SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI PENGAWAS PRODUKSI ATAU KEPALA REGU STASIUN PENGISIAN PENGANGKUTAN LPG (SPPLPG)

  2017 O LSP-PPT MIGAS SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI PENGAWAS PRODUKSI ATAU KEPALA REGU STASIUN PENGISIAN PENGANGKUTAN LPG (SPPLPG)

Skema Sertifikasi Kompetensi Pengawas Produksi Stasiun Pengisian Pengangkutan

LPG (SPPLPG) merupakan skema sertifikasi Okupasi Nasional yang dikembangkan oleh

komite skema sertifikasi LSP PPT Migas. Kemasan kompetensi yang digunakan

mengacu pada SKKNI yang ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja

dan transmigrasi Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2012 Tentang Penetapan Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Industri Minyak dan Gas Bumi serta Panas

Bumi Sub Sektor Industri Minyak dan Gas Hulu Hilir (Supporting) Bidang Pemasaran

Industri Migas Sub Bidang Pengelolaan SPPLPG Skema sertifikasi ini digunakan untuk

memastikan kompetensi tenaga kerja pada jabatan Skema Sertifikasi Kompetensi

Pengawas Produksi Stasiun Pengisian dan Pengangkutan LPG (SPPLPG) dan sebagai

acuan dalam asesmen oleh LSP PPT Migas dan asesor kompetensi Ditetapkan tanggal: Disahkan tanggal: Oleh:Oleh: _________________ _________________ Ketua Komite Skema Ketua LSP Nomor Dokumen : SS-PWS RG-SPPLPG- 232 -2017 Nomor Salinan : 01-SS-PWS RG-PRD- 232 - 2017 Status Distribusi : Terkendali Tak terkendali

  1. Latar Belakang

  Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian

  • – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi dan 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi, maka LSP PPT Migas perlu segera melakukan penyesuaian tentang Skema Sertifikasi. Dengan demikian skema sertifikasi yang disusun oleh Komite Skema LSP PPT Migas setelah mendapatkan Lisensi dari BNSP dapat diterapkan oleh LSP yang memiliki ruang lingkup yang sama. Diharapkan proses sertifikasi dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten.

  2. Ruang lingkup

  2.1. Bidang Pemasaran Industri Migas .Sub Bidang Pengelolaan Sarana Pengisian dan Penyaluran LPG (SPPLPG), kompetensi Pengawas ProduksI atau Kepala Regu

  2.2. Lingkup penggunaan: Persyaratan dasar bagi tenaga teknik khusus di Sub Sektor Industri Migas pada Bidang SPPLPG yang mempunyai tugas utama menjamin proses distribusi LPG dengan tepat jumlah, mutu, waktu dan aman sampai dititik penyerahan akhir.

  3. Tujuan

  3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pengawas Produksi atau Kepala Regu SPPLPG penanganan LPG pada industri migas.

  3.2. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pengawas Produksi atau Kepala Regu SPPLPG penanganan LPG di dalam bisnis operasi LPG.

  3.3. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pengawas Produksi atau Kepala Regu SPPLPG penanganan LPG pada lembaga penilaian kesesuaian.

  3.4. Memastikan dan memelihara kompetensi para Pengawas Produksi atau Kepala Regu SPPLPG penanganan LPG secara mandiri.

  Acuan Normatif 4.

  4.1. Undang - Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pada Kegiatan Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan as Bumi

  4.2. Undang

  • –Undang Nomor 23 Tahun1997 tentangPengelolaan Lingkungan Hidup

  4.3. Undang-undang Nomor 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

  4.4. Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

  4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 102 tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional

  4.6. Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Migas

  4.7. Peraturan Pemerintah Nomor tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Migas

  4.8. Peraturan Pemerintah Nomor tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional

  4.9. Kepmen Nakertrans No. PER.21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

  4.10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi ;

  4.11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

  4.12. Peraturan Menteri ESDM Nomor 5 Tahun 2015 tentang Pemberlakuaan SKKNI di Bidang Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi Secara Wajib

  4.13. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2012 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional;

  4.14. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

  4.15. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia;

  4.16. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor :1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian

  • – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi;

  4.17. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor :2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi;

5. Kemasan / Paket Kompetensi

  a. Level : IV

  b. Jenis kemasan : Okupasi Nasional Pengawas Produksi atau Kepala Regu SPPLPG

  c. Rincian Unit Kompetensi : Judul Unit Kompetensi

  NO Kode Unit Menerapkan Keselamatan Kesehatan Kerja dan 1.

