Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kota Semarang 2016 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................

i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................

i

BAB I

PENDAHULUAN ..........................................................................................

1

A.


Dasar Hukum ..........................................................................................

1

B.

Gambaran Umum Kota Semarang ..........................................................

2

1.

Kondisi Geografis ............................................................................

2

2.

Gambaran Umum Demografi ..........................................................


3

3.

Kondisi Ekonomi .............................................................................

6

KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG .................................................

10

A.

Visi dan Misi ..........................................................................................

11

B.


Strategi Pembangunan Kota Semarang ..................................................

13

C.

Prioritas Pembangunan Daerah ..............................................................

14

BAB III RINGKASAN URUSAN DESENTRALISASI ..........................................................

14

BAB II

A.

B.


Ringkasan Urusan Desentralisasi .......................................................

14

1.

Ringkasan Urusan Wajib............................................ .......................

14

2.

Ringkasan Urusan Pilihan............................................. ....................

15

3.

Ringkasan SKPD Pelaksana.......................................... ....................


15

Prioritas Urusan Wajib Yang Dilaksanakan .....................................

17

1

Urusan Wajib Pendidikan ................................................................

17

2

Urusan Wajib Kesehatan ..................................................................

38

3


Urusan Wajib Pekerjaan Umum .......................................................

61

4

Urusan Wajib Perumahan ................................................................

76

5

Urusan Wajib Penataan Ruang………………….…….. ...................

86

6

Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan……….… .......................


91

7

Urusan Wajib Perhubungan ............................................................... 101

8

Urusan Wajib Lingkungan Hidup ..................................................... 110

9

Urusan Wajib Pertanahan ................................................................. 125

10 Urusan Wajib Kependudukan dan Capil ........................................... 128
11 Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan ........................................ 140
12 Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera.... ......... 148
13 Urusan Wajib Sosial .......................................................................... 151

DAFTAR ISI


LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016

14 Urusan Wajib Ketenagakerjaan ......................................................... 161
15 Urusan Wajib Koperasi dan UMKM ................................................. 170
16 Urusan Wajib Penanaman Modal ..................................................... 180
17 Urusan Wajib Kebudayaan ................................................................ 185
18 Urusan Wajib Pemuda dan Olah Raga .............................................. 193
19 Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri .............. 201
20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 214
21 Urusan Wajib Ketahanan Pangan .................................................... 271
22 Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat ......................................... 276
23 Urusan Wajib Statistik ..................................................................... 292
24 Urusan Wajib Kearsipan ................................................................... 295
25 Urusan Wajib Komunikasi dan Informasi ......................................... 299
26 Urusan Wajib Perpustakaan ............................................................. 310
C.


D.

Prioritas Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan ................................... 316
1

Urusan Pilihan Pertanian ................................................................... 316

2

Urusan Pilihan Kehutanan ................................................................. 324

3

Urusan Pilihan Energi dan Sumberdaya Mineral .............................. 327

4

Urusan Pilihan Pariwisata.................................................................. 329

5


Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan ............................................ 337

6

Urusan Pilihan Perdagangan.............................................................. 346

7

Urusan Pilihan Perindustrian ............................................................. 353

8.

Urusan Pilihan Transmigrasi ............................................................. 358

Indikator Kinerja Kunci...................................................... .................. 360
(terlampir)

BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH ......... 392
BAB V


PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN ................ 405

BAB VI PENUTUP ....................................................................................................... 423

DAFTAR ISI

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN II.1

LAMPIRAN II.2

:

:

FORMAT IKK II. 1 KOTA SEMARANG
TATARAN
PENGAMBIL
KEBIJAKAN
PEMERINTAH
KOTA
DALAM
RANGKA
TERHADAP LPPD TAHUN 2016
FORMAT IKK II.2 KOTA SEMARANG
TATARAN
PELAKSANA
KEBIJAKAN
ADMINISTRASI UMUM DALAM
TERHADAP LPPD TAHUN 2016

LAMPIRAN II.3

:

(8

RANGKA

UNTUK
EKPPD

ASPEK)
EKPPD

FORMAT IKK II. 3 KOTA SEMARANG
TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT
CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN
WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD
TERHADAP LPPD TAHUN 2016

DAFTAR ISI

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016

DAFTAR ISI

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016

BAB I
PENDAHULUAN
A.

DASAR HUKUM

Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(LPPD) Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat disebutkan bahwa setiap
berakhirnya tahun anggaran, Kepala Daerah mempunyai kewajiban untuk memberikan
laporan keterangan pertanggungjawaban kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD) selambatnya bulan ketiga tahun selanjutnya. Atas dasar tersebut, maka disusun
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 yang merupakan
informasi penyelenggaraan pemerintahan daerah selama 1 (satu) tahun anggaran yang
disampaikan Walikota kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur Jawa Tengah
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) merupakan laporan
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang memuat capaian kinerja penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah dan pelaksanaan Tugas Pembantuan.
Sebagai sebuah wilayah otoritas pemerintahan, Kota Semarang ditetapkan sebagai
Kotapraja di wilayah Provinsi Jawa Tengah sebagai bagian dari Negara Kesatuan RepubIik
Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, dan
Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam perkembangannya, Kota Semarang mengalami
penambahan kecamatan hingga terakhir pada tahun 1992 wilayah administrasi kecamatan
di Kota Semarang menjadi 16 kecamatan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50
Tahun 1992 tentang Pembentukan Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah
Tingkat II Purbalingga, Cilacap, Wonogiri, Jepara dan Kendal serta Penataan Kecamatan di
Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dalam Wilayah Provinsi Daerah Tingkat
I Jawa Tengah.
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) ini disusun dalam enam bab
sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 2007, yang terdiri dari:
Bab I Pendahuluan
Bab II Kebijakan Pemerintah Daerah
Bab III Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Bab IV Penyelenggaraan Tugas Pembantuan
Bab V Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan
Bab VI Penutup

BAB I

PENDAHULUAN

Page 1

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016

B.
1.

GAMBARAN UMUM KOTA SEMARANG
GAMBARAN WILAYAH
Kota Semarang adalah ibukota pemerintahan Provinsi Jawa Tengah dengan luas
wilayah sebesar 373,70 km2 (BPS, 2016) yang lokasinya berbatasan langsung dengan
Kabupaten Kendal di sebelah barat, Kabupaten Semarang di sebelah selatan, Kabupaten
Demak di sebelah timur dan Laut Jawa di sebelah utara dengan panjang garis pantai
berkisar 13,6 km. Kota Semarang terletak antara garis 6º 50’ - 7º 10’ Lintang Selatan dan
garis 109º 50’ - 110º 35’ Bujur Timur. Secara administratif Kota Semarang terdiri atas 16
wilayah kecamatan dan 177 Kelurahan
Gambar 1.1
Peta Administratif Kota Semarang

Kota Semarang sebagai salah satu kota yang berada di garis pantai utara pulau Jawa
memiliki ketinggian antara 0,75 sampai dengan 348,00 di atas permukaan laut. Pada daerah
perbukitan mempunyai ketinggian 90.56 - 348 meter di atas permukaan laut (mdpl) yang
diwakili oleh titik tinggi yang berlokasi di Jatingaleh dan Gombel wilayah Semarang
Selatan. Tugu, Mijen, dan Gunungpati. Untuk dataran rendah mempunyai ketinggian 0.75
mdpl. Secara topografis, Kota Semarang terdiri dari daerah perbukitan, dataran rendah dan
daerah pantai. Daerah pantai 65,22% wilayahnya adalah dataran dengan kemiringan 25%
dan 37,78% merupakan daerah perbukitan dengan kemiringan 15-40%. Kondisi lereng
tanah Kota Semarang dibagi menjadi 4 jenis kelerengan yaitu :


Lereng I (0-2%) meliputi Kecamatan Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Semarang
Timur, Semarang Utara, Tugu, sebagian wilayah Kecamatan Tembalang,
Banyumanik dan Mijen.



