Analisis Kondisi Galon dan Kondisi Dispenser Serta Perilaku Konsumen Terhadap Keberadaan Bakteri E.coli pada Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Galon

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Tiga
per empat bagian tubuh manusia terdiri dari air. Manusia tidak dapat bertahan
hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Air juga merupakan yang yang paling
parah akibat pencemaran. Penyakit-penyakit yang menyerang manusia dapat
ditularkan dan disebarkan melalui air. Penyakit-penyakit tersebut merupakan
akibat semakin tingginya kadar pencemar yang memasuki air (Wandrivel dkk,
2012).
Manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air daripada
kekurangan makanan. Dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari
air. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60% berat badan terdiri dari air, untuk anakanak sekitar 65%, dan untuk bayi sekitar 80%. Kebutuhan manusia akan air sangat
kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci, dan sebagainya.
Di dalam tubuh manusia, air diperlukan untuk melarutkan berbagai jenis zat
yang diperlukan oleh tubuh. Oksigen juga perludilarutkan sebelum dapat
memasuki pembuluh-pembuluh darah yang ada di sekitar alveoli. Begitu juga zatzat makanan hanya dapat diserap apabila dapat larut dalam cairan yang meliputi
selaput lendir usus. Air juga dapat mempertahankan suhu tubuh dengan cara
penguapan keringat pada tubuh manusia. Disamping itu juga, transportasi zat-zat
makanan dalam tubuh semuanya dalam bentuk larutan dengan pelarut air.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa air sangat memegang peran penting dalam

aktivitas manusia (Mulia, 2005).

Universitas Sumatera Utara

Penggunanaan air untuk memenuhi kebutuhan setiap orang tentunya
bervariasi, hal ini tergantung dari jenis aktivitas yang dilakukannya, adanya
perbedaan kebututuhan air tersebut dapat dilihat dari perbedaan kebutuhan air di
negara maju dan negara berkembang. Di negara maju kebutuhan air yang harus
dipenuhi 500 liter/orang/hari, sedangkan di negara berkembang seperti Indonesia
untuk kebutuhan air di kota besar dibutuhkan 200-400 liter/orang /hari sedang di
daerah pedesaan hanya dibutuhkan 60 liter/org/hari (Depkes, 2006).
British Dietetic Association telah menyatakan bahwa orang dewasa harus
mengkonsumsi minimal 4,5 pints (2,5 liter) cairan per hari. Akan lebih baik jika
yang dikonsumsi adalah air minum biasa (tanpa mengandung zat aditif) atau air
minum kemasan, yang mana dapat berupa mata air (air yang dikumpulkan
langsung dari mata air di mana ia muncul dari tanah dan sumbernya) atau air
mineral (Tricker, 2009).
Pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat saat ini sangat bervariasi. Di
kota besar, dalam hal pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat juga
mengkonsumsi air minum dalam kemasan (AMDK), karena praktis dan dianggap

lebih higienis. AMDK diproduksi oleh industri melalui proses otomatis dan
disertai dengan pengujian kualitas sebelum diedarkan ke masyarakat (Tombeng,
2013).
Untuk pertama kalinya Indonesia memproduksi AMDK pada tahun 1972.
AMDK menjadi alternatif

lain sebagai salah satu sumber air minum, tetapi

AMDK biasanya dikonsumsi masyarakat tingkat ekonomi menengah keatas
dikarenakan harga yang relatif mahal. Hal tersebut menjadikan air sebagai benda

Universitas Sumatera Utara

ekonomi yang mahal sehingga masyarakat mencari cara lain untuk memperoleh
air layak untuk dikonsumsi, yaitu air minum isi ulang (AMIU) sumber depot
dengan harga yag lebih murah.
Meskipun AMDK galon dianggap lebih higienis dan telah diuji kualitasnya
sebelum di edarkan, namun tetap saja bisa terkontaminasi oleh bakteri patoghen
baik pada saat pendistribusian maupun setelah digunakan konsumen di dalam
dispenser.

Penggunaan dispenser pada konsumen air minum kemasan galon memang
membuat penyajian air minum menjadi praktis tetapi kebersihan dispenser
umumnya kurang diperhatikan oleh konsumen. Kurangnya pembersihan dispenser
memungkinkan timbulnya mikroba dan membuat pencemaran air menjadi tinggi
(Asfawi, 2004).
Risiko pencemaran bakteri pada dispenser dapat terjadi baik pada keran
bersuhu normal, dingin ataupun panas karena mikroba dapat tumbuh pada suhu
dingin/psikrofilik, normal/mesofilik atau panas/termofilik. Dampak pencemaran
bakteri dalam dispenser kemungkinan dapat menyebabkan gangguan pencernaan
berupa diare yang biasanya terjadi pada orang - orang yang mempunyai daya
tahan tubuh rendah, misalnya wisatawan (Rahayu, 2010).
Air tidak boleh mengandung suatu bibit penyakit. Penyakit-penyakit yang
sering tertular melalui perantaraan air adalah penyakit yang tergolong dalam
water borne disaese. Bibit penyakitnya keluar bersama dengan feses penderita,
maka disyaratkan air rumah tangga tidak boleh dikotori olehfeses manusia.
Sebagai petunjuk air telah dikotori feses manusia, adalah adanya bakteri E.coli,

