BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur Penelitian - DANI MEI SAPUTRI BAB III

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Prosedur Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau classroom research

  (CAR). Menurut Dimyati kegiatan penelitian di dalam kelas adalah usaha yang dapat digunakan oleh guru sebagai cara untuk melakukan kegiatanan penelitian terhadap masalah yang dihadapi dalam praktik pembelajaran yang dilakukannya pada saat pemebelajaran di dalam kelas. Suharsimi arikunto (2009: 3), memberi batasan sebagai penelitian tindakan kelassebagai suatu pencermatan terhadap kegiatan belajarsiswa yang dilakukan oleh guru dengan melalui suatu tindakan atau treetment tertentu.

  Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian untuk membantu seseorang secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapain tugas ilmu sosial dan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.

  Wibawa, 2004 (dalam tukiran, 2010: 15) menjelaskanbahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru dilapangan.

  Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas (PTK) Yaitu penelitian yang bersifat kolaboratif dan didasarkan pada permasalahan yang muncul pada kelas tersebut. Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 17) tahap-tahap penelitian tindakan kelas terdiri dari emapat tahap yaitu perencanaan (planning) Dalam tahap ini, penelitian menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Pelaksanaan Tindakan (Acting), peneliti Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi

  31 rancangan, yaitu mengenai tindakan kelas. Pengamatan (Observing), Kegiatan pengamatan dilakukan oleh pengamat sambil mencatat sedikit demi sedikit agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus selanjutnya. (reflecting). Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan, kegiatan refleksi ini dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rencangan tindakan.

  Model Penelitian tindakan kelas kelas menurut Arikunto (2009: 16)

  Perencanaan Pelaksanaan Refleksi Siklus I Pengamatan

  Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan Pengamatan

  

Gambar 3.1

  Dari diagram diatas dapat dijelaskan bahwa penelitian tindakan ini akan digunakan dua siklus.

1. Prosedur Siklus I

a. Perencanaan (planning)

  Pada tahapan ini peneliti berkolaborasi dengan guru untuk menentukan langkah langkah peneliti yang meliputi: (1) Menetapkan metode pemberian tugas dalam meningkatkan kemampuan motorik halus dengan metode demonstrasi membuat anyaman dengan berbagai media. Menyusun rencana pembelajaran dalam rencana kegiatan harian (RKH). (2) peneliti menyiapkan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan oleh pendidik dan peserta didik, (3) peneliti membuat kesepakatan dengan observer untuk menentukan lembar observasi, (4) peneliti menyiapkan media yang akan digunakan untuk kegiatan perbaikan.

b. Tindakan(acting)

  Pada pelaksanaan tindakan ini, peneliti melaksanakan kegiatan pemebelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan, Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus 1 dan siklus II. setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan, setiap pertemuan terdiri dari 5 jam pelajaran yaitu 5x 30 menit. waktu tersebut terbagi dalam empat bagian kegiatan meliputi: 1) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke -1

  NO Alokasi waktu Kegiatan

  1. Kegiatan Awal ± 30 menit 1. Peneliti mengkondisikan peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran.

  2. Apresepsi penyampaian sarana pembelajaran

  2. Kegiatan Inti ± 60 menit

  1. Peneliti memperlihatkan beberapa karya seni anyamanya, dan menanyakan kepada peserta didik dari media apa karya seni anyaman tersebut.

  2. Peneliti menyampaikan media yang digunakan dalam kegiatan seni anyaman.

  3. Peneliti menyampaikan menjelaskan cara menganyam

  4. Peneliti meberikan contoh didepan peserta didik cara menganyam.

  3. Kegiatan Akhir ± 30 menit 1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan

  2. Mendorong dan memotivasi anak untuk berusaha lebih baik.

  2) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke- 2 NO Alokasi waktu Kegiatan

  1. Peneliti mengkondisikan peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran.

  Observasi dilakukan oleh peneliti pada saat kegiatan mengajar sedang berlangsung kepada anak didik dengan menggunakan observasi tentang tingkat kemampuan motorik halus melalui metode demonstrasi membuat anyaman dengan berbagai media.

  2. Memotivasi peserta didik untuk berusaha belajar lebih baik lagi.

  1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan.

