Makalah Pancasila Ideologi Dunia Bagas

Makalah Pancasila Ideologi Dunia

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. yang
telah mencurahkan rahmat, serta taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun penyusunan
makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah . Dalam
penyusunan makalah ini, tidak sedikit penyusun mendapat bantuan dari
berbagai pihak, sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Oleh
sebab itu, penyusun menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah banyak membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu selama
proses penyusunan makalah ini. Semoga amal kebajikan yang telah
dilimpahkan mendapat balasan dari Allah. Akhirnya penyusun
mengharapkan kritik serta saran yang sifatnya membangun guna
kesempurnaan makalah ini, Semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun
umumnya bagi para pembaca. Amin.

Tangerang, 20 Agustus 2018

Penyusun,


1

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................3
1.2 Rumusan Masalah......................................................................3
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................4
1.4 Metode Penulisan.......................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Ideologi Liberalisme..................................................................5
2.2 Ideologi Sosialisme....................................................................8
2.3 Ideologi Komunisme..................................................................10

BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................13

3.2 Saran..........................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring pergantian zaman, paham-paham yang berkembang di dunia
mengalami berbagai perubahan. Hal ini dipengaruhi oleh pola pikir yang
berkembang pada zaman tertentu. Ada pertentangan-pertentangan yang
senantiasa bertarung dan secara silih berganti mendominasi pola pemikiran
masyarakat.
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri
diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk
mendefinisikan “sains tentang ide“. Tujuan utama dibalik ideologi adalah
untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi
adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide)

yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi
inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah
ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
Banyak macam ideologi di dunia ini. Hampir masing-masing negara
mempunyai ideologi tersendiri yang sesuai dengan negaranya, karena
ideologi ini merupakan dasar atau ide atau cita-cita negara tersebut untuk
semakin berkembang dan maju. Namun, dengan semakin berkembangnya
zaman, ideologi negara tersebut tidak boleh hilang dan tetap menjadi
pedoman dan tetap tertanam pada setiap warganya.

1.2 Rumusan Masalah
Dalam perumusan masalah ini penulis akan merumuskan tentang:
1. Apa yang dimaksud dengan liberalisme?

3

2. Apa yang dimaksud dengan sosialisme?
3. Apa yang dimaksud dengan komunisme?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mejelaskan pengertian
liberalisme, sosialisme dan komunisme.

1.4 Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah
menggunakan metode pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka
dalam penyusunan makalah ini.

4

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 IDEOLOGI LIBERALISME
Pengertian Liberalisme
Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi
politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai
politik yang utama. Liberalisme tumbuh dari konteks masyarakat Eropa
pada abad pertengahan. Ketika itu masyarakat ditandai dengan karakteristik
berikut. Anggota masyarakat terikat satu sama lain dalam suatu sistem

dominasi kompleks dan kukuh, dan pola hubungan dalam sistem ini bersifat
statis dan sukar berubah.
Pemikiran liberal (liberalisme) berkembang sejak masa Reformasi
Gereja dan Renaissans yang menandai berakhirnya Abad Pertengahan (abad
V-XV). Disebut liberal, yang secara harfiah berarti bebas dari batasan (free
from restraint), karena liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang
bebas dari pengawasan gereja dan raja. Ini berkebalikan total dengan
kehidupan Barat Abad Pertengahan ketika gereja dan raja mendominasi
seluruh segi kehidupan manusia.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas,
dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme
menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi
pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas,
dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya
pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu paham liberalisme
lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem
demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan
5


kebebasan mayoritas. Bandingkan Oxford Manifesto dari Liberal
International: "Hak-hak dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui
demokrasi yang sejati. Demokrasi sejati tidak terpisahkan dari kebebasan
politik dan didasarkan pada persetujuan yang dilakukan dengan sadar,
bebas, dan yang diketahui benar (enlightened) dari kelompok mayoritas,
yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan rahasia, dengan
menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan kaum minoritas.
Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberalisme
adalah yang memungkinkan individu mengembangkan kemampuankemampuan individu sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik semua
individu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini
mengharuskan para individu untuk bertanggung jawab atas tindakannya, dan
tidak menyuruh seseorang melakukan sesuatu untuknya atau seseorang
untuk mengatakan apa yang harus dilakukan.

Ciri-ciri ideologi liberalisme
Ciri-ciri ideologi liberal sebagai berikut:
1.Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik
2.Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk
kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.