Universitas Sumatera Utara

karena bakteri ini selalu terdapat dalam feses manusia baik yang berasal dari

orang sakit maupun sehat (Entjang, 2000).
Permenkes RI No. 492/ Menkes/Per/IV/2010 yang mengatur tentang
persyaratan kualitas air minum menyebutkan bahwa yang dimaksud air minum
adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air minum yang aman
bagi kesehatan adalah yang memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi
dan radioaktif. Parameter mikrobiologis yang dimaksud adalah keberadaan bakteri
coliform ataupun E.colisebagai indikator pencemar biologis yang jumlahnya harus
0/100ml sampel.
Penentuan kualitas mikrobiologis sumber air dilatar belakangi dasar
pemikiran bahwa air tidak akan membahayakan kesehatan orang yang
mengkonsumsi air tersebut. Maka penentuan kualitas mikrobiologi air didasarkan
terhadap analisis kehadiran jasad indikator yang selalu ditemukan dalam tinja
manusia/hewan berdarah panas baik yang sehat maupun tidak. Jasad ini tinggal
dalam usus manusia/hewan berdarah panas dan merupakan satu bakteri yang
dikenal dengan nama bakteri E.coli. Bila dalam sumber air ditemukan bakteri
E.coliini maka hal ini merupakan indikasi bahwa sumber tersebut telah
mengalami pencemaran oleh kotoran manusia/hewan berdarah panas (Suriawiria,
2003).
Pada suatu kadar tertentu, bakteri E.coli terbukti dapat menyebabkan berbagai

infeksi, antara lain diare, infeksi pada saluran kencing dan meningitis. E.coli tidak

Universitas Sumatera Utara

menimbulkan penyakit kecuali apabila bakteri ini hidup dalam jumlah yang sangat
banyak (Nugroho, 2006).
Hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo,
Galus (2004) yang meneliti tentang gambaran bakteri E.coli pada AMIU,
menyimpulkan bahwa dari 19 sampel AMIU yang diteliti, dalam waktu
penggunaan 48 jam terdapat 8 sampel AMIU yang masih memenuhi syarat atau
tidak mengandung bakteri E.coli, sedangkan pada penggunaan 72 jam semua
sampel telah mengadung bakteri E.coli. Hal ini menunjukkan adanya faktor-faktor
yang menyebabkan pertumbuhan bakteri E.coliyang cepat pada AMIU.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudradjat (2015) yang
meneliti tentang pola bakteri aerob pada dispenser air minum kemasan galon pada
konsumen di Kecamatan Tikala Kota Manado menunjukkan bahwa dari 20
sampel air minum kemasan galon pada dispenser yang telah diteliti di Kecamatan
Tikala terdapat pertumbuhan bakteri sebesar 17 sampel (85%) dan yang tidak
menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri adalah sebesar 3 sampel (15%).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

tentang analisis kondisi galon dan kondisi dispenser serta perilaku konsumen
terhadap keberadaan bakteri E.coli pada AMDK galon.
1.2 Rumusan Masalah
AMDK galon diproduksi dengan mesin (tanpa campur tangan manusia)
disertai dengan pengujian kualitas sebelum di edarkan ke masyarakat sehingga
AMDK dianggap memiliki higiene yang lebih baik. Namun walaupun demikian
AMDK galon tetap saja bisa terkontaminasi oleh bakteri phatogen baik pada saat

Universitas Sumatera Utara

pendistribusian maupun penggunaan melalui dispenser. Oleh sebab itu, diperlukan
penelitian tentang analisi kondisi galon dan kondisi dispenser serta perilaku
konsumen terhadap keberadaan bakteri E.coli pada AMDK galon.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan keberadaan
bakteri E.coli pada AMDK galon.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahuikandungan bakteri E.coli pada AMDK galon.
2. Mengidentifikasi keberadaan bakteri E.coli pada AMDK galon berdasarkan

kondisi AMDK galon dan kondisi dispenser serta berdasarkan perilaku
konsumen AMDK galon.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi mengenai kandungan bakteri E.coli pada AMDK galon.
2. Memberikan informasi tentang faktor-faktor penyebab keberadaan bakeri
E.coli pada AMDK galon.
3. Menambah informasi tentang cara menjaga kualitas AMDK galon agar tetap
baik.
4. Sebagai bahan referensi untuk penelitian-penelitian berikutnya.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisa Kadar Ion Besi, Kadmium Dan Kalsium Dalam Air Minum Kemasan Galon Dan Air Minum Kemasan Galon Isi Ulang Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom

11 73 76

Analisis Pengaruh Merek, Persepsi Harga dan Daya Tarik Iklan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Galon Merek Barokatul Al-Qodiri

2 20 5

ANALISIS PENGARUH MEREK, PERSEPSI HARGA DAN DAYA TARIK IKLAN TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) GALON MEREK BAROKATUL AL-QODIRI

0 5 17

Analisis Kondisi Galon dan Kondisi Dispenser Serta Perilaku Konsumen Terhadap Keberadaan Bakteri E.coli pada Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Galon

0 0 15

Analisis Kondisi Galon dan Kondisi Dispenser Serta Perilaku Konsumen Terhadap Keberadaan Bakteri E.coli pada Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Galon

0 0 2

Analisis Kondisi Galon dan Kondisi Dispenser Serta Perilaku Konsumen Terhadap Keberadaan Bakteri E.coli pada Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Galon

0 0 27

Analisis Kondisi Galon dan Kondisi Dispenser Serta Perilaku Konsumen Terhadap Keberadaan Bakteri E.coli pada Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Galon Chapter III VI

0 0 36

Analisis Kondisi Galon dan Kondisi Dispenser Serta Perilaku Konsumen Terhadap Keberadaan Bakteri E.coli pada Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Galon

0 0 3

Analisis Kondisi Galon dan Kondisi Dispenser Serta Perilaku Konsumen Terhadap Keberadaan Bakteri E.coli pada Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Galon

0 2 32

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN PROYEK AIR MINUM DALAM KEMASAN GALON (AMDK)

0 0 7