OPUS - Badan Ekonomi Kreatif Outlook 2017 171134 opus 2017

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

5

“Era Ekonomi
Kreatif harus
menjadi tulang
punggung ekonomi
Indonesia”
Presiden Joko Widodo

PENASIHAT:
Triawan Munaf
Ricky Joseph Pesik
PENGARAH:
Abdur Rohim Boy Berawi
PENANGGUNGJAWAB:
Wawan Rusiawan
TIM PELAKSANA:

Dian Permanasari
(Ketua Pelaksana)
Wignyo Parasian
Atikah Nur Pajriyah
Bayu Try Nugraha Abdi
Harry Kurniawan
Joko Bramantio
Nurhani Yatimah

TIM STUDI:
Dr. Titik Anas
Dr. Maman Setiawan
Dr. Ferry Hadiyanto
Dr. Mohamad Fahmi
Teguh Santoso
Meldi Rendra
Robert Herdyanto
Dionisius Narjoko
Nur Afni Panjaitan
Thaliya Wika

Ali Syahrin
Prof. Mari Elka Pangestu, Ph.D.
Dr. Haryo Aswicahyono
TIM EDITOR:
Celsius Creative Lab
Wignyo Parasian

PROLOG

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

Kisah Sampul

08

Sepatah Kata

10


Daftar Isi

12

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

Kisah Sampul
8

Opus yang berarti karya, merupakan sebuah bentuk
aktualisasi dari kreasi dan ekspresi, hingga dapat
dilihat dan dirasakan. Melalui sebuah karya, terpapar
jelas sebuah gagasan. Melalui sebuah karya, sosok
legenda tercipta. Lewat sebuah karya, kejujuran bisa
berbicara.

Uri Uri by Didi Budiardjo

Maka, kini saatnya kita merekam setiap jejak,

merangkum setiap gagasan, serta memaparkan karya
demi karya bangsa melalui sebuah buku yang akan
menjadi pedoman untuk lahirnya karya-karya baru.
Inilah saatnya Ekonomi Kreatif Indonesia dilihat dan
menginspirasi lewat karyanya.

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

Sepatah Kata
10
Salam Sejahtera,
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kinerja ekonomi terbaik di dunia
saat ini. Pada tahun 2016, Republik Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan
ekonomi nasional sebesar 5,02 persen, ketiga tertinggi setelah India dan Tiongkok di
antara negara-negara G20.
Menurut data Survei Khusus Ekonomi Kreatif 2016 yang dibuat oleh Badan Ekonomi
Kreatif (BEKRAF) dan Badan Pusat Statistik (BPS), segmen Ekonomi Kreatif (Ekraf)
Indonesia menyumbang sekitar 852 triliun rupiah atau 7,38 persen terhadap total PDB
Indonesia pada tahun 2015—sebuah bilangan yang sangat signiikan.
BEKRAF, yang dibentuk di bawah Pemerintahan Presiden Joko Widodo pada tanggal

20 Januari 2015 melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015,
merupakan salah satu wujud komitmen pemerintah untuk menggali potensi Ekonomi
Kreatif di Indonesia, yang diyakini akan menjadi poros perekonomian nasional terbaru di
masa mendatang.
Sebagai bagian dari mandatnya, BEKRAF bertanggung jawab untuk menerbitkan data,
informasi dan laporan mengenai Ekonomi Kreatif sebagai panduan bagi para pelaku
usaha dan pemangku kepentingan di Ekraf Indonesia. Opus merupakan salah satu
perwujudan akan tugas tersebut.
Opus diwacanakan untuk terbit setiap tahunnya dan menjadi pedoman primer bagi
pemerintah dan para pelaku Ekonomi Kreatif dalam mengembangkan Ekraf di nusantara.
Kami berharap buku Opus 2017 yang ada di tangan Anda sekarang ini, yang merupakan
edisi perdana, dapat memberikan pencerahan dan perspektif terkini mengenai peluang
dan potensi Ekraf Indonesia.
Atas nama BEKRAF, saya menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan sebesarbesarnya atas bantuan dan partisipasi semua pihak dalam penyusunan buku Opus 2017.
Semoga buku ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku Ekonomi Kreatif di
Indonesia serta para pemangku kepentingan lainnya.

JAKARTA, 2017
KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF


TRIAWAN MUNAF

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

Daftar Isi
12

PROLOG
08 Kisah Sampul

RINGKASAN
EKONOMI
KREATIF

PERKEMBANGAN SUBSEKTOR EKONOMI
KREATIF

16

Apa itu?


28

Seni Rupa

20

Mengapa Penting?

30

Desain Produk

24

Sekilas Pandang

32

Desain Komunikasi


10 Sepatah Kata
12 Daftar Isi

Visual
34

Desain Interior

36

Arsitektur

38

Seni Pertunjukan

40

Kuliner


42

Fotograi

44

Kriya

46

Fesyen

48

Film, Animasi
dan Video

50


Musik

52

Periklanan

53

Aplikasi dan Game
Developer

54

Penerbitan

56

Televisi dan Radio

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017


13

EPILOG
80 Prospek Ekonomi Global
2017
81 Prospek Ekonomi Kreatif
Indonesia 2017

AKTIVITAS BEKRAF
2016
60

Deputi Riset, Edukasi,
dan Pengembangan

64

Deputi Akses Permodalan

68

Deputi Infrastruktur

72

Deputi Pemasaran

74

Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan
Intelektual dan Regulasi

76

Deputi Hubungan Antar Lembaga
dan Wilayah

82 Tantangan Pengembangan Ekonomi Kreatif

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

16

Apa itu?

20

Mengapa Penting?

24

Sekilas Pandang

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

RINGKASAN
EKONOMI
KREATIF

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

Apa Itu?
16
Creativity, arts and culture as productive
endeavours
Products strongly related to intelectual
property rights, in particular copyrights
Activities with a direct role in the value
chain transforming ideas into product.

UNESCO

ECLAC

UNCTAD

1

COMMON
AREA
2

DCMS

3

WIPO

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

17
APA ITU EKONOMI KREATIF?

DEFINISI EKONOMI KREATIF MENURUT:

Ekonomi Kreatif (Ekraf) merupakan sebuah konsep
ekonomi baru yang mengandalkan gagasan, ide, atau
kreativititas dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai
faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.

United Nations Education Science and Culture Organization (UNESCO):
Industri budaya dan kreatif adalah hal-hal yang menggabungkan penciptaan, produksi dan komersialisasi
konten kreatif yang tidak berwujud dan bersifat budaya.
Ciptaan-ciptaan ini biasanya dilindungi oleh hak cipta dan
bisa berbentuk barang atau jasa. Selain mencakup semua
ciptaan artistik dan budaya, juga mencakup arsitektur dan
periklanan.

Sumber daya utama dalam Ekonomi Kreatif adalah
kreativitas (creativity), yakni kapasitas atau kemampuan
untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang unik,
solusi dari suatu masalah, atau sesuatu yang berbeda dari
pakem (thinking outside the box).
Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) menggunakan deinisi
dari Rencana Strategis untuk menjabarkan Ekonomi
Kreatif, yakni: “Penciptaan nilai tambah dari kreativitas
yang dilindungi kekayaan intelektual, dan bersumber
dari pengelolaan budaya, ilmu pengetahuan, dan/atau
teknologi”. Dalam deinisi ini, nilai tambah merupakan
unsur yang terpenting selain kreativitas. Misalnya, sebuah
kegiatan fotograi yang dilakukan semata hanya karena
hobi tidak bisa digolongkan sebagai Ekonomi Kreatif,
sedangkan sebuah kegiatan fotograi yang menghasilkan
pendapatan dapat digolongkan ke dalam Ekonomi
Kreatif.
Di Indonesia, geliat Ekraf sudah mulai terasa sejak sekitar
satu dekade yang lalu, ketika Pekan Produk Budaya
Indonesia pertama kali digelar pada tahun 2007. Pekan
Produk Budaya Indonesia kemudian berubah nama
menjadi Pekan Produk Kreatif Indonesia pada tahun
2009, dan pada tahun yang sama, terbit Instruksi Presiden
Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengembangan Ekonomi
Kreatif, salah satu legislasi pionir yang menempatkan
Ekraf di panggung nasional. Akhirnya, pada tahun 2011,
terbit Perpres Nomor 92 Tahun 2011 yang menjadi dasar
hukum terbentuknya kementerian baru yang bertanggung
jawab untuk ekonomi kreatif: Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, dengan menterinya, Mari Elka Pangestu.
Pada tahun 2015, di bawah pemerintahan baru Presiden
Joko Widodo, dibentuk Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF)
melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif. BEKRAF
mengemban mandat langsung dari Presiden untuk
memajukan dan mengembangkan Ekonomi Kreatif di
Indonesia.

