Analisis pengaruh rasio keuangan terhadap earning per share : studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta - USD Repository
ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN
TERHADAP EARNING PER SHARE
(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)
SKRIPSI
Disusun oleh:
Yustinus Anton Sulistyo
N.I.M. 01.2214.225
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN
TERHADAP EARNING PER SHARE
(Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta) Yustinus Anton Sulistyo
012214225 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
ABSTRAK
Objektif dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara variabel informasi keuangan dengan kemampuannya untuk memprediksi perubahan Earning
Per Share. Informasi keuangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rasio
likuiditas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio solvabilitas. Informasi keuangan dari laporan keuangan diambil dari Indonesian Capital Market Directory, yang dipublikasikan pada tahun 2004 oleh perusahaan–perusahaan manufaktur. Hipotesis dalam penelitian ini adalah informasi keuangan dapat memprediksi Earning Per Share.
Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan a = 5 persen. Hasil statistik menunjukkan adjusted R square sebesar 30 persen. Uji hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa keenam rasio keuangan berpengaruh secara signifikan. Untuk hipotesis secara parsial, informasi keuangan yang terbukti secara signifikan berpengaruh adalah rasio Return on Investment yang termasuk kategori rasio profitabilitas.
ANALYSIS OF MONETARY RATIO INFLUENCE
AGAINST EARNING PER SHARE
(Case study in Manufacture Company Listed in Jakarta Trade Center) Yustinus Anton Sulistyo
012214225 Sanata Dharma University
Yogyakarta
ABSTRACT
The objective of this research is to analyze the relationship between monetary information variable with it abilities to predict changes of Earning per Share.
Monetary information which is used in this research is liquidity ratio, activity ratio, provability ratio, and solvability ratio. Monetary information from monetary report was taken from Indonesian Capital Market Directory which published in 2004 by the manufacture companies. This research’s hypothesis is an information capability on predicting Earning per Share.
This research analysis is using multiple linier regression analysis with a = 5 percent. Statistic result show Adjusted R square in amount of 30 percent. Hypothesis tests simultaneously show that all six monetary ratio significantly influenced. For partial hypothesis, monetary information which is significantly proved is Return of Investment ratio of which included within profitability ratio.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas cinta, kasih sayang, rahmat dan penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Earning Per
Share” (Studi Kasus pada Perusahaaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta).Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Falkutas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna mengingat keterbatasan pengalaman dan pengetahuan penulis. Walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam memberikan bimbingan, doa, kasih sayang, memberikan dorongan semangat, pengarahan dan saran sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Yesus Kristus, yang selalu menjadi panutan, perlindungan, dan pemberi kehidupan yang senentiasa indah ini.
2. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum M.S, selaku dekan Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M.Si, selaku ketua jurusan Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Drs. Th. Sutadi, M.B.A, selaku dosen pembimbing I, yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberi petunjuk, saran, dan semangat untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Drs. A. Triwanggono, M.S, selaku dosen pembimbing II, yang telah mencurahkan waktu, tenaga, pikiran, dan saran dengan sabar dan bijaksana serta memberikan pengarahan kepada penulis.
6. Bapak A. Yudi Yuniarto, SE., MBA selaku dosen pembimbing tamu, yang telah merelakan waktu dan kesempatan membimbing dalam pendadaran.
7. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi penulis.
8. Segenap staf administrasi dan seluruh karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah banyak memberikan bantuan teknis kepada penulis.
9. Pengelola Pojok BEJ Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membantu penulis dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan.
10. Ayahanda Antonius Soelimin dan Ibunda Theresia Sudijati, terima kasih doa dan kasih sayangnya yang membentuk diriku seperti sekarang.
11. Kakak-kakakku tercinta: Maria Dewijana Indraswati, Robertus Didik Indrasworo, dan Christiana Evi Indraswari, yang selalu memberikan dorongan serta doa hingga selesainya skripsi ini.
12. Untuk sahabat-sahabat jaman dulu: Damar, Banu, Landhep, Bobby, Lendhet, Agung, Ajik, Utie, Krishan, Uut, Dwi, Dian, serta teman-teman SDku yang lainnya, terima kasih atas kenangan-kenangan indah masa kecilnya.
