UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMAN 1 KAUMAN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Jenis Penelitian

Berdasarkan fokus dan tujuan penelitian, maka penelitian ini merupakan kajian yang mendalam guna memperoleh data yang lengkap dan terperinci. Untuk itu penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Seperti yang diungkapkan Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku yang dapat diamati, dan diarahkan kepada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh)”. Sedang menurut Krik dan Miller, penelitian kualitatif adalah

“Tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawaannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya.1

Jenis penelitian yag digunakan adalah deskriptif. Dimana seperti yang diungkapkan oleh Imam Gunawan bahwa penelitia kualitatif bersifat deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka – angka. Peneliti

1

Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hal. 3-4


(2)

melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan, mengemukakan pola atas dasar data aslinya (tidak ditransformasi dalam bentuk angka). Hasil analisis berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif”2

Tekanan penelitian kualitatif bukan dihasil, melainkan diproses dan penelitian kualitatif bersifat induktif. Penelitian ini tidak dimulai dari deduksi teori tetapi dimulai dari lapangan, yakni dengan menggunakan data emiris.3

Dalam penelitian ini, peneliti mendiskripsikan bagaimana upaya guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meningkatkan karakter religius siswa di SMAN 1 Kauman Tulungagung dan peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian. Peneliti sebagai pengamat, pewawancara dan juga pengumpul data dengan lebih menekankan kepada proses dalam mengumpulkan data.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini difokuskan di SMAN 1 Kauman Tulungagung yang merupakan salah satu sekolah ternama di kabupaten Tulungagung, yang terkenal karena letaknya yang strategis dan banyaknya prestasi yang diperoleh siswa dan siswinya serta sekolah yang mampu bersaing dengan sekolah lainnya dalam bidang intra maupun entra sekolah.

Berdasarkan studi pendahuluan penelitian peneliti menunjukkan bahwa, SMAN 1 Kauman mempunyai lokasi penelitian yang sesuai dengan judul yang peneliti tulis sehingga layak untuk dijadikan tempat penelitian. Di

2

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2013), hal. 87

3


(3)

samping lokasinya yang mudah dijangkau karena berada dikawasan jalan raya. Penulis menggambil lokasi penelitian di sekolah ini dengan beberapa pertimbangan seperti keunikan di SMAN 1 Kauman ini adalah walaupun sekolah yang bukan berbasis agama atau dapat dikatakan sebagai sekolah umum tetapi kegiatan keagamaan disekolah ini sangat beragam, diantaranya

terdapat kegiatan tadarus bersama setiap hari Jum’at, sholat Jum’at dan sholat dhuhur berjamaah, kegiatan infaq, ngaji kitab, kajian Islam, berlatih MTQ dan kegiatan hadrah atau sholawatan. Disetiap tahunnya di setiap bulan ramadhan juga mengadakan sholat tarawih dan buka puasa bersama, pada awal tahun baru hijriyah juga rutin melaksanakan kegiatan santunan anak yatim piatu, dan di lebaran idul Adha juga melaksanakan sholat id bersama dan melaksanakan penyembelihan hewan qurban.

C. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan pengumpul data utama. Dalam hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Lexy J. Moleong, kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksanam pengumpul data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelopor hasil penelitiannya.4

Oleh sebab itu kehadran peneliti dalam penelitian ini mutlak diperlukan. karena disamping meneliti kehadiran peneliti juga sebagai

4


(4)

pengumpul data. Sebagaimana salah satu ciri penelitian kualitatif dalam pengumpulan data dilakukan oleh peneliti. Sedangkan kehadiran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pengamat partisipan/berperan serta, artinya dalam proses pengumpulan data peneliti mengadakan pengamatan dan mendengarkan secara cermat sampai pada yang sekecil-kecilnya.5

Dalam proses pengumpulan data, peran peneliti sebagai instrument sekaligus pengumpulan data penulis realisasikan dengan terjun ke lokasi penelitian yaitu di SMAN 1 Kauman Tulungagung untuk melakukan kegiatan wawancara dan observasi dengan beberapa narasumber seperti guru Pendidikan Agama Islam, pembimbing kegiatan keIslaman, dan remaja masjid.

