RISKA AYU HANDAYANI FKIK

MOTIVASI SUAMI MENDUKUNG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN CIAWI
KABUPATEN BOGOR
TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)

Oleh :
Riska Ayu Handayani
1113101000023

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Skripsi, Januari 2018
Riska Ayu Handayani, NIM: 1113101000023
Motivasi Suami Mendukung Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja
Puskesmas Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor Tahun 2017
xv + 155 halaman + 2 bagan + 2 tabel + 4 lampiran
ABSTRAK
Cakupan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif di wilayah kerja Puskesmas
Kecamatan Ciawi Tahun 2015 adalah sebesar 29.41% dari target puskesmas yaitu
sebesar 90%. Berdasarkan studi pendahuluan, dari 24 istri yang memberikan ASI
eksklusif terdapat 20 istri yang mendapat dukungan dari suami. Hal tersebut
membuktikan bahwa pengaruh suami cukup besar dalam memotivasi ibu untuk
memberikan ASI eksklusif. Oleh karena itu, untuk meningkatkan cakupan ASI
eksklusif peneliti ingin mengetahui Motivasi Suami Mendukung Pemberian ASI
Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ciawi.
Informan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah lima pasang suami istri

yang memiliki anak bayi usia 6-12 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan
Ciawi Kabupaten Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik penetapan informan
menggunakan purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan
teknik wawancara mendalam dan observasi.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa suami dapat termotivasi karena
mengetahui beberapa hal terkait ASI ekslusif, suami juga memberikan sikap yang
positif mendukung ASI eksklusif, serta suami termotivasi karena mampu
mendukung secara emosional, informasi, penghargaan, dan fisik. Selain itu, suami
juga dapat termotivasi karena ASI eksklusif memberi manfaat bagi bayi mereka,
mendukung ASI eksklusif merupakan tanggung jawab dan kewajiban suami,
peran suami sangat dibutuhkan untuk membantu istri menyukseskan ASI
eksklusif, serta ASI eksklusif dapat memberi keuntungan bagi suami. Gambaran
dukungan yang diberikan suami dan dirasakan oleh istri adalah berupa dukungan
emosional, informasi, penghargaan, dan fisik. Saran untuk pelayanan kesehatan
dalam upaya meningkatkan motivasi suami mendukung pemberian ASI eksklusif
dengan cara memberi penyuluhan pasca istri melahirkan dan menganjurkan suami
menemani istri untuk melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
Kata Kunci : Motivasi, Dukungan, Suami, ASI Eksklusif
Daftar Bacaan : 41 (1985-2017)


i

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES
STUDY PROGRAM PUBLIC HEALTH
STATE ISLAMIC UNIVERSITY SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Undergraduate Thesis, Januari 2018
Riska Ayu Handayani, NIM: 1113101000023
Motivation Husband Supports Exclusive Breastfeeding in Work Area
Puskesmas Kecamatan Ciawi Bogor Year 2017.
xv + 155 pages + 2 charts + 2 table + 4 appendixes
ABSTRACT
The coverage of exclusive breastfeeding in the work area of Puskesmas
Kecamatan Ciawi in 2015 was 29.41% of target puskesmas that was equal to
90%. Based on preliminary studies, of 24 wives who gave exclusive breastfeeding
there were 20 wives who received support from their husbands. It was proved that
the influenced of husband is big enough in motivation mother to gave exclusive
breastfeeding. Therefore, to increased the coverage of exclusive breastfeeding,
researchers would to know Motivation Husband Supports Exclusive Breastfeeding

in the work area of Ciawi District Health Center.
Informants were needed in this study were five couples who had children of
infants 6-12 months of age in the Work Area Puskesmas Ciawi District Bogor
Regency. The research method used is qualitative research with phenomenology
approach. Determination technique of informant use purposive sampling. Methods
of data collection using in-depth interview techniques and observation.
The results of this study indicate that the husband could be motivation because
knowing some things related to exclusive breastfeeding, the husband also
provides a positive attitude to support exclusive breastfeeding, and husband
motivated because he could support emotionally, information, appreciation, and
physical. And then, husbands could be motivated because exclusive breastfeeding
benefits their babies, supporting exclusive breastfeeding is the responsibility and
obligation of the husband, the role of husband was needed to help the wife
succeed exclusive breastfeeding, and exclusive breastfeeding could benefit the
husband. An overview of the supported that the husband provides and perceives
by his wife is in the form of emotional support, information, appreciation, and
physical. Suggestions for health services in an effort to increased motivation of
husbands support exclusive breastfeeding by providing counseling post-wife
giving birth and encouraging husbands accompanying wives to perform initiation
of early breastfeeding.

Keyword
References

: Motivation, Support, Husband, Exclusive Breastfeeding
: 41 (years 1985-2017)

ii

iii

iv

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama

: Riska Ayu Handayani


Tempat, tanggal Lahir : Jakarta, 19 Januari 1995
Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Status

: Belum Menikah/ Mahasiswa

Alamat

:Jalan PALAD No.18 RT 005/03 Kelurahan Jati Kecamatan
Pulo Gadung Jakarta Timur

HP


: 085714133804

Email

: riskaayuhandayani@gmail.com

Fakultas/Jurusan

: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan/Kesehatan
Masyarakat

PENDIDIKAN
1. Sekolah Dasar Negeri Jati 04 Jakarta

2001-2007

2. SMP Negeri 92 Jakarta

2007-2010


3. SMA Negeri 53 Jakarta

2010-2013

4. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2013-sekarang

ORGANISASI
1. PASKIBRA

2008-2009

2. Sekretaris MPK (Majelis Permusyawaratan Kelas)

2011-2012

3. Rohani Islam

2011-2013


4. Marcing Band

2011-2012

5. BEM/HMPS Kesehatan Masyarakat

2014-2016

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan
judul “Motivasi Suami Mendukung Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah
Kerja Puskesmas Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor” yang disusun dan
diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Kesehatan Masyarakat. Sholawat serta salam juga selalu tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna, baik
dari segi isi maupun metodologi. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik serta saran yang dapat membangun tulisan ini menjadi lebih baik.
Banyak pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, doa, serta
kerjasama yang luar biasa dalam penyusunan skripsi ini. Penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M.Kes, selaku Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Beserta Prof. Dr. dr. Sardjana, SpOG (K), SH,.
Maftuha M.Kep, Ph.D, dan Fase Badriah, SKM, M.Kes, Ph.D, selaku
Wakil Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Fajar Ariyanti, M.Kes, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. M. Farid Hamzens, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing serta memberi banyak saran
agar penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.


