View of Analisis Penerapan Metode Transmitter Receiver Unit (TRU) Upgrading Untuk Mengatasi Traffic Congestion Jaringan GSM Pada BTS Area Purwokerto Kota

  

ANALISIS PENERAPAN METODE TRANSMITTER RECEIVER UNIT (TRU) UPGRADING

UNTUK MENGATASI TRAFFIC CONGESTION JARINGAN GSM PADA BTS AREA

PURWOKERTO KOTA

  1 2 3 Alfin Hikmaturokhman , Eka Wahyudi , Yunita Trias Susanti

Program Studi Diploma III Teknik Telekomunikasi, purwokerto

Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto 3 [email protected]

  

ABSTRAK

Semakin banyaknya pengguna selular maka akan semakin banyak trafik yang akan tertampung. Trafik yang

melebihi kapasitas kanal yang disediakan dapat menyebabkan kondisi Traffic Congestion. Untuk menanganinya

diperlukan metode penambahan kapasitas kanal agar semua trafik dapat tertampung dengan baik. Metode ini disebut

dengan TRU Upgrading. Transmitter Receiver Unit (TRU) adalah hardware yang terletak pada Radio Base Station

dalam BTS yang berisi slot-slot kanal sedangkan metode TRU Upgrading adalah metode dengan

menambahkan/upgrade kapasitas kanal yang tersedia dari konfigurasi TRU yang telah ada sebelumnya, misalkan

pada BTS Pabuaran memiliki konfigurasi 3x2x3 karena terjadi kejenuhan pelanggan maka konfigurasi TRU

diupgrade menjadi 3x4x3. Perubahan konfigurasi TRU maka merubah konfigurasi BTS-nya serta menambah

kapasitas kanalnya. Key Performance Indicator (KPI) yang baik pada Indosat adalah menggunakan batas GoS 2%.

Nilai GoS ini dikaitkan dengan tabel Erlang untuk mendapatkan sebuah nilai intensitas trafik. Jika nilai intensitas

trafik konfigurasi TRU yang digunakan kurang dari nilai intensitas trafik pelanggan maka disebut traffic congestion.

  

Sebagai akibat dari traffic congestion adalah kondisi blocking. TRU Upgrading ini dilakukan dengan harapan nilai

blocking panggilan menjadi 0 %. Pada Purwokerto kota, diterapkan TRU Upgrading untuk cell Grendeng 3,

Pabuaran 2, dan Unsoed 1 karena trafik pelanggan yang terjadi melebihi nilai intensitas trafik dari konfigurasi TRU

yang digunakan. Untuk cell Unsoed 1 dan Grendeng 3 meski telah dilakukan TRU Upgrading menjadi 4 buah TRU

tetap terjadi traffic congestion sebesar 8 sampai dengan 15 Erlang dikarenakan pada cell-cell ini mengcover area

yang padat penduduk. Sedang untuk Pabuaran 2 penerapan TRU upgrading mencapai keefektifan sebesar 100%.

  Kata kunci : Traffic Congestion, TRU Upgrading, blocking, GoS

ABSTRACT

  Increasing the number of mobile users, will cause more traffic can be accommodated. Traffic that exceeds

the availability of the channel capacity can cause the Traffic Congestion condition. A method is needed to handle the

addition of channel capacity so that all traffic can be accommodated well. This method is called TRU Upgrading.

Transmitter Receiver Unit (TRU) is a hardware that placed in Radio Base Station inside BTS which consist of some

channels. TRU Upgrading method is a method to add / upgrade the channel capacity that available from TRU

configurations that have been placed before, for example the BTS Pabuaran have 3x2x3 configuration, but due to the

saturation of TRU customer it was upgraded into 3x4x3 configuration. TRU’s configuration changing will also

change the configuration of base stations and increase the channel capacity. A good Key Performance Indicator

(KPI) on Indosat is using

  GOS 2%. This GOS value is related with Erlang’s tables to get a traffic intensity’s value.

When the traffic intensity’s values that used are less than the intensity’s value of customer traffic, it is called traffic

congestion. The result of this traffic congestion will make blocking condition. TRU Upgrading was used in condition

to reduce the call blocking value became 0%. At Purwokerto’s town area, TRU upgrading were applied on

Grendeng 3’s cell, Pabuaran 2’s cell, and Unsoed 1’s cell because of customer traffic that occurs was exceed the

traffic intensity values of the current TRU configuration. Although, Unsoed 1’s cell and Grendeng 3’s cell were

applied TRU Upgrading into 4 pieces, but traffic congestion still occurs into 8-15 Erlang because this cells were

cover densely populated area. As for Pabuaran 2’s cell, this kind of method can achieve 100 % effectiveness.