13. Untuk sahabat-sahabat masa SMP: Indra, Aan, Marpong, Andre, Radit, Rina Maya, Kristiya, Katharina, Theresia, serta teman-teman SMPku yang lainnya, terima kasih atas kekompakan kalian dalam membimbingku dalam ujian.
14. Untuk sahabat-sahabat masa SMU: Awek, Apa’e, Yose, Mbontex, Martin, Simbah, Dedy, Ronny, Alley, Sumpil, Septa, Pras, Sapto, Wen-Wen, Yoris Sudobol, Ajeng, Monmon, Desi, Vicka, Noven, Janny, Anissa Dian, Saktian Dina, serta teman-teman SMUku yang lainnya, terima kasih atas memori yang paling indah hingga saat ini (Kapan SMU lagi?).
15. Untuk sahabat-sahabatku masa kuliah: Choenk-choek, Septa, Aweng, Agus, Cahyo, Ari, Wawan, Sigig, Dika, Theo, Ijul, Martin, Didit, Neria, Sinta, Anna, Ayu, Anggun, Betty, Essy, Ira Xuxum, Danik, Rita, Lisa, Evie, Fika, Hayu, Icha, Lucia, Bekti, Mince, Monica, Nia, Ully, Intan, Vita, Windy, Yuko-Chan, serta teman-teman masa-masa kuliah.
16. Untuk sahabat-sahabat seperjuangan masa depan: Varian Hermianto dan Yoyok Arum (Keep our fighting spirit, let’s make our dream come true!).
MOTTO Djarum Super (Demi Jesus Aku Rela Untuk Mati Supaya
ℵ Engkau Percaya).
ℵ Tuhan membuat segala sesuatu yang buruk, untuk menguji
manusia bukan untuk membinasakan.Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah ℵ yang menentukan arah langkahnya.
Masa depan adalah arah yang kita terus tuju, dan usaha adalah ℵ semangat untuk mencapainya.
ℵ Kegagalan adalah pelajaran yang sempurna untuk seseorang
yang ingin maju Bagi dunia kau mungkin hanyalah seseorang, tetapi bagiℵ seseorang kau mungkin dunianya
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................................................i Halaman Pengesahan.....................................................................................................ii Halaman Pengesahan 2.................................................................................................iii Pernyataan Keaslian Karya...........................................................................................iv Abstrak...........................................................................................................................v Abtract.......................................................................................................................... vi Kata Pengantar….........................................................................................................vii Motto............................................................................................................................ xi Daftar Isi...................................................................................................................... xii Daftar Tabel................................................................................................................. xv Daftar Grafik...............................................................................................................xvi
Bab I Pendahuluan....................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................7
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian.............................................................. 7
1.4. Sistematika Penulisan............................................................................ 9
Bab II Landasan Teori............................................................................................. 10
2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu........................................... 10
2.1.1 Landasan Teori.................................................................................... 10
2.1.1.1. Pasar Modal................................................................................... 10
2.1.1.2. Laporan Keuangan Perusahaan......................................................12
2.1.1.3 Peramalan Bisnis........................................................................... 14
2.1.1.4 Rasio Keuangan............................................................................. 16
2.1.1.5 Earning Per Share......................................................................... 18
2.1.2. Penelitian Terdahulu........................................................................... 19
2.2 Kerangka Pemikiran............................................................................ 23
2.3 Hipotesis.............................................................................................. 24
Bab III Metodologi Penelitian...................................................................................27
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional......................................27
3.2 Jenis dan Sumber Data.........................................................................30
3.3 Metode Pengumpulan Data..................................................................30
3.4. Populasi dan Sampel............................................................................31
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan...................................................................... 40
4.1 Sejarah Pasar Modal Indonesia............................................................40
4.1.1 Bursa Efek Jakarta tahun 1912............................................................ 40
4.1.2 Bursa Efek Jakarta tahun 1940-an....................................................... 41
4.1.3 Bursa Efek Jakarta dibuka kembali tahun 1977.................................. 41
4.1.4 Perkembangan Bursa Efek sebelum dan sesudah tahun 1977............. 42
4.1.5 Swastanisasi Bursa Efek Jakarta..........................................................43
