JAKARTA URGENT FLOOD MITIGATION PROJECT (JUFMP) JAKARTA EMERGENCY DREDGING INITIATIVE (JEDI) TA FOR ENVIRONMENTAL SOCIAL IMPACT ASSESSMENT (EIASIA)

  KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBERDAYA AIR DIREKTORAT JENDERAL SUMBERDAYA AIR

DIREKTORAT SUNGAI, DANAU DAN WADUK DIREKTORAT SUNGAI, DANAU DAN WADUK

  Public Disclosure Authorized JAKARTA URGENT FLOOD MITIGATION PROJECT (JUFM JAKARTA URGENT FLOOD MITIGATION PROJECT (JU JAKARTA URGENT FLOOD MITIGATION PROJECT (JUFMP) JAKARTA EMERGENCY DREDGING INITIATIVE (JEDI) JAKARTA EMERGENCY DREDGING INITIATIVE JAKARTA EMERGENCY DREDGING INITIATIVE (JEDI)

  TA FOR ENVIRONMENTAL & TA FOR ENVIRONMENTAL & SOCIAL IMPACT ASSESSMEN SOCIAL IMPACT ASSESSMENT (EIA/SIA)

GRANT NO TF#054683

  RINGKASAN EKSEKU RINGKASAN EKSEKUTIF AMDAL TIF AMDAL Muara Kali Adem Muara Banjir Kanal Timur Public Disclosure Authorized

  / Marunda C

  20

  21

  18 B Ancol Ka li Ba njir Ka nal Wa duk Pluit Ka ma l Ba rat

  A

  10

  15

  17 Wa duk Sunte r Sa lura n

  Wa duk Sunte r Uta ra

  07 Ta njunga n Timur I I I

  08 P Pa k in-

  16 Ka li B a li Be sa r- Sa lura n

  19 - Wa duk Sunte r

  14 Je la k e la ke ng Ce ngk a re ng Se lata n Sa lura n Ka li Angke

  Ca k ung Hilir

  09 Ka li Ka li

  

Kruk ut-

  11 Sunte r Cide ng

  13 Se ntiong- Sunte r Ka li Ciliw ung- Grogol - Se k re t aris Gn. Sa ha ri

  06

  12 Ka li Wa duk

  Public Disclosure Authorized Cide ng- Ka li Sunte r M e lati Hulu T ha mrin Lokasi JEDI Fase 1 Lokasi JEDI Fase 2 PENGERUKAN PENGERUKAN SALURAN GROGOL SEKRETAR GROGOL SEKRETARIS, KRUKUT

  IS, KRUKUT CIDENG, PAKIN BESA CIDENG, PAKIN BESAR JELANGKENG, DAN R JELANGKENG, DAN WADUK PLUIT WADUK PLUIT Public Disclosure Authorized

  In joint venture with PT. Arkonin Engineering Manggala Pratam PT. Arkonin Engineering Manggala Pratama

PT. PPA CONSULTANTS

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  

Peristiwa banjir di Propinsi DKI Jakarta menjadi semakin sering terjadi, yang tentunya

memberikan dampak kerugian yang besar terutama dari segi sosial ekonomi dan kesehatan.

Resiko kota DKI Jakarta terjadi banjir adalah cukup besar mengingat kota DKI Jakarta dengan

morfologi yang relatif datar ini menjadi muara dari 13 kali ke Teluk Jakarta. Resiko ini semakin

besar dengan terjadinya banyak perubahan pemanfaatan ruang disekitar Daerah Aliran

Sungai (DAS) kali-kali di atas dimana banyak terjadi perubahan yang semula lahan terbuka

hijau, perkebunan, sawah menjadi pemukiman yang menjadikan intensitas hujan di sekitar

hulu DAS yang memang tinggi tidak sempat teresapkan/tertahan oleh tanah sehingga run off

menjadi besar ke arah hilir. Kondisi ini tidak diikuti dengan adanya perbaikan/peningkatan

infrastruktur yang mengakibatkan infrastruktur yang ada tidak dapat menampung beban yang

terjadi kondisi ini di perparah dengan kebiasaan buruk masyarakat yang masih mempunyai

kebiasaan membuang sampah ke sungai. Hal ini juga mengakibatkan kapasitas saluran dan

sungai yang ada berkurang yang menyebabkan saat air berlimpah terjadi luapan air atau

peristiwa banjir.

  

Tingginya perubahan pemanfaatan ruang, mengakibatkan besarnya laju erosi di permukaan

tanah yang pada akhirnya, masuk ke badan air dan mengendap di lokasi dengan aliran tenang

( aliran kominer) dan umumnya terjadi di waduk-waduk atau daerah-daerah muara sungai dan

lokasi DKI Jakarta merupakan muara sungai sehingga menjadi tempat yang ideal untuk

mengendap. Selain dari aktivitas tanah, lumpur juga dihasilkan/terbentuk dari air limbah yang

tidak diolah atau lumpur hasil pengolahan yang dibuang ke sungai/badan air. Sistem

penyaluran air limbah ( sewerage system) yang terpisah di DKI Jakarta masih sangat kecil baru

2% dan hal ini mengakibatkan pembuangan air limbah sangat sulit dikontrol dan akibatnya air

limbah langsung di buang melalui drainase ke badan air khususnya air bekas ( grey water).

