PENERIMAAN DIRI PADA ORANG DENGAN HIV DAN AIDS (ODHA) - Unika Repository

  LAMPIRAN-LAMPIRAN

  Pedoman Observasi Pada penelitian ini panduan observasi penerimaan diri pada ODHA, sebagai berikut: g.

  Kesan umum: kondisi fisik dan penampilan h. Interaksi subyek dengan lingkugan baik keluarga maupun warga sekitar i.

  Kondisi lingkungan j. Ekspresi wajah subyek selama wawancara k.

  Bahasa tubuh atau gerakan tubuh yang mungkin muncul saat wawancara l.

  Interaksi pada saat wawancara.

  

Pedoman Wawancara

Panduan wawancara penerimaan diri pada ODHA, sebagai berikut: b.

  Identitas subyek penelitian Nama Jeniskelamin Usia Anakke Pekerjaan Pendidikan alamat c.

  Latar belakang subyek i.

  Masa kecil subyek ii. Hubungan subyek dengan orangtua dan saudara d. Lingkungan subyek i.

  Hubungan social subyek dengan lingkungan sosial ii. Perasaan subyek terhadap orang di lingkungannya e. Masalah yang diungkap i.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan diri 1.

  Pemahaman diri 2. Tidak adanya stress emosional 3. Konsepdiri yang stabil

  4. Tidak hadirnya hambatan-hambatan dari lingkungan

5. Harapan yang realistis 6.

  Sukses yang terjadi ii. Aspek penerimaan diri 1.

  Aspek penghargaan 2. Aspek perasaan senang 3. Aspek perasaan puas iii. Ciri-ciri penerimaan diri

  g) Mampu mengendalikan emosi h) Berfikir positif dan realistis i) Mengenal kelebihan dan kekurangan j) Mampu menempatkan diri k) Optimis menjalani hidup l) Tidak mengharapkan belas kasihan orang lain iv.

  Tahapan Penerimaan diri a.

  Penyangkalan b. Kemarahan c. Depresi d. Sikap tawar menawar e. Penerimaan dan partisipasi

  ODHA

Bagan Penerimaan Diri Pada ODHA

  Tahapanpenerimaandiri 1.

  Penyangkalan 2. Kemarahan 3. Depresi 4. Sikaptawarmenawar 5. Penerimaandanpartisipasi

  Faktor-faktor yang memengaruhipenerimaandiri 1.

  Pemahamandiri 2. Harapan 3. Hambatandalamlingkunga n

  4. Tekananemosional 5.

  Kesuksesan 6. Konsepdiri

  HIV dan AIDS PENERIMAAN DIRI, Ciri-ciripenerimaandiri

  a)

Mampumengendalikanemosi

b)

Berfikirpositifdanrealistis

c) Mengenalkelebihandankekurangan d)

Mampumenempatkandiri

e) Optimismenjalanihidup f) Tidakmengharapkanbelaskasihan orang lain

  Aspekpenerimaandiri 1.

  Aspekpenghargaan 2. Aspekperasaansena ng

3. Aspekperasaanpuas

  IO, karena depresi yang berat, subyek bisa dikatakan hampir gila dan berbicara sendiri dengan tembok waktu itu.

  Subyek dapat memandang dirinya sebagai sebab akibat, subyek telah mendapatkan hasil yang telah subyek perbuat.

  Depresi

  cara dokter menyampaikan menggunakan kata- kata keras terhadap dirinya.

  Anger

  subyek juga mulai menjalani ibadah sholat

  Bargaining

  diri, tapi subyek masih memiliki kekhawatiran kalau orang lain tahu status HIV yang dideritanya

  Penerimaan dan Partisipasi

  Denial

  Subyek merasa puas dengan membantu orang lain, dukungan dari keluarga dan penerimaan keluarga kembali membuat subyek merasa puas.