  Key words: Traffic Congestion, TRU Upgrading, blocking, GoS

  7

  1.

  tertentu dalam salah satu BTS). Atau dengan

   PENDAHULUAN

  1.1

  kata lain metode TRU Upgrading diterapkan

   Latar Belakang

  Dengan semakin banyak pengguna agar penanganan traffic congestion dapat telekomunikasi selular di dalam suatu cakupan dilakukan secara efektif. area maka akan mempengaruhi sistem jaringan telepon yang ada di sekitar daerah tersebut.

  1.2 Rumusan Masalah

  Apabila jumlah pelanggan dan trafik yang masuk Permasalahan yang dapat dikaji yaitu: melebihi kapasitas saluran yang disediakan oleh

  1. Berapa besar traffik congestion yang terjadi sistem jaringan maka akan menimbulkan traffic di area Purwokerto kota dan sektor mana saja

  

congestion , yaitu suatu kondisi dimana sebagian di BTS area Purwokerto kota yang perlu

  besar panggilan dilakukan dalam waktu yang diterapkan TRU Upgrading? bersamaan pada salah satu sel tertentu dalam

  2. Bagaimana desain TRU pada masing-masing yang tersedia tidak dapat menampung trafik

  3. Seberapa besar pengaruh metode TRU yang masuk dan meningkatkan tingkat Upgrading untuk menangani traffic probabilitas penolakan panggilan (blocked call) congestion pada area Purwokerto kota? yang akan berpengaruh pada nilai GoS (Grade

  Of Service ) sistem jaringan. Oleh karena itu

  1.3 Tujuan Penulisan

  diperlukan pengaturan trafik pada saluran yang Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini digunakan untuk saluran tersebut agar tidak adalah: terjadi traffic congestion. Pengaturan trafik 1. cara mengatasi dan

  Mengetahui tersebut dapat dilakukan dengan cara meminimalisir traffic congestion dengan menyediakan lebih banyak kanal dalam wilayah menerapkan metode TRU Upgrading. cakupan layanan di titik-titik lokasi tertentu.

  2. Mengetahui seberapa besar pengaruh Strategi untuk meningkatkan kapasitas kanal ini penerapan metode TRU Upgrading untuk ditempuh dengan menerapkan metode TRU mengatasi traffic congestion.

  (Transmitter Receiver Unit) Upgrading.

  TRU Upgrading adalah metode

  1.4 Manfaat Penulisan

  menambahkan perangkat TRU dalam satu sektor Manfaat dari penulisan Tugas Akhir BTS. Penambahan perangkat TRU tentu saja dengan topik ini adalah menjadi acuan dan dengan memperhitungkan kondisi jaringan dan masukan tentang solusi yang dapat diterapkan perilaku pelanggan. Metode TRU Upgrading ini untuk mengatasi traffic congestion yang diharapkan dapat meningkatkan kapasitas sel disebabkan karena traffic overload pada BTS (memecah tingkat kejenuhan trafik pada sel jaringan GSM.

  8

  1.5 Hal ini dimaksudkan untuk lebih Batasan Masalah Pembahasan dalam Tugas Akhir ini memahami masalah yang akan dibahas.

  dibatasi pada beberapa masalah, diantaranya:  Wawancara 1.

  Teknologi yang diteliti merupakan teknologi Wawancara dilakukan dengan sistem selular GSM 900. melakukan tanya jawab dengan 2. Penelitian ini hanya membahas metode TRU pembimbing lapangan yang lebih Upgrading. memahami masalah tersebut, serta 3. Penelitian ini hanya membahas pada media melakukan konsultasi dengan dosen suara. pembimbing Tugas Akhir mengenai 4. Penelitian ini TCH/Half Rate. perkembangan Tugas Akhir yang 5. Hanya membahas site Grendeng, Unsoed, dikerjakan dan Pabuaran yang sedang mengalami Traffic

  2. Instrumen penelitian Instrumen penelitian yang digunakan 6. Adapun parameter penelitian yang akan Daily Traffic, Traffic Channel (TCH) Block, dianalisa pada jaringan GSM 900 PT. konfigurasi pengkanalan serta menggunakan

  Indosat,Tbk Purwokerto antara lain Daily Microsoft Excel dalam pengolahan data.

  Traffic, Traffic Channel (TCH) Block, 3.

  Metode pengumpulan data konfigurasi pengkanalan.

