Perbandingan Biaya dan Produktivitas Pekerja Antara Shift Pagi dan Shift Malam pada Proyek Pembangunan Gedung The Manhattan Medan

BAB I
PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang
Sekarang ini, pihak pemerintahan maupun pihak swasta telah banyak

membangun proyek-proyek besar dan keterlambatan proyek pun tidak dapat
terhindarkan sehingga harus dilakukan percepatan proyek.
Hal yang umum terjadi dalam tahap pelaksanaan pekerjaan konstruksi
adalah keterlambatan waktu pekerjaan yang dilaksanakan terhadap waktu yang
tercantum dalam jadwal yang telah direncanakan sebelumnya. Keterlambatan
proyek

menjadi

kontribusi

utama


bagi

pembengkakan

biaya

proyek.

Keterlambatan pekerjaan terjadi diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti
buruknya manajemen yang diterapkan oleh kontraktor yang bertanggung jawab
terhadap proyek tersebut, faktor alam, faktor kesalahan estiasi, dan faktor-faktor
penyebab lainnya. Jenis faktor penyebab keterlambatan proyek dipengaruhi oleh
lokasi dimana proyek tersebut dilaksanakan karena berhubungan langsung dengan
akses, ketersediaan material, dan kondisi geografis dari lokasi proyek tersebut
(Ryan Ariefasa, 2011).
Untuk menghindari keterlambatan atau untuk mencapai waktu yang telah
direncanakan, maka diperlukan sistem manajemen yang baik. Salah satu cara
adalah adalah dengan menggunakan shift kerja. Secara umum yang dimaksud
dengan shift kerja adalah semua pengaturan jam kerja, sebagai pengganti atau


1

Universitas Sumatera Utara

tambahan kerja siang hari sebagaimana yang biasa dilakukan. Namun demikian
adapula definisi yang lebih operasional dengan menyebutkan jenis shift kerja
tersebut. Shift kerja disebutkan sebagai pekerjaan yang secara permanen atau
sering pada jam kerja yang tidak teratur (Kuswadji, 1997).
Pergantian shift yang normal 8 jam/shift.Shift kerja yang dilaksanakan 24
jam termasuk hari Minggu dan hari libur memerlukan 4 regu kerja. Regu ini
dikenal dengan regu kerja terus-menerus (3x8) (ILO, 1983).
Menurut Fish yang dikutip oleh Hery Firdaus (2005) mengemukakan
bahwa salah satu efek shift kerja yang dapat dirasakan antara lain :
1. Efek fisiologis
a. Kualitas tidur : tidur siang tidak seefektif tidur malam, banyak gangguan
dan biasanya dipelukan waktu istirahat untuk menebus kurang tidur selama kerja
malam.
b. Menurunnya kapasitas kerja fisik kerja akibat timbulnya perasaan
mengantuk dan lelah.
c. Menurunnya nafsu makan dan gangguan pencernaan.

2. Efek psikososial
Efek menunjukkan masalah lebih besar dari efek fisiologis, antara lain
adanya gangguan kehidupan keluarga, hilangnya waktu luang, kecil kesempatan
untuk berinteraksi dengan teman, dan menggangu aktivitas kelompok dalam
masyarakat.
Saksono (1991) menyatakan bahwa pekerjaan malam berpengaruh
terhadap kehidupan masyarakat yang biasanya dilakukan pada siang atau sore

2

Universitas Sumatera Utara

hari. Sementara pada saat itu bagi pekerja malam dipergunakan untuk istirahat
atau tidur, sehingga tidak dapat beradaptasi aktif dalam kegiatan tersebut, akibat
tersisih dari lingkungan masyarakat.
3. Efek kinerja
Kinerja menurun selama kerja shift malam yang diakibatkan oleh efek
fisiologis dan psikososial. Menurunnya kinerja dapat mengakibatkan kemampuan
mental menurun yang berpengaruh terhadap perilaku kewaspadaan pekerjaan
seperti kualitas kendali dan pemantauan.

4. Efek terhadap kesehatan
Shift kerja menyebabkan gangguan gastrointesnal, masalah ini cenderung
terjadi pada usia 40-50 tahun. Shift kerja juga dapat menjadi masalah terhadap
keseimbangan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes.
5. Efek terhadap keselamatan kerja
Survei pengaruh shift kerja terhadap kesehatan dan keselamatan kerja yang
dilakukan Smith et. al, melaporkan bahwa frekuensi kecelakaan paling tinggi
terjadi pada akhir rotasi shift kerja (malam) dengan rata-rata jumlah kecelakaan
0,69% per tenaga kerja. Tetapi tidak semua penelitian menyebutkan bahwa
kenaikan tingkat kecelakaan industri terjadi pada shift malam. Terdapat suatu
kenyataan bahwa kecelakaan cenderung banyak terjadi selama shift pagi dan lebih
banyak terjadi pada shift malam. (Adiwardana dalam Khairunnisa, 2001).
Wicken, dkk (2004) dalam Setyawati dkk (2008) Kelelahan bisa
disebabkan oleh sebab fisik ataupun tekanan mental. Salah satu penyebab fatique
adalah gangguan tidur (sleep distruption) yang antara lain dapat mempengaruhi