vii

4. Ibu Fase Badriah SKM, M.Kes, Ph.D, ibu Narila Mutia MKM, Ph.D, ibu
Ratri Ciptaningtyas, MHS., dan ibu Laily Hanifah, SKM, M.Kes., selaku
dosen

penguji

skripsi

yang

telah

meluangkan

waktunya

untuk

membimbing serta memberi saran kepada penulis selama penyusunan
skripsi.
5. Seluruh Staf Puskesmas, Bidan Desa, dan Kader di Puskesmas Kecamatan
Ciawi yang telah banyak membantu dan memudahkan penulis turun
lapangan mengambil data dan menyelesaikan skripsi.
6. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah banyak memberi kasih sayang,
doa, dan bantuan baik moril maupun materil kepada penulis selama
menyelesaikan skripsi ini.
7. Sahabat penulis yang bersedia memberikan tempat untuk tinggal selama
proses pengambilan data yaitu Khoirunnisa Damayanti dan keluarganya.
8. Sahabat-sahabat seperjuangan Rati Mahisara, Desy Nur Wahyuni, Mira
Rizkia P., Aisyah Fatimah, dan Annisa Ayu SL yang telah memberi
dukungan dan saling mengingatkan penulis selama penyelesaian skripsi.
9. Teman-teman peminatan promosi kesehatan, teman-teman kesehatan
masyarakat, dan adik-adik kelas yang mendukung, mengingatkan,
menghibur, serta memberi masukan kepada penulis selama proses
pembuatan skripsi.
Pada akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh
dari sempurna, namun penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi
yang memerlukannya.
Jakarta, Januari 2018

Riska Ayu Handayani

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN ........................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A.

Latar Belakang .......................................................................................... 1

B.

Fokus Masalah .......................................................................................... 5

C.

Tujuan ....................................................................................................... 5

D.

1.

Tujuan Umum ....................................................................................... 5

2.

Tujuan Khusus ...................................................................................... 6
Manfaat ..................................................................................................... 6

ix

E.

1.

Manfaat penelitian bagi pembaca ......................................................... 6

2.

Manfaat penelitian bagi institusi kesehatan .......................................... 6

3.

Manfaat penelitian bagi penulis ............................................................ 7
Ruang Lingkup.......................................................................................... 7

BAB II ..................................................................................................................... 8
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 8
A.

ASI Eksklusif ............................................................................................ 8

B.

Manfaat ASI Eksklusif .............................................................................. 8

C.

Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif ............................ 9

D.

Dukungan Suami ..................................................................................... 10

E.

Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Suami ....................................... 11

F.

Jenis Dukungan ....................................................................................... 12

G.

Cara Suami untuk Keberhasilan ASI Eksklusif ...................................... 13

H.

Motivasi .................................................................................................. 14

I.

Faktor yang Mempengaruhi Motivasi ..................................................... 15

J.

Jenis-Jenis Motivasi ................................................................................ 15

K.

Kerangka Teori ....................................................................................... 18

BAB III ................................................................................................................. 19
KERANGKA BERPIKIR DAN DEFINISI ISTILAH ......................................... 19
A.

Kerangka Berpikir ................................................................................... 19

B.

Definisi Istilah ......................................................................................... 20

BAB IV ................................................................................................................. 27

x

METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 27
A.

Jenis Penelitian........................................................................................ 27

B.

Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................................. 28

C.

Informan Penelitian ................................................................................. 28

D.

Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 29

E.

Metode Pengambilan Data ...................................................................... 29

F.

Instrumen Penelitian ............................................................................... 30

G.

Teknik Analisis Data............................................................................... 30

H.

Reliabilitas dan Validitas Data................................................................ 32

BAB V................................................................................................................... 35
HASIL PENELITIAN ........................................................................................... 35
A.

Gambaran Umum Wilayah Penelitian .................................................... 35

B.

Karakteristik Informan ............................................................................ 36

C.

Gambaran Motivasi Suami ..................................................................... 40
1.

Motivasi Intrinsik ................................................................................ 40

2.

Motivasi Ekstrinsik ............................................................................. 47

3.

Amotivasi ............................................................................................ 53

D.

Gambaran Dukungan Suami ................................................................... 54
1.

Dukungan Emosional .......................................................................... 54

2.

Dukungan Informasi ........................................................................... 54

3.

Dukungan Penghargaan ...................................................................... 56

4.

Dukungan Fisik ................................................................................... 57

xi

BAB VI ................................................................................................................. 59
PEMBAHASAN ................................................................................................... 59
A.

Keterbasan Penelitian.............................................................................. 59

B.

Motivasi Suami ....................................................................................... 59
1.

Motivasi Intrinsik ................................................................................ 59

2.

Motivasi Ekstrinsik ............................................................................. 66

3.

Amotivasi ............................................................................................ 75

C.

Dukungan Suami ..................................................................................... 76
1.

Dukungan Emosional .......................................................................... 77

2.

Dukungan Informasi ........................................................................... 78

3.

Dukungan Penghargaan ...................................................................... 80

4.

Dukungan Fisik ................................................................................... 82

BAB VII ................................................................................................................ 84
SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 84
A.

Simpulan ................................................................................................. 84

B.

