BAB III METODOLOGI PENELITIAN - BAB III

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Peneliti menggolongkan penelitian ini ke dalam tiga tahapan

  pelaksanaan kegiatan, yaitu: Pertama; Perencanaan. Pada tahap ini peneliti menempuh langkah-langkah yaitu; penentuan dan pemilihan masalah; kemudian dilanjutkan dengan studi awal untuk mengecek layak atau tidaknya penelitian dilakukan; telaah kepustakaan, yaitu upaya menelusuri teori-teori yang berkaitan dengan pokok masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini; pemilihan metode penelitian; perumusan tujuan dan kegunaan penelitian; pembuatan kerangka penelitian (administrasi); pembuatan dan penyusunan instrumen penelitian.

  Kedua; Pelaksanaan. Dalam tahap pelaksanaan ini, peneliti

  melaksanakan empat kegiatan pokok, yaitu:

  1. Pengumpulan data;

  2. Pengolahan data;

  3. Analisis data; dan 4. Penafsiran hasil analisis.

  5. Tahap penulisan laporan Untuk tahap penulisan laporan, peneliti menggunakan format atau pedoman penulisan karya ilmiah yang diberlakukan oleh institusi. Penulisan tesis. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menempuh prosedur penelitian yang relevan dengan pokok masalah yang diangkat dalam tesis ini.

  Adapun prosedur yang ditempuh adalah sebagai berikut:

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

  1. Jenis Penelitian

  Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian case study atau studi kasus. Studi kasus adalah uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program atau situasi sosial. Penulis berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai objek yang diteliti. Hal ini berarti bahwa studi kasus harus disifatkan sebagai suatu penelitian yang eksploratif. Dalam penelitian eksploratif, penulis mencari hubungan di antara gejala sosial, dalam hal ini untuk memperluas dasar empiris mengenai hubungan di antara gejala sosial yang sedang diteliti. Oleh karena itu, suatu kasus bukan digunakan untuk menguji suatu hipotesis melainkan mengembangkan hipotesis

  2. Pendekatan Penelitian

  Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat alamiah dan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku atau data-data lain yang dapat diamati oleh sebagai obyek utama untuk mengumpulkan data. Selain itu, pendekatan penelitian kualitatif dipilih karena dapat memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta dapat diterapkan sebagai solusi di berbagai masalah.

  B. Latar Penelitian

  Lokasi penelitian dalam penulisan tesis ini adalah MI Kayubulan yang terletak di Kecamatan Malalayang Kota Manado. Dengan demikian, peneliti akan mendapatkan data yang maksimal dan akurat, terutama yang berhubungan dengan upaya guru terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik.

  Adapun alasan penentuan lokasi tersebut, karena menurut peneliti sangat menarik untuk diteliti, terutama berkaitan dengan peran atau upaya guru terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik. Di samping itu dengan mengambil lokasi ini, peneliti berharap akan tercipta suasana ilmiah, melalui kontribusi pemikiran peneliti kepada lembaga pendidikan tersebut ke arah yang lebih baik dan berkualitas.

  Adapun waktu penelitian yaitu dimulai dari bulan April sampai September 2016.

  C. Kehadiran Peneliti

  Kehadiran peneliti di lapangan dalam penelitian kualitatif adalah suatu yang mutlak, karena peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian sekaligus instrumen adalah subjek lebih tanggap akan kehadiran peneliti, peneliti dapat menyesuaikan diri dengan setting penelitian, keputusan yang berhubungan dengan penelitian dapat diambil dengan cara cepat dan terarah, demikian juga dengan informasi dapat diperoleh melalui sikap dan cara informan dalam memberikan informasi.

  Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April hingga September tahun 2016 yang berawal dari pengajuan izin penelitian. Surat izin penelitian dikeluarkan oleh Direktur Program Pascasarjna IAIN Manado. Melalui Surat izin tersebut dimulai penelitian dengan melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah, Wakil-wakil Kepala Sekolah, dan Guru-guru, serta informan lainnya dalam kurun waktu April hingga Agusutus tahun 2016. Pengamatan terhadap kegiatan guru terhadap peningkatan prestasi belajar dilakukan selama periode tersebut.