4.1.6 Swastanisasi Bursa Efek Jakarta Menghancurkan Perubahan Kultur Perusahaan........................................................................................... 44
4.2 Visi dan Misi PT. Bursa Efek Jakarta..................................................44
4.2.1 Visi PT. Bursa Efek Jakarta.................................................................44
4.2.2 Misi PT. Bursa Efek Jakarta................................................................ 44
4.3 Sejarah singkat Perusahaan Sampel.....................................................45
Bab V Analisis Data dan Pembahasan..................................................................... 58
5.1 Deskripsi Obyek Penelitian................................................................. 58
5.1.1 Gambaran Obyek Penelitian................................................................ 58
5.1.2 Deskripsi Data Penelitian.................................................................... 59
5.2 Analisis Data........................................................................................62
5.2.1 Uji Asumsi Klasik................................................................................62
5.2.2 Analisis Linier Berganda..................................................................... 67
5.3 Pembahasan......................................................................................... 75
Bab VI Penutup……................................................................................................. 79
6.1 Kesimpulan.......................................................................................... 79
6.2 Saran.................................................................................................... 80 Daftar Pustaka………................................................................................................. 82 Lampiran……………..................................................................................................84
DAFTAR TABEL
3.1 Variabel Penelitian..............................................................................................27
3.2 Perusahaan Sampel Manufaktur di BEJ Tahun 2001-2003................................ 32
4.1 Data Jumlah Perusahaan Listing di BEJ Tahun 2001-2003................................59
4.2 Perusahaan Sampel Manufaktur di BEJ Tahun 2001-2003................................ 57
4.3 Deskripsi Data Penelitian................................................................................... 61
4.4 Coefficients (a)....................................................................................................63
4.5 Coefficients (a)....................................................................................................64
4.6 Model Summary (b)............................................................................................ 65
4.7 Coefficients (a)....................................................................................................68
4.8 ANOVA (b)........................................................................................................ 74
DAFTAR GRAFIK
4.1 Scatterplot Dependent Variable: EPS_R............................................................66
4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual..................................... 67
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Gejolak ekonomi yang selalu mengalami perubahan telah mempengaruhi kegiatan dan kinerja perusahaan, baik perusahaan kecil maupun besar. Oleh karena itu perusahaan harus memanfaatkan sumber daya yang tersedia seefisien dan seefektif mungkin sehingga lebih berguna dan dapat mempertahankan atau meningkatkan kinerja perusahaannya. Salah satu faktor yang mencerminkan kinerja suatu perusahaan adalah laporan keuangan yang harus dibuat oleh pihak manajemen secara teratur. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang disajikan dalam bentuk kuantitatif, di mana informasi-informasi yang disajikan di dalamnya dapat membantu berbagai pihak (intern maupun ekstern) dalam mengambil keputusan yang sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Laporan keuangan merupakan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya kepada para pemilik perusahaan atas kinerja yang telah dicapainya serta merupakan laporan utama yang mengkomunikasikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam membuat analisis ekonomi dan peramalan untuk masa yang akan datang. Dalam dunia bisnis, hasil peramalan mampu memberikan gambaran tentang masa depan perusahaan yang memungkinkan manajemen membuat perencanaan, menciptakan peluang bisnis maupun menganalisis pola investasi mereka.
Ketepatan hasil peramalan bisnis akan meningkatkan peluang tercapainya investasi yang menguntungkan. Semakin tinggi akurasi yang dicapai peramalan, semakin meningkat pula peran peramalan dalam perusahaan karena hasil dari suatu peramalan dapat memberikan arah bagi perencanaan perusahaan, khususnya perencanaan keuangan.
Statement of Financial Accounting Concepts No. 1, tujuan pelaporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Para investor dan kreditor sangat menaruh perhatian pada harapan mengenai prestasi perusahaan di masa mendatang. Mereka menggunakan laporan laba serta informasi yang berhubungan dengan komponen- komponennya dalam berbagai cara, misalnya (1) laba diinpretasikan sebagai suatu ukuran menyeluruh atas keefektifan manajemen perusahaan, (2) sebagai prediktor laba di masa mendatang, (3) mendeteksi kemampuan untuk menghasilkan laba jangka panjang, atau (4) sebagai indikator untuk menghitung resiko investasi atau yang dipinjamkan. Informasi tersebut bisa juga digunakan untuk menentukan prediksi-prediksi baru yang dihasilkan melalui penelitian- penelitian.