Lereng II (2-5%) meliputi Kecamatan Semarang Barat, Semarang Selatan, Candisari,
Gajahmungkur, Gunungpati dan Ngaliyan.



Lereng III (15-40%) meliputi wilayah di sekitar Kaligarang dan Kali Kreo
(Kecamatan Gunungpati), sebagian wilayah kecamatan Mijen (daerah
Wonoplumbon) dan sebagian wilayah Kecamatan Banyumanik dan Kecamatan
Candisari.

BAB I

PENDAHULUAN

Page 2

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016



Lereng IV (> 50%) meliputi sebagian wilayah Kecamatan Banyumanik (sebelah
tenggara) dan sebagian wilayah Kecamatan Gunungpati terutama disekitar Kali
Garang dan Kali Kripik.
Kondisi klimatologi Kota Semarang sama seperti kondisi klimatologi di Indonesia
pada umumnya. Kota Semarang memiliki iklim tropis basah yang dipengaruhi oleh angin
muson barat dan muson timur. Dari bulan November hingga Mei, angin bertiup dari arah
Utara Barat Laut menciptakan musim hujan dengan membawa banyak uap air dan hujan.
Lebih dari 80% dari curah hujan tahunan, turun pada periode ini. Berdasarkan 11 titik
pantau pos hujan, curah hujan di Kota Semarang di tahun 2015 rata-rata mencapai 202 mm
(BPS, 2016). Sedangkan untuk temperatur, pada tahun 2015 suhu udara rata-rata mencapai
28°, dengan kelembaban udara mencapai 76% (BPS, 2016).
Berdasarkan posisi lokasinya, Kota Semarang terletak pada jalur lalu lintas ekonomi
Pulau Jawa. Selain itu, berdasarkan posisinya, Kota Semarang memiliki lokasi strategis
sebagai koridor pembangunan di Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari empat simpul pintu
gerbang yaitu koridor pantai utara, koridor selatan, koridor timur dan koridor barat. Lokasi
strategis Kota Semarang juga didukung dengan keberadaan Pelabuhan Tanjung Mas,
Bandar Udara Ahmad Yani, Terminal Terboyo, Stasiun Kereta Api Tawang dan Poncol,
yang menguatkan peran Kota Semarang sebagai simpul aktivitas pembangunan di Provinsi
Jawa Tengah dan bagian tengah Pulau Jawa, Indonesia.
2.

GAMBARAN DEMOGRAFI
Secara demografi, berdasarkan data BPS, jumlah penduduk Kota Semarang di tahun
2016 berjumlah 1.604.419 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki sejumlah 797.625 jiwa
(49,71%) dan penduduk perempuan sejumlah 806.794 jiwa (50,29%). Jika dibandingkan
dengan penduduk di tahun 2015, penduduk di tahun 2016 mengalami pertumbuhan sebesar
0,6% atau bertambah 9.152 jiwa. Dari sebaran penduduk per kecamatan, Kecamatan
Pedurungan adalah kecamatan dengan penduduk terbanyak, dan Kecamatan Tugu adalah
kecamatan dengan penduduk paling sedikit. Secara rinci, sebaran penduduk di tiap
kecamatan terlihat pada tabel berikut:
JUMLAH PENDUDUK KOTA SEMARANG PER KECAMATAN TAHUN 2016
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

KECAMATAN
Kecamatan Semarang Selatan
Kecamatan Semarang Utara
Kecamatan Semarang Barat
Kecamatan Semarang Timur
Kecamatan Semarang Tengah
Kecamatan Gunungpati
Kecamatan Tugu
Kecamatan Mijen
Kecamatan Genuk
Kecamatan Gajahmungkur
Kecamatan Tembalang
Kecamatan Candisari
Kecamatan Banyumanik
Kecamatan Ngaliyan
Kecamatan Gayamsari
Kecamatan Pedurungan
JUMLAH

JUMLAH (JIWA)
85.897
131.926
164.623
81.898
74.391
76.600
31.255
57.678
93.392
65.340
146.124
82.557
132.360
123.741
76.024
180.613

PERSENTASE (%)
5,35
8,22
10,26
5,10
4,64
4,77
1,95
3,59
5,82
4,07
9,11
5,15
8,25
7,71
4,74
11,26

1.604.419

100,00

Sumber: BPS Kota Semarang Tahun 2016 (data sementara, data diolah)

BAB I

PENDAHULUAN

Page 3

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016

Jika dilihat dari sebaran penduduk berdasarkan kelompok umurnya, jumlah penduduk
usia produktif (usia 15-64 tahun) di tahun 2016 sejumlah 1.147.521 jiwa, dan jumlah
penduduk usia tidak produktif (0-15 tahun dan 65 tahun keatas) sejumlah 456.898 jiwa.
Dengan membandingkan antara jumlah penduduk tidak produktif dengan penduduk yang
produktif, maka akan dapat diketahui Angka Beban Ketergantungan (dependency ratio).
Angka beban ketergantungan Kota Semarang pada tahun 2016 adalah sebesar 28,47%.
Secara rinci, jumlah penduduk Kota Semarang di tahun 2016 dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
JUMLAH PENDUDUK KOTA SEMARANG
BERDASAR KELOMPOK UMUR KONDISI TAHUN 2016
KELOMPOK UMUR
JUMLAH (JIWA)
PERSENTASE (%)
0–4
128.948
8,04
5–9
128.132
7,99
10 – 14
124.303
7,75
15 – 19
148.644
9,26
20 – 24
156.654
9,76
25 – 29
151.623
9,45
30 – 34
141.479
8,82
35 – 39
127.136
7,92
40 – 44
120.670
7,52
45 – 49
107.925
6,73
50 – 54
91.311
5,69
55 – 59
65.022
4,05
60 – 64
37.057
2,31
65+
75.515
4,71
JUMLAH
1.604.419
100,00
Sumber: BPS Kota Semarang Tahun 2016 (data sementara, data diolah)

