MODEL PENDIDIKAN AKHLAK ANAK USIA DINI (Studi Kasus pada Masyarakat Alas Roban Desa Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang Tahun 2009)

  

MODEL PENDIDIKAN AKHLAK ANAK USIA DINI

(Studi Kasus pada Masyarakat Alas Roban Desa Sentul

Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang Tahun 2009)

S K R I P S I

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

A ’ISYAH M.

NIM : 12107028

JURUSAN TARBIYAH

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAM A ISLAM NEGERI (STAIN)

  DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 2 Telp. (0298) 32370 Fax. (0298) 323433,323433 Salatiga 50712 http//

PENGESAHAN KELULUSAN

  Skripsi saudari : A ’isyah M. dengan Nomor Induk Mahasiswa 12107028 yang beijudul Model Pendidikan Akhlak Anak Usia Dini (Studi Kasus pada

  

Masyarakat Alas Roban Desa Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang

Tahun 2009)) telah di munaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan

  Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, pada hari sabtu, 13 Maret 2010, dan telah di terima sebagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Satjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

  Salatiga, 17 Maret 2010 Panitia ujian

DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 2 Telp. (0298) 32370 Fax. (0298) 323433, 323433 Salatiga 50712 http//www.stainsalatiga.ac.id e-mail :akademi@stainsalatiga.ac.id

  

. v _ ^ ** * *

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : A’isyah M.

  NIM : 12107028 Jurusan : Tarbiyah

  Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 19 Februari 2010 Yang menyatakan, A’isyah M.

  NIM : 12107028

  

Motto Dan Persembahan

MOTTO

  

“kemulyaan seseorang itu dengan budi pekerti

bukan dengan keturunan

“Janganlah kamu tergesa-gesa ingin mencapai sesuatu, tapi

cobalah terus bersabar, karena sabar itu ibarat api yang

dapat melunakkan tongkat dari besi ” (Syeikh Az-Zarnuji)

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini ku persembahkan untuk:

  ❖ Kedua orang tuaku Bapak Maksum dan Ibu

  Tarwiyah tersayang yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh kerelaan dan pengorbanan baik secara lahir maupun batin dengan iringan do ’a restunya.

  ❖ Kakak-kakakku dan adikku tersayang, Mbak

  Nur Fadhilah beserta keluarga, Mas Muhlisin beserta keluarga dan Dik Lailatun Bariroh, terima kasih atas dorongan dan motivasinya.

  • *** Kekasihku tercinta Mas Ahmad Fauzi yang selalu mengsupport dan memotivasi baik dalam keadaan suka maupun duka

  ❖ Semua teman-teman PAI transfer senasib

  seperjuangan angkatan 2007 yang telah memberikan motivasi dan semangat belajar.

KATA PENGANTAR

  . v _ ^

  Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat dan hidayahnya kepada makhluk-makhluknya tanpa terkecuali. Shalawat serta salam kita sanjungkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad Swa. Beserta keluarga, Sahabat, dan para pengikutnya yang telah membawa manusia dari zaman kebodohan hingga ke zaman yang penuh dengan Ilmu Pengetahuan ini.

  Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan, dorongan, mutivasi serta bimbingan dari berbagai pihak yang terkait. Namun kebahagiaan yang tiada taranya tidak dapat disembunyikan setelah penulisan skripsi ini selesai.

  Oleh karena itu tak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih setulus-tulusnya kepada:

  1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga.

  2. Fatchurrohman, M.Pd selaku ketua progdi PAI STAIN Salatiga yang telah merestui penulisan skripsi ini.

  3. Hj. Maslikhah, M.Si. selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan memberi petunjuk serta meluangkan waktu dan perhatian dalam penulisan skripsi ini.

  4. Bapak Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu dan bagian Akademik STAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan pada saya.

  5. Bapak KH. Drs. Nasafi selaku pengasuh pondok pesanten Nurul Asna Pulutan Sidorejo Salatiga yang telah mengasuh, mendidik, dan membimbing kepada penulis.

  6. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

  Dengan demikian, akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih dan tentunya dalam penulisan atau penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca yang dermawan, serta bermanfaat bagi Agama, nusa, dan Bangsa

  Salatiga, 19 Februari 2010 penulis

  A’isyah M.

  

ABSTRAK

  M, A’isyah. 2009. Model Pendidikan Akhlak Anak Usia Dini (Studi Kasus Pada

  Masyarakat Alas Roban Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang). Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam.

  Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Hj.Maslikhah, M.Si

Kata kunci: Model Pendidikan Akhlak Anak Usia Dini

  Anak merupakan tanggung jawab orang tua oleh karena itu, orang tua adalah faktor penting dalam hal baik buruknya anak. Sejak anak masih berusia dini anak telah melihat dan mempelajari hal-hal yang ada diluar mareka, ketaatan kepada ajaran agama merupakan kebiasaan yang menjadi milik mereka yang mereka pelajari dari orang tua maupun orang lain.

  Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik dalam kaitannya dengan akhlak di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan keluarga, keluargalah yang merupakan pendidikan pertama dan utama, karena dalam keluarga inilah anak pertama kali mendapatkan didikan dan bimbingan. Pertanyaan utama yang ingin di jawab melalui penelitian ini adalah (1) bagaimana kondisi keagamaan masyarakat Alas Roban Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang ?, (2) bagaimana persepsi masyarakat Alas Roban Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang tentang pendidikan akhlak anak usia dini ?, (3) bagaimana variasi model pendidikan akhlak anak usia dini pada masyarakat Alas Roban Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang ?. untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat diskriptif.

  Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan teknik analisis data deduktif, induktif, reduksi, dan sintesis.

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Desa Sentul, mayoritas memeluk agama islam (a) dalam memperkuat keagamaan dimasyarakat mereka melaksanakan nilai-nilai keagamaan, kerukunan beragama, kehidupan beragama, moral dan etika keagamaan, dan melaksanakan kegiatan kegamaan. (b) persepsi masyarakat desa sentul tentang pendidikan akhlak anak usia dini yaitu mempunyai peranan yang sangat penting, (c) variasi model pendidikan akhlak anak usia dini pada masyarakat desa sentul, kecamatan gringsing, kabupaten batang yaitu meliputi, metode yang digunakan untuk mendidik akhlak anak usia dini dan materi yang diberikan untuk mendidik

  

  

  BAB I : PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

   DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  61

  b. Aspek-aspek dalam Pembinaan Akhlak Anak Usia Dini

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  1. Kondisi Keagamaan Masyarakat Desa Sentul, Kecamatan Gringsing,

  

  2. Persepsi Masyarakat Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten

  

  3. Variasi Model Pendidikan Akhlak Anak Usia Dini Masyarakat Desa

  BAB IV : PEMBAHASAN A. Kondisi Keagamaan Masyarakat Desa Sentul, Kecamatan Gringsing,

  

  

  

  

  

  DAFTAR TABEL

  

  

  

  

  

  

  DAFTAR LAMPIRAN

  1. Daftar Pustaka

  2. Daftar Riwayat Hidup

  3. Kisi-kisi wawancara

  4. Pedoman wawancara

  5. Daftar Responden

  6. Catatan lapangan

  7. Surat ijin penelitian

  8. Surat keterangan penelitian

  9. Lembar konsultasi pembimbing

  10. Laporan SKK

  

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

  Ketika anak dilahirkan ke dunia, anak masih dalam keadaan lemah baik fisik maupun psikis. Walaupun dalam keadaan yang demikian, anak telah memiliki kemampuan bawaan sejak dalam kandungan dalam keadaan suci dan yang menjadikan yahudi, nasrani dan majusi adalah orang tuanya. Dalam hadits Rasulullah diriwayatkan:

  alJj*li 6^ylaal1 Jj t*

  a \\ i ii- n . Artinya : “Setiap bayi tidaklah dilahirkan melainkan dalam kesucian (fitrah)

  kedua orang tuanyalah yang membuatnya kelak ja d i yahudi, nasrani atau majusV (HR. Al Bukhari) (Ummatin, 2006 : 5)

  Maka setelah manusia lahir di dunia, anak tersebut adalah tanggung jawab orang tuanya, yaitu sebagai pendidik dan pembimbing dalam hal kehidupan anaknya, terutama dalam hal keagamaan dalam penanaman nilai- nilai aqidah, akhlak dan ibadah. Jelas campur tangan orang tua memiliki peran penting, karena anak merupakan anugrah Allah yang diberikan kepada manusia, dan anak juga merupakan harta dan perhiasan. Dalam Al Qur’an surat Al-Kahfi ayat 46 dijelaskan. J=s \ $ j f \

  b«1)UJT

  Artinya: “harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan d u n ia ...” (QS. Alkahfi ayat 46) (Anonim Al-Qur’an dan teijemahanya, 1999

  2 Oleh karena itu, orang tua atau pendidik merupakan faktor penting keteladanan dalam hal baik buruknya anak. Jika orang tua berakhlak mulia, jujur, dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan agama, maka anak akan tumbuh dalam kejujuran, berakhlak mulia, dan menjauhkan perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan agama. Begitu juga sebaliknya jika orang tua berbohong, berkhianat, durhaka, kikir, dan hina maka akhlak anak akan tumbuh buruk.

  Sejak usia dini, anak telah melihat dan mempelajari hal-hal yang berada di luar diri mereka. Mereka telah melihat dan mengikuti apa-apa yang dikeijakan dan diajarkan orang dewasa dan orang tua mereka tentang sesuatu yang berhubungan dengan kemaslahatan agama. Dengan demikian, menurut

  Jalaludin (1996 : 68) ketaatan kepada ajaran agama merupakan kebiasaan yang menjadi milik mereka yang mereka pelajari dari para orang tua maupun guru mereka.

