Pengertian Kebijakan Keuangan Negara (1)

Pengertian Kebijakan Keuangan Negara : Untuk memahai makna keuangan negara, pertamatama perlu diketahui apa arti negara dan keuangan yang diperlukan oleh negara dalam
menjalankan pemerintahan untuk mencapai tujuannya. Keberhasilan negar dalam mencapai
tujuan tersebut, tergantung pada bagaimana negara itu manghimpuan dana masyarakat, utamanya
pajak guna menyelenggarakan fungsi-fungsinya. Hal ini dapat dipahami, karena untuk
menjalankan roda pemerintahan, negara perlu dukungan dana yang sangat besar yang bersumber
dari pendapatan negara yang potensial. Kebijakan pemerintah sejalan dengan perkembangan
kebutuhan negara guna mensejahterakan warga masyarakatnya berkembang menjadi lebih luas
menjadi kebijakan di bidang keuangan negara. Hal-hal yang dikelola oleh pemerintah disebut
sebagai keuangan negara, yang pengertiannya selalu berkembang dan berbeda, baik menurut
tempat negara yang mengelolanya maupun menurut pendapat para ahli diantaranya menurut
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara adalah
“Semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan, serta segala sesuatu baik berupa uang
maupun berupa barang dapat dijadikan milik negara berhubungan dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut” (Pemerintah RI, 2003:2). Kemudian menurut M. Subagio (1988) adalah :
“Keuangan negara terdiri atas hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang,
demikian pula segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik
negara berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban itu. Hak negara meliputi
menciptakan uang; hak mendatangkan hasil; hak melakukan pungutan; hak meminjam dan hak
memaksa. Kewajiban negara meliputi kewajiban menyelenggarakan tugas negara demi
kepentingan masyarakat; dan kewajiban membayar hak-hak tagihan pihak ketiga” (Didalam
BPK, 2000:16).

Dari pendapat M. Subagio tersebut nampak unsur-unsur keuangan negara, yaitu uang dan barang
yang dijadikan milik negara, kekayaan negara, hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai
dengan uang. Pakar lainnya Bambang Kusmanto menyatakan :
“Public finance (keuangan negara) diinterpretasikan dalam arti sempit, yakni Government
Finance (keuangan pemerintah), sedangkan makna “Finance” (keuangan) sudah ada kata sepakat,
hakni menggambarkan segala kegiatan (pemerintah) didalam mencari sumber-sumber dana
(Sources of fund) dan kemudian bagaimana dana-dana tersebut digunakan (uses of fund) untuk
mencapai tujuan (pemerintah) tertentu. Jadi keuangan negara mencerminkan kegiatan-kegiatan
pemerintah, sedangkan kegiatan pemerintah itu sendiri berada dalam sektor swasta (private
sector)” (Didalam BPK, 2000:19-20).
Apabila dianalisis pendapat yang dikemukakan oleh Bambang Kusmanto, amaka unsur-unsur
keuangan negara yang dikemukakan meliputi : kegiatan mencari dana dan kegiatan
menggunakan dana untuk mencapai tujuan pemerintah tertentu.