Berdasarkan tingkat pendidikannya, komposisi penduduk Kota Semarang hampir
merata pada pendidikan dasar dan menengah (SD/MI sederajat, SMP/MTs sederajat,
SMA/MA sederajat) dengan persentase terbesar adalah tamatan SD/MI sederajat sebesar
22,88%. Sedangkan penduduk yang menamatkan pendidikan pada jenjang perguruan tinggi
jumlahnya hanya sekitar 8,78%, yang terdiri dari tamatan Diploma I/II/III sebesar 4,33%
dan tamatan D IV, S1, S2, dan S3 sebesar 4,44%. Berikut ini tabel penduduk Kota
Semarang dirinci berdasar tingkat pendidikan formal.
JUMLAH PENDUDUK KOTA SEMARANG
BERDASAR PENDIDIKAN TAHUN 2016
NO
1
2
3
4
5
6
7

TINGKAT PENDIDIKAN
JUMLAH (JIWA)
Tidak / belum sekolah
96.542
Tidak / belum tamat SD
301.282
Tamat SD/MI sederajat
337.997
Tamat SLTP/MTs / sederajat
299.785
Tamat SLTA/MA / sederajat
311.934
Tamat Diploma I / II / III
64.103
Tamat D IV / S1 / S2 / S3
65.569
JUMLAH
1.477.212
Sumber: BPS Kota Semarang Tahun 2016 (data sementara, data diolah)

PERSENTASE (%)
6,54
20,40
22,88
20,29
21,12
4,34
4,44
100,00

Berdasarkan mata pencahariannya, penduduk Kota Semarang sebagian besar bekerja
sebagai buruh industri (25,69%), PNS/TNI/POLRI (13,77%), pedagang (12,53%) dan
buruh bangunan (12,03%). Sementara itu, jenis mata pencaharian petani dan buruh tani
(3,9%) serta nelayan (0,37%) adalah mata pencaharian yang paling sedikit di Kota
Semarang. Jumlah penduduk menurut mata pencahariannya secara lengkap dapat terlihat
pada tabel di bawah ini :

BAB I

PENDAHULUAN

Page 4

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016

JUMLAH PENDUDUK KOTA SEMARANG
BERDASARKAN MATA PENCAHARIAN TAHUN 2016
NO

JUMLAH

JENIS MATA PENCAHARIAN

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Petani Sendiri
Buruh Tani
Nelayan
Pengusaha
Buruh Industri
Buruh Bangunan
Pedagang
Angkutan
PNS/TNI/POLRI
Pensiunan
Lainnya
JUMLAH

PERSENTASE

(JIWA)

(%)

27.297
18.713
2.528
54.223
180.389
84.414
87.964
25.949
96.693
40.426
83.220

3,89
2,67
0,36
7,73
25,70
12,03
12,53
3,70
13,78
5,76
11,86

701.816

100,00

Sumber: BPS Kota Semarang Tahun 2016 (data sementara, data diolah)

Untuk mengukur kualitas hidup, terutama yang terkait dengan kualitas pembangunan
manusia di suatu wilayah, digunakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM
merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM dapat menentukan peringkat atau
level pembangunansuatu wilayah/negara. Sejak data tahun 2014, IPM dilihat dengan
menggunakan indikator metode pengukuran yang berbeda dari sebelumnya. Jika
sebelumnya IPM diukur dengan Angka Melek Huruf (AMH), Angka Harapan Hidup
(AHH), Rata-Rata Lama Sekolah dan Konsumsi Per Kapita, dari tahun 2014 digunakan
indikator Angka Harapan Hidup (AHH), Harapan Lama Sekolah (HLS), Rata-Rata Lama
Sekolah (RLS), dan Paritas Daya Beli. Di tahun 2016, diperkirakan nilai IPM Kota
Semarang meningkat menjadi 80,28.
GRAFIK INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)
KOTA SEMARANG TAHUN 2016
80.5
80

80.23

80.28

79.5
79.24
79
78.68
78.5
78.04

78
77.58

77.5
77

2011

2012

2013

2014

2015

2016 *)

Keterangan : *) Target pada RPJMD 2016-2021
Sumber : BPS Kota Semarang, Bappeda Kota Semarang ( data diolah )

BAB I

PENDAHULUAN

Page 5

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016

3.
a.

KONDISI EKONOMI
POTENSI DAERAH
Selain berdasarkan posisinya dalam kontekks nasional, Kota Semarang memiliki
lokasi strategis sebagai koridor pembangunan di Provinsi Jawa Tengah yang terdiri dari
empat simpul pintu gerbang yaitu koridor pantai utara, koridor selatan, koridor timur dan
koridor barat. Lokasi strategis Kota Semarang juga didukung dengan keberadaan Pelabuhan
Tanjung Mas, Bandar Udara Ahmad Yani, Terminal Terboyo, Stasiun Kereta Api Tawang
dan Poncol, yang menguatkan peran Kota Semarang sebagai simpul aktivitas pembangunan
di Provinsi Jawa Tengah dan bagian tengah Pulau Jawa, Indonesia.
Dalam konteks pembangunan Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang juga merupakan
bagian dari rangkaian kawasan strategis nasional KEDUNGSAPUR bersama dengan
Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan
Kabupaten Grobogan. Sebagai kota metropolitan, Kota Semarang dalam kedudukannya di
kawasan strategis nasional KEDUNGSAPUR menjadi pusat aktivitas perdagangan dan
jasa, industri dan pendidikan. Fungsi inilah yang kemudian berdampak pada perkembangan
pembangunan yang ada di Kota Semarang karena sebagaimana yang diketahui, aktivitas
perdagangan dan jasa, industri dan pendidikan menjadi aktivitas yang paling banyak
mengundang manusia untuk beraktivitas di dalamnya. Oleh karenanya, Kota Semarang
menjadi salah satu kota yang memiliki daya tarik bagi penduduk pendatang untuk
beraktivitas di dalamnya.
Dengan letaknya yang strategis, Kota Semarang merupakan pintu gerbang bagi arus
barang dan penumpang dari udara, darat dan laut. Kota Semarang memiliki Pelabuhan
Tanjung Emas yang merupakan pintu utama Jawa Tengah dari jalur laut, serta bandara
Ahmad Yani yang merupakan bandara tersibuk di Provinsi Jawa Tengah. Selama tahun
2016, kinerja penumpang dan bongkar muat barang di Bandara Ahmad Yani dan Pelabuhan
Tanjung Emas dapat terlihat pada tabel berikut ini:
JUMLAH PENERBANGAN, ARUS BARANG DAN PENUMPANG
MELALUI BANDARA AHMAD YANI DAN PELABUHAN TANJUNG EMAS
DI TAHUN 2016 *)
BANDARA AHMAD YANI