  IMG.PE01.001.01 Lindungan Lingkungan (K3LL) Penanganan Liquified Petroleum Gases (LPG)

  IMG.PE01.002.01

  2. Menggunakan Alat Pelindung Diri Menguraikan prosedur operasi Penerimaan,

  IMG.PE02.002.01

  3 Penyimpanan dan Pendistribusian Melakukan pengawasan penerimaan,

  IMG.PE02.010.01

  4 Penyimpanan dan Pendistribusian LPG

  IMG.PE02.011.01 Mengevaluasi penyediaan (stock) dan

  5 susut isi (losses) LPG Mengoperasikan komputer program aplikasi kegiatan

  IMG.PE03.005.01

  6 SPPLPG

6. Pekerjaan dan Uraian Tugas :

  6.1. Menerapkan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL) Penanganan Liquified Petroleum Gases (LPG)

  6.2. Menggunakan Alat Pelindung Diri

  6.3. Menguraikan prosedur operasi Penerimaan, Penyimpanan dan Pendistribusian

  6.4. Melakukan pengawasan penerimaan,Penyimpanan dan Pendistribusian LPG

  6.5. Mengevaluasi penyediaan (stock) dan

  6.6. Mengevaluasi penyediaan (stock) dan susut isi (losses) LPG

  6.7. Mengoperasikan komputer program aplikasi kegiatan SPPLPG

7. Persyaratan dasar

  7.1. Memiliki Pengalaman Kerja Minimal setingkat SLTA, dengan Pengalaman kerja minimal 3 tahun di - SPPLPG

  Ijasah setingkat D3 Teknik, dengan pengalaman kerja minimal 2 tahun di - SPPLPG Ijasah setingkat S1 Teknik, dengan Pengalaman kerja minimal 1 tahun di - SPPLPG

7.1 Belum Memiliki Pengalaman Kerja

  Minimal setingkat SLTA setelah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi (PBK) pada Lembaga Diklat Profesi (LDP) dengan waktu 270 Jam Pelatihan yang dibuktikan dengan Surat Tanda Tamat Pelatihan (STTP)

  8. Persyaratan Kompetensi

  8.1. Surat Keterangan Sehat yang menyatakan : kemampuan fisik penglihatan (tidakbuta warna), pendengaran baik, mobilitas/tidak cacat fisik)

  8.2. Untuk menjamin persyaratan telah dipenuhi Pemohon diwajibkan mengumpulkanfotocopy ijazah terakhir yang dimiliki, surat keterangan dokter pemerintah/ puskesmas, dan surat keterangan pengalaman kerja/ magang dari perusahaan

  8.3. Pemo hon yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar LSP “PPT Migas” maka untuk sertifikasi ulang harus mengikuti uji kompetensi dari awal.

  8.4. Pemohon yang tidak lulus bila ingin mengikuti ujian kompetensi lagi maka harus mengumpulkan persyaratan seperti semula.

  9. Hak Pemohon Sertifikasi

  9.1. Asesi yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat dan kartu tanda asesi.

  9.2. Asesi dapat menggunakan sertifikat kompetensi untuk promosi diri sebagai profesi asesi.

  

10. Kewajiban Pemegang Sertifikat Kompetensi Pengawas Produksi atau Kepala Regu

SPPLPG

  10.1. Melaksanakan keprofesian sebagai Pengawas Produksi atau Kepala Regu dengan tetap menjaga kode etik profesi.

  10.2. Bersedia dilakukan survailen sebagai pemegang sertifikat kompetensi yang ditetapkan LSP minimal pada saat re-sertifikasi.

  10.3. Melakukan re-sertifikasi setiap 4 tahun sekali.

  11. Biaya

  11.1. Biaya Uji Kompetensi sertifikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah yang berlaku tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian ESDM.

