. Memasuki masa menopause, payudara akan terasa lebih kendur dan lembut.

Namun ada perubahan tertentu yang perlu diwaspadai karena dapat menjadi indikasi adanya
penyakit. Pemeriksaan payudara sendiri umumnya bertujuan untuk mengetahui bentuk payudara
normal, menyadari ada tidaknya perubahan pada payudara, dan agar perubahan apa pun dapat
segera dikonsultasikan dan tidak terlambat ditangani.

Bagaimana Cara Memeriksa Payudara?
Waktu terbaik untuk melakukan SADARI adalah beberapa hari setelah periode menstruasi Anda
berakhir. Pada masa menstruasi, kadar hormon berfluktuasi sehingga menyebabkan perubahan
pada tubuh, termasuk payudara yang mengencang.
Terdapat beberapa cara untuk melakukan pemeriksaan. Anda dapat memilih yang sesuai dengan
kenyamanan Anda.
Di depan cermin
Untuk melakukan pemeriksaan payudara secara mandiri, Anda hanya memerlukan tangan,
penglihatan, dan cermin. Berdirilah di depan kaca, buka pakaian dari pinggang ke atas. Pastikan
terdapat cukup pencahayaan dalam ruangan tersebut dan lakukan cara berikut.



Perhatikan payudara Anda. Kebanyakan wanita tidak memiliki payudara yang
ukurannya sama besar (payudara kanan lebih besar atau lebih kecil daripada
yang lain).



Berdirilah dengan lengan di samping tubuh. Perhatikan bentuk, ukuran, dan
apakah ada perubahan seperti permukaan dan warna kulit, juga bentuk
puting payudara.



Letakkan tangan pada pinggang dan tekan kuat-kuat untuk mengencangkan
otot dada. Perhatikan payudara sambil berkaca dari sisi kiri ke kanan dan
sebaliknya.



Membungkuklah di depan kaca sehingga payudara terjulur ke bawah.
Perhatikan dan raba untuk memeriksa apakah ada perubahan tertentu pada
payudara.



Tautkan kedua tangan di belakang kepala dan tekan ke dalam. Perhatikan
kedua payudara Anda, termasuk di bagian bawah.



Periksa apakah terdapat cairan yang keluar dari puting Anda. Tempatkan
jempol dan jari telunjuk Anda di sekitar puting, lalu tekan perlahan, dan
perhatikan apakah ada cairan yang keluar. Ulangi pada payudara yang lain.

Saat mandi
Anda juga dapat memeriksa payudara saat mandi. Busa sabun akan memudahkan pergerakan
tangan untuk memeriksa benjolan atau perubahan pada payudara. Angkat satu tangan ke
belakang kepala. Dengan tangan lain yang dilumuri sabun, raba payudara di sisi tangan yang
terangkat. Gunakan jari untuk menekan-nekan bagian demi bagian dengan lembut. Lakukan pada
payudara di sisi lain.
Berbaring
Pemeriksaan juga dapat dilakukan dengan berbaring. Pilih tempat tidur atau permukaan datar
lain yang nyaman. Saat berbaring, payudara menjadi melebar dan memudahkan untuk diperiksa.
Sambil berbaring, tempatkan gulungan handuk atau bantal kecil di bawah pundak. Tempatkan
tangan kanan di bawah kepala. Lumuri tangan kiri dengan losion dan gunakan jari untuk meraba
payudara kanan.
Ibaratkan payudara seperti permukaan jam. Mulailah gerakan dari titik jam 12 ke angka 1 dengan
gerakan melingkar. Setelah satu lingkaran, geser jari dan mulailah kembali hingga seluruh
permukaan payudara hingga ke puting selesai teraba.
Tidak perlu terburu-buru saat melakukan pemeriksaan. Pastikan semua permukaan payudara
telah teraba dengan seksama.

Hal yang perlu diperhatikan saat dan setelah melakukan pemeriksaan adalah tetap tenang jika
mendapati perubahan pada payudara. Meski harus tetap waspada, namun sebagian besar
perubahan fisik tidak mengarah pada kanker. Diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk
mendiagnosis kelainan. Sebagian besar benjolan pada payudara juga merupakan tumor jinak
yang tidak bersifat kanker.

Jika Terdapat Perubahan
Benjolan atau perubahan payudara ini dapat disebabkan oleh banyak hal. Namun memang hanya
sedikit yang mengarah pada penyakit yang serius. Sekitar 1 dari 10 benjolan pada payudara
bersifat kanker. Akan tetapi, kanker yang terlambat ditangani akan membawa dampak yang
sangat serius. Oleh karenanya, segera periksakan diri ke dokter jika dalam pemeriksaan mandiri
Anda menemukan:


Benjolan keras pada payudara atau ketiak.



Perubahan pada permukaan kulit: kulit menjadi berkerut, atau terdapat
cekungan.



Perubahan ukuran dan bentuk payudara, terutama ketika Anda mengangkat
payudara atau menggerakkan lengan.



Keluar cairan dari puting payudara, tapi bukan ASI.



Keluar darah dari puting.



Terdapat bagian puting yang memerah dan menjadi lembap, serta tidak
kunjung berubah menjadi seperti semula.



Puting berubah bentuk, misalnya menjadi melesak ke dalam.



Ruam di sekitar puting.



Ada rasa sakit atau tidak nyaman yang berkelanjutan pada payudara.

Dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lanjutan untuk mendiagnosis penyebab
perubahan, seperti pemeriksaan mamogram dan USG.
Periksa payudara lebih sering jika usia Anda telah mencapai 50 tahun atau lebih. Pemeriksaan
untuk mendeteksi potensi kanker juga perlu dilakukan secara teratur.