D. Data dan Sumber Data

  Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk angka. Yang termasuk data kualitatif dalam penelitian ini yaitu gambaran umum objek penelitian atau profil sekolah

  Sedangkan yang dimaksud dengan sumber data dalam hal ini adalah,

  1

  subyek dari mana data diperoleh. Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder. Sumber data primer merupakan sumber yang langsung memberikan data kepada peneliti, yaitu seluruh guru yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado.

  Adapun sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti, dalam hal ini melalui informan lain yaitu pejabat terkait yaitu kepala sekolah dan sebagian peserta didik. Selain itu dokumen, foto atau data yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti, yang berfungsi sebagai pelengkap data primer.

E. Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data

   Adapun prosedur yang dilakukan oleh penulis dalam mengumpulkan

  data, yaitu:

  1. Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data, mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan, bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila Informan yang diamati

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi)

  2

  tidak terlalu besar. Teknik observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis tentang fenomena sosial dengan gejala-gejala

  3

  psikis yang kemudian dilakukan pencatatan. Observasi dilakukan dengan maksud untuk memberikan tuntunan pengamatan dan menghindari terjadinya

  4 kealpaan dalam mengamati setiap aktivitas.

  Dengan demikian, observasi adalah pengamatan penelitian dengan sistematik terhadap fenomena yang diselidiki, dalam hal ini peneliti menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blanko pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.

  Dalam observasi ini, peneliti mengamati secara langsung dengan menggunakan lembaran observasi yang tidak dibagikan kepada Informan, melainkan digunakan sendiri oleh peneliti, untuk merekam penyajian materi pelajaran. Adapun lamanya waktu observasi adalah selama enam bulan yaitu dari bulan April sampai dengan bulan September tahun 2016.

  2 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, h. 145.

  Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 63. 4

  2. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari Informan yang lebih mendalam, dan jumlah Informannya sedikit atau kecil.

  Wawancara adalah cara pengumpulan data yang digunakan untuk

  5

  memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Pelaksanaan wawancara dalam penelitian ini adalah peneliti mengajukan pertanyaan kepada Informan atau informan untuk memperoleh data yang dibutuhkan berdasarkan fokus permasalahan dalam penelitian ini.

  Teknik wawancara adalah teknik penelitian yang berlangsung secara lisan antara dua orang atau lebih dalam bentuk tatap muka, mendengarkan secara langsung tentang informasi-informasi atau keterangan dari yang

  6 diteliti.

  Penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam dengan berdasarkan daftar pertanyaan dalam pedoman wawancara yang telah

5 Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian (Cet. VI; Bandung: Alfabeta, 2009), h. 29.

  6

  7

  disiapkan sebelumnya, yang diajukan kepada Informan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan dua cara, yaitu; a.

  Wawancara terstruktur; dan b. Wawancara tidak terstruktur.

  Wawancara terstruktur menggunakan seperangkat pertanyaan baku yang secara tertulis sebagai pedoman untuk wawancara. Pada wawancara terstruktur dibuat pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada guru di Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan. Dalam hal ini peneliti ingin melihat dan mengetahui lebih jauh tentang kompetensi guru, serta langkah-langkah yang dilakukan guru tersebut dalam menerapkan metode pembelajaran.

  Sedangkan wawancara tidak terstruktur dilakukan secara bebas, dengan memanfaatkan segala kemampuan peneliti untuk mewawancarai pihak terkait, khususnya Informan terpilih, untuk mendapatkan informasi tentang pengertian suatu peristiwa, situasi atau keadaan tertentu yang berkaitan dengan problematika dan inisiatif guru dalam meningkatan prestasi belajar peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado.

  Dengan demikian, wawancara atau interview merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara tatap muka, pertanyaan diberikan

7 Informan adalah pemberi informasi yang diharapkan dapat menjawab semua

  

pertanyaan dengan jelas dan lengkap. Dalam pelaksanaan wawancara, diperlukan

kesediaan dari Informan untuk menjawab pertanyaan dan keselarasan antara Informan dan

  8

  secara lisan dan jawabannya diterima secara lisan pula. Dengan metode ini, peneliti dapat langsung mengetahui reaksi yang ada pada Informan dalam waktu yang relatif singkat.