Ashok (2000), Earning Per Share (EPS) mungkin adalah data yang paling penting bagi sudut pandang investor. EPS merupakan indikasi yang paling tepat tentang apa yang perusahaan berikan kepada para pemegang saham, setelah pajak. Jika pemegang saham dapat memperkirakan/mengkalkulasi persentase EPS tersebut terhadap jumlah yang ia bayarkan untuk saham yang telah diketahui tingkat pengembaliannya. Kemudian membandingkan tingkat ini dengan tingkat lain yang sederajat, misal; sekuritas negara atau deposito bank, dia akan mengetahui apakah perusahaan telah memberikan lebih atau kurang.
Seorang investor dapat dan harus menghitung semua keuntungan bersih dari perusahaan untuknya, terhadap bagian ekuitas yang dimiliki perusahaan.
Jika hanya satu pemilik memiliki seluruh bagian saham, seluruh keuntungan bersih perusahaan akan menjadi miliknya. Pemilik sebagian saham, tidak menerima keuntungan di tangan, tetapi kita seharusnya melihat apa keuntungan yang didapatnya. Dia percaya jika perusahaan terus memperoleh pertumbuhan EPS dan menginvestasikannya kembali, pasar semakin lama akan menyadari fakta bahwa nilai saham akan terus naik. Itulah yang diharapkan.
Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat. Agar informasi yang tersaji lebih bermanfaat dalam pengambilan keputusan, data keuangan harus dikonversi menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis. Hal ini ditempuh dengan cara melakukan analisis laporan keuangan.
Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis tersebut adalah dalam bentuk rasio-rasio keuangan. Foster (1986) menyatakan empat hal yang mendorong analisis laporan keuangan dilakukan dengan model rasio keuangan yaitu: a. Untuk mengendalikan pengaruh perbedaan besaran antar perusahaan atau antar waktu.
b. Untuk membuat data menjadi lebih memenuhi asumsi alat statistik yang digunakan.
c. Untuk mengkaji hubungan empirik antara rasio keuangan dan estimasi/prediksi variabel tertentu (seperti kebangkrutan/financial distress).
Rasio keuangan adalah perbandingan antara dua elemen laporan keuangan yang menunjukkan suatu indikator kesehatan keuangan pada waktu tertentu.
Ada berbagai kelompok rasio keuangan yang dapat digunakan manajer untuk merencanakan dan mengendalikan keuangan perusahaan seperti dikemukakan oleh Bambang Riyanto (1995) yaitu : likuiditas, leverage, aktivitas dan keuntungan, sedangkan Weston dan Copeland (1995) mengelompokkan rasio ke dalam 3 kelompok besar yaitu: ukuran kinerja, ukuran efisiensi operasi dan ukuran kebijakan keuangan.
Rasio-rasio keuangan tersebut sudah biasa digunakan dalam penilaian kinerja secara teoritis dan praktis. Secara teoritis, analisis laporan keuangan dikatakan mempunyai kegunaan apabila bisa dipakai untuk memprediksi fenomena ekonomi. Dalam penggunaan secara praktis, rasio-rasio keuangan tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan manajerial perusahaan.
Penelitian yang terdahulu menunjukkan berbagai kemampuan rasio keuangan sebagai alat prediksi yang memadai. Kemampuan prediksi laporan keuangan diukur dengam alat prediksi statistik yang dihubungkan dengan berbagai fenomena ekonomi, diantaranya return saham (Ou dan Penmann, 1989, dan Machfoedz, 1994).
Studi mengenai hubungan rasio keuangan dengan return saham dipelopori oleh O’Connor (1973). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bukti yang diberikan oleh analisis kekuatan hubungan dari variasi model rasio rate of
return memproyeksikan adanya keraguan akan kegunaan rasio keuangan bagi
investor saham biasa.Penelitian tentang manfaat rasio keuangan dalam memprediksi laba dilakukan oleh Machfoedz (1994). Hasil stepwise regression menunjukkan bahwa terdapat 13 rasio keuangan yang secara statistis signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba. Machfoedz juga menemukan bukti empiris bahwa kekuatan prediksi rasio keuangan untuk periode satu tahun lebih tinggi dibanding 2 tahun. Dan untuk periode dua tahun ditemukan tidak signifikan.