  3. Aspek perasaan puas

  Subyek merasa senang dan bersyukur bahwa masih ada teman-teman sebaya yang mempercayai dirinya dan dapat memberikan solusi

  2. Aspek perasaan senang

  1. Aspek Penghargaan

  Tahapan Penerimaan Diri Aspek penerimaan diri

  Faktor-Faktor Penerimaan Diri Pemahaman diri:

  • Subyek tidak mengalami denial,karena sudah mengetahui resiko dan sebab akibat yang terjadi meskipun tidak terima cara dokter menyampaikan hasil lab
  • Subyek secara pribadi tidak menyangkal, karena subyek tahu bakal seperti ini, dan subyek tahu karena selain itu juga teman-teman subyek satu per satu sudah meninggal terlebih dahulu.
  • subyek pada waktu mengalami
  • - Sudah menerima

  Subyek memberi contoh dirinya sendiri untuk memberdayakan teman- teman sebaya

  Konsep diri:

  Subyek merasa marah sampai sekarang, karena di lingkungan sosialnya masih banyak terjadi diskriminasi

  Hambatan dalam lingkungan:

  Subyek berpikir untuk menjalani dan menikmati hidup. Subyek juga tidak memiliki target dalam menjalani keidupannya sebagai karyawan katering dan buddies.

  Harapan

  Sebagai buddies subyek merasa senang dan bersyukur bahwa masih ada teman-teman sebaya yang mempercayai dirinya

  Kesuksesan

  Subyek tidak menyukai jika ada orang yang ‘bertopeng’ dan berpura-pura,.

  Tekanan emosi

  Ciri-Ciri Penerimaan Diri (subyek 1)

  Bagan Penerimaan Diri Pada ODHA (Subyek 1) Penerimaan Diri,

  • - Subyek tidak terima
  • - Selain berdoa,

  • Kalau subyek diberi hidup panjang, subyek ingin membantu teman sebaya
  • Subyek masih ingin mengurus orang tua, subyek ingin menyaksikan adik perempuannya menikah
  • subyek merasa bersalah dengan orang tua, karena belum bisa membuat senang hanya membuat susah dengan menambah beban dengan ‘mendapat’ virus HIV
  • Subyek aktif di KDS dengan melakukan kunjungan ke rumah sakit, mengadakan pertemuan, dan menyalurkan bantuan-bantuan dari pihak terkait, seperti nutrisi, vitamin dan lainya
  • Subyek memilih untuk menyendiri selama 1-2 tahun, tidak mau dijenguk siapapun ketika dirawat pertama kali This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message. This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.

  • Subyek merasa dianggap orang lain baik karena menyalurkan bantuan dari DinKes
  • subyek dapat menjadi pendengar yang baik bagi teman sebaya
  • Jika ada orang yang mempertahankan pendapat, subyek lebih memilih untuk mengalah
  • Membawa keluarga lebih baik lagi
  • Tidak setengah-setengah dalam membantu
  • Ingin melihat adiknya menikah dan mengurus orang tua
  • Tidak mengharapkan belas kasihan orang lain dengan tinggal di kos bersama istrinya

  Subyek bersyukur dengan kejadian yang telah terjadi dan menimpanya, subyek memiliki kelebihan yakni percaya diri melakukan pekerjaannya.

  Subyek memiliki konsep diri yang kurang karena masih ingin menikah lagi padahal subyek memiliki 3 orang istri.

  meringankan beban dalam dirinya.

  Bargaining

  penyuluhan di rumah-rumah tentang HIV dan AIDS dan mengikuti seminar-seminar yang diadakan gereja atau PILKESGA.

  kehidupan dengan pola hidup yang baik meski masih melakukan beberapa kali free sex dan melupakan masa lalunya serta menerima status dengan ikhlas.

  Penerimaan dan Partisipasi

  VCT

  karena subyek menyadari resiko penyakitnya hasil dari perbuatannya yaitu free sex.

  Subyek merasa senang jika ada seseorang yang memperhatikan dirinya di shelter.

  Aspek penerimaan diri 1. Aspek Penghargaan Subyek kurang dapat berbicara dengan baik mengenai dirinya terlebih dengan lingkungan sekitarnya.

  Depresi

  Faktor-Faktor Penerimaan Diri Pemahaman diri:

  Konsep diri

  Anger

  Subyek jarang mengalami stigma dan diskriminasi sehingga tidak mengalami hambatan dalam lingkungan, namun subyek jarang bergaul dengan lingkungan sosialnya

  Hambatan dalam lingkungan:

  Subyek memiliki harapan untuk dapat terus sehat dan melakukan pekerjaan, dan memberitahukan statusnya kepada ibunya di Kupang

  Harapan

  Kesuksesan

  Subyek bingung cara menyampaikan status HIVnya ke keluarga dan takut menyakiti perasaan ibunya.