United Nations Conference on Trade and Development
(UNCTAD):
Industri Kreatif merupakan inti dari Ekonomi Kreatif, dan
dideinisikan sebagai siklus produksi barang dan jasa
yang menggunakan kreativitas dan modal intelektual
sebagai masukan utamanya. Mereka diklasiikasikan
berdasarkan perannya sebagai warisan, seni, media dan
kreasi fungsional.
World Intellectual Property Organization (WIPO):
Industri berbasis hak cipta adalah hal-hal yang didedikasikan, saling bergantung, atau yang secara langsung
atau tidak langsung terkait dengan pembuatan, produksi,
representasi, pameran, komunikasi, distribusi atau ritel
materi-materi yang dilindungi hak cipta.
Department of Culture, Media and Sports of the
United Kingdom (DCMS):
Industri kreatif adalah aktivitas berbasis kreativitas, bakat
dan keterampilan individu, dan memiliki potensi untuk
menciptakan lapangan kerja dan kekayaan melalui penciptaan dan eksploitasi kekayaan intelektual.
Economic Commission for Latin America and the
Caribbean (ECLAC):
Industri konten adalah: penerbitan, ilm, TV, radio,
fonograi, konten mobile, produksi audiovisual independen, konten web, permainan elektronik, dan konten yang
diproduksi untuk konvergensi digital (cross-media).
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf):
Ekonomi Kreatif adalah penciptaan nilai tambah berbasis
ide yang lahir dari kreativitas sumber daya manusia (orang
kreatif) dan berbasis pemanfaatan ilmu pengetahuan,
termasuk warisan budaya dan teknologi.

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

18

“Ekonomi Kreatif
berhubungan dengan ide dan
uang. Ini adalah jenis ekonomi
pertama di mana imajinasi
dan kreativitas menentukan
apa yang orang-orang ingin
lakukan dan hasilkan.”
-John Howkins, Bapak Ekonomi Kreatif
The Creative Economy: How People Make Money from Ideas (2001)

APA ITU BEKRAF?
Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) merupakan lembaga
non-kementerian baru yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan perkembangan Ekonomi Kreatif di
Indonesia. Dibentuk pada tanggal 20 Januari 2015, di
bawah Pemerintahan Presiden Joko Widodo, BEKRAF
bertugas membantu Presiden dalam merumuskan,
menetapkan, mengoordinasikan, dan melakukan sinkronisasi kebijakan di bidang Ekonomi Kreatif.

Dalam pelaksanaan tugas-tugasnya, BEKRAF dipimpin
oleh seorang Kepala Badan yang dibantu oleh seorang
Wakil, Sekretaris Utama, dan para Deputi. BEKRAF memiliki enam deputi yaitu Deputi Riset, Edukasi, dan Pengembangan; Deputi Akses Permodalan, Deputi Infrastruktur,
Deputi Pemasaran, Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan
Intelektual dan Regulasi, dan Deputi Hubungan Antar
Lembaga Dan Wilayah.

Pendirian BEKRAF merupakan salah satu manifestasi
dari komitmen Pemerintahan Presiden Joko Widodo,
yang mempercayai bahwa Ekonomi Kreatif mampu
menjadi penggerak roda perekonomian nasional di
masa mendatang. Presiden juga menyadari potensi
Indonesia dalam bidang-bidang berbasis kreativitas
dan juga pentingnya memberikan porsi khusus dalam
merumuskan kebijakan-kebijakan yang memajukan
sektor-sektor berbasis kreativitas, yang telah mulai
dilakukan sejak tahun 2005 lalu.

BEKRAF juga menetapkan 16 subsektor dari industri
kreatif yang menjadi fokus utama untuk dikelola dan
dikembangkan. Setiap deputi kemudian menerjemahkan
visi dan misi di atas melalui berbagai program unggulan
yang bisa diimplementasikan dalam konteks 16 subsektor
tersebut.

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

19
TAHUKAH KAMU?

Indonesia merupakan satusatunya negara di dunia
yang memiliki institusi
pemerintahan di tingkat
pusat dengan nomenklatur
“Ekonomi Kreatif (EK)”. *
*

Dua negara pelopor Ekraf yang sering dijadikan
sebagai benchmark, yakni Inggris dan Korea,
pun tidak memiliki institusi pemerintahan pusat
dengan nomenklatur “Ekraf”. Kegiatan Ekraf
di Inggris berada di bawah Department for
Culture, Media and Sport (DCMS), sedangkan
di Korea berada di bawah Ministry of Science,
ICT, and Future Planning (MSIP). Indonesia
memiliki BEKRAF, yakni sebuah institusi
pemerintahan yang berada di tingkat pusat
dengan nomenklatur “Ekonomi Kreatif (EK)”.

Selain seri buku Opus (buku
ini), BEKRAF juga menerbitkan beragam publikasi seputar enam belas sub-sektor
Ekonomi Kreatif:
5 x Buku Grey Zone Trend
Forecasting 2017–2018:






Textile & Pattern
Product Styling
Interior Design
Modest Fashion
Fashion

Ekonomi Kreatif

Industri Kreatif *

*

Walaupun Ekonomi Kreatif sangat erat
kaitannya dengan Industri Kreatif, namun
Ekonomi Kreatif memiliki cakupan yang
lebih luas dari Industri Kreatif. Ekonomi
Kreatif tidak hanya terkait dengan
penciptaan nilai tambah secara ekonomi,
tetapi juga penciptaan nilai tambah secara
sosial, budaya dan lingkungan.

13 x Buku Grand Strategy
Sub-Sektor Ekonomi Kreatif:

13 x Buku Road Map Penatakelolaan Pusat Unggulan:















• Subsektor Animasi
• Subsektor Aplikasi &
Permainan
• Subsektor Arsitektur
• Subsektor Desain Produk
• Subsektor Desain
Komunikasi Visual
• Subsektor Fashion
• Subsektor Fotograi
• Subsektor Desain Interior
• Subsektor Seni Kriya
• Subsektor Musik

Desain Komunikasi Visual
Animasi
Aplikasi & Game Developer
Arsitektur
Desain Produk
Desain Interior
Fashion
Kriya
Musik
Kuliner
Seni Pertunjukan
Seni Rupa
Penerbitan

• Subsektor Kuliner
• Subsektor Seni Pertunjukan
• Subsektor Seni Rupa
• Subsektor Penerbitan
• Subsektor Periklanan
• Subsektor Televisi dan
Radio
1 x Buku Survei Khusus
Ekonomi Kreatif 2016