3.Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas.
Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat
belajar membuat keputusan diri sendiri.
4.Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
5.Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau
sebagian terbesar individu berbahagia.
6.Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar
oleh kekuasaan mana.

6

Kelebihan Ideologi Liberalisme
Kelebihan ideologi liberalisme sebagai berikut :
1.Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur kegiatan
ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah.
2.Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal
ini mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3.Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya
diserahkan kepada masyarakat.
4.Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang

bermutu tidak akan laku di pasar.
5.Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan
atas motif mencari keuntungan
6.Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita
ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat mengandung kritikkritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan lembaga atau pemerintah.
7.Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari
siapapun.

Kelemahan Ideologi Liberalisme
Kelemahan ideologi liberalisme sebagi berikut :
1.Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat
bebas, pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan. Sedangkan
golongan pekerja hanya menerima sebagian kecil dari pendapatan.
2.Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja,
sehingga yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.
3.Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.

7

4.Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi

budaya oleh individu yang sering terjadi
5.Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit
untuk mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai media
komunikasi dan media masa sangat efektif menciptakan image dimasyarakat
sesuai misi kepentingan mereka
Ajaran liberalisme ortodoks sangat mewarnai pemikiran para The Founding
Father Amerika seperti George Wythe, Patrick Henry, Benjamin Franklin,
ataupun Thomas Jefferson.
Beberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideology liberalisme
Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia,
Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru,
Uruguay dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga dianut
oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada,
Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname. Masih banyak lagi negara-negara
yang menganut Ideologi Liberalisme di benua lainnya.

2.2 IDEOLOGI SOSIALISME
Pengertian Sosialisme
Sosialisme merupakan merupakan reaksi terhadap revolusi industri dan
akibat-akibatnya. Awal sosialisme yang muncul pada bagian pertama abad

ke-19 dikenal sebagai sosialis utopia. Sosialisme ini lebih didasarkan pada
pandangan kemanusiaan (humanitarian). Paham sosialis berkeyakinan
perubahan dapat dan seyogyanya dilakukan dengan cara-cara damai dan
demokratis. Paham sosialis juga lebih luwes dalam hal perjuangan
perbaikan nasib buruh secara bertahap.

8

Istilah sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang
berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan
negara. Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa
Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert
Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut
doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux
dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie Nouvelle. Penggunaan istilah
sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda
oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini
berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan
memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi
menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya

segelintir elite.
Ajaran tentang Ideologi Sosialisme yaitu :
1. Menciptakan masyarakat sosialis yang dicita-citakan dengan kejernihan
dan kejelasan argument, bukan dengan cara-cara kekerasan dan revolusi.
2. Permasalahan seyogyanya diselesaikan dengan cara demokratis.
Adapun tokoh dan pemikir kaum sosialisme, diantaranya: Francois-Noel
Babeuf (1760-1797), seorang inspirator bagi kaum sosialis aliran keras,
Saint-Simon, Robert Owen (1771-1858), Charles Fourier (1772-1837),
seorang sosialis yang paling utopis, dan seorang feminisme radikal, Etienne
Cabet (1788-1856), seorang pengacara, Louis-Auguste Blanqui (18051881), seorang revolusioner yang hendak mencapai sosialisme melalui
pemberontakan kaum buruh. Negara yang menganut Ideologi Sosialisme
adalah negara-negara di Eropa Barat.

9

2.3 IDEOLOGI KOMUNISME
Pengertian Komunisme
Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, selain kapitalisme dan
ideologi lainnya. Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di
abad ke-19, yang mana mereka itu mementingkan individu pemilik dan
mengesampingkan buruh.
Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya,
dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang berangan-angan
yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata. Paham
komunis berkeyakinan perubahan atas sistem kapitalisme harus dicapai
dengan cara-cara revolusi dan pemerintahan oleh diktator proletariat sangat
diperlukan pada masa transisi. Dalam masa transisi dengan bantuan negara
dibawah diktator proletariat, seluruh hak milih pribadi dihapuskan dan
diambillah untuk selanjutnya berada dalam kontrol negara.
Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi
Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme
diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Pada
tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah Republik
Rakyat Cina (sejak 1949), Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.