  Perkembangan sosial dan kepribadian anak dimulai dari usia dini sampai dewasa ditandai oleh meluasnya lingkungan sosial. Anak-anak melepaskan diri dari keluarga, ia makin mendekatkan diri pada orang-orang lain disamping anggota keluarga. Meluasnya lingkungan sosial bagi anak menyebabkan anak menjumpai pengaruh-pengaruh yang ada di luar pengawasan orang tua. Ia bergaul dengan teman-teman, ia mempunyai guru- guru yang mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam proses emansipasi. Dalam proses emansipasi dan individu maka teman-teman sebagai mempunyai peranan yang besar (Monks, 1992 : 180)

  3 Islam mempunyai dua sumber yaitu Al Qur’an dan As Sunnah yang menjadi pegangan dalam menentukan segala urusan dunia dan akhirat. Kedua sumber itulah yang menjadi sumber akhlak islamiyah.Prinsip-prinsip dan kaedah ilmu islam semuanya didasarkan kepada wahyu yang bersifat mutlak dan tepat. Oleh karena itu orang tua maupun keluarga dan masyarakat harus selalu memantau anak-anak dari jarak dekat maupun jarak jauh agar akhlak anak usia dini tidak melenceng dari ajaran Islam yang telah diterapkan dalam Al Qur'an dan sunnah.

  Akhlak merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengoptimalkan sumber daya potensi untuk mencapai kesejahteraan hidup manusia baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, bagaimana manusia dalam menggunakan sumber daya potensi yang tersedia untuk meningkatkan kehidupan lebih baik. Karenanya diperlukan alat yang digunakan untuk menganalisis sekaligus membuktikan konsep Al Qur'an dan hadits yang secara langsung maupun tidak langsung bersentuhan dengan masalah akhlak (Mansur, 2007: 227). Karena akhlak atau prilaku yang ada dalam suatu masyarakat dalam unsur pokok yang membentuk baik buruknya masyarakat tersebut. Jika akhlaknya baik maka masyarakat akan baik dan jika prilaku buruk masyarakat pun akan buruk. Jadi akhlak mempunyai hubungan kausalatif dengan adanya perubahan (Mahmud, 1995 :174)

  Dengan kata lain, akhlak ialah suatu sistem yang menilai perbuatan lahir dan batin manusia baik secara individu, kumpulan, dan masyarakat dalam interaksi hidup antara manusia dengan Allah, manusia dengan manusia,

  4 manusia denga hewan, manusia dengan malaikat, manusia dengan jin, dan juga dengan alam sekitar. Dengan demikian masyarakat merupakan salah satu tempatuntuk beradaptasi dan berinteraksi manusia.

  Menurut Koencaraningrat dalam kutipan buku yang beijudul

  

masyarakat Islam pengantar sosiologi dan sosiografi pengarang Sidi Gazalba

  masyarakat adalah kelompok terbesar dan makhluk-makhluk manusia dimana hidup terjaring sesuatu kebudayaan yang oleh manusia-manusia tadi dirasakan sebagai satu kebudayaan (Gazalba, 1976 : 15)

  Masyarakat Desa Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang merupakan salah satu lokasi penduduk yang terletak di sekitar Alas Roban yang letak geografisnya sangat strategis, dimana penduduknya adalah bekeija sebagai buruh swasta. Walaupun penduduknya mayoritas bekeija sebagai buruh swasta, tetapi mereka sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya sejak usia dini, yaitu dengan cara memasukan anak-anaknya ke lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), selain PAUD para orang juga memasukannya ke Madrasah Diniyah.

  Dengan adanya PAUD dan Madrasah Diniyah, orang tua sangat optimis bahwa anak mereka akan memiliki akhlak yang baik, karena di didik dan di bimbing oleh guru atau ustadz, sehingga orang tua tidak meragukan lagi akhlak anak-anaknya, selain itu juga anak tidak mungkin meniru cara kehidupan modem (Barat) pada zaman sekarang ini.

  Pada dasarnya pendidikan anak itu berkaitan dengan keluarga, maka keperibadian dan tingkah laku anak tidak terlepas dari peran orang tua, jika

  5 orang tuanya baik maka anak akan baik dan sebaliknya jika orang tua berperilaku jelek maka anak akan ikut jelek, oleh sebab itu anak harus mendapatkan pendidikan akhlak langsung dari orang tua.

  Semua orang tua ingin memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak-anaknya. Hal itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari mengasuh anak sejak bayi yaitu, dengan cara pemberian asah (stimulasi yang diberiakan) memberikan contoh perkataan dan perbuatan yang baik dalam kehidupan sehari-hari, asih (kasih sayang yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya), dan asuh (kecukupan sandang, pangan, papan, dan kesehatan) termasuk pendidikan yang diperoleh anak agar dapat mempengaruhi karakter anak.

