SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI PENGAWAS INSTRUMENTASI

  2016 LSP-PPT MIGAS SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI PENGAWAS INSTRUMENTASI

Skema sertfikasi Skema Sertifikasi Kompetensi Pengawas Instrumentasi

merupakan skema sertifikasi Okupasi Nasional yang dikembangkan oleh komite

skema sertifikasi LSP PPT Migas. Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu

pada SKKNI yang ditetapkan berdasarkan Kepmen Nakertrans nomor:

KEP.119/MEN/IV/2009 Tentang Penetapan SKKNI Sektor Industri Minyak dan Gas

Bumi Serta Panas Bumi Sub Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi Hulu Hilir

(Supporting) Bidang Instrumentasi Sub Bidang Perawatan Peralatan Instrumentasi

dan Sub Bidang Kalibrasi. Skema sertifikasi ini digunakan untuk memastikan

kompetensi tenaga kerja pada jabatan Skema Sertifikasi Kompetensi Pengawas

Instrumentasi dan sebagai acuan dalam asesmen oleh LSP PPT Migas dan asesor

kompetensi .

  Jakarta, Ditetapkan Disahkan Ketua Komite Skema Ketua LSP PPT Migas R. Suhardi

  Tanggal Tanggal

  Nomor Dokumen : SS-TIK-INST-161-2016 Kode KBJI : Nomor Salinan : 01-SS-TIK-INST-161-2016 Status Distribusi : Terkendali

  Tak terkendali

  1. Latar Belakang

  Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi dan 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi, maka LSP PPT Migas perlu segera melakukan penyesuaian tentang Skema Sertifikasi. Dengan demikian skema sertifikasi yang disusun oleh Komite Skema LSP PPT Migas setelah mendapatkan Lisensi dari BNSP dapat diterapkan oleh LSP yang memiliki ruang lingkup yang sama. Diharapkan proses sertifikasi dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten.

  2. Ruang Lingkup

  2.1. Bidang Kompetensi Bidang Instrumentasi Sub Bidang Pengawas Instrumentasi

  2.2. Lingkup Penggunaan Persyaratan dasar bagi tenaga teknis khusus di lingkungan sub bidang Pengawas Instrumentasi yang mempunyai tugas utama melakukan pengawasan terhadapTeknisi dalam melakukan perawatan peralatan Instrumentasi.

  3. Tujuan

  3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pengawas instrumentasi pada lingkup kegiatan hulu migas.

  3.2. Memastikan dan memelihara kompetensi Pengawas instrumentasi pada lingkup kegiatan hilir migas.

  3.3. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pengawas instrumentasi pada operator dan sub kontraktor di bisnis operasi migas.

  3.4. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pengawas instrumentasi pada lembaga kesesuaian.

  3.5. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pengawas instrumentasi secara mandiri.

  4. Acuan Normatif

  4.1. Undang-Undang nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

  4.2. Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

  4.3. Undang-Undang nomor 18 tahun 1999 tentang LPJK

  4.4. Peraturan Pemerintah nomor 102 tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional

  4.5. Peraturan Pemerintah nomor 35 tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Migas

  4.6. Peraturan Pemerintah nomor 36 tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Migas

  4.7. Peraturan Pemerintah nomor 31 tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional

  4.8. Kepmen ESDM No. 111.K/70/MEM/2003 sebagai telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 20 Tahun 2008 tanggal 13 Juni 2008

  4.9. Kepmen Nakertrans No. PER.21/MEN/X/2007 tentang tata cara penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

  4.10. Kepmen Nakertrans nomor: KEP.119/MEN/IV/2009 Tentang Penetapan SKKNI Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi Serta Panas Bumi Sub Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi Hulu Hilir (Supporting) Bidang Instrumentasi Sub Bidang Perawatan Peralatan Instrumentasi dan Sub Bidang Kalibrasi

  4.11. SNI ISO/IEC 17024:2012 tentang Penilaian kesesuaian – Persyaratan umum untuk lembaga sertifikasi person.

  4.12. Permen 05 Tahun 2015 Tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Di Bidang Kegiatan Usaha Minyak Dan Gas Bumi Secara Wajib

  7 IMG.IN02.007.01 Melakukan Kalibrasi Transmitter

  Teknisi Instrumentasi III adalah Pekerjaan setingkat Pengawas Teknisi dengan tugas pokok melakukan pengawasan perawatan peralatan Instrumentasi UraianTugasTeknisi Instrumentasi III antara lain:  Melakukan Pengawasan Pemasangan Instrument Pengukuran.  Melakukan Pengawasan Pengkalibrasian Instrument Pengukuran.  Melakukan Pengawasan Pengkalibrasian input/output Controller  Melakukan Pengawasan Pengkalibrasian Control Valve.