Saran ....................................................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 87
LAMPIRAN

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1

Kerangka Teori

Hal. 14

Bagan 3.2

Kerangka Konsep

Hal. 15

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Definisi Istilah

Hal. 16

Tabel 5.2

Karakteristik Informan

Hal. 27

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat Izin Penelitian

Lampiran 2

Matriks Wawancara

Lampiran 3

Matriks Observasi

Lampiran 4

Transkrip Wawancara

xv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Derajat kesehatan yang optimal dapat dicapai dengan status gizi
masyarakat yang baik, salah satu usaha untuk memperbaiki status gizi yaitu
dengan memberikan ASI eksklusif. Menurut WHO (dalam Kemenkes RI,
2014), menyusui eksklusif adalah tidak memberi bayi makanan atau minuman
lain termasuk air putih selama menyusui 0-6 bulan, kecuali obat-obatan,
vitamin atau mineral tetes, dan asi perah juga diperbolehkan. Air Susu Ibu
(ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garamgaram anorganik yang disekresi oleh kelenjar mamae ibu yang berguna
sebagai makanan bagi bayinya (Narfin, 2013). Air Susu Ibu merupakan
nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung kebutuhan energi dan
zat yang dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupan bayi .
Adapun dampak jika bayi tidak diberi ASI secara eksklusif yaitu bayi
akan lebih mudah terkena resiko terjadinya penyakit infeksi seperti infeksi
saluran pencernaan (diare), infeksi saluran pernafasan dan infeksi telinga serta
menghambat sistem kekebalan tubuh bayi dan terjadinya karies dentis
(kerusakan gigi) pada bayi (Haryani, 2014). Menurut data WHO (World
Health Organization), dinegara berkembang jumlah balita yang meninggal
akibat diare adalah sebanyak 1,87 juta jiwa, atau diperkirakan 75,3/1000 balita

1

2

(Kemenkes RI, 2015). Penderita diare yang dilaporkan di Indonesia adalah
sebanyak 4.017.861 jiwa (Kemenkes RI, 2015). Menurut Profil Kesehatan
Provinsi Jawa Barat tahun 2015, jumlah penderita diare di Jawa Barat tahun
2015 sebanyak 1.084.766 orang dengan jumlah kematian 42 orang. Persentase
kasus penderita diare adalah sebanyak 49,56% balita dan 50,44% usia diatas
lima tahun, dengan jumlah kematian 34 orang balita dan 8 orang usia diatas
lima tahun. Cakupan diare di Provinsi Jawa Barat adalah sebesar 85,6%.
Kabupaten Bogor merupakan wilayah dengan cakupan diare diatas rata-rata
Provinsi Jawa Barat yaitu 90%.
Selain itu, Kabupaten Bogor memiliki cakupan Balita Bawah Garis
Merah (BGM) yang berpotensi gizi buruk yaitu sebesar 2,5% (>28.724 orang)
diatas rata-rata Provinsi Jawa Barat 1,2% (14.362 orang) (Profil Kesehatan
Jawa Barat, 2015). Sedangkan kasus gizi buruk yang tercatat di Jawa Barat
adalah sebanyak 2.895/26.518 jiwa. Gizi buruk dapat menyebabkan
terjadinya kematian pada balita. Pemberian ASI secara eksklusif dapat
menekan angka kematian bayi sekaligus meningkatkan status gizi balita yang
pada akhirnya akan meningkatkan status gizi masyarakat menuju tercapainya
kualitas sumber daya manusia yang memadai (Purwiyanti, 2011).
ASI eksklusif sangat dibutuhkan oleh bayi usia 0-6 bulan, akan tetapi
cakupan ASI eksklusif masih rendah. Data UNICEF (United Nation Childrens
Fund) pada tahun 2012 menunjukan bahwa cakupan ASI eksklusif didunia
adalah sebesar 39% (UNICEF, 2012). Profil kesehatan Provinsi Jawa Barat
tahun 2015 menunjukan, cakupan ASI eksklusif di Provinsi Jawa Barat adalah
sebesar 45% dan dikatagorikan kedalam lima cakupan ASI eksklusif terendah

3

di Indonesia. Cakupan tersebut masih dibawah cakupan nasional yaitu sebesar
52,3%.
Wilayah kabupaten Bogor menjadi wilayah pertama yang cakupannya
lebih besar dari cakupan ASI eksklusif di Jawa Barat. Menurut profil
kesehatan Jawa Barat tahun 2015, persentase bayi yang diberikan ASI
eksklusif di Kabupaten Bogor sebesar 50,7%. Walaupun cakupan ASI
eksklusif di Kabupaten Bogor diatas cakupan ASI eksklusif di Jawa Barat,
Akan tetapi menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor tahun 2015,
wilayah Ciawi merupakan lima besar wilayah dengan cakupan ASI terendah
di Kabupaten Bogor dengan cakupan sebesar 17,6%. Sedangkan cakupan ASI
eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ciawi tahun 2015 adalah
sebesar 29,41%, cakupan tersebut masih dibawah target puskesmas 90% dan
target nasional 80% (Profil Kesehatan Jawa Barat, 2015).
Rendahnya ASI eksklusif menjadi masalah yang belum terselesaikan
diwilayah Puskesmas Kecamatan Ciawi. Menurut pemegang program gizi
keluarga di puskesmas tersebut, penyebab rendahnya cakupan ASI eksklusif
diantaranya adalah kurangnya produksi ASI, kurangnya dukungan suami dan
banyaknya ibu menyusui yang bekerja. Pendapat tersebut sejalan dengan
penelitian Agus dan Utaminingrum (2012) yang menunjukan bahwa masih
banyak suami yang berpendapat bahwa menyusui adalah urusan ibu dengan
bayinya, sehingga suami kurang peduli. Suami juga mempercayakan masalah
perawatan bayi kepada istri dan mengingatkan hal-hal bahaya bagi bayi
kepada istrinya (Afifah, 2007).

