Analisis Pemanfaatan Limbah Produksi Saw

ANALISIS PERAN PEMANFAATAN LIMBAH PRODUKSI SAWIT
SEBAGAI ENERGI LISTRIK TERBARUKAN DI RIAU

Disusunoleh:
Ulfa Hafizhatunnisa

11361204773

Rido Yanto

11471102404

Rini Suryani

11461201497

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2017

i


ii

iii

Kata Pengantar

Dengan segala kesyukuran kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul “ Analisis
Peran Pemanfaatan Limbah Produksi Sawit sebagai Energi Listrik Terbarukan di
Riau” dapat selesai tepat pada waktunya.
Penyusunan karya tulis ilmiah ditulis dalam rangka mengikuti lomba Karya
Tulis Ilmiah yang diselenggarakan oleh Universitas Mataram. Dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Irien Violinda Anggriani,
S.E, M.Si atas kesediannya menjadi dosen pendamping penulisan karya ilmiah ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmia ini masih belum
sempurna, maka saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi
perbaikann karya tulis ilmiah selanjutnya. Akhirnya penulisnya berharap semoga
karya tulis ilmiah ini bermanfaat.


Pekanbaru, 29 November 2017

Penulis

iv

Daftar Isi
Lembar Pengesahan...................................................................................................... i
Lembar Pernyataan Orisinalitas .................................................................................. ii
Kata Pengantar ......................................................................................................... iii
Abstrak ...................................................................................................................... iv
BAB I ......................................................................................................................... 1
a.
b.
c.
d.

Latar Belakang ............................................................................................... 1
Rumusan Masalah ......................................................................................... 4

Tujuan Penulisan ........................................................................................... 4
Manfaat Penulisan .......................................................................................... 4

BAB II ......................................................................................................................... 5
i.
ii.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Uraian mengenai pendapat terdahulu....................................................... 5
Landasan Teori
Energi terbarukan ...................................................................................... 5
Macam-macam limbah produksi sawit...................................................... 6
Pengolahan Limbah padat sawit menjadi energi listrik............................. 6
Pengolahan Limbah cair sawit menjadi energi listrik............................... 7
Nawacita dan SDGs.................................................................................. 8

SWOT .......................................................................................................

BAB III ..................................................................................................................... 11
a. Pengumpulan data dan informasi .................................................................. 11
b. Pengolahan data dan informasi ..................................................................... 11
c. Analisis-Sintesis .................................................................................. ..........11
BAB IV .................................................................................................................... 12
BAB V ....................................................................................................................... 15
a. Kesimpulan .................................................................................................. 15
b. Saran .............................................................................................................. 15
Daftar Pustaka
Daftar Riwayat Hidup

v

ABSTRAK

Peningkatan kebutuhan penggunaan listrik semakin meningkat 1% pertahun di
sektor industri sedangkan untuk sektor rumah tangga, komersial dan sosial sebesar
5%. Dengan adanya peningkatan ini manusia tidak bisa hanya mengandalkan energi

batubara dan fosil untuk menghasilkan energi. Karena energi tersebut tidak bisa
terbarukan dan langsung habis. Untuk mendukung program SDGs dan program
Nawacita berbagai pihak terkait diharapkan mampu menemukan energi yang
terbarukan. Program SDGs di poin 7 yaitu Affordable and Clean Energy yang
menjamin akses ke energi yang terjangkau, handal, berkelanjutan dan modern untuk
semua. Salah satu potensi daerah Riau terbesar adalah kelapa sawit. Industri kelapa
sawit menghasilkan limbah padat dan cair yang dapat digunakan sebagai biomassa
pembangkit listrik yang terbarukan. Jika berbagai pihak mampu mengelola limbah
sawit maka itu adalah salah satu bentuk perwujudan program Nawacita di poin ketiga
dan ketujuh tentang penguatan daerah pinggiran dan kemandirian sektor ekonomi.
Dengan mengoptimalkan potensi daerah tersebut dapat mendukung kedua program
besar (SDGs dan Nawacita). Namun kenyataannya belum semua daerah di Riau dapat
mengelola limbah sawitnya menjadi energi listrik terbarukan. Dengan melakukan
analisis SWOT (Streght, Weakness, Opportunity dan Threatment) maka akan
didapatkan gambaran solusi dan pemecahan masalah pengoptimalan limbah sawit
menjadi energi listrik terbarukan di Riau.