  Dalam penelitian ini data yang digunakan 7. Analisa hasil perhitungan menggunakan data sekunder yaitu data standar kinerja yang Microsoft excel 2007. diambil adalah kinerja parameter Call Success

  Rate (CSR), Daily Traffic, Traffic Channel

  1.6 Desain Penelitian (TCH) Block.

  1. Metode penelitian 4.

  Variabel penelitian Variabel penelitian yang akan diamati

   Studi Kasus Studi kasus dilakukan dengan diantaranya, jumlah saluran (n saluran), mengumpulkan data intensitas trafik (Erlang), probabilitas blocking /

  • –data lapangan terhadap BTS area Purwokerto kota PT. GoS (Grade of Service), volume trafik, dan Indosat Tbk, Purwokerto. konfigurasi BTS.

  5. Metode analisa  Studi Pustaka Metode analisa dilakukan dengan melihat

  Studi pustaka dilakukan dengan dan menganalisa perubahan pada parameter mempelajari hal

  • – hal yang terkait sebelum dan sesudah dilakukan TRU upgrading.

  dengan traffic overload , traffic congestion dan metode TRU Upgrading.

  9

KAJIAN TEORI

  (GSM) menggunakan metode akses Time

  keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas informasi yang disebabkan oleh banyaknya jumlah pelanggan melebihi kapasitas kanal. Traffic Congestion terjadi saat trafik yang masuk pada jaringan tidak dapat diteruskan karena keterbatasan kanal. Ada beberapa jumlah keadaan yang menyebabkan kebuntutan penyampaian informasi, yaitu kebanyakan penyedia jasa telepon mengurangi kapasitas

  Traffic Congestion adalah situasi atau

  Secara umum trafik dapat diartikan sebagai perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui jaringan telekomunikasi. Besaran dari suatu trafik telekomunikasi diukur dengan satuan waktu, sedangkan nilai trafik dari suatu kanal adalah lamanya waktu pendudukan pada kanal tersebut. Salah satu tujuan perhitungan trafik adalah untuk mengetahui unjuk kerja jaringan (Network Performance) dan mutu pelayanan jaringan telekomunikasi (Quality of Service).

  2.3 Traffic Congestion

  Gambar 2. Struktur Kanal GSM

  dibagi menjadi kanal-kanal yang berfungsi sebagai media sehingga informasi dapat ditransmisikan.

  Division Multiple Access (TDMA). Dalam Akses Time Division Multiple Access (TDMA) setiap frame Time Division Multiple Access (TDMA)

  10 2.

  2.1 Arsitektur Jaringan GSM

  memanajeman untuk operasi dan perawatan didalam jaringan pada OMC yang bertanggung jawab pada pengaturan jaringan.

  Network Switching System (NSS) dan Network Management System (NMS) yang mengatur dan

  bagian dari jaringan yang menyediakan interkoneksi (interface) dari MS ke peralatan dasar switching terdiri dari BTS dan BSC, dan

  Base Station Subsystem (BSS) yang merupakan

  namun biasanya dari segi arsitektur dipandang sebagai bagian dari BSS. Mobile Station (MS) yang berfungsi sebagai transmit dan receive,

  Operation Suport Subsystem (OSS). Mobile System (MS) juga merupakan sebuah subsistem,

  Gambar 1. Arsitektur GSM Jaringan selular memiliki arsitektur yang terdiri dari tiga subsistem yang saling berinteraksi dan terkoneksi. Masing-masing subsistem ini adalah Base Station Subsystem (BSS), Network Switching Subsystem (NSS), dan

  2.2 Struktur kanal GSM Global System for Mobile Communication kanal pada titik yang ditentukan atau adalah interface antara TRU dan antena. meningkatnya jumlah pelanggan. Tujuan utama CDU adala untuk mengurangi jumlah penggunaan antena dalam setiap cell atau

  2.4 sector . Fungsi-fungsi dari CDU adalah sebagi

   Radio Base Station Radio Base Station termasuk dalam pembangunan perangkat transmitter, memfilter bagian BTS. Unit sinyal yang diterima oleh receiver.

  • – unit RBS terbagi menjadi 5 bagian yaitu Distribution Switch Unit (DXU), 4.

  Energy Control Unit (ECU)

  

Transmitter Receiver Unit (TRU), Combining adalah unit yang mengkontrol dan

and Distribution Unit (CDU), Energy Control mengawasi daya pada perangkat dan untuk

Unit (ECU), Power Supply Units (PSUs) mengatur sehu dan kondisi didalam cabinet

1.

  untuk memelihara sistem operasi. Distribution Switch Unit (DXU) Adalah sentral kontrol unit dari RBS.