Proses dikomposisi air limbah di badan air mengasilkan lumpur yang turut memberikan

kontribusi timbunan lumpur di kali-kali di DKI Jakarta dan memberikan dampak semakin

berkurangnya kapasitas aliran/tampung inftastruktur air yang ada.

Bila ditelusuri, pertambahan penduduklah yang menjadi pangkal penyebab. Urbanisasi

menyebabkan jumlah populasi di Jakarta dan sekitarnya meningkat tajam. Inilah yang

memberi dampak pada perubahan tata guna lahan, yang semula sebagai daerah resapan air

berubah fungsi menjadi kawasan permukiman dan industri.

  

Perubahan-perubahan ini mengakibatkan pembesaran debit banjir karena semakin banyak

aliran hujan yang mengalir di permukaan tanah sebab tidak dapat diserap tanah. Sementara

Ringkasan Eksekutif (RE)

  [II-1] Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

  

itu, kepedulian masyarakat yang rendah terhadap kelestarian lingkungan mendorong

memburuknya kondisi sumber daya air.

Pemerintah Indonesia baik nasional maupun daerah telah melakukan upaya – upaya

penangulangan banjir salah satunya adalah pekerjaan pengerukan dan perbaikan sebagian

besar bagian dari sistem drainase yang ada di Jakarta. Salah satu proyek yang diusulkan

adalah Jakarta Emergency Dredging Initiative-JEDI yang termasuk dalam Proyek Mitigasi

Banjir Jakarta ( Jakarta Urgent Flood Mitigation Project-JUFMP) yang bertujuan untuk

mengurangi timbunan endapan di saluran pengendali banjir. Endapan tersebut dapat

mengurangi kapasitas tampung menjadi setengah kali dari kapasitas desain. Salah satu paket proyek yang diusulkan adalah pengerukan :

  1. Saluran Grogol – Sekretaris

  2. Saluran Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama)

  3. Saluran Pakin-Kali Besar- Jelangkeng

  4. Waduk Pluit

Penanggung jawab kegiatan paket pengerukan adalah Ditjen Sumber Daya Air Kementerian

Pekerjaan Umum RI (PMU) sedangkan pelaksananya adalah Dinas Pekerjaan Umum DKI

Jakarta (PIU). Pelaksanaan AMDAL paket pengerukan ini bersamaan dengan pelaksanaan

AMDAL Pengerukan JEDI tahap II lainnya. Sedangkan pekerjaan AMDAL JEDI tahap I, telah

selesai dilakukan, sehingga pelaksanaan pengerukan JEDI fase 1 akan dijadikan sebagai

analogi dari kegiatan paket pengerukan ini (JEDI fase 2). Studi AMDAL ini dlakukan

bersamaan dengan kegiatan Studi Teknis Perencanaan Pengerukan, sehingga antara Studi

AMDAL, Studi Perencanaan Teknis, dapat saling memberikan masukan, terkait dengan

kegiatan pengerukan ini.

Material kerukan akan digunakan sebagai material reklamasi, di lokasi dispossal site, yaitu di

Ancol Barat bagian Timur. Lokasi dissposal site Ancol Barat bagian timur telah dilengkapi

dengan studi Up Dating AMDAL Reklamasi Pantai Ancol Barat bagian Timur pada tahun 2009

dan telah mendapatkan rekomendasi dari BPLHD DKI Jakarta Tanggal 30 maret 2009 no.

02/AMDAL/1.-774.151.

Pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali

Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit akan dilakukan pada tahun 2011, secara administrasi

termasuk dalam wilayah Kota Administratif Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai

Ringkasan Eksekutif (RE)

  [II-2] Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

  

Dampak Lingkungan, Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 11 tahun 2006 tentang

Jenis Usaha atau Kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan Hidup beserta lampirannya, dan Keputusan Gubenur Provinsi DKI Jakarta Nomor

2863 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi

dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup di Provinsi DKI Jakarta, maka kegiatan

ini harus dilengkapi dengan Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, karena

  3

kegiatan pengerukkan perairan dengan volume wajib dilengkapi dengan dokumen

≥ 50.000 m

AMDAL, untuk itu Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta akan melakukan studi AMDAL

Pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali

Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit.

  

Penulisan dokumen KA - ANDAL ini mengacu pada Keputusan Menteri Negara Lingkungan

Hidup No. 08 Tahun 2006 tentang Pedoman penyusunan Analisis Mengenai Dampak

Lingkungan.

1.2 Tujuan dan Manfaat Kegiatan

  1.2.1.Tujuan Kegiatan Tujuan dari proyek adalah untuk:

(i) Mengatasi dampak banjir tahunan di DKI melalui prioritas perbaikan dan pengerukan yang

ada di saluran pengendali banjir, saluran dan waduk penampungan.

  

(ii) Memberikan keahlian teknis pada petugas melalui pelatihan kerja untuk memperkuat

kapasitas kemampuan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta khususnya Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta untuk mengoperasikan dan memelihara sistem pengendalian banjir sesuai dengan standar internasional.