  3. Kegiatan Akhir ± 30 menit

  2. Peneliti mengamati aktivitas peserta didik dalam proses kegiatan menganyam serta mengevaluasinya.

  1. Peseta didik ditugasi untuk kegiatan menganyam dengan berbagai media dengan baik (rapi)

  2. Kegiatan Inti ± 60 menit

  2. Apresepsi penyampaian sarana pembelajaran.

  1. Kegiatan Awal ± 30 menit

  1. Kegiatan Awal ± 30 menit 1. Peneliti mengkondisikan peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran.

  3) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke-3 NO Alokasi Waktu Kegiatan

  2. Memotivasi peserta didik untuk berusaha belajar lebih baik lagi.

  1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan.

  3. Kegiatan Akhir ± 30 menit

  2. Peneliti memberikan contoh bagaimana cara membuat anyaman yaitu dengan susup menyusup

  1. Peneliti memperlihatkan beberapa karya seni menganyam, dan menanyakan kepada peserta didik dari media apa karya seni tersebut.

  2. Kegiatan Inti ± 60 menit

  2. Apresepsi penyampaian sarana pembelajaran.

c. Tahapan observasi da Evaluasi (Observation and Evalution)

  Selanjutnya dalam tahapn evaluasi ini untuk mengukur tingkat kemampuan motorik halus peserta didik dalam kegiatan membuat anyaman melalui berbagai media bisa dilihat melalui hasil yang dibuat oleh peserta didik sendiri atau produk yang dihasilkannya dengan cerita hasil rapi, dan baik.

d. Tahap Refleksi

  Pada tahap refleksi merupakan tahapan untuk memproses data yang dihasilkan pada saat, melakukan pengamatan (observasi) sehingga diperoleh dari hasil evaluasi untuk kemudian dianalisis dan disintesis. Hasil analisis digunakan untuk merefleksi/melakukan perbaikan pelaksanaan tindakan pada siklus tersebut. Dalam proses refleksi ini segala pengalaman, pengetahuan dan teori pembelajaran yang dikuasai olehrelevan dengan tindakan kelas yang dilaksanakan sebelumnya sehingga menjadi pertimbangan pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya (siklus II) agar dapat mencapai hasil yang maksimal dalam pemebelajaran selanjutnya dan seterusnya hingga dapat memperoleh peningkatan kemampuan motorik halus dilanjutkan lagi siklus ke II

2. Prosedur siklus II

a. Perencanaan

  Peneliti melakukan perbaikan untuk kegiatan meningkatkan kemampuan motorik halus melalui metode demonstrasi membuat anyaman menggunakan berbagai media dengan langkah-langkah sebagai berikut : menetapkan tujuan perbaikan menetapkan rencana kegiatan harian (RKH) menyiapkan media, menyusun lembar penilaian, lembar observasi kemampuan motorik halus anak dan lembar penilaian, lembar observasi kemampuan motorik halus anak dan lembar penilaian keterlibatan anak dalam kegiatan membuat anyaman menggunakan berbagai media.

  Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3 1) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke-1

  2) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke-2 No Alokasi Waktu Kegiatan

  3. Kegiatan Akhir ± 30 menit 1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan

  1. Peserta didik membuat karya seni anyaman dengan berbagai media seperti blarak yg sudah disayat, daun dll yang sudah disediakan oleh guru, untuk membuat anyaman dengan cara susup menyusup diangkat satu ditinggal satu.

  2. Kegiatan Inti ± 60 menit

  3. Apresepsi penyampaian sarana belajar.

  2. Memotivasi kebutuhan anak belajar.

  1. Mengkondisikan peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

  1. Kegiatan Awal ± 30 menit

  2. Memotivasi peserta didik untuk berusaha belajar lebih baik lagi.

  NO Alokasi Waktu Kegiatan

  3. Kegiatan Akhir ± 30 menit 1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan.

  1. Peseta didik membuat karya seni anyaman dengan teknik susup-menyusup antara pakan dan lungsi dengan diangkat satu ditinggal satu.

  2. Kegiatan Inti ± 60 menit

  3. Apresepsi penyampaian sarana belajar

  2. Memotivasi kebutuhan belajar.

  1. Mengkondisikan pesrta didik sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

  1. Kegiatan Inti ±30 menit

  2. Memotivasi peserta didik untuk berusaha belajar lebih baik lagi.

  3) Rencana Kegiatan Harian (RKH) ke-3 NO Aloksi Waktu Kegiatan

  1. Kegiatan Awal ± 30 menit

  1. Mengkondisikan peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

  2. Memotivasi kebutuhan belajar.

  3. Apersepsi penyampaian sarana belajar.

  2. Kegiatan Inti ± 60 menit

  1. Peserta didik membuat karya seni anyaman dengan cara susup-menyusupmaksudnya diangkat satu ditinggal satu.

  2. Penelitian mengamati dan menilai aktivitas anak.

  3. Kegiatan Akhir ± 30 menit 1. Mengulas kegiatan yang telah dilakukan.

  2. Memotivasi pesrta didik untuk berusaha belajar lebih baik lagi.

  b. Observasi

  Pada siklus II proses pembelajaran sudah berlangsung baik, sehingga observer cukup membantu jalannya pelaksanaan perbaikan pembelajaran.