  5. Power Supply Units (PSUs) menyediakan interface time slot ke tranceiver menyearahkan tegangan AC yang masuk untuk yang sudah ditentukan. Fungsi diubah menjadi +24 VCD yang dibutuhkan

  • –fungsi dari DXU adalah sebagai interface dan untuk sistem internal distribution. Output dari mengontrol link ke BSC, memeriksa PSUs sbenarnya adalah sebesar +27,2 VCD beberapa waktu untuk komunikasi dari MS ke karena untuk menghindari power yang lebih BTS, sebagai alarm apabila terjadi masalah rendah dari muatan digunakan sebagai daya pada perangkat yang terhubung, dan trafik yang tinggi dan pengisian ulang baterai menyimpan database konfigurasi cabinet dalam waktu bersamaan. Ada juga jenis PSU yang terhubung dengannya. yang berfungsi menyearahkan tegangan AC 2.

  yang masuk untuk diubah menjadi -48 VCD Transmitter Receiver Unit (TRU)

  Adalah unit transmitter/receiver dan digunakan untuk indoor cabinet yang di sinyal processing yang memancarkan dan instalasi. menerima sinyal radio frekuensi yang dilewatkan dari dan menuju MS. Setiap TRU

  2.5 TRU Upgrading

  menangani 8 timeslot. TRU memiliki satu output Metode ini dilakukan dengan cara transmit dan dua inlet penerima. Fungsi menambahkan perangkat TRU baru.

  • – fungsi dari TRU adalah sebagai perangkat penerima Penambahan perangkat TRU artinya dan pengiriman sinyal, pemroses sinyal pada menambahkan jumlah kanal, semakin banyak media suara. jumlah kanal maka makin teratasi traffic 3.

  congestion yang terjadi. Sedikit ulasan mengenai

  Combining and Distribution Unit (CDU) langkah-langkah TRU Upgrading yang

  11

  12 dilakukan untuk menambah kapasitas BTS, yaitu: 1.

  Konfigurasi BTS menunjukan banyaknya jumlah TRU yang dipasang pada tiap-tiap

  Terdapat 14 TCH atau n = 14 sehingga intensitas trafik yang didapat sebesar 8,20 Erlang

  1 SDCCH Terdapat 16 timeslote atau kanal ini terbagi 1 kanal untuk BCCH. Kanal BCCH ini berfungsi untuk menyiarkan daftar kanal yang sedang digunakan. 1 kanal SDCCH untuk membawa data persinyalan yang mengikuti hubungan antara ponsel dengan BTS sebelum pemberian TCH. serta disediakan 14 TCH untuk menampung panggilan yang terjadi.

  1 BCCH

  2 TRU = 2 x 8 timeslot = 16 timeslot  14 TCH

  1 TRU = 8 timeslot

  Asumsi konfigurasi BTS pada cell yang menggunakan 2 TRU sebagai berikut :

  digunakan oleh GSM maksimal sebanyak 4 buah, dan jarang digunakan konfigurasi cell dengan 1 modul TRU saja (TRU yang digunakan Indosat adalah perangkat tipe Nokia Ultrasite yang mana 1 buah TRU sama dengan 1 TRX). disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, karena banyaknya perangkat TRU yang digunakan mempengaruhi nilai trafik pelanggan yang ditampung.

  cell-cell lainnya. Modul TRU yang biasa

  maka dalam BTS tersebut terpasang 4 TRU dalam satu cell dan 3 TRU serta 2 TRU untuk

  cell nya. Misalkan konfigurasinya adalah 4x3x2

  3.1 Kondisi TCH Normal TRU

  Pengecekan kondisi trafik (selama ± 2 minggu),

2. Pengecekan konfigurasi BTS, 3.

  dilakukan pada waktu yang bersamaan yaitu tanggal 24 April 2011 pukul 00.00 WIB. Standar KPI dari PT. Indosat, Tbk Purwokerto dapat dilihat pada tabel 1.

  Upgrading pada cell yang terjadi congest

  Waktu pelaksanaan implementasi TRU

  Buruk >2 <90.0 >2 <

  Baik < 1 >93.0 <1 > Normal 1.0- 2.0 90.0-93.0 1.0-2.0 =

  (%) Offered traffic = carrried traffic + blocked traffic

  Drop Call Rate

  (%) Call Success Rate (%)

  Performan si (dalam kondisi) GoS

  Analisis dan pembahasan pada tugas akhir parameter-parameter performansi cell sebelum dan sesudah dilakukan TRU Upgrading. Tabel 1. KPI PT. Indosat, Tbk Purwokerto

  Pengecekan kapasitas manajemen untuk menentukan butuh di-upgrade atau tidak (dilihat dari trafik dan kapasitas BTS) 4. Jika dibutuhkan, langsung dilakukan TRU Upgrading .

