Penggunaan Biosorben Biji Pepaya Sebagai Penjerap Zat Warna Methyl Orange, Methyl Violet dan Methyl Red Appendix

LAMPIRAN 1
DATA HASIL PENELITIAN
L1.1

DATA PENENTUAN BIOSORBEN YANG DIGUNAKAN UNTUK
PENYERAPAN ZAT WARNA
Berikut merupakan data yang diperoleh untuk penentuan biosorben yang

digunakan sebagai penyerapan beberapa zat warna seperti pada Tabel L1.1 dibawah
ini:
Tabel L1. 1 Bilangan Iodin Adsorben dan Luas Permukaan Biji Pepaya
Waktu Aktivasi
(menit)

Konsentrasi
H2SO4 (%)

Bilangan Iodin
(mg/g)

30


5
7

139,59
203,04

10
5

247,45
279,18

7
10
5
7
10
5
7

10

348,97
431,46
215,73
234,76
456,84
291,87
336,285
482,22

60

90

120

Luas
permukaan
(m2/g)

9,18715
12,59883
14,24785
27,23756
23,64525
30,54671
24,73978
28,88251
30,71883
26,95384
26,63477
33,43556

38
Universitas Sumatera Utara

L1. 2 DATA KALIBRASI KONSENTRASI ZAT WARNA
Tabel L1. 2 Hasil Kalibrasi Zat Warna Methyl Red, Methyl Orange Dan Methyl
Violet
Konsentrasi

(ppm)
10

Absorbansi
M. Orange

Absorbansi
M. Violet

Absorbansi
M. Red

0,61267

2,25772

0,3129

20
30

40
50

1,36063
2,11023
2,35567
2,44258

3,25807
3,29616
3,31854
3,24988

0,7446
1,0434
1,4465
1,7964

60
70


2,58652
2,63791

3,33333
3,35561

2,2098
2,6487

80
90

2,79411
2,9381

3,35811
3,36273

2,8724

3,1802

100

3,15126

3,36868

3,4672

L1. 3 DATA ANALISA PENYERAPAN ZAT WARNA
L1.3.1 Data Analisa Penyerapan Zat Warna Methyl Orange
Tabel L1. 3 Hasil Penyerapan Zat Warna Methyl Orange
Massa (gr)

0,5

1,0

1,5


Waktu
(menit)

Absorbansi

Berat Teradsorpsi
(mg/g)

20

0,8266

4,391

30

1,3212

3,402


40

0,9043

4,236

20

1,0425

1,980

30

1,3677

1,655

40


0,6915

2,331

20

1,5957

0,951

30

0,6241

1,599

40

0,9442


1,385

39
Universitas Sumatera Utara

L1.3.2 Data Analisa Penyerapan Zat Warna Methyl Violet
Tabel L1. 4 Hasil Penyerapan Zat Warna Methyl Violet
Massa

Waktu

(gr)

(menit)

0,5

1,0

1,5

Absorbansi

Berat Teradsorpsi
(mg/g)

20

3,3644

0,924

30

3,2465

1,617

40

3,0905

2,535

20

1,7196

5,299

30

0,5858

8,634

40

0,2755

9,547

20

2,1401

2,708

30

0,5446

5,837

40

0,3628

6,193

L1.3.3 Data Analisa Penyerapan Zat Warna Methyl Red
Tabel L1. 5 Hasil Penyerapan Zat Warna Methyl Red
Massa

Waktu

(gr)

(menit)

0,5

1,0

1,5

Berat
Absorbansi

Teradsorpsi
(mg/g)

20

0,1574

3,815

30

0,2216

3,730

40

0,4343

3,446

20

0,4418

1,718

30

0,6204

1,599

40

1,0546

1,309

20

0,5048

1,117

30

0,5839

1,082

40

0,5612

1,092

40
Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 2
CONTOH HASIL PERHITUNGAN
L2.1

PERHITUNGAN PEMBUATAN LARUTAN STANDAR ZAT WARNA

L2.1.1 Pembuatan Larutan Induk Methyl Orange, Methyl Violet dan Methyl
Red
Larutan induk methyl orange 100 ppm dibuat dengan cara melarutkan 0,1
gram serbuk methyl orange dengan etanol 2 ml dan 1000 ml aquades hingga larut.
Kemudian diencerkan dengan beaker glass 1000 ml sampai tanda batas, sehingga
diperoleh larutan methyl orange 100 ppm sebanyak 1000 ml. Berdasarkan
perhitungan, 1 ppm = 1 mg/L,
Dengan perhitungan yang sama digunakan untuk zat warna lain.
L2.1.2 Pembuatan Larutan Standar Methyl Orange, Methyl Violet dan Methyl
Red
Larutan standar dibuat dari larutan induk methyl orange 100 ppm sebanyak 20 mL
dengan konsentrasi 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, dan 90 ppm.
V1M1 = V2M2
Keterangan: M1 = konsentrasi larutan yang diencerkan (ppm)
V1 = volume larutan yang diencerkan (ml)
M2 = konsentrasi larutan pengenceran (ppm)
V1 = volume larutan pengenceran (ml)

a. Larutan standar konsetrasi 10 ppm
100 ppm x V1 = 10 ppm x 20 ml
V1 = 2 ml
b. Larutan standar konsentrasi 20 ppm
100 ppm x V1 = 20 ppm x 20 ml
V1 = 4 ml
c. Larutan standar konsentrasi 30 ppm
100 ppm x V1 = 30 ppm x 20 ml
V1 = 6 ml