3

Universitas Sumatera Utara


oleh kekurangan waktu tidur dan gangguan pada circardian rhythms akibat shift
kerja.
Salah satu proyek bergengsi di Medan dengan shift kerja pagi dan shift
kerja malam adalah The Manhattan. Inilah faktor-faktor yang mendasari
penelitian ini untuk menganalisis“Perbandingan Biaya dan Produktivitas
Pekerja Antara Shift Pagi dan Shift Malam pada Proyek Pembangunan
Gedung The Manhattan Medan”.
Penelitian ini didukung oleh beberapa teori dari penelitian sebelumnya,
seperti :
1. Menurut

Lientje

PenjadulanShift
kesehatan

Setyawati
Kerja”.Shift

fisik,


Maurits
kerja

mental

(2008)

dalam

berpengaruh
dan

“Faktor

negative

sosial;

dan


terhadap

mengganggu

psychophysiologyhomeostatis seperti circadian rhythms, waktu tidur dan
makan; mengurangi kemampuan kerja, dan meningkatnya kesalahan dan
kecelakaan; menghambat hubungan sosial dan keluarga; dan adanya faktor
resiko pada saluran pencernaan, sistem syaraf, jantung dan pembuluh
darah.
2. Menurut

Andri Prasetya (2004) dalam “Analisa Produktivitas Pekerja

dengan MetodeWork Sampling: Studi Kasus pada Proyek X dan Y”.
Bagian ini menganalisa LUR setiap proyek berdasarkan waktu
pengamatan (pagi, siang dan sore). Gambar 5 menunjukkan hasil analisa,
dimana dapat diketahui bahwa nilai LUR pekerja pada pagi hari secara
umum lebih tinggi dibandingkan dengan pada siang dan sore hari. Hal ini


4

Universitas Sumatera Utara

mungkin disebabkan karena pada pagi hari pekerja masih mempunyai
semangat yang tinggi, tenaga yang masih kuat dan cuaca juga mendukung
karena tidak terlalu panas dibandingkan dengan siang hari maupun sore
hari.

Gambar 1.1 LUR berdasarkan Waktu Kerja pada Proyek X dan Y

3. Menurut Puspita Rizki Pratidina (2013) dalam “Produktivitas Pekerja
Konstruksi Berdasarkan Perbedaan Waktu Normal danOvertime (Studi
Kasus: Proyek Ruko Jalan Jawa Situbondo)”.Perhitungan dilakukan
dengan metode Time Study. Yang mana tiap-tiap elemen dihitung standar
time-nya. Standar dilakukan berdasarkan harga upah tukang dan pembantu
tukang. Produktivitas dapat dihitung dengan mengalikan hasil dari nilai
standar time dengan produksi rata-rata yang dikerjakan oleh tukang
perhari.


Hasil

akhir

dari

penelitian

ini

adalah

membandingkan

5

Universitas Sumatera Utara

produktivitas pekerja berdasarkan Time Study (waktu normal dan
overtime) dengan SNI (Standar Nasional Indonesia) 2008 dan Petunjuk

Teknis 2000. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah bahwa secara
umum produktivitas pekerja konstruksi di waktu normal lebih tinggi dari
produktivitas pada waktu overtime.
4. Ari Sandyavitri (2008) dalam ”Pengendalian Dampak Perubahan Desain
Terhadap Waktu dan Biaya Pekerjaan Konstruksi”. Pemendekan durasi
dilakukan dengan empat alternatif cara, yaitu dengan cara lembur, kerja
bergantian, penambahan tenaga kerja baru, dan dengan pemindahan
sebagian tenaga kerja dari kegiatan lain. Berdasarkan hasil perhitungan,
didapatkan peningkatan biaya sebesar Rp 65.509.817,- akibat pemendekan
durasi pelaksanaan pekerjaan dari 68 hari menjadi 53 hari dengan
alternatif kerja bergantian (shift).

I.2

Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang diatas, maka didapati rumusan masalah

sebagai berikut :
1. Bagaimana perbandingan produktivitas pekerjashift pagi dan shift malam
pada proyek The Manhattan?

2. Bagaimana perbandingan biaya dari segi upah kerja shift pagi dan shift
malam pada proyek The Manhattan?
3. Apa penyebab terjadinya penurunan produktivitas pekerja pada proyek
pembangunan gedung The Manhattan?