  Adapun pendidikan akhlak yang diberikan orang tua kepada anak usia dini antara lain, orang tua melibatkan anak sepenuhnya, yaitu orang tua memiliki tingkat pnengendalian yang tinggi dan mengharuskan anak-anaknya bertindak pada tingkat intelektual, sosial, dan agama sesuai dengan usia dan kemampuan anak-anak. Orang tua penyabar yaitu, akan menerima apa adanya, sedikit memberikan tuntutan pada anak-anaknya, agar anak akan lebih positif dalam perkataan maupun perbuatan dalam kehidupan sehari-hari baik di dalam keluarga maupun di lingkungan masyarakat.

  Dalam kaitannya dengan ahklak anak di lingkungan masyarakat, lingkungan keluargalah yang merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama, karena dalam keluarga inilah anak pertama kali mendapatkan didikan dan bimbigan, juga dapat dikatakan sebagian besar kehidupan anak adalah di

  6 dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima anak adalah dalam keluarga atau orang tua. Tugas orang tua bagi pendidikan anaknya adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan ahklak dan pandangan hidup beragama, karena sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua orang tuanya.

  Dengan demikian dari uraian latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian : MODEL PENDIDIKAN AKHLAK ANAK USIA DINI (Studi Kasus pada Masyarakat Alas Roban Desa Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang Tahun 2009).

B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana kondisi keagamaan masyarakat Alas Roban Desa Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang ?

  2. Bagaimana persepsi masyarakat Alas Roban Desa Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang tentang pendidikan akhlak bagi anak usia dini ?

  3. Bagaimana variasi model pendidikan akhlak bagi anak usia dini pada masyarakat Alas Roban Desa Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang ?

  C. Tujuan Penelitian L Untuk mengetahui kondisi keagamaan masyarakat Alas Roban Desa Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang.

  7

  2. Untuk mengetahui persepsi masyarakat Alas Roban Desa Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang tentang pendidikan akhlak anak usia dini.

  3. Untuk mengetahui variasi model pendidikan akhlak bagi anak usia dini pada masyarakat Alas Roban Desa Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang.

D. Manfaat Hasil Penelitian

  1. Praktis

  a. Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi orang tua dalam pendidikan akhlak anak usia dini khususnya bagi masyarakat Desa Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang.

  b. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengembangan pendidikan ahklak bagi anak usia dini khususnya bagi masyarakat Desa Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang.

  c. Diharapkan dapat dijadikan ilmu pengetahuan sebagai dasar pertimbangan dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik yang menyangkut masalah pendidikan akhlak anak usia dini khususnya bagi masyarakat Desa Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang.

  d. Diharapkan menambah pengetahuan bagi penulis khususnya tentang pendidikan akhlak anak usia dini.

  $

  2. Teoritik

  a. Dapat menyumbangkan wacana baru bagi orang tua tentang pendidikan akhlak sebagai pedoman megnenai pendidikan akhlak anak usia dini yang sesuai dengan ajaran Islam.

  b. Dapat menjadi panduan dalam berperilaku dan tingkah laku akhlak anak usia dini dalam lingkungan masyarakat yang sesuai dengan ajaran Islam.

  E. Penegasan Istilah

  1. Pendidikan Akhlak

  a. Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan psiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Anonim, UU Sisdiknas, 2007 : 3)

  Sedangkan pendidikan yang dimaksud oleh penulis ialah bimbingan atau usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah maupun masyarakat terhadap perkembangan dan pertumbuhan akhlak, moral dan sosial yang mendorong seseorang mempunyai potensi menuju terbentuknya kepribadian yang baik.

  9

  b. Akhlak Akhlak adalah bentuk jamak dari kata khuluk yang berarti budi pekerti, perangi, tingkah laku, atau tabiat. Dari pengertian etimologi ini, akhlak bukan saja merupakan tata aturan atau norma perilaku yang mengatur hubungan antar sesama manusia, tetapi juga norma yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan bahkan dengan alam semesta (Azmi, 2006 : 40)

  Secara termologi akhlak (budi pekerti) yang terdiri dari kata budi dan pekerti, “budi” ialah yang ada pada manusia, yang berhubungan dengan kesadaran, yang didorong oleh pikiran, ratio, yang disebut karakter. “Pekerti” ialah apa yang terlihat pada manusia, karena didorong oleh perasaan hati yang disebut behavior. Jadi budi pekerti adalah merupakan perpaduan dari hasil ratio dan rasa yang bermanifestasi pada karsa dengan tingkah laku manusia. (Djatmiko : 1996 :26)

  Sedangkan akhlak yang dimaksud oleh penulis ialah tingkah laku atau akhlak yang mulia yaitu melaksanakan kewajiban-kewajiban menjauhi segala larangan, baik yang berhubungan dengan Allah maupun yang berhubungan dengan makhluk, baik diri sendiri, orang tua maupun orang lain dan lingkungan.

  c. Pendidikan Akhlak Pendidikan akhlak dalam Islam adalah pendidikan yang mengakui bahwa dalam kehidupan manusia menghadapi hal baik dan

  10 buruk, kebenaran dan kebatilan, keadilan dan peperangan, serta perdamaian dan peperangan. Oleh karena itu Islam menetapkan nilai- nilai dan prinsip-prinsip yang membuat manusia mampu hidup di dunia, sehingga manusia mampu mewujudkan kebaikan di dunia dan akhirat.