  Tekanan emosi

  Tahapan Penerimaan Diri This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message. This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.

  Bagan Penerimaan Diri Pada ODHA (Subyek 2) Penerimaan Diri, Ciri-Ciri Penerimaan Diri (subyek 2)

  • - Subyek menjalani
  • Pada awal tahu status, subyek tidak langsung percaya terinfeksi HIV positif dan ragu dengan hasil
  • - Subyek tidak marah
  • Subyek sering mengurung diri di kamar dan ingin meningglkan shelter beberapa kali.
  • Subyek masih merasa bersalah dan bingung untuk menyampaikan penyakit yang dialaminya kepada orang tua dan saudara di Kupang - Subyek merasa bosan dengan rutinitas minum obat ARV
  • - Subyek berdoa untuk
  • - Subyek melakukan
  • Subyek tidak marah kepada wanita- wanita yang diajak berhubungan.
  • Subyek menyesali perbuatanya dan marah terhadap diri sendiri, sering emosi dalam pekerjaan
  • Subyek mengalami penolakan dalam dirinya, dan memilih menutup diri dari keluarganya
  • >Subyek berpikir sudah terlanjur dan dapat menerima sehingga memberitahukan status kepada ketiga istrinya di Kup
  • Subyek ingin memiliki tubuh yang sehat agar dapat membahagiakan orang tua dan istrinya, namun suyek terkadang tidak rajin meminum obat ARVkarena bosan.
  • - Beberapa kali memberi

  pengakuan dosa dalam gerejanya dan berjanji tidak melakukan hubungan bebas kembali.

  • Subyek dapat menjalani pekerjaanya dengan senang hati dan berpenghasilan cukup
  • Subyek juga memilii teman yang baik sebagai PMO.
  • Subyek jarang meminum obat ARV karena merasa bosan

2. Aspek perasaan senang

  • Subyek masih beberapa kali melakukan free sex di

  Malang

  • Subyek lebih cepat marah ketika ada yang mengunggah tentang dirinya di media sosial

3. Aspek perasaan puas

  Subyek merasa puas memiliki gaji yang cukup dan memiliki teman kerja yang baik Denial

  • Subyek memiliki percaya diri yang tinggi dalam pekerjaan maupun di lingkungan tempat tinggalnya
  • Subyek dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari sendiri
  • - Subyek merasa yakin

  This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message. This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.

  Subyek semangat untuk memberdayakan sesama ODHA saat dalam kondisi drop sampai kemudian berdaya lagi dan menganggap sebagai saudara.

  Depresi

  namun merasa bersalah dengan diri sendiri karena setelah menjadi pecandu subyek kuliahnya tidak selesai, pernah masuk penjara dan sampai terinfeksi HIV.

  berhenti menjadi pecandu, ingin menularkan virus HIV yang menginfeksi dirinya ke orang lain

  Anger

  akan kesehatannya dan mengendalikan penyakit HIV dengan rutin minum ARV.

  Bargaining

  dirinya contoh ketika membantu teman-teman sebaya dalam KDS.

  Penerimaan dan Partisipasi

  Denial

  subyek meolong sesama ODHA dan akhirnya dapat pulih.

  3. Aspek perasaan puas

  Kehidupan dan pola hidup subyek yang dulu berantakan kini sudah mulai berubah menjadi positif dan berguna bagi orang lain.

  2. Aspek perasaan senang

  Tahapan Penerimaan Diri Aspek penerimaan diri 1. Aspek Penghargaan

  Subyek memutuskan untuk segera mengkonsumsi ARV dan memulai terapi pengobatan hingga saat ini setelah mengetahui dirinya terinfeksi HIV positif.melakukan pekerjaannya.

  Faktor-Faktor Penerimaan Diri Pemahaman diri:

  Subyek berperan aktif sebagai pendamping teman sebaya dan aktif di jaringan ODHA seluruh Indonesia.

  Konsep diri

  Subyek mendapatkan stigma dan diskriminasi yang berat sampai sekarang.

  Hambatan dalam lingkungan:

  • Subyek punya inisiatif untuk VCT karena melihat teman- temannya meninggal bergantian dalam waktu berdekatan.