6

Universitas Sumatera Utara

I.3

Tujuan Penelitian
Tujuan daripada studi lapangan ini adalah :
1. Untuk membandingkanproduktivitas pekerjashift pagi dan shift malam
pada proyek The Manhattan
2. Untuk mengetahui perbandingan biaya dari segi upah kerja shift pagi dan
shiftmalam pada proyek The Manhattan.
3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya penurunan produktivitas pekerja
pada proyek pembangunan gedung The Manhattan.

I.4

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang bisa didapat dalam penelitian ini adalah :
1. Sebagai panduan untuk membandingakan biaya dan produktivitas pekerja
antara shift pagi dan shift malam.
2. Sebagai referensi dan pertimbangan dalam merencanakan jadwal kerja
untuk menghasilkan hasil yang optimal.

I.5

Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah yang diambil dari penulisan tugas akhir ini adalah

sebagai berikut :
1. Studi lapangan ini dilakukan di proyek The Manhattan Medan.
2. Data upah kerja didapatkan dari pimpinan The Manhattan.
3. Volume pekerjaan didapatkan dari pimpinan proyek The Manhattan.

7

Universitas Sumatera Utara

4. Pekerjaan yang ditinjau hanya pekerjaan pembetonan balok kolom dan
pelat lantai pada lantai 4, 5, 5A, 5B, dan 6.
5. Progres kerja diambil selama 1 bulan pada pekerjaan minggu ke-65 sampai
dengan minggu ke-68.

I.6

Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini adalah :

a)

Studi Literatur
Penulis mengumpulkan dan mempelajari referensi yang membahas tentang
shift kerja pada konstruksi dan dampak dari shif kerja.

b)

Metode Observasi
Penulis melakukan tinjauan langsung ke lapangan untuk pengambilan
dokumentasi maupun data proyek yang berkaitan dengan penelitian.

c)

Metode Wawancara
Penulis melakukan tanya-jawab maupun diskusi dengan beberapa pihak
yang bertanggung jawab atas proyek, seperti pimpinan proyek.

I.7

Sistematika Penulisan

Gambaran garis besar penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN

8

Universitas Sumatera Utara

Terdiri dari latar belakang,perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, pembatasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang penjelasan umum,teori-teori yang berkaitan dan mendukung
penelitian tentang tugas akhir dan juga aplikasi lapangan.
BAB 3 : METODE PENELITIAN
Berisi tata cara perhitungan dan analisa yang dilakukan pada studi
lapangan ini.
BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang hasil peninjauan dan perhitungan lalu perbandingan hasil
perhitungan tugas akhir.
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dan saran dalam tugas akhir ini.

9

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PEMBULUH KAPILER ANTARA PEKERJA SHIFT PAGI DAN SHIFT MALAM PADA PEKERJA MESIN MAINTENANCE DI PT. TUNAS BARU LAMPUNG

15 186 62

Perbandingan Biaya dan Produktivitas Pekerja Antara Shift Pagi dan Shift Malam pada Proyek Pembangunan Gedung The Manhattan Medan

0 13 131

PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN SUBYEKTIF ANTARA SHIFT PAGI DAN MALAM PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI Perbedaan Tingkat Kelelahan Subyektif Antara Shift Pagi Dan Malam Pada Pekerja Bagian Produksi Pengolahan Beton Di PT. Wijaya Karya Beton Tbk Kabupaten Boyola

0 2 17

PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN SUBYEKTIF ANTARA SHIFT PAGI DAN MALAM PADA PEKERJA BAGIAN PRODUKSI Perbedaan Tingkat Kelelahan Subyektif Antara Shift Pagi Dan Malam Pada Pekerja Bagian Produksi Pengolahan Beton Di PT. Wijaya Karya Beton Tbk Kabupaten Boyol

0 11 16

PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA ANTARA SHIFT PAGI, SHIFT SORE, DAN SHIFT Perbedaan Tingkat Kelelahan Kerja Pada Tenaga Kerja Antara Shift Pagi, Shift Sore, Dan Shift Malam Di Bagian Weaving Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakart

0 2 13

Perbandingan Biaya dan Produktivitas Pekerja Antara Shift Pagi dan Shift Malam pada Proyek Pembangunan Gedung The Manhattan Medan

0 0 19

Perbandingan Biaya dan Produktivitas Pekerja Antara Shift Pagi dan Shift Malam pada Proyek Pembangunan Gedung The Manhattan Medan

0 0 1

Perbandingan Biaya dan Produktivitas Pekerja Antara Shift Pagi dan Shift Malam pada Proyek Pembangunan Gedung The Manhattan Medan

0 0 23

Perbandingan Biaya dan Produktivitas Pekerja Antara Shift Pagi dan Shift Malam pada Proyek Pembangunan Gedung The Manhattan Medan

0 0 1

Perbedaan Tingkat Kelelahan Ditinjau dari Shift Pagi, Shift Siang, dan Shift Malam Ubaya Repository

0 0 1