  3. Dokumentasi Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film documenter, dan data yang relevan lainnya. Tegasnya, dalam penelitian ini, metode dokumentasi adalah mencari data tentang hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku pedoman, majalah, prasasti, notulen rapat, dan sebagainya, yang berkaitan dengan fokus permasalahan dalam penelitian ini.

F. Prosedur Analisis Data

  Prosedur analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model interaktif yang dimulai dengan mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Proses analisa data dilakukan secara terus menerus dalam proses pengumpulan data, selama penelitian berlangsung.

  1. Reduksi data Dalam tahap mereduksi data ini, peneliti memilih dan memilah data yang dianggap relevan dan penting, yang berkaitan dengan masalah yang 8 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja dibahas dalam penelitian ini. Sedangkan data yang tidak berkaitan dengan permasalahan penelitian tidak dipakai. Data yang tidak dipakai tersebut adalah berupa catatan-catatan lapangan hasil observasi, dan dokumentasi berupa informasi yang diberikan oleh Informan yang tidak berhubungan dengan masalah penelitian. Data yang telah direduksi kemudian disajikan dalam bentuk laporan penelitian.

  2. Penyajian data Peneliti menyajikan hasil penelitian, terutama yang berkaitan dengan hasil temuan baru di lapangan. Penyajian data dalam penelitian bertujuan untuk mengkomunikasikan hal-hal yang menarik dari masalah yang diteliti, metode yang digunakan, penemuan yang diperoleh, penafsiran hasil, dan pengintegrasiannya dengan teori.

  3. Penarikan kesimpulan Tahap penarikan kesimpulan ini peneliti membuat kesimpulan berkaitan dengan hasil reduksi data, penyajian data dengan pembahasannya.

  Tahap kesimpulan ini merupakan bagian akhir dari penelitian.

  Dengan demikian, analisis pengolahan data yang peneliti lakukan adalah berawal dari hasil observasi, wawancara secara mendalam.

  Kemudian mereduksi data yang dalam hal ini peneliti memilih dan memilah data yang dianggap relevan dan penting berkaitan dengan masalah problematika dan inisiatif guru dalam meningkatkan prestasi belajar peserta

G. Pemeriksaan Keabsahan Data

  Proses ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang kebenaran dan keakuratan data yang ditemukan peneliti di lapangan. Cara yang peneliti lakukan dalam proses ini adalah dengan triangulasi. Cara ini merupakan pengecekan keabsahan data, dengan memanfaatkan cara lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data. Triangulasi data dalam penelitian ini terdiri dari dua hal yaitu; triangulasi dengan sumber dan dengan metode.

  Triangulasi dengan sumber data dilakukan dengan cara pengecekan data (cek, sek ulang, dan cek silang). Mengecek adalah melakukan wawancara kepada dua atau lebih sumber informan dengan pertanyaan yang sama. Cek ulang berarti melakukan proses wawancara secara berulang dengan mengajukan pertanyaan tentang hal yang sama dalam waktu yang berlainan. Cek silang berarti menggali keterangan tentang keadaan informan satu dengan informan lainnya.

  Sedangkan triangulasi dengan metode, dilakukan dengan cara:

  1. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil pengamatan berikutnya.

  2. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara.

  3. Membandingkan hasil wawancara pertama dengan wawancara berikutnya.

  Penekanan dari hasil perbandingan ini untuk mengetahui alasan- alasan terjadinya perbedaan data yang diperoleh selama proses pengumpulan data.

H. Tahap-tahap Penelitian

  Dalam penelitian ini, agar pelaksanaannya terarah dan sistemastis maka disusun tahapan-tahapan penelitian. Ada empat tahapan dalam pelaksanaan penelitian yaitu sebagai berikut:

  1. Tahap pralapangan. Peneliti mengadakan survei pendahuluan yakni dengan mencari subjek sebagai narasumber. Selama proses survei ini peneliti melakukan penjajagan lapangan (field study) terhadap latar penelitian, mencari data dan informasi tentang pelaksanaan peran guru PAI dalam pembelajaran. Peneliti juga menempuh upaya konfirmasi ilmiah melalui penelusuran literatur buku dan referensi pendukung penelitian.