  

Kegiatan pengerukan JEDI Tahap 2 ditujukan untuk memulai pelaksanaan proyek, dan

memungkinkan untuk menguji konsep rekayasa untuk pengerukan endapan, pengangkutan

dan pembuangan, serta untuk memantau dan mengelola dampak lingkungan yang mungkin

terjadi.

  1.2.2. Manfaat Kegiatan

Manfaat utama dari kegiatan pengerukan JEDI Fase 2 untuk Saluran Grogol – Sekretaris,

Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit

adalah untuk mengurangi besaran kerugian dari banjir tahunan di beberapa wilayah yang

paling padat di bagian Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara. Manfaat lainnya

adalah perbaikan keseluruhan fungsi sistem drainase.

  Ringkasan Eksekutif (RE) [II-3] Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris,

  Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

1.3.Identitas Pemrakarsa dan Penyusun

  1.3.1 Identitas Pemrakarsa Kegiatan

Nama : Project Managemen Unit (PMU), Direktorat Sungai, Danau,

dan Waduk, Direktorat Jenderal Sumberdaya Air,

  Kementerian Pekerjaan Umum RI

Alamat : Jalan Pattimura No.20 Kebayoran Baru, Gedung

Kementerian Pekerjaan Umum,Jaksel Telepon/fax : 021. 72039051/021.7261292

  Nama Penanggung Jawab : Ir. Hari Suprayogi, M.Eng. Jabatan : Kepala Satuan Kerja Direktorat Sungai, Danau dan Waduk

  1.3.2.Identitas Penanggung Jawab Kegiatan

Nama : Project Implementation Unit (PIU), Dinas Pekerjaan Umum

DKI Jakarta

Alamat : Perkantoran Dinas Teknis Jatibaru, Jalan Taman Jatibaru

No.1, Jakarta Pusat Telepon/fax : 021.3865546//021.3865545 Nama Penanggung Jawab : Ir. H. Ery Basworo, M.Sc Jabatan : Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta

  1.3.3. Identitas Penyusun Nama Perusahaan : PPA Consultan dan PT Arkonin Engineering MP Alamat : Jl. Prapanca Buntu No.B50, Jakarta Selatan 12160 Telepon/fax : 021.831.1566/021.8291096 Nama Penanggung Jawab : Ir. Tonih Usmana, M.Si dan Ir Lasmana Rochman, MM Jabatan : Direktur Utama Tim Penyusun :

  

Tabel 1.1.

Susunan Tim Studi AMDAL

  No Nama Jabatan Kualifikasi

  1 John Dickie BE, M.Env.Sc. Team Leader -

  2 Ir. Purwono

  • Co.Team Leader

  3 Ir. Zaherunaja, M.Si. EIA Coordinator AMDAL AB Sertifikasi Ketua Tim INTAKINDO

  4 Aditya M.S., SP. EIA Coordinator - Assistant

  • 5 Drs. Bambang Budi Sardjono, MS Sosio-Economic-Culture Specialist

  6 Zulham Rizanur, ST Chemist AMDAL AB Sertifikasi Ketua Tim INTAKINDO

  7 Koderi Hadiwardoyo, SKM Public Healt Specialist -

  8 Ir. Nasaruddin Djohar AH Hydrologist SKA Hidrologi HATHI

  • 9 Dra. Muflizah Biologist

  10 Ir. Fauzi Fuazt, Dipl.Man. Engim Tranportation Specialist -

  11 Ir. Ni'matul Mughniyah, M.Si. Waste/Landfill/Sediment AMDAL AB Specialist Sertifikasi Anggota Tim

  INTAKINDO

1.4.Uraian Rencana Usaha Dan /Atau Kegiatan

  

Dalam rangka penanggulangan banjir di wilayah Provinsi DKI Jakarta, yang merupakan ibu

kota negara, maka Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Kementerian Pekerjaan

Ringkasan Eksekutif (RE)

  [II-4] Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

  

Umum Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengambil langkah-

langkah kongret, salah satunya adalah melakukan upaya–upaya penangulangan banjir

dengan cara mengeruk Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng, (termasuk Krukut Lama),

Pakin-Kali Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit yang merupakan bagian dari kegiatan Jakarta

Emergency Dredging Initiative (JEDI) fase 2 yang termasuk dalam Proyek Mitigasi Banjir

Jakarta ( Jakarta Urgent Flood Mitigation Project/JUFMP). Total volume kerukan adalah

  3

2.430.400 m . Proyek ini bertujuan untuk mengurangi timbunan endapan di saluran

pengendali banjir. Endapan tersebut dan beberapa faktor lainnya, secara signifikan dapat

mengurangi kapasitas tampung pengaliran banjir di saluran pengendali banjir.

  

Penanggung jawab kegiatan pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng

(termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali-Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit adalah Dinas

Pekerjaan Umum DKI Jakarta. Pelaksanaan AMDAL Pengerukan Saluran Grogol –

Sekretaris, Krukut- Cideng (termasuk Krukut Lama), Kali Pakin-Kali Besar-Kali Jelangkeng,

dan Waduk Pluit bersamaan dengan pelaksanaan AMDAL Pengerukan JEDI fase 2 lainnya.

