BAB I PENDAHULUAN - BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini sangat cepat, apalagi teknologi
informasi yang semakin berkembang seiring kemajuan zaman. Dalam
perkembangan teknologi ini, telah menciptakan peluang bisnis yang baru,
dimana transaksi-transaksi yang terjadi dilakukan dengan cara elektronik.
Perkembangan teknologi dan internet yang semakin pesat ini telah
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap segala aspek kehidupan
kita. Beberapa tahun ini, penggunaan internet sebagai media jualbeli
banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan.
Saat ini dunia bisnis semakin maju, apalagi sekarang bisnis bisa
dilakukan secara online atau biasa disebut E-Commerce atau E-Bussines
dengan mudah. Bagi sebagian perusahaan saat ini, E-Commerce menjadi
pusat perdagangan yang meliputi proses penjualan, pengembangan,
pemasaran, pengiriman, pelayanan, dan pembayaran untuk segala produk
dan jasa yang diperjualbelikan. E-Commerce merupakan suatu media
transaksi penjual dan pembeli secara online. Pemanfaatan internet sebagai
media transaksi perdagangan online ini telah dimanfaatkan oleh segala
kalangan.
Keberadaan E-Commerce merupakan alternatif bisnis yang cukup

menjanjikan untuk diterapkan, karena E-Commerce memberikan banyak
kemudahan bagi kedua belah pihak, baik dari pihak penjual (merchant)
maupun dari pihak pembeli (buyer) di dalam melakukan transaksi
perdagangan, meskipun para pihak berada di luar negeri. Dengan ECommerce setiap transaksi tidak memerlukan pertemuan dalam tahap
negoisasi. Oleh karena itu jaringan internet ini dapat menembus batas
geografis dan teritorial termasuk yurisdiksi hukumnya. E-Commerce
mengubah bentuk persaingan dalam dunia bisnis.
E-Commerce adalah dimana dalam satu website menyediakan atau
dapat melakukan Transaksi secara online atau juga bisa merupakan suatu
cara berbelanja / membeli atau berdagang / menjual suatu produk atau jasa

1

secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet
dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and
deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga
sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading
(perdagangan).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan E-Commerce ?

2. Apa saja jenis-jenis E-Commerce ?
3. Apa saja komponen utama dalam proses E-Commerce ?
4. Apa saja dampak negatif dan positif dari E-Commerce ?
5. Apa saja faktor keberhasilahn E-Commerce ?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian E-Commerce
2. Untuk Mengetahui jenis-jenis E-Commerce
3. Untuk Mengetahui komponen utama dalam proses E-Commerce
4. Untuk mengetahui dampak negatif dan positif dari E-Commerce
5. Untuk mengetahui faktor keberhasilahn E-Commerce

2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian E-Commerce
Aplikasi E-commerce yang pertama kali dikembangkan adalah
Electronic Funds Transfer (EFT) pada awal tahun 1970. Penggunaan
aplikasi tersebut dibatasi hanya pada perusahaan-perusahaan besar dan
lembaga keuangan. Aplikasi selanjutnya yang berkembang adalah

Electronic Data Interchange (EDI), yaitu sebuah aplikasi transfer
dokumen seperti invoice dan purchase order secara elektronik. Pengguna
dari aplikasi EDI lebih banyak dibandingkan EFT, yakni meliputi
manufaktur, retailer, dan service provider. Perkembangan e-commerce
semakin meluas sejak tahun 1990-an. Ketika itu, hampir semua
perusahaan skala menengah maupun besar memiliki website untuk
menjual produk/jasa mereka. AOL, eBay, VeriSign, dan Checkpoint
adalah contoh-contoh pengembangan aplikasi e-commerce pure online
yang sukses. GE, IBM, Intel, dan Schwab adalah contoh pengembangan
aplikasi partial e-commerce yang juga sukses. Namun, kesuksesan ini
diikuti oleh kegagalan kebanyakan aplikasi e-commerce pada tahun 1999
walaupun ketika itu Amazon.com juga mulai bertumbuh pesat.
Menurut O’Brien (2005 : 380) yang dimaksud dengan ECommerce adalah pembelian dan penjualan, pemasaran dan pelayanan,
serta pengiriman dan pembayaran produk, jasa, dan informasi internet,
antara perusahaan dengan pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis lainnya.
Berikut ini definisi E-Commerce menurut beberapa ahli, antara lain :
Menurut Mariza Arfina dan Robert Marpaung,
E-Commerce adalah sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang
secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas
Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan

"get and deliver"
(http://r-marpaung.tripod.com/ElectronicCommerce.doc)

3

Menurut David Baum
E-Commerce adalah: “E-Commerce is a dynamic set of
technologies, applications, and business process that link
enterprise, consumers, and communities through electronic
transactions and the electronic exchange of goods, services, and
information”. E-Commerce merupakan satu set dinamis teknologi,
aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan,
konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan
perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan
secara elektronik.
Menurut Roger Clarke dalam “Electronic Commerce Definitions”
E-Commerce adalah “The conduct of commerce in goods and
services,

with


the

assistance

of

telecomunications

and

telecomunications-based tools”. E-Commerce adalah tata cara
perdagangan

barang

dan

jasa


yang

menggunakan

media

telekomunikasi dan telekomunikasi sebagai alat bantunya.
(http://www.anu.edu.au/people/Roger.Clarke/EC/ECDefns.html)
diakses 18 februari 2014.
Dari berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa ECommerce

merupakan

kegiatan

bisnis

atau

perdagangan


yang

menggunakan media elektronik yaitu internet, dimana perkembangan
internet pada saat ini sedang berkembang pesat. Adapun proses yang
terdapat dalam E-Commerce adalah sebagai berikut :
a) Presentasi electronik (Pembuatan Website) untuk produk dan jasa.
b) Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
c) Secara otomatis account pelanggan dapat secara aman (baik nomor
rekening maupun nomor kartu kredit).
d) Pembayaran yang dilakukan secara langsung (online) dan
penanganan transaksi.

4

2.2 Jenis-jenis E-Commerce
Banyak perusahaan yang terlibat dalam atau mensponsori jenis
dasar dan aplikasi e-commers dalam Laudon, K.C dan Laudon, J.P (2008 :
63), berikut jenis-jenis e-commerce :
1) Business-to-Business (B2B) merupakan sistem komunikasi bisnis

antar pelaku bisnis atau transaksi secara elektronik antar
perusahaan yang dilakukan secara rutin dan dalam kapasitas
produk yang besar. Dalam E-Commerce ini melibatkan pasar EBusiness dan hubungan langsung perusahaan. Business-to-Business
(B2B) meliputi transaksi IOS (Inter Organizational System) dan
transaksi pasar elektronik (electronic market transactions) antar
organisasi.

Hingga saat ini tipe Business-to-Business (B2B)

adalah yang paling dominan dalam praktek E-Business.
2) Business-to-Consumer (B2C), yaitu transaksi ritel dengan pembeli
individual. Dalam bentuk E-Commerce semacam ini, perusahaan
harus mengembangkan pasar elektronik yang menarik untuk
menjual berbagai produk dan jasa pada para pelanggan.
Contohnya, banyak perusahaan yang menawarkan web Ecommerce yang menyediakan berbagai katalog multimedia,
pemrosesan pesanan interaktif, sistem pembayaran yang aman dan
dukungan pelanggan online. Yang memiliki kharakter sebagai
berikut :
Informasi disebarkan secara umum.
Pelayanan yang diberikan bersifat umum sehingga banyak

digunakan oleh banyak orang.
Pelayanan

yang

diberikan

berdasarkan

permintaan.

Konsumen melakukan permintaan, maka pelaku usaha
harus cepat dan siap merespon permintaan konsumen
tersebut.
Pendekatan yang dilakukan adalah Client Server, dimana
Konsumen berada pada sisi Client, dengan menggunakan

5

Web Broses untuk mengaksesnya, dan Pelaku Usaha berada

pada sisi Server.
3)

Consumer-to-Consumer (C2C), dimana konsumen menjual
produk secara langsung kepada konsumen lainnya. Biasanya
individu mengiklankan produk, jasa, pengetahuan, maupun
keahliannya disalah satu situs lelang atau classified ads. Memiliki
kharakter sebagai berikui, yaitu :
Pada

lingkup

konsumen

ke

konsumen

bersifat


khusus karena transaksi yang dilakukan hanya antar
konsumen saja, seperti Lelang Barang.
Internet dijadikan sebagai sarana tukar menukar informasi
tentang produk, harga, kualitas dan pelayanannya.
Konsumen
atau

juga

penggemar

ketidak

puasan

membentuk

komunitas

suatu

produk.