  Pada tahap ini peneliti melakukan penyusunan rancangan penelitian yang meliputi garis besar metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian.

  2. Tahap pekerjaan lapangan Dalam hal ini peneliti memasuki dan memahami latar penelitian dalam rangka pengumpulan data.

  3. Tahap analisis data. Tahapan yang ketiga dalam penelitian ini adalah analisis data. Peneliti dalam tahapan ini melakukan serangkaian proses analisis data kualitatif sampai pada interpretasi data-data yang telah diperoleh sebelumnya. Selain itu peneliti juga menempuh proses triangulasi data yang diperbandingkan dengan teori kepustakaan.

  4. Tahap evaluasi dan pelaporan. Pada tahap ini peneliti berusaha melakukan konsultasi dan pembimbingan dengan dosen pembimbing yang telah ditentukan.

I. Objek Peneltian

1. Profil Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado

  Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kayubulan Manado terletak di Kecamatan Malalayang I tepatnya di Jalan Sea Malalayang I Manado. Madrasah ini Berdiri sejak tahun 2002. Adapun kegiatan belajar mengajar pada Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado yaitu dilaksanakan pada pagi hari.

  Lokasi Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado terletak pada posisi yang cukup strategis karena jaraknya hanya satu kilometer dari pusat kota dan pada rute jalan kecamatan, juga merupakan tempat organisasi penyelenggara yayasan Kayubulan.

  Ciri khas Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado dikonsentrasikan pada penguasaan mata pelajaran tauhid untuk memperkokoh landasan iman agar tidak goyah menghadapi berbagai cobaan dan godaan, pendalaman mata pelajaran fiqih untuk memperteguh pilar Islam agar menjadi muslim sejati yang taat menjalankan syariat Islam dan retorika da’wah untuk mengembangkan kemahiran peserta didik menyampaikan ilmunya melalui

  Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado mempunyai visi, misi, tujuan, kebijakan, sasaran, program, dan kegiatan dengan jabarannya sebagai berikut :

  1) Visi : Menjadikan Peserta Didik Berkualitas dan Berakhlak Mulia

  2) Misi: a) Menjadikan peserta didik berakhlak mulia.

  b) Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik melalui implementasi kedisiplinan warga madrasah untuk membentuk peserta didik yang kreatif, cerdas dan inovatif.

  c) Membudayakan potensi madrasah dan lingkungan yang kondusif.

  d) Menjalankan mitra dan peran serta masyarakat melalui komite madrasah dalam mendukung kemajuan pendidikan.

  3) Tujuan : yaitu agar peserta didik mampu berdaya saing tinggi, mampu baca tulis al-Quran dengan baik dan benar, mampu melaksanakan shalat, peserta didik mengaplikasikan nilai budaya Islam dalam kehidupan sehari-hari, dan peserta didik mampu mentaati tata tertib;

  4) Kebijakan : Berdasarkan pada Undang-Undang Nomor. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor. 22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah (lembaran Negara tahun 1999 Nomor. 60 tambahan lembaran Negara No.3839), Peraturan

  5) Sasaran : yaitu pembinaan terhadap profesionalme guru, pengawasan terhadap kegiatan belajar mengajar, dan disiplin dalam melaksanakan tugas;

  6) Program : yaitu mengadakan pelatihan guru pada mata pelajaran inovatif, mengadakan supervise setiap bulan, presentasi kinerja personil setiap bulan, meningkatkan motivasi personil setiap bulan, dan mengadakan pertemuan antar kelas dan sesama madrasah;

  7) Kegiatan : meliputi pelatihan guru mata pelajaran, supervisi guru setiap minggu, pemberian insentif bagi guru, memberikan hadiah bagi peserta didik yang berprestasi, dan melaksanakan lomba kelas setiap usai semester.