41
Universitas Sumatera Utara

d. Larutan standar konsentrasi 40 ppm
100 ppm x V1 = 40 ppm x 20 ml
V1 = 8 ml
e. Larutan standar konsentrasi 50 ppm
100 ppm x V1 = 50 ppm x 20 ml
V1 = 10 ml
f. Larutan standar konsentrasi 60 ppm
100 ppm x V1 = 60 ppm x 20 ml
V1 = 12 ml
g. Larutan standar konsentrasi 70 ppm
100 ppm x V1 = 70 ppm x 20 ml
V1 = 14 ml
h. Larutan standar konsentrasi 80 ppm
100 ppm x V1 = 80 ppm x 20 ml
V1 = 16 ml
i.

Larutan standar konsentrasi 90 ml
100 ppm x V1 = 90 ppm x 20 ml
V1 = 18 ml

Dengan perhitungan yang sama digunakan pada zat warna lain.

L2.2 PERHITUNGAN BILANGAN IODINE
Dengan menggunakan persamaan dibawah ini, dapat dihitung bilangan iodin
biosorben biji pepaya:

Keterangan:
mL sampel

= filtrat yang dititrasi (10 mL)

T

= 7,8 mL Na2SO3 N

C1

= 0,1N Na2SO3 N

C2

= 0,1 N Iod

W1

= Berat iod (12,69 mg/L)

Fp

=5

42
Universitas Sumatera Utara

Misalkan perhitungan dari data percobaan 5% dengan waktu pemanasan 30
menit.

DSI = 139,59

Dengan cara yang sama dihitung untuk bilangan iodin dari data lainnya.
L2.3 PERHITUNGAN LUAS PERMUKAAN BIOSORBEN
Perhitungan luas permukaan biosorben ditentukan berdasarkan kurva kalibrasi
berikut:

Linear (kurva kalibrasi)

Gambar L2.1 Kurva Kalibrasi

Misalkan perhitungan dari data percobaan konsentrasi 10% waktu pemansan
120 menit dengan absorbansi 2,92241. Konsentrasi sisa larutan diperoleh dengan
menggunakan persamaa:
y = 0,0103x + 2,729
Dimana: y = absorbansi
x = konsentrasi sisa larutan
2,92241 = 0,0103x + 2,7296
x = 19,341 ppm
Perhitungan berat adsorbat teradsorpsi (Xm):
Konsentrasi awal = 200 ppm

43
Universitas Sumatera Utara

Xm = (konsentrasi awal – konsentrasi sisa)ppm x V(L)
Massa biosorben (g)
= (200 ppm – 19,341 ppm) x 0,025 L
0,5 g
= 9,034 mg/g = 0,00903 g/g
Perhitungan luas permukaan biosorben (S):

Diketahui: Xm= 0,00903 g/g
N

= 6,022 x 1023 mol-1
a = 197x10-20 m2
Mr = 320,5 g/mol

Maka:
S=
S = 0,00903 mg/g. 6,022 x 1023 mol-1. 197x10-20 m2
320,5 g/mol
S = 33,43556 m2/g
Dengan cara yang sama, dilakukan untuk menghitung luas permukaan yang lain.

44
Universitas Sumatera Utara

L2.4 PERHITUNGAN ZAT WARNA TERADSORPSI
Perhitungan zat warna yang terserap ditentukan berdasarkan kurva kalibrasi
larutan.
L2.4.1 Zat Warna Methyl Orange
Perhitungan zat warna methyl orange yang teradsorpsi dapat ditentukan
berdasarkan kurva kalibrasi dibawah ini:

Gambar L2.2 Kurva Kalibrasi Zat Warna Methyl Orange
Dengan menggunakan persamaan yang diperoleh dari grafik kurva standar, yaitu:
y=0,0232x + 1,0223
Dimana : y = absorbansi
x = konsentrasi sisa larutan methyl orange (ppm)
Misalkan pada massa adsorben 0,5 gram dengan waktu adsorpsi 20 menit didapat
nilai absorbansi 0,8266
y= 0,0232x + 1,0223
0,8266 = 0,0232x + 1,0223
x = - 9,782 ppm
perhitungan berat adsorbat teradsorpsi (Xm):
konsentrasi awal = 100 ppm
Volume larutan = 20 mL = 0,020 L
Xm = (konsentrasi awal – konsentrasi sisa)ppm x V(L)
Massa biosorben (g)
Xm = (100 ppm – (-9,782) ppm) x 0,020 L
0,5 g