  c. Refleksi

  Dari hasil siklus I peneliti memperbaiki pada pembelajaran pada silkus II, apabila dianggap sudah berhasil, maka perbaikan pembelajaran dihentikan sampai pada siklus II.

B. Ruang Lingkup

1. Subjek penelitian

  Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelompok B1 TK Pertiwi 09 Karangkembang Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen semester genap tahun ajaran 2013-2014 Jumlah peserta didik 22.

  2. Tempat dan Waktu Penelitian

  a. Tempat dan waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan dengan mengambil lokasi di kelompok B TK TK Pertiwi 09 Karangkembang Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen.

  Akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014 dimulai pada bulan April

  • – Juni.dilaksanakan melalui 2 siklus yang masing-masing siklus dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dengan ketentuan sebagai berikut :

  3. Jadwal Penelitian

  BULAN KEGIATAN APRIL MEI JUNI 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4  Pembekalan PTK

   Pembuatan dan Penyerahan Proposal Tahap Persiapan Penyusunan  Penyusunan RKH

   Persiapan Alat

   Penyusunan Instrumen Siklus I

   Perencanaan

   Tindakan dan Pengamatan  Analisis dan Rerleksi

  Siklus II  Perencanaan

   Tindakan dan Pengamatan

   Analisis dan Rerleksi Tahap Penyelesaian Penyusunan Draf Laporan Perbaikan Penyerahan Laporan

C. Sumber Data

  1. Pengertian Sumber Data

  Menurut Dimyati (2010: 39) yang dimaksud dengan sumber data adalah darimana data itu diperoleh. Apabila peneliti di dalam mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner, maka data disebut responden. jadi, pengertian sumber data ialah subjek atau objek penelitian dimana darinya akan diperoleh data.

  Menurut Riduwan (2013: 94) sumber data merupakan pengambilan data yang dihimpun langsung oleh peneliti disebut sumber data primer, sedangkan apabila melalui tangan kedua disebut sumber data sekunder.

  Menurut Lofland (dalam Moleong 2005: 157) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah kata-kata, tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

  2. Jenis-Jenis Sumber Data Penelitian.

  Arikunto (dalam Dimyati 2010: 39) menjelaskan bahwa secara garis besar sumber data penelitian dibedakan menjadi 2 macam yakni : a. Data Primer/ Pokok

  Sumber Data primer / pokok adalah sumber data yang pertama. Dari subjek atau objek penelitianlah data penelitian langsung diambil bereupa Kemampuan Anak Membuat Anyaman Dengan Berbagai Media Pada Anak Tk Pertiwi 09 Karangkembang Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen.

  b. Sumber data sekunder/ pelengkap Sumber data sekunder diambil dari pihak mana saja yang bisa memberikan tambahan data guna melengkapi kekurangan dari data yang diperoleh melalui sumber data primer.

  Selanjutnya menurut Hasan ( 2008 : 19 ), jenis-jenis sumber data yakni :

  a. Sumber Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan lansung dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau bersangkutan yang bersangkutan yang melakukanya. Data primer ini juga disebut juga data asli atau data baru.

  b. Sumber Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau laporan-laporan penelitian terdahulu. Menurut Bungin ( 2005: 132 ), jenis-jenis sumber data yakni: 1) Sumber Data Primer

  Sumber data primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data yang pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian 2) Sumber Data Sekunder

  Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari dua sumber atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan

3. Sumber data yang diteliti dalam penelitian

  Data sekunder Tk Pertiwi 09 Karangkembang berupa dokumentasi, kondisi sekolah, struktur dan jumlah suatu siswa pada Sumber data primer TK Pertiwi 09 Karangkembang Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen semester genap tahun ajaran 2013-2014 sumber data sekunder Dokumentasi sekolah.

4. Variabel Penelitian

  a. Pengertian Variabel Penalitian

  Menurut Kelinger (dalam Arikunto 1993:89) varibel penelitian ialah sebuah konep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran.