Sehingga

suatu

produk,

maka

pengguna
jika

akan

ada

segera

tersebar luas melalui komunitas tersebut.
4) Consumer-to-Business (C2B), meliputi individu yang menjual
produk atau jasa kepada organisasi, serta individu yang mencari
penjual,bertransaksi dengan penjual tersebut, dan melakukan
transaksi.
5) Non-Business Electronic Commerce; terdiri dari institusi non
bisnis seperti lembaga pendidikan, organisasi nirlaba, organisasi
keagamaan, organisasi sosial, dan instansi pemerintah. Umumnya
organisasi non bisnis menggunakan berbagai tipe e-commerce
untuk keperluan menekan biaya atau meningkatkan layanan
pelanggan dan operasi.
6) Intrabusiness (organizational) electronic commerce, meliputi
semua aktivitas internal organisasi yang biasanya dilakukan
melalui intranet meliputi pertukaran barang, jasa atau informasi.
Aktivitas internal bisa bermacam-macam, mulai dari menjual
produk korporat kepada para karyawan hingga aktivitas pelatihan
online (http://sinformasi.wordpress.com/bahan-ajar/).

6

7) Pemerintah ke Warga (Goverment to Citizen / G2C), dimana
penggunaan teknologi internet secara umum dan e-commerce
secara khusus untuk mengirimkan informasi dan layanan publik ke
warga, mitra bisnis, dan pemasok entitas pemerintah, serta mereka
yang bekerja di sektor publik.
8) Perdagangan Mobile (Mobile Commerce / M-Commerce), terjadi
ketika e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti
menggunakan telepon selluler berbelanja.
2.3 Komponen Utama Dalam Proses E-Commerce
Komponen utama yang dibutuhkan dalam E-commerce untuk
operasi dan manajemen aktivitas E-commerce yang berhasil baik. Secara
umum terdapat sembilan komponen utama dalam proses E-commerce yang
merupakan dasar dari usaha e-commerce pada sebagian besar perusahaan.
Berikut ini pembahasan tentang komponen utama dalam proses ecommerce, yaitu :
1) Pengendalian dan akses keamanan
Proses e-commerce harus membangun rasa percaya dan
akses yang aman antara berbagai pihak dalam transi e-commerce,
melalui otentikal pemakai, pengotorisasian, dan berbagai fitur
penerapan keamanan.
2) Pembuatan profil dan personalisasi
Ketika sudah membuat akses ke e-commerce, proses
pembuatan profil dapat dijalankan untuk mengumpulkan data
mengenai pembuat dan perilaku serta pemilihan situs web yang
akan digunakan, dan membangun profil elektrionik dari berbagai
karakteristik serta preferensi pembuat. Proses pembuatan profil
juga digunakan untuk membantu mengotentikasi identitas
pembuat untuk tujuan manajemen rekening dan pembayaran serta
mengumpulkan data mengenai manajemen hubungan pelanggan,
perencana pemasaran, serta manajemen situs web.
3) Manajemen peencarian

7

Proses pencarian yang efisien dan efektif memberi
kemampuan bagi situs web e-commerce terkemuka untuk
membantu para pelanggan menemukan produk atau jasa tertentu
yang mereka inginkan untuk dievaluasi atau dibeli.
4) Manajemen isi
Software

manajemen

isi

membantu

perusahaan

e-

commerce untuk mengembangkan, menghasilkan, mengirimkan,
memperbaharui, dan menyimpan data teks serta informasi
multimedia di situs web e-commerce.. Isi dari e-commerce
terkadang berbentu katalog multimedia mengenai informasi
produk. Jadi mengelola dan membuat isi katalog merupakan
rangkaian utama dari manajemen isi. Software isi dan manajemen
bekerja dengan alat pembuat profil untuk mempersonalisasikan isi
halaman web yang dilihat oleh setiap pemakai.
5) Manajemen katalog
Software ini sebenarnya hampir sama dengan manajemen
isi. Dalam software ini membantu manajemen katalog untuk
membuat perhitungan harga, konfigurasi produk, dan pembuatan
katalog. Manajemen ini dapat diperluas untuk memasukkan
proses konfigurasi produk yang mendukung layanan mandiri
berbasis web dan penyesuaian massal atas berbagai produk
perusahaan.
6) Pembayaran
7) Manajemen arus kerja
Manajemen arus kerja dalam e-commerce bergantung pada
mesin software arus kerja yang berisi berbagai model software
dari berbagai proses bisnis yang harus diselesaikan. Model arus
kerja tersebut mencerminkan rangkaian yang telah ditetapkan
terlebih dahulu dari berbagai peraturan bisnis, peran stakeholder,
persyaratan otorisasi, alternatif pengiriman, data base yang
digunakan, dan urutan tugas yang dibiutuhkan untuk setiap prose
e-commerce.