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

Mengapa Penting?
20
Ekonomi Kreatif diyakini mampu menjadi poros
ekonomi terbaru Republik Indonesia di masa
mendatang. Model ekonominya yang cenderung
tidak membutuhkan subsidi maupun investasi masif
dari pemerintah (weightless*) tetapi memiliki dampak
besar bagi perekonomian (big impact), dianggap bisa
menjadi motor perekonomian baru yang membawa
perubahan secara masif dan sistematis (revolutionary).
Laporan UNCTAD menunjukkan tren di mana
Ekonomi Kreatif berkontribusi besar terhadap
peningkatan nilai tambah, penciptaan lapangan
pekerjaan, dan juga ekspor di berbagai negara,
termasuk Indonesia. Perkembangan teknologi
khususnya revolusi digital telah menjadikan industriindustri kreatif menjadi salah satu sektor yang paling
menguntungkan dan dinamis.
Menurut hasil riset gabungan antara BPS dan BEKRAF
yang dilakukan pada tahun 2016, Ekonomi Kreatif
tercatat mampu memberikan kontribusi kepada
pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 852 triliun
rupiah atau sebesar 7,38 persen terhadap PDB
nasional di tahun 2015 lalu. Sektor ini juga menyerap
15,9 juta tenaga kerja (13,90%), dan menyumbangkan
nilai ekspor sebesar 19,4 miliar dolar AS (12,88%).
Data juga menunjukkan peningkatan kontribusi Ekraf
yang signiikan terhadap perekonomian nasional dari
tahun 2010-2015 yaitu sebesar 10,14 persen rata-rata
per tahun. Hal ini membuktikan secara gamblang
bahwa Ekonomi Kreatif memiliki potensi yang besar
untuk berkembang secara hebat di masa mendatang.
Potensi Ekonomi Kreatif
Ernst and Young (EY) pada tahun 2015 melakukan
pemetaan Ekonomi Kreatif global untuk pertama
kalinya di dunia dan menemukan bahwa Industri

*Charles Webster Leadbeater, melalui bukunya The Weightless Society:
Living in the New Economy Bubble (2000), menulis teorinya mengenai
“Weightless Economy”, yang ia deskripsikan sebagai sebuah model
ekonomi yang tidak sarat akan sumber daya isik (Sumber Daya Alam), dan
tidak membutuhkan investasi yang masif dan berskala besar, namun mampu
menghasilkan keuntungan besar.

Kreatif dan Budaya (Cultural and Creative Industries atau
CCI) bernilai sebesar 2,3 triliun dolar AS (US$ 2.3 trillion
atau 30.654 triliun rupiah)*.
Hal ini mengejutkan karena CCI merupakan model
ekonomi non-tradisional yang tergolong baru, namun
memiliki potensi yang sangat luar biasa. Dalam sistem
perekonomian tradisional, barang yang diperdagangkan
memiliki wujud nyata (tangible) dan nilai tukar yang
terstandardisasi atau terukur, contohnya seperti minyak
bumi atau komoditas lainnya. Ekraf, sebaliknya, tidak
memiliki wujud nyata (intangible) dan nilai tukar
obyektif alias non-terstandardisasi. Misalnya, sebuah
ilm blockbuster dapat melampaui estimasi pendapatan
normal dan menghasilkan jauh di atas dugaan. Film atau
Motion Picture merupakan salah satu dari 11 subsektor
yang termasuk dalam studi ini, yang meliputi periklanan,
arsitektur, buku, games, ilm, musik, koran/majalah, seni
pertunjukan, radio televisi, dan seni rupa.
Potensi Ekraf sebagai model ekonomi baru yang
minim subsidi pemerintah (weightless) namun mampu
membawa dampak yang besar (big impact), membuatnya
ideal sebagai sumbu pertumbuhan perekomian nasional
di masa depan. Seperti yang ditulis oleh John Howkins,
“barang dagangan” utama Ekraf adalah ide-ide kreatif
yang bisa menghasilkan uang.
Ditunjang dengan lingkup teknologi, ilmu pengetahuan,
informasi, dan inovasi yang mumpuni, Ekraf mampu
menghasilkan sebuah jumlah yang tidak main-main:
dalam laporannya yang bertajuk “Cultural Times – The
First Global Map of Cultural and Creative Industries”, EY
menulis bahwa jumlah uang yang dihasilkan Ekraf pada
tahun diadakannya studi tersebut (2,3 triliun dolar AS),
menyamai 3% PDB total dari seluruh dunia—sebuah
jumlah yang sangat fantastis.

*unduh laporan ini dari www.worldcreative.org

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

21
Apa yang bisa didapat dengan 2,3 triliun
dolar AS (Rp 30.654 triliun rupiah) ?

Melampaui PDB negara
India (US$ 2 tn*)
atau ranking 7 di dunia**

Mendekati PDB
keseluruhan kawasan
ASEAN* (10 negara)
@ US$ 2.5 tn

4 x perusahaan Apple
Inc. @ 534 miliar dolar AS
(US$ 534 bn)*

*Menurut The World Bank (2015)
**Berdasarkan PDB Nominal,
menurut International Monetary Fund
(2016)

*Menurut IHS Global Insight (2016)

*Menurut artikel di www.fortune.
com “Most Valuable Companies in
the Fortune 500”, 4 Februari 2016.

Jika ditumpuk menjadi
satu kolom (pecahan
US$1), 1 triliun dolar AS
akan mencapai hampir
seperempat jarak antara
bumi dan bulan.

Apple Inc. menduduki peringkat
teratas sebagai perusahaan terbesar
di S&P 500 dengan kapitalisasi pasar
sebesar 756 miliar dolar AS.

Berat: Jika ditimbang, 1 milyar dolar AS (US$ 1 bn) beratnya adalah
10 ton* Sementara itu, 1 triliun dolar AS (US$ 1 tn) beratnya adalah
11.023 ton. 2.3 trillion dolar AS = lebih dari 22.000 ton, atau seberat
kapal Supercarrier legendaris milik Inggris, HMS Illustrious!
*Menggunakan pecahan US$ 100

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

22
Dari jumlah tersebut, subsektor Televisi menyumbang
20,9% dari total pendapatan atau sebesar 477 milyar
dolar AS pada tahun 2013, dan subsektor Seni Rupa
bersama Koran dan Majalah menyumbang 391 milyar
dolar AS (17,1%) dan 354 milyar dolar AS (15,5%).
Kawasan Asia Pasiik menyumbang 33 persen atau
743 miliar dolar AS terhadap pendapatan Industri Kreatif dan Budaya global. Di kawasan ini, tiga
subsektor dengan pendapatan tertinggi adalah Seni
Rupa, Koran dan Majalah, dan Televisi.
Dalam hal penyerapan tenaga kerja, Industri Kreatif
dan Budaya global mampu menyerap tenaga kerja
sebesar 29,5 juta tenaga kerja dari seluruh dunia. Ditinjau dari persebaran pekerja kreatif dan budaya berdasarkan kawasan, sebesar 43% berada di kawasan
Asia Pasiik, 26% di Eropa, 16% di Amerika Utara, 8%
di Afrika dan Timur Tengah, dan 6% di Amerika Latin
dan Timur Tengah.
BAGAIMANA DENGAN INDONESIA?
Ekonomi Kreatif di Indonesia berkontribusi secara
positif terhadap perekonomian nasional, baik terhadap nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, dan juga
peningkatan ekspor.
Pada tahun 2015, Ekraf menyumbang 7,38 persen
terhadap total perekonomian nasional Republik
Indonesia, atau sebesar 852 triliun rupiah.
PDB 852 TRILIUN

TENAGA KERJA 15,9 JUTA

EKSPOR US$ 19,4

7,38%

13,90%

12,88%

Dalam hal penyerapan tenaga kerja, Ekraf mampu
menyerap 15,9 juta tenaga kerja (13,90%), relatif
meningkat untuk kurun waktu periode 2010-2015.
Ekraf juga menyumbangkan nilai ekspor* sebesar 19,4
miliar dolar AS (12,88%) pada tahun 2015, meningkat
6,6 persen dari tahun sebelumnya.
*Dalam neraca ekspor nasional, ekspor Ekonomi Kreatif masuk dalam kategori ekspor nonmigas. Ekspor nonmigas pada tahun 2014-2015 mengalami
penurunan, namun ekspor ekonomi kreatif justru menguat.