  Adapun nama-nama kepala madrasah sejak berdirinya MI Kayubulan Manado hingga sekarang adalah sebagai berikut:

Table 1.4. Nama-Nama Kepala Sekolah Yang Pernah Menjabat di MI

  Kayubulan Manado NO. NAMA PERIODE

  1 SUYANTO PATONTI, S.Sos 2002

  2 FADLI NOH, S.Ag, M.Pd.I 2003-2007

  3 SARIF SOLEMAN, S.Ag, M.Pd.I 2008 -2011

  4 H. YUNUS PANIGORO, S.Ag, M.Pd 2012 – sekarang Sumber Data : Tata Usaha MI Kayubulan Manado, 2016 a. Keadaan Sarana dan Prasarana MI Kayubulan Manado Kelengkapan sarana dan prasarana merupakan salah satu penunjang yang dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan secara maksimal. Adapun data sarana dan prasarana MI Kayubulan Manado adalah:

  Keadaan Sarana dan Prasarana Penunjang Pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado Tahun 2016.

  1 Baik

  10. Kantin Madrasah

  1 Baik

  9. Ruang Mushollah

  1 Baik

  8. WC, kamar mandi

  7. Laboratorium - -

  1 Baik

  6. Ruang perpustakaan

  5. Ruang UKS

Table 2.4. Sarana dan Prasarana di MI Kayubulan Manado

  6 Baik

  4. Ruang kelas

  1 Baik

  3. Ruang Administrasi

  1 Baik

  2. Ruang Dewan Guru

  1 Baik

  1. Ruang Kepala

  No. Jenis Fasilitas Volume Keterangan

  1 Baik Sumber Data : Tata Usaha MI Kayubulan Manado, 2016 b. Keadaan Guru dan Peserta Didik 1) Keadaan Guru

  Guru adalah merupakan salah satu faktor penting dalam pendidikan yang bertugas untuk mendidik, membimbing, dan mengarahkan peserta didik kearah pertumbuhan dan perkembangan agar mampu menjadi manusia dewasa yang memiliki rasa tanggung jawab dan kepribadian yang luhur.

  Mengingat peran dan fungsi guru dalam proses pembelajaran, maka keberhasilan dalam proses pembelajaran di madrasah sangat ditentukan oleh para guru. Oleh karena itu, guru sebagai tenaga pendidik dan pengajar di madrasah sangat dituntut untuk memiliki kualitas sumber daya manusia yang potensial serta memiliki keseimbangan kesehatan jasmani dan rohani.

  Mengenai perincian guru MI Kayubulan Manado dapat digolongkan berdasarkan disiplin ilmu atau spesifikasi masing-masing. Untuk mengetahui lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.4. Nama-Nama Guru di MI Kayubulan Manado No. Nama Guru Kualifikasi Lulusan Ket.

  1. Yunus Panigoro SAg, M.Pd.I KepalaSekolah, PNS

  2. Anita Tona SPd.I Guru Kelas VI, PNS

  3. Suliha Katili S.Pd.I Walikelas V

  4. Hajar Wahyuni S.Pd WaliKelas IV

  5. Susanti Lahia S.Pd.I WaliKelas III

  6. Tetriana Mokoginta SPd WaliKelas II

  7. Rianti Radjeb S.Pd.I WaliKelas I 8. David Malengga S.Pd Guru MP. Bah.

  Inggrisdan Penjaskes Sumber Data : Tata Usaha MI Kayubulan Manado, 2016

  2) Keadaan Peserta Didik Peserta didik adalah merupakan salah satu komponen pendidikan yang sangat penting dalam pembelajaran di madrasah yang tidak dapat digantikan oleh komponen yang lain. Keberadaan peserta didik di madrasah adalah untuk menuntut ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu menguasai ilmu pengetahuan teknologi dan keterampilan untuk dimanfaatkan dalam kehidupan dimasa yang akan datang. Adapun jumlah peserta didik pada MI Kayubulan Manado dapat dilihat pada table sebagai berikut:

Tabel 4.4. Jumlah siswa di MI Kayubulan Manado

  No. Kelas Jumlah 1. I 33 peserta didik 2.

  II 32 peserta didik 3.

  III 32 peserta didik 4.

  IV 30 peserta didik 5. V 29 peserta didik 6.

  VI 30 peserta didik Jumlah 186 peserta didik

  Sumber Data : Tata Usaha MI Kayubulan Manado, 2016