  Menurut Hadi ( dalam Arikunto 1993: 89) variable sebagai gejala yang bervariasi, atau obyek penelitian yang bervariasi.

  Menurut Azwar (2013: 59) variable penelitian ialah setiap kegiatan yang memusatkan perhatiannya pada beberapa fenomena atau gejala utama pada beberapa fenomena lain yang relevan.

  b. Jenis-Jenis Variabel

  Penelitian ini adalah tindakan kelas, dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat dua variabel.

  Menurut Arikunto (1993: 89) mengemukakakn 2 variabel yaitu Pertama, variabel diskrit: disebut juga variable nominal atau variable kategorik karena hanya dapat dikategorikan atas dua kutub yang berlawa nan yakni “ya” dan “tidak”. Kedua variabel kontinun: dipisahkan menjadi 3 variabel kecil yaitu variable ordinal, variable interval, variable ratio.

  Menurut Nawawi ( dalam Dimyati 2013: 41) mengemukakan ada 5 jenis variabel penelitian yakni variabel bebas (Independen variabel), variabel terikat (Dependent Variable), variabel kontrol (Control Variable), variabel antara (Intervening Variable), dan variabel ekstrane (Ekstranious Variable)

  Menurut Awzar (2013:62-68) variable penelitian ada lima jenis variable yakni variable tergantung, variable bebas, vaiabel kendali, variabel moderator, variabel antara.

c. Variabel yang Digunakan

  Berdasarkan teori-teori diatas peneliti menggunakan variable masalah dan variable tindakan 1) Variabel masalah Pada penelitian ini variabel masalahnya adalah Kemampuan Motorik Halus.

  2) Variabel Tindakan. Pada penelitian ini variabel tindakannya adalah melalui metode demonstrasii membuat anyaman dengan berbagai media

D. Metode Pengumpulan Data

1. Pengertian Metode Pengumpulan Data

  Menurut Sugiyono (2010; 62) metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui metode pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

  Pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan peneliti dengan menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: Metode Observasi

  Nasution (1998) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua Ilmu Pengetahuan.Para Ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.Data ini dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sanagt kecil (proton dan elektron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas.

  Marshall (1995) menyatakan bahwa

  “through observation, the reseacher learn

about behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku , dan makna dari

  perilaku tersebut.

  Aqib, Zainal (2009:59) mengatakan observasi adalah cara pengumpulan data/ informasi melalui pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku anak. Agar observasi lebih terarah maka diperlukan pedoman observasi yang dikembangakn oleh guru dengan mengacu pada indicator yang telah ditetapkan.

  Dimyati Johny (2013:92) metode observasi merupakan metode pengumpul data penelitian dengan melalui pengamatan terhadap objek yang diteliti. Metode observasi akan lebih baik bila digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian yang berupa perilaku, kegiatan, atau perbuatan yang sedang dilakukan oleh subjek penelitian.

  Sedangkan menurut Yus Anita (2011:74) observasi atau pengamatan merupakan proses pengumpulan data dengan menggunakan alat indra. Data yang perlu direkam perlu segera dicatat atau direkam. Dalam rangka penilaian, observasi dilakukan dengan bantuan perekaman atau pencatatan secara sistematik gejala-gejala tingkah laku yang tampak.

  Dalam penelitian ini observasi dilakukan kepada anak didik kelompok B, Tugas observer yaitu mengamati kegiatan guru dan anak saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran di kelas.Kegiatan guru meliputi penerapan pendekatan pembelajaran yang telah di pilih, penggunaan media yang diterapkan, interaktif antara guru dan anak sesuai dengan lembar pengamatan yang telah disiapkan. Pengamatan terhadap anak antara lain sikap dan peran aktifnya dalam proses pembelajaran. Selain itu observer perlu juga memberikan masukan mengenai pelaksanaan perbaikan pembelajaran.

  2. Jenis-jenis pengumpulan data

  Arikunto (2006: 150) dalam buku Dimyati (2013: 71). Membagi jenis alat pengumpulan data menjadi: a. Observasi

  b. Dokumentasi Menurut Arikunto (1993: 89) mengemukakakn 2 variabel yaitu Pertama, variabel diskrit: disebut juga variable nominal atau variable kategorik karena hanya dapat dikategorikan atas dua kutub yang berlawanan yakni “ya” dan “tidak”. Kedua variabel kontinun: dipisahkan menjadi 3 variabel kecil yaitu variable ordinal, variable interval, variable ratio.