EKSPOR TERBESAR BERASAL DARI SUBSEKTOR

Fesyen:

Kriya:

Kuliner:

56% 37% 6%
Data juga menunjukkan peningkatan kontribusi Ekonomi
Kreatif yang signiikan terhadap perekonomian nasional
dari tahun 2010-2015 dengan rata-rata sebesar 10,14
persen per tahun. Pada tahun 2015, Ekraf menyumbangkan nilai tambah terbesarnya, dengan nilai mencapai 852,24 triliun rupiah. Pertumbuhan Ekraf berada
di atas pertumbuhan sektor listrik, gas, dan air bersih,
pertambangan serta penggalian, pertanian, peternakan,
kehutanan, dan perikanan, jasa-jasa serta industri pengolahan.
BAGAIMANA SAYA BISA UNTUNG?
Sebagai sistem perekonomian yang mengandalkan
kreativitas individu dan mengutamakan asas meritokratik (keahlian dari masing-masing individu), Ekraf tidak
membutuhkan modal awal yang besar, namun mampu
mendatangkan keuntungan yang luar biasa. Keuntungan
lainnya adalah Ekraf mudah diakses dan mudah dinikmati.
Pemerintah Indonesia kini sedang menggiatkan pengembangan sektor Ekraf melalui berbagai instansi pemerintah
lainnya dan medium, dan siap membantu dan memfasilitasi para pelaku Ekraf pemula yang ingin terjun ke bidang
ini.
BEKRAF sendiri memiliki berbagai program unggulan
yang ada di setiap Deputi, seperti Coding Mum (Deputi
I), Dana Ekonomi Kreatif (DEKRAF) (Deputi II), BEK-Up
(Bekraf for Pre-Startup) (Deputi III), Cita Indonesia Mendunia dan Rasa Indonesia Mendunia (Deputi IV), BIIMA
Mobile App (Deputi V), dan Satgas Pedoman Investasi
(DNI) untuk Film (Deputi VI). Untuk informasi lebih lanjut,
silakan hubungi BEKRAF atau kunjungi laman
www.bekraf.go.id.

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

23
POTRET GAJI PEKERJA EKRAF DI INDONESIA:
E-COMMERCE
Menurut Kelly Services Salary Guide 2017, yang dirilis
oleh agensi tenaga kerja TS Kelly Asia Paciic (www.kellyservices.co.id), sektor high-tech atau teknologi merupakan sektor industri yang memberikan gaji tertinggi ketiga
di Indonesia, setelah Minyak dan Gas, dan Perbankan.

TOP FIVE PAYING INDUSTRIES
OIL & GAS

FINANCIAL SERVICE

HIGH TECH

INFRASTRUCTURE

FMCG

Juga menurut laporan ini, seorang Digital Marketing
Manager bergelar S1 kini bisa meraih gaji hingga 65
juta rupiah per bulan tergantung kepada pengalaman
kerjanya.
Sementara itu, seorang UI/UX Manager bisa mendapatkan gaji hingga 50 juta per bulan. Java Developer? 20
juta per bulan.
Sebagai perbandingan, Tokopedia, salah satu startup
e-commerce terbesar dan tersukses di Indonesia, baru-baru ini kembali mendapatkan suntikan dana sebesar
147 juta dolar AS dari SoftBank Internet and Media Inc
(SIMI), perusahaan telekomunikasi dan media asal Jepang
yang juga memimpin funding pada ronde pertama dengan investasi berjumlah 100 juta dolar AS. Ini berarti
jumlah total funding Tokopedia hingga kini berjumlah
247,7 juta dolar AS, cukup untuk membuatnya masuk ke
dalam kategori “Unicorn startup” dari Indonesia, atau
startup yang berhasil menembus nilai valuasi pasar sebesar sedikitnya 100 juta dolar AS (Oktober 2014).

Kini, Tokopedia memiliki transaksi melebihi enam juta
barang yang terjual setiap bulannya, dan dan memperkerjakan sekitar 1.200 orang.
Begitu juga dengan Go-Jek, startup layanan transportasi berbasis daring. Pada tahun 2016, Go-Jek berhasil
mendapatkan pendanaan segar sebesar 550 juta dolar AS
dari sejumlah investor yang memiliki nama besar, KKR &
Co. dan Warburg Pincus LLC. Jumlah ini memecahkan rekor sebagai yang terbesar yang pernah diberikan kepada
sebuah perusahaan startup teknologi yang berasal dari
Indonesia.
Kesuksesan berbagai startup Indonesia, yang rata-rata
masih tergolong pemain baru di ranah bisnis Indonesia,
untuk mengimbangi skala bisnis perusahaan-perusahaan
besar lainnya telah memicu Pemerintah Indonesia untuk
menggali potensi subsektor ini. Beberapa kebijakan
pemerintah untuk mendorong subsektor ini termasuk
Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital, Indonesia Game
Show (IGS), Jakarta Game Show (JGS), Game Mechanics,
Prototype Day, dan Game Developer Day. Upah pekerja
kreatif berbakat di industri ini juga sangat kompetitif
sehingga banyak perusahaan asing yang melakukan alih
daya ke Indonesia. Kebijakan pemerintah untuk mendukung subsektor ini termasuk pembangunan infrastruktur seperti proyek Palapa Ring, yang akan memasang kabel serat optik (iber optic) di seluruh Indonesia sepanjang
36.000 kilometer, dan perluasan jaringan 4G di seluruh
nusantara.
Untuk mencapai visi tersebut, BEKRAF merancang enam
misi besar, yaitu:
> Menyatukan seluruh aset dan potensi kreatif Indonesia
untuk mencapai Ekonomi Kreatif yang mandiri.
> Menciptakan iklim yang kondusif bagi pengembangan
Industri Kreatif.
> Mendorong inovasi di bidang kreatif yang memiliki nilai
tambah dan daya saing di dunia internasional.
> Membuka wawasan dan apresiasi masyarakat terhadap
segala aspek yang berhubungan dengan Ekonomi
Kreatif.
> Membangun kesadaran dan apresiasi terhadap Hak
Kekayaan Intelektual, termasuk perlindungan hukum
terhadap hak cipta.
> Merancang dan melaksanakan strategi yang spesiik
untuk menempatkan Indonesia dalam peta Ekonomi
Kreatif dunia.

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

Sekilas Pandang
24

Penetrasi
Laptop:
15%

PDB per kapita: US$ 11.700*
(2016) – Ranking 4 untuk populasi kelas menengah terbesar
di dunia**
Penetrasi
Tablet:
4%

*Sumber: CIA Factbook
(www.cia.gov)
**Sumber: Euromonitor International, 20 September 2015.

Industri kreatif = sektor ke-4
terbesar dalam penyerapan
tenaga kerja nasional.

Pada tahun 2015,
Ekonomi Kreatif
menyerap tenaga
kerja sebesar 13,9%.

Sektor Ekonomi Kreatif (Ekraf)
Indonesia menyumbang sekitar
Rp852 triliun atau 7,38% terhadap
total PDB Indonesia pada tahun
2015* (meningkat 4,38% dari tahun
2014)
*Menurut data Survei Khusus Ekonomi Kreatif
2016, oleh Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dan
Badan Pusat Statistik (BPS).