  Subyek bersama-sama dengan sesama ODHA, juga keluarga memiliki cita-cita untuk mengikis stigma dan diskriminasi bagi ODHA.

  Harapan

  Subyek semangat untuk memberdayakan sesama ODHA saat dalam kondisi drop sampai kemudian berdaya lagi dan menganggap sebagai saudara.

  Kesuksesan

  Kehidupan dan pola hidup subyek yang dulu berantakan kini sudah mulai berubah menjadi positif dan berguna bagi orang lain

  bekerja Tekanan emosi

  Bagan Penerimaan Diri Pada ODHA (Subyek 3) Penerimaan Diri, Ciri-Ciri Penerimaan Diri (subyek 3)

  • - pada awal ingin
  • Subyek merasa stres dan jenuh saat berada dalam penjara
  • Saat masih menjadi pecandu, subyek sering merasa depresi karena kesakitan pada tubuhnya jika tidak dapat memiliki obat bius.
  • Subyek ingin menyendiri dengan naik gunung dan menjauh dari lingkungan lamanya, kemudian membentuk komunitas baru.
  • Merasa kaget dan sedih namun tidak mengalami penyangkalan, karena subyek sudah tahu informasi sejak awal karena subyek mantan pecandu.
  • - Subyek menjadikan
  • Subyek ingin memiliki kesehatan dalam tubuhnya untuk bisa menolong teman sebayanya.
  • Subyek menjalaini kehidupan religius secara naik-turun, sesekali rajin mengikuti ibadah, sesekali jarang.
  • - Subyek tidak marah,
  • Sejak tahun 1998, subyek aktif melakukan kunjungan rumah sakit pada pasien HIV yang baru saja masuk.
  • Subyek ingin membahagiakan keluarga terutama orang tua dengan hidup mandiri.

  • Subyek memberi contoh dirinya sebagai

    ODHA yang berdaya
  • Subyek tidak langsung marah ketika ada

    konflik, diselesaikan dengan diskusi
  • Subyek dapat beradaptasi dengan lingkungan baru di Malang - Subyek yakin akan kesehatannya untuk menolong teman sebaya
  • - Subyek hidup mandiri bersama istrinya dan

  Subyek dapat memahami dirinya sendiri dan sekarang ini perasaan subyek biasa saja, meskipun pada awalnya subyek merasa susah sekali untuk menerima keadaan.

  Subyek memberi informasi tentang HIV kepada teman-teman sebaya di KDS. Subyek merasa optimis akan kesehatannya merasa yakin Tuhan akan memberikan kesehatan sampai anaknya sukses.

  Penerimaan dan Partisipasi

  HIV positif, subyek merasa shock karena berpikir itu merupakan penyakitnya perempuan ‘nakal’

  Denial

  merasa tidak adil karena subyek harus meminum obat ARV seumur hidup sedangkan subyek masih punya anak kecil dan keluarga. Subyek sendiri merasa tidak memiliki keluarga seperti pada umumnya.

  ‘kenapa saya?’ pada dirinya dan kenapa bukan orang lain.

  Depresi

  subyek masih memiliki keluarga yang mendukung dan menerima subyek apa adanya,

  Aspek penerimaan diri 1. Aspek Penghargaan

  Tahapan Penerimaan Diri This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message. This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.

  Faktor-Faktor Penerimaan Diri Pemahaman diri

  Konsep diri

  Anger

  subyek memiliki ketakutan, status subyek sebagai yang terinfeksi diketahui oleh orang lain, serta mendapat stigma dan diskriminasi

  Hambatan dalam lingkungan:

  Subyek berharap teman- teman di dalam jaringannya menyuarakan Indonesia tanpa stigma dan diskriminasi

  Harapan

  Subyek lebih banyak melakukan hal-hal yang positif di KDS antara lain mendaki gunung bersama ODHA se Indonesia yang hampir 90 persen ODHA

  Kesuksesan

  harus meminum obat ARV setiap hari dan sepanjang umurnya. Dan masih bingung bagaimana cara menyampaikan kepada anaknya mengenai statusnya.