  Menurut Nawawi ( dalam Dimyati 2013: 41) mengemukakan ada 5 jenis variabel penelitian yakni variabel bebas (Independen variabel), variabel terikat (Dependent Variable), variabel kontrol (Control Variable), variabel antara (Intervening Variable), dan variabel ekstrane (Ekstranious Variable)

  Menurut Awzar (2013:62-68) variable penelitian ada lima jenis variable yakni variable tergantung, variable bebas, vaiabel kendali, variabel moderator, variabel antara.

  3. Alat Pengumpulan Data

a. Observasi

  Menurut Dimyati (2013: 92) metode demonstrasi adalah metode pengumpulan data penelitian dengan melalui pengamatan terhadap objek yang diteliti.

  Marshall (1995) menyatakan bahwa “through observation, the reseacher learn about behavior”. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.

  

Lembar Obervasi Guru

  Dilakukan untuk mengetahui aktivitas guru dalam melaksanakan proses kegiatan belajar dengan menggunakan lembar observasi: Kelompok : Semester / minggu : Tema : Bidang Pengembangan : Hari/ tanggal : Siklus l : Siklus ll :

  Kegiatan yang Dilakukan

  No Aspek Sikap Yang Diamati Ya Tidak

  1. Mempersiapkan siswa untuk belajar

  2 Melakukan kegiatan apersepsi 3. Menyampaikan program pembelajaran pada hari ini.

  4. Menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tema

  5 Menggunakan media secara efektif dan efisien

  6 Menumbuhkan partisipasi aktifitas siswa dalam pembelajaran

  7 Membimbing/membantu siswa yang masih mengalami kesulitan dalam mengerjankan tugas

  8 Melakukan pengamatan terhadap kinerja siswa

  9 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)

  10 Menggunakan bahasa lisan, atau tulisan secara jelas, baik, dan benar.

  11 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa.

  Lembar observasi di isi dengan tanda cek ( √) pada kolom “Ya” atau kolom “Tidak”. Sesuai dengan aspek yang diamati.

  Observer …………………

  

Lembar Observasi Siswa

  No Aspek yang dobservasi Keterangan

  1 Menganyam dengan berbagai media misal : kain perca, daun, sedotan, tas dll

  2 Membuat berbagai bentuk dari kertas, daun-daunan dll

  3 Membuat garis tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran.

  4 Merekat dan menempel : Untuk yang belum berkembang dan kemampuan yang tertera dalam indikator belum dimiliki atau belum dicapai sama sekali.

  : Untuk anak yang mulai berkembang sesuai dengan indikator : Untuk anak yang mulai berkembang sesuai dengan indikator yang diharapkan

  : Untuk anak yang berkembang sangat baik melebihi indikator yang diharapkan Rubrik Penilaian : 1) Menganyam dengan berbagai media misal : kain perca, daun, sedotan, tas dll 

  Anak belum mampu dalam membuat anyaman dari berbagai media (misal: kain perca, daun, sedotan,dll ) dikategorikan belum berkembang (BB).

   Anak mulai mampu dalam membuat anyaman dengan berbagai media mulai berkembang tetapi belum sempurna (MB)  anak sudah mampu dalam membuat anyaman dengan berbagai media berkembang sesuai harapan (BSH)  anak sudah mampu dalam membuat anyaman dengan memasukkan helaian sudah berkembang sangat baik dan bias membantu temannya dalam menganyam dengan berbagai media dikategorikan berkembang sangat baik (BSB)

  2) Membuat berbagai bentuk dari kertas, daun-daunan dll  anak dalam menganyam dengan kertas, daun-daunan dll dikategorikan belum berkembang (BB)  anak mulai mampu dalam membuat anyaman dengan bentuk dari kertas, daun - daunan dll tetapi masih dalam bantuan guru dikategorikan mulai berkembang (MB)

   anak sudah mampu menganyam dengan bentuk dari kertas, daun-daunan dll tanpa bantuan guru dikategorikan berkembang sesuai harapan (BSH)  anak dalam menganyam dengan bentuk dari kertas, daun-daunan dll sudah dan bias menganyam bentuk lain dari apa yang dicontohkan oleh guru dikategorikan sudah berkembang sangat baik (BSB) 3) Membuat garis tegak, datar, miring, lengkung dan lingkaran.