  Dengan demikian pendidikan akhlak yang dimaksud oleh penulis ialah mendidik dan membimbing akhlak yang sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip agama baik pendidikan akhlak di rumah, pendidikan akhlak di sekolah, maupun pendidik akhlak di masyarakat, karena pendidikan akhlak adalah tanggung jawab bagi semua orang muslim untuk membawa manusia ke jalan yang benar.

  2. Anak Usia Dini

  a. Pengertian Anak Anak adalah amanah yang harus dipertanggung jawabkan orang tua kepada Allah SWT. Anak adalah tempat orang tua mencurahkan kasih sayangnya. Dan juga investasi masa depan untuk kepentingan orang tua di akhirat kelak. Oleh karena itu orang tua harus memelihara, membesarkan, merawat, menyantuni, dan mendidik anak- anaknya dengan penuh tanggung jawab dan kasih sayang. (Ilyas, 2007

  : 172) Dengan demikian anak yang dimaksud oleh penulis ialah : manusia yang masih kecil yang harus dikasihi dan disayangi dan dididik dengan penuh tanggung jawab.

  11

  b. Usia Dini Usia dini adalah anak yang masih berumur antara 2 sampai 6 tahun. Pada masa ini anak sangat sensitif. Ia dapat merasakan apa yang terkandung dalam hati ibu bapaknya, artinya anak masih membutuhkan kasih sayang ayah ibunya yang sungguh-sungguh dan pada masa ini juga anak masih berpikir secara inderawi atau anak belum mampu untuk memahami hal yang maknawi.

  3. Pendidikan Akhlak Anak Usia Dini Pendidikan ankhlak anak usia dini yang dimaksud oleh penulis ialah membimbing atau usaha sadar yang dilakukan oleh orang tua

  (keluarga), guru (sekolah) dan masyarakat terhadap perkembangan dan pertumbuhan akhlak yang mulia bagi anak usia dini yaitu usia 2 sampai 6 tahun, yang dapat mendorong seseorang (anak) mempunyai potensi menuju terbentuknya kepribadian yang baik.

F. Metode Penelitian

  1. Jenis Penelitian Dalam membahas beberapa permasalahan-permasalahan yang ada dalam penelitian ini, maka metode yang digunakan adalah penelitian

  kualitatif bersifat deskriptif, yaitu : data atu informasi yang terkumpul

  berbentuk kata-kata atau gambar, tulisan hasil penelitian berisi kutipan- kutipan dari kumpulan informasi untuk memberikan ilustrasi dan mengisi

  12 isi laporan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti lebih menitik beratkan kepada gejala proses dari pada hasil dari proses tersebut.

  Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen. Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan, antara lain :

  a. Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah jika berhadapan dengan kenyataan jamak.

  b. Metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dengan responden.

  c. Metode ini lebih peka dan lebih menyesuaikan dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

  (Moleong, 1999:9-10)

  2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan difokuskan di Desa Sentul, Kecamatan

  Gringsing, Kabupaten Batang. Penulis memilih lokasi tersebut karena Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang merupakan salah satu lokasi yang ada di sekitar Alas Roban yang letak geografisnya sangat strategis dan dekat dengan jalan Pantura (Jakarta- Semarang). Sedangkan luas Desa sentul adalah 24 km2 yang terdiri dari perkampungan penduduk 9 km2, hutan Alas roban 11 km2, dan persawahan 4 km2. Adapun waktu penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih dalam waktu 2 bulan dari proses pengumpulan data hingga selesai penelitian.

  13

  3. Subjek Penelitian

  a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitiaan. Penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin melihat semua lika-liku yang ada di dalam populasi. (Arikunto, 1998 : 115) Populasi dalam penelitian adalah seluruh masyarakat Desa Sentul Kecamatan

  Gringsing, Kabupaten Batang tahun 2009 yang beijumlah 1975 jiwa dengan 332 kepala keluarga (KK).

  b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

  (Arikunto, 1998 : 117) Dalam penelitian kualitatif tujuan pengambilan sampel adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin, bukan untuk melakukan generalisasi. Adapun pengambilan sampel dalam penelitian dikenakan pada situasi, subjek, informan, dan waktu.

