Polda Bali Berhasil Membekuk Pejabat DPMPSP Gianyar yang Melakukan Pungli Polda Bali
6/19/2017
Home
Polda Bali Berhasil Membekuk Pejabat DPMPSP Gianyar yang Melakukan Pungli | Polda Bali
Profil
SKCK Online
Kewilayahan
P I D
Pelayanan Masyarakat
LPSE Polda Bali
Pengaduan Masyarakat
Home » Blogs » admin's blog » Polda Bali Berhasil Membekuk Pejabat DPMPSP Gianyar yang
Melakukan Pungli
Polda Bali Berhasil Membekuk Pejabat DPMPSP Gianyar yang
Melakukan Pungli
Submitted by admin on Sat, 17/06/2017 13:25
Polda Bali Satgas Counter Transnational and Organized Crime (CTOC) bersama Subdit III Tipikor
Ditreskrimsus Polda Bali menangkap IKM (48) yang menjabat Kepala Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Satu Pintu Pemkab Gianyar. Ia ditangkap karena bersengkongkol dengan Kabid
Perijinan dan Non Perijinan B, INS (50) di Kantor DPMPSP, Gianyar, Jumat (16/6).
Dua pejabat penting di instansi tersebut diduga memunggut pungli terkait dengan pengurusan
Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP). Wakil Direktur Kriminal Khusus Polda Bali, AKBP Ruddi
http://bali.polri.go.id/?q=node/20589
1/2
6/19/2017
Polda Bali Berhasil Membekuk Pejabat DPMPSP Gianyar yang Melakukan Pungli | Polda Bali
Setiawan, S.H., S.I.K. menjelaskan kedua tersangka terbukti menyalahgunakan kekuasaannya
untuk memaksa seseorang memberikan ataupun membayar sejumlah uang. “Kedua tersangka
melakukan pelanggaran menyalahgunakan SOP terkait TDUP. Padahal TDUP itu sendiri tidak
dipunggut biaya,” jelasnya di Ruang Rapat Ditreskrimsus Polda Bali, Denpasar, Sabtu (17/6).
Lebih jelasnya, mantan Kapolres Badung ini mengungkapkan modus kedua tersangka menarik
pungli dengan menggunakan secarik kertas yang ditulis nominal harga sumbangan yang ditetapkan
oleh tersangka IKM. Kertas kecil itu pun agar semakin terlihat keabsahannya diberikan cap resmi
DPMPSP. Lalu, jumlah “sumbangan” yang diminta akan disetor ke INS. AKBP Ruddi Setiawan,
S.H., S.I.K. menyebutkan praktek pungli ini baru terbukti sekali saja. Namun, menurutnya
kemungkinan masih ada potensi adanya pengungkapan praktek serupa karena kasus ini masih
terus diselidiki. Barang bukti berupa secarik kertas yang tertulis nominal “sumbangan” sudah disita
berikut juga uang tunai hasil punggutan liarnya yang mencapai Rp 14.450.000.
Sementara, Kasubdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Bali, AKBP Ida Putu Wedana Jati, S.H., M.H.
mengatakan kedua tersangka baru resmi menjabat di DPMPSP sejak Desember 2016 lalu.
Sumbangan yang diminta oleh kedua pejabat tinggi di lingkungan DPMPSP ini untuk memuluskan
dan mempercepat proses penerbitan TDUP tersebut. “Barang bukti ini (uang tunai) untuk
mempercepat proses TDUP, ini sudah menyalahi aturan sehingga kami menjerat mereka dengan
UndangUndang tindak pidana korupsi,” bebernya.
Terkait aliran dana pungli yang dilakukan mereka, perwira melati dua dipundak ini memastikan
dana tersebut dinikmati oleh kedua tersangka. “Yang pasti mereka yang pakai dana ini, namun
kami masih selidiki alirannya,” tuturnya.