Industri Kreatif dan Budaya
global (Cultural and Creative
Industries atau CCI) bernilai
sebesar US$ 2,3 trillion (Rp 30.6
triliun rupiah)* atau menyamai
3% PDB dunia pada tahun 2015.
*Unduh laporan ini dari www.worldcreative.org

PENYUMBANG PDB EKONOMI KREATIF
INDONESIA TERBESAR

Kuliner:

Fesyen:

Kriya:

43% 18% 16%
PERBANDINGAN PEKERJA EKRAF VS
TENAGA KERJA NASIONAL INDONESIA BERDASARKAN GENDER (2015):

EMPAT SUBSEKTOR
DENGAN
PERTUMBUHAN
TERTINGGI:

TK Nasional:

Arsitektur: 6,62%

Penetrasi
Ponsel
Cerdas:
43%

Pengguna
aktif sosialmedia:
79 juta
orang

Animasi & Video: 6,68%

Penetrasi
Ponsel
(semua
tipe):
85%

Pengguna
aktif
internet:
88,1 juta
orang

Musik: 7,26%

Jumlah
populasi di
Indonesia:
259,1 juta
orang

Ekonomi
Indonesia
tumbuh sebesar
5,02% pada
tahun 2016,
ke-3 tertinggi
setelah India
dan Tiongkok di
antara negaranegara G20 dan
salah satu yang
terbaik di dunia.

Desain Komunikasi Visual: 10,28%

INDONESIA AT A GLANCE

Laki-laki

Perempuan

62,84%

37,16%

TK Ekraf:
Laki-laki – 46,52% Perempuan – 53,68%
Kesimpulan: Rasio struktur TK Ekraf lebih
merata antara pekerja bergender laki-laki
vs perempuan dibanding dengan struktur
TK nasional (pekerja bergender laki-laki
jauh lebih banyak dibanding dengan
pekerja bergender perempuan).

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

25
5 PROVINSI PENYUMBANG NILAI
EKSPOR EKRAF TERTINGGI:

Jawa Barat (33,56%)

Banten (15,66%)

Jawa Timur (20,85%)

Jawa Tengah (14,02%)

Proporsi
Perusahaan yang
Bergerak di Sektor
Ekraf Berdasarkan
Kepemilikan HKI
(Hak Kekayaan
Intelektual:

88,95%

Jakarta (10,50%)

Tidak memiliki HKI

NEGARA TUJUAN UTAMA
EKSPOR EKRAF INDONESIA:
Amerika Serikat (31,72%)

11,05%

Jepang (6,74%)
Taiwan (4,99%)

Memiliki HKI

Swiss (4,96%)
Jerman (4,96%)

94,71%

Singapura (3,82%)
DID YOU KNOW? TAHUKAH ANDA?
Menurut sebuah artikel yang dilansir oleh www.
theconversation.com yang berjudul People With
Creative Personalities Really Do See The World
Differently, terkuak bahwa individu atau pekerja
kreatif memiliki persepsi visual yang berbeda
terhadap dunia jika dibandingkan dengan orang
non-kreatif. Alhasil, mereka benar-benar melihat
dan mengalami dunia dengan cara pandang
yang sama sekali berbeda dengan orang biasa.
The Conversation adalah sebuah organisasi media independen dan nirlaba
yang didirikan di Australia pada tahun 2011 dengan dukungan antara
lain dari Commonwealth Scientiic and Industrial Research Organisation
(CSIRO), Monash University, University of Melbourne, University of
Technology Sydney, dan University of Western Australia.

Telah disetujui oleh
Jenderal HKI

Tantangan terbesar
yang dihadapi usaha/
perusahaan yang bergerak
di sektor Ekraf:
Riset dan pengembangan:
37,40%
Edukasi: 31,56%
Akses perbankan: 17,21%
Akses non-perbankan:
9,63%
Infrastruktur isik: 31,88%
Infrastruktur TIK: 21,08%
Pemasaran dalam negeri:
41,89%
Pemasaran luar negeri:
21,23%
Regulasi: 22,26%
HKI: 21,08%
Hubungan kelembagaan
dalam negeri: 16,04%
Hubungan kelembagaan:
13,52%
Kesimpulan: Pemasaran
domestik merupakan
kendala utama yang
dihadapi pelaku Ekraf,
terutama bagi subsektor
Seni Rupa, Kriya, dan
Musik.

3

Subsektor
dengan
kepemilikan
HKI tertinggi:

Film, animasi dan video:
21,08%, Kuliner: 19,75%
Televisi & Radio:16,59%

Potret Usia Founder Startup Indonesia (2017):
Tokopedia

William Tanuwijaya (35 tahun)

Go-Jek

Nadiem Makarim (32 tahun)

Berrybenka

Jason Lamuda (30 tahun)

Traveloka

Ferry Unardi (29 tahun)

Agate Studio

Arief Widhiyasa (29 tahun)

Bukalapak

Achmad Zaky (31 tahun)

Hijup

Diajeng Lestari (31 tahun)

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

PERKEMBANGAN
SUB-SEKTOR
EKONOMI
KREATIF

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

Seni Rupa

28

Fesyen

46

Desain Produk

30

Film, Animasi dan Video

48

Desain Komunikasi Visual

32

Musik

50

Desain Interior

34

Periklanan

52

Arsitektur

36

Aplikasi dan Game Developer

53

Seni Pertunjukan

38

Penerbitan

54

Kuliner

40

Televisi dan Radio

56

Fotograi

42

Kriya

44

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

Seni Rupa
28
Eko Nugroho merupakan seniman muda
kontemporer Indonesia yang sukses
menjadi ikon subsektor Seni Rupa terbaru.
Karya-karyanya telah dipamerkan antara
lain di Finlandia (2007), Australia (2006),
Taiwan (2006), hingga New York (2009).
Pada tahun 2013, lulusan Institut Seni Yogyakarta tahun 2006 ini mendulang sukses
besar dengan diangkatnya karyanya yang
berjudul “Republik Tropis” sebagai koleksi
scarf Louis Vuitton untuk musim gugur dan
dingin 2013. Memulai karirnya sebagai
seniman jalanan yang menggunakan medium mural sebagai saluran ekspresinya, Eko
sukses bertranformasi dari menjadi salah
satu seniman muda Indonesia yang berhasil
mengangkat nama negerinya ke panggung
dunia.

Venice Biennale
Venice Biennale (la Biennale di Venezia) adalah festival
seni tertua dan paling bergengsi di dunia, yang dikunjungi oleh ratusan ribu orang dari berbagai negara. Pada
penyelenggaraan Venice Biennale yang ke-56 (56th International Art Exhibition) yang berlangsung dari tanggal
9 Mei hingga 22 November 2015, Republik Indonesia
kembali berhasil menampilkan Indonesia Pavilion yang
mewakili seniman-seniman terbaik bangsa, termasuk Heri
Dono, yang menciptakan karya khusus berjudul “Voyage
—Trokomod”, Tintin Wulia, Enin Supriyanto (sebagai
Direktur Artistik), Agung Hujatnikajennong (kurator), dan
Restu Imansari, seniman yang telah berjasa memproduksi
Indonesia Pavilion untuk tahun 2013 dan juga 2015.

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

1,9

miliar
rupiah

Besaran PDB subsektor
Seni Rupa terhadap PDB
Ekraf nasional pada tahun
2015

0,25%
Kontribusi TK subsektor
Seni Rupa dari total TK Ekraf

LAJU PERTUMBUHAN PDB SUBSEKTOR
SENI RUPA PADA TAHUN 2015

Pada tahun 2016 bekerjasama dengan
BPS, BEKRAF telah melaksanakan
penguatan data Ekraf Indonesia yang
di antaranya menghitung nilai tambah
dan penyerapan tenaga kerja subsektor Seni Rupa.