Penelitian lainnya oleh Triyono (1998) meneliti hubungan informasi arus kas, komponen arus kas, dan laba akuntansi dengan return saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total arus kas yang dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda tidak mempunyai hubungan positif dengan return saham, namun komponen arus kas dan laba akuntansi mempunyai hubungan positif dengan return saham.
Penelitian-penelitian diatas terdapat berberapa perbedaan-perbedaan yang menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh rasio keuangan terhadap return saham perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta. Hal ini mendorong penulis untuk mengadakan penelitian tentang “Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Earning Per Share”.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan beberapa informasi rasio keuangan yaitu Current Ratio, Net Working Capital, Total Assets
Turnover, Inventory Turnover, Operating Profit Margin, Return on Investment,
Leverage Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap Earning Per Share.Populasi penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Jakarta yang terdaftar dan termasuk kategori sebagai perusahaan dalam industri manufaktur selama periode 2001-2003. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan metode purposive sampling. Kategori perusahaan ini dipilih karena jenis industri ini diyakini lebih memiliki tingkat resiko usaha yang lebih tinggi dibandingkan jenis industri lainnya (Miswanto dan Husnan 1999).
1.2 Rumusan Masalah
Motif dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah nilai Earning
Per Share dipengaruhi oleh rasio keuangan perusahaan, maka pada penelitian ini ditentukan perumusan sebagai berikut.
1. Apakah rasio keuangan Current Ratio, Net Working Capital, Total Assets
Turnover, Inventory Turnover, Operating Profit Margin, Return on Investment, Leverage Ratio dan Debt to Equity Ratio secara parsial
berpengaruh terhadap Earning Per Share.
2. Apakah rasio keuangan Current Ratio, Net Working Capital, Total Assets
Turnover, Inventory Turnover, Operating Profit Margin, Return on Investment, Leverage Ratio dan Debt to Equity Ratio secara simultan
berpengaruh terhadap Earning Per Share.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menganalisis secara parsial pengaruh rasio keuangan Current Ratio, Net
Working Capital, Total Assets Turnover, Inventory Turnover, Operating Profit Margin, Return on Investment, Leverage Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap Earning Per Share.
2. Menguji secara simultan pengaruh rasio keuangan Current Ratio, Net
Working Capital, Total Assets Turnover, Inventory Turnover, Operating
Profit Margin, Return on Investment, Leverage Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap Earning Per Share.
1.3.2 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat sebagai berikut :
1. Bagi pihak perusahaan Perusahaan dapat menentukan alat ukur dalam menilai kinerja, sehingga tujuan untuk memakmurkan pemegang saham dapat dimaksimalkan.
2. Bagi pihak investor Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan kepada investor dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan investasi saham.
3. Bagi pihak lain Memberikan informasi bagi penelitian selanjutnya mengenai informasi rasio-rasio keuangan dalam memprediksi Laba per Lembar Saham.
4. Bagi penulis Manfaat penelitian ini bagi penulis diharapkan dapat membuka wacana tentang pengetahuan di bidang manajemen keuangan dan mampu mengimplementasikannya setelah penulis berhasil menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah diadakannya penelitian ini, rumusan masalah mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap
Earning Per Share, tujuan dan kegunaan serta sistematika penulisan penelitian.
Bab II Landasan Teori, berisi mengenai landasan teori yang mendukung penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang dilakukan, kerangka pemikiran, dan hipotesis yang dibuat.
Bab III Metode Penelitian, bab ini menguraikan tentang variabel penelitian dan definisi operasional, penentuan sampel penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis yang digunakan.
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan, bab ini berisikan tentang gambaran secara umum perusahaan yang dijadikan obyek dalam penelitian. Bab V Analisis Data dan Pembahasan, berisi tentang deskripsi obyek penelitian yaitu pasar modal, perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan analisis data serta pembahasannya.
