127 PENGUJIAN KEHANDALAN SIRIP ROKET RUDDER DAN AILERON DENGAN BEBAN MENGGUNAKAN KONTROL PID

  

PENGUJIAN KEHANDALAN SIRIP ROKET RUDDER DAN AILERON DENGAN BEBAN

MENGGUNAKAN KONTROL PID

1* 1 2 1 Hendro Purnomo Basuki , Nachrowie , Muhammad Ansori

  Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Malang 2 Jl. Terusan Raya Dieng No. 62-64, Malang 65146 Jurusan Teknik Elektronika Sistem Senjata, Politeknik Angkatan Darat *

  Ksatrian Artileri, Junrejo, Batu 65324

  

Email: hendrobasuki379@gmail.com

Abstrak

  

Pengembangan penelitian roket di Indonesia sedikit demi sedikit telah menunjukkan hasil yang

cukup memuaskan Dengan perkembangan teknologi roket yang cukup dewasa ini, juga tidak

ketinggalan dalam bidang militer dimana roket digunakan sebagai media penghantar bahan

peledak kepada sasaran yang dituju dengan daya hancur yang hebat.. Masalah yang paling

mendasar dalam roket adalah tentang kestabilan terbang roket tersebut. Untuk mengatasi

permasalahan tersebut digunakan sensor accelerometer dan giroskop. Dengan merancang

sensor accelerometer dan giroskop sebagai penyetabil gerakan serta di hubungkan dengan

motor servo mg90s sebagai penggerak sirip roket. Di tambah dengan kontrol PID agar respon

gerakannya bagus. Metode pengujiannya dengan diuji menggunakan beban statis dan beban

dinamis sampai di dapatkan hasil berupa kehandalan sirip terhadap beban yang diberikan .

  Kata kunci: accelerometer, giroskop, mg90s, PID, beban.

1. PENDAHULUAN

  Pengembangan penelitian roket di Indonesia sedikit demi sedikit telah menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Dengan perkembangan teknologi roket yang cukup dewasa ini, juga tidak ketinggalan dalam bidang militer dimana roket digunakan sebagai media penghantar bahan peledak kepada sasaran yang dituju dengan daya hancur yang hebat. Sehingga militer khususnya di satuan- satuan TNI-AD sedikit demi sedikit mulai mengganti alutsista mereka dari yang konvensional menjadi roket. Roket merupakan wahana terbang luar angkasatau kendaraan terbang yang mendapatkan dorongan melalui reaksi roket terhadap keluarnya secara cepat bahan fluida dari keluaranSalah satu konsep dasar dari suatu wahana terbang adalah wahana ini harus sekuat dan seringan mungkin. Masalah yang paling mendasar dalam roket khususnya pada saat terbang adalah tentang kestabilan terbang roket tersebut. Kestabilan paling banyak dipengaruhi oleh gerakan dari sirip roket yang tidak mampu merespon gerakan roket agar kembali pada kondisi stabil saat di udara sesuai arah yang telah ditentukan.

  Untuk mengatasi permasalahan gerakan sirip tersebut digunakan sensor accelerometer dan giroskop. Accelerometer adalah sensor yang digunakan untuk mengukur percepatan suatu objek baik percepatan dynamic dan static. Pengukuran dynamic adalah pengukuran percepatan pada objek bergerak, sedangkan pengukuran static adalah pengukuran terhadap gravitasi bumi, dan pengukuran sudut kemiringan (tilt). Sedangkan giroskop adalah sensor yang digunakan untuk mengukur atau mempertahankan orientasi, dengan prinsip ketetapan momentum sudut. Gabungan sensor accelero-gyro dapat mengatasi permasalahan gerakan sirip roket terhadap gerakan roket namun kedua sensor ini kurang responsif, yakni pada saat memberikan respon terhadap gerakan roket yang tidak diharapkan masih menjadi keterlambatan sehingga menyebabkan roket tidak stabil. Untuk itu akan di tambahkan metode kontrol PID dengan sistem close loop (lingkar tertutup). Keunggulan sistem ini antara lain adalah kemampuan untuk mempercepat respon transien menuju ke kondisi yang diinginkan, mengurangi overshoot pada saat peralihan dan mengurangi offset sehingga metode ini cocok digunakan pada uji kestabilan roket. Diharapkan dengan penambahan metode ini dapat menghasilkan sirip roket yang mampu bergerak lebih responsif.

