PERUBAHAN PASAL 7 INDISCHE COMPTABILITEITSWET. (STBL. 1925 NOMOR 448) SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NO.3 DRT. 1954 (LEMBARAN NEGARA TAHUN 1954 NOMOR 6)

Bentuk:

UNDANG-UNDANG (UU)

Oleh:

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Nomor:

9 TAHUN 1968 (9/1968)

Tanggal:

25 OKTOBER 1968 (JAKARTA)

Sumber:

LN 1968/53; TLN NO. 2860

Tentang:


PERUBAHAN PASAL 7 INDISCHE COMPTABILITEITSWET. (STBL. 1925
NOMOR 448) SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG
NO.3 DRT. 1954 (LEMBARAN NEGARA TAHUN 1954 NOMOR 6)

Indeks:

INDISCHE COMPTABILILTITSWET. PERUBAHAN.

DENGAN RACHMAT TUHAN JANG MAHA ESA.
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a.
b.

bahwa penetapan Tahun Dinas Anggaran sebaiknya didasarkan pada pertimbangan ekonomis yang
sesuai dengan kondisi Indonesia:
bahwa berhubung dengan itu dianggap lebih beralasan untuk menentukan berlakunya Tahun Dinas
Anggaran mulai dari satu April sampai dengan tanggal tiga puluh satu Maret tahun berikutnya,
sehingga pasal 7 Indische Comptabiliteitswet (Stbl. 1925 nomor 448) sebagaimana telah diubah

dengan Undang-undang nomor 3 Drt. tahun 1945 (Lembaran-Negara tahun 1954 nomor 6) perlu
diubah.
Mengingat :

1.
2.
3.

Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1) dalam Pasal 23 ayat (1) Undang-undang Dasar 1945;
Pasal 53 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara nomor XXIII/MPRS/1966;
Indische Comptabiliteitswet (Stbl. 1925 nomor 448) sebagaimana telah diubah dan ditambah
terachir dengan Undang-undang Nomor 3 Drt. tahun 1954 (Lembaran-Negara tahun 1954 nomor
6).

Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong.
Memutuskan :
Menetapkan : Undang-undang tentang Perubahan Pasal 7 "Indische Comptabiliteitswet" (Stbl.
1925 nomor 448) Sebagaimana Telah Diubah Dengan Undang-undang nomor 3 Drt. tahun 1954
(Lembaran-Negara tahun 1954 nomor 6).
Pasal 1.

Pasal 7 "Indische Comptabiliteitswet" (Stbl. 1925 nomor 448) sebagaimana telah diubah dengan
Pasal 1 Undang-undang nomor 3 Drt. tahun 1954, diubah sehingga berbunyi sebagai berikut : Tahun Dinas
Anggaran berlaku dari tanggal satu April sampai dengan tanggal tiga puluh satu Maret tahun berikutnya.

Pasal 2.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dari tanggal 1 Januari 1969 sampai dengan tanggal 31
Maret 1969 ditetapkan dengan Undang-undang tersendiri sebagai Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Peralihan Triwulan I tahun 1969.
Pasal 3.
Undang-undang ini mulai berlaku pada hari diundangkan.
Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Undang-undang ini
dengan penempatannya dalam Lembaran-Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta,
pada tanggal, 25 Oktober 1968.
Presiden Republik Indonesia,
SOEHARTO.
Jenderal TNI.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal, 25 Oktober 1968.
Sekretaris Negara R.I.,


ALAMSYAH
Mayor Jenderal T.N.I.
PENJELASAN
ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 1968
TENTANG
PERUBAHAN PASAL 7 "INDISCHE COMPTABILITEITSWET"
(STAATSBLAD 1925 NOMOR 149) SEBAGAIMANA
TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 DRT. TAHUN 1954
(LEMBARAN-NEGARA TAHUN 1954
NOMOR 6).
PENJELASAN UMUM.
Ekonomi Indonesia sampai sekarang masih bersifat agraris, dimana produksi pangan menempati
kedudukan yang paling strategis.
Pengalaman menunjukkan, bahwa masalah pangan adalah masalah sentral yang dapat menarik
sektor-sektor ekonomi lainnya dalam gelombang pasang surutnya.
Kegiatan di sektor industri dan ekonomi lainnya, selain bertaut erat dengan kegiatan ekonomi
dalam negeri, juga mempunyai sangkut-pautnya dengan perputaran roda perekonomian di luar negeri.

Hal ini dapat dilihat pada hasil pertanian di Indonesia yang erat hubungannya dengan
perkembangan harga dipasaran internasional, serta industri dalam negeri yang memerlukan bahan- bahan
baku dan penolong dari luar negeri. Mengingat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara adalah program
kerja pemerintah, maka sudah sewajarnyalah, jika Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara diarahkan