4

Walaupun dukungan suami rendah, akan tetapi peran suami sangat
penting dalam menyukseskan pemberian ASI eksklusif. Menurut Roesli
(2005), banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI
Eksklusif salah satunya adalah dukungan sosial suami. Suami sebagai
breastfeeding father (sebutan untuk Ayah pendukung ASI) harus memberikan
dukungan yang konkrit. Suami merupakan faktor pendukung pada kegiatan
yang bersifat emosional dan psikologis yang diberikan kepada ibu menyusui.
Sekitar 80% sampai 90% produksi ASI ditentukan oleh keadaan emosi ibu
yang berkaitan dengan refleks oksitosin ibu berupa pikiran, perasaan dan
sensasi. Apabila hal tersebut meningkat akan memperlancar prosuksi ASI
(Ramadani dan Hadi, 2010). Dukungan suami (dukungan emosional,
dukungan penghargaan/penilaian, dukungan instrumental/fisik dan dukungan
informatif) sangat diperlukan agar pemberian ASI Eksklusif bisa tercapai
(Farida dkk, 2014).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti kepada 38 ibu
yang mengunjungi posyandu di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ciawi
menunjukan bahwa terdapat 24 ibu yang menyusui bayinya secara eksklusif.
Dari 24 ibu tersebut, sebanyak 12 ibu mendapat dukungan dari suami untuk
memberi ASI eksklusif. Selain itu, sebanyak 8 dari 24 ibu yang memberi ASI
eksklusif mendapat dukungan dari suami dan pihak lainnya seperti orang tua
dan ibu mertua. Sedangkan 4 dari 24 ibu yang memberi ASI eksklusif tidak
mendapat dukungan dari suami. Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan
bahwa dukungan suami berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif. Oleh

5

karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Motivasi Suami
Mendukung Pemberian ASI Eksklusif.
B. Fokus Masalah
Cakupan pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Ciawi sebesar
29,41% masih dibawah target puskesmas 90% dan target nasional 80%. Salah
satu yang berpengaruh dalam keberhasilan ASI Eksklusif adalah adanya
dukungan suami. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh
peneliti kepada 38 ibu yang mengunjungi posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Ciawi, terdapat 24 ibu yang menyusui bayinya secara
eksklusif. Hasil studi pendahuluan tersebut menunjukan bahwa dari 24
responden tersebut yang mendapatkan dukungan dari suami dan termotivasi
memberikan ASI Eksklusif adalah sebanyak 20 orang. Hal tersebut
membuktikan bahwa pengaruh suami cukup besar dalam memotivasi ibu
untuk memberikan ASI Eksklusif. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui
“Motivasi Suami Mendukung Pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Ciawi”.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Motivasi Suami
Mendukung Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas
Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor

6

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran motivasi instrinsik (motivasi yang datang dari
dalam diri) suami dalam mendukung istri memberikan ASI Eksklusif
b. Mengetahui gambaran motivasi ekstrinsik (motivasi yang datang
karena adanya tekanan dari luar diri) suami dalam mendukung istri
memberikan ASI Eksklusif
c. Mengetahui gambaran amotivasi (tidak adanya motivasi) suami dalam
mendukung istri memberikan ASI Eksklusif
d. Mengetahui gambaran dukungan suami kepada istri yang memberikan
ASI Eksklusif
D. Manfaat
1. Manfaat penelitian bagi pembaca
Dapat memberi informasi tentang motivasi suami dan pentingnya
dukungan suami terhadap istri yang memberikan ASI Eksklusif. Serta
dapat dijadikan sebagai acuan penelitian serupa berikutnya.
2. Manfaat penelitian bagi institusi kesehatan
Memberi saran atau alternatif solusi untuk dapat mengatasi permasalahan
ASI Eksklusif dan pembuatan program dalam meningkatkan cakupan
pemberian ASI Eksklusif.

7

3. Manfaat penelitian bagi penulis
Dapat memberi pengetahuan tentang peran dan dukungan suami terhadap
istri dalam memberi ASI Eksklusif dan dapat dijadikan sebagai
pengalaman belajar untuk turun lapangan.

E. Ruang Lingkup
Penelitian ini membahas tentang Motivasi Suami Mendukung
Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Ciawi
Kabupaten Bogor. Informan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah
pasangan suami istri yang memiliki anak bayi usia 6-12 bulan di Wilayah
Kerja Puskesmas Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor. Penelitian akan
dilaksanakan pada bulan Agustus-November 2017. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. ASI Eksklusif
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh kelenjar mamae ibu,
yang berguna sebagai makanan bagi bayinya. (Narfin, 2013) Air susu ibu
(ASI) merupakan nutrisi alamiah terbaik bagi bayi karena mengandung
kebutuhan energy dan zat yang dibutuhkan selama enam bulan pertama
kehidupan bayi (Narfin, 2013).
Adapun dampak jika bayi tidak diberi ASI secara eksklusif yaitu bayi
akan lebih mudah terkena resiko terjadinya penyakit infeksi seperti infeksi
saluran pencernaan (diare), infeksi saluran pernafasan dan infeksi telinga serta
menghambat sistem kekebalan tubuh bayi dan terjadinya karies dentis
(kerusakan gigi) pada bayi (Haryani, 2014).

B. Manfaat ASI Eksklusif
Terdapat manfaat yang didapatkan dengan menyusui bagi bayi, ibu,
keluarga dan negara. Manfaat bagi bayi antara lain adalah makanan alamiah
yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis, mudah untuk dicerna, komposisi zat
gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi;
Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan; ASI
8

9

mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6
bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C3 dan C4,
Antistapiloccocus,

lactobacillus,

Bifidus,

Lactoferrin;

Perkembangan

psikomotorik lebih cepat; Menunjang perkembangan kognitif; Menunjang
perkembangan penglihatan; Memperkuat ikatan batin antara ibu dan anak;
Dasar untuk perkembangan emosi yang hangat; dan Dasar untuk
perkembangan kepribadian yang percaya diri. (Narfin, 2013).
Manfaat bagi ibu antara lain adalah Mencegah perdarahan pasca
persalinan dan mempercepat kembalinya rahin kebentuk semula; Mencegah
anemia defisiensi zat besi; Mempercepat ibu kembali ke berat badan sebelum
hamil; Menunda kesuburan; Menimbulkan perasaan dibutuhkan; dan
Mengurangi kemungkinan kanker payudara dan ovarium. (Narfin, 2013).
Manfaat bagi keluarga antara lain adalah Mudah dalam proses
pemberiannya; Mengurangi biaya rumah tangga; dan Bayi yang mendapat ASI
jarang sakit, sehingga dapat menghemat biaya untuk berobat. (Narfin, 2013).
Sedangkan manfaat bagi negara adalah Penghematan untuk subsidi anak sakit
dan pemakaian obat-obatan; Penghematan devisa dalam hal pembelian susu
formula dan perlengkapan menyusui; dan Mendapatkan sumber daya manusia
(SDM) yang berkualitas. (Narfin, 2013).

C. Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif
Menurut Farohiatul (2011), penyebab pemberian ASI non ekslusif
adalah pengetahuan ibu, kondisi kesehatan ibu, dukungan suami, sosial
budaya (meliputi adanya kepercayaan pemberian makanan prelaktal, anggapan

10

yang salah tentang kolostrum, serta anggapan tentang bayi yang menangis
ketika sudah disusui berarti bayi masih lapar dan harus diberi tambahan),
adanya promosi susu formula terutama dari petugas kesehatan, serta adanya
tanggapan positif dari ibu terhadap susu formula dan pengaruh orang tua
(Haryani, 2014).
Faktor yang memengaruhi pemberian ASI Eksklusif yaitu ada faktor
internal dan eksternal. Faktor internal meliputi pendidikan, pengetahuan,
sikap, kondisi psikologis ibu, dan status persalinan. Sedangkan faktor
eksternal meliputi pekerjaan, sosial ekonomi, dukungan suami, budaya
setempat, peran kelompok potensial, advokasi, iklan susu formula, sikap
petugas kesehatan, penyuluhan (Purwiyanti, 2011).
D. Dukungan Suami
Dukungan adalah suatu upaya yang diberikan kepada orang lain, baik
moril maupun materil untuk memotivasi orang tersebut dalam melaksanakan
kegiatan (menurut Sarwono, 2003). Suami adalah pria yang menjadi pasangan
resmi seorang wanita (menurut KBBI, 2005). Suami juga berperan sebagai
pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan memberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya. Suami memunyai peran memberi dukungan
dan ketenangan bagi ibu yang sedang menyusui, dalam praktik sehari-hari
tampaknya peran ayah ini justru sangat menentukan keberhasilan menyusui
(Narfin, 2013).
Jika ibu menyusui, ayah harus memberikan sandang dan pangan.
Sekitar 50% keberhasilan menyusui ditentukan oleh ayahnya. Seorang ayah

11

dapat mengungkapkan sikap melindungi, sikap memelihara, rasa kasih sayang,
rasa cinta kepada bayinya. Sikap ayah ini membawa dampak berarti dalam
perkembangan anak selanjutnya ayah dapat memengaruhi bayinya dengan
cara tidak langsung, yaitu melalui dorongan yang diberikan kepada ibu
(Narfin, 2013).

E. Faktor yang Mempengaruhi Dukungan Suami
Menurut Cholil dkk (dalam Hargi, 2013) menyimpulkan beberapa
faktor yang mempengaruhi dukungan suami, antara lain adalah:
1. Budaya
Masyarakat di berbagai wilayah Indonesia yang umumnya masih
tradisional (Patrilineal), menganggap wanita tidak sederajat dengan kaum
pria, dan wanita hanyalah bertugas untuk melayani kebutuhan dan
keinginan suami saja. Anggapan seperti ini dapat mempengaruhi perlakuan
suami terhadap istri.
2. Pendapatan
Sekitar 75%-100% penghasilan masyarakat dipergunakan untuk
membiayai seluruh keperluan hidupnya. Secara nyata dapat dikemukakan
bahwa pemberdayaan suami perlu dikaitkan dengan pemberdayaan
ekonomi keluarga sehingga kepala keluarga harus memperhatikan
kesehatan keluarganya.
3.

Tingkat Pendidikan

12

Tingkat

pendidikan

akan

mempengaruhi

wawasan

dan

pengetahuan suami sebagai kepala rumah tangga. Semakin rendah
pengetahuan suami maka akses terhadap informasi kesehatan bagi
keluarga akan berkurang sehingga suami akan kesulitan untuk mengambil
keputusan secara efektif.
F. Jenis Dukungan
Menurut Cohen dan Syme tahun 1985 mengklasifikasikan
dukungan sosial dalam 4 kategori yaitu :
1. Dukungan informasi, yaitu memberikan penjelasan tentang situasi dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi
individu. Dukungan ini, meliputi memberikan nasihat, petunjuk, masukan
atau penjelasan cara seseorang bersikap.
2. Dukungan

emosional,

yang

meliputi

ekspresi

empati

misalnya

mendengarkan, bersikap terbuka, menunjukkan sikap percaya terhadap
sesuatu yang dikeluhkan, mau memahami, ekspresi kasih sayang dan
perhatian. Dukungan emosional akan membuat penerima merasa berharga,
nyaman, aman, terjamin, dan disayangi.
3. Dukungan instrumental adalah bantuan yang diberikan secara langsung,
bersifat fasilitas atau materi misalnya menyediakan fasilitas yang
diperlukan, meminjamkan uang, memberikan makanan, permainan atau
bantuan yang lain.
4. Dukungan penilaian, dukungan ini bisa terbentuk penilaian yang positif,
penguatan (pembenaran) untuk melakukan sesuatu, umpan balik atau

13

menunjukkan perbandingan sosial yang membuka wawasan seseorang
yang sedang dalam keadaan stres.

G. Cara Suami untuk Keberhasilan ASI Eksklusif
Beberapa cara yang dapat dilakukan suami untuk keberhasilan ASI
Eksklusif (Hikmawati, 2008):
1. Setiap saat, siang atau malam, bila bayi ingin minum, ambillah bayi dan
gendong ke ibunya untuk disusui.
2. Selalu sendawakan bayi setelah menyusu. Cara sendawa yang paling tepat
adalah dengan menggendong tegak kemudian perut bayi diletakkan pada
pundak ayahnya.
3. Ganti popoknya sebelum atau sesudah bayi menyusu
4. Gendong bayi dengan kain, biarkan ia merasakan kehangatan badan
ayahnya
5. Tembangkan bayi bila ia gelisah dengan cara menggendong, menepuknepuk, atau menggoyang-goyang tempat tidur goyangnya
6. Sekali-kali mandikan bayi atau bila sudah sedikit lebih besar mandilah
bersama-sama
7. Biarkan bayi berbaring di dada ayahnya agar ia dapat mendengar detak
jantung sang ayah, bunyi nafas, dan kehangatan kulit ayahnya
8. Biasakan memijat bayi anda sejak baru lahir, bila mungkin sehari dua kali.