Kata Kunci: Energi Terbarukan, Limbah Sawit,SWOT

vi


BAB I
PENDAHULUAN
i.

Latar Belakang
Energi Listrik merupakan kebutuhan primer unutk keberlangsungan

aktivitas rumah tangga maupun usaha. Bagi aktivitas rumah tangga listrik mutlak
dimanfaatkan setiap hari di kehidupan manusia. Semakin memasuki zaman yang
modern dan serba cepat penggunaan listrik akan semakin meningkat.
Pertumbuhan rata-rata kebutuhan energi listrik sektor industri sekitar 1% pertahun
sedangkan pertumbuhan rata-rata kebutuhan energi listrik sektor rumah tangga,
sektor komersial, dan sektor sosial adalah sekitar 5 % pertahun. (Nurhalim dan
Firdaus, 2010).
Berdasarkan data tahun 2010 tersebut prakiraan penggunaan listrik di era
Pembangunan Berkelanjutan hingga 30 tahun selanjutnya yaitu tahun 2030, maka
kebutuhan energi listrik akan meningkat 30% di sektor industri dan peningkatan
sebersar 60% juga akan terjadi pada kebutuhan energi listrik sektor rumah tangga,
sektor komersial, dan sektor sosial.

Dalam prakiraan kebutuhan tenaga listrik setiap sektor menunjukkan
bahwa sektor sosial merupakan pemakai tenaga listrik dengan persentase hal yang
besar, hal ini menggambarkan bahwa daerah-daerah yang berada di Sub Sistem
Distribusi Riau merupakan daerah dalam pengembangan dan pertumbuhan yang
sangat pesat. (Nurhalim dan Firdaus, 2010)
Namun pada kenyataannya sampai saat ini beberapa daerah di provinsi
Riau mengalami masalah energi listrik yang tidak optimal. Kebutuhan listrik di
Riau sebesar 592 MW sedangkan energi listrik digunakan hanya sebesar 300 MW.
Daerah di Riau yang terjangkau listrik hanya 60% dan masih ada sekitar 34%
wilayah Riau yang membutuhkan aliran listrik.
1

Dengan pertumbuhan kebutuhan energi listrik yang semakin zaman akan
meningkat, manusia tentunya tidak dapat lagi sepenuhnya mengandalkan sumber
energi dan batu bara sebagai energi pembangkit Listrik. Energi dari batu bara dan
fosil tentunya akan langsung habis tidak dapat terbarukan. Bagaimana dengan
keberlangsungan kehidupan manusia dengan pembangunan berkelanjutan jika
tidak menemukan energi yang terbarukan dan ramah lingkungan.
Belum optimalnya penggunaan listrik di Provinsi Riau berkaitan dengan
perwujudan program Nawacita dari Pemerintah Jokowi JK di poin ketiga yaitu

membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan
desa dalam kerangka negara kesatuan. Dengan adanya kendala yang dihadapi oleh
masyarakat

yang

ada

didaerah-daerah,

terutama

masalah

listrik

maka

pengoptimalan potensi daerah untuk mewujudkan Nawacita akan dapat dianalisis
apa saja hal yang dilakukan pihak-pihak terkait untuk bekerja sama mewujudkan

program ini.
Jika energi listrik dapat dikelola sendiri akan mengurangi import bahan
energi dari luar maka poin ketujuh Nawacita akan terwujud yaitu kemandirian
ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor startegis ekonomi domestik.
Upaya mewujudkan Nawacita tentunya tidak terlepas dari upaya untuk
menyongsong