3. ANALISA DAN PEMBAHASAN

  13 (dilihat dari tabel Erlang). Nilai tersebut merupakan kapasitas panggilan maksimum yang ditampung.

  30 TCH atau n= 30 yaitu memiliki intensitas trafik 21,9 Erlang.

  Gambar 3. Trafik pelanggan Grendeng 1 Apabila diambil dari data dan digambarkan seperti gambar 3 dapat dilihat bahwa intensitas trafik rerata dalam satu minggu kurang dari 8,20 Erlang. Dengan hal demikian maka dapat dikatakan bahwa pada kondisi cell ini tidak mengalami traffic congestion atau kondisi ideal.

  3. Seperti yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya, bahwa cell yang menggunakan 2 modul TRU memiliki intensitas trafik maksimal inilah kondisi yang terjadi pada cell Grendeng 1.

  Grendeng 1, cell Grendeng 2, dan cell Grendeng

   BTS Grendeng Site Grendeng atau BTS Grendeng adalah site yang terdiri atas 3 sektor/cell yaitu cell

  3.2 Kondisi TCH Saat Terjadi Traffic Congestion/ Sebelum TRU Upgrading 1.

  congestion inilah yang menyebabkan blocking panggilan.

  Besarnya intensitas trafik tersebut merupakan besarnya jumlah maksimal panggilan yang tertampung sehingga apabila dalam intensitas trafik perhari memiliki nilai yang lebih besar daripada nilai intensitas trafik pada GoS yang ditawarkan (2%) maka pada kondisi demikian akan terjadi congestion. Traffic

  1 SDCCH Untuk konfigurasi 4 TRU memiliki 32 kanal yang 1 kanal BCCH untuk broadcast, 1 kanal SDCCH untuk menyediakan kanal TCH. Serta 30 kanal TCH untuk melayani panggilan.

  Untuk cell yang memiliki 3 modul TRU, rincian asumsi konfigurasi pengkanalannya adalah sebagai berikut :

  1 BCCH

  4 TRU = 4 x 8 timeslot = 32 timeslot  30 TCH

  1 TRU = 8 timeslot

  Adapun cell yang memiliki 4 modul TRU, berikut uraian pengkanalannya:

  Konfigurasi 3 TRU ini menyediakan 1 kanal untuk BCCH, 1 kanal untuk SDCCH dan 22 kanal TCH untuk layanan voice. 22 TCH atau Erlang.

  3 TRU = 3 x 8 timeslot = 24 timeslot

  1 TRU = 8 timeslot

  Untuk cell Grendeng 2 jika dilhat dari volume traffic channel rerata selama satu minggu bernilai 16,66857 Erlang. Untuk lebih jelasnya terlihat pada grafik perjam harian selama satu minggu pada gambar 4. Gambar 4. Trafik pelanggan Grendeng 2 Gambar 5. Trafik pelanggan Grendeng 3

  Trafik pelanggan pada cell ini masih dibawah dari batas intensitas trafiknya. Hal ini

  2. BTS Pabuaran

  disebabkan konfigurasi cell tersebut adalah 4

  Site Pabuaran ini terdiri atas 3 sektor atau

  TRU yang mana 4 TRU memiliki intensitas

  cell yang diberi sebutan Pabuaran 1, Pabuaran 2,

  trafik sebanyak 21,9 Erlang. Artinya, 4 TRU dan Pabuaran 3. Cell Pabuaran 1 memiliki tersebut mampu menangani semua volume trafik konfigurasi 3 TRU yang artinya memiliki yang tertampung. Dengan kondisi demikian intensitas trafik kanal TCH sebesar 14,9 Erlang. maka cell Grendeng 2 ini dinyatakan tidak

  Pada cell ini trafik pelanggan tertinggi adalah mengalami traffic congestion. sebesar 12,81 Erlang dan jika dilihat pada

  Kondisi yang berbeda terjadi pada cell gambar 6, trafik pelanggan yang tertinggi masih Grendeng 3. Cell ini menggunakan konfigurasi 3 berada dibawah kapasitas maksimum dari TRU yang memiliki intensitas trafik sebesar 14,9 konfigurasi yang digunakan maka artinya pada Erlang. Ditunjukan pada gambar 3.4, bahwa cell pabuaran ini tidak terjadi traffic congestion. pada pukul 00.00 sampai dengan 06.00 WIB masih dalam kapasitas trafik yang disediakan TRU, namun pada sektar pukul 07.00 WIB terjadi kenaikan trafik yang cukup tinggi hingga melebihi kapasitasnya. Kondisi trafik pelanggan mengalami penurunan kembali pada pukul 11.00 hingga pukul 17.00 WIB. Rata- rata trafik tertinggi berada pada pukul 22.00-23.00 WIB.