PELABUHAN TANJUNG EMAS
JUMLAH ARUS BARANG
JUMLAH ARUS BARANG
JUMLAH
PERDAGANGAN DALAM
PERDAGANGAN LUAR
JUMLAH
BULAN
PENERBA
NEGERI
NEGERI
PENUMPANG
-NGAN
**)
BONGKAR
BONGKA
MUAT
**)
MUAT (TON)
(TON)
R (TON)
(TON)
Januari
1.332
153.973
122.354
6.499
500.693
Februari
1.268
150.319
179.484
5.496
136.870
20.500
Maret
1.381
166.624
336.467
17.988
63.564
25.700
April
1.290
156.381
165.446
122.992
44.559
Mei
1.432
181.423
196.423
6.154
85.033
6.101
Juni
1.367
146.108
234.297
18.473
149.293
5.000
Juli
1.559
260.758
179.675
12.056
34.897
7.000
Agustus
1.511
187.193
246.542
7.760
138.045
6.101
September
1.478
182.400
209.103
19.363
80.309
17.036
Oktober
1.395
168.898
254.727
20.407
126.780
11.845
November
1.527
172.400
223.197
5.041
130.541
49.620
JUMLAH
15.540
1.926.477
2.347.715
242.229
1.490.584
148.903
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 (data sementara, data diolah)
*) data sampai dengan bulan November 2016
**) data keberangkatan (embarkasi)

BAB I

PENDAHULUAN

JUMLAH
PENUMPANG **)
10.513
9.564
7.441
6.525
6.079
5.389
38.686
10.074
10.254
9.313
7.276
121.114

Page 6

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016

Dari sisi jumlah penerbangan dan penumpang, Bandara Ahmad Yani melayani lebih
banyak penerbangan dan penumpang dibandingan dengan Bandara Adi Sumarmo
Surakarta. Selama tahun 2015 (hingga November 2016), jumlah penerbangan di Bandara
Ahmad Yani mencapai 15.540 penerbangan dengan jumlah penumpang 1.926.477 orang.
Di kurun waktu yang sama, bandara Adi Sumarmo hanya melayani 6.969 penerbangan
dengan 922.847 penumpang. Dengan kondisi tersebut, pengembangan bandara Ahmad
Yani menjadi keniscayaan untuk lebih meningkatkan koneksitas di Jawa Tengah.
b.

GAMBARAN EKONOMI
Kinerja perekonomian suatu wilayah salah satunya dapat dilihat dari seberapa besar
nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan produksi yang
dihasilkan oleh suatu masyarakat dalam kurun waktu satu tahun yang berada di daerah atau
regional tertentu. Penyajian PDRB dihitung berdasarkan harga berlaku dan harga konstan.
Dari tahun 2014, BPS menggunakan metode dan lapangan usaha baru dalam
penghitungan PDRB. Penyesuaian ini dilakukan sesuai dengan System of National
Accounts 2008 (SNA2008) atau Sistem Neraca Nasional (SNN) yang merupakan
rekomendasi internasional tentang bagaimana menyusun ukuran aktivitas ekonomi yang
sesuai dengan standar neraca baku yang didasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi. Jika
sebelumnya terdapat 9 jenis lapangan usaha, di penghitungan PDRB yang baru digunakan
17 jenis lapangan usaha. Selain itu, hal baru pada penghitungan PDRB dari tahun 2014
adalah penggunaan tahun dasar penghitungan harga konstan dari sebelumnya tahun 2000
menjadi tahun 2010. Nilai PDRB pada tahun 2016 adalah sebagai berikut ini:
PDRB KOTA SEMARANG TAHUN 2015 DAN TAHUN 2016
LAPANGAN USAHA

HARGA BERLAKU (milyar rupiah)

2015*)
2016**)
Pertanian, Kehutanan, dan
1.362,22
1.423,98
Perikanan
Pertambangan dan
2
270,12
285,04
Penggalian
3
Industri Pengolahan
36.992,39
39.727,41
4
Pengadaan Listrik, Gas
122,31
120,51
5
Pengadaan Air
113,66
108,75
6
Konstruksi
36.287,62
37.988,31
Perdagangan besar dan eceran
7
18.953,60
19.368,77
reparasi dan perawatan mobil
dan sepeda motor
Transportasi dan
8
4.989,76
5.345,63
Pergudangan
Penyediaan Akomodasi
9
4.576,77
4.918,17
dan Makan Minum
10
Informasi dan Komunikasi
9.488,19
9.684,85
11
Jasa Keuangan
5.950,78
6.256,29
12
Real Estate
3.697,26
3.845,98
13
Jasa Perusahaan
828,57
898,04
Administrasi
14
4.479,66
4.607,02
Pemerintahan, Pertahanan
dan Jaminan Sosial Wajib
15
Jasa Pendidikan
3.676,69
4.156,57
Jasa Kesehatan dan
16
1.014,38
1.110,49
Kegiatan Sosial
17
Jasa lainnya
1.464,64
1.512,23
PRODUK DOMESTIK
134.268,63
141.358,04
REGIONAL BRUTO (PDRB)
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang Tahun 2016 (data sementara, data diolah)
keterangan : *) Angka sementara
**)Angka sangat sementara
1

BAB I

PENDAHULUAN

HARGA KONSTAN 2010
(milyar rupiah)
2015*)
2016**)
1.041,93
1.085,32
183,86

188,39

28.754,50
124,26
104,84
28.462,91
16.392,74

30.908,29
129,87
104,25
29.859,58
17.154,52

3.931,80

4.229,93

3.488,72

3.741,15

10.341,28
4.468,34
3.285,25
658,03
3.413,77

11.301,88
4.664,31
3.513,56
717,03
3.490,86

2.510,83
765,70

2.801,96
836,35

1.229,00
109.141,55

1.290,20
116.017,45

Page 7

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016

Berdasarkan harga konstan tahun 2010, pada tahun 2016 sumbangan terbesar berasal
dari lapangan usaha Industri Pengolahan yang sebesar 26,64%. Kontributor tertinggi kedua
adalah dari lapangan usaha Konstruksi yang sebesar 25,74%. Kontribusi terbesar ketiga
berasal dari sektor Perdagangan Besar Dan Eceran, Reparasi Dan Perawatan Mobil Dan
Sepeda Motor, yaitu sebesar 14,79%. Gambaran lengkap distribusi lapangan usaha PDRB
Kota Semarang dapat terlihat pada tabel berikut ini :
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2010
DI KOTA SEMARANG TAHUN 2012-2016
LAPANGAN USAHA
2012 (%)
2013 (%)
2014 (%)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
1,01
0,99
0,96
Pertambangan dan Penggalian
0,19
0,18
0,18
Industri Pengolahan
25,96
26,45
26,65
Pengadaan Listrik, Gas
0,13
0,13
0,13
Pengadaan Air
0,11
0,10
0,10
Konstruksi
26,80
26,49
26,02
Perdagangan besar dan eceran, reparasi
15,78
15,43
15,20
dan perawatan mobil dan sepeda motor
8
Transportasi dan Pergudangan
3,40
3,52
3,64
Penyediaan Akomodasi dan Makan
9
3,14
3,14
3,18
Minum
10
Informasi dan Komunikasi
8,57
8,67
9,13
11
Jasa Keuangan
4,17
4,10
4,02
12
Real Estate
2,89
2,93
2,96
13
Jasa Perusahaan
0,54
0,57
0,58
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
14
3,41
3,30
3,15
dan Jaminan Sosial Wajib
15
Jasa Pendidikan
2,13
2,19
2,27
16
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
0,65
0,66
0,69
17
Jasa lainnya
1,10
1,13
1,15
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
100,00
100,00
100,00
(PDRB)
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang Tahun 2016 (data sementara, data diolah)
keterangan : *) Angka sementara **)Angka sangat sementara
1
2
3
4
5
6
7