SDGs

(Sustainable

Developmental

Goals)

atau

tujuan

pembangunan berkelanjutan yang terdapat pada poin ke tujuh yaitu tentang energi

terjangkau dan terbarukan dengan cara meningkatkan produksi energi primer,
memingkatkan cadangan penyangga dan operasional energi, peningkatan peranan
energi baru terbarukan dalam Bauran energi, menigkatkan aksebilitas energi,
meningkatkan efisiensi dalam penggunaan energi dan listrik. “ Affordable and
Clean Energy” yang berarti menjamin akses ke energi yang terjangkau, handal ,

2

berkelanjutan dan modern untuk semua. Akses gratis dan dapat diandalkan untuk
listrik dan cahaya untuk membaca, belajar dan bekerja.
Optimalisasi potensi daerah merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan untuk menyongsong kedua program besar ini. Optimalisasi dapat
berupa intensifikasi dalam jangka pendek dapat berkaitan dengan obyek atau
sumber pendapatan daerah dengan pemanfaatan teknologi dan informasi. Adapun
efektivitas dan efisiensi sumber atau obyek pendapatan daerah.
Adapun potensi daerah yang dapat dioptimalkan di Provinsi Riau adalah
Limbah Industri Kelapa Sawit. Data dari Dirjen Perkebunan Kementerian
Pertanian RI (2015). Perkebunan kelapa sawit terbesar berada di Provinsi Riau
seluas 2.4 juta ha atau sekitar 25 persen dari total perkebunan kelapa sawit di
Indonesia. Dengan luas areal perkebunan mencapa 2.4 juta hektar maka provinsi

berkesempatan memperluas area kelapa sawit. Namun dibalik potensi besar riau
sebagai penghasil kelapa sawit di Indonesia. Industri kelapa sawit menghasilkan
residu yang dianggap sebagai limbah yang berpotensi menjadi bahan pencemaran
lingkungan.
Berdasakan studi literatur yang ada, bahwa limbah kelapa sawit dapat
berupa limbah kering yang terdiri atas: tandan kosong kelapa sawit (TKKS),
Cangkang (shell) dan Serabut (fiber ) secara keseluruhan dapat dijadikan sesuatu
yang lebih bermanfaat yaitu dijadikan energi terbarukan contohnya bioetanol,
biodiesel dan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga Biomassa (PLTB).
Riau merupakan salah satu provinsi yang memiliki ketersediaan limbah
cair dan limbah padat sawit berlimpah yang bisa dimanfaatkan dapat
memproduksi 205 MegaWatt (MW) energi listrik. Dari pemanfaatan limbah cair
sawit. Sebesar 16,25 juta m3 memiliki potensi menghasilkan 90 MW listrik serta
dapat mengurangi emisi sebesar 568.000 ton karbondioksida pertahun.

3

Saat ini terdapat 227 pabrik kelapa sawit yang berada di provinsi riau.
Artinya bila pabrik-pabrik kelapa sawit ini mampu memanfaatkan limbah sawit
maka sumber energi listrik terbarukan akan terwujud.
Sejauh pencarian data memang sudah ada rancangan beberapa daerah di
Riau yang akan mengolah limbah sawit menjadi energi listrik namun itu tidak di
semua penjuru daerah. Masih banyak daerah di Riau penghasil limbah sawit
namun belum mampu untuk mengelola limbah sawitnya.
ii.

Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah analisa SWOT peran pemanfaatan limbah produksi
sawit sebagai energi listrik terbarukan di Riau ?

iii.

Tujuan Penulisan
a. Untuk mendapatkan gambaran hasil analisa SWOT sebagai solusi dari
masalah peran pemanfaatan limbah produksi sawit sebagai energi
listrik terbarukan di Riau

iv.

