Perancangan Prototipe Sistem Pengatur Penyinaran Matahari Pada Sistem Penjemuran Kopi Berbasis ATMega8

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Matahari merupakan sumber energi yang murah karena tidak perlu

mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Matahari juga dimanfaatkan manusia
untuk melakukan proses penjemuran proses produksi, contoh penjemuran untuk
proses produksi, penjemuran produksi hasil pertanian, produksi krupuk, produksi ikan
asin dan lain-lain. Penjemuran proses produksi biasanya dilakukan di tempat terbuka
sehingga mendapat sinar matahari secara langsung, proses ini memindahkan bahan
dari tempat penyimpanan ke tempat penjemuran, pada saat malam hari bahan yang
telah selesai dijemur kemudian dipindahkan ke tempat penyimpanan kembali. Proses
ini di rasa kurang efisien karena harus bekerja dua kali, mulai proses memindahkan
bahan dari tempat penyimpanan ke tempat penjemuran dan setelah menjelang malam
hari bahan yang dijemur kemudian dikembalikan lagi ke tempat penyimpanan.
Penjemuran proses produksi untuk wilayah yang luas akan mengalami
kesulitan dalam pengangkatannya saat hujan datang. Bahan yang telah dijemur tidak
dapat langsung diangkat seketika, pengangkatan penjemuran juga sangat dipengaruhi
oleh keberadaan orang yang berjaga. Ketika orang yang berjaga tidak berada di tempat

maka tidak ada yang mengangkat bahan ketempat yeng terlindung dari hujan. Hal ini
menyebabkan bahan yang sudah mulai kering menjadi basah lagi, menyebabkan
kerugikan karena harus mengulang proses penjemuran dari awal sehingga membuang
waktu dan tenaga.
Kelemahan dari penjemuran matahari adalah bila malam hari atau cuaca tidak
mendukung, seperti mendung atau turun hujan maka proses penjemuran proses
produksi tidak dapat belangsung, maka perlu dibuat alat pengontrol yang berfungsi
otomatis oleh karena itu, perlu di buat atap otomatis, yang membuka jika ada sinar
matahari, menutup saat malam hari atau akan menutup saat hujan datang
menggunakan sensor cahaya atau LDR dan konduktivitas sensor hujan dengan
mikrokontroller sebagai pusat kendalinya beserta software pemrogramannya dan
motor servo sebagai penggerak atap.

Universitas Sumatera Utara

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengangkat dan merancang


sebuah simulasi kontrol atap otomatis yang diaplikasikan sebagai tempat untuk
penjemuran kopi yang berbasis mikrokontroler ATMega8. Dimana pada perancangan
ini akan digunakan sebuah mikrokontroler ATMega8. Dimana pada perancangan ini
akan dirumuskan masalah:
1. Bagaimana prinsip kerja alat kontrol atap buka tutup otomatis.
2. Bagaimana sensor hujan dan sensor cahaya (LDR) mengubah tegangan menjadi
suatu nilai rendah atau tinggi yang bisa dibaca oleh mikrokontroler.
3. Bagaimana prinsip kerja servo.

1.3.

Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan kemampuan penulis dan waktu pelaksanaan
pembuatan proyek, maka dibuat batasan masalah sebagai berikut :
1. Membahas tentang Mikrokontroler ATMega8 sebagai basis dalam rangkaian.
2. Membahas tentang sensor LDR yang mendeteksi kondisi terang sebagai pagi
atau siang dan gelap sebagai dan malam untuk input mikrokontroller
ATMega8 dan sensor hujan sebagai pendeteksi hujan.
3. Membahas servo sebagai penggerak tutup buka atap otomatis.


1.4. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan proyek ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui prinsip kerja sensor hujan.
2. Untuk mengetahui prinsip kerja sensor cahaya (LDR)
3. Untuk mengetahui proses pengolahan data oleh ATMega8 dan untuk
mengontrol atap secara otomatis.

1.5. Manfaat Proyek
Berdasarkan proyek yang telah dirancang maka manfaatnya adalah :
1. Bila alat ini direalisasikan dalam kehidupan nyata dapat digunakan petani
untuk mempermudah kegiatan produksi hasil pertanian mereka.

Universitas Sumatera Utara

1.6. Metodologi Peneletian
Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut :
1. Mencari dan mempelajari data dan topik yang berhubungan dengan alat yang
akan dibuat.
2. Mempelajari landasan teori yang diperlukan dalam penelitian ini.

3. Mendesain dan merealisasi suatu rangkaian dan program aplikasi yang baik.
4. Pengujian rangkaian.
5. Pengujian Hardware agar mendapatkan hasil yang baik dan juga akurat.
6. Mengimplementasi rancangan yang telah dibuat.
7. Menguji sistem secara keseluruhan untuk dianalisa kekurangannya.
8. Penyusunan atau pembuatan laporan.

Universitas Sumatera Utara