untuk semaksimal mungkin menampung kegiatan ekonomi dan pembangunan, agar secara positif dapat
mempengaruhi perkembangannya.
Jika keadaan dan kegiatan-kegiatan diatas diproyeksikan pada Tahun Anggaran yang berlaku
hingga sekarang, ternyata bahwa Tahun Anggaran yang bersesuaian dengan Tahun Takwim ini, tidak
sepenuhnya dapat menampung keadaan dan kegiatan-kegiatan tersebut dalam ruang lingkupnya, sehingga
dengan demikian hanya sedikit mempengaruhi perkembangannya.
Dari pengalaman tahun-tahun yang lampau, ternyata bahwa kebijaksanaan pengeluaran kurang
dapat diserasikan dengan peluang yang diberikan oleh penerimaan.
Meningkatnya penerimaan pada triwulan-triwulan II, III dan IV dari setiap Tahun Takwim tidak
dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan pengeluaran dalam triwulan I tahun berikutnya, karena peraturan tehnis
pembukuan anggaran (kasstelsel - menurut Indische Comptabilitietswet) tidak mengizinkannya.
Penerimaan pada permulaan tahun tidak besar, sedangkan pengeluaran harus disesuaikan dengan
itu. Padahal untuk masyarakat disebagaian daerah pertanian Indonesia disebelah selatan Khatulistiwa yang
padat penduduknya itu diperlukan perangsang bagi kegiatannya, karena triwulan dimaksud pada umumnya
bertepatan dengan musim paceklik. Sedangkan untuk mengambil sebagian dari penerimaan triwulantriwulan II dan pada triwulan-triwulan tersebut pengeluaran untuk pembangunan meningkat.

Oleh karena itu perlu diadakan peninjauan kembali dari Tahun Dinas Anggaran yang
memungkinkan adanya keserasian antara masa pembukuan Anggaran dengan kebutuhan ekonomi dan
pembangunan Rakyat dan Negara.
Untuk memperoleh kemungkinan keserasian antara pembukuan Anggaran dengan kebutuhan
ekonomi dan pembangunan berdasarkan penilaian pragmatis yang sesuai dengan kondisi Indonesia, perlu
dipilih periode yang mencakup satu putaran masa panen dan masa paceklik yang sekaligus merangsang
kegiatan masyarakat seperti yang dimaksudkan diatas.
Periode itu adalah periode 1 April sampai dengan 31 Maret tahun berikutnya.
Dalam masa kerja efektifnya itu hubungan fungsionil antara Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara dengan kegiatan ekonomi dan pembangunan akan dapat dimanfaatkan secara maksimal,antara lain:
1.

Kecenderungan penerimaan Negara yang meningkat pada akhir Tahun Takwim dapat ditarik
manfaatnya, berhubung penutupan Buku Anggaran baru dilakukan pada akhir triwulan I Tahun
Takwim berikutnya.
Aktivitas triwulan I tersebut dapat dilaksanakan dalam tingkat yang lebih wajar.

2.

Kecenderungan permintaan pada hari-hari Lebaran/Natal/Tahun Baru/Imlek dan kegiatan ekonomi

lainnya menjelang akhir Tahun Takwim dapat ditampung lebih baik, karena kegiatan-kegiatan
tersebut berada dalam batas-batas Tahun Dinas Anggaran.

3.

Sektor industri yang dalarn proses produksinya memerlukan bahan baku dan bahan penolong dari
luar negeri akan memperoleh peluang yang lebih baik, karena Tahun Dinas Anggaran mulai
tanggal 1 April sampai dengan tanggal 31 Maret tahun berikutnya, akan lebih serasi dengan tradisi
kegiatan berusaha pada negara-negara industri tersebut dalam masa kerja effektifnya.

Dari uraian diatas jelaslah kiranya, bahwa titik tolak perubahan Tahun Dinas Anggaran adalah
terutama diarahkan kepada keserasian penata-laksana anggaran dalam hubungannya dengan keadaan dan
kegiatan masyarakat.
Dalam hubungan ini perlu ditegaskan, tahun pajak (fiscal year) tidak berubah, sedangkan tahun
anggaran Daerah-daerah dan tahun buku Bank Sentral (Bank Indonesia) harus disesuaikan dengan Tahun
Dinas Anggaran (budget year).
Kiranya telah merupakan konsensus Nasional, bahwa Tahun Dinas Anggaran dan segala sesuatu
yang bertautan dengan itu hendaknya menjadi materi Undang-undang Perbendaharaan Nasional yang akan
datang.


PENJELASAN PASAL DEMI PASAL.
Pasal 1
Yang ditentukan dalam pasal ini hanyalah mengenai Tahun Dinas Anggaran,sehingga tidak
mempengaruhi tahun-buku dari aktivitas-aktivitas seperti perpajakan dan lain-lain.
Pasal 2.
Cukup jelas.
Pasal 3.
Cukup Jelas.
-------------------------------CATATAN
Kutipan:

LEMBARAN NEGARA DAN TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA TAHUN 1968
YANG TELAH DICETAK ULANG

Dokumen yang terkait

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1954

0 0 4

PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 1998 1999 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1998

0 0 18

Perubahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1966 tentang Ketentuan Pokok Pers Sebagaimana Telah Diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1967

0 0 12

PERUBAHAN PASAL 27 DAN PASAL 28 UNDANG-UNDANG DARURAT NO. 7 TAHUN 1955, SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DAN DITAMBHAH, TERAKHIR DENGAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1960

0 0 4

2. Indishe Comptabiliteitswet (Staatsblad Tahun 1925 Nomor 448 sebagaimana telah di ubah dan di tambah , terakhir dengan Undang - Undang Nomor 9 Tahun 1968( Lembaran Negara Tahun 1968 Nomor 53 ); Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONES

0 0 18

Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

0 0 26

1. Indische Comtabiliteits Wet (Staatblad 1925 Nomor 448) sebagaimana telah diubah dan - 44199 Penggunaan Jaminan Tertulis Untuk Menjamin.pdf

0 0 14

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republ

0 0 6

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor

0 0 33

IMPLEMENTASI PASAL 116 UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA USAHA NEGARA SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH TERAKHIR DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG- UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA US

0 0 14