  Tekanan emosi Subyek merasa stres

  Penerimaan Diri, Ciri-Ciri Penerimaan Diri (subyek 4)

  Bagan Penerimaan Diri Pada ODHA (Subyek 4)

  Bargaining

  • - Menyalahkan Tuhan,
  • Subyek mengalami hal dimana dirinya ingin menjauh dari lingkungan selama beberapa bulan saat kondisi drop dan kondisi fisik yang tidak memungkinkan.
  • subyek mendiskriminasi diri sendiri, membatasi diri, dan hanya mengurus suami serta anaknya di rumah.
  • Subyek pernah kehilangan akal sehat dan berpikir kapan kematiannya datang
  • Subyek lebih rajin lagi ke gereja dan berdoa mengharap dapat diberi kesehatan selalu oleh Tuhan - Subyek sudah menyiapkan surat- surat untuk pengobatan gratis jika dirinya mengalami kondisi tidak berdaya.
  • subyek menjaga pola hidup, dengan tidak keluar malam hari agar tidak terserang bronkitis.
  • Pada awal tahu status
  • Merasa tidak ada bedanya dengan orang lain, dan merasa bahwa dirinya orang pilihan Tuhan untuk melayani lebih
  • Masih ada ganjalan, penyesalan, kalau nanti subyek meninggal ada kekhawatiran tentang anak.
  • subyek aktif memberikan pendampngan pasien baru ODHA.
  • tidak mengalami penyangkalan, karena subyek menikah dengan suami pilihannya sendiri dan menjalani apapun konsekuensinya.
  • Subyek bertanya
  • menerima hasil LAB, karena tahu suaminya mantan IDU

2. Aspek perasaan senang

  Subyek sudah dapat ‘melepaskan’ teman-teman sebaya yang sudah berdaya dan kembali merangkul teman-teman yang baru mengetahui status sebagai terinfeksi.

   Aspek perasaan puas

  Subyek juga dapat bepergian ke luar negeri dan mengikuti pelatihan-pelatihan internasional karena subyek aktif di kegiatan PILKESGA 3.

  • Subyek tidak mengaitkan status HIV positif dengan permasalahan yang dihadapi

  • Subyek selalu menjaga kesehatan demi anaknya
  • Subyek optimis dapat melihat anaknya sukses
  • Subyek merasa seperti layaknya orang normal dan tidak membutuhkan belas kasihan

  Penyangkalan () 2. Kemarahan (1,2,3,4) 3. Depresi (2,3,4) 4. Sikap tawar menawar (4) 5. Penerimaan dan partisipasi (1,2,3,4)

  Penerimaan dan Partisipasi

  (JL)

  Depresi

  • Subyek tidak mengalami denial,karena sudah mengetahui resiko dan sebab akibat yang terjadi meskipun tidak terima cara dokter menyampaikan hasil lab (IN)
  • Awal tahu status, subyek tidak langsung percaya terinfeksi HIV positif dan ragu dengan hasil VCT
  • >Subyek tidak terima cara dokter menyampaikan menggunakan kata- kata keras (IN)
  • Subyek tidak marah kepada wanita-wanita yang diajak berhubungan.(JL)
  • Subyek memilih untuk menyendiri selama 1-2 tahun, tidak mau dijenguk siapapun (IN)
  • Kalau subyek diberi hidup panjang, subyek ingin membantu teman sebaya (IN)
  • - Sudah menerima diri, tapi
  • Mensyukuri peristiwa yang dilalui
  • mengenali kelebihan dan kekurangan

  Konsep diri - mengembangkan potensi

  di bidang masing-masing

  (IN ,BE,MR)

  • Subyek sering mengurung diri di kamar dan ingin meningglkan shelter
  • Subyek berdoa untuk meringankan beban dalam dirinya. (JL)
  • masih melakukan beberapa kali free sex
  • - Subyek menjalani
  • Subyek merasa yakin akan kesehatannya dan mengendalikan penyakit HIV dengan rutin minum ARV.