5,69%

29

51,2% pelaku usaha subsektor Seni Rupa mengaku
memiliki tantangan pada
infrastruktur isik

0,22%
Kontribusi subsektor
Seni Rupa terhadap
PDB Ekraf

3

25,97% pelaku
subsektor Seni
Rupa memasarkan usahanya di
luar negeri

NEGARA EKSPOR
TERBESAR UNTUK
SUBSEKTOR SENI
RUPA (2015)

Singapura:
586,8 juta dolar AS
Hongkong:
464,1 juta dollar AS
Amerika Serikat:
457,4 juta dolar AS

55,84%

PELAKU USAHA SENI RUPA
MENGGUNAKAN PAMERAN
SEBAGAI MEDIA PROMOSI

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

30
Desain produk merupakan proses
kreasi sebuah produk yang menggabungkan unsur fungsi dengan estetika,
sehingga bermanfaat dan memiliki
nilai tambah bagi masyarakat.

2,011 triliun rupiah
besaran PDB
subsektor Desain
Produk terhadap
PDB Ekraf nasional
pada tahun 2015

40,54%
Pelaku usaha
subsektor Desain
Produk mengaku
memiliki tantangan
dalam pemasaran
dalam negeri

2,03%
Laju Pertumbuhan PDB
Subsektor Desain Produk
pada tahun 2015

0,1%

Kontribusi TK subsektor
Desain Produk dari total TK
Ekraf

11,56%

PELAKU DESAIN
PRODUK MEMILIKI
HKI
0,24% Kontribusi subsektor
Desain Produk terhadap PDB
Ekraf
62,81% pelaku usaha
subsektor Desain Produk
menggunakan media sosial
sebagai media promosi

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

Desain Produk
31
Bika Group merupakan produsen furnitur
berkelas dunia yang sudah aktif sejak tahun
1975. Didirikan oleh Jason Cheung dan
Karina Cheung, Bika kini telah menjalar
menjadi beberapa perusahaan yang berspesialisasi di bidang upholstery, kitchen
system, dan materi interior lainnya. Hal
ini telah menjadikan Bika sebagai partner
utama untuk kebutuhan interior berbagai
hotel, apartemen mewah dan perkantoran
multinasional baik di Indonesia maupun
mancanegara, seperti Hotel Mulia Senayan,
Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Hilton
Hawaiian Village Lagoon Tower, Pakubuwono Signature, dan City Club of Tokyo. Bika
juga merupakan agen tunggal untuk berbagai merek interior dunia seperti Missoni
Home, Etro Home, Loro Piana Home, Interni Editions, Jonathan Adler, CTO Lighting,
Baker Furniture, dan Saint-Louis.

Salone del Mobile
Untuk kali pertama, pemerintah Indonesia diwakili oleh
BEKRAF menghadirkan Paviliun Indonesia di ajang bergengsi Salone del Mobile yang berlangsung pada 4 - 9
April 2017 di Zona Tortona, Milano. Salone del Mobile
Milan merupakan rujukan trend desain dan kriya di dunia,
dan merupakan pintu gerbang yang strategis untuk memasuki pasar global. Paviliun Indonesia menampilkan 28
brand, lebih dari 50 desainer dan sekitar 100 produk yang
dipamerkan setelah proses kurasi yang ketat.

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

Desain Komunikasi Visual
32
Thinking Room (ditulis: Thinking*Room)
adalah studio desain grais di Jakarta yang
didirikan oleh founder Eric Widjaja pada
tahun 2005 yang berasal dari kekecewaannya terhadap lemahnya apresiasi dan
kesadaran masyarakat terhadap industri
desain di Indonesia pada saat itu. Pada
awalnya, hasil-hasil karya Thinking*Room
sempat dicap “nyeleneh”, tidak lazim, dan
bahkan radikal, namun kini studio ini telah
sukses menghitung klien-klien besar seperti
Bank Internasional Indonesia, Fujiilm, Plaza
Indonesia, Sinarmas, Cork & Screw dan
Loewy ke dalam portofolionya. Menurut
Eric, kesuksesannya berasal dari dogma
kerjanya yang menyediakan konsep dan
solusi total bagi klien-klien ketimbang
memfokuskan hanya kepada desain.
Semangat Eric untuk menjadi bagian dari
perubahan di Indonesia dalam bidang
desain komunikasi visual patut ditiru oleh
generasi muda Indonesia berikutnya.

Seek a Seek
Seek-A-Seek Graphic Design Festival adalah pameran desain grais dan seni yang paling terkemuka di Indonesia.
Didukung penuh oleh BEKRAF dan berkolaborasi dengan
para pelaku seni lainnya seperti galeri seni Dia.Lo.Gue,
ADGI (Asosiasi Desainer Grais Indonesia) dan DGI
(Desain Grais Indonesia), Seek-A-Seek mengusung titel
“Smart Dialogue #10” pada tahun 2016 dan berlangsung
dari 20 Mei hingga 22 Mei 2016 di Dia.Lo.Gue, Kemang,
Jakarta. Seek-A-Seek “Smart Dialogue #10” merupakan
perhelatannya yang kedua puluh kalinya dan menampilkan karya-karya dari 68 perusahaan dan studio desain
grais dari Indonesia serta pasar seni yang menjual 30
produk kreatif dari stationery hingga busana hingga
perhiasan.

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

33

20,29%

513 miliar rupiah
besaran PDB subsektor Desain
Komunikasi Visual terhadap PDB
Ekraf nasional
pada tahun 2015

13,04%

7,25%

Desain Komunikasi Visual (DKV) dideinisikan sebagai proses desain yang tujuan utamanya adalah menyampaikan
gagasan atau ide yang menggunakan
bantuan visual (Sless, 1981).

pelaku usaha
subsektor DKV
memiliki HKI

pelaku usaha subsektor DKV memasarkan
usahanya di luar negeri

USAHA SUBSEKTOR DKV
MENDAPATKAN
PENDANAAN
YANG BERSUMBER
DARI PINJAMAN
BANK

0,01% Kontribusi TK subsektor
Desain Komunikasi Visual dari
total TK Ekraf

10,3%

Laju Pertumbuhan
PDB Subsektor Desain
Komunikasi Visual pada
tahun 2015

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

34
Desain Interior dideinisikan sebagai
kegiatan yang memecahkan masalah
fungsi dan kualitas interior, menyediakan layanan terkait ruang interior
untuk meningkatkan kualitas hidup,
dan memenuhi aspek kesehatan, keamanan, dan kenyamanan publik (IFI
General Assembly Document, 1983).

1.354 miliar rupiah
besaran PDB subsektor Desain Interior terhadap PDB
Ekraf nasional pada
tahun 2015

6,1%
Laju Pertumbuhan PDB
Subsektor Desain Interior
pada tahun 2015

5,45%

pengusaha desain
interior memiliki HKI

62,73%
USAHA SUBSEKTOR
DESAIN INTERIOR
MENGGUNAKAN
MEDIA SOSIAL
SEBAGAI MEDIA
PROMOSI

0,03% Kontribusi TK subsektor
Desain Interior dari total TK Ekraf
87,27% pelaku usaha subsektor
Desain Interior memasarkan usahanya di luar daerah

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

Desain Interior
35

Casa Indonesia
Ajang pameran interior yang paling bergengsi di
nusantara, CASA Indonesia 2017, kembali digelar
untuk kedelapan kalinya pada hari Kamis hingga
Minggu, 14 Juni 2017 di Ballroom The Ritz Carlton
Jakarta, Paciic Place. Pameran yang tersohor di
kalangan millennial, kreator, desainer, dan arsitek dari
dalam dan mancanegara ini didukung penuh oleh
Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dan menampilkan
seminar khusus dari BEKRAF yang bertajuk “Developing Design Through Trend Research & Forecasting.”
CASA Indonesia 2017 diorganisir oleh majalah CASA
Indonesia dan bertajuk “The Largest and Most Comprehensive Living Exhibition”.