Sedangkan pekerjaan AMDAL JEDI fase 1, telah selesai dilakukan, sehingga akan dijadikan

sebagai analogi dari kegiatan pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng

(termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit (JEDI fase 2).

Studi AMDAL ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Studi Teknis Perencanaan

Pengerukan (DED) dan Studi LARAP, sehingga antara Studi AMDAL, Studi Perencanaan

Teknis (DED), dan LARAP dapat saling memberikan masukan, terkait dengan kegiatan

pengerukan ini.

  

Material kerukan akan digunakan sebagai material reklamasi, di lokasi dispossal site, yaitu di

dissposal site Ancol Barat Bagian Timur telah dilengkapi

  Ancol Barat Bagian Timur. Lokasi

dengan studi Up Dating AMDAL Reklamasi Pantai Ancol Barat Bagian Timur pada tahun 2009

dan telah mendapatkan rekomendasi dari BPLHD DKI Jakarta Tanggal 30 maret 2009 no.

02/AMDAL/1.-774.151. Sehingga pada Studi AMDAL ini hanya membahas kegiatan pengerukan saja.

  

Pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng (termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali

Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit akan dilakukan pada tahun 2011, secara administrasi

termasuk dalam wilayah tiga kota adminstratif yatu ; Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Jakarta

Utara, meliputi 7 kecamatan dan 19 kelurahan. Berikut adalah nama-nama kelurahan yang

dilalui Grogol – Sekretaris, Krukut Cideng (termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali Besar-

Jelangkeng, dan Waduk Pluit: Ringkasan Eksekutif (RE)

  [II-5] Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

  Ringkasan Eksekutif (RE) [II-6] Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris,

  5 Krukut Taman Sari Jakarta Barat

  

1 Pluit Penjaringan Jakarta Utara

Tabel 1.5 Wilayah Administasi Waduk Pluit No Kelurahan Kecamatan Kota Administratif

  5 Penjaringan Penjaringan Jakarta Utara Sumber : Konsultan 2009

  4 Pinangsia Taman Sari

  3 Roa Malaka

  2 Tambora

  1 Pekojan Tambora Jakarta Barat

Tabel 1.4 Wilayah Administasi Pakin – Kali Besar- Jelangkeng No Kelurahan Kecamatan Kota Administratif

  9 Tanah Sereal Sumber : Konsultan 2009

  8 Tambora Tambora

  7 Keagungan

  6 Glodok

  4 Cideng

  Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

  3 Kebon Kelapa

  2 Petojo Selatan

  1 Petojo Utara Gambir Jakarta Pusat

Tabel 1.3 Wilayah Administasi Saluran Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama) No Kelurahan Kecamatan Kota Administratif

  7 Kembangan Utara Kembangan Sumber : Konsultan 2009

  6 Duri Kepa

  5 Kedoya Utara Kebon Jeruk

  4 Wijaya Kusuma

  3 Grogol

  2 Tanjung Duren Utara

  1 Tomang Grogol Petamburan Jakarta Barat

Tabel 1.2 Wilayah Administasi Saluran Grogol- Sekretaris No Kelurahan Kecamatan Kota Administratif

  2 Penjaringan

  

Rencana pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng (termasuk Krukut Lama) ,

Pakin-Kali Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit dilaksanakan dengan melibatkan antara lain

instansi-instansi sebagai berikut :

  

 Dinas Perhubungan DKI Jakarta (DISHUB DKI), terkait dengan rute pengangkutan hasil

kerukan dari lokasi pengerukan ke Dispossal Site.

 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP DKI), terkait dengan keamanan dan ketertiban

masyarakat di sekitar lokasi pengerukan.

   PT. Pembangunan Jaya Ancol selaku penanggung jawab lokasi Dispossal Site.

  

 Aparat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari tingkat kecamatan, kelurahan, RW, dekel, dan

RT setempat yang terkena dampak dari kegiatan pengerukan.

  

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup DKI Jakarta (BPLHD DKI), terkait dengan

minimalisasi dampak dari kegiatan pengerukan ke lingkungan sekitar.

  

Kegiatan pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng (termasuk Krukut Lama) ,

Kali Pakin-Kali Besar-Kali Jelangkeng, dan Waduk Pluit yang terletak di Jakarta Pusat, Jakarta

Barat, dan Jakarta Utara telah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta

2005 – 2010 (

Pasal 70 tentang Pengembangan prasarana dan sarana tata air dan pengendalian banjir di Wilayah Jakarta) . Skala/besaran kegiatan pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng (termasuk

  , Kali Pakin-Kali Besar-Kali Jelangkeng, dan Waduk Pluit adalah sebagai Krukut Lama) berikut:

1. Saluran Grogol-Sekretaris

  a. Rata-rata lebar Saluran : 20 meter

  b. Panjang Saluran : 3.500 meter (3,5 Km)

  c. Kedalaman Saluran : 0,5 meter

  d. Kedalaman Kerukan : 0,89 meter

  