  6. Pekerjaan dan Uraian Tugas:

  3 IMG.IN03.003.01 Membina Kerjasama dan Membagi Tugas

  2 IMG.IN03.002.01 Membuat Laporan dan Evaluasi

  1 IMG.IN03.001.01 Mengoperasikan Komputer

  

KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS

NO Kode Unit Judul Unit Kompetensi

  14 IMG.IN02.014.01 Mengoperasikan DCS

  13 IMG.IN02.013.01 Mengoperasikan PLC

  12 IMG.IN02.012.01 Mengatasi Trouble pada Peralatan Instrument Lapangan (field device)

  11 IMG.IN02.011.01 Menganalisa Trouble Shooting pada Peralatan Instrument Lapangan (field device)

  10 IMG.IN02.010.01 Membuat Instrument Drawing

  9 IMG.IN02.009.01 Melakukan Kalibrasi Control Valve

  8 IMG.IN02.008.01 Melakukan Kalibrasi Input Output Controller

  6 IMG.IN02.006.01 Melakukan Kalibrasi Sensor / Transducer

  5. Kemasan / PaketKompetensi

  5 IMG.IN02.005.01 Melakukan Kalibrasi Alat Ukur

  4 IMG.IN02.004.01 Merawat Peralatan Instrumentasi

  3 IMG.IN02.003.01 Mengoperasikan Alat Ukur

  2 IMG.IN02.002.01 Memasang Alat Ukur

  1 IMG.IN02.001.01 Menggunakan Alat Bantu

  

KELOMPOK KOMPETENSI INTI

NO Kode Unit Judul Unit Kompetensi

  3 IMG.IN01.003.01 Menerapkan K3LL di Lingkungan Kerja

  2 IMG.IN01.002.01 Membaca Instrument Drawing

  1 IMG.IN01.001.01 Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

  

KELOMPOK KOMPETENSI UMUM

NO Kode Unit Judul Unit Kompetensi

  c. Rincian Unit Kompetensi :

  b. Jenis Kemasan : Okupasi Nasional Pengawas Instrumentasi

  a. Level : VI (Pengawas Instrumentasi)

  7. PersyaratanDasar

  7.1. Memiliki sertifikat kompetensi tingkat II yang masih berlaku minimal sudah 3 (tiga) tahun DAN memiliki Sertifikat Pelatihan berbasis Kompetensi di Bidang Instrumentasi Tingkat III sejumlah 542 Jam Pelajaran (JP) yang diselenggarakan oleh Lembaga Diklat Profesi (LDP) ATAU Pengalaman Kerja minimal 10 (sepuluh) tahun di bidang Instrumentasi yang dibuktikan dengan surat keterangan resmi dari perusahaan tempatnya bekerja dapat langsung mengambil Sertifikasi Instrumentasi

  III tanpa harus berjenjang dari level Instrumentasi I dan Instrumentasi II.

  7.2. Pengalaman Kerja minimal 7 (Tujuh) tahun di bidang Instrumentasi yang dibuktikan

  DAN memiliki

  dengan surat keterangan resmi dari perusahaan tempatnya bekerja Sertifikat Pelatihan berbasis Kompetensi di Bidang Instrumentasi Tingkat II sejumlah 542 Jam Pelajaran (JP) yang diselenggarakan oleh Lembaga Diklat Profesi (LDP)

  7.3. Untuk menjamin persyaratan telah dipenuhi, Pemohon diwajibkan mengumpulkan fotokopi ijasah terakhir yang dimiliki, Surat Keterangan Dokter pemerintah/Puskesmas dan surat keterangan pengalaman kerja/magang dari perusahaan.

  7.4. Pemohon yang memiliki Sertifikat Kompetensi sebelumnya di luar LSP “PPT Migas”maka: a. Tidak direkomendasikan untuk Kenaikan Level.

  b. Untuk Sertifikasi Ulang harus mengikuti uji kompetensi di level yang sama dari awal.