D. Sumber Data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data dapat diperoleh.6 Menurut Ahmad Tanzeh, sumber data dalam penelitian ada dua macam, yakni sumber data insani dan sumber data noninsani. Sumber data insani berupa orang yang dijadikan informan dan dianggap mengetahui secara jelas dan rinci tentang informasi dan permasalahan yang ada. Sumber data noninsani berupa dokumen yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.7

Pemilihan dan penentuan jumlah sumber data tidak hanya di dasarkan pada banyaknya jumlah informan, tetapi lebih dipentingkan pada pemenuhan

5

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Dalam Pendekatan Prektek (Jakarta : Rienea Cipta, 2002) hal. 1

6Ibid

, hal. 129

7


(5)

kebutuhan data. Sehingga sumber data dilapangan bisa berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Dan sumber data dalam yang digunakan dalam penelitin ini yaitu:

1. Sumber data utama (primer)

Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau yang memakai data tersebut.8 Dalam penelitian ini sumber utama dalam penelitian ini adalah guru Pendidikan Agama Islam, pendamping kegiatan keagamaan dan siswa. Pada penelitian ini, dilakukan dengan pengambilan gambar atau foto untuk melakukan pengamatan serta wawancara dengan pihak-pihak di SMAN 1 Kauman Tulungagung.

2. Sumber data tambahan (sekunder)

Data sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut.9 Biasanya telah tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen.

Data yang diperoleh peneliti pada saat penelitian adalah data yang diperoleh langsung dari pihak-pihak yang berkaitan berupa data-data di SMAN 1 Kauman dan berbagai literatur yang relevan dengan pembahasan. Sedangkan karakteristik dari data pendukung berada dalam bentuk non manusia artinya data tambahan dalam penelitian ini dapat berbentuk surat-surat, daftar hadir, ataupun segala bentuk dokumentasi yang berhubungan

8

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu.., hal. 54

9


(6)

dengan fokus penelitian.10 Dengan kata lain sumber data dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi 3 bagian;

1. Orang (person) yaitu sumber data yang bisa memberikan data yang berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. Yang termasuk dalam sumber data ini adalah guru Pendidikan Agama Islam, Pembina ekstrakulikuler remaja masjiad dan remaja masjid..

2. Tempat (place) yaitu sumber data yang menyajikan darinya dapat diperoleh gambaran tentang situasi kondisi yang berlangsung berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian dan pengamatan. Dan yang menjadi Sumber data berupa tempat dalam penelitian ini yaitu Ruang kelas dan Mushola SMAN 1 Kauman Tulungagung

3. Paper (kertas). Yaitu sumber Data yang diperoleh melalui dokumen yang berupa catatan-catatan, arsip-arsip atau foto yang dapat memberikan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.11 Adapun sumber data yang berupa paper dalam penelitian ini yaitu foto-foto kegiatan religius siswa seperti kegiatan shalat berjamah, kegiatan tadarus, dan kegiatan infaq serta profil SMAN 1 Kauman Tulungagung, nama guru, nama peserta didik, serta sarana dan prasarana yang digunakan

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam menumpulkan data, peneliti berusaha mencari berbagai informasi yang berkaitan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini

10

Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif,… hal.107

11


(7)

dengan menggunakan tiga metode, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.

1. Observasi

Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan penelitian secara teliti, serta pencatatan secara sistematis.12 Sebagai alat pengumpul data observasi langsung akan memberikan sumbangan yang sangat penting dalam penelitian deskirptif seperti penelitian ini dengan adanya berbagai jenis informasi tertentu yang dapat diperoleh dengan baik melalui pengamatan langsung oleh peneliti.13

Dalam penelitian ini metode observasi yang digunakan adalah observasi dengan partisipan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti mengamati secara langsung semua kegiatan yang dilaksanakan. Dengan obsyek yang diteliti meliputi kegiatan keagamaan yang di SMAN 1 Kauman Tulungagung.