3

  e. Volume Kerukan : 97.500 m

  f. Batas Lokasi : Jembatan Satria Citraland-Jembatan Daan Mogot

  g. Jembatan Yang Dilalui :  Jembatan Fly Over Daan Mogot  Jembatan Kedoya Pesing

 Jembatan Macaw

 Jembatan Daan Mogot 2  Jembatan Satria Citraland 2a. Saluran Krukut-Cideng

  a. Rata-rata lebar Saluran : 14 meter Ringkasan Eksekutif (RE)

  [II-7] Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

  3

  

e. Batas Lokasi : Pertemuan Cideng-Thamrin dengan Krukut Cideng

  b. Panjang Saluran : 3250 meter (3,2 Km)

  c. Kedalaman Saluran : 1 meter

  d. Volume Kerukan : 139.800 m

  3

  e. Batas Lokasi : Pertemuan Kali Besar&Jelangkeng- Jembatan Jatibaru

  f. Jembatan Yang Dilalui :  Jembatan Keamanan  Jembatan KH Zainal Arifin  Jembatan KH Hasyim Ashari  Jembatan Balikpapan 2.b. Saluran Krukut Lama

  a. Rata-rata lebar Saluran : 14 meter

  b. Panjang Saluran : 3485 meter (3,4 Km)

  c. Kedalaman Saluran : 1 meter

  d. Volume Kerukan : 14.900 m

3. Saluran Pakin-Kali Besar- Jelangkeng

  • Pakin
  • Kali Besar
  • Jelangkeng

  Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

  a. Rata-rata lebar Saluran : 11 meter

  c. Jembatan Yang Dilalui :  Jembatan Gedong Panjang

  b. Batas Lokasi : Jembatan Gedong Panjang-Jembatan Pancoran

  3

  d. Kedalaman Kerukan : 1 meter Dimensi Teknis lainnya a. Volume Kerukan total : 178.200 m

  c. Kedalaman saluran : 1 meter

  b. Panjang Saluran : 2.370 meter (2,370 Km)

  d. Kedalaman Kerukan : 1 meter

  Ringkasan Eksekutif (RE) [II-8] Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris,

  c. Kedalaman saluran : 1 meter

  b. Panjang Saluran : 1.820 meter (1,82 Km)

  a. Rata-rata lebar Saluran : 20 meter

  d. Kedalaman Kerukan : 1 meter

  c. Kedalaman saluran : 1 meter

  b. Panjang Saluran : 1.760 meter (1,76 Km)

  a. Rata-rata lebar Saluran : 20 meter

   Jembatan Fly Over Kota  Jembatan KA Tiang Bendera  Jembatan Kopi  Jembatan Perniagaan Barat  Jembatan Perniagaan (Jelangkeng)  Jembatan Pluit Selatan  Jembatan Pluit Raya  Jembatan kakap  Jembatan Kali Besar Timur 3  Jembatan Bank  Jembatan Asemka  Jembatan Pancoran

4. Waduk Pluit

  a. Luas : 80 Hektar

  b. Rata-rata Kedalaman : 2,5 meter

  c. Kedalaman Kerukan : 5 meter

  3

  d. Volume Kerukan : 2.000.000 m

  e. Inlet : Saluran Pakin Besar dan Jelangkeng

  f. Outlet : Teluk Jakarta Jadwal pelaksanaan pengerukan ini adalah sebagai berikut : Tabel. 1.6 Jadwal Pengerukan 2009 2010 2013 Kegiatan Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec 2011 2012 Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Perizinan Sosialisasi Koordinasi Perencanaan Teknis dan Sosial Penertiban Hunian Mobilisasi Tenaga Kerja Pengerukan Pemasangan Turap

  Peta lokasi kegiatan pengerukan dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Ringkasan Eksekutif (RE)

  [II-9] GAMBAR PETA LOKASI Ringkasan Eksekutif (RE)

  [II-10] Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

  

Kegiatan pengerukan Saluran Grogol–Sekretaris, Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama),

Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit merupakan salah satu upaya dalam mengatasi

banjir. Pada subbab ini akan dijelaskan uraian rencana kegiatan pengerukan dengan besaran

berdasarkan rencana kegiatan, dalam penulisan laporan ini, pelaksanaan kegiatan

pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali

Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit akan dibagi menjadi terdiri dari 3 tahapan utama yaitu

Tahap Persiapan, Tahap Pengerukan dan Tahap Pasca Pengerukan. Uraian masing-masing

tahapan adalah sebagai berikut:

1.4.1. Tahap Persiapan

  1. Perizinan Kegiatan yang dilakukan pada tahap Persiapan adalah kegiatan pengurusan perijinan yang terkait dengan rencana pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng (termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit.