  8. Persyaratan Kompetensi

  8.1. Asesi mampu:

  8.1.1. Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

  8.1.2. Membaca Instrument Drawing

  8.1.3. Menerapkan K3LL di Lingkungan Kerja

  8.1.4. Menggunakan Alat Bantu

  8.1.5. Memasang Alat Ukur

  8.1.6. Mengoperasikan Alat Ukur

  8.1.7. Merawat Peralatan Instrumentasi

  8.1.8. Melakukan Kalibrasi Alat Ukur

  8.1.9. Melakukan Kalibrasi Sensor/Transduser

  8.1.10. Melakukan Kalibrasi Transmitter

  8.1.11. Melakukan Kalibrasi Input Output Controller

  8.1.12. Melakukan Kalibrasi Control Valve

  8.1.13. Membuat Instrument Drawing

  8.1.14. Menganalisa Troubleshooting pada Peralatan Instrument Lapangan (Field Device)

  8.1.15. Mengatasi Trouble pada Peralatan Insrument Lapangan (Field Device)

  8.1.16. Mengoperasikan PLC

  8.1.17. Mengoperasikan DCS

  8.1.18. Mengoperasikan Komputer

  8.1.19. Membuat Laporan dan Evaluasi

  8.1.20. Membina Kerja Sama dan Membagi Tugas

  9. Hak Pemohon Sertfikasi:

  9.1. Asesi yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat dan kartu tanda asesi.

  9.2. Asesi dapat menggunakan sertifikat kompetensi untuk promosi diri sebagai profesi asesi

  10. Kewajiban Pemegang Sertifikat Kompetensi Pengawas Instrumentasi:

  10.1. Melaksanakan keprofesian sebagai Pengawas Instrumentasi dengan tetap menjaga kode etik profesi

  10.2. Bersedia dilakukan surveilan sebagai pemegang sertifikat kompetensi yang ditetapkan LSP minimal pada saat Resertifikasi.

  10.3. Melakukan Resertifikasi setiap 4 tahun sekali

  11. Biaya

  11.1. Biaya Uji Kompetensi Sertifikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah yang berlaku tentang tariff atas jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Kementrian ESDM

  11.2. Biaya Sertifikasi Pengawas Instrumentasi : Rp 900.000,-

  11.3. Biaya Pelaksanaan Sertifikasi di luar TUK Cepu biaya Rp 900.000,-belum termasuk biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi tim asesor.

  11.4. Asesmen dapat dilaksanakan apabila jumlah peserta minimal 6 orang. Apabila peserta kurang dari 6 orang maka biaya ditanggung oleh jumlah peserta yang ada.

  12. Proses Sertifikasi 12.1. Persyaratan Pendaftaran.

  Secara umum proses sertifikasi mencakup: peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/Okupasi Pengawas Instrumentasi dapat segera mengajukan permohonan kepada LSP dengan memilih TUK/Asesment Centre yang diinginkan dan mengisi Form Persyaratan Peserta Uji Kompetensi (Form No. F.9.01.A), Form Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (Form No. F.05.B) dan untuk yang sertifikasi ulang ditambah dengan Form Pemutakhiran Pemegang Sertifikat (Form No.F.9.05.B) beserta lampirannya. Dari data calon peserta tersebut dilakukan evaluasi/pra uji Kompetensi calon dan ditetapkan dalam sidang pleno sertifikasi dengan standar SKKNI.

  12.2. Proses Asesmen

  12.2.1. Form APL – 01 dan APL – 02 yang telah diisi oleh calon asesi, dikaji dan diverifikasi dalam sidang pleno (Pra uji kompetensi);

  12.2.2. Hasil pra uji kompetensi pada sidang pleno digunakan sebagai dasar perencanaan Asesmen yang dituangkan pada FR-POA-01 Perencanaan Asesmen dan setelah itu dilakukan uji pengumpulan bukti FR-DAT-01;

  12.2.3. Pelaksanaan Asesmen (FR-ASC-01)yang disusun berdasarkan Prosedur dan Instruksi Kerja untuk menjamin bahwa semua persyaratan skema diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon dengan metode uji kompetensi tulis 5 (lima) buku tiap buku 50 soal, lisan/wawancara sebanyak 10 (sepuluh) pertanyaan, praktek/simulasi.

  12.3. Proses Uji Kompetensi

  12.3.1. LSP menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi pada asesi berdasarkan persyaratan skema sertifikasi.

  12.3.2. Metode dan mekanisme asesmen kompetensi tertulis, lisan/wawancara dan praktek/Simulasi ditetapkan dalam standar operating prosedur

  (SOP);

  12.3.3. HasilPelaksanaanAsesmendituangkanpadaRekomendasiKeputusanAses men (FR-ASC-01);

  12.3.4. LSP harus dapat menerima Umpan Balik (FR-ASC-02) dari peserta uji kompetensi/asesi;

  12.3.5. LSP mengakomodasi kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon seperti bahasa;

  12.3.6. Apabila Umpan Balik (FR-ASC-02) tersebut terbukti, maka tim asesor dapat merekomendasikan dilaksanakan kaji ulang penilaian (FR-ASC-03) dan jika tidak dapat dibuktikan maka asesi mengikuti proses ulang uji kompetensi dari awal.