Bab VI Penutup, pada bab ini menguraikan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian serta saran bagi penelitian selanjutnya
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu
2.1.1 Landasan Teori
2.1.1.1 Pasar Modal Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri (Husnan,1998).
2.1.1.1.1. Definisi Pasar Modal Prof. Hugh T. Patrick dan U Tun Wai (Jurnal oleh Urip Suprodjo,
1990) memberikan 3 batasan mengenai pengertian pasar modal yaitu :
a. Definisi dalam arti luas Pasar Modal adalah keseluruhan sistem keuangan yang terorganisir termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan, surat-surat berharga/klaim jangka panjang-pendek primer dan yang tidak langsung.
b. Definisi dalam arti menengah Pasar Modal adalah semua pasar yang terorganisir dan lembaga- lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya yang berjangka waktu lebih dari 1 tahun) termasuk saham-saham obligasi-obligasi, pinjaman berjangka, hipotik dan tabungan serta deposito berjangka.
c. Definisi dalam arti sempit Pasar Modal adalah tempat pasar terorganisir yang memperdagangkan saham-saham atau obligasi dengan memakai jasa makelar atau
underwriter.
2.1.1.1.2 Alasan-alasan Go Public Wardoyo (2002) ada beberapa alasan yang mendorong perusahaan untuk melakukan go public baik dengan cara menjual saham di pasar modal atau dengan menerbitkan obligasi. Adapun alasan yang paling menonjol adalah : a. Untuk meningkatkan modal dasar perusahaan, dengan alasan untuk memperbaiki struktur permodalannya atau debt to equity ratio.
b. Untuk keperluan diversifikasi usaha, melalui cara ini para persero pendiri akan mendapatkan keuntungan melalui penjualan saham.
Selanjutnya dengan keuntungan yang didapat tersebut, para persero pendiri dapat menginvestasikannya ke bidang usaha yang lain.
c. Memudahkan dalam melakukan ekspansi. Jika saham yang dikuasai adalah likuid, maka saham tersebut dapat dijadikan sebagai jaminan untuk mendapatkan kredit. Atau dengan cara lain yaitu dengan share-
swap yaitu membeli perusahaan lain dengan saham yang telah didaftarkan di bursa. d. Untuk mengetahui nilai perusahaan, nilai tersebut akan tercermin melalui kekuatan tawar menawar saham. Jika perusahaan itu mempunyai prospek yang baik, maka nilai sahamnya akan tinggi demikian sebaliknya.
2.1.1.1.3 Penilaian Investasi Komaruddin (1996) Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut. Adapun beberapa alasan seseorang melakukan investasi, antara lain : a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa yang akan datang.
b. Untuk mengurangi resiko merosotnya nilai harta atau kekayaan miliknya karena inflasi.
c. Untuk menghemat pajak.
Seorang investor didalam melakukan keputusan investasi, harus dapat melihat kinerja keuangan emiten yang menerbitkan saham. Analisis terhadap kinerja perusahaan mutlak dilakukan agar investor atau calon investor dapat mengetahui kondisi perusahaan yang akan menjadi sarana investasinya atau untuk menentukan perusahaan yang dapat memberikan keuntungan atas penanaman modal mereka. Perusahaan yang kinerjanya baik akan mampu memberikan keuntungan bagi investornya. Demikian juga sebaliknya, perusahaan yang kinerjanya kurang baik akan menimbulkan kerugian bagi investornya.
2.1.1.2 Laporan Keuangan Perusahaan Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan perubahan posisi keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut. Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas dan solvabilitas serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa depan, sehingga dapat memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan kas serta untuk merumuskan efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.
Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode pelaporan. Selain berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas, informasi ini juga berguna untuk menilai kebutuhan perusahaan dalam memanfaatkan arus kas tersebut.
Laporan keuangan yang disusun untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Meskipun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi mereka. Selain untuk tujuan-tujuan tersebut, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh manajemen (stewardship) atau menggambarkan pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca (menggambarkan informasi posisi keuangan perusahaan), laporan rugi-laba (menggambarkan informasi kinerja perusahaan), laporan lain dan catatan serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Selain itu, laporan keuangan juga menampung skedul dari informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan keuangan, seperti informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga (Prastowo, 2002).
2.1.1.3 Peramalan Bisnis Sugiarto (2000), dalam dunia bisnis, hasil dari suatu peramalan yang akurat mampu memberikan gambaran tentang masa depan suatu perusahaan. Atas dasar gambaran yang diperoleh, pihak manajemen perusahaan akan semakin dimampukan untuk meningkatkan kinerjanya melalui perencanaan yang baik dalam kaitannya dengan penciptaan peluang bisnis maupun pengaturan pola investasi. Semakin tinggi tingkat akurasi suatu peramalan, semakin meningkat pula peran peramalan dalam mengarahkan perencanaan perusahaan, produk dan pasar, penjualan produk, keuangan serta perencanaan lainnya.