Kemudian, akibat praktek ilegal ini, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 11, Pasal 12 Huruf (e)
UndangUndang RI Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana diubah dengan UndangUndang RI Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas
UndangUndang RI Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Jo
Pasal 55 KUHP.
admin's blog
Copyright Polda Bali © 2017,
http://bali.polri.go.id/?q=node/20589
2/2
Home
Polda Bali Berhasil Membekuk Pejabat DPMPSP Gianyar yang Melakukan Pungli | Polda Bali
Profil
SKCK Online
Kewilayahan
P I D
Pelayanan Masyarakat
LPSE Polda Bali
Pengaduan Masyarakat
Home » Blogs » admin's blog » Polda Bali Berhasil Membekuk Pejabat DPMPSP Gianyar yang
Melakukan Pungli
Polda Bali Berhasil Membekuk Pejabat DPMPSP Gianyar yang
Melakukan Pungli
Submitted by admin on Sat, 17/06/2017 13:25
Polda Bali Satgas Counter Transnational and Organized Crime (CTOC) bersama Subdit III Tipikor
Ditreskrimsus Polda Bali menangkap IKM (48) yang menjabat Kepala Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Satu Pintu Pemkab Gianyar. Ia ditangkap karena bersengkongkol dengan Kabid
Perijinan dan Non Perijinan B, INS (50) di Kantor DPMPSP, Gianyar, Jumat (16/6).
Dua pejabat penting di instansi tersebut diduga memunggut pungli terkait dengan pengurusan
Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP). Wakil Direktur Kriminal Khusus Polda Bali, AKBP Ruddi
http://bali.polri.go.id/?q=node/20589
1/2
6/19/2017
Polda Bali Berhasil Membekuk Pejabat DPMPSP Gianyar yang Melakukan Pungli | Polda Bali
Setiawan, S.H., S.I.K. menjelaskan kedua tersangka terbukti menyalahgunakan kekuasaannya
untuk memaksa seseorang memberikan ataupun membayar sejumlah uang. “Kedua tersangka
melakukan pelanggaran menyalahgunakan SOP terkait TDUP. Padahal TDUP itu sendiri tidak
dipunggut biaya,” jelasnya di Ruang Rapat Ditreskrimsus Polda Bali, Denpasar, Sabtu (17/6).
Lebih jelasnya, mantan Kapolres Badung ini mengungkapkan modus kedua tersangka menarik
pungli dengan menggunakan secarik kertas yang ditulis nominal harga sumbangan yang ditetapkan
oleh tersangka IKM. Kertas kecil itu pun agar semakin terlihat keabsahannya diberikan cap resmi
DPMPSP. Lalu, jumlah “sumbangan” yang diminta akan disetor ke INS. AKBP Ruddi Setiawan,
S.H., S.I.K. menyebutkan praktek pungli ini baru terbukti sekali saja. Namun, menurutnya
kemungkinan masih ada potensi adanya pengungkapan praktek serupa karena kasus ini masih
terus diselidiki. Barang bukti berupa secarik kertas yang tertulis nominal “sumbangan” sudah disita
berikut juga uang tunai hasil punggutan liarnya yang mencapai Rp 14.450.000.
Sementara, Kasubdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Bali, AKBP Ida Putu Wedana Jati, S.H., M.H.
mengatakan kedua tersangka baru resmi menjabat di DPMPSP sejak Desember 2016 lalu.
Sumbangan yang diminta oleh kedua pejabat tinggi di lingkungan DPMPSP ini untuk memuluskan
dan mempercepat proses penerbitan TDUP tersebut. “Barang bukti ini (uang tunai) untuk
mempercepat proses TDUP, ini sudah menyalahi aturan sehingga kami menjerat mereka dengan
UndangUndang tindak pidana korupsi,” bebernya.
Terkait aliran dana pungli yang dilakukan mereka, perwira melati dua dipundak ini memastikan
dana tersebut dinikmati oleh kedua tersangka. “Yang pasti mereka yang pakai dana ini, namun
kami masih selidiki alirannya,” tuturnya.
Kemudian, akibat praktek ilegal ini, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 11, Pasal 12 Huruf (e)
UndangUndang RI Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana diubah dengan UndangUndang RI Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas
UndangUndang RI Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Jo
Pasal 55 KUHP.
admin's blog
Copyright Polda Bali © 2017,
http://bali.polri.go.id/?q=node/20589
2/2