  12.4. Keputusan Sertifikasi

  12.4.1. Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk peserta oleh LSP harus berdasarkan usulan penguji yang melaksanakan ujian, personel LSP dan tim penguji dalam sidang yudisium.

  12.4.2. Peserta/Asesi yang dinyatakan Kompeten Jika hasil Evaluasi Akhir yang terdiri dari rata-rata Ujian Tulis/Teori, Praktek dan Wawancara tidak boleh kurang dari 70 (tujuh puluh) dengan ketentuan:

  12.4.b.1. Tidak ada Nilai mati dibawah 50 12.4.b.2. Uji Praktek tidak boleh kurang dari 70 12.4.b.3. Uji Wawancara tidak boleh kurang dari 70 12.4.3. Hasil keputusan sertifikasi diumumkan melalui web site.

  12.4.4. LSP memberikan sertifikat kompetensi kepada peserta yang kompeten.

13. Pembekuan atau PencabutanSertifikat

  13.1 Kesehatan dari pemegang sertifikat tidak memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan dalam ruang lingkup sertifikat kompetensinya.

  13.2 Mendapat pernyataan tidak puas dari pemakai jasa paling sedikit 3 kali dan

  Sertfikat yang telah diperoleh dapat dicabut atau dibekukan dengan mempertimbangkan hal berikut:

  13.3 Masa Berlaku sertifikat telah habis.

  13.4 Melakukan pemalsuan sertifikasi kompetensi kerja LSP “PPT MIGAS”

  13.5 Bila terjadi acuan sertifikasi tidaksesuai atau penyalahgunaan Sertifikat dalam

  publikasi, catalog, dan seterusnya harus ditangani oleh LSP “PPT MIGAS” untuk dilakukan penanganan tindakan perbaikan penundaan dan pencabutan sertifikat yang dituangkan dalam format pencabutan dan pembatalan Sertifikat (Form No. F.9.05.C)

  14. Surveilen

  14.1. Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan surveilen yang mencakup:  Evaluasi Rekaman kegiatan ujian  Evaluasi Peserta (sampling)  Monitoring, pelaporan dan sanksi.  Witness (bila diperlukan)  Survailen dilaksanakan pada saat perpanjangan atau kenaikan tingkat

  15. Sertifikasi Ulang

  15.1. Persyaratan Sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk menjamin bahwa pemegang sertifikat kompetensi selalu memenuhi sertfikasi kompetensi terkini.

  15.2. Sertifikasi ulang ditetapkan 4 tahun sekali dan ketentuanya diatur dalam prosedur.

  dapat dibuktikan bahwa pernyataan tidak puas tersebut timbul karena ketidaksesuaian pemegang sertifikat dalam melakukan pekerjaannya dalam lingkup sertifikat kompetensinya.

  16. Penggunaan Sertifikat

  Pemegang sertifikat kompetensi harus menandatangani pernyataan penggunaan sertifikat (formulirunjukkerjapemegangsertifikat (F.9.05.A).

  17. Banding

  Asesi/pemohon dapat mengajukan banding dan/atau keluhan apabila terbukti adanya keputusan LSP yang merugikan dan/atau ketidaksesuaian dengan skema sertifikasi atau keinginan pemohon diatur dalam prosedur.

18. Diagram Alir

  

DIAGRAM ALIR

PROSES SERTIFIKASI

Permohonan :

  (Mengisi Form F.9.01.A / Pemohon FR - APL-01 F.9.05.A / F.9.05.B /

  (Calon Asesi) dan FR - APL- 02

  ) dilengkapi dokumen Portofolio terdiri dari :

  • Copy ijasah
  • Pengalaman Kerja - Keterangan Sehat (dokter) Sertifikasi Ulang - Copy sertifikat pelatihan
  • Pas photo terbaru 3x4; 2 lbr
  • Copy sertifikat kompetensi yang terakreditasi
  • Membayar biaya sertifikasi Survailen PenerbitanSertifikat Kompetensi

  Pra Uji Kompetensi Kajian dan Verifikasi (FR - APL-01 dan FR - APL- 02)

  Keputusan

Umpan Balik

  Sertifikasi

(FR-ASC-02)

  Rencana Asesmen FR-POA-01

  

Kaji Ulang Asesmen

(FR-ASC-03)

  Pelaksanaan Uji Kompetensi (FR-DAT.01 Perangkat Asesemen) : Asesmen &Rekomendasi - Uji Tulis*

  • Uji Lisan/Wawancara

  (FR-ASC-01 Pelaksanaan

  • Uji Praktek/Simulasi

  Asesmen & Rekomendasi)

  • * Tidak diperlukan Ujian Tulis untuk Resertifikasi