   anak belum mampu dalam membuat garis tegak, datar, miring, lengkung, dan lingkaran dikategorikan belum berkembang (BB)  anak mulai mampu dalam membuat garis tegak, datar, miring, lengkung, dan lingkaran tetapi masih dalam bantuan guru dikategorikan mulai berkembang (MB)

   anak sudah mampu dalam membuat garis tegak, datar, miring, lengkung, dan lingkaran tanpa bantuan guru dikategorikan berkembang sesuai harapan (BSH)

   anak dalam membuat garis tegak, datar, miring, lengkung,lingkaran sudah berkembang dengan baik dan sempurna ,dan anak bias membantu temannya yang masih kesulitan dikategorikan berkembang sangat baik (BSB)

  4) Merekat dan menempel  Kemampu anak dalam merekat dan menempel belum bekembang (BB)  Kemampuan anak dalam merekat dan menempel mulai bisa tapi belum sempurna (MB)

  Kemampuan anak dalam merekat dan menempel berkembang sesuai  harapan (BSH)  Kemampuan anak dalam merekat dan menempel sudah rapih dan sempurna dan bisa membantu teman lainnya dikategorikan berkembang sangat baik

  (BSB)

b. Dokumentasi

  Ada macam-macam dokumen yang dapat membantu anda dalam mengumpulkan data penelitian, yang penelitian tindakan kelas, misalnya; silabus dan rencana pembelajaran, laporan diskusi-diskusi tentang kurikulum, berbagai macam ujian dan tes, laporan rapat, laporan tugas siswa, bagian-bagian dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran. Alat-alat elektronik dapat digunakan untuk membantu mendeskripsikan apa yang anda catat di catatan lapangan, apabila memungkinkan.(W.

  Rochiati, 2010;121) Sedangkan Dimyati (2013: 97) mengatakan bahwa metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data penelitian mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat, Koran, majalah, prasasti, notulenrapat, leger nilai, agenda, dan lain-lain. Metode dokumentasi ini memiliki keunggulan dan kelemahan dibandingkan metode yang lain. Keunggulan metode dokumentasi yaitu yaitu efisien dari segi waktu, segi tenaga, dan segi biaya. Adapun kelemahan metode dokumentasi yaitu validitas data rendah dan reliabilitas data rendah, sehingga data masih bisa diragukan.

  Menurut Sugiyono (2010; 82) dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen biasa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan, misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya, misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain.

  Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode pengumpulan data secara kualitatif. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa data profil TK, jumlah siswa, dan foto kegiatan pembelajaran.

E. Metode Analisis Data 1. Pengertian Analisis Data

  Menurut Dimyati (2013: 103). Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data yang dikumpulkan peneliti, yaitu data penelitian kualitatif dan kuantitatif. Data penelitian kualitatif adalah data penelitian yang berbentuk kualitas atau mutu dari sesuatu. Data kualitatif merupakan data hasil pengukuran yang akan diteliti berdasarkan kualitas atau mutunya. Sedangkan data kuantitatif merupakan data penelitian yang diwujudkan dalam bentuk jumlah atau angka-angka dari hasil suatu pengukuran.

  Tarinabis, (2008:125). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif dan analisis kritis. Metode deskriptif komperatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkanhasil antar siklus dan membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil pada akhir setiap siklus. Metode komparatif dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian siklus pertama dan kedua. Hasil komparasi tersebut digunakan untuk mengetahui indikator keberhasilan dan kegagalan dalam setiap siklus. Indikator yang belum tercapai diperbaiki pada siklus berikutnya sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa.

  Metode analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif, yakni mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses pembelajaran berdasarkan kriteria normatif. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar dalam penyusunan perencanaan tindakan untuk tahaap berkutnya. Setiap siklus berakhir, hasilnya dianalisis mengenai apa saja kekurangan dan kelebihanya sehingga diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa. (Dedy mulyana: 2008:86)

  Sudjana (2010 :8) Ketuntasan belajar siswa antara 70 % - 80 %, siswa dikatakan berhasil apabila mencapai sekitar 75 % - 80 % dari tujuan atau nilai yang harus dicapai, kurang dari kriteria tersebut dinyatakan belum berhasil.

2. Metode analisis data yang Digunakan.

  Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis deskriptif dan analisis komperatif. Dalam penelitian ini data terkumpul selanjutnya akan dianalisis melalui 2 tahap, sesuai dengan permasalahan yang aka dikaji dari tujuan penelitian yaitu: Tahap yang pertama menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis kritis, dengan mengelompokan.Tahapan kedua yaitu menggunakan analisis komperatif yaitu membandingkan rekapitulasi siklus awal. Siklus I dengan hasil rekapitulasi siklus II.