14

H. Motivasi
Dalam diri individu ada sesuatu yang menentukan perilaku, yang
bekerja dengan cara tertentu untuk mempengaruhi perilaku tersebut. Penentu
perilaku ini disebut dengan motif. Motif merupakan sesuatu yang
menimbulkan perilaku pada organisme. Menurut Ahmadi (2002) motif
manusia merupakan dorongan, keinginan, hasrat, dan tenaga penggerak
lainnya yang berasal dari dalam dirinya, untuk melakukan sesuatu. Motif tidak
selalu dapat diamati dari perilaku, atau dapat dikatakan bahwa perilaku yang
nampak tidak selalu menggambarkan motifnya, motif tidak selalu seperti yang
nampak, bahkan kadang-kadang motif berlawanan dengan perilaku yang
nampak. Perilaku yang nampak sama belum tentu dilatarbelakangi oleh motif
yang sama, sebaliknya motif yang sama belum tentu menghasilkan perilaku
yang sama (Afifah, 2007).
Beberapa ahli memberikan kesamaan antara motif dan kebutuhan atau
dorongan (needs). Menurut Ahmadi (2002) (dalam Afifah, 2007), motif juga
dapat timbul karena adanya kebutuhan. Kebutuhan dapat dipandang sebagai
kekurangan sesuatu, dan ini menuntut segera pemenuhannya, untuk segera
mendapatkan keseimbangan. Situasi kekurangan ini berfungsi sebagai suatu
kekuatan atau dorongan alasan, yang menyebabkan seseorang bertindak untuk
memenuhi kebutuhan. Dari batasan-batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa
motif adalah yang melatarbelakangi individu berbuat sesuatu untuk mencapai
tujuan tertentu (Afifah, 2007).
Motivasi adalah suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri
manusia, yang menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasikan tingkah

15

laku. Sedangkan, motif adalah suatu alasan/dorongan yang menyebabkan
seseorang berbuat/melakukan tindakan tertentu. Motivasi juga dapat dikatakan
suatu keadaan siap terjadi suatu perbuatan, karena dapat berubah dala waktu
yang relatif singkat tergantung pengaruh dari dalam dan luar individu tertentu.
Oleh karena itu, pembahasan motivasi akan memberikan jawaban atas
pertanyaan “mengapa orang dapat bertindak/bersikap demikian?”. (Handoko,
1992)
I. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Menurut Gerungan (2004) faktor-faktor yang mempengaruhi motivsi
diklasifikasikan menjadi 2 (dua) yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari segala sesuatu dari dalam
individu itu sendiri. Faktor internal meliputi kondisi fisik, mental, herediter,
keinginan dalam diri sendiri, dan kematangan usia. Sedangkan, Faktor
eksternal adalah faktor motivasi yang timbul dari luar diri seseorang yang
merupakan pengaruh dari orang lain atau lingkungan. Faktor eksternal
meliputi lingkungan, dukungan, fasilitas, media, agama dan spiritual, sosial
ekonomi, serta kebudayaan.
J. Jenis-Jenis Motivasi
Menurut Ryan dan Deci (2000) motivasi memiliki tiga jenis yaitu
motivasi intrinsik, ekstrinsik, dan amotivasi. Motivasi Intrinsik adalah suatu
dorongan yang ada dalam diri individu dimana individu tersebut merasa
senang dan gembira setelah melakukan serangkaian aktifitas. Terdapat tiga
macam

motivasi

intrinsik

yaitu

pengetahuan

(knowledge),

stimulasi

16

(stimulant), dan kecakapan (accomplishment). Pengetahuan (knowledge)
adalah motivasi yang terjadi karena adanya kesenangan dan kepuasan terhadap
penguasaan pengetahuan. Stimulasi (stimulant) adalah motivasi yang timbul
karena

adanya

kesenangan

merasakan

suatu

sensasi.

Kecakapan

(accomplishment) adalah motivasi yang terjadi karena adanya kesenangan dan
kepuasan terhadap penguasaan kemampuan. Secara garis besar, motivasi
intrinsik

memiliki

unsur-unsur

seperti

suatu

ketertarikan

(interest),

kesenangan (enjoyment), dan kepuasan (inherent satisfaction).
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang bersumber dari rangsangan
atau dorongan dari luar. Selain itu motivasi ekstrinsik muncul karena adanya
pengharapan baik berupa imbalan maupun menghindari konsekuensi. Ada
empat macam motivasi ekstrinsik yaitu Identification Regulation, Introjected
Regulation, Integrated Regulation, External Regulation. Identification
Regulation adalah motivasi yang timbul karena individu merasakan kesadaran
akan manfaat yang ditimbulkan dari suatu tindakan atau perilaku. Introjected
Regulation adalah motivasi yang muncul atas dasar kewajiban, kontrol diri,
tanggung jawab dan adanya dorongan internal. Integrated Regulation adalah
motivasi yang muncul karena adanya kesadaran dan mampu menyesuaikan
diri serta melibatkan diri dengan kepentingan orang lain. External Regulation
adalah motivasi yang muncul untuk menghindari hukuman dan mendapat
penghargaan.
Sedangkan, Amotivasi adalah tidak adanya niat dan motivasi dari
dalam diri seseorang yang dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal
dari individu tersebut. Individu yang bersikap Amotivasi karena tidak adanya

17

niat, tidak menghargai, ketidakmampuan, dan kurang kontrol terhadap suatu
tindakan atau perilaku, sehingga dapat dengan mudah dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal dari dalam diri individu tersebut.

18

K. Kerangka Teori
Berdasarkan jenis-jenis motivasi yang telah dijelaskan, maka dapat
disimpulkan kerangka teori sebagai berikut.