  11.2. Biaya sertifikasi Pengawas Produksi atau Kepala ReguSPPLPG: Rp1.250.000,-.

  11.3. Biaya pelaksanaan sertifikasi di luar TUK Cepu biaya Rp1.250.000,- belum termasuk biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi tim asesor.

  11.4. Asesmen dapat dilaksanakan dengan jumlah peserta minimal 6 orang.

  12. Proses sertifikasi

  12.1. Persyaratan Pendaftaran

12.1.1. Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah

  memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Pengawas Produksi atau Kepala Regu SPPLPG

  12.1.2. Mengajukan permohonan kepada LSP dengan dengan memilih

  TUK/Assessment centre yang diinginkan,

  12.1.3. Mengisi Form Persyaratan Peserta Uji Kompetensi (Form No. F.9.01.A),

  Form Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B) dan untuk yang sertifikasi ulang ditambah dengan Form Pemutakhiran Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B) beserta lampirannya.

  12.1.4. Untuk menjamin persyaratan telah dipenuhi Pemohon diwajibkan

  melampirkan fotocopy ijazah terakhir yang dimiliki, surat keterangan dokter pemerintah/ puskesmas, dan surat keterangan pengalaman kerja dari perusahaan

  12.1.5. Dari data calon peserta uji kompetensi dilakukan Evaluasi/Pra Uji

  Kompetensi Calon dan ditetapkan dalam Sidang Pleno Sertifikasi dengan standar SKKNI.

  12.2. Proses Asesmen

  12.2.1. Peserta berhak mendapatkan informasi yang diperlukan terkait dengan

  Unit Unit Kompetensi yang diajukan

  12.2.2. Peserta mengisi Form Penilaian Mandiri yang dapat di download di

  website LSP PPT MIGAS dan dikirm ke LSP PPT MIGAS selambat- lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan uji kompetensi

  12.2.3. Form APL

  • – 01 dan APL – 02 yang telah diisi oleh calon asesi, dikaji dan diverifikasi dalam sidang pleno (Pra uji kompetensi);

  12.2.4. Hasil pra uji kompetensi pada sidang pleno digunakan sebagai dasar

  perencanaan Asesmen yang dituangkan pada FR-POA-01 Perencanaan Asesmen dan setelah itu dilakukan uji pengumpulan bukti FR-DAT-01;

  12.2.5. Pelaksanaan Asesmen (FR-ASC-01)yang disusun berdasarkan Prosedur

  dan Instruksi Kerja untuk menjamin bahwa semua persyaratan skema diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon dengan metode uji kompetensi unit kompetensi sesuai dengan level jabatan pada SKKNI, lisan/ wawancara.

  12.3. Proses Uji Kompetensi

  12.3.1. LSP menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi pada asesi

  berdasarkan persyaratan skema sertifikasi;

  12.3.2. Metode dan mekanisme asesmen kompetensi terdiri dari uji tertulis,

  lisan/wawancara dan praktek/Simulasi sesuai dengan skema sertifikasi LSP PPT Migas;

  12.3.3. Hasil Pelaksanaan Asesmen dituangkan pada Rekomendasi Keputusan

  Asesmen(FR-ASC-01);

  12.3.4. LSP harus dapat menerima Umpan Balik (FR-ASC-02) dari peserta uji

  kompetensi/asesi;

  12.3.5. LSP mengakomodasi kemungkinan adanya kekhususan kondisi

  pemohon seperti bahasa;

  12.3.6. Umpan Balik (FR-ASC-02) tersebut terbukti, maka tim asesor dapat

  merekomendasikan dilaksanakan kaji ulang penilaian (FR-ASC-03) dan jika tidak dapat dibuktikan maka asesi mengikuti proses ulang uji kompetensi dari awal.

  12.4. Keputusan Sertifikasi

  12.4.1 Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk asesi oleh LSP harus berdasarkan skema sertifikasi terdiri dari metode uji tertulisyang diperiksa dengan sistem komputer (LJK), hasil ujian Lisan dan praktek dan diketahui oleh asesor yang melakukan asesmen, personel LSP dan Tim Asesor dalam sidang yudisium.

13. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat

a. Pemegang sertifikat tidak mengisi dan mengirim kembali kepada LSP PPT Migas

  15.2. Pemohon sertifikasi ulang yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar LSP PPT Migas harus mengikuti persyaratan awal di level yang sama

  15.1. Persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk menjamin bahwa pemegang sertifikat kompetensi selalu memenuhi sertifikasi yang terkini.

  Survailen dilaksanakan pada saat perpanjangan atau kenaikan tingkat

  14.4. Witness (bila diperlukan) 14.5.

  Monitoring, pelaporan dan sanksi

  14.2. Evaluasi peserta (sampling) 14.3.

  14.1. Evaluasi rekaman kegiatan ujian

  Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan survailen yang mencakup:

  9. 05. C);

  publikasi, katalog, dan seterusnya harus ditangani oleh LS P “PPT MIGAS” untuk dilakukan penanganan tindakan perbaikan penundaan dan pencabutan setifikat yang dituangkan dalam format Pencabutan dan Pembatalan Sertifikat (Form No.: F.

  f. Bila terjadi acuan sertifikasi tidak sesuai atau penyalahgunaan Sertifikat dalam

  Melakukan pemalsuan sertifikasi kompetensi kerja LSP ”PPT MIGAS”

  d. Masa berlaku sertifikat telah habis; e.

  dibuktikan bahwa pernyataan tidak puas tersebut, timbul karena ketidak sesuaian pemegang sertifikat dalam melakukan pekerjaannya dalam lingkup sertifikat kompetensinya.

  c. Mendapat pernyataan tidak puas dari pemakai jasa paling sedikit 3 kali dan dapat

  Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A) dan Formulir Pemutakhiran Pemegang Sertifikat Kompetensi ( Form No.: F. 9. 05. B ) ; b. Kesehatan dari pemegang sertifikat tidak memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan dalam ruang lingkup sertifikat kompetensinya;

  Sertifikat yang telah diperoleh dapat di cabut atau dibekukan dengan mempertimbangkan hal berikut:

  12.4.4 LSP memberikan sertifikat kompetensi kepada peserta yang kompeten

  12.4.3 Hasil keputusan sertifikasi diumumkan melalui web site resmi.

  12.4.2 Kriteria keberhasilan peserta yang dinyatakan kompeten/lulus jika nilai yang diperoleh minimal 60 dari setiap materi yang diujikan

14. Survailen

15. Sertifikasi ulang

  15.3. Sertifikasi ulang ditetapkan 4 tahun sekali dan ketentuannya diatur dalam prosedur.

15.4. Berkas persyaratan diterima LSP “PPT Migas” minimal 5 (hari) kerja sebelum pelaksanaan ujian sertifikasi ulang.

  16. Penggunaan sertifikat

  Pemegang sertifikat kompetensi harus menandatangani pernyataan penggunaan sertifikat (Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A).

  17. Banding

  Asesi/pemohon dapat mengajukan banding dan/atau keluhan, terbukti adanya keputusn LSP yang merugikan dan/atau ketidaksesuaian dengan skema sertifikasi.

18. Diagram Alir

  

DIAGRAM ALIR

PROSES SERTIFIKASI

Permohonan :

  (Mengisi Form Pemohon F.9.01.A/F.9.05.A/F.9.05.B/ FR -

  (Calon Asesi) APL-01 dan FR - APL- 02 ) dilengkapi dokumen Portofolio terdiri dari :

  • Pengalaman Kerja - Sertifikasi Ulang

  Copy ijasah (dilegalisir)

  • Copy sertifikat pelatihan Pas photo 3x3 & 3x4, 2 lbr - Copy sertifikat kompetensi

  Keterangan Sehat (dokter)

  • yang terakreditasi Membayar biaya sertifikasi
  • Survailen Penerbitan Sertifikat Kompetensi

  Pra Uji Kompetensi Kajian dan Verifikasi (FR - APL-01 dan

  Kompeten Tidak FR - APL- 02)

  Belum Kompeten Keputusan

Umpan Balik

Sertifikasi

  

(FR-ASC-02)

Rencana Asesmen

  FR-POA-01 Ya

Kaji Ulang Asesmen

  

(FR-ASC-03)

Pelaksanaan Uji Kompetensi (FR-DAT.01 Perangkat Asesemen) :

  Asesmen &Rekomendasi - Uji Tulis