Ciri-ciri Ideologi Komunisme
Adapun ciri pokok pertama ajaran komunisme adalah sifatnya yang ateis,
tidak mengimani Allah. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada, kalau
ia berpikir Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia berpikir Tuhan ada, jadilah
Tuhan ada. Maka, keberadaan Tuhan terserah kepada manusia.
Ciri pokok kedua adalah sifatnya yang kurang menghargai manusia sebagai
individu. Manusia itu seperti mesin. Kalau sudah tua, rusak, jadilah ia
rongsokan tidak berguna seperti rongsokan mesin. Komunisme juga kurang

10

menghargai individu, terbukti dari ajarannya yang tidak memperbolehkan ia
menguasai alat-alat produksi.
Komunisme mengajarkan teori perjuangan (pertentangan) kelas, misalnya
proletariat melawan tuan tanah dan kapitalis. Pemerintah komunis di Rusia
pada zaman Lenin pernah mengadakan pembersihan kaum kapitalis (19191921). Stalin pada tahun 1927, mengadakan pembersihan kaum feodal atau
tuan tanah. Salah satu doktrin komunis adalah the permanent atau
continuous revolution (revolusi terus-menerus). Revolusi itu menjalar ke
seluruh dunia. Maka, komunisme sering disebut go international.
Komunisme memang memprogramkan tercapainya masyarakat yang
makmur, masyarakat komunis tanpa kelas, semua orang sama. Namun,
untuk menuju ke sana, ada fase diktator proletariat yang bertentangan
dengan demokrasi. Salah satu pekerjaan diktator proletariat adalah
membersihkan kelas-kelas lawan komunisme, khususnya tuan-tuan tanah
dan kapitalis.

Kelebihan Ideologi Komunisme
Kelebihan ideologi komunisme sebagi berikut :
1.Karena perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam
hal perncanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka
pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran atau berbagai
keburukan ekonomi lainnya.
2.Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan
perencanaan sehingga pasar barang dalam negri berjalan dengan lancer.
3.Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
4.Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh
pemerintah.
5.Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan

11

Kelemahan Ideologi Komunisme
1.Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai
– nilai komunis
2.Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur oleh
pusat
3.Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
4.Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.
Dalam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu
partai komunis. Maka, ada Partai Komunis Uni Soviet, Partai Komunis
Cina, Partai Komunis Indonesia, dan Partai Komunis Vietnam, yang
merupakan satu-satunya partai di negara bersangkutan. Jadi, di negara
komunis tidak ada partai oposisi. Jadi, komunisme itu pada dasarnya tidak
menghormati HAM.
Siapa yang menciptakan ideologi komunisme? Karl Heinrich Marx (Trier,
Jerman, 5 Mei 1818 – London, 14 Maret 1883) adalah seorang filsuf, pakar
ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia.

12

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sampai saat ini ideologi memang lebih banyak digunakan dalam hal
politik, masyarakat, dan sistem pemerintahan. Memang apabila dikaitkan
dengan asal kata ideologi pengertian itu sudah sedikit jauh melebar dari arti
ideologi sebagai suatu ilmu yang mendasar menjadi berbau politik,
masyarakat, dan sistem pemerintahan. Jadi ideologi berarti ide-ide atau
gagasan yang menjadi akar atau pondasi suatu kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat luas di berbagai bidang kehidupan. Bisa diartikan juga ideologi
sebagai arah dasar suatu sistem atau aturan yang ada atau berlaku. Ada
beberap macam ideologi dunia, yaitu liberalisme, sosialisme dan
komunisme. Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan
tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah
nilai politik yang utama. Sosialisme adalah gagasan tentang hidup manusia
yang rukun tanpa kerusuhan sosial. Komunisme adalah pemikiran bahwa
setiap manusia harus memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk hidup.

1.2 Saran
Saat ini banyak sekali orang menyalahgunakan ideologi. Banyak
ideologi yang digunakan untuk menghasut masyarakat luas agar mendukung
seseorang untuk menjadi pemimpin atau penguasa. Maka dari itu janganlah
begitu mudah menerima sebuah ideologi, namun berpikirlah terlebih dahulu
apakah ideologi itu sesuai dengan keadaan masyarakat saat itu atau tidak.

13

DAFTAR PUSTAKA

http://www.isomwebs.com/2012/makalah-perbandingan-ideologi-pancasiladan-komunis/
http://kampusbaca.blogspot.com/2010/12/tugas-makalah-ideologi.html
http://id.scribd.com/doc/69740255/Ideologi-di-dunia
http://masterblog-information.blogspot.com/2012/02/kelebihan-dankekurangan-idiologi-di.html
diakses tanggal 19 Agustus 2018

14