2015 (%) *)
0,95
0,17
26,33
0,11
0,10
26,08
15,02

2016 (%)**)
0,94
0,16
26,64
0,11
0,09
25,74
14,79

3,60
3,20

3,65
3,22

9,48
4,09
3,01
0,60
3,13

9,74
4,02
3,03
0,62
3,01

2,30
0,70
1,13
100,00

2,42
0,72
1,11
100,00

DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU
DI KOTA SEMARANG TAHUN 2012-2016
LAPANGAN USAHA
2012 (%)
2013 (%)
2014 (%)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
1,00
1,04
1,01
Pertambangan dan Penggalian
0,19
0,18
0,19
Industri Pengolahan
27,15
27,24
27,62
Pengadaan Listrik, Gas
0,11
0,11
0,10
Pengadaan Air
0,10
0,09
0,09
Konstruksi
26,71
26,56
26,88
Perdagangan besar dan eceran, reparasi
15,18
14,91
14,30
dan perawatan mobil dan sepeda motor
8
Transportasi dan Pergudangan
3,27
3,48
3,64
Penyediaan Akomodasi dan Makan
9
3,24
3,41
3,40
Minum
10
Informasi dan Komunikasi
7,66
7,33
7,16
11
Jasa Keuangan
4,41
4,42
4,33
12
Real Estate
2,70
2,70
2,72
13
Jasa Perusahaan
0,55
0,59
0,59
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan
14
3,53
3,47
3,35
dan Jaminan Sosial Wajib
15
Jasa Pendidikan
2,46
2,68
2,75
16
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
0,69
0,71
0,74
17
Jasa lainnya
1,05
1,09
1,12
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
100,00
100,00
100,00
(PDRB)
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Semarang Tahun 2016 (data sementara, data diolah)
keterangan :*) Angka sementara **)Angka sangat sementara
1
2
3
4
5
6
7

BAB I

PENDAHULUAN

2015 (%) *)
1,01
0,20
27,55
0,09
0,08
27,03
14,12

2016 (%)**)
1,01
0,20
28,10
0,09
0,08
26,87
13,70

3,72
3,41

3,78
3,48

7,07
4,43
2,75
0,62
3,34

6,85
4,43
2,72
0,64
3,26

2,74
0,76
1,09
100,00

2,94
0,79
1,07
100,00

Page 8

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016

Indikator lain yang digunakan untuk melihat perkembangan ekonomi Kota Semarang
juga dapat terlihat dari Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) yang merupakan kenaikan
output agregat (keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan perekonomian).
Jika pada tahun 2015 LPE Kota Semarang mencapai 5,80%, maka pada tahun 2016 angka
LPE mencapai 5,85%. Angka ini masih lebih tinggi dibandingkan LPE nasional (5,02%)
dan LPE Provinsi Jawa Tengah (5,28%).
PERKEMBANGAN LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI (LPE)
KOTA SEMARANG DAN NASIONAL TAHUN 2011-2016
6.8
6.6

6.58

6.4

6.38
6.25

6.2
6

5.97

5.85

5.8

5.8
5.6
5.4
2011

2012

2013

2014

2015

2016 *)

*) Angka Sangat Sementara
Sumber : BPS Kota Semarang Tahun 2016

Dari sisi inflasi, pada tahun 2016 inflasi mengalami penurunan dibandingkan inflasi
tahun 2015. Inflasi Kota Semarang di tahun 2016 tercatat sebesar 2,32% menurun
dibandingkan inflasi di tahun 2015 yang mencapai 2,56%.
LAJU INFLASI DI KOTA SEMARANG
9
8.53
8
8.19
7
6
5

4.85

4
3

2.56

2.87

2.32

2
1
0
2011

2012

2013

2014

2015

2016

Sumber: BPS Kota Semarang, 2016 (data sementara, data diolah)

Inflasi di Kota Semarang akan terus dikendalikan agar dapat tetap berada di bawah
angka pertumbuhan ekonomi. Upaya-upaya untuk mengendalikan inflasi dengan menjaga
kelancaran distribusi serta ketersediaan barang menjadi hal yang yang menjadi prioritas
Pemerintah Kota Semarang.

BAB I

PENDAHULUAN

Page 9

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016

BAB II
KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG
Untuk memberikan arahan pada pelaksanaan pembangunan daerah, maka daerah
memiliki visi, misi serta prioritas yang terjabarkan dalam dokumen perencanaannya. Bagi
Kota Semarang yang melaksanakan pemilihan Walikota dan Wakil Walikota di tahun 2016
yang merupakan pemilihan Kepala Daerah serentak, maka tahun 2016 ini merupakan
transisi pasca pelaksanaan RPJMD Tahun 2010-2015. Kebijakan arahan pembangunan
untuk tahun 2016 yang tertuang Peraturan Walikota Semarang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016 disusun dengan
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 20052025, karena belum adanya RPJMD 2016-2021. Sedangkan pada Peraturan Walikota
Semarang Nomor 28 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Semarang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2016,
kebijakan arahan pembangunan telah disesuaikan dengan RPJMD Tahun 2016-2021.
Dalam RPJMD Tahun 2016-2021, tahun 2016 merupakan tahun dasar (baseline) bagi
pelaksanaan pembangunan untuk lima tahun ke depan. Program dan kegiatan di tahun 2016
disusun dalam rangka menyiapkan landasan bagi pencapaian visi dan misi Walikota dan
Wakil Walikota sampai dengan tahun 2021 sesuai dengan target-target dalam RPJMD
Tahun 2016-2021 yang merupakan penjabaran dari tahapan pembangunan periode ketiga
pada RPJPD Tahun 2005-2025.
A.

VISI DAN MISI
Visi dan misi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah diperlukan sebagai arahan

bagi penyusunan program dan kegiatan selama lima tahun. Visi merupakan rumusan umum
mengenai keadaan yang diinginkan akan terwujud pada akhir periode perencanaan yang
dilaksanakan pada rentang waktu tertentu. Visi dilaksanakan melalui sejumlah misi yang
merupakan serangkaian upaya yang dilakukan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan.
Dalam konteks pelaksanaan pembangunan, suatu pemerintahan membutuhkan adanya visi
dan misi sebagai panduan bagi penyusunan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Sebagaimana tercantum dalam RPJMD Tahun 2016-2021, visi Kota Semarang adalah
: “SEMARANG KOTA PERDAGANGAN DAN JASA YANG HEBAT MENUJU
MASYARAKAT SEMAKIN SEJAHTERA”
Visi tersebut mengandung maksud bahwa Semarang sebagai kota metropolitan
berwawasan lingkungan akan menjadi kota yang handal dan maju dalam pedagangan dan
jasa, dengan dukungan infrastuktur yang memadai serta tetap menjadi daerah yang kondusif
untuk meningkatkan kesejahteraan warganya dengan dukungan pengembangan politik,
keamanan, sosial, ekonomi, dan budaya.
HEBAT, mengandung arti masyarakat Kota Semarang yang bergerak untuk mencapai
keunggulan dan kemuliaan, serta kondisi perkotaan yang kondusif dan modern dengan tetap
memperhatikan lingkungan berkelanjutan demi kemajuan perdagangan dan jasa.