8

8) Pemberitahuan kegiatan
Proses

pemberitahuan

kegiatan

dalam

e-commerce

memainkan peran yang sangat penting. Hal ini terjadi karenapara
pelanggan, pemasok, dan pegawai serta stakeholder. Lainnya
harus diberitahukan mengenai semua kegiatan yang dapat
berdampak pada status mereka dalam berbagai transaksi.
9) Kerjasama dan perdagangan
Kategori utama dari proses e-commerce adalah yang
mendukung kesepakatan kerja sama penting dan layanan
perdagangan yang dibutuhkan oleh pelanggan, pemasok, dan
stakeholder lainnya untuk menyelesaikan transaksi e-commerce
(O’Brien, 2005 : 395)
2.4 Dampak Negatif Dan Positif Dari E-Commerce
E-commerce

memberikan

beberapa

dampak

positif

bagi

penggunanya dari antara lain :
1) Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih
menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
2) Dapat meningkatkan market exposure ( pangsa pasar ).
3) Menurunkan biaya operasional(operating cost).
4) Melebarkan jangkauan (global reach).
5) Meningkatkan customer loyality.
6) Meningkatkan supplier management.
7) Memperpendek waktu produksi.
8) Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Selain itu terdapat beberapa dampak negatif dari e-commerce,
antara lain :
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan.
Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening
lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.

9

2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang
timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada
pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian
yang besar bagi si korban.
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.
Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik
tiba-tiba padam.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.
Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem
perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang
lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai
macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh
pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan
tersebut.
6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang
dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang
tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia
atau kesalahan sistem.
(http://www.anu.edu.au/people/Roger.Clarke/EC/ECDefns.html)
2.5 Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Keberhasilan E-commerce
Di internet halangan waktu, jarak, dan bentuk dapat ditembus,
hingga perusahaan dapat melakukan transaksi penjualan barang dan jasa
dalam waktu 24 jam dalam sehari dengan para pelanggan dari seluruh dunia.
Indriyani dan Humdiana (2009 : 323-324) menyatakan bahwa ada beberapa
faktor yang mendasar yang mendukung keberhasilan e-commerce, yaitu :
1. Pilihan dan nilai
Sebuah bisnis harus menawarkan pilihan yang bagus atas berbagai
produk dan jasa yang menarik bagi pelanggan dengan harga
bersaing, jaminan kepuasan dan dukungan pelanggan setelah
penjualan.
2. Kinerja dan pelayanan

10

Situs harus didesain secara efisien untuk memudahkan akses,
belanja dan pembelian dengan kekuatan server dan kapasitas
jaringan yang cukup untuk mendukung lalu lintas web. Dalam hal
ini navigasi, proses pembelanjaan, dan pembelian serta konfirmasi
pengiriman yang cepat dan mudah.
3. Tampilan dan rasa
Situs B2C dapat menawarkan pajangan web, area pembelanjaan,
dan katalog produk multimedia yang menarik.
4. Iklan dan insentif
Dalam hal ini iklan web dan promosi e-mail harus memiliki
sasaran serta penawaran khusus termasuk iklan diberbagai situs.
5. Perhatian personal
Halam web personal, saran produk yang dipersonalisasi, iklan web
dan pemberitahuan email, serta dukungan interaktif untuk semua
pelanggan.
6. Hubungan dengan komunitas
Komunitas

virtual

para

pelanggan,

pemasok,

perwakilan

perusahaan, dan lain-lainnya melalui newsgroup, ruang bincang,
serta berbagai hubungan kesitus-situs terkait.
7. Keamanan dan kendala
Keamanan informasi pelanggan dan transaksi di situs web,
informasi produk yang dapat dipercaya, serta pemenuhan
kebutuhan pesanan yang dapat diandalkan.