  Fakultas Teknik

  • – Universitas Muria Kudus

2.1 Parameter Penelitian.

  2.1.1 Error.

  Pada penelitian ini akan dicari error dari pengujian dengan menggunakan beban statis dan pengujian dengan beban dinamis.

  2.1.2 Beban

  Beban yang digunakan adalah beban statis dari 50 gr sampai 1000 gr dan beban dinamis dari 8 m/s sampai 13 m/s.

2.2 Skema Perancangan

2.2.1 Perancangan Sistem

  Dalam perancangan sistem digunakan beberapa komponen sebagai berikut : 1.

  Mikrokontroler ATmega8 2. Sensor Gy-52 3. Motor Servo mg90s

  Gambar 1. Perancangan Sistem Fakultas Teknik

  • – Universitas Muria Kudus

   Rancangan Penelitian

2.3.1 Flowchart (Diagram Alir)

  

Gambar 2. Flowchart

2.3.2 Blok Diagram

  

Gambar 3. Blok Diagram Sistem

Fakultas Teknik

  • – Universitas Muria Kudus

3.1 Pengujian motor servo

  Fakultas Teknik

  Pada pengujian pertama dilaksanakan pengujian motor servo terlebih dahulu. Tabel 1 menunjukkan pengujian motor servo.

  Tabel 1. Pengujian Motor Servo No Pulsa (ms) Sudut Motor (°)

  1 1 -90 2 1,5 3 2 +90 4 1,25 -45 5 1,75 +45 6 1,12 -67 7 1,87 +67 8 1,37 -22 9 1,62 +22

3.1.1 Pembahasan

  Dari tabel diatas diperoleh motor servo dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan sudut gerakan motor dengan cara membagi pulsa pada motor servo tersebut. Dengan hasil ini dapat di ambil kesimpulan jika motor servo dapat digunakan dalam pengujian ini.

3.2 Pengujian sirip terhadap beban statis

  Pengujian dengan beban statis akan dilakukan menggunakan beban berbeda-beda mulai dari 50 gram sampai dengan 1000 gram. Tabel 2 menunjukkan hasil pengujian sirip terhadap beban statis.

  Tabel 2. Pengujian Sirip terhadap Beban Statis No Beban Gerakan Sirip (°) Gram(g) Newton(N)

  1 50 0,4905 ±10 2 100 0,981 ±10 3 150 1,4715 ±10 4 250 2,4525 ±10 5 350 3,4335 ±10 6 450 4,4145 ±10 7 500 4,905 ±10 8 600 5,886 -10 9 700 6,867 -10 10 1000 9,81 -10

3.2.1 Pembahasan

  Dari hasil pengujian dengan beban statis diperoleh sirip masih dapat bergerak maksimal yaitu 10° ke kiri dan 10° ke kanan pada beban 50 gram sampai 500 gram. Namun pada beban 600 gram keatas sirip sudah tidak mampu bergerak lagi.

  Karena roket menggunakan 4 sirip maka beban yang sudah dikonversi menjadi gaya yang diperoleh dikalikan dengan keempat sirip sehingga didapatkan rumus sebagai berikut : Beban yang diterima sirip × 4 = Beban yang diterima 4 sirip 1.

