Pengaruh Tes Elevasi Tungkai Secara Pasif terhadap Variasi Pletismograf untuk Penilaian Responsivitas Cairan pada Pasien yang Dilakukan Pembedahan dengan Anestesi Umum | Susanto | Jurnal Anestesi Perioperatif 821 3036 1 PB



Jurnal Anestesi Perioperatif
[JAP. 2016;4(2): 80–6]

ARTIKEL PENELITIAN

Pengaruh Tes Elevasi Tungkai Secara Pasif terhadap Variasi Pletismograf
untuk Penilaian Responsivitas Cairan pada Pasien yang Dilakukan
Pembedahan dengan Anestesi Umum
Bahtiar Susanto,1 Erwin Pradian,2 Tatang Bisri2
SMF Anestesiologi dan Terapi Intensif Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati,
2
Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran/Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung
1

Abstrak
Penilaian responsivitas terhadap cairan sangat berguna untuk optimalisasi cairan perioperatif. Variasi
pletismograf (respiratory variations in the pulse oximetry plethysmographic waveform amplitude; ∆POP) dan
elevasi tungkai secara pasif (passive leg raising; PLR) merupakan parameter dinamis yang akurat dalam

menilai responsivitas terhadap cairan. Tujuan penelitian ini adalah menilai pengaruh elevasi tungkai secara
pasif terhadap variasi pletismograf untuk menilai responsivitas terhadap cairan pada pasien setelah induksi
anestesi umum. Penelitian ini merupakan uji klinis pada 30 pasien yang menjalani operasi dengan anestesi
umum, usia 18–60 tahun, dan status fisik American society of anesthesiologist (ASA) I atau II pada bulan
Februari–Maret 2015 di Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini
diuji dengan uji-t berpasangan, Wilcoxon, dan uji ANOVA. Setelah dilakukan induksi anestesi umum, variasi
pletismograf dicatat sebelum, saat, dan sesudah elevasi tungkai secara pasif. Hasil penelitian menunjukkan
efek elevasi tungkai secara pasif akan menurunkan variasi pletismograf. Penurunan variasi pletismograf yang
signifikan pada responden yang memiliki responsivitas terhadap cairan 6/30 dengan variasi pletismograf
>13% sebelum dilakukan elevasi tungkai secara pasif. Perbedaan ini bermakna secara statistik (p

Dokumen yang terkait

PENGARUH ELEVASI KAKI TERHADAP KESTABILAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN DENGAN SPINAL ANESTESI.

25 70 55

Penatalaksanaan Anestesi Pasien Tetralogy of Fallot pada Operasi Mouth Preparation | Dausawati | Jurnal Anestesi Perioperatif 123 417 1 PB

0 0 4

Perbandingan Efek Anestesi Spinal dengan Anestesi Umum terhadap Kejadian Hipotensi dan Nilai APGAR Bayi pada Seksio Sesarea | Flora | Jurnal Anestesi Perioperatif 304 1044 1 PB

0 1 12

Waktu Pulih Sadar pada Pasien Pediatrik yang Menjalani Anestesi Umum di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung | Dinata | Jurnal Anestesi Perioperatif 576 1889 1 PB

0 0 9

Perbandingan Efek Induksi Propofol dengan Ketamin terhadap Penurunan Nilai Neutrofil pada Pasien dengan Tindakan Anestesi Umum | Putra | Jurnal Anestesi Perioperatif 999 4170 1 PB

0 0 6

Anestesi Untuk Pembedahan Darurat | Karya Tulis Ilmiah

0 0 5

Anestesi Untuk Pembedahan Darurat

0 0 7

Efek Pemberian Magnesium Sulfat Intravena Perioperatif terhadap Nilai Visual Analog Scale (VAS) dan Kebutuhan Analgetik Pascabedah pada Pasien yang Menjalani Pembedahan Abdominal Ginekologi dengan Anestesi Umum | Budipratama | Jurnal Anestesi Perioperatif

0 0 7

Perbandingan Efek Pemberian Eritromisin 250 mg Oral dengan Metoklopramid 10 mg Oral terhadap Jumlah dan pH Cairan Lambung pada Pasien yang Menjalani Operasi Elektif dengan Anestesi Umum | Mursali | Jurnal Anestesi Perioperatif 1000 4164 1 PB

0 0 7

this PDF file Akupunktur pada Pasien dengan Efek Samping Obat Pascatindakan Anestesi Spinal | Kurniawan | Jurnal Anestesi Perioperatif 2 PB

0 1 5