BAB II

KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

Page 10

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016

SEJAHTERA, mengandung arti bahwa dalam lima tahun ke depan masyarakat Kota
Semarang akan semakin meningkat kesejahteraannya dengan pemenuhan kebutuhan
pendidikan, kesehatan, pelayanan dasar maupun sarana dan prasarana penunjang.
Untuk mewujudkan visi tersebut diperlukan semangat baru dalam pelaksanaan
pembangunan yang berlandaskan nilai dasar bangsa Indonesia dan masyarakat Semarang
khususnya, yakni kegotongroyongan. Semangat baru tersebut tertuang dalam slogan
“Bergerak Bersama Membangun Semarang”.
Slogan tersebut diartikan sebagai satu sikap yang terwujud dalam bentuk inisiatif dan
penuh semangat untuk menyumbangsihkan tenaga dan pikiran dalam rangka membangun
Kota Semarang. Sikap ini diperlukan untuk menumbuhkan kesadaran dan kecintaan
aparatur dan masyarakat terhadap kotanya. Melalui pernyataan ini akan timbul sikap
kepeloporan, sinergi dan kolaborasi untuk menjaga kotanya dan melakukan inovasi dan
kreativitas dalam membangun kota dengan tidak meninggalkan budaya dan karakter lokal.
Dalam mewujudkan Visi dirumuskan 4 (empat) misi pembangunan daerah, yaitu :
1.

Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berbudaya dan Berkualitas
Pembangunan diprioritaskan pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia
yang memiliki tingkat pendidikan dan derajat kesehatan yang tinggi serta menjunjung
tinggi budaya asli Kota Semarang.

2.

Mewujudkan Pemerintahan yang Semakin Handal untuk Meningkatkan
Pelayanan Publik
Penyelenggaraan pemerintahan diprioritaskan pada pelaksanaan otonomi daerah
secara nyata, efektif, efisien dan akuntabel dengan menerapkan prinsip-prinsip tata
kelola pemerintahan yang baik (good governance) sehingga mampu memberikan
pelayanan yang prima kepada masyarakat yang disertai dengan penegakan supremasi
hukum dan hak asasi manusia.

3.

Mewujudkan Kota Metropolitan yang Dinamis dan Berwawasan Lingkungan.
Pembangunan diprioritaskan pada optimalisasi pemanfaatan tata ruang dan
peningkatan pembangunan infrastruktur wilayah yang terencana, selaras, serasi,
seimbang dan berkeadilan dengan tetap memperhatikan konsep pembangunan yang
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

4.

Memperkuat Ekonomi Kerakyatan Berbasis Keunggulan Lokal dan
Membangun Iklim Usaha yang Kondusif
Pembangunan diprioritaskan pada peningkatan kemampuan perekonomian
daerah dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan
kompetitif yang berbasis pada potensi ekonomi lokal, berorientasi pada ekonomi
kerakyatan dansektor ekonomi basis yang mempunyai daya saing baik di tingkat
lokal, nasional maupun internasional serta meningkatkan investasi pada sektor
industri besar untuk menyerap tenaga kerja (Penanaman Modal Asing) yang
didukung oleh keberadaan kawasan berikat, kawasan industri dan pergudangan serta
dibangunnya sentra-sentra industri kecil dan rumah tangga.

BAB II

KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

Page 11

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016

Untuk memudahkan pemahaman terhadap kesinambungan pembangunan setiap tahun
dalam jangka 5 (lima) tahun, maka disusun agenda atau tema pembangunan setiap
tahun di masing-masing tahap.
Atas dasar tema pembangunan inilah disusun arah kebijakan lebih jelas agar RPJMD
mudah dituangkan dalam RKPD. Selanjutnya, tahapan-tahapan dimaksud dijadikan sebagai
dasar dan disesuaikan dengan pentahapan RKPD. Tahapan-tahapan tersebut adalah:
1.
Tahun 2017 : Penyiapan infrastruktur untuk mendukung Kota Metropolitan yang
sejahtera dan melayani
2.
Tahun 2018 : Pengembangan infrastruktur untuk memecahkan masalah besar
perkotaan dan daya saing SDM
3.
Tahun 2019 : Penguatan struktur ekonomi didukung oleh peningkatan sektor
perdagangan dan jasa
4.
5.

Tahun 2020 : Pemantapan Semarang Sehat, Cerdas, Tangguh, Melayani dan
Berdaya Saing
Tahun 2021 : Perwujudan Semarang Hebat

B.

STRATEGI PEMBANGUNAN KOTA SEMARANG
Visi dan misi membutuhkan implementasi nyata untuk mewujudkannya melalui
penetapan serangkaian strategi pembangunan yang merupakan langkah-langkah berisikan
program-program indikatif. Rumusan strategi tersebut berupa pernyataan yang menjelaskan
bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai yang selanjutnya diperjelas dengan serangkaian
arah kebijakan. Strategi pembangunan berikut ini merupakan strategi dalam RPJMD 20162021 dalam rangka pencapaian visi dan misi. Rumusan strategi pembangunan tersebut
adalah sebagai berikut :
1.

2.

Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berbudaya dan Berkualitas.
Strategi untuk mewujudkan misi ini meliputi:
1)
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
2)
Peningkatan mutu dan kualitas pendidikan
3)
Perluasan kesempatan kerja
4)
Pemberdayaan masyarakat miskin
5)
Pemberdayagunaan peran serta masyarakat dalam berbagai
pembangunan
6)
Pengembangan budaya lokal

sektor

Mewujudkan Pemerintahan yang Semakin Handal untuk Meningkatkan
Pelayanan Publik
Strategi dalam mewujudkan pemerintahan kota yang semakin handal meliputi:
1)
Reformasi birokrasi
2)
Peningkatan kualitas dan manajemen pelayanan publik
3)
Peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga ketertiban dan kenyamanan

3.

Mewujudkan Kota Metropolitan yang Dinamis dan Berwawasan Lingkungan
Strategi dalam mewujudkan kota metropolitan yang dinamis dan berwawasan
lingkungan dilaksanakan melalui pembenahan penataan kota yang berwawasan
lingkungan.

BAB II

KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

Page 12

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016

4.

Memperkuat Ekonomi Kerakyatan Berbasis
Membangun Iklim Usaha yang Kondusif
Strategi penguatan perekonomian meliputi:
1)
Peningkatan Produksi Pangan
2)
Pengembangan kawasan perdagangan dan jasa
3)
Penguatan dan Pengembangan Sektor Unggulan

Keunggulan

Lokal

dan

C.

PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
Prioritas pembangunan di tahun 2016 disusun berdasarkan kondisi, potensi,
permasalahan, dan isu strategis serta dengan berpedoman pada dokumen perencanaan
lainnya. Prioritas-prioritas tersebut adalah:
1.
Mewujudkan Kehidupan Masyarakat yang Berbudaya dan Berkualitas, dengan
prioritas pada:
1)
Peningkatan Kualitas Pendidikan
2)
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat
3)
Peningkatan Pelayanan Puskesmas dan RSUD
4)
Menuju Semarang Kota Sehat
5)
Peningkatan nilai budaya masyarakat
6)
Pemenuhan kebutuhan dasar warga miskin
7)
Peningkatan Akses Modal & Peralatan bagi Usaha Produktif Warga Miskin
8)
Pemantapan penurunan angka pengangguran
9)
Peningkatan kesetaraan & keadilan gender
2.

Mewujudkan Pemerintahan yang Semakin Handal untuk Meningkatkan
Pelayanan Publik , dengan prioritas pada:
1)
Peningkatan kualitas manajemen tata kelola pemerintahan
2)
Keterbukaan Informasi Publik
3)
Peningkatan kualitas SDM Aparatur
4)
Peningkatan sarana prasarana untuk mendukung pelayanan publik

3.

Mewujudkan Kota Metropolitan yang Dinamis dan Berwawasan Lingkungan,
dengan prioritas pada:
1)
Peningkatan Infrastruktur dan utilitas kota
2)
Pengendalian banjir dan rob
3)
Peningkatan Kualitas Wilayah
4)
Peningkatan Ekosistem Pesisir dan Laut
5)
6)
7)

4.

Pengelolaan dan Konservasi Lingkungan Hidup
Pengembangan transportasi massal
Peningkatan sarpras & manajemen transportasi

Memperkuat Ekonomi Kerakyatan Berbasis Keunggulan Lokal dan
Membangun Iklim Usaha yang Kondusif, dengan prioritas pada:
1)
Peningkatan perekonomian daerah berbasis potensi unggulan lokal
2)
Peningkatan dukungan terhadap pengembangan sektor ekonomi kerakyatan

BAB II

KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

Page 13

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016

BAB III
URUSAN DESENTRALISASI

A.

RINGKASAN URUSAN DESENTRALISASI
Pola hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di Negara Kesatuan

Republik Indonesia menganut asas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan.
Sebagai konsekuensi sebuah negara kesatuan, diperlukan adanya pembagian wewenang
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Penyerahan kewenangan kepada
Pemerintah Daerah diselenggarakan melalui desentralisasi. Sedangkan dekonsentrasi dan
tugas pembantuan diselenggarakan karena tidak semua wewenang dan tugas pemerintahan
dapat didistribusikan dengan menggunakan asas desentralisasi.
Pemerintah Kota Semarang melaksanakan 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan.
Urusan-urusan wajib dan pilihan yang dilaksanakan Pemerintah Kota Semarang akan
diuraikan pada penjelasan berikut ini :

1.

ANGGARAN BELANJA, REALISASI DAN PELAKSANA URUSAN WAJIB
ANGGARAN TAHUN 2016

NO

URUSAN WAJIB DAN SKPD

PAGU
ANGGARAN

REALISASI
ANGGARAN

%

1.01

Urusan Wajib Pendidikan

316.949.887.000

245.515.607.675

77,46

1.02

Urusan Wajib Kesehatan

452.525.441.721

402.759.729.560

89,00

1.03

Urusan Wajib Pekerjaan Umum

680.615.880.204

555.060.022.086

81,55

1.04

Urusan Wajib Perumahan

231.938.944.490

220.252.078.765

94,96

1.05

Urusan Wajib Penataan Ruang

26.649.218.125

24.888.877.982

93,39

1.06

Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan

18.196.132.000

15.750.401.139

86.56

1.07

Urusan Wajib Perhubungan

104.551.071.765

91.580.585.955

87,6

1.08

Urusan Wajib Lingkungan Hidup

100.371.650.586

94.022.637.141

93,67

1.09

Urusan Wajib Pertanahan

150.000.000

146.806.850

97,87

1.10

Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil

6.284.602.050

6.131.344.586

97,56

1.11

Urusan Wajib Pemberdayaan Peremp dan PA

7.038.702.000

6.560.646.135

93,21

1.12

Urusan Wajib Keluarga Berencana dan KS

7.038.702.000

6.560.646.135

93,21

1.13

Urusan Wajib Sosial

22.590.345.000

18.052.590.071

79,91

1.14

Urusan Wajib Ketenagakerjaan

22.590.345.000

18.052.590.071

79,91

1.15

Urusan Wajib Koperasi dan UKM

11.365.398.000

10.832.143.325

95,31

1.16

Urusan Wajib Penanaman Modal

8.726.095.000

8.210.477.083

94,09

1.17

Urusan Wajib Kebudayaan

8.726.095.000

8.210.477.083

94,09

1.18

Urusan Wajib Pemuda dan Olah Raga

15.048.981.000

13.376.429.015

96,24

1.19

Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Poldagri

25.890.530.400

24.590.706.881

94,98

1.20

Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pem Um

342.147.433.249

281.410.025.556

82,25

1.21

Urusan Wajib Ketahanan Pangan

4.369.522.000

4.328.759.838

99,07

1.22

Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat

235.733.912.450

232.989.667.119

98,84

1.23

Urusan Wajib Statistik

675.000.000

661.763.600

98.04

1.24

Urusan Wajib Kearsipan

478.990.000

467.320.000

97,56

1.25

Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika

12.450.232.000

11.487.129.053

92,26

1.26

Urusan Wajib Perpustakaan

3.521.689.000

3.452.723.215

98,04

JUMLAH

BAB III

URUSAN DESENTRALISASI

Page 14

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016

2.

ANGGARAN BELANJA, REALISASI DAN PELAKSANA URUSAN PILIHAN

NO

URUSAN WAJIB DAN SKPD

2.01

Urusan Pilihan Pertanian

2.02

Urusan Pilihan Kehutanan

2.03

Urusan Pilihan Energi dan Sumberdaya Mineral

2.04

ANGGARAN TAHUN 2015
PAGU
REALISASI
ANGGARAN
ANGGARAN
22.427.303.000
21.538.731.071

%
96,04

830.868.940

816.042.800

98.22

Urusan Pilihan Pariwisata

9.194.623.940
6.581.275.000

8.203.570.100
6.332.916.478

89,22
96,22

2.05

Urusan Pilihan Kelautan dan Perikanan

6.581.275.000

6.332.916.478

96,22

2.06

Urusan Pilihan Perdagangan

87.377.450.000

80.837.304.865

92,52

2.07

Urusan Pilihan Industri

5.141.565.000

4.953.540.254

96,34

240.000.000

221.374.900

92,24

2.08

3.