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

Arsitektur
36

Europalia
Sejak tahun 1969, Europalia Arts Festival telah menggelar
pameran kesenian atau art biennale sebanyak 25 festival,
yang masing-masing menampilkan budaya dan kesenian
dari negara-negara yang berbeda di dunia. Tahun ini,
Indonesia boleh berbangga dengan digelarnya Europalia
Arts Festival Indonesia 2017 dari tanggal 10 Oktober
2017 hingga 21 Januari 2018, yang akan memfokuskan
seni dan khusunya arsitektur Indonesia yang telah dikurasi
oleh tim Europalia dan Indonesia termasuk BEKRAF.
Indonesia akan menjadi negara non-UE kedelapan yang
terpilih sebagai tamu (negara) kehormatan di festival
budaya paling prestisius di Eropa sejak tahun 1969.

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

37
Arsitektur dideinisikan sebagai praktik
dari profesi arsitek, yaitu menawarkan
atau memberikan layanan profesional
yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi bangunan.

6,62%
Laju pertumbuhan
PDB subsektor
Arsitektur (2015)

24,07%
usaha subsektor
Arsitektur
menggunakan
pinjaman bank
sebagai sumber
pendanaan

19,5 TRILIUN
RUPIAH
BESARAN PDB SUBSEKTOR ARSITEKTUR TERHADAP PDB
EKRAF NASIONAL
PADA TAHUN 2015
70,41% pelaku usaha subsektor
Arsitektur memiliki prioritas
pengembangan usaha dalam
peningkatan SDM berkualitas

96,36% usaha subsektor
Arsitektur tidak memiliki
HKI

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

38
Berdasarkan kerangka pemetaan potensi ekonomi,
Seni Pertunjukan dideinisikan sebagai cabang kesenian yang melibatkan perancang, pekerja teknis dan
penampil (performers), yang mengolah, mewujudkan
dan menyampaikan suatu gagasan kepada penonton
(audience); baik dalam bentuk lisan, musik, tata rupa,
ekspresi dan gerakan tubuh atau tarian yang terjadi
secara langsung (live) di dalam ruang dan waktu yang
sama, di sini dan kini (hic et nunc). Seni pertunjukan
yang dimaksud adalah teater, musik/konser/resital,
tari, dan seni pertunjukan tradisionil yang dipentaskan
dalam sebuah ruang terbatas dan berbayar.

10,13%

usaha subsektor Seni Pertunjukan
mendapatkan pendanaan yang bersumber dari pinjaman bank

2,2 TRILIUN RUPIAH BESARAN PDB SUBSEKTOR SENI PERTUNJUKAN TERHADAP
PDB EKRAF NASIONAL PADA TAHUN 2015
59,05% pelaku
usaha subsektor
Seni Pertunjukan
menggunakan
media sosial
sebagai media
promosi

6,03% Laju Pertumbuhan PDB
Subsektor Seni
Pertunjukan pada
tahun 2015

72,17% pelaku
usaha subsektor
Seni Pertunjukan
memiliki prioritas
pengembangan
usaha dalam pendanaan untuk ide
baru dan pemasaran usaha

1,06% Kontribusi TK subsektor Seni
Pertunjukan dari total TK Ekraf

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

Seni Pertunjukan
39
Teater Garasi didirikan pertama kali di
Yogyakarta, 4 Desember 1993. Kelompok
tari kontemporer ini merupakan salah satu
pionir subsektor Seni Pertunjukan yang sukses mengangkat nama Indonesia ke panggung dunia melalui karya dan pertunjukan
teaternya yang eksperimental dan telah
dipentaskan di dalam dan luar negeri. Pada
24 dan 25 Mei 2017, Teater Garasi kembali
menggelar produksi teranyarnya yang
dijuduli “Menara Ingatan” yang digelar di
Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki Jakarta.
Pertunjukan teater-musik (muziktheater)
ini dibuat berdasarkan karya komposisi
Yennu Ariendra, seniman Teater Garasi dan
kelompok musik Melancholic Bitch.

Bathara Saverigadi Dewandoro
adalah koreografer tari tradisional Indonesia yang
pada umurnya yang baru delapan belas tahun, telah
mampu menciptakan sebuah koreograi tari bertitel
“Gama Gandrung” pada tahun 2014. Prestasinya
juga termasuk memenangkan penghargaan MURI
(Museum Rekor Dunia Indonesia) sebagai koreografer
termuda Indonesia yang berjasa melestarikan tari
tradisional Indonesia di masa modern ini. Pada tahun
2008, ketika ia berusia 11 tahun, Bathara terpilih
sebagai delegat termuda di sepanjang sejarah untuk
mewakili Indonesia di India untuk tari Ramayana.

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

Kuliner
40

Kreatifood
Kreatifood adalah kegiatan festival seni dan budaya
tahunan yang diinisiasi oleh BEKRAF dan diselenggarakan untuk mendorong perkembangan subsektor
Kuliner dan memberikan wadah kepada para pelaku
subsektor ini untuk menampilkan dan memasarkan
hasil kreasi atau produknya ke pasar-pasar di tingkat
nasional maupun internasional. Peserta acara ini antara lain adalah nama-nama pelaku di industri kuliner
yang telah eksis sejak lama maupun baru seperti
Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih, Sate Padang Ajo
Ramon, Kue Cubit, Kerak Telor, dan lain-lainnya.

Tanamera Coffee merupakan salah satu ikon “third-wave”
kopi Indonesia yang kepopulerannya kini sedang mewabah
di kalangan pecinta kopi nusantara maupun mancanegara.
Tidak seperti warung kopi dari generasi sebelumnya,
Tanamera mengusung konsep café yang trendi, nyaman dan
berdesain Skandinavia-minimalis. Kualitas kopinya tidak perlu
diragukan lagi, karena Tanamera memulai usahanya sebagai
roaster yang pada tahun 2016 memenangkan kompetisi kopi
prestisius “Champion International Roaster” di Melbourne
International Coffee Exhibition. Keseriusan Tanamera
dalam menggarap pasar kopi premium tercerminkan
melalui produk-produk ekslusifnya seperti Malabar
Natural Java dan Flores Honey, dan juga berbagai
kopi single-origin dan blended lainnya.

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

41
Sesuai dengan pengelompokan
aktivitas Ekonomi Kreatif dari BEKRAF,
ruang lingkup subsektor Kuliner
terdiri dari: Restoran, Warung Makan,
Kedai Makanan, Penyediaan Makanan
Keliling Atau Tempat Tidak Tetap,
Jasa Boga Untuk Suatu Event Tertentu (Event Catering), Penyediaan
Makanan Lainnya, Bar, Kelab Malam
Atau Diskotik Yang Utamanya Menyediakan Minuman, Rumah Minum Atau
Kafe, Kedai Minuman, Rumah Atau
Kedai Obat Tradisional, Penyediaan
Minuman Keliling Atau Tempat Tidak
Tetap, Pusat Penjualan Makanan dan
Minuman, dan Penambahan Industri
Makanan.

46%
Kontribusi TK
sektor Kuliner dari
total TK Ekraf

94,43%

pelaku usaha subsektor
Kuliner menggunakan
modal sendiri sebagai
sumber pendanaan

92,79%
pelaku usaha subsektor
Kuliner menggunakan
input lokal

TOTAL EKSPOR KULINER 2015 (US $)

1,1 MILIAR

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

42
Ketika dikaitkan dengan aktivitas Ekraf, subsektor
Fotograi dapat dideinisikan sebagai industri yang
mendorong penggunaan kreativitas, keterampilan,
dan bakat individu dalam memproduksi citra dari satu
objek foto dengan menggunakan perangkat fotograi,
termasuk di dalamnya media perekam cahaya, media
penyimpan berkas, serta media yang menampilkan
informasi untuk meningkatkan kesejahteraan dan
menciptakan kesempatan kerja. Ruang lingkup utama
fotograi terkait aktivitas Ekraf adalah 1) fotograi
profesional; 2) fotograi komersial; 3) fotograi khusus;
4) fotograi seni; 5) fotograi jurnalistik; 6) fotograi
pendidikan; dan fotograi amatir. Berdasarkan ruang
lingkup tersebut, bisa dlihat bahwa aktivitas fotograi
melintasi subsektor-subsektor lainnya di dalam Ekraf
itu sendiri.