11

BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa E-Commerce merupakan
kegiatan bisnis atau perdagangan yang menggunakan media elektronik yaitu
internet, dimana perkembangan internet pada saat ini sedang berkembang pesat.
Banyak perusahaan yang terlibat dalam atau mensponsori jenis dasar dan aplikasi
e-commers, berikut jenis-jenis e-commerce :
1) Business-to-Business (B2B)
2) Business-to-Consumer (B2C)
3) Consumer-to-Consumer (C2C)
4) Consumer-to-Business (C2B)
5) Non-Business Electronic Commerce
6) Intrabusiness (organizational) electronic commerce,
7) Pemerintah ke Warga (Goverment to Citizen / G2C)
8) Perdagangan Mobile (mobile commerce / m-commerce)
Selain itu, terdapat beberapa komponen utama dalam proses e-commerce,
yaitu:
1) Pengendalian dan akses keamanan
2) Pembuatan profil dan personalisasi.
3) Manajemen peencarian
4) Manajemen isi
5) Manajemen katalog
6) Pembayaran
7) Manajemen arus kerja
Ada beberapa dampak positif dari e-commerce, antara lain :
1) Revenue Stream (aliran pendapatan).
2) Dapat meningkatkan market exposure ( pangsa pasar ).
3) Menurunkan biaya operasional(operating cost).
4) Melebarkan jangkauan (global reach).
5) Meningkatkan customer loyality.
6) Meningkatkan supplier management.

12

7) Memperpendek waktu produksi.
8) Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Selain itu terdapat beberapa dampak negatif dari e-commerce, antara lain:
1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan.
2. Pencurian informasi rahasia yang berharga..
3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.
5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen.
6. Kerugian yang tidak terduga.
Berikut ini faktor yang mendasar yang mendukung keberhasilan ecommerce adalah
1. Pilihan dan nilai
2. Kinerja dan pelayanan
3. Tampilan dan rasa
4. Iklan dan insentif
5. Perhatian personal
6. Hubungan dengan komunitas
7. Keamanan dan kendala

13

DAFTAR RUJUKAN
Arief, M. E-Commerce. (Online). http://sinformasi.wordpress.com/bahan-ajar/
diakses pada 18 Februari 2014.
Dampak
positif
dan
negatif
e-commers.
(Online).
http://www.anu.edu.au/people/Roger.Clarke/EC/ECDefns.html
diakses
pada 18 Februari 2014.
Elektronik Commerec. 2010. (Online). (http://r-marpaung.tripod.com/Electronic
Commerce.doc) diakses pada 18 Februari 2014.
Indriyani, E. Dan Humdiana. 2009. Sistem Informasi Manajemen –
Mempersiapkan Pekerja Berbasis Pengetahuan dalam Pengelola Sistem
Informasi. Jakarta : Mitra wacana Media.
Kiky. 2012. Pengertian E-Commerce Menurut Para Ahli. (Online).
http://kiky0214.wordpress.com/2012/05/21/pengertian-e-commercemenurut-para-ahli/ diakses pada 19 februari 2014.
Laudon, K. C. Dan Laudon, J. P. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta :
Salemba Empat.
O’Brian, J. A. 2005. Pengantar Sistem Informasi Prespektif Bisnis dan
Manajerial. Terjemahan oleh Fitriasari, D. dan Kwary, D.A. Jakarta : PT
Salemba Empat.
Pengenalan E-Commerce. (Online.). http://indirpan.wapsite.me/Slide%20BSI /E
%20Commerce/1.Pengenalan%20ECommerce diakses pada 19 Februari
2014.

14

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

IMPROVING CLASS VIII C STUDENTS’ LISTENING COMPREHENSION ACHIEVEMENT BY USING STORYTELLING AT SMPN I MLANDINGAN SITUBONDO IN THE 2010/2011 ACADEMIC YEAR

8 135 12

SOAL ULANGAN HARIAN IPS KELAS 2 BAB KEHIDUPAN BERTETANGGA SEMESTER 2

12 263 2

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

BAB IV HASIL PENELITIAN - Pengaruh Dosis Ragi Terhadap Kualitas Fisik Tempe Berbahan Dasar Biji Cempedak (Arthocarpus champeden) Melalui Uji Organoleptik - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 2 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Uji Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan Berdasarkan Metode Nilai MPN Coliform di Lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelurahan Pahandut Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 2 12

The effect of personal vocabulary notes on vocabulary knowledge at the seventh grade students of SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 20

BAB IV HASIL PENELITIAN - Penerapan model pembelajaran inquiry training untuk meningkatkan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan gerak lurus - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 23

CHAPTER I INTRODUCTION - The effectiveness of anagram on students’ vocabulary size at the eight grade of MTs islamiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Sebelumnya - Perbedaan penerapan metode iqro’ di TKQ/TPQ Al-Hakam dan TKQ/TPQ Nurul Hikmah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 26