Analisis Pemanfaatan Air Tanah Untuk Keperluan Air Irigasi di Kawasan Desa Huta Parik Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun

ABSTRAK
Kebutuhan akan sumber daya air pada saat ini cenderung meningkat
seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk sehingga
terjadi
ketidakseimbangan dalam memenuhi kebutuhan di sektor pertanian. Air tanah
adalah salah satu sumber mata air yang digunakan untuk air irigasi di sejumlah
lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.
Lokasi studi penelitian berada di Kawasan Desa Huta Parik Kecamatan
Ujung Padang Kabupaten Simalungun. Data yang digunakan adalah data primer
dan data sekunder kemudian dianalisis dengan analisis hidrologi dan analisis
hidrolika.
Pengukuran di lapangan yang dilakukan adalah pengukuran debit air
tanah. Pengukuran dilakukan menggunakan data sumur yang telah dikumpulkan
yaitu data permeabilitas, data pemompaan dan penurunan muka air tanah.
Menghitung besarnya kebutuhan air irigasi dengan menggunakan metode analisa
kebutuhan air irigasi dan metode Neraca air, dari hasil analisis didapat besarnya
kebutuhan air irigasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi Huta
Parik.
Berdasarkan penelitian ini wilayah potensi air tanah Desa Huta Parik
Kecamatan Ujung Padang memiliki potensi air tanah sedang pada akuifer dangkal
dan tinggi pada akuifer dalam. Sistem akuifer didaerah Simalungun

dikelompokkan menjadi akuifer dangkal (akuifer bebas) dan akuifer dalam
(akuifer tertekan), namun pada daerah Huta Parik termasuk kedalam jenis sistem
akuifer bebas (unconfined akuifer). Akuifer dangkal terdapat pada kedalaman
antara 3,0 - 45,0 mbmt dengan ketebalan akuifer yang tidak merata di semua
tempat, umumnya kurang dari 15,0 m. Tercatat MAT berkisar antara 3,0 - 10
mbmt. Berdasarkan perhitungan melalui data pemompaan dan penurunan muka
air tanah debit optimal air tanah yang didapat yaitu sebesar 0,005 m3/s, sedangkan
debit maksimumnya 0,0136 m3/s. Berdasarkan metode Neraca air, curah hujan
rata-rata tahunan yang berlangsung didaerah penyelidikan sebesar 2988,85
mm/tahun kemudian air hujan yang masuk kedalam tanah sebesar 670,45
mm/tahun atau 22,43% dari jumlah curah hujan rata-rata tahunan. Dengan
demikian air yang masuk kedalam tanah dengan luas 0,3425 km2 diperkirakan
sekitar 0,229 juta m3/tahun. Jadi dapat disimpulkan bahwa debit yang keluar
masih dapat mencukupi untuk keperluan air irigasi Huta Parik yaitu rata-rata
sebesar 0,0243 m3/s maupun untuk keperluan air penduduk setempat. Petani di
Desa Huta Parik memilih Alternatif-2 dimana masa tanam dimulai awal Desember
berdasarkan turun temurun dengan kebutuhan air sebesar 0,0219 m3/det. Dari
hasil penelitian juga didapat bahwa kondisi dan klasifikasi sumur didaerah Huta
Parik saat ini kurang diperhatikan sehingga efektifitas air tanah yang keluar
kurang efektif, hal ini terlihat dari kondisi sumur dan bak penampungan air yang

tidak terawat. Namun demikian jumlah air tanah yang dihasilkan sampai saat ini
masih dapat mencukupi kawasan irigasi Huta Parik yang luasnya sebesar 34,25
ha.
Kata kunci: Analisa, Debit air tanah, Kebutuhan air, Akuifer, Efektifitas, Huta
Parik.

i
Universitas Sumatera Utara