Manfaat Penulisan
a. Dengan hasil analisa yang didapat diharapkan mampu menemukan
upaya solutif permasalahan energi terbarukan dari pemanfaatan limbah
sawit di Riau

4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
i.

Uraian mengenai Penelitian terdahulu
Menurut Mufrizon & Subekti (2013) menemukan bahwa limbah hasil

pengolahan kelapa sawit di Pabrik Kelapa Sawit yang ada di Propinsi Riau dalam
bentuk biogas dan biomasa, dapat menghasilkan tenaga listrik sebesar 1214,2
MW, terdiri dari biomasa (Sabut dan Cangkang) sebesar 1099,3 MW dan dari
biogas (limbah cair) sebesar 114,9 MW. Dari total potensi tersebut, yang
dimanfaatkan oleh PKS hanya sebesar 193,5 MW (17,6%) dari biomasa dan 2,9
MW (2,5%) dari biogas.
Selain itu penelitian dari Khazali, dkk (2014) menemukan bahwa limbah
cair pabrik kelapa sawit (POME) memiliki potensi untuk menghasilkan energi
listrik dengan meggunakan reaktor biofuel cell spiral secara kontinu dengan
tegangan maksimum sebesar 0,925 V dengan kuat arus sebesar 18,5 mA pada
HRT : 5 jam. Densitas daya kontinu maksimum yang dihasilkan oleh rektor
adalah sebesar 4,75 W/m3dengan persen penurunan COD limbah maksimum
sebesar 47%. Adanya laju air dan konsetrasi umpan yang seuai dengan kebutuhan
subtrat oleh bakteri sangat berpengaruh terhadap energi listrik yang dihasilkan
oleh reaktor biofuel cell spiral.
ii.

Landasan Teori

1. Energi Terbarukan
Energi terbarukan melputi energi matahari, energi air, energi listrik,
energi nuklir, energi minyak bumi dan gas sedangkan energi yang tersedia
terbatas dialam meliputi yang berasal dari fosil/ energi mineral dan batubara.

5

Dewasa ini dan beberapa tahun kedepan, manusia masih akan
tergantung pada sumber energi fosil karena sumber energi fosil inilah yang
mampu memenuhi kebutuhan energi manusia dalam skala besar sedangkan
sumber energi alternatif atau terbarukan belum dapat memenuhi kebutuhan
energi manusia dalam skala besar karena fluktuasi potensi dan tingkat
keekonomian yang belum bisa bersaing dengan energi konvensional.
2. Macam-macam Limbah Produksi Sawit
Salah satu potensi perkebunan yang cukup besar didapatkan dari
pabrik kelapa sawit (PKS), yang mengolah Tandan Buah Segar (TBS) kelapa
sawit menjadi Crude Palm Oil (CPO). Dalam proses pengelolahannya, PKS
menghasilkan limbah biomassa dengan jumlah yang cukup besar dalam
bentuk limbah organik berupa tandan kosong kelapa sawit (Tanksos),
cangkang dan sabut, serta limbah cair (Palm oil mill efflunt / POME)
(Alkusma dkk, 2016).
Palm Oil Mill Effluent (POME) Teknologi yang telah banyak

digunakan untuk mengambil biogas dari POME adalah Covered Lagoon.
Teknologi ini dilakukan dengan menutup kolam limbah konvensional dengan
bahan reinforced polypropylene sehingga berfungsi sebagai anaerobic
digester. Biogas akan tertangkap dan terkumpul di dalam cover. (Alkusma

dkk, 2016).
3. Limbah Padat menjadi Energi Listrik
Limbah padat PKS dikelompokkan menjadi dua, yaitu limbah yang
berasal dari pengolahan dan yang berasal dari basis pengolahan limbah cair.
Limbah padat yang berasal dari proses pengolahan berupa tandan buah
kosong (TBK) yang terbuang dari penebah setelah tandan rebus dipisahkan
dari buahnya, cangkang atau tempurung dan serabut atau serat. Sedangkan
limbah padat yang berasal dari pengolahan limbah cair berupa lumpur aktif