  2. Sosialisasi

  a. Pengumuman Media massa

Sosialisasi melalui media telah dilaksanakan melalui penerbitan di koran Warta Kota pada

tanggal 7 November 2009 dan pemasangan poster di Kantor Kelurahan Kecamatan yang

dilalui Saluran Grogol–Sekretaris, Krukut-Cideng (Krukut Lama), Pakin-Kali Besar-Jelangkeng,

dan Waduk Pluit yaitu Kecamatan Grogol Petamburan, Kedoya, Kembangan, Gambir , Taman

Sari, Tambora, Penjaringan, serta BPLHD DKI Jakarta dan KLH Jakarta Pusat, Barat, dan

Utara.

  b. Public Hearing/Konsultasi Publik

Sosialisasi dengan masyarakat dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2009 di Ruang

Auditorium Gedung Nyi Ageng Serang, Jl. HR Rasuna Said Kav. No. 22 C, Jakarta Selatan.

dapun Masukan,saran dan tanggapan peserta rapat antara lain,adalah:

  A

  1. Sungai dan waduk setelah pengerukan harap tetap dipeliharaan / dirawat / pengawasan;

  2. Kapan pastinya waktu pengerukan akan dilaksanakan;

  

3. Berdasarkan pengalaman pengerukan sebelumnya, diharapkan agar mengembalikan

kondisi lingkungan seperti sediakala setelah melakukan pengerukan;

  

4. Khusus waduk pluit dan kali adem, agar dilakukan sosialisasi secara parsial pada

masyarakat setempat sebelum melaksanakan pengerukan; 5. perlu lebih jelas mengenai teknis pengerukan;

  6. Penempatan material keruk agar diperhatikan; Ringkasan Eksekutif (RE)

  [II-11] Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

  

7. Sebelum pelaksanaan pengerukan, kontraktor harus berkoordinasi dengan tokoh-tokoh

masyarakat;

  

8. Perlu informasi Hot Line di spot-spot lokasi proyek untuk menampung laporan masukan

saran masyarakat

  

9. Masyarakat agar dilibatkan dalam pelaksanaan proyek dan secara umum sangat

mendukung rencana proyek.

  3. Koordinasi

Koordinasi dilakukan sebagai upaya persiapan agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik,

koodinasi dilakukan antara lain kepada :

  

 Dinas Perhubungan DKI Jakarta (DISHUB DKI), terkait dengan rute pengangkutan hasil

kerukan dari lokasi pengerukan ke Dispossal Site.

 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP DKI), terkait dengan keamanan dan ketertiban

masyarakat di sekitar lokasi pengerukan.  PT. Pembangunan Jaya Ancol selaku penanggung jawab lokasi Dispossal Site.

 Aparat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari tingkat kecamatan, kelurahan, RW, dekel,

dan RT setempat yang terkena dampak dari kegiatan pengerukan.

 Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup DKI Jakarta (BPLHD DKI), terkait dengan

minimalisasi dampak dari kegiatan pengerukan ke lingkungan sekitar.

4. Perencanaan Teknis dan Sosial

  

Perencanaan teknis disiapkan oleh konsultan perencana yaitu PPC. Perencanaan teknis

berupa Detail Engeneing Desain Pengerukan (DED) dan Studi Sosial (LARAP) dilakukan

bersamaan dengan studi AMDAL Pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, Krukut- Cideng

(termasuk Krukut Lama), Pakin-Kali Besar- Jelangkeng, dan Waduk Pluit. Kegiatan

perencanaan teknis dan sosial yang dapat menimbulkan dampak adalah kegiatan pra survei.

1.4.2. Tahap Pengerukan

  Kegiatan pada tahap ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu persiapan dan pelaksanaan. Berikut adalah uraian dari kegiatan tersebut;

a. Persiapan

1. Penertiban Hunian

  Pengerukan Saluran Grogol – Sekretaris, ini tidak akan disertai dengan penertiban hunian di

sepanjang saluran/drainase, karena berdasarkan hasil prasurvei tidak ditemukan pemukiman

yang perlu ditertibkan disepanjang saluran tersebut. Sedangkan pada saluran Krukut-Cideng

Ringkasan Eksekutif (RE)

  [II-12] Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

  (termasuk Krukut Lama), dan Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit direncanakan akan dilakukan dilakukan penertiban hunian sebanyak : a. 4.600 rumah di Waduk Pluit.

  b. 250 rumah di Pakin- Kali Besar- Jelangkeng

  c. 50 rumah di Saluran Krukut – Cideng (termasuk Krukut Lama) Penertiban ini disertai dengan kajian sosial (LARAP). Penertiban hunian dilakukan dengan cara langsung dari pihak Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta terhadap penduduk yang menempati sempadan saluran/waduk. Pendekatan yang dilakukan dengan cara negoisasi langsung tanpa perantara.

