PERUBAHAN PASAL 27 DAN PASAL 28 UNDANG-UNDANG DARURAT NO. 7 TAHUN 1955, SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DAN DITAMBHAH, TERAKHIR DENGAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1960

PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG
NOMOR 26 TAHUN 1960
TENTANG
PERUBAHAN PASAL 27 DAN PASAL 28 UNDANG-UNDANG DARURAT NO. 7
TAHUN 1955, SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DAN DITAMBHAH, TERAKHIR
DENGAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI
UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1960

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

a. bahwa perlu sekali kepada Jaksa diberikan wewenang untuk
mengambil tindakan-tindakan yang segera terhadap pelanggarpelanggar ekonomi sebelum perkaranya diputus Pengadilan.
b. bahwa kewenangan-kewenangan pengadilan yang tersebut pada
pasal 28 ayat (1) Undang-undang Darurat No. 7 tahun 1955 dapat
menjamin tindakan-tindakan yang segera, akan tetapi mengingat
prosedurenya yang melalui pengadilan agak memakan waktu;

c. bahwa

tindakan-tindakan

akan

lebih cepat diambil apabila

kewenangan tersebut pada pasal 28 ayat (1 ) diberikan juga kepada
Jaksa;
d. karena keadaan memaksa, maka soal tersebut diatur dengan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang;

Mengingat

:

1. Pasal 22 ayat (1) Undang-undang Dasar Republik Indonesia;
2. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 10 tahun 1960;


Memutuskan: ...

PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-2-

Memutuskan:

Menetapkan :

"Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang tentang perubahan
pasal 27 dan pasal 28 Undang-undang Darurat No. 7 tahun 1955,
sebagaimana telah diubah dan ditambah, terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Pengganti No. 1 tahun 1960".

Pasal 1.

Pasal 27 ayat (1) Undang-undang Darurat No. 7 tahun 1955 diubah
sehingga berbunyi sebagai berikut :

"Jika ada hal-hal yang dirasa sangat memberatkan sitersangka dan
kepentingan-kepentingan yang dilindungi oleh ketentuan-ketentuan yang
disangka telah dilanggar, memerlukan tindakan-tindakan dengan segera,
maka Jaksa berwenang dalam segala perkara mengenai tindak pidana
ekonomi, kecuali yang tersebut pada pasal 6 ayat (3). selama
pemeriksaan dimuka pengadilan belum dimulai; untuk memerintahkan
kepada sitersangka sebagai tindakan sementara;
a. penutupan sebagian atau seluruh perusahaan sitersangka, dimana
tindak ekonomi itu disangka telah dilakukan;
b. penempatan perusahaan sitersangka, dimana tindak pidana ekonomi
itu disangka telah dilakukan, dibawah pengampunan;
c. pencabutan seluruh atau sebagian hak-hak tertentu atau pencabutan
seluruh atau sebagian keuntungan, yang telah atau dapat diberikan
oleh Pemerintah kepada sitersangka berhubung dengan perusahaan
itu;

d. supaya ...

PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA


-3-

d. supaya sitersangka tidak melakukan perbuatan-perbuatan tertentu;
e. supaya tersangka berusaha supaya barang-barang tersebut dalam
perintah itu yang dapat disita, dikumpulkan dan disimpan ditempat
yang ditunjuk dalam perintah itu.

Pasal II.

Pasal 28 ayat (1) Undang-undang Darurat No. 7 tahun 1955 ditambah
dengan kata-kata ,karena jabatannya maupun" diantara kata-kata
"pengadilan" dan "atas tuntutan Jaksa".

Pasal III.

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ini mulai berlaku pada
hari diundangkan.

Agar ...


PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

-4-

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ini dengan penempatan
dalam Lembaran-Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 9 Juni 1960
Pejabat Presiden Republik Indonesia,

DJUANDA.

Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 9 Juni 1960.
Menteri Kehakiman,


SAHARDJO.

LEMBARAN NEGARA TAHUN 1960 NOMOR 74.

Dokumen yang terkait

ANALISIS TERHADAP PENERAPAN PASAL 2 AYAT (1) UNDANG-UNDANG NO. 31 TAHUN 1999 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 20 TAHUN 2001 TENTANG TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM SENGKETA KONTRAK KONSTR.

0 0 1

PERUBAHAN PASAL 7 INDISCHE COMPTABILITEITSWET. (STBL. 1925 NOMOR 448) SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NO.3 DRT. 1954 (LEMBARAN NEGARA TAHUN 1954 NOMOR 6)

0 0 4

PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NO. 4 PRP TAHUN 1959 DAN PENCABUTAN UNDANG-UNDANG NO. 32 PRP TAHUN 1960 DAN UNDANG-UNDANG NO. 34 PRP TAHUN 1960

0 0 3

PENARIKAN KEMBALI "ORDONANSI PAJAK UPAH" (STAATSBLAD 1934 NO. 611) SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DAN DITAMBAH TERAKHIR DENGAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 1959

0 0 5

PENETAPAN UNDANG-UNDANG DARURAT NO. 12 TAHUN 1955 TENTANG PENGUBAHAN PASAL 4 AYAT 1 UNDANG-UNDANG NO. 12 TAHUN 1953 (LEMBARAN-NEGARA TAHUN 1955 NO. 37), SEBAGAI UNDANG-UNDANG

0 0 4

Pelaksanaan Pengalihan Aset Yayasan yang Belum Disesuaikan Dengan Undang-Undang Yayasan (Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 sebagaimana Diubah dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2004)

0 0 14

Pelaksanaan Pengalihan Aset Yayasan yang Belum Disesuaikan Dengan Undang-Undang Yayasan (Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 sebagaimana Diubah dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2004)

0 0 2

Pelaksanaan Pengalihan Aset Yayasan yang Belum Disesuaikan Dengan Undang-Undang Yayasan (Undang-Undang No. 16 Tahun 2001 sebagaimana Diubah dengan Undang-Undang No. 28 Tahun 2004)

0 0 20

Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

0 0 26

URGENSI UNDANG-UNDANG NO. 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 25 TAHUN 2003

0 0 16