Observasi dilaksanakan pada saat kegiatan keagamaan tersebut berlangsung, yakni berada di ruang kelas, mushola dan ruang ekstra kulikuler remas. Peneliti melakukan pengamatan dari awal hingga akhir kegiatan kegamaan yang berlangsung. Peneliti mengobservasi kondisi mushola, ruang kelas dan ruang ekstra kulikuler remas, serta upaya yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam meninkatkan karakter

12

Imam Gunawan,Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, R & D,… hal. 143

13

Sanapiah Faisal, Metodologi Penelitian Pendidikan, ( Surabaya : Usaha Nasional, 1982), hal. 204


(8)

religius siswa, beserta kendala dan solusi yang digunakan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam meninkatkan karakter religius siswa, dan selanjutnya peneliti mengobservasi tanggapan siswa terhadap kegiatan yang dilakukan.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik.14

Dalam hal ini Peneliti menggunakan wawancara tak berstruktur, Wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang tidak secara ketat telah dtentukan sebelumnya mengenai jenis - jenis pertanyaan,, urutan dan materi pertanyaan. Materi pertanyaan dapat dikembangkan pada saat berlangsung wawancara dengan menyesuaikan pada kondisi saat itu, sehingga menjadi lebih fleksibel dan sesuai dengan jenis masalah.15

3. Dokumentasi

Dokumentasi menurut beberapa ahli adalah pencarian data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda dan sebagainya.16

Penggunaan metode dokumentasi ini dapat memperkuat hasil penelitian peneliti dan berguna untuk mengetahui data – data yang tertulis maupun data yang lainnya, baik dokumen berupa foto, gambar, dan

14

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif,… hal. 160 15

Ahmad Tanzeh, Metodologi Penelitian Praktis,,… hal. 63

16


(9)

lainnya seputar SMAN 1 Kauman Tulungagung yang ada hubungannya dengan penelitian.

F. Analisis Data

Pada hakikatnya analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur,

mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode / tanda, dan

mengategorikannya sehingga memperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin dijawab. Analisis data kualitatif seseungguhnya sudah dimulai saat peneliti mulai mengumpulkan data, dengan cara memilah data mana yang sesungguhnya penting atau tidak. 17

Analisis data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan baik selama proses pengumpulan data maupun setelah pengumpulan data melalui tahap-tahap analisi, yaitu : reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Ketiga alur tersebut dapat dilihat dalam penjelasan berikut ini: 1. Reduksi data

Mereduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal

– hal pokok, memfokuskan pada hal – hal yang penting, dan mencari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan memudahkan peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencari bila di butuhkan.

17


(10)

Pada tahap reduksi data ini, peneliti memfokuskan pada hal – hal yang berkaitan dengan upaya yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam meninkatkan karakter religius siswa.

2. Penyajian data

Tahap selanjutnya setelah mereduksi data adalah tahap penyajian data. Pada tahap ini data disajikan dalam bentuk table, grafik, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan sehingga memudahkan untuk dipahami.

3. Penarikan kesimpulan

Langkah ketiga dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan. Dimana penarikan kesimpulan merupakan hasil penelitian yang menjawab fokus penelitian berdasarkan hasil analisis data. Simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan berpedoman pada kajian penelitian.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau masih gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.


(11)

G. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan sejumlah kriteria tertentu.18 Berdasarkan pendapat tersebut, agar data yang dikumpulkan dari lapangan merupakan data yang sah, maka peneliti mengusahakan pengecekan keabsahan data sebagai berikut :

1. Perpanjangan Keikutsertaan

Sebagaimana sudah dikemukakan dalam pembahasan sebelumnya bahwa instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, akan tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan pada latar penelitian.19

Perpanjangan keikutsertaan juga menuntut peneliti agar terjun ke lokasi dan dalam waktu yang cukup panjang guna mendeteksi dan memperhitungkan distorsi yang mungkin mengotori data. Selain itu, perpanjangan keikut sertaan juga dimaksudkan untuk membangun kepercayaan para subyek kepada peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri terhadap temuan yang telah diperoleh.20

2. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamat berarti mencari secara konsisten interprestasi dengan berbagai cara dalam kaitannya dengan proses analisis yang kostan

18

Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif,… hal.324

19 Ibid

, hal. 327

20Ibid


(12)

atau tentatif. Jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan pengamatan akan menyediakan kedalaman.21

Ketekunan pengamatan ini harus dilaksanakan dengan teliti, rinci, cermat dan hati – hati serta harus benar – benar valid dan tidak ada kepura

– puraan, berdusta atau menipu sehingga keabsahannya dapat dipercaya. 3. Triangulasi

Triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu, dengan teknik yang paling sering digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.22

Menurut Sugiyono, Ttriangulasi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu : a.Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

Menurut Lexy hal itu dapat dilakukan dengan jalan (1) membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil observasi, (2) membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi (3)