  Gambar 6. Trafik Pelanggan Pabuaran 1

  14

  8, nilai rerata dari cell ini adalah sebesar 11,64 Erlang dan untuk peak traffic terjadi pada tanggal 17 April 2011 pukul 08.00-09.00 yaitu sebesar 13,73 Erlang. Dengan demikian pada cell ini tidak terjadi traffic congestion.

  3. BTS Unsoed

  Gambar 7. Trafik Pelanggan Pabuaran 2 Sama halnya dengan BTS atau site-site lainnya dalam pembahasan penelitian ini. Site

  Perhatikan gambar 7, terlihat bahwa trafik Unsoed juga terdiri dari 3 cell yaitu cell Unsoed pelanggan pada cell Pabuaran2 ini hampir sama 1, Unsoed 2, Unsoed 3. Pada seluruh cell dalam dengan trafik pelanggan pada cell yang dibahas

  site ini memiliki konfigurasi yang sama yaitu

  sebelumnya. Perbedaan yang jelas nampak pada batas kapasitas konfigurasi TRU yang 14,90 Erlang. Namun perilaku pelanggan pada digunakan. Cell Pabuaran 2 menggunakan masing-masing cell berbeda. konfigurasi 2 TRU dimana kapastitas trafik

  Untuk Unsoed 1 trafik pelanggan rerata dibatasi sebesar 8,2 Erlang (sesuai ketetapan dalam pengamatan perjam selama satu minggu

  GoS 2%). Dalam kondisi trafik pelanggan yang adalah sebesar 35,34143 Erlang. Dalam cell besarnya diatas kapasitas maksimum TCH dari Unsoed 1 ini jelas terjadi traffic congestion. TRU yang digunakan maka pada cell ini

  Perilaku pelanggan pada cell Unsoed 2, dan cell diperlukan TRU Upgrading. Unsoed 3 hampir sama. Pada Unsoed 2, rerata TCH sebesar 13,70857 Erlang, sedang peack

  traffic daily-nya sebesar 14,06 Erlang yang

  terjadi 20 April 2011 pukul 08.00-09.00 WIB serta busy hour rata-rata terjadi pada jam 08.00 -

  09.00 WIB. Untuk rerata TCH Unsoed 3 adalah sebesar 14,35 Erlang dan peack traffic sebesar

  14.87 Erlang yang terjadi pada 22 April 2011 Grafik 8. Trafik Pelanggan Pabuaran3 pukul 14.00-15.00 WIB. Kesamaan kedua cell

  Konfigurasi TRU cell Pabuaran 3 sama ini adalah jumlah intensitas trafik pelanggan dengan konfigurasi TRU pada cell Pabuaran 1. hampir memenuhi batas kapasitas dari

  Sama konfigurasinya maka akan sama pula konfigurasi TRU, namun kedua cell ini belum kapasitas maksimum TCH yang ditampung oleh terlalu dibutuhkan TRU Upgrading.

  cell ini ( 3 TRU = 14,9 Erlang). Berdasarkan

  data yang didapat serta ditunjukan oleh gambar

  15

  16

  Pada site ini cell yang di tetap dengan konfigurasinya adalah cell Pabuaran1, dan cell Pabuaran 3. Ketiganya memiliki trafik pelanggan yang rata-rata dalam pengamatan ini masih dibawah dari kapasitas makasimum penggunaan TRU. Sedangkan, yang di upgrade adalah cell Pabuaran 2 dengan awal konfigurasi 2 TRU intensitas trafik sebesar 8,20 Erlang menjadi

  jam 07.00 hingga pukul 23.00 WIB. Meskipun trafik pelanggannya hampir memenuhi kapasitas maksimum dari konfigurasinya masing-masing, pada cell Unsoed 2, dan Unsoed 3 tidak dilakukan TRU upgrading hal ini dikarenakan batas kapasitas TRU masih dapat menampung seluruh trafik pelanggan pada cell-cell ini

  cell nya. Grafiknya rata-rata stabil pada sekitar

  Unsoed adalah site yang paling padat trafik penggunanya. Terlihat pada grafik cell-

   BTS Unsoed

  Gambar 10. Trafik Pelanggan Pabuaran 2 3.