  Dalam penelitian ini pengambilan sampel atau subjek penelitian yaitu dengan cara menggunakan metode purposive sampling yaitu subjek di pilih karena beberapa karakteristik, yaitu para orang tua yang mempunyai anak usia dini. Kemudian data yang diperoleh dari sampel dipilih dengan teknik bola salju (snowball sampling), yaitu data dijaring terus menerus sampai menemukan data atau jawaban yang hampir sama. Adapun nama-nama responden yang dijadikan sampel adalah sebagai berikut:

  14 Tabel I nama-nama responden yang dijadikan sampel No

  Nama Keterangan

  1 Tohiroh Ibu

  2 A. Taufik Ayah

  3 Tutik Hanifah Ibu

  4 Sri Hartatik Ibu

  5 A Wahidin Ayah

  6 Sri widayanti Ibu

  7 Safaroh Ibu

  8 Turyanti Ibu

  9 Sulatif Ayah

  10 Khasanudin Ayah

  4. Metode Pengumpulan Data

  a. Observasi Observasi adalah sebagai pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. (Arikunto, 1998 : 146)

  Metode observasi dalam penelitian ini digunakan sebagai alat bantu untuk mendapatkan data-data antara lain, data tentang sosio kultural yang meliputi, kegiatan keagamaan yang dilakukan di masyarakat Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang tahun 2009. Dan data tentang keadaan lokasi Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang.

  15 Kemudian data persepsi masyarakat Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang tahun 2009 yaitu tentang pendidikan akhlak anak usia dini dan yang terakhir yaitu pengamatan terhadap variasi model yang dilakukan masyarakat terhadap pendidikan akhlak anak usia dini, b. Wawancara

  Wawancara adalah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara dan digunakan untuk menilai keadaan seorang mencari data tentang variabel latar belakang, orang tua, pendidikan, perhatian sikap terhadap sesuatu (Arikunto,

  1998 : 145) Metode ini digunakan sebagai alat bantu juga yaitu untuk mandapatkan data-data tentang persepsi pendidikan akhlak baagi anak usia dini pada masyarakat Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang tahun 2009 yang meliputi kegiatan keagamaan yang diikuti oleh orang tua. Bagaimana cara orang tua mendidik anak usia dini, perilaku dan tingkah laku anak usia dini kepada orang tua, dan apakah penting pendidikan akhlak ditanamkan pada anak usia dini, yang kedua yaitu untuk mandapatkan data tentang variasi model pendidikan akhlak bagi anak usia dini pada masyarakat Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang yang meliputi, memasukkan anak usia dini ke lembaga pendidikan formal yaitu PAUD, memasukkan anak usia dini ke lembaga nonformal yaitu TPQ atau

  16 Madrasah Diniyah, dan mendidik anak cukup dirumah saja yaitu orang tua itu sendiri sebagai pendidik, c. Dokumentasi

  Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1998 : 236)

  Metode dokomentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data penduduk masyarakat Desa sentul kecamatan Gringsing kabupaten Batang Tahun 2009 per kepala keluarga (KK), untuk mendapatkan data tempat beribadah yang ada, dan untuk mendapatkan data tentang keadaan lokasi Desa sentul kecamatam Gringsing kabupaten Batang Tahun 2009.

  5. Teknik Analisis Data Analisis data menurut Patton adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan panafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan uraian dan hubungan di antara dimensi-dimensi uraian. Bogdan dan Taylor mendefiniskan analisis data sebagi proses yang merinci usaha secar formal untuk menemukan dan merumuskan hipotesis keija (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan kepada tema dan hipotesis kerja itu.

  16 Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1998 : 236)

  Metode dokomentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data penduduk masyarakat Desa sentul kecamatan Gringsing kabupaten Batang Tahun 2009 per kepala keluarga (KK), untuk mendapatkan data tempat beribadah yang ada, dan untuk mendapatkan data tentang keadaan lokasi Desa sentul kecamatam Gringsing kabupaten Batang Tahun 2009.

  5. Teknik Analisis Data Analisis data menurut Patton adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan panafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan uraian dan hubungan di antara dimensi-dimensi uraian. Bogdan dan Taylor mendefiniskan analisis data sebagi proses yang merinci usaha secar formal untuk menemukan dan merumuskan hipotesis keija (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan kepada tema dan hipotesis kerja itu.

  Madrasah Diniyah, dan mendidik anak cukup dirumah saja yaitu orang tua itu sendiri sebagai pendidik, c. Dokumentasi

  17 Jadi analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis keija yang disarankan oleh data (Moleong, 1999 : 280) a. Deduktif

  Deduktif adalah proses pendekatan yang berangkat dari kebenaran umum mengenai suatu fenomena (teori) dan menggeneralisasikan kebenaran tersebut pada suatu peristiwa atau data tertentu yang berciri sama dengan fenomena yang bersangkutan (prediksi). Dengan kata lain deduksi berarti menyimpulkan hubungan yang tadinya tidak tampak berdasarkan generalisasi yang sudah ada (Azwar, 2007:40)

  Pendekatan deduktif adalah berfikir dari suatu keadaan yang abstrak kepada yang kongkret. Dengan kata lain deduktif adalah kaidah umum dengan mengambil kesimpulan khusus.