Motivasi

Jenis-Jenis Motivasi

Intrinsik:
-Pengetahuan
-Stimulasi
- Kemampuan/Kecakapan

Ekstrinsik
-Identifikasi Regulasi
-Introjeksi Regulasi
-Integrasi Regulasi
-Eksternal Regulasi

Amotivasi

Dukungan Suami

Dukungan

Dukungan

Dukungan

Dukungan

Emosional

Informasi

Penghargaan

Fisik

Bagan 2.1 Kerangka Teori
Sumber: Ryan dan Deci (2000); Cohen dan Syme (1985)

BAB III

KERANGKA BERPIKIR DAN DEFINISI ISTILAH

A. Kerangka Berpikir
Motivasi

Jenis-Jenis Motivasi

Intrinsik:
-Pengetahuan
-Stimulasi
- Kemampuan/Kecakapan

Ekstrinsik
-Identifikasi Regulasi
-Introjeksi Regulasi
-Integrasi Regulasi
-Eksternal Regulasi
Amotivasi

Dukungan Suami

Dukungan

Dukungan

Dukungan

Dukungan

Emosional

Informasi

Penghargaan

Fisik

Bagan 3.2 Kerangka Berpikir

19

20

B. Definisi Istilah
Tabel 3.1 Definisi Istilah
Istilah

Definisi Istilah

ASI Eksklusif

Air susu ibu diberikan kepada Wawancara Pedoman
bayi

usia

0-6

Cara Ukur Alat Ukur

bulan

tanpa

wawancara,

memberikan air, madu, susu

catatan

formula, tajin, susu lainnya, dan

lapangan (field

makanan

note), dan hp

tambahan

lainnya,

kecuali vitamin, mineral, dan
cairan imunisasi. (Kemenkes RI,

(alat

perekam

suara)

2014)
Suami

Seorang laki-laki yang berstatus Wawancara Pedoman
menikah, memiliki bayi berusia dan

wawancara,

6-12 bulan

catatan

dan mendukung observasi

pemberian ASI Eksklusif kepada

lapangan (field

bayi tersebut ketika bayi berusia

note), dan hp

0-6 bulan.

(alat

perekam

suara)
Motivasi

Motivasi

adalah

melatarbelakangi

yang Wawancara Pedoman
individu mendalam

wawancara,

(suami) berbuat sesuatu untuk

catatan

mencapai tujuan tertentu.

lapangan (field

21

note), dan hp
(alat

perekam

suara)
Motivasi
adalah

(knowledge) Wawancara Pedoman

Intrinsik Pengetahuan

Dorongan adalah Motivasi yang terjadi mendalam

wawancara,

yang ada dalam diri karena adanya kesenangan dan

catatan

individu

dimana kepuasan terhadap penguasaan

lapangan (field

individu

tersebut pengetahuan.

note), dan hp

merasa senang dan
gembira

setelah

melakukan

dari

karena

yang

ASI

Eksklusif

dalam

dirinya

(alat

perekam

suara)

mengetahui hal terkait ASI

serangkaian
aktifitas.

mendukung

Suami

Eksklusif.
Terdiri

pengetahuan, Stimulasi (stimulant) adalah Wawancara Pedoman

stimulasi,
kemampuan.

dan Motivasi yang timbul karena mendalam

wawancara,

adanya kesenangan merasakan

catatan

suatu sensasi.

yang

lapangan (field

Eksklusif

note), dan hp

mendukung

Suami

ASI

karena senang melihat istri

(alat

memberi ASI Eksklusif.

suara)

Kecakapan

perekam

(accomplishment) Wawancara Pedoman

adalah Motivasi yang terjadi mendalam

wawancara,

karena adanya kesenangan dan dan

catatan

kepuasan terhadap penguasaan

lapangan (field

22

kemampuan.
mendukung

Suami
ASI

yang observasi

Eksklusif

(alat

karena dalam dirinya mampu
melakukan

note), dan hp
perekam

suara)

tindakan

mendukung ASI Eksklusif.
Motivasi
ekstrinsik
Motivasi

Wawancara Pedoman

Identifikasi Regulasi:
adalah
yang

bersumber

dari

rangsangan

atau

dorongan dari luar.

Motivasi yang timbul karena

mendalam

catatan

individu merasakan kesadaran

lapangan (field

akan manfaat yang ditimbulkan
dari

suatu

tindakan

perilaku.

Suami

mendukung

ASI

karena

mengetahui

wawancara,

note), dan hp

atau

(alat

yang

perekam

suara)

Eksklusif
manfaat

ASI Eksklusif bagi anak dan
istrinya.
Wawancara Pedoman

Introjeksi Regulasi:
Motivasi yang muncul atas
dasar kewajiban, kontrol diri,
tanggung jawab dan adanya
dorongan internal. Suami yang
mendukung

ASI

Eksklusif

karena mengetahui tanggung

mendalam

wawancara,
catatan
lapangan (field
note), dan hp
(alat
suara)

perekam

23

jawab dan kewajiban sebagai
suami yang peduli terhadap
ASI eksklusif.
Wawancara Pedoman

Integrasi Regulasi:
Motivasi yang muncul karena

mendalam

catatan

adanya kesadaran dan mampu
menyesuaikan
melibatkan

diri
diri

lapangan (field

serta

note), dan hp

dengan

(alat

kepentingan orang lain. Suami
memiliki

keinginan

mendukung

ASI

wawancara,

perekam

suara)

untuk

Eksklusif

karena sadar untuk melibatkan
dirinya

dalam

kepentingan

kesehatan anak dan istrinya.
Wawancara Pedoman

Eksternal Regulasi:
Motivasi yang muncul untuk
menghindari

hukuman

dan

mendapat penghargaan. Suami
yang

mendukung

ASI

Eksklusif karena mengetahui
keuntungan yang didapat jika
mendukung ASI Eksklusif.