  4TRU intensitas trafik sebesar 21,9 Erlang. Trafik pelanggan hampir melampaui batas kapasitas yang disediakan, hal ini dapat dilihat bernilai 21,56 Erlang.

   BTS Pabuaran

3.3 Kondisi TCH Kondisi TCH Setelah Dilakukan TRU Upgrading 1. BTS Grendeng

  Untuk menangani trafik pelanggan yang tidak tertampung pada suatu cell maka dilakukan penanganan yang disebut TRU upgrading. TRU

  Gambar 9. Trafik Pelanggan Grendeng3 2.

  tidak dilakukan TRU upgrading karena trafik pelanggan masih dibawah dari kapasitas maksimum TRU.

  cell ini. Untuk cell Grendeng 1, dan Grendeng 2

  Setelah dilakukan TRU upgrading trafik pelanggan masih terus diamati selama 1 minggu penelitian. Berdasarkan data pengamatan terlihat bahwa trafik pelanggan hampir sama dengan yang sebelum di upgrade. Tidak semua trafik pelanggan dapat tertampung dengan penambahan TRU terutama peak traffic dalam

  Dilakukan upgrade/penambahan perangkat TRU pada cell Grendeng3. Yaitu yang awalnya memiliki konfigurasi 3 TRU menjadi 4 TRU, atau dengan kata lain penambahan kapasitas menjadi 21,9 Erlang.

  Upgrading ini dilakukan dengan dasar trafik pelanggan yang berlaku dalam satu cell tersebut. memiliki kondisi yang berbeda hal ini disebabkan oleh intensitas trafik pelanggan yang pada setiap cell memiliki perilaku pelanggan yang berbeda-beda. Biasanya pada cell yang pada awalnya memiliki konfigurasi 4 buah TRU, sudah dilakukan TRU upgrading sebelum penelitian ini dilakukan atau memang digunakan

  Gambar 11. Trafik Pelanggan Unsoed1 TRU tersebut dikarenakan berdasarkan data pelanggan yang mengalami kejenuhan tinggi.

  Cell pada site yang akan dilakukan TRU upgrading adalah cell Unsoed 1, dimana

  3.5 Sesudah dan Sebelum Analisis

  awalnya menggunakan 3 TRU diupgrade

  Penerapan TRU Upgrading

  menjadi 4 TRU. nampaknya jika dilihat melalui gambar . Masih belum bisa menangani seluruh salah satu cell dari masing-masing site yang trafik pelanggan seluruhnya pada peak traffic diteliti mengalami traffic congestion. Seperti busy hour. yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya kondisi traffic congestion ini adalah kondisi dari

3.4 Konfigurasi BTS Sebelum dan Sesudah cell yang memiliki nilai kapasitas pelanggannya TRU Upgrading

  melebihi intensitas trafik yang dimilki oleh Tabel 2. Kondisi konfigurasi BTS sebelum dan konfigurasi TRU. Apabila terjadi kondisi traffic sesudah TRU Upgrading

  congestion seperti ini diperlukan TRU Sebelum Sesudah upgrading . Yaitu penambahan konfigurasi TRU

  Site Cell Upgrading Upgrading

  sesuai dengan banyaknya trafik yang diduduki

  Grendeng 1

  2

2 Grendeng Grendeng 2

  4 4 pelanggan. Di Indosat TRU yang digunakan Grendeng 3

  3

  4

  adalah TRU dengan 1 TRX dan setiap satu

  Pabuaran 1

  3

  3 cell nya digunakan maksimal 4 TRU. Jadi untuk

  Pabuaran Pabuaran 2

  2

  4

  satu site dengan konfigurasi maksimal adalah

  Pabuaran 3

  3

  3 sebanyak 12 TRU. Unsoed 1

  3

  4 TRU upgrading dilakukan berdasarkan Unsoed Unsoed 2

  3

  3

  data pengamatan selama 1 minggu. Instalasi

  Unsoed 3

  3

3 TRU dilakukan selama 15 menit pada tanggal 24

  Pada Tabel 2 menunjukan kondisi masing- April jam 00.00 WIB. TRU Upgrading ini dapat masing BTS (sebelum dan sesudah diterapkan menambah kapasitas kanal suatu cell, untuk metode TRU upgrading). Ketiga BTS ini keefektifan penerapan metode ini berdasarkan

  17 pada trafik pelanggan cell tersebut. Dengan kata

  4.2 Saran

  lain keefektifan penerapan ini tergantung pada 1.