  0,4905 N × 4 = 1,962 N 2. 1,4715 N × 4 = 5,886 N 3. 3,4335 N × 4 = 13,734 N 4. 4,905 N × 4 = 19,62 N 5. 9,81 N × 4 = 39,24 N

  • – Universitas Muria Kudus

   Pengujian Sirip Terhadap beban Dinamis

  Pengujian terhadap beban dinamis dilakukan dengan menggunakan beban dari angin (wind tunnel) mulai dari kecepatan 8 m/s sampai dengan 13 m/s. Tabel 3 menunjukkan hasil pengujian sirip terhadap beban dinamis.

  Tabel 3. Pengujian Sirip Terhadap Beban Dinamis Kecepatan Gaya Hambat Gaya Angkat Gerakan Sirip No angin (N) (N) (°) (m/s)

  1 8 0,03 0,03 ±10

  2 9 0,04 0,08 ±10

  3 10 0,04 0,09 ±10

  4 11 0,07 0,15 ±10

  5 12 0,09 0,16 ±10

  6 13 0,12 0,21 ±10

3.3.1 Pembahasan

  Dari hasil pengujian diatas di peroleh bahwa sirip mampu bergerak maksimal mulai dari kecepatan 8 m/s sampai dengan 13 m/s. Karena roket menggunakan 4 sirip maka beban yang berupa gaya hambat yang diperoleh dikalikan dengan keempat sirip sehingga didapatkan rumus sebagai berikut : Beban yang diterima sirip × 4 = Beban yang diterima 4 sirip 1.

  0,03 N × 4 = 0,12 N 2. 0,04 N × 4 = 0,16 N 3. 0,07 N × 4 = 0,28 N 4. 0,09 N × 4 = 0,36 N 5. 0,12 N × 4 = 0,48 N 4.

   KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

  Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil dan pembahasan di atas adalah sebagai berikut :

  1. Sirip roket mampu bergerak maksimal sampai beban 19,62 N pada beban statis, diatas beban tersebut sirip roket sudah tidak mampu.

  2. Sirip roket mampu bergerak maksimal sampai beban 0,48 N pada beban dinamis, diatas beban tersebut sirip roket sudah tidak mampu.

4.2 Saran

  Ada beberapa saran yang dapat saya berikan agar dikemudian hari alat ini dapat bekerja lebih maksimal.

  1. Pemilihan motor servo untuk kendali sirip agar dipilih dengan torsi yang lebih besar sehingga dapat memaksimalkan gerakan sirip.

  2. Pengujian dengan angin(wind tunnel) agar di uji pada wind tunnel yang mempunyai kecepatan angin lebih dari 100 m/s.

DAFTAR PUSTAKA

  Errya Satrya, Holder Simorangkir, ―Kajian Tentang Rancangan Motor Roket Rx100 Menggunakan Pendekatan Gaya Dorong Optimal‖, Jurnal Mat Stat, Vol.13, No.1, Januari 2013.

  Kholis Fikri, Muhammad, (2017), Perancangan Dan Implementasi Real Segway Pada Skateboard Roda Satu Menggunakan Gyroscope Dan Accelerometer, Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (J-PTIIK), Vol.1, No.1.

  Panji Irwana, Angger, (2016), Desain Sistem Kontrol Posisi dan Keseimbangan Roket dalam Menjaga Sudut Luncur Menggunakan PID kontroler dan Fuzzy Logic, Universitas jember, Fakultas Teknik Jember.

  • – Universitas Muria Kudus
Proporsional, Integral dan Derivatif), Jurnal ELEMENTER. Vol. 1, No. 2. Shiddhiq,Abdul Rahman, (2012), Rancang Bangun Prototipe Sistem Aktuator Kendali Sirip Menggunakan Brushless DC Motor, Universitas Indonesia, Jakarta.

  Vikram Balaji, ―Optimizition of PID Control for High Speed Line Tracking Robots‖, Procedia of Science Vol.76, Department of ECE, Government College of Engineering Salem, 2015 of India. Yagusandri, Ariel, (2011), Rancang Bangun Prototipe Sistem Aktuator Sirip Roket Menggunakan Motor Servo, Universitas Indonesia, Jakarta.

  Fakultas Teknik

  • – Universitas Muria Kudus