3.848
miliar rupiah
besaran PDB
subsektor Fotograi
terhadap PDB Ekraf
nasional

6,13% LAJU PERTUMBUHAN PDB
SUBSEKTOR FOTOGRAFI PADA
TAHUN 2015
70,93% pelaku usaha
subsektor Fotograi
memiliki prioritas
pengembangan usaha
dalam pemasaran
produk

0,42%
Kontribusi TK sektor
Fotograi dari total TK
Ekraf

93,01%
pelaku usaha subsektor Fotograi
menggunakan modal sendiri sebagai
sumber pendanaan

66.48% pelaku usaha subsektor
Fotograi menggunakan media
sosial sebagai media promosi

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

Fotograi
43

Davy Linggar
Adalah seorang seniman dan fotografer fesyen
terkemuka di Indonesia. Karya-karyanya telah diakui
di kancah nasional maupun internasional. Salah satu
karyanya yang paling tersohor adalah “Pinkswing
Park”, sebuah karya instalasi seni yang berkolaborasi
dengan Agus Suwage dan dirilis pada tahun 2005 di
acara Jakarta CP Bienale. Davy juga telah menangani
berbagai proyek video clip dan fotograi untuk Raisa,
Sandra Dewi dan Raline Shah, dan berkolaborasi
dengan berbagai seniman nusantara tersohor lainnya
seperti Tex Saverio, Jay Subiyakto dan Biyan.

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

Kriya
44

Jakarta Vintage / Salone del Mobile
Dengan dukungan dari BEKRAF, puluhan desainer
Indonesia berhasil mengikuti Salone del Mobile 2017,
pameran desain dan kriya yang jadi kiblat tren dunia.
Luthi Hasan adalah salah satu desainer muda Tanah
Air dengan brand Jakarta Vintage, yang mengusung
karyanya berupa produk picnic chair, serta linen dan
kanvas dengan tema Herbs and Spices Island. Luthi
dan karyanya di Jakarta Vintage berhasil lolos dari
proses seleksi yang ketat untuk ikut berpartisipasi di
Salone del Mobile 2017 oleh Aloysius Baskoro, selaku
kurator.

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

45

Kontribusi PDB subsektor
Kriya terhadap PDB Ekraf
nasional selama periode
2015

15,7%

Kerajinan (Kriya) merupakan bagian
dari seni rupa terapan yang merupakan titik temu antara seni dan desain,
yang bersumber dari warisan tradisi
atau ide kontemporer dan menghasilkan produk akhir berupa karya seni,
produk fungsional, benda hias, atau
dekoratif.

22,81%
Kontribusi TK sektor
Kriya dari total TK
Ekraf

27,16% pelaku
usaha subsektor
Kriya menggunakan
pameran sebagai
media promosi

133,8
MILIAR RUPIAH
KONTRIBUSI PDB SUBSEKTOR KRIYA TERHADAP PDB
EKRAF NASIONAL PADA
TAHUN 2015

6,69% pelaku subsektor
Kriya memiliki HKI
Pangsa Pasar Ekspor Kriya
49%
nilai ekspor
disumbangkan
dari Provinsi
Jawa Timur
terhadap total
ekspor kriya
nasional

18%
Nilai ekspor yang
disumbangkan
dari Provinsi Jawa
Barat terhadap
total ekspor kriya
nasional

11%
Nilai ekspor yang
disumbangkan
dari Provinsi DKI
Jakarta dan Jawa
Tengah terhadap
total ekspor kriya
nasional

5%
Banten

1%
Daerah Istimewa
Yogyakarta

0,77%
Nilai ekspor dari
24 provinsi lainnya
terhadap total ekspor
kriya nasional.

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

46

154.694

Berdasarkan deinisi dari BEKRAF pada tahun 2016,
fesyen adalah suatu gaya hidup dalam berpenampilan yang mencerminkan identitas diri atau kelompok.
Subsektor Fesyen telah diklasiikasikan oleh BPS
menurut Klasiikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia
(KBLI) menjadi 12 sektor KBLI 5 digit.

miliar rupiah (18.15% dari total
PDB Ekraf) Kontribusi PDB subsektor Fesyen pada tahun 2015

56% Produk industri kreatif yang
diekspor ke luar negeri berasal dari
produk-produk fesyen (2015)

1,74%

16,85%

0,01%
10. Nusa Tenggara Timur

9. D.I.Yogyakarta

8. Jawa Tengah

2,85%

23,98%

0,04%

0,86%
7. Bali

6. Jawa Timur

5. Banten

4. Sumatera Utara

9,97%

1,17%
3. Kep. Riau

42,52%
1. Jawa Barat

2. DKI Jakarta

Provinsi Pengekspor
Produk Fesyen Terbesar
di Indonesia:

24% dari total TK Ekraf nasional
bekerja di subsektor Fesyen (2015)

14,14%
pelaku
subsektor
Fesyen
memiliki
HKI

2,80% Laju pertumbuhan PDB
subsektor Fesyen (2015)

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

Fesyen
47
Edward Hutabarat, yang juga dikenal
sebagai Edo Hutabarat, adalah salah satu
perancang busana tersohor Indonesia. Ia
terkenal dengan desain dan karya-karya
batiknya yang berkiblat kontemporer,
yang telah mendulang banyak pengagum
dan pembeli baik dari Indonesia maupun
mancanegara. Laki-laki berusia 57 tahun
ini telah menekuni dunia batik selama 35
tahun, yang ia lihat sebagai warisan pusaka
budaya nusantara. Pada tahun 2016, Edo
berhasil menggelar acara fashion show
bertajuk “Batik Journey” di Hotel Dharmawangsa, 14 Januari 2016.

Jakarta Fashion Week
Jakarta Fashion Week (JFW) merupakan pagelaran fesyen
tahunan yang telah berlangsung sejak tahun 2008 dan
makin mendunia hingga saat ini. Pada tahun 2017, JFW
akan menampilkan karya-karya dari 40 desainer dari lima
generasi sebelumnya, dan 70 fashion show dari desainer
lokal dan mancanegara, termasuk karya-karya dari para
desainer muda binaan Indonesia Fashion Forward (IFF)
Incubation Program. JFW 2017 akan diadakan pada tanggal 22-28 Oktober mendatang di Senayan City, Lantai 8,
Jakarta.

OPUS - BEKRAF OUTLOOK 2017

Film
48

Film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak menorehkan prestasi
terbaru bagi kancah perilman nasional Indonesia dengan terpilihnya
ilm tersebut untuk ditayangkan pada Festival Film Cannes 2017,
salah satu ajang penghargaan ilm paling bergengsi dan prestisius di
dunia. Film arahan sutradara Mouly Surya ini menjadi satu-satunya
ilm panjang dari Asia Tenggara yang terseleksi di festival tahunan
tersebut. Film yang mengisahkan seorang janda asal Sumba bernama
Marlina (Marsha Timothy) yang membalaskan dendamnya kepada seorang perampok, Markus (Egi Fedly) ini berhasil mendulang
banyak pujian dari para penonton dan kritikus ilm internasional dan
mendapatkan waktu tayang premier yaitu tepatnya pada Quinzane
des realisateurs (Directors’ Fortnight), tanggal 24 Mei 2017. Di
Indonesia, Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak baru akan
tayang pada bulan Oktober 2017 mendatan