Urusan Pilihan Transmigrasi
Pelaksanaannya “secara mata anggaran” menempel pada Urusan
Ketenagakerjaan dengan SKPD Pelaksana adalah DInas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
Untuk melaksanakan urusan-urusan pemerintahan sebagaimana tersebut di atas,

penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan tugas-tugas lainnya, Pemerintah Kota
Semarang dipimpin oleh seorang Walikota dengan dibantu oleh seorang Wakil Walikota
dan perangkat daerah. Organisasi perangkat daerah Kota Semarang terdiri dari :
a.

Sekretariat Daerah yang terdiri dari 4 Asisten, 13 Bagian dan 39 Sub Bagian sebagai
unsur staf yang membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi Walikota Semarang
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2008.

b.

Sekretariat DPRD yang terdiri dari 3 Bagian dan 9 Sub Bagian sebagai unsur staf
yang mendampingi DPRD dalam penyusunan kebijakan dan koordinasi Walikota
Semarang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun
2008.

c.

Dinas Daerah yang terdiri dari 19 Dinas, sebagai unsur pelaksana urusan daerah
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2008

d.

Lembaga Teknis Daerah terdiri dari 7 Badan, 3 Kantor, RSUD, Inspektorat dan
Satpol PP, sebagai unsur pendukung tugas Walikota dalam penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dibentuk berdasarkan Peraturan
Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2008.

e.

Kecamatan dan Kelurahan terdiri dari 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan, sebagai
unsur kewilayahan dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14
Tahun 2008.

BAB III

URUSAN DESENTRALISASI

Page 15

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016

Jumlah PNS pada SKPD secara terperinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
NO

UNIT KERJA

1
2

Sekretariat Daerah
Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah
Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah
Badan Lingkungan Hidup
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Badan Kepegawaian Daerah
Badan Pemberdayaan Masyarakat,
Perempuan dan KB
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah
Dinas Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah
Dinas Bina Marga
Dinas Kesehatan
Dinas Pendidikan
Dinas Pertanian
Dinas Perhubungan, Komunikasi
dan Informatika
Dinas Perindustrian dan
Perdagangan
Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga
Dinas Koperasi, Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah
Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
Dinas Kebakaran
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Dinas Penerangan Jalan dan
Pengelolaan Reklame
Dinas Tata Kota dan Perumahan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Dinas Pasar
Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil
Dinas Kelautan dan Perikanan
Dinas Pengelolaan Sumber Daya
Air dan Energi SDM
Kantor Pendidikan dan Pelatihan
Kantor Ketahanan Pangan
Kantor Perpustakaan dan Arsip
Kecamatan Genuk
Kecamatan Gayamsari
Kecamatan Pedurungan
Kecamatan Semarang Timur
Kecamatan Semarang Tengah
Kecamatan Semarang Utara
Kecamatan Banyumanik
Kecamatan Semarang Selatan
Kecamatan Candisari
Kecamatan Gajahmungkur
Kecamatan Tembalang
Kecamatan Gunungpati
Kecamatan Mijen
Kecamatan Ngaliyan
Kecamatan Tugu
Kecamatan Semarang Barat
Rumah Sakit Umum Daerah
Inspektorat
SATPOL Pamong Praja
JUMLAH

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50

BAB III

JML
GOL I
3
0

JML
GOL II
67
13

PNS
JML
GOL III
215
26

JML
GOL IV
29
8

JUMLAH
PNS
314
47

CPNS

PNS+
CPNS

0
0

314
47

0

7

54

13

74

0

74

0
0
0
0
0

5
6
10
9
8

33
23
41
52
96

8
6
11
7
22

46
35
62
68
126

0
0
0
0
0

46
35
62
68
126

0

30

16

5

51

0

51

1

32

167

12

212

0

212

3
16
27
0
14

24
197
688
6
73

63
721
1946
61
94

3
89
3257
11
10

93
1023
5918
78
191

0
0
0
0
0

93
1023
5918
78
191

1

6

44

11

62

0

62

7
0

47
7

51
42

9
7

114
56

0
0

114
56

1

5

56

15

77

0

77

0
16
1

55
89
31

40
66
54

6
7
8

101
178
94

0
0
0

101
178
94

6
12
22
0

66
44
135
17

97
57
115
81

8
9
7
10

177
122
279
108

0
0
0
0

177
122
279
108

39

39
47

8
6

47
97

0
0

47
97

5
1
3
18
17
25
21
35
20
26
28
18
24
14
13
17
14
17
15
117
3
122
2289

15
16
16
74
44
86
64
79
43
81
63
53
54
93
92
75
63
43
95
274
35
82
5937

1
1
2
4
4
5
3
4
3
6
4
3
3
3
2
2
6
2
7
47
14
7
3735

21
18
21
96
71
119
94
124
76
128
100
76
81
112
108
95
90
64
119
0
441
52
12174

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

21
18
21
96
71
119
94
124
76
128
100
76
81
112
108
95
90
64
119
0
441
52

0

12174

0
5
0
0
0
0
6
3
6
6
10
15
5
2
0
2
1
1
7
2
2
0
3
0
213

URUSAN DESENTRALISASI

Page 16

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH
(LPPD) KOTA SEMARANG TAHUN 2016

B.
1.

PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN
URUSAN WAJIB PENDIDIKAN

1.1. PROGRAM DAN KEGIATAN
Sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Semarang Tahun
2016 adalah “Penguatan Kualitas Pelayanan Dasar melalui Pelaksanaan Pembangunan
Yang Berkelanjutan, Inklusif dan Partisipatif Menuju Kota Semarang yang Sejahtera dan
Berbudaya”. Memperhatikan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 050/1854/SJ tanggal 14
April 2016 tentang Skala Prioritas Penyusunan RKPD Tahun 2016. Prioritas bidang
pendidikan adalah sebagai berikut :
Peningkatan Kualitas Pendidikan, yang difokuskan pada:
1.

Peningkatan kualitas dan kuantitas ruang kelas SD/MI, SMP/MTs;

2.

Peningkatan kualitas sarana prasarana sekolah (toilet, perpustakaan, tempat
olahraga, UKS, lab. IT, laboratorium, dan lain-lain);

3.

Pemanfaatan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar;

4.

Pendidikan karakter siswa di sekolah;

5.

Penelusuran minat bakat siswa;

6.

Peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan;

7.

Peningkatan pelaksanaan pendidikan inklusi (Pendidikan Untuk Semua-PUS);

8.

Peningkatan kualitas penyelenggaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
melalui peningkatan sarana prasarana PAUD, peningkatan mutu tenaga
pendidik PAUD, pengaturan dan penetapan regulasi PAUD;

9. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan luar sekolah.
Adapun Program dan Kegiatan yang dilaksanakan pada Urusan Wajib pendidikan
pada Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
1.
Program Pendidikan Anak Usia Dini, program ini diarahkan pada kesempatan yang
sama kepada semua anak usia dini (0-6 Tahun) umumnya dan khususnya anak usia
dini (3-6 Tahun) untuk tumbuh dan berkembang optimal sesuai dengan potensi dan
tahap perkembangan usianya.
2.
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, program ini diarahkan
pada peningkatkan pemerataan da