  Penerapan pendekatan deduktif dimaksud dalam penelitian ini yaitu membnatu untuk menyimpulakn hal-hal yang bersifat umum menjadi khusus atau kongkret dalam penelitian ini untuk menyimpulakn hasil wawancara dan observasi yang dilakukan antara lain tentang data persepsi masyarakat tentang pendidikan akhlak anak usia dini, kondisi keagamaan masyarakat, dan model masyarakat tentang pendidikan akhlak anak usia dini di Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang tahun 2009.

  19 Adapun penerapan pendekatan induktif dalam penelitian ini digunakan untuk mengorganisasikan faktor-faktor dan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada masyarakat Desa Sentul Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang Tahun 2009. Yang meliputi mengenai kondisi keagamaan, persepsi pendidikan akhlak bagi anak usia dini, dan variasi model pendidikan akhlak bagi anak usia dini pada masyarakat Desa sentul kecamatan Gringsing kabupaten Batang Tahun 2009.

  c. Reduksi Reduksi data ialah proses penelitian, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data yang muncul dari catatan- catatan yang tertulis di lapangan sesuai dengan tema yang diteliti. Data yang diperoleh dan lapangan ditulis atau diketik dalam bentuk uraian atau laporan yang terinci (Nasution, 2003 :129)

  Pada mulanya data yang diperoleh dikumpulkan dan diindentifikasi secara sederhana yangsesuai dengan data yang diperoleh yaitu tentang kondisi sosiokultural masyarakat. Persepsi pendidikan akhlak anak usia dini pada masyarakat Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang tahun 2009. Kemudian data- data tersebut disusun secara teliti, sistematis dan terperinci dalam bentuk uraian atau laporan.

  2 0

  d. Sintesis Sintesis yaitu mengintegrasikan semua unsur baik dan menyisihkan atau melengkapi semua unsur yang tidak memadai.

  Sintesis itu tidak menambah pemahaman serba baru, melainkan menyeimbangkan semua yang telah ditentukan (Bakker dan Akhmad Charis Zubair, 1994 : 100)

  Penerapan sintesis dalam penelitian ini yaitu menggabungkan pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan pokok permasalahan yakni mengenai pendidikan akhlak anak usia dini, dari hasil data-data yang telah disusun secara sistematis yaitu tentang kondisi sosiokultural, persepsi pendidikan akhlak anak usia dini, dan variabel model pendidikan akhlak anak usia dini. Kemudian data-data tersebut digabungkan dengan pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan pokok permasalahan pendidikan akhak anak pada usia dini.

G. Sitematika Penulisan

  BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  16 Madrasah Diniyah, dan mendidik anak cukup dirumah saja yaitu orang tua itu sendiri sebagai pendidik, c. Dokumentasi

  Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1998 : 236)

  Metode dokomentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data penduduk masyarakat Desa sentul kecamatan Gringsing kabupaten Batang Tahun 2009 per kepala keluarga (KK), untuk mendapatkan data tempat beribadah yang ada, dan untuk mendapatkan data tentang keadaan lokasi Desa sentul kecamatam Gringsing kabupaten Batang Tahun 2009.

  5. Teknik Analisis Data Analisis data menurut Patton adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan panafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap hasil analisis, menjelaskan uraian dan hubungan di antara dimensi-dimensi uraian. Bogdan dan Taylor mendefmiskan analisis data sebagi proses yang merinci usaha secar formal untuk menemukan dan merumuskan hipotesis keija (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan kepada tema dan hipotesis keija itu.

  17 Jadi analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis keija yang disarankan oleh data (Moleong, 1999 : 280) a. Deduktif

  Deduktif adalah proses pendekatan yang berangkat dari kebenaran umum mengenai suatu fenomena (teori) dan menggeneralisasikan kebenaran tersebut pada suatu peristiwa atau data tertentu yang berciri sama dengan fenomena yang bersangkutan (prediksi). Dengan kata lain deduksi berarti menyimpulkan hubungan yang tadinya tidak tampak berdasarkan generalisasi yang sudah ada

  (Azwar, 2007:40) Pendekatan deduktif adalah berfikir dari suatu keadaan yang abstrak kepada yang kongkret. Dengan kata lain deduktif adalah kaidah umum dengan mengambil kesimpulan khusus.

  Penerapan pendekatan deduktif dimaksud dalam penelitian ini yaitu membnatu untuk menyimpulakn hal-hal yang bersifat umum menjadi khusus atau kongkret dalam penelitian ini untuk menyimpulakn hasil wawancara dan observasi yang dilakukan antara lain tentang data persepsi masyarakat tentang pendidikan akhlak anak usia dini, kondisi keagamaan masyarakat, dan model masyarakat tentang pendidikan akhlak anak usia dini di Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang tahun 2009.