2. Mobilisasi Alat Berat Dan Kendaraan

  

Pada tahap ini dilakukan perencanaan mengenai jadwal mobilisasi kendaraan dan peralatan,

jadwal/waktu pengangkutan hasil kerukan ke lokasi disposal site, serta pengaturan lokasi

parkir kendaraan proyek serta tempat penyimpanan peralatan proyek. Dengan adanya

beberapa metode yang dilakukan terhadap saluran drainase, maka berikut ini adalah jenis

dan jumlah kendaraan serta peralatan yang akan digunakan: Ringkasan Eksekutif (RE)

  [II-13] Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

  Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Ringkasan Eksekutif (RE)

  3

  39

  2 Waduk Pluit

  2

  2

  2

  2

  2

  1

  50

  2 TOTAL

  9

  2

  9

  10

  2

  2

  12 4 167

  8 Fungsi Menurunkan ponton dan ecxcavator ke Saluran

  Meletakan Excavator di Saluran Drainase Meletakkan hasil kerukan

  Mengeruk dasar saluran/waduk Mengeruk dasar saluran/waduk

  Mengeruk dasar waduk Mengangkat hasil kerukan ke dump truck

  Membersihkan ceceran Membawa hasil kerukan ke Dispossal site

  1

  3

  [II-14] Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol—Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

  2 Pakin-Kalibesar -Jelangkeng

Tabel 1.7 Peralatan dan Kendaraan Proyek

   Sumber : Konsultan 2009 Floating Bulldozer Land Excavator Dump Truck Floating Excavator Service Crane Ponton Service Ponton Excavator (Floating) Crane Shovel (Floating) Floating Bulldozer Excavator (service) Alat Manual Dump truck (lumpur) Dump truck (sampah) Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit set Unit Unit

  Grogol-Sekretaris

  1

  2

  2

  2

  2

  1

  28

  1

  2

  3

  3

  3

  2

  6

  1

  50

  2 Krukut - Cideng

  1

  2

  Membawa hasil pilahan sampah ke Dispossal site Lokasi

  

Mobilisasi alat berat dan kendaraan akan dilakukan selama dua minggu. Untuk menyimpan

peralatan-peralatan ringan seperti pacul, sekop, tali, dan lain-lain, maka akan dibangun direksi

kit. Direksi kit ini juga berfungsi sebagai tempat meeting pelaksanaan proyek oleh kontraktor

pelaksana. Pada dasarnya pekerjaan pengerukan ini tidak membutuhkan pasokan listrik, namun

jika diperlukan, akan disediakan generator

3. Mobilisasi Tenaga Kerja

  

Selain mobilisasi kendaraan dan peralatan juga akan dilaksanakan kegiatan mobilisasi tenaga

kerja yang direncanakan akan berlangsung selama dua minggu. Tenaga kerja dalam kegiatan ini

terutama adalah pengemudi kendaraan, operator peralatan, serta pekerja pembantu

pembersihan. Mobilisasi tenaga kerja ini dilakukan oleh kontraktor pelaksana. Jumlah tenaga

kerja yang akan digunakan ditampilkan pada tabel berikut :

Tabel 1.8 Tenaga Kerja Proyek

  No Jenis Jumlah Keterangan

  1 Pimpinan Proyek 1 orang Kantor Proyek

  2 Administrasi dan Keuangan 2 orang Kantor Proyek

  3 Supervisor 6 orang Lokasi Pengerukan

  4 Operator Service crane 12 orang Lokasi Pengerukan

  6 Operator Excavator 22 orang Lokasi Pengerukan

  7 Operator Floating Bulldozer 2 orang Lokasi Pengerukan

  8 Operator Floating Crane Shovel 2 orang Lokasi Pengerukan

  9 Pekerja Pengerukan 50 orang Lokasi pengerukan

  10 Pengemudi truk dan kenek 350 orang Rute Pengangkutan

  11 Pekerja pembersihan 24 orang Lokasi Pengerukan

  12 Petugas keamanan 10 orang Lokasi Pengerukan TOTAL

  481 orang Sumber : konsultan, 2009

  

Fasilitas bedeng untuk para pekerja tidak disediakan, sehingga tenaga kerja yang bertugas akan

pulang pergi dari rumah masing-masing. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan makan dan

minum, para pekerja akan membeli dari pedagang sekitar. Selain itu juga akan disediakan

fasilitas sanitasi berupa toilet portable yang akan disediakan kontraktor pelaksana. Diperkirakan

kebutuhan air adalah 481 orang x 20 liter/hari = 9,6 m3/hari. Kebutuhan air ini disuplai dari

pihak ketiga, melalui mobil tangki.

b. Pelaksanaan

1. Pengerukan

  

Direncanakan kegiatan pengerukan Saluran Grogol–Sekretaris, Krukut-Cideng (termasuk Krukut

Lama), Pakin-Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit akan mengeruk material keruk sekitar

300-500 m3/hari, sehingga estimasi waktu yang diperlukan sekitar 33 bulan. Direncanakan

floating excavator atau land excavator untuk saluran pengerukan ini akan dilakukan dengan Ringkasan Eksekutif (RE)

  [I-15] Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol Sekretaris, Krukut-Cideng, Pakin–Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

  

Krukut-Cideng (termasuk Krukut Lama) dan Grogol – Sekretaris, sedangkan untuk Kali Pakin-

floating excavator,

  Kali Besar-Kali Jelangkeng akan mengunakan peralatan dengan alternatif

atau floating bulldozer dan atau land excavator. Pada Waduk Pluit akan mengunakan alternatif

peralatan ; floating excavator, atau floating crane shovel dan atau land excavator. Kondisi pada

musim hujan telah diperhitungkan, bahwa luapan air rata-rata/tidak ekstrem masih dapat

dilakukan pengerukan. Untuk cuaca/banjir ekstrem, maka pekerjaan akan dihentikan

sementara. Untuk menangulangi sampah yang terbawa dari hulu maka akan dibangun trash

screen (jaring sampah).