6

yang terbawa oleh hasil pengolahan air limbah (Rohmadi dalam Tarkono
2007)
Disuatu pabrik kelapa sawit (PKS) Kebutuhan listrik adalah sekitar 14
-16 kWh/ton TBS. Untuk keperluan penerangan dan lain-lain waktu pabrik
tidak atau belum mulai mengolah dapat dipasang diesel sebagai pembangkit
cadangan. Pembangkitan energi merupakan salah satu manfaat yang dapat
diperoleh dari pengolahan limbah PKS. Pemanfaatan dalam bentuk energi
berpotensi besar mengingat limbah tersebut masih memiliki nilai kalor yang
cukup tinggi.
Pada dasarnya semua limbah padat PKS dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan energi dalam PKS, yaitu sebagai bahan bakar ketel uap
untuk memasok kebutuhan uap panas dan pembangkitan listrik.
Limbah serabut dan cangkang dapat dipakai langsung begitu keluar
dari proses produksi sebagai bahan bakar. Tergantung pada rancangannya,
ketel uap dapat dioperasikan dengan memanfaatkan 100% cangkang, 100%
serabut atau kombinasi antara keduanya. Proses konversi energi untuk
menghasilkan uap yang diperlukan dalam pembangkitan listrik maupun
keperluan proses diperoleh dari pembakaran

langsung. Pembakaran

merupakan proses oksidasi bahan bakar yang berlangsung secara cepat untuk
menghasilkan energi dalam bentuk kalor.
Energi listrik yang dapat dibangkitkan dengan bahan bakar cangkang
dan serabut dapat diilustrasikan sebagai berikut. Untuk sebuah PKS dengan
kapasitas 100 ribu ton TBS per tahun akan dihasilkan sekitar 6 ribu ton
cangkang dan 12 ribu ton serabut.

7

Dengan mengasumsi bahwa efisiensi pembangkitan sekitar 25%, akan
diperoleh energi listrik sebesar 7,2 – 8, 4 GW (e) h untuk cangkang dan 9,2 –
15,9 GW (e) h untuk serabut. Karena kebutuhan listrik untuk produksi adalah
sebesar 1,4 – 1,6 GW(e)h, PKS mampu mandiri dalam hal pasok energi untuk
kebutuhan operasionalnya. TBK pun bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar.
Energi yang dihasilkan dapat dikonversikan menjadi listrik dengan jumlah
yang cukup signifikan.
Proses ini memerlukan ruangan yang cukup besar. Itu sebabnya jika
TBK hendak dimanfaatkan dalam jumlah banyak untuk pembangkitan listrik,
TBK segar dapat dilewatkan lebih dahulu dalam perajang (muncher) untuk
kemudian diperas dalam kempa. Sebagai imbalan akan dapat diperoleh
kembali minyak dan inti sawit yang tadinya akan hilang sebagai buah yang
tertinggal.
Dalam kondisi TBK tidak dipakai untuk keperluan energi karena kadar
airnya yang tinggi, limbah padat yang lain (serabut ditambah dengan
cangkang) akan menjadi alternatifnya.
TBK yang sudah dikeringkan dapat digunakan pula untuk pembakaran
permulaan (fire up) sebelum pabrik menghasilkan limbah serabut. Keperluan
TBK untuk ini biasanya hanya sedikit, sehingga masih banyak sisanya.
Sampai

di

sini

pemanfaatan

terpadu

limbah

PKS

memungkinkan

dijalankannya mekanisme combined heat and Power (CHP) yang sekaligus
menghasilkan uap untuk pabrik minyak kelapa sawit dan listrik untuk
disalurkan ke jaringan listrik di dalam maupun luar PKS, lokal maupun
provinsi.