  18

  b. Induktif Induktif adalah proses logika yang berangkat dari data empirik lewat observasi menuju kepada suatu teori. Dengan kata lain induksi adalah proses mengorganisasikan fakta-fakta atau hasil-hasil pengamatan yang terpisah-pisah menjadi suatu rangkaian hubungan atau suatu generalisasi (Saifuddin Azwar, 2007 : 40)

  Pendekatan induktif dimaksud untuk membantu pemahaman tentang pemaknaan dalam data yang rumit melalui pengembangan tema-tema yang diikhtisarkan dari data kasar. Pendekatan ini jelas dalam analisis data kualitatif.

  Analisis data secara induktif ini digunakan karena beberapa alasan antara lain : 1) Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak sebagai yang terdapat dalam kata.

  2) Analisis induktif lebih dapaat membuat hubungan peneliti- responden menjadi eksplisit, dapat dikenal dan akuntabel.

  3) Analisis demikian lebih dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat tidaknya pengalihan pada suatu latar lainnya.

  4) Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan.

  5) Analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara peksplisif sebagai bagian dari struktur analisis (Moleong, 1999 : 10 )

  19 Adapun penerapan pendekatan induktif dalam penelitian ini digunakan untuk mengorganisasikan faktor-faktor dan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada masyarakat Desa Sentul

  Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang Tahun 2009. Yang meliputi mengenai kondisi keagamaan, persepsi pendidikan akhlak bagi anak usia dini, dan variasi model pendidikan akhlak bagi anak usia dini pada masyarakat Desa sentul kecamatan Gringsing kabupaten Batang Tahun 2009.

  c. Reduksi Reduksi data ialah proses penelitian, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data yang muncul dari catatan- catatan yang tertulis di lapangan sesuai dengan tema yang diteliti. Data yang diperoleh dan lapangan ditulis atau diketik dalam bentuk uraian atau laporan yang terinci (Nasution, 2003 : 129)

  Pada mulanya data yang diperoleh dikumpulkan dan diindentifikasi secara sederhana yangsesuai dengan data yang diperoleh yaitu tentang kondisi sosiokultural masyarakat. Persepsi pendidikan akhlak anak usia dini pada masyarakat Desa Sentul, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang tahun 2009. Kemudian data- data tersebut disusun secara teliti, sistematis dan terperinci dalam bentuk uraian atau laporan.

  2 0

  d. Sintesis Sintesis yaitu mengintegrasikan semua unsur baik dan menyisihkan atau melengkapi semua unsur yang tidak memadai.

  Sintesis itu tidak menambah pemahaman serba baru, melainkan menyeimbangkan semua yang telah ditentukan (Bakker dan Akhmad Charis Zubair, 1994 : 100)

  Penerapan sintesis dalam penelitian ini yaitu menggabungkan pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan pokok permasalahan yakni mengenai pendidikan akhlak anak usia dini, dari hasil data-data yang telah disusun secara sistematis yaitu tentang kondisi sosiokultural, persepsi pendidikan akhlak anak usia dini, dan variabel model pendidikan akhlak anak usia dini. Kemudian data-data tersebut digabungkan dengan pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan pokok permasalahan pendidikan akhak anak pada usia dini.

G. Sitematika Penulisan

  BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  2 1

  BAB II : KAJIAN PUSTAKA Kajian pustaka berisi tentang landasan teori yang membahas tentang pendidikan akhlak, anak usia dini dan pendidikan akhlak anak usia dini, dan berisi tentang telaah pustaka.

  BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN Paparan data dan temuan penelitian berisi tentang paparan data dan temuan penelitian yang meliputi kondisi keagamaan, persepsi pendidikan akhlak anak usia dini, dan variasi model pendidikan akhlak anak usia dini.

  BAB IV : PEMBAHASAN Pembahasan berisi tentang kondisi keagamaan masyarakat, persepsi masyarakat pendidikan akhlak anak usia dini, dan variasi model pendidikan akhlak anak usia dini.

  BAB V : PENUTUP Penutup berisi tentang kesimpulan dan Saran

  

BA BU

KAJIAN PUSTAKA

  a. Pendidikan 1) Pengertian Pendidikan

  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Anonim, UU Sisdiknas 2007:3)

  Menurut Dewey pendidikan dalam pengertianya yang dasar merupakan proses perwujudan diri secara utuh menyangkut aspek fisik, intelektual, moral dan sosial (Soewandi dkk, 2005 : 23)

  Dengan demikian pendidikan menurut penulis ialah dapat disimpulkan bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh keluarga, sekolah maupun masyarakat terhadap perkembangan akhlak, moral, sosial, fisik, dan intelektual yang mendorong seseorang mempunyai potensi menuju terbentuknya kepribadian yang matang, yang berdasarkan ajaran Al-Qur’an dan hadits.

  23 Adapun batasan-batasan pendidikan menurut penulis pendidikan dipandang dari segi pandang masyarakat dan segi pandang individu.