  Pengembangan tugas akhir dapat berupa perilaku pelanggan setiap cellnya. Untuk simulasi perhitungan trafik pelanggan Pabuaran 2, metode ini sangat efektif terbukti terhadap jumlah intensitas trafik konfigurasi dengan nilai blocking mencapai 0 %. Sedangkan TRU. kisaran penurunan bloking sebesar 40-44% 2.

  Digunakan modul TRU dengan menggunakan untuk cell Unsoed1 dan Grendeng3 karena pada

  4TRX atau lebih (disebut teknologi high

  

cell ini mengcover area padat penduduk capacity ) agar trafik pelanggan tidak terlalu

(berdasarkan peta lokasi) jenuh.

4. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA

4.1 Kesimpulan

  [1] Anonymous . Radio Access Network

  (RAN) . PT TELEKOMUNIKASI

  kesimpulan diantaranya: INDONESIA, Tbk.

  1. TRU Upgrading diterapkan pada cell [2] Anonymous. Dasar GSM 900/1800 buku Grendeng 3, Pabuaran 2, dan cell Unsoed 1.

  II . TELKOM 2.

  Cell Grendeng 3 dan cell Unsoed 1 memiliki [3] Hikmaturokhman, Alfin. 2006. Diktat konfigurasi awal 3TRU kemudian dilakukan

  Kuliah Mata Kuliah: Teknik Seluler . upgrade menjadi 4TRU. Untuk cell Pabuaran Akatel Purwokerto. Purwokerto.

  2 konfigurasi awal 2 TRU menjadi 4 TRU.

  [4] Kurniawan Usman, Uke dkk. 2008.

  3. Setelah dilakukan upgrade TRU pada cell Konsep Teknologi Seluler . PT.

  Unsoed1 dan Grendeng 3 masih terjadi traffic Informatika. Bandung.

  congestion . Meskipun demikian Unsoed 1 [5] Kurniawan Usman, Uke dkk. 2010.

  dan Grendeng 3 mengalami penurunan

  Pengantar Ilmu Telekomunikasi . PT bloking sekitar 40%.

  Informatika. Bandung.

  4. Untuk cell Pabuaran TRU Upgrading sangat [6] Mulyanta, Edi S. 2003. Kupas Tuntas efektif diterapkan, blocking menjadi 0%.

  Telepon Seluler Anda Ed-III. ANDI : 5.

  Kelebihan TRU Upgrading terletas pada Yogyakarta penambahan kapasitas kanal TCH,

  [7] Puspita Dewi, Riana. 2011. Analisis kekurangannya saat TRU telah mencapai

  Optimasi Kapasitas Trafik Dengan

  batas maksimal dan masih terjadi traffic

  Multiband Cell (MBC) Pada Jaringan congestion maka masih akan terjadi blocking GSM Di PT. Xl Axiata, Tbk. Purwokerto .

  pada cell yang bersangkutan.

  Akatel Sandhy Putra Purwokerto. Purwokerto.

  18

  [8] Setyadillah, Febry. 2010.Optimalisasi

  Kapasitas Trafik dengan Transceiver Group Synchronization di PT. XL AXIATA, Tbk Purwokerto . Akatel Sandhy Putra Purwokerto. Purwokerto.

  [9] Setyanto, Budi. Dasar-dasar Telekomunikasi Teknik Modern . 2010. PT.

  Sakti Umbulharjo. Yogyakarta [10] Sunomo. 2004. Pengantar Sistem Komunikasi Nirkabel . PT. Grasindo.

  Jakarta. [11] Syadam, Gouzali. 2005. Teknologi

  Aplikasi. Alfabeta : Bandung

  [12] Ulva T Wello, Andi. 2009. Analisis

  Performansi Pada Jaringan GSM 900/1800 di Area Purwokerto Studi Kasus di PT. Excelcomindo Pratama Purwokerto . Akatel Sandhy Putra

  Purwokerto. Purwokerto. [13] Ulya, Karimatul. 2011. Analisis Optimasi

  Kapasitas Sel Gsm Dengan Cell Splitting Studi Kasus Di PT Xl Axiata Purwokerto. Akatel Sandhy Putra Purwokerto. Purwokerto.

  [14] Witjaksono, Bogi, Hanuranto,AT. 2000.

  Diktat Mata Kuliah Rekayasa Trafik. Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Bandung . Bandung.

  19