8

4. Limbah Cair menjadi Energi Listrik
Proses ekstrasi minyak, pencucian, dan pembersihan di pabrik
menghasilkan limbah cair kelapa sawit atau palm oil mill effluent (POME).
Pabrik kelapa sawit menghasilkan 0,7-1m3 POME untuk setiap ton tandan
buah segar yang diolah. POME yang baru dihasilkan umumnya panas (suhu
60-80 C), bersifat asam (pH 3,3 – 4-6 ), kentalm berwarba kecoklatan dengan
kandingan padatan, minyak dan lemak, chemical oxygen demand (COD), dan
biological oxygen demand (BOD) yang tinggi.

Untuk menghasilkan tenaga listrik, POME akan diubah menjadi Biogas.
Biogas terbentuk ketika mikroorganisme, khususnya bakteri, menurunkan kadar
zat organik pada kondisi anaerob (tanpa oksigen).

9

5. Nawacita dan SDGs
Nawacita adalah istilah umum yang diserap dari bahasa Sanskerta.
Nawa (sembilan) dan cita (harapan, agenda, keinginan). Dalam konteks
perpolitikan Indonesia. Instilah ini merujuk kepada visi-misi dipaparkan ada
sembilan agenda pokok untuk melanjutkan semangat perjuangan yaitu
berdaulat secara politik, mandiri dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam
kebudayaan.
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahdaerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan dan mewujudkan
kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor starategis ekonomi
domestik.
6. Analisa SWOT
SWOT menurut Sutojo dan F. Kleinsteuber adalah untuk menentukan
tujuan usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan dan oleh
karenanya diharapkan lebih mudah tercapai. SWOT adalah singkatan dari
kata-kata Strenght (kekuatan) Weakness (Kelemahan), Opportunities (Peluang)
dan Threats (Ancaman)

10

BAB III
METODE PENULISAN
i.

Pengumpulan Data dan Informasi
Pengumpulan data dan informasi yang dilakukan melalui
penelusuran pustaka, mencari sumber-sumber yang sesuai dan pencarian
data-data melalui internet.
Adapun data dan informasi yang diperoleh dari jurnal, media
elektronik, artikel, berita, dan beberapa kajian pustaka yang sejalan
dengan tema penulisan.

Berikut adalah cara pengumpulan data dan

informasi yang penulisan lakukan :
1. Penulis mengumpulkan data-data yang diperoleh dari studi pustaka
sebagai bahan pertimbangan dan tambahan wawasan mengenai
lingkup penulisan dan konsep-konsepnya kemudian penulisan
melakukan analisis data.
2. Data-data yang diperoleh dari referensi digunakan sebagai acuan yang
dikembangkan untuk mencari kesatuan materi sehingga terbentuk
suatu solusi atau kesimpulan yang melalui proses analisi data dan
sintesis data.
ii.

Pengolahan Data dan Informasi
Pengolahan data dan informasi menggunakan metode analisis
deskriptif berdasarkan data sekunder yang didapatkan dari pengumpulan
data.

iii.

Analisis dan Sintesis
Menganalisa pengeloaan energi sumber energi listrik dari limbah
padat dan cair sawit dimana kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan
kemudian menyimpulkanny

11

BAB IV
PEMBAHASAN
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats) adalah
identifikasi berbagai faktor secarta sistematis untuk merumuskan suatu strategi.
Kekuatan (Streght)
1. Bahan baku terbarukan
2. Besarnya jumlah ketersediaan bahan
baku
3. Menghemat penggunaan energi fosil
4. Menguntungkan secara finansial
5. Bahan baku gratis

Kelemahan (Weakness)
1.
2.
3.
4.