A. Metode dengan mengunakan floating excavator, direncanakan akan dilakukan pada :

  1. Waduk Pluit

  2. Saluran Krukut – Cideng (termasuk Krukut Lama)

  3. Kali Pakin- Kali Besar-Kali Jelangkeng

  4. Saluran Grogol-Sekretaris Tahapan pelaksanaan pengerukan mengunakan floating excavator adalah sebagai berikut; a. Pemasangan rambu-rambu saat pelaksanaan

  b. Kendaraan dan peralatan pengerukan ditempatkan di ujung jalan lokasi pengerukan crane dari atas

  c. Excavator keruk dan ponton diturunkan ke kali dengan menggunakan jembatan atau mengunakan ramp. Ponton diturunkan terlebih dahulu, setelah stabil kemudian disusul oleh excavator keruk .

  

d. Excavator (yang telah berada di atas ponton) dan ponton lumpur bergerak menuju titik awal

pengerukan yang diprioritaskan pada lokasi yang telah terakumulasi endapan dan sampah.

  e. Excavator mulai mengeruk dari titik awal pengerukan ke titik selanjutnya.

B. Metode dengan mengunakan land excavator, direncanakan akan dilakukan pada :

  1. Waduk Pluit

  2. Saluran Krukut – Cideng (termasuk Krukut Lama)

  3. Kali Pakin- Kali Besar-Kali Jelangkeng

  4. Saluran Grogol-Sekretaris Tahapan pelaksanaan pengerukan mengunakan land excavator adalah sebagai berikut ; a. Pemasangan rambu-rambu saat pelaksanaan

  b. Kendaraan dan peralatan pengerukan ditempatkan di ujung jalan lokasi pengerukan

  

c. Service Excavator mulai mengeruk dari titik awal (diprioritaskan pada lokasi yang telah

terakumulasi endapan dan sampah) pengerukan ke titik selanjutnya.

  Ringkasan Eksekutif (RE) [I-16] Kegiatan Pengerukan Saluran, Waduk dan Danau Fase 2 (JUFMP / JEDI) Segmen Grogol Sekretaris,

  Krukut-Cideng, Pakin–Kali Besar-Jelangkeng, dan Waduk Pluit,

  

C. Metode dengan mengunakan floating bulldozer, direncanakan akan dilakukan pada Kali

Pakin-Kali Besar-Kali Jelangkeng. Berikut adalah rincian kegiatan dari metode mengunakan floating bulldozer ;

  a. Pemasangan rambu-rambu saat pelaksanaan pekerjaan b. Kendaraan dan peralatan pengerukan ditempatkan di pinggir kali.

  c. Floating Buldozer diturunkan ke waduk dengan menggunakan ramp dari jalan.

  

d. Floating Buldozer dan service excavator (yang berada di pinggir kali) akan mulai melakukan

pengerukan yang diprioritaskan pada lokasi yang telah terakumulasi endapan, gulma air, dan sampah e. Floating Buldozer mulai mengeruk dari titik awal pengerukan ke titik selanjutnya.

  

D. Metode dengan mengunakan floating crane shovel, direncanakan akan dilakukan pada

Waduk Pluit. Tahapan pelaksanaan pengerukan mengunakan floating crane shovel adalah sebagai berikut;

  a. Pemasangan rambu-rambu saat pelaksanaan

  b. Kendaraan dan peralatan pengerukan ditempatkan di ujung jalan lokasi pengerukan

  

c. Floating crane shovel dan ponton diturunkan ke waduk dengan menggunakan ramp. Ponton

diturunkan terlebih dahulu, setelah stabil kemudian disusul oleh floating crane shovel .

  

d. Floating crane shovel (yang telah berada di atas ponton) dan ponton lumpur bergerak

menuju titik awal pengerukan yang diprioritaskan pada lokasi yang telah terakumulasi endapan, gulma air, dan sampah.

  e. Floating crane shovel mulai mengeruk dari titik awal pengerukan ke titik selanjutnya.

2. Penempatan Hasil Pengerukan Sementara

  

Material hasil keruk, berupa lumpur diletakan di Tempat Penempatan Sementara Lumpur (TPS

Lumpur), berupa wadah (kontainer) yang dapat meniriskan air dari lumpur dan mengeringkan

lumpur dengan proses evaporasi. Kontainer diletakkan di tepi saluran drainase atau waduk

sehingga dapat menghindari pencemaran lingkungan di jalan atau persepsi negatif dari

penduduk sekitarnya, Jika hari hujan atau menimbulkan kebauan yang tajam, maka timbunan

lumpur di kontainer akan di tutup. Penumpukan lumpur sementara tidak akan lebih tinggi dari 2

m dan waktu penempatan selama satu hari.

Lokasi hasil kerukan untuk Saluran Grogol Sekretaris adalah sebelah utara Waduk Tomang,

Saluran Krukut Cideng berada di dekat RS Tarakan dan pertemuan antara Krukut Cideng