  (JL) Denial

  (JL)

  kehidupan dengan pola hidup yang baik meski masih melakukan beberapa kali free sex (JL)

  subyek masih memiliki kekhawatiran kalau orang lain tahu status HIV yang dideritanya. (IN)

  Aspek penerimaan diri 1. Aspek Penghargaan merasa dianggap orang lain baik karena menyalurkan bantuan (IN); Subyek kurang dapat berbicara dengan baik mengenai dirinya (JL); Subyek bangga dianggap menjadi saudara oleh ODHA yang didampinginya (BE); Subyek masih memiliki keluarga yang mendukung dan menerima (MR) 2.

  dengan orang lain, dan merasa bahwa dirinya orang pilihan Tuhan (MR)

  Bargaining

  • - Subyek tidak marah,
  • Subyek merasa stres dan jenuh saat berada dalam penjara (BE)

  • Ketiga subyek tidak memiliki tekanan emosi dalam diri.
  • Sejak tahun 1998, subyek aktif melakukan kunjungan rumah sakit pada pasien HIV (BE)
  • Merasa kaget dan sedih namun tidak mengalami penyangkalan, karena subyek sudah tahu informasi sejak awal (BE)
  • Menerima hasil LAB, karena tahu suaminya mantan IDU (MR)

  (BE)

  • subyek mendiskriminasi diri sendiri, membatasi diri, dan hanya mengurus suami serta anaknya di rumah. (MR)
  • Menyalahkan Tuhan, merasa tidak adil karena subyek harus meminum obat ARV seumur hidup (MR)
  • subyek menjaga pola hidup, dengan tidak keluar malam hari agar tidak terserang bronkitis.
  • Subyek merasa stres harus meminum obat ARV setiap hari (MR)
    • -- Merasa tidak ada bedanya

   Aspek perasaan senang Subyek merasa senang dan bersyukur bahwa masih ada teman- teman sebaya yang mempercayai dirinya(IN); Subyek merasa senang jika ada seseorang yang memperhatikan dirinya di shelter.

  mengalami stigma dan diskriminasi (JL)

  Tahapan Penerimaan Diri This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message. This PDF file is Created by trial version of Quick PDF Converter Suite. Please use purchased version to remove this message.

  (IN,JL,BE)

  Bagan Penerimaan Diri Pada ODHA (Subyek IN,JL, BE (dan MR)

Penerimaan Diri,

  Ciri-Ciri Penerimaan Diri

  (Subyek IN,JL,BE,MR)

  (BE)

  Tekanan Emosi

  Kesuksesan

  (IN,JL,BE,MR) Tahapan Penerimaan Diri 1.

  (IN,JL,BE,MR) Harapan

  (IN,JL,BE,MR) Hambatan dalam lingkungan: - terdapat stigma,

  diskriminasi dari orang - sosial dan pekerjaan (IN,

  BE,MR) - Subyek jarang

  namun merasa bersalah dengan diri sendiri (BE)

  Faktor-Faktor Penerimaan Diri Pemahaman diri:

  (MR) Anger

  • Harapan hidup lebih baik lagi
  • Mengalami peristiwa 1 atau 2 peristiwa yang menjadi peristiwa penting bagi keempat subyek yang merupakan keberhasilan subyek mewujudkan harapannya
  • Membahagiakan keluarga
  • Pola hidup yang positif
  • Subyek memberi contoh dirinya sebagai ODHA yang berdaya

  • Subyek selalu menjaga kesehatan demi anaknya (MR)
  • Subyek optimis dapat melihat anaknya sukses(MR)
  • Subyek tidak langsung marah ketika ada konflik, diselesaikan dengan diskusi (BE)
  • Membawa keluarga lebih baik lagi (IN)

  Subyek merasa puas dengan membantu orang lain, dan dirinya dapat dukungan dari keluarga(IN); Subyek merasa puas memiliki gaji yang cukup dan memiliki teman kerja yang baik(JL); subyek meolong sesama ODHA dan akhirnya dapat pulih.(BE); Subyek sudah dapat ‘melepaskan’ teman-teman sebaya yang sudah berdaya dan kembali merangkul teman-teman yang baru mengetahui status sebagai terinfeksi.(MR)

   (JL); Subyek senang menjalani pola hidup dan lingkungan barunya (BE); Subyek bepergian ke luar negeri dan mengikuti pelatihan-pelatihan internasional(MR)

3. Aspek perasaan puas

  • Subyek tidak langsung marah ketika ada konflik, diselesaikan dengan diskusi (BE)
  • Ingin melihat adiknya menikah dan mengurus orang tua (IN)
  • Tidak mengharapkan belas kasihan orang lain dengan tinggal di kos bersama istri (IN)
  • Subyek jarang meminum obat ARV karena merasa bosan (JL)
  • Subyek masih beberapa kali melakukan free sex di Malang (JL)