2.1.1.3.1 Arti Penting Peramalan Bisnis Peramalan merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan hubungan, kecenderungan dan pola yang sistematis. Apabila direnungkan secara mendalam, banyak orang akan terkejut karena menyadari bahwa kenyataannnya keputusan-keputusan penting yang dilakukan secara pribadi maupun perusahaan mengarah kepada kejadian- kejadian di masa mendatang sehingga memerlukan ramalan tentang keadaan lingkungan masa mendatang tersebut. Ketika seorang investor memutuskan untuk menanamkan modalnya, keputusan tersebut pada umumnya didasarkan pada peramalan bahwa investasinya akan memberikan keuntungan yang diharapkan (Sugiarto, 2000).
2.1.1.3.2 Skala Rasio Skala Rasio adalah skala pengukuran yang mempunyai semua sifat skala interval ditambah satu sifat lain yaitu memberikan keterangan tentang nilai absolut obyeknya. Skala rasio merupakan skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, mempunyai jarak tertentu dan bisa dibandingkan.
Skala rasio menggunakan titik baku mutlak (titik nol mutlak). Angka pada skala rasio menunjukkan nilai sebenarnya dari obyek yang diukur, sedangkan besar satu satuan ukur ditetapkan dengan perjanjian.
Pada skala rasio, jarak, dan waktu pengukuran mempunyai titik nol sejati dan rasio antara dua titik skala tidak tergantung pada unit pengukuran (Sugiarto, 2000).
2.1.1.4 Rasio Keuangan Prastowo (2002) suatu rasio mengungkapkan hubungan matematik antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya atau perbandingan antara satu pos dengan pos lainnya. Rasio antara angka 20 dan 10 dapat dituliskan menjadi 2:1 atau 2. Meskipun rasio hanyalah merupakan hubungan matematik, akan tetapi penjabarannya dapat menjadi lebih kompleks.
Rasio akan menjadi bermanfaat, bila rasio memang memperlihatkan suatu hubungan yang mempunyai makna. Misalnya: rasio yang menggambarkan hubungan antara hutang dan modal.
Rasio merupakan teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan. Rasio ini merupakan alat analisis yang dapat memberikan jalan keluar dan menggambarkan gejala-gejala yang tampak pada suatu keadaan. Jika diterjemahkan secara tepat, rasio juga dapat menunjukkan area-area yang memerlukan penelitian dan penanganan yang lebih mendalam. Analisis rasio dapat menyingkap hubungan dan sekaligus menjadi dasar perbandingan yang menunjukkan kondisi atau kecenderungan yang tidak dapat dideteksi bila kita hanya melihat komponen-komponen rasio itu sendiri. Namun demikian, fungsi rasio seringkali disalahartikan dan akibatnya manfaatnya terlalu dibesar- besarkan.
Ang (1997), dalam hubungannya dengan keputusan yang diambil oleh perusahaan, analisis rasio ini bertujuan untuk menilai efektivitas keputusan yang telah diambil oleh perusahaan dalam rangka menjalankan aktivitas usahanya. Untuk dapat menilai efektivitas keputusan tersebut, yang pada akhirnya dapat menjabarkan informasi mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan, maka analisis laporan keuangan perlu diarahkan pada empat area analisis sebagai berikut :
1. Rasio Likuiditas Rasio likuiditas menunjukkan apakah sebuah perusahaan memiliki aktiva lancar likuid cukup untuk memenuhi kewajiban jatuh tempo atau kewajiban jangka pendek. Jadi rasio ini berfungsi untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam jangka pendek (kurang dari 1 tahun) dari sisi likuiditas keuangan. Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio dan net working capital.
2. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan di dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya atau perputaran (turnover) dari aktiva-aktiva tersebut. Oleh sebab itu rasio aktivitas (activity ratios) ini disebut juga assets activity ratio atau
turnover ratio. Rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah total assets turnover dan inventory turnover.
3. Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan (atau mungkin sekelompok aktiva perusahaan). Rasio ini mengukur kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan. Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah operating profit margin dan return on investment.
4. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas (solvency ratios) berfungsi untuk menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini disebut juga leverage ratios, karena merupakan rasio pengungkit yaitu menggunakan uang pinjaman (debt) untuk memperoleh keuntungan. Rasio solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah leverage ratios (debt ratios) dan debt to equity
ratios.
2.1.1.5 Earning Per Share Widioatmojo (1996), EPS merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada saat tahun buku dengan jumlah saham yang diterbitkan.
EPS mengalami kenaikan, berarti perusahaan sedang dalam tahap pertumbuhan atau kondisi keuangannya sedang mengalami peningkatan dalam penjualan dan laba, atau dengan kata lain semakin besar EPS menandakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setiap lembar saham.
Perusahaan dalam jangka pendek, rencana pembelian kembali saham mungkin dapat menutupi kondisi perusahaan yang sebenarnya. Namun hal itu akan mengurangi kepercayaan pemodal terhadap perusahaan. Meskipun bagi pemodal pendapatannya dari saham tersebut meningkat, tetapi akibatnya permintaan akan saham tersebut akan menurun dan harga saham juga mengalami penurunan.
EPS mengalami penurunan merupakan tanda yang tidak baik, karena EPS yang rendah mencerminkan penjualan yang rendah atau biaya yang dikeluarkan perusahaan terlalu tinggi sehingga laba yang diperoleh juga rendah. Penurunan EPS dapat berasal dari stock split, right issue dan kebijakan perusahaan yang lain.
2.1.2 Penelitian Terdahulu
Studi hubungan rasio laporan keuangan dengan return saham didasarkan pada asumsi bahwa rasio keuangan berguna bagi investor. Agar berguna, rasio harus memberikan informasi yang membantu di dalam proses pembuatan keputusan (Houghton dan Woodliff, 1987). Kekuatan studi hubungan rasio keuangan dipelopori oleh O’Connor (1973). Dia mempelajari kegunaan rasio keuangan dan return saham di masa mendatang. O’Connor menguji secara empiris apakah rasio keuangan yang menggunakan data keuangan yang dipublikasikan berguna bagi pembuat keputusan eksternal terhadap perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bukti yang diberikan oleh analisis kekuatan hubungan dari variasi model rasio rate of
return memproyeksikan adanya keraguan akan kegunaan rasio keuangan bagi investor saham biasa.
Penelitian yang terdahulu menunjukkan berbagai kemampuan rasio keuangan sebagai alat prediksi yang memadai. Kemampuan prediksi laporan keuangan diukur dengan alat prediksi statistik yang dihubungkan dengan berbagai fenomena ekonomi, diantaranya return saham (Ou dan Penmann, 1989, dan Machfoedz, 1994).
Penelitian tentang manfaat rasio keuangan dalam memprediksi laba perusahaan di Indonesia telah dilakukan oleh Machfoedz (1994) terhadap 68 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta dengan menganalisis 47 rasio keuangan. Hasil stepwise regression menunjukkan bahwa terdapat 13 rasio keuangan yang secara statistis signifikan dalam memprediksi pertumbuhan laba. Machfoedz juga menemukan bukti empiris bahwa kekuatan predikasi rasio keuangan untuk periode satu tahun lebih tinggi dibanding 2 tahun. Dan untuk periode dua tahun ditemukan tidak signifikan.
Triyono (1998) meneliti hubungan informasi arus kas, komponen arus kas, dan laba akuntansi dengan return saham. Penelitian tersebut menggunakan sampel 54 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 1995 dan 1996. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total arus kas yang dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda tidak mempunyai hubungan positif dengan return saham, namun komponen arus kas dan laba akuntansi mempunyai hubungan positif dengan return saham.
Yustina Sandiyani dan Titik Aryati (2001) menguji kemampuan rasio keuangan sebagai prediktor laba dan arus kas. Penelitian ini mengambil sampel 30 perusahaan manufaktur serta menggunakan enam rasio keuangan sebagai variabel bebas untuk menguji hubungannya dengan perubahan laba dan arus kas. Dari hasil pengujian teknik statistik regresi multipel menunjukkan bahwa secara simultan rasio keuangan dapat memprediksi perubahan laba dan arus kas. Sedangkan melalui pengujian T-test disimpulkan bahwa :