Biaya investasi yang cukup tinggi
Sebagian limbah dijadikan pupuk
Payback period cukup lama
minimnya SDM berkeahlian dalam
pengembangan
5. teknologi pengembangan belum dimiliki
pabrik

Peluang (Opportunity)
1. Energi fosil semakin menipis
2. Kebutuhan listrik keseluruhan belum
terpenuhi
3. Kompetitor yang sangat sedikit
4. Pewujudan teknologi ramah lingkungan
5. Target pemerintah untuk pengembangan
energi 2025

12

Bobot

Rating Bobot x Rating

23
22
20
15
20

4
4
4
3
4

92
88
80
45
80

100

1-4

385

Bobot

Rating Bobot x Rating

20
25
15
20
20

2
2
3
2
3

40
50
45
40
60

100

1-3

235

Bobot

Rating Bobot x Rating

30

4

120

25

4

100

10

3

30

15

3

45

20

3

60

100

Ancaman (Threatment)
1.
2.
3.
4.

Bobot

Pembangunan PLTU dan PLTA
Kebijakan pemerintah kurang konsisten
Rendahnya minat investor
Subsidi terhadap BBM

355

Rating Bobot x Rating

30
30
20
20

1
2
2
2

30
60
40
40

100

1-2

170

Strenght Weakness (SW) = S-W

385-235 = 150

Opportunity Threatment (OT) = O-T

355-170 = 185

13

1-4

Berdasarkan hasil kuadran analisis yang menjelaskan bahwa pemanfaatan
limbah sawit untuk sumber energi berada pada situasi yang sangat menguntungkan.
Limbah sawit merupakan bahan baku yang sangat potensial dan berpeluang untuk
dikembangkan menjadi sumber energi terbarukan serta relevan dalam upaya
mewujudkan nawacita pemerintah yang mewujudkan SDGs.

14

BAB V
PENUTUP
i.

Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penulisan karya tulis ilmiah tentang analisis
peran pemanfaatan limbah produksi sawit sebagai energi listrik terbarukan
adalah limbah sawit merupakan sumber energi terbarukan yang berpotensi
untuk dijadikan bahan baku pembangkit listrik.

ii.

Saran
Saran didalam kepenulisan ini bagi pemerintah daerah agar lebih
konsisten dalam mengembangkan limbah sawit sebagai energi terbarukan dan
sebagai masyarakat hendaknya mendukung penuh program pemerintah dalam
mengembangkan energi terbarukan.

15

DAFTAR PUSTAKA
Dalman. 2014. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Hambali,E, Mujdalipah, S & Tambunan,AH. 2008. Teknologi Bioenergi. Jakarta: PT
AgroMedia Pustaka
Kamal, Netty. tt.Karakterisasi dan Potensi Pengelolaan Limbah Sawit. ITENAS
Khazali, dkk. 2014. Potensi Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit Sebagai Sumber
Energi Listrik Menggunakan Reaktor Biofuel Cell Spiral . Universitas

Syiah Kuala
Marsudi, Djiteng. 2005. Pembangkitan Energi Listrik. Jakarta: Penerbit Erlangga
Mufrizon dan Subekti. 2013. Kebijakan

Energi Baru-Terbarukan serta Peluang

Pemanfaatan Biogas dan Biomassa Limbah Pengolahan Kelapa Sawit
untuk Pembangkit Listrik Di Propinsi Riau. Jurnal Aptek Vol. 5 No.1

Nurhalim dan Firdaus. 2010. Prakiraan Kebutuhan Energi Listrik PT. PLN (Persero)
Sub Sistem Distribusi Riau. Seminar Nasional Fakultas Teknik UR

Rahayu, Karsiwulan, dkk. 2015. Konversi POME menjadi Biogas.Winrock
International
Rangkuti, Freddy.2008. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Suharto, Ign. 2011. Limbah Kimia dalam Pencemaran Udara dan Air. Yogyakarta:
Penerbit ANDI
Suistenable Development Goals for People and Planet.2013. Macmillan Publishers
Limited. All rights reserved
Thamrin, Husni.2014. Energi dan Teknologi Inovasi.Pekanbaru:LPPM UIN Suska
1

http://nasional.kompas.com/read/2014/05/21/0754454/.Nawa.Cita.9.Agenda.Prioritas.
Jokowi-JK
https://www.academia.edu/33300992/TUJUAN_PEMBANGUNAN_BERKELANJU
TAN_-_SDGs_GK_31052017_.pdf