21Ibid

, hal. 330

22 Ibid


(13)

membandingkan apa yang dikatakan orang – orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan orang sepanjang waktu (4) membandingkan keadaan danprespektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang, seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan, orang yang berpendidikan menengah, orang yang berada, dan orang pemerintahan (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.23

b. Triangulasi teknik

Menurut Sugiyono, triangulasi teknik ini untuk menugji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.24

c.Triangulasi waktu

Sugiyono menjelaskan, “… dalam ranga pengujian

kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu dan situasi yang berbeda. 25

Dalam praktiknya, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan metode yaitu penulis melakukan cross-ceck terhadap data sementara yang telah didapat dengan sumber lain. Dalam hal ini peneliti membandingkan

23

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif,… hal. 331

24

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R & D,… hal. 374

25


(14)

data hasil wawancara antara informan yang satu dengan informan yang lain, atau dengan membandingkan data hasil pengamatan (observasi) dengan data hasil wawancara.

4. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi

Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat.26

Teknik ini mengandung beberapa maksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data. Maksud yang pertama, untuk membuat agar peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Maksud yang kedua diskusi dengan sejawat ini memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis kerja yang muncul dari pemikiran peneliti.

Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan rekan – rekan yang sebaya, yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa yang sedang diteliti, sehingga bersama dapat me-review persepsi, pandangan dan analisis yang dilakukan.27

26Ibid,

hal. 332

27Ibid


(15)

H. Tahap – Tahap Penelitian

Tahap penelitian mengenai Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Karakter Religius Siswa di SMAN 1 Kauman Tulungagung. Adapun tahap – tahap tersebut yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaa dan tahap penyelesaian.

a. Tahap Persiapan

1) Observasi lokasi atau tempat yang akan dijadikan penelitian

2) Mengajukan judul penelitian kepada ketua jurusan program studi Pendidikan Agama Islam, dan dilanjutkan dengan membuat proposal dengan judul yang sudah disetujui

3) Mengurus surat izin dari Dekan Fakultas Tarbiyah (FTIK) IAIN Tulungagung sebagai syarat penelitian

4) Membuat rancangan penelitian

5) Membuat daftar pertanyaan sebagai pedoman wawancara

6) Menyiapkan alat penelitian sebagai penunjang seperti alat perekam, kamera, buku catatan dan sebagainya.

b. Tahap Pelaksanaan

Setelah mendapatkan ijin penelitian dari SMAN 1 Kauman Tulungagung, selanjutnya peneliti mulai aktif dalam menggali informasi yang dibutuhkan dengan cara melakukan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Saat melakukan kegiatan observasi dan wawancara peneliti diwajibkan untuk mencatat data yang dihasilkan yang kemudian disempurnakan menjadi bahan penelitian.


(16)

c. Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian yang dimaksud disini adalah tahap dimana peneliti sudah memasuki tahap akhir penelitian. Data yang sudah dimili oleh peneliti kemudian disusun, disimpulkan, dan diverivikasi selanjutnya disajikan dalam bentuk penulisan laporan penelitian yang mengacu pada pedoman penulisan skripsi IAIN Tulungagung.


(1)

G. Pengecekan Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan (trustworthiness) data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan sejumlah kriteria tertentu.18 Berdasarkan pendapat tersebut, agar data yang dikumpulkan dari lapangan merupakan data yang sah, maka peneliti mengusahakan pengecekan keabsahan data sebagai berikut :

1. Perpanjangan Keikutsertaan

Sebagaimana sudah dikemukakan dalam pembahasan sebelumnya bahwa instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, akan tetapi memerlukan perpanjangan keikutsertaan pada latar penelitian.19

Perpanjangan keikutsertaan juga menuntut peneliti agar terjun ke lokasi dan dalam waktu yang cukup panjang guna mendeteksi dan memperhitungkan distorsi yang mungkin mengotori data. Selain itu, perpanjangan keikut sertaan juga dimaksudkan untuk membangun kepercayaan para subyek kepada peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri terhadap temuan yang telah diperoleh.20

2. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamat berarti mencari secara konsisten interprestasi dengan berbagai cara dalam kaitannya dengan proses analisis yang kostan

18

Lexy J. Moelong, Metodologi Penelitian Kualitatif,… hal.324

19 Ibid

, hal. 327

20Ibid


(2)

atau tentatif. Jika perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan pengamatan akan menyediakan kedalaman.21

Ketekunan pengamatan ini harus dilaksanakan dengan teliti, rinci, cermat dan hati – hati serta harus benar – benar valid dan tidak ada kepura – puraan, berdusta atau menipu sehingga keabsahannya dapat dipercaya. 3. Triangulasi

Triangulasi berarti cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian.