mendalam

wawancara,
catatan
lapangan (field
note), dan hp
(alat
suara)

perekam

24

Amotivasi

Tidak adanya niat dan motivasi Wawancara Pedoman
untuk

melakukan

tindakan

suatu mendalam

(mendukung

ASI

wawancara,
catatan

Eksklusif), tindakan tersebut

lapangan (field

(mendukung ASI Eksklusif)

note), dan hp

dapat dipengaruhi oleh faktor

(alat

internal

suara)

dan

eksternal

dari

perekam

individu tersebut. Suami yang
mendukung

ASI

Eksklusif

tetapi tidak memiliki niat atau
motivasi
aturan,

(hanya
tradisi,

mengikuti
dan

faktor

lainnya)
Dukungan Suami

Tindakan suami yang dapat Wawancara Pedoman
membantu

kelancaran

pemberian ASI Eksklusif

wawancara,
catatan
lapangan (field
note), dan hp
(alat

perekam

suara)
Dukungan

Rasa suka yang ditunjukan Wawancara Pedoman

Emosional

suami kepada istrinya dalam mendalam

wawancara,

memberikan

catatan

ASI

Eksklusif,

25

seperti memberi pujian, kasih

lapangan (field

sayang dan perhatian.

note), dan hp
(alat

perekam

suara)
Dukungan

Adanya

Informasi

meliputi

informasi
nasihat,

yang Wawancara Pedoman
petunjuk, mendalam

wawancara,

saran, ataupun umpan balik

catatan

dari suami terhadap istrinya

lapangan (field

dalam

note), dan hp

memberikan

ASI

(alat

Eksklusif

perekam

suara)
Dukungan

Penilaian positif dari suami Wawancara Pedoman

Penghargaan/

terhadap

penilaian

memberikan

istrinya

seperti

ASI
setuju

dalam mendalam
Eksklusif

wawancara,
catatan

dengan

lapangan (field

keputusan istri memberi ASI

note), dan hp

eksklusif dan tidak melakukan

(alat

segala

suara)

tindakan

yang

perekam

menggagalkan pemberian ASI
Eksklusif.
Dukungan

Suami menyediakan kebutuhan Wawancara Pedoman

Instrumental/ fisik

istrinya selama memberikan mendalam

wawancara,

ASI

catatan

Eksklusif

seperti dan

26

memenuhi kebutuhan nutrisi observasi

lapangan (field

istri, membantu istri mengurus

note), dan hp

bayi, dan memberikan alat atau

(alat

bahan

suara)

untuk

kelancaran
Eksklusif

mendukung

pemberian

ASI

perekam

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Menurut Speziale dan Carpenter (2003), pendekatan
fenomenologi yaitu penelitian yang berfokus pada penemuan fakta yang ada.
Menurut Meleong (2013), penelitian fenomenologi meliputi pengalaman
tentang persepsi manusia seperti kepercayaan, kepedulian, keinginan, kasih
sayang, perasaan, serta indera yang ada dalam tubuh manusia. Menurut
Bogdan dan Biklen (1982) (dalam Iskandar, 2009), penelitian dengan
pendekatan fenomenologi berusaha memahami makna dari suatu peristiwa
atau fenomena yang saling berpengaruh dengan manusia dalam situasi
tertentu. Penelitian dengan metode kualitatif dan pendekatan fenomenologi
bertujuan untuk dapat menggali lebih dalam kenyataan atau pengalaman
hidup

informan

sehingga

informan

dapat

lebih

terbuka

dalam

menggambarkan perilaku yang dilakukan dan pengalaman yang dialami
(Haryani, 2014). Menurut peneliti, pendekatan fenomenologi adalah cara
yang dilakukan peneliti dalam mendekati informan untuk mengetahui
motivasi dari persepsi serta pengalaman informan dalam mendukung ASI
Eksklusif. Oleh karena itu, peneliti akan mendekati informan yang memiliki
pengalaman mendukung ASI Eksklusif.

27

28

B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Ciawi
Kabupaten Bogor Jawa Barat, yaitu pada bulan Agustus-November 2017.
Adapun alasan terpilihnya Puskesmas Kecamatan Ciawi sebagai tempat
penelitian adalah karena cakupan ASI Eksklusif Puskesmas Kecamatan
Ciawi tahun 2015 masih sangat rendah yaitu sebesar 29,41% dari target
capaian puskesmas yaitu sebesar 90%.

C. Informan Penelitian
Teknik penentuan informan dalam penelitian adalah dengan cara
purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik penetapan
informan yang sesuai dengan kategori atau kriteria penelitian

(Iskandar,

2009). Informan pada penelitian ini adalah beberapa pasang suami istri yang
memilliki bayi berusia 6-12 bulan. Informan terdiri dari informan utama dan
informan pendukung. Informan utama adalah suami, sedangkan informan
pendukung adalah istri dan kader. Dalam pendekatan fenomenologi
penentuan jumlah informan menurut Creswell (1998; eds 2014), bahwa
ukuran sampel yang digunakan adalah 5 – 25 orang. Jumlah informan dalam
penelitian ini adalah 5 pasang suami istri dan kader yang mengenal dekat
informan. Akan tetapi, jumlah informan dapat bertambah sesuai dengan
kelengkapan informasi dari informan utama.

29

Kriteria informan yang akan diteliti adalah suami dan istri yang
memiliki bayi berusia 6-12 bulan, suami mendukung ASI Eksklusif, istri
memberikan ASI secara eksklusif selama 0-6 bulan, serta kader yang dekat
dengan pasangan suami istri yang menjadi informan, serta suami dan istri
yang bertempat tinggal di wilayah kerja UPT Puskesmas Kecamatan Ciawi.

D. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan adalah pengumpulan data primer
dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui Indepth Interview
(wawancara mendalam), dan observasi. Data sekunder diperoleh melalui
laporan terkait masalah yang diteliti seperti data persentase ASI eksklusif di
wilayah Puskesmas Kecamatan Ciawi dan data program

(KIA, Gizi

Keluarga, dan Promosi Kesehatan) terkait ASI eksklusif.

E. Metode Pengambilan Data
1. Wawancara
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara mendalam
agar peneliti mendapatkan keterangan dari informan untuk keperluan
informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Peneliti akan melakukan
probing (menggali lebih dalam) dengan mengajukan pertanyaan yang
lebih terinci pada poin-poin pertanyaan saat wawancara