2

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ketua Tim
Nama Lengkap
Tempat Tanggal Lahir
Alamat

Email/No. Hp
Riwayat Pendidikan
TK
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Riwayat Organisasi
Jabatan Anggota
Jabatan CO Divisi Keputrian
Jabatan Pementor
Jabatan Pementor

: Ulfa Hafizhatunnisa
: Daik Lingga, 24 Januari 1996
: Jl Rimbo Panjang Perum Paradise
Blok U 4 Batas Kota PekanbaruKampar
:[email protected]/081261727523
: TK GANDA SULI DAIK LINGGA
: SDN 001 LINGGA
: MTs „Aqidatunnajin Daik
: MA YPKL LINGGA
: Fakultas Psikologi UIN SUSKA
RIAU
HMJ PPP FAKULTAS PSIKOLOGI
UKMF ROHIS PDC INSIGHT
KOGNISI FAKULTAS PSIKOLOGI
Mentoring Tahsin Fakultas Psikologi

Karya Tulis yang Pernah Dibuat (Fullpaper)
2017
Kertas dan Prioritas
2017
Kids Zaman Now dan Spaghetti ala
Melayu
2017

Penghargaan yang Pernah Diraih
2017

Dilema 2030, Yakin Masih “Sehat”?

5 Peserta terbaik workshop menulis
Qureta
Juara II Lomba Novel LPPM UIN
SUSKA

2017

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Anggota 1
Nama Lengkap
Tempat Tanggal Lahir
Alamat

: Rido Yanto
Miring, 25 Mei 1995
Jl. Garuda Sakti KM 2 Perumahan Villa
Sentosa no. 68

Riwayat Pendidikan
TK
SD
SDN 017 Tanjung Beringin
SMP
SMPN 1 Kampar Kiri Hulu
SMA
SMAN 1 Kampar Kiri
Perguruan Tinggi
Riwayat Organisasi
Jabatan Anggota
Nama Organisasi HMJ Manajemen
Jabatan Anggota
Nama Organisasi HIPPEMARKI
Jabatan Anggota
Nama Organisasi Uin Suska Mengajar
Dst
Karya Tulis yang Pernah Dibuat (Fullpaper)
Penghargaan yang Pernah Diraih
-

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Anggota 2
Nama Lengkap
Tempat Tanggal Lahir
Alamat
Email/No. Hp
Riwayat Pendidikan
TK
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
Riwayat Organisasi
Anggota Riset
Anggota Bidang Komunikasi
Pemberdayaan Perempuan
Anggota
Anggota
Anggota
Sekretaris

: Rini Suryani
: Palembang 12 Oktober 1996
: Jl. Rimbo Panjang Perumahan Paradis
Blok U No. 4
:
[email protected]
/
082281285086
: TK Teratai Palembang
: SD Negeri 130 Palembang
: SMP Negeri 1 Palembang
: SMA Negeri 1 Palembang
: Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim
Riau
: Forum Riset Ilmiah UIN Sultan Syarif
Kasim Riau
dan : BEM Psikologi UIN Sultan Syarif
Kasim Riau
: HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan)
PKA (Psikologi Klinis & Agama)
: PDC (Psikologi Dakwah Center)
: DPS (De Plaats Stamppots)
: Kongres Mahasiswa Psikologi UIN
Sultan Syarif Kasim Riau

Dst
Karya Tulis yang Pernah Dibuat (Fullpaper)
2017
: Peran Orang Tua dalam Menghentikan
Bullying Pada Penyandang Autisme
Penghargaan yang Pernah Diraih
-

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

IbM Pemanfaatan Biopestisida untuk Mengendalikan Hama Uret (Lepidiota stigma) Pada Tanaman Tebu

8 129 1