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu, dengan teknik yang paling sering digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.22

Menurut Sugiyono, Ttriangulasi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu : a.Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.

Menurut Lexy hal itu dapat dilakukan dengan jalan (1) membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil observasi, (2) membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi (3)

21Ibid

, hal. 330

22 Ibid


(3)

membandingkan apa yang dikatakan orang – orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan orang sepanjang waktu (4) membandingkan keadaan danprespektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang, seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan, orang yang berpendidikan menengah, orang yang berada, dan orang pemerintahan (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.23

b. Triangulasi teknik

Menurut Sugiyono, triangulasi teknik ini untuk menugji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.24

c.Triangulasi waktu

Sugiyono menjelaskan, “… dalam ranga pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi, atau teknik lain dalam waktu dan situasi yang berbeda. 25

Dalam praktiknya, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan metode yaitu penulis melakukan cross-ceck terhadap data sementara yang telah didapat dengan sumber lain. Dalam hal ini peneliti membandingkan

23

Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif,… hal. 331

24

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R & D,… hal. 374

25


(4)

data hasil wawancara antara informan yang satu dengan informan yang lain, atau dengan membandingkan data hasil pengamatan (observasi) dengan data hasil wawancara.

4. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi

Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat.26

Teknik ini mengandung beberapa maksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data. Maksud yang pertama, untuk membuat agar peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Maksud yang kedua diskusi dengan sejawat ini memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis kerja yang muncul dari pemikiran peneliti.

Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan rekan – rekan yang sebaya, yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa yang sedang diteliti, sehingga bersama dapat me-review persepsi, pandangan dan analisis yang dilakukan.27

26Ibid,

hal. 332

27Ibid


(5)

H. Tahap – Tahap Penelitian

Tahap penelitian mengenai Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Karakter Religius Siswa di SMAN 1 Kauman Tulungagung. Adapun tahap – tahap tersebut yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaa dan tahap penyelesaian.

a. Tahap Persiapan

1) Observasi lokasi atau tempat yang akan dijadikan penelitian

2) Mengajukan judul penelitian kepada ketua jurusan program studi Pendidikan Agama Islam, dan dilanjutkan dengan membuat proposal dengan judul yang sudah disetujui

3) Mengurus surat izin dari Dekan Fakultas Tarbiyah (FTIK) IAIN Tulungagung sebagai syarat penelitian

4) Membuat rancangan penelitian

5) Membuat daftar pertanyaan sebagai pedoman wawancara

6) Menyiapkan alat penelitian sebagai penunjang seperti alat perekam, kamera, buku catatan dan sebagainya.

b. Tahap Pelaksanaan

Setelah mendapatkan ijin penelitian dari SMAN 1 Kauman Tulungagung, selanjutnya peneliti mulai aktif dalam menggali informasi yang dibutuhkan dengan cara melakukan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Saat melakukan kegiatan observasi dan wawancara peneliti diwajibkan untuk mencatat data yang dihasilkan yang kemudian disempurnakan menjadi bahan penelitian.


(6)

c. Tahap Penyelesaian

Tahap penyelesaian yang dimaksud disini adalah tahap dimana peneliti sudah memasuki tahap akhir penelitian. Data yang sudah dimili oleh peneliti kemudian disusun, disimpulkan, dan diverivikasi selanjutnya disajikan dalam bentuk penulisan laporan penelitian yang mengacu pada pedoman penulisan skripsi IAIN Tulungagung.


Dokumen yang terkait

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMAN 1 KAUMAN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMAN 1 KAUMAN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 4

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMAN 1 KAUMAN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 13

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMAN 1 KAUMAN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 30

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMAN 1 KAUMAN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

2 2 40

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMAN 1 KAUMAN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 16

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMAN 1 KAUMAN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 4

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMAN 1 KAUMAN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 7

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMAN 1 KAUMAN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

A. Profesionalitas guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Kauman Tulungagung - UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALITAS DI SMAN 1 KAUMAN TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 14