45
Universitas Sumatera Utara

Xm = 4,391 mg/g
Berat teradsorpsi zat warna methyl orange pada massa 0,5 gram waktu adsorpsi 20
menit dengan nilai absorbansi 0,8266 adalah sebesar 4,391 mg/g. Dengan
perhitungan yang sama dilakukan juga untuk data penelitian yang lainnya.
L2.4.2 Zat Warna Methyl Violet
Perhitungan zat warna methyl violet yang teradsorpsi dapat ditentukan
berdasarkan kurva kalibrasi dibawah ini:

Gambar L2.3 Kurva Kalibrasi Zat warna Methyl Violet
Dengan menggunakan persamaan yang diperoleh dari grafik kurva standar, yaitu:
y=0,0068x + 2,8414
Dimana : y = absorbansi
x = konsentrasi sisa larutan methyl orange (ppm)
Misalkan pada massa adsorben 0,5 gram dengan waktu adsorpsi 20 menit didapat
nilai absorbansi 3,3644
y= 0,0068x + 2,8414
3,3644 = 0,0068x + 2,8414
x = 76,912 ppm
perhitungan berat adsorbat teradsorpsi (Xm):
konsentrasi awal = 100 ppm
Volume larutan = 20 mL = 0,020 L
Xm = (konsentrasi awal – konsentrasi sisa)ppm x V(L)
Massa biosorben (g)
Xm = (100 ppm – (76,912) ppm) x 0,020 L
0,5 g

46
Universitas Sumatera Utara

Xm = 0,924 mg/g
Berat teradsorpsi zat warna methyl violet pada massa 0,5 gram waktu adsorpsi 20
menit dengan nilai absorbansi 3,3644 adalah sebesar 0,924 mg/g. Dengan
perhitungan yang sama dilakukan juga untuk data penelitian yang lainnya.
L2.4.3 Zat Warna Methyl Red
Perhitungan zat warna methyl red yang teradsorpsi dapat ditentukan
berdasarkan kurva kalibrasi dibawah ini:

Gambar L2.4 Kurva Kalibrasi Zat warna Methyl Red
Dengan menggunakan persamaan yang diperoleh dari grafik kurva standar, yaitu:
y = 0,0355x + 0,0188
Dimana : y = absorbansi
x = konsentrasi sisa larutan methyl orange (ppm)
Misalkan pada massa adsorben 0,5 gram dengan waktu adsorpsi 20 menit didapat
nilai absorbansi 0,15741
y = 0,0355x + 0,0188
0,15741 = 0,0355x + 0,0188
x = 4,620 ppm
perhitungan berat adsorbat teradsorpsi (Xm):
konsentrasi awal = 100 ppm
Volume larutan = 20 mL = 0,020 L
Xm = (konsentrasi awal – konsentrasi sisa)ppm x V(L)
Massa biosorben (g)

47
Universitas Sumatera Utara

Xm = (100 ppm – (4,620) ppm) x 0,020 L
0,5 g
Xm = 3,815 mg/g
Berat teradsorpsi zat warna methyl violet pada massa 0,5 gram waktu adsorpsi 20
menit dengan nilai absorbansi 0,15741 adalah sebesar 3,815 mg/g. Dengan
perhitungan yang sama dilakukan juga untuk data penelitian yang lainnya.

48
Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 3
FOTO HASIL PENELITIAN
L3.1

FOTO BIOSORBEN YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYERAP ZAT
WARNA

Gambar L3.1 Biosorben Biji Pepaya

L3.2 FOTO PEMBUATAN LARUTAN STANDAR ZAT WARNA

Gambar L3.2 Larutan Standar Zat Warna

49
Universitas Sumatera Utara

L3.3 FOTO PENYERAPAN ZAT WARNA

Gambar L3.3 Penimbangan Biosorben Biji Pepaya

(a)

(b)

(c)

Gambar L3.4 Pengukuran Volume Zat Warna (a) methyl Orange (b) Methyl Violet
(c) Methyl Red

50
Universitas Sumatera Utara

(c)
(a)
(b)
Gambar L3.5 Pencampuran Biosorben dan Zat Warna (a) Methyl Orange (b) Methyl

Violet (c) Methyl Red

(a)

(b)

(c)

Gambar L3.6 Pengadukan Biosorben dan Zat Warna (a) Methyl Orange (b) Methyl
Violet (c) Methyl Red

51
Universitas Sumatera Utara

(a)

(b)

(c)

Gambar L3.7 Proses Penyaringan (a) Methyl Orange (b) Methyl Violet (c) Methyl
Red

Gambar L3.8 Hasil Penyerapan Biosorben Biji Pepaya Terhadap Zat Warna

52
Universitas Sumatera Utara