Perubahan Kadar Ureum dan Serum Kreatinin Pada Pasca Hemodialisis Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) di RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2014

1

KARYA TULIS ILMIAH

PERUBAHAN KADAR UREUM DAN SERUM KREATININ PADA

PASCA HEMODIALISIS PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK)
DI RSUP HAJI ADAM MALIK PADATAHUN 2014
Oleh:
MALLARSHINI NAGANTHRAN
120100511

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Universitas Sumatera Utara

2


PERUBAHAN KADAR UREUM DAN SERUM KREATININ PADA

PASCA HEMODIALISIS PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK)
DI RSUP HAJI ADAM MALIK PADATAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana
Kedokteran
Oleh:
MALLARSHINI NAGANTHRAN
120100511

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Universitas Sumatera Utara

3


Universitas Sumatera Utara

4

ABSTRAK
Latar Belakang: Peningkatan kadar ureum dan kreatinin dalam darah adalah suatu
manifestasi klinis yang paling utama pada penderita penyakit ginjal kronik. Oleh
sebab itu, hemodialisis (HD) merupakan terapi pengganti ginjal yang paling tepat
untuk menurunkan kadar ureum dan kreatinin dalam darah penderita.
Metode dan Tujuan: Penelitian ini adalah jenis penelitian analitik dengan studi
cross-sectional retrospektif yang dilakukan di RSUP Haji Adam Malik. Sampel
yang diambil adalah sampel pasien penyakit ginjal kronik stadium V yang telah
menjalani hemodialisis pada tahun 2014 yang telah disetujui dengan ethical
clearance. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan kadar ureum
dan serum kreatinin pada pasca hemodialisis pasien penyakit ginjal kronik di
RSUP Haji Adam Malik.

Hasil: Dari penelitian diketahui bahwa hasil secara keseluruhan penyakit ginjal
kronik stadium V berada di kategori umur 41-50 tahun mencatat angka yang

tertinggi yaitu sebanyak 41 orang (32.3%), laki-laki mencatat angka tertinggi
yaitu 62 orang (51.2%), kadar kreatinin pada pasien pre hemodialisis dengan
frekuensi paling tinggi dengan kadar 10-20 mg/dl yaitu sebanyak 70 orang
(55.1%), manakala kadar ureum pre hemodialisis dengan frekuensi paling tinggi
yaitu dengan kadar 100-200 mg/dl yaitu sebanyak 63 orang (49.6%). Kadar
kreatinin pasca hemodialisis dengan frekuensi yang paling tinggi yaitu sebanyak
107 orang (84.3%) yaitu dengan kadar < 10 mg/dl, manakala kadar ureum pasca
hemodialisis dengan frekuensi yang tertinggi yaitu sebanyak 69 orang (53.3%)
yaitu dengan kadar < 100 mg/dl. Berdasarkan uji statistik T-Paired dengan
significant level (p < 0.05) terbukti bahwa terdapat perubahan pada kadar ureum
dan kreatinin sebelum dan sesudah hemodialisis. Perbedaan kadar ureum sebelum
dan sesudah hemodialisis adalah sebesar 59.4%, manakala kreatinin pula sebesar
39.3%
Kesimpulan dan Saran: Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa,
karateristik penderita penyakit ginjal kronik berdasarkan usia, jenis kelamin, kadar
kreatinin dan ureum pre hemodialisis serta kadar kreatinin dan ureum pasca
hemodialisis, yang ditemui mendukung hasil penelitian lain yang dilakukan.
Sebagai saran, pihak bertanggungjawab harus lebih meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan khususnya dan memantau adanya kelainan yang terjadi karena
peningkatan kadar ureum dan kreatinin.

Kata Kunci: Penyakit Ginjal Kronik, Kadar Ureum, Kadar Kreatinin,
Hemodialisis

Universitas Sumatera Utara

5

ABSTRACT

Background: Elevated levels of urea and creatinine in the blood is the most
important clinical manifestations in patients with chronic kidney disease.
Therefore hemodialysis (HD), renal replacement theraphy which is the most
appropriate for lower levels of urea and creatinine in the blood of patients.
Methods and Objectives: This study is a kind of analytic with cross-sectional
retrospective study conducted in Haji Adam Malik Hospital. Samples taken were
samples of patients with stage V chronic kidney disease who had undergone
hemodialysis in 2014 which was approved by ethical clearance. The purpose of
this study was to assess changes in serum creatinine and urea levels in the post
hemodialysis patients with chronic kidney disease in Haji Adam Malik Hospital.


Results: The study found that the overall results of stage V chronic kidney disease
are in the age category from 41-50 years old were recorded the highest number
which is 41 people (32.3%), males were recorded as the highest value which is 62
people (51.2%), levels of creatinine for pre hemodialysis patients with the highest
frequency which is from value of 10-20 mg/dl which is 70 people (55.1%), the
level of urea for pre hemodialysis with highest frequency which is from value of
100-200 mg/dl as many as 63 people (49.6%). Creatinine level after hemodialysis
